Anda di halaman 1dari 13

Panduan

Pelayanan Transfusi Darah

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA


JAKARTA

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

Jalan Raya Ragunan Nomor 16-17, Jakarta Selatan


Telp. 021- 22784448 Fax. 021 22784446
Email: rsudjatipadang@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page ii


Panduan Pelayanan Transfusi Darah

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00

Ditetapkan,

Direktur RSUD Jati Padang

PANDUAN Tanggal terbit:

06 OKTOBER 2017 dr. Rismasari

NIP.197204102006042033

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page iii


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR: TAHUN 2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN TRANFUSI DARAH


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATIPADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan


keselamatan pasien di rumah sakit maka setiap perlakuan atau
tindakan medis maupun non medis yang diberikan kepada pasien
harus jelas dan terjamin antara hak dan kewajiban dari dokter
maupun pasien;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas dipandang perlu
tersedianya panduan Pelayanan Transfusi Darah di RSUD Jati
Padang DKI Jakarta

c. bahwa sehubungan dengan butir b tersebut diatas dipandang perlu


ditetapkan Keputusan Direktur Utama RSUD Jati Padang tentang
Pemberlakuan Panduan Pelayanan Transfusi Darah di RSUD Jati
Padang DKI Jakarta.
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page iv


2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-undang Negara RI. Nomor : 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MENKES/SK/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 tahun 2012 tentang
Rahasia Kedokteran. Berita Negara Republik Indonesia Nomor 915
Tahun 2012.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSUD JATI PADANG TENTANG


PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI
RSUD JATI PADANG DKI JAKARTA;

KESATU : Menetapkan panduan pelaksanaan pelayanan transfusi darah sebagai


acuan pelaksanaan pelayanan transfusi darah di RSUD Jati Padang;

KEDUA : Panduan pelayanan transfusi darah di sosialisasikan ke seluruh unit


kerja di RSUD Jati Padang untuk dilaksanakan;

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pedoman pelayanan


transfusi darah sebagaimana tercantum dalam diktum kesatu dan
kedua dilakukan oleh seluruh kepala satuan kerja terkait;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian


hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page v


Ditetapkan di : DKI Jakarta
Pada tanggal : 28 Agustus 2018
28 Agustus 2018

DIREKTUR
Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang

dr. Rismasari
NIP. 197204102006042033

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………. ii


SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD JATI PADANG TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN TRANSFUSI DARAH…….. iii
DAFTAR ISI .................................. vii
BAB I DEFINISI .................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP .................................. 2

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page vi


BAB III TATA LAKSANA ………………………. 4

BAB IV DOKUMENTASI ................................. 7

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page vii


BAB I
DEFINISI

Transfusi darah adalah suatu tindakan memasukkan cairan darah atau produk
darah yang berasal dari donor kedalam tubuh pasien melalui pembuluh darah
vena.

Transfusi darah mencakup pemberian infus seluruh darah atau suatu


komponen darah dari satu individu (donor) ke individu lain (resipien)
melalui pembuluh darah vena. Target pelayanan transfusi darah adalah
berupaya memenuhi kebutuhan darah yang bermutu, aman dan mencukupi serta
dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau. Kini, kegiatan tersebut dapat
dilayani di 165 Unit Transfusi Darah Pembina Darah dan Cabang tingkat Propinsi
dan Daerah Tingkat II, yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga sekarang
jumlah darah yang terkumpul baru sekitar 0,47% dari jumlah penduduk Indonesia,
idealnya jumlah darah yang tersedia adalah berkisar 1% dari jumlah penduduk
Indonesia. Darah diperoleh dari sumbangan darah para donor darah sukarela
maupun donor darah pengganti.

Meskipun kegiatan transfusi darah sudah dirintis sejak masa perjuangan revolusi
oleh PMI, namun baru melalui Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1980,
pemerintah menetapkan peran PMI sebagai satu-satunya organisasi yang
ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan transfusi darah di Indonesia. Tugas ini
ditegaskan pula melalui SK.Dirjen Yan Med No. 1147/ YANMED/RSKS/1991,
tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Menteri Kesehatan
No.478/Menkes/Per/1990 tentang upaya kesehatan di bidang Transfusi Darah.
Adapun tujuan dari transfusi darah yaitu :

1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma atau


hemoragi).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia.

