Anda di halaman 1dari 5

Nama : Cicih Maryati

NPM : 191FF01067
Kelas : D3 Fa2

Analisislah paragraf berikut!


Identifikasi kesalahan dalam paragraf tersebut, kemudian tulis kembali paragraf dengan
benar!

Industrialisasi Manufaktur di Indonesia

BILA MANA kita benar-benar serius mengembangkan industri manufaktur yang sehat
didalam negeri maka deregulation dan privatization yang telah di mulai oleh pemerintah sejak
tahun 1983 sampai dengan inpres no. 4 tahun 1985 perlu dilanjutkan. Disamping itu, perlu di
lakukan perombakan total dan rationalization sistim intensip dan perlindungan, perdagangan,
perijinan usaha, dan kebijaksanaan dibidang ke tenaga kerjaan.
Bilamana kita benar-benar serius mengembangkan industri manufaktur yang sehat di
dalam negeri maka deregulasi dan privatisasi yang telah dimulai oleh pemerintah sejak tahun
1983 sampai dengan Inpres No. 4 tahun 1985 perlu dilanjutkan. Di samping itu, perlu dilakukan
perombakan total dan rasionalisasi sistem intensif dan perlindungan, perdagangan, perijinan
usaha, dan kebijaksanaan dibidang ketenagakerjaan.
Maksud perombakan sistim intensip perdagangan dan industrial itu ialah untuk
menyehatkan structur industry manufacturing kita yang sudah ada menurut tolokukur ekonomi
hususnya agar dapat bersaing dipasar internasional. Ada pun tujuan lain dari industrialilasasi
diluar pertimbangan ekonomis itu seperti tujuan Sosial Politik, dan peningkatan pertahanan
Nasional, perlu di pertajam lebih lanjut, di tentukan skla priority dan timbangan operasionalnya
serta di sesuaikan dengan kemampuan Nasional untuk membayar dan memiliki industri-industri
seperti itu.
Maksud perombakan sistem intensif perdagangan dan industrial itu ialah untuk
menyehatkan struktur industri manufaktur kita yang sudah ada menurut tolok ukur ekonomi
khususnya agar dapat bersaing di pasar Internasional. Adapun tujuan lain dari Industrialilasasi di
luar pertimbangan ekonomis itu seperti tujuan Sosial Politik, dan peningkatan pertahanan
Nasional, perlu di pertajam lebih lanjut, ditentukan skala prioritas dan timbangan operasionalnya
serta disesuaikan dengan kemampuan Nasional untuk membayar dan memiliki industri-industri
seperti itu.
Tujuan ahir industrialisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik
Nasional maupun Dunia. Kesejahteraan masyarakat tersebut hanya dapat di tingkatkan bila
mereka dapat meningkatkan jumlah konsumsi dengan mutu barang yang lebih tinggi, namun
dengan tingkat yang lebih rendah. Oleh karena itu, seyogianya lah bila rencana industrialisasi
dasarkan pada pertimbangan ekonomi (economic feasibility) dan bukan atas dasar kemampuan
tehnis (technical feasibility semata-mata.
Tujuan akhir industrialisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik
Nasional maupun Dunia. Kesejahteraan masyarakat tersebut hanya dapat di tingkatkan bila
mereka dapat meningkatkan jumlah konsumsi dengan mutu barang yang lebih tinggi, namun
dengan tingkat yang lebih rendah. Oleh karena itu, seyogianya lah bila rencana industrialisasi
dasarkan pada pertimbangan ekonomi (economic feasibility) dan bukan atas dasar kemampuan
teknis (technical feasibility semata-mata).

