Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN PELAYANAN

HEMODIALISIS
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU
JL. A. YANI 10 - 13 BATU
TELP. ( 0341 ) 596898 - 591076 - 591036 FAX. 596901 - 591076

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU


Nomor : / /101.18/2019

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN HEMODIALISIS
DI RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu,
diperlukan suatu proses pelayanan yang professional, cepat
dan tepat serta sesuai dengan ketentuan dan standar yang
berlaku
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan
Keputusan Direktur Tentang Panduan Pelayanan
Hemodialisis Di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun


2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
5. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
No.HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
1691/Per/VIII/2011 tentang keselamatan pasien
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 269/menkes/SK/II/2008 tentang rekam
medis
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
585/Menkes/Per/IX/1989 Tentang persetujuan
tindakan medis
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
812/MENKES/PER/VII/2010 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis Pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
916.Menkes/PerNIII/Tentang izin Praktek bagi
Tenaga Medis
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1045/Menkes/Per/XI2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Kesehatan
12. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
821.2/1355/212/2015 tanggal 10 Agustus 2015
tentang pengangkatan Dalam Jabatan Selaku
Direktur UPT Rumah Sakit Umum Karsa Husada
Batu

MEMUTUSKAN :

Menetapkan:
Kesatu : Panduan Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu

Kedua : Panduan Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Karsa


Husada Batu sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan
ini.
Ketiga : Panduan Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit Umum karsa
husada batu ini harus dibahas sekurang- kurangnya setiap 3
(tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada di Rumah
Sakit Umum Karsa Husada Batu.
Malang.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : Batu
PADA TANGGAL : 25 Maret 2019
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KARSA
HUSADA BATU

Dr. TRIES ANGGRAINI, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19640620 199002 2 001
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI ……………………………………………………………………… 1

BAB II RUANG LINGKUP …………………………………………………………… 2

BAB III TATA LAKSANA ……………………………………………………………… 3

BAB IV DOKUMENTASI ……………………………………………………………… 5


BAB I
DEFINISI

Hemodialisis adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh


penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang disebut dialyzer.
Prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran darah. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, maka dibuat suatu hubungan buatan diantara arteri dan vena
(fistula arteriovenosa) melalui pembedahan.
Hemodialisis (HD) merupakan salah satu terapi pengganti ginjal yang
menggunakan alat khusus dengan tujuan mengatasi gejala dan tanda akibat laju
filtrasi glomerulus yang rendah sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien.
Pelayanan HD terdiri dari:
1. HD rutin (Maintenance Hemodialysis)
Pelayanan HD rutin diberikan kepada pasien PGK stadium 5 dalam
kondisi yang stabil dan telah disetujui untuk mendapatkan terapi
pengganti ginjal rutin.
2. HD akut
Pelayanan HD akut diberikan baik kepada pasien dalam kondisi yang
tidak stabil yaitu pasien PGK maupun bukan PGK yang dikarenakan
kondisi tertentu mengalami penurunan fungsi ginjal mendadak sehingga
memerlukan dialisis.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan Hemodialisis adalah pelayanan medis dengan menggunakan alat


Hemodialisis untuk membuang racun atau sisa metabolisme atau obat yang
terkandung dalam darah.
Unit kerja Hemodialisis memberikan pelayanan kepada pasien dewasa dan anak
yang sedang menjalani Hemodialisis rutin maupun akut.

2
BAB III
TATA LAKSANA

Pada proses Hemodialisis, darah dialirkan ke luar tubuh dan disaring di


dalam ginjal buatan (dialyzer). Darah yang telah disaring kemudian dialirkan
kembali ke dalam tubuh. Rata – rata manusia mempunyai sekitar 5,6 s/d 6,8
liter darah, dan selama proses Hemodialisis hanya sekitar 0,5 liter yang berada di
luar tubuh. Untuk proses Hemodialisis dibutuhkan pintu masuk atau akses agar
darah dari tubuh dapat keluar dan disaring oleh dialyzer kemudian kembali ke
dalam tubuh. Terdapat 3 jenis akses yaitu arteriovenous (AV) fistula, AV graft
dan central venous catheter. AV fistula adalah akses vaskular yang paling
direkomendasikan karena cenderung lebih aman dan juga nyaman untuk pasien.
Sebelum melakukan proses Hemodialisis (HD), perawat akan memeriksa tanda –
tanda vital pasien untuk memastikan apakah pasien layak untuk menjalani
Hemodialysis. Selain itu pasien melakukan timbang badan untuk menentukan
jumlah cairan didalam tubuh yang harus dibuang pada saat terapi.
Langkah berikutnya adalah menghubungkan pasien ke mesin cuci darah
dengan memasang blod line (selang darah) dan jarum ke akses vaskular pasien,
yaitu akses untuk jalan keluar darah ke dialyzer dan akses untuk jalan masuk
darah ke dalam tubuh. Setelah semua terpasang maka proses terapi
Hemodialisis dapat dimulai. Pada proses Hemodialisis, darah sebenarnya tidak
mengalir melalui mesin HD, melainkan hanya melalui selang darah dan dialyzer.
Mesin HD sendiri merupakan perpaduan dari komputer dan pompa, dimana
mesin HD mempunyai fungsi untuk mengatur dan memonitor aliran darah,
tekanan darah, dan memberikan informasi jumlah cairan yang dikeluarkan serta
informasi vital lainnya. Mesin HD juga mengatur cairan dialisat yang masuk ke
dialyzer, dimana cairan tersebut membantu mengumpulkan racun – racun dari
darah. Pompa yang ada dalam mesin HD berfungsi untuk mengalirkan darah
dari tubuh ke dialyzer dan mengembalikan kembali ke dalam tubuh.