BAB II

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page 1


RUANG LINGKUP

Transfusi darah telah menjadi faktor utama dalam memperbaiki


danmempertahankan kualitas hidup bagi pasien-pasien penderita kanker,
gangguan hematologi, dan cedera yang berhubungan dengan trauma dan
pasien-pasien yang telah menjalani prosedur bedah mayor. Meskipun
transfusi darah penting untuk mengembalikan homeostasis, transfusi
darah dapat membahayakan. Banyak komplikasi dapat
d i t i m b u l k a n o l e h t e r a p i k o m p o n e n darah, contohnya reaksi hemolitik
akut yang mungkin dapat menyebabkan kematian, penularan penyakit infeksi
(hepatitis, AIDS) dan reaksi demam.

Kebanyakan reaksi transfusi yang mengancam hidup diakibatkan oleh identifikasi


pasien yang tidak benar atau pembuatan label sampel darah atau komponen
darah yang tidak akurat, menyebabkan pemberian darah yang tidak
kompatibel. Pemantauan pasien yang menerima darah dan komponen darah dan
pemberian produk-produk ini adalah tanggung jawab keperawatan. Komponen
darah harus diberikan oleh personel yang kompeten, berpengalaman,
dan dilatih dengan baik dan mengikuti pedoman organisasi dan badan-
badan yang telah diakreditasi dalam memberikan terapi komponen darah.

Transfusi darah di Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang dapat


dilakukan di ruangan-ruangan berikut ini :

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Ruang HCU
3. Unit Rawat Inap (tjokropranolo, Nani Sadikin)
4. Ruang Bersalin (VK)
Kasie Instalasi
5. Unit perinatologi
Keperawatan Gawat Darurat
6. Kamar Operasi

Unit Rawat
UDDD PMI Inap
Laboratorium
Jaksel (Tjokropranolo,
TATA HUBUNGAN KERJA Nani sadikin)

High Care
PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page 2
Unit (HCU)

Perinatologi
UTDRS RSUD Jati Padang di bawah kasie Keperawatan, memberikan pelayanan
transfusi darah bagi semua ruangan atau instalasi di RSUD Jati Padang yang
membutuhkan.

Dalam kegiatan sehari – hari UTDRS mendapat darah dari donor sukarela, donor
langsung (di tempat dan kegiatan mobil unit) dan donor pengganti , serta dropping dari
UDDD PMI Jakarta Selatan yang telah memiliki Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan
Laboratorium RSUD Jati Padang.

BAB III
TATA LAKSANA

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page 3


Untuk mencegah kemungkinan kontaminasi pada spesimen
d a r a h , d i g u n a k a n  praprosedur dan prosedur yang steril, terampil dan teliti.
Berikut ini adalah tahapannya:
A. Pra prosedur
1. Jelaskan pada pasien atau keluarga tentang indikasi, tujuan, risiko
transfuse pada pasien oleh dokter penanggung jawab pasien atau dokter
ruangan
2. Buat surat permohonan permintaan darah, isi sesuai dengan format yang
telah ditetapkan oleh PMI sesuai kebutuhan pasien.
3. Minta persetujuan pasien atau keluarga untuk tindakan transfuse dengan
menandatangani formulir persetujuan tindakan kedokteran.
4. Periksa kembali apakah pasien telah menandatangani formulir
persetujuan tindakan kedokteran.
5. Lakukan konfirmasi bahwa jumlah dan jenis komponen darah
yang akan ditransfusi telah dituliskan di lembar permintaan
darah untuk transfusi ke PMI.
6. J e l a s k a n p r o s e d u r p e r m i n t a a n d a r a h k e p a d a p a s i e n a t a u
keluarga pasien.
7. P e r a w a t ruangan atau petugas laboratorium yang
bertugas mengambil sampel darah pasien sebanyak ±3cc
dalam tabung EDTA.
8. S a m p e l d a r a h d a n l e m b a r p e r m i n t a a n t r a n s f u s i d a r a h d i
bawa ke laboratorium
9. P e t u g a s l a b o r a t o r i u m m e n g h u b u n g i P M I J a k a r t a S e l a t a n
atau PMI Pusat
10. Kurir dari Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang
mengambil darah yang dibutuhkan dengan membawa
sampel darah, lembar permintaan transfusi darah, dan
kotak penyimpanan darah ke PMI terdekat atau PMI
pusat DKI Jakarta.
11. Jika darah compatible PMI akan memberikan jenis
dan jumlah darah yang diminta untuk transfusi. Namun
bila darah incompatibel maka PMI akan memberikan
surat keterangan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
12. Saat menerima darah atau komponen darah
perawat melakukan:
PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page 4
a. Periksa ulang label dengan perawat lain atau dokter sebagai double
cross cek untuk meyakinkan bahwagolongan ABO dan RH nya sesuai
dengan catatan.
b. P e r i k s a a d a n y a g e l e m b u n g d a r a h d a n a d a n y a w a r n a
yang abnormal d a n  pengkabutan. Gelembung udara
menunjukan adanya pertumbuhan bakteri. Warna abnormal dan
pengkabutan menunjukan hemolisis.
c. Periksa jumlah dan jenis darah donor sesuai dengan catatan
resipien.
13. Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama lengkap,
tanggal lahir pasien sambil memeriksa gelang identitas.
14. Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.
15. Periksa suhu, denyut nadi, respirasi dan tekanan darah pasien sebagai
dasar  perbandingan tanda-tanda vital selanjutnya.