Alasan Kesalahan :
 BILAMANA = Bilamana, karena huruf kapital ditulis di awal saja dan penulisan kata
disatukan
 didalam = di dalam, dipisah karena menjadi kata depan
 di mulai = dimulai, disatukan karena sebagai imbuhan
 Deregulation = deregulasi menurut KBBI
 Privatization = privatisasi menurut KBBI
 inpres = Inpres karena termasuk nama lembaga kepemerintahan
 no = No karena awal huruf ditulis kapital
 Disamping = Di samping, dipisah karena menjadi kata depan
 Rationalization = rasionalisasi menurut KBBI
 Sistim = sistem menurut KBBI
 Intensip = intensif menurut KBBI
 Ke tenaga kerjaan = ketenagakerjaan karena imbuhan
 Stuctur = stuktur menurut KBBI
 Industry = Industri menurut KBBI
 Manufacturing = manufaktur menurut KBBI
 Tolokukur = tolok ukur, dipisah
 Hususnya = Khususnya menurut KBBI
 Dipasar = di pasar, dipisah karena di sebagai kata depan yang menunjukan tempat
 Diluar = di luar, dipisah karena sebagai kata depan
 internasional = Internasional, awal huruf kapital
 Ada pun = adapun, dipisah karena kata hubung
 Di pertajam = dipertajam karena di sebagai imbuhan
 Di tentukan = ditentukan karena di sebagai imbuhan
 Skla = skala menurut KBBI
 Priority = prioritas menurut KBBI
 Di sesuaikan = disesuaikan karena di sebagai imbuhan
 Seyogianya lah = seyogianyalah
 Ahir = akhir menurut KKBI
 Di tingkatkan = ditingkatkan karena di sebagai imbuhan
 Tehnis = teknis menurut KBBI
 (technical feasbility = (technical feasbilit) diberi tanda kurung

Hidup di Hotel Melati

Dia sementara ini menetap di Hotel Melati, Kamar lima belas. Hotel itu beralamat di
Jalan Merbabu lima nomor tiga belas, Sampangan, Semarang. Sewa kamar di hotel itu setiap
malam lima puluh ribu rupiah. Dia harus masuk hotel pukul 12,30.
Dia sementara ini menetap di Hotel Melati, Kamar 15. Hotel itu beralamat di Jalan
Merbabu 5 No.13, Sampangan, Semarang. Sewa kamar di hotel itu setiap malam Rp.50.000. Dia
harus masuk hotel pukul 12.30.
Dia mempunyai kebiasaan mengaji. Malam itu, dia membaca Surat Yasin ayat 15. Dia
mampu membaca Surat Yasin dalam waktu sepuluh menit 30 detik.
Dia mempunyai kebiasaan mengaji. Malam itu, dia membaca Surat Yasin ayat 15. Dia
mampu membaca Surat Yasin dalam waktu 10 menit 30 detik.
Dia anak ke 4 dari tujuh bersaudara. Kakak ke 2 dan ke 3 telah berhasil menjadi pegawai
pemerintah. Adik-adik, terutama urutan ke 6 dan ke 7 masih kuliah. Dia sendiri sekarang sudah
berhasil sebagai pengusaha muda yang sukses.Dia anak ke 4 dari tujuh bersaudara. Kakak ke 2
dan ke 3 telah berhasil menjadi pegawai pemerintah. Adik-adik, terutama urutan ke 6 dan ke 7
masih kuliah. Dia sendiri sekarang sudah berhasil sebagai pengusaha muda yang sukses.

Alasan kesalahan :
Lima belas, lima, tiga belas, sepuluh = 15, 5, 13, 10 karena harus sesuai kaidah penulisan angka
Lima puluh ribu rupiah = Rp.50.000 karena harus sesuai kaidah penulisan angka
12,30 = 12.30 karena harus sesuai kaidah penulisan angka waktu
Ke 4 = ke-4 menggunakan tanda penghubung
Ke 2 = ke-2 menggunakan tanda penghubung
Ke 3 = ke-3 menggunakan tanda penghubung
Ke 6 = ke-6 menggunakan tanda penghubung
Ke 7 = ke-7 menggunakan tanda penghubung
Perlunya Membaca