Tata Laksana Pelayanan Hemodialisis, sebagai berikut:


1. Pasien Rawat Jalan datang langsung daftar ke Ruang Hemodialisis untuk
dicatat diregistrasi pasien dan dimasukkan (entry) secara on line di
SIMRS oleh petugas administrasi Instalasi Hemodialisis. Pada

6
umumnya Pasien rawat jalan adalah pasien dengan diagnosa Gagal Ginjal
Kronis yang memerlukan HD rutin;
2. Sebelum dilakukan tindakan HD, pasien diperiksa dokter untuk
menentukan berat badan kering pasien dan diberi penjelasan tentang
tindakan HD. Pasien atau keluarganya harus menandatangani informed
consent dan lembar edukasi terintegrasi;
3. Asesmen awal dilakukan pada pasien yang pertama kali mendapat terapi
Hemodialisis oleh DPJP atau dokter pelaksana HD. Asesmen awal
diperbarui setiap 3 bulan;
4. Pengkajian pasien dilakukan setiap kali pasien mendapat terapi HD;
5. Pada pasien dengan Gagal Ginjal Akut (GGA), frekuensi terapi HD
ditentukan oleh DPJP dengan tujuan menurunkan kadar ureum,
kreatinin dan kalium darah sebagai upaya untuk menangani causa GGA;
6. Pasien Rawat Inap yang memerlukan tindakan HD yaitu pasien dengan
CKD, Asidosis metabolic, hiperkalemi karena CKD dan Uremia diperiksa
oleh DPJP yaitu dokter Spesialis Penyakit Dalam yang bersertifikasi HD.
Setelah mendapat prescribe, langsung didaftarkan ke Ruang HD untuk
mendapatkan jadwal pelaksanaan HD, kemudian perawat HD akan
menghubungi ruang rawat inap sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Setelah tindakan HD, pasien kembali ke ruang rawat inap.
7. Petugas pelaksana Hemodialisis melakukan anamnesa, penimbangan
berat badan, mengukur TTV dan mencatat di lembar registrasi Ruang
Hemodialisis dan pada form pengkajian pasien;
8. Pemeriksaan laboratorium pada pasien GGK maupun GGA rawat jalan
dan rawat inap dilaksanakan atas permintaan DPJP. Pada pasien rawat
jalan setiap 1 bulan sekali melalui poli penyakit dalam;
9. Instalasi HD RSU Karsa Husada Batu tidak melaksanakan terapi HD
pada pasien dengan hasil laborat Hbs Ag+ karena belum tersedia mesin
khusus untuk pasien dengan Hbs Ag+.
10. Selama tindakan HD, kondisi pasien dipantau oleh dokter dan perawat
pelaksana. Setiap pasien wajib dilakukan pemantauan hemodinamik
minimal setiap 1 jam oleh perawat;
11. Pasien dengan kondisi tidak stabil dilakukan monitoring yang lebih ketat.

7
12. Pencatatan dan pendokumentasian tindakan Hemodialisis dilakukan oleh
Dokter spesialis Penyakit Dalam yang bersertifikat HD, dokter umum
bersertifikat HD dan perawat pelaksana yang bersertifikat HD.
13. Harus memberikan pelayanan sesuai standar profesi dan memperhatikan
hak pasien termasuk membuat informed consent.
14. Instalasi Hemodialisis RSU Karsa Husada Batu menggunakan alat Re Use
Dialyzer Maksimal 7x sesuai ketentuan PERNEFRI

8
BAB VI
DOKUMENTASI

1. Form Rawat Jalan Hemodialisis (RM RJ 1C)


2. Form Permintaan Hemodialisis (Cppt – RMRJ 005)
3. Form Pengkajian Hemodialisis (RM RJ 004O)
4. Form Persetujuan Tindakan Hemodialisis (RM 7B2)
5. Form Edukasi Terintegrasi (RM 10b)

9
Form Permintaan Hemodialisis (Cppt – RMRJ 005)

10
Form Pengkajian Hemodialisis (RM RJ 004O

11
Form Persetujuan Tindakan Hemodialisis (RM 7B2)

12
Form Edukasi Terintegrasi (RM 11A)

13

Anda mungkin juga menyukai