B. Prosedur
1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh universal precaution yang
menyatakan bahwa sarung tangan harus dikenakan saat prosedur yang
memungkinkan kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya.
2. Catatlah tanda vital sebelum memulai transfusi darah.
3. Jangan sekali-sekali menambahkan obat ke dalam darah atau
produk lain.
4. Yakinkan bahwa darah sudah harus diberikan dalam 30menit
setelah dikeluarkan dari pendingin.
5. Bila darah harus dihangatkan, maka hangatkanlah dalam
penghangat darah in-line dengan sistem pemantauan. Darah tidak
boleh dihangatkan dalam air atau oven microwave.
6. Pastikan pasien terpasang IV line minimal berukuran 20 atau lebih atau
lebih pada vena ( kecuali pada pasein anak dan bayi ).
7. Gunakan selang khusus yang memiliki filter darah untuk menyaring
bekuan fibrin dan bahan partikel lainnya.
8. Jangan melubangi kantung darah.
9. U n t u k 1 5 m e n i t pertama berikan transfusi secara
p e r l a h a n t i d a k l e b i h d a r i 5 ml/menit.
10. Lakukan observasi pasien dengan cermat akan adanya efek samping.

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page 5


11. Apabila tidak terjadi efek samping dalam 15 menit,
n a i k k a n k e c e p a t a n a l i r a n , kecuali jika pasien beresiko tinggi
mengalami kelebihan sirkulasi.
12. Observasi pasien sesering mungkin selama pemberian transfusi :
a. Lakukan pemantuan ketat selama 15-30 menit ntuk
mendeteksi adanya tanda-tanda reaksi atau kelebihan beban
sirkulasi. 
b. Lakukan pemantauan tanda-tanda vital dengan interval teratur
13. Perhatikan bahwa waktu pemberian tidak melebihi
j a m k a r e n a a k a n t e r j a d i  peningkatan resiko poliferasi bakteri.
14. Selalu waspada terhadap adanya tanda reaksi efek samping
transfusi darah, antara lain :
a. K e l e b i h a n b e b a n s i r k u l a s i  
b. s e p s i s
c. Demam
d. Reaksi alergi
e. Reaksi hemolitik akut
15. Setelah selesai transfusi darah, bilas selang infus dengan NaCl
0,9%.
16. Dokumentasikan dalam catatan rekam medis pasien jam,
tanggal, jumlah dan jenis transfusi.

BAB IV

DOKUMENTASI

1. SPO Pelaksanaan transfusi Darah


2. SPO reaksi transfusi darah

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page 6


LAMPIRAN:

1. SOP

2. FORMULIR – FORMULIR YANG DIGUNAKAN

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta Page 7

Anda mungkin juga menyukai