Di abad ke-XXI ini kita dituntut banyak membaca. Dengan membaca kita dapat
mengakses informasi. Hal ini berbeda bila kita hidup di tahun 60an.
Di abad ke-XXI ini kita dituntut banyak membaca. Dengan membaca kita dapat
mengakses informasi. Hal ini berbeda bila kita hidup di tahun 60an.
Perpustakaan menjadi bagian yang tidak bisa dikesampingkan. Perpustakaan tentunya
harus memiliki buku yang banyak, tidak seperti di kantorku. Buku perpustakaan hanya 100 buah.
Bila setiap hari ada 10 pengunjung, habislah buku itu.
Perpustakaan menjadi bagian yang tidak bisa dikesampingkan. Perpustakaan tentunya
harus memiliki buku yang banyak, tidak seperti di kantorku. Buku perpustakaan hanya 100 buah.
Bila setiap hari ada 10 pengunjung, habislah buku itu.
Untuk menambah jumlah buku dibutuhkan dana tidak kurang lima belas juta dua ratus
ribu rupiah. Dana sebanyak itu, direncanakan diperoleh dari 100 donatur program wakaf buku.
Donatur-donatur itu sebagian besar adalah pengusaha. Ada pengusaha transportasi yang
memiliki seratus bus, dua puluh angkot, dua mobil sedan mewah, dan lima sepeda motor. Selain
itu, ada pengusaha ayam yang memiliki 9.000 ekor ayam.
Untuk menambah jumlah buku dibutuhkan dana tidak kurang Rp.15.200.000;- (lima
belas juta dua ratus ribu rupiah). Dana sebanyak itu, direncanakan diperoleh dari 100 donatur
program wakaf buku. Donatur-donatur itu sebagian besar adalah pengusaha. Ada pengusaha
transportasi yang memiliki seratus bus, dua puluh angkot, dua mobil sedan mewah, dan lima
sepeda motor. Selain itu, ada pengusaha ayam yang memiliki 9.000 ekor ayam.

Alasan kesalahan :
 Lima belas juta dua ratus ribu rupiah = 15.200.000;-
 Seratus bus ditulis 100 bus (karena termasuk kedalam perincian)
Dua puluh angkot ditulis 20 angkot
Dua mobil ditulis 2 mobil
Lima sepeda ditulis 5 sepeda

Pelatihan Bahasa Indonesia

Pada bulan Pebruari tahun lalu kami mengikuti pelatihan bahasa Indonesia di Jakarta.
Mula-mula kami diperkenalkan pada hasanah budhaya Indonesia. Hal ini perlu, kata pelatih,
“agar kamu mempunyai kekayaan bathin yang lebih luas.” Walaupun jaman sudah moderen kita
harus mengenal budhaya kita. Kita harus bersikap posetif terhadap bahasa national kita. Untuk
itu, Anda harus memphoto copy naskah ini.
Pada bulan februari tahun lalu kami mengikuti pelatihan bahasa Indonesia di Jakarta.
Mula-mula kami diperkenalkan pada hasanah budaya Indonesia. Hal ini perlu, kata pelatih, “agar
kamu mempunyai kekayaan batin yang lebih luas.” Walaupun zaman sudah modern kita harus
mengenal budaya kita. Kita harus bersikap positif terhadap bahasa nasional kita. Untuk itu, Anda
harus memfotokopi naskah ini.
Di Indonesia frekwensi pelatihan akan diperbanyak untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia. Pelatihan ini akan berlangsung dari pagi sampai malam dan Anda bisa
sholat di sini pada waktu istirahat. Karena masalah penulisan ejaan sangat komplex, penulisan
unsur serapan pun harus disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, seperti aquarium, exemplar,
taqwa, maghrib, bakhti, pisik, faluta, dan lafaz.
Di Indonesia frekuensi pelatihan akan diperbanyak untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia. Pelatihan ini akan berlangsung dari pagi sampai malam dan Anda bisa
salat di sini pada waktu istirahat. Karena masalah penulisan ejaan sangat kompleks, penulisan
unsur serapan pun harus disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, seperti akuarium,
eksemplar, takwa, magrib, bakti, fisik, valuta, dan lafadz.

Alasan kesalahan :
 Pebruari = februari menurut KBBI
 Budhaya = budaya menurut KBBI
 Bathin = batin menrut KBBI
 Jaman = zaman menurut KBBI
 Moderen = modern menurut KBBI
 Posetif = positif menurut KBBI
 National = nasional menurut KBBI
 Memphoto copy = memfotokopi menurut KBBI
 Frekwensi = frekuensi menurut KBBI
 Komplex = kompleks menurut KBBI
 Aquarium = akuarium menurut KBBI
 Exemplar = eksemplar menurut KBBI
 Taqwa = takwa menurut KBBI
 Maghrib = magrib menurut KBBI
 Bakhti = bakti menurut KBBI
 Pisik = fisik menurut KBBI
 Faluta = valuta menurut KBBI
 Lafaz = lafadz

Anda mungkin juga menyukai