Anda di halaman 1dari 10

2.

3 Asumsi – Asumsi dalam Tabel Kematian


Dalam pembuatan tabel kematian (life table) di buat beberapa asumsi, yaitu:
1. Migrasi dianggap tidak ada, baik migrasi masuk maupun migrasi
keluar (closed cohort), sehingga kohor hanya berkurang secara
berangsur – angsur dan perubahan kohor hanya dipengaruhi oleh
kematian pada masing-masing individu dalam kohor.
2. Kematian anggota kohor menurut pola tertentu pada berbagai tingkat
umur, sehingga tidak ada perubahan dalam risiko kematian dan life
table-nya adalah murni suatu model yang telah ditentukan.
3. Kohor berasal dari radiks tertentu. Besaran kohor merupakan jumlah
tetap dari jumlah kelahiran seperti 1.000, 10.000, atau 100.000 yang
disebut dengan “radiks”. Radiks adalah bilangan permulaan
perhitungan dalam tabel kematian dan biasanya dipilih angka
100.000.
4. Pada tiap tingkat umur rata – rata orang meninggal mencapai
pertengahan antara dua tingkat umur berturut – turut.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut secara umum, tabel kematian dapat


dibentuk menurut jenis kelamin (laki – laki dan perempuan) karena ditemui
riwayat kematian (mortality experience) antara laki-laki dan perempuan dalam
populasi yang sama terdapat perbedaan (Berliana, 2011). Ada dua bentuk tabel
kematian, yaitu tabel kematian lengkap dan tabel kematian singkat. Kedua
tabel ini hanya dibedakan atas interval umur (Islamiyati, 2011).
2.5 Perhitungan dan Interpretasi Kolom – Kolom Tabel Kematian
Tabel 2.5 Abridged Life Table Penduduk Wanita England dan Wales,
Tahun 1985

Sumber: Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FEUI (2013)

Berdasarkan tabel tersebut perhitungan dan interpretasi kolom – kolom dalam


tabel kematian, sebagai berikut:

1. Kelompok Umur: 𝒙
𝒙 menunjukan bahwa anggota kohor yang dimaksud telah menjalani hidup
selama x tahun atau pada saat tersebut berada pada ulang tahun yang ke-x.
2. Probabilitas Meninggal: nqx
nqx adalah probabilitas mati antara umur tepat x dan x + n. 1q0 dapat
dikatakan sebagai angka kematian bayi yang sebenarnya. Angka kematian
bayi (IMR), yang dihitung berdasarkan rumus yang kovensional adalah
estimasi yang tepat untuk 1q0.
Contoh:
Pada tabel 2.5 yaitu 5q50 = 0,035455; artinya bahwa dari penduduk
wanita England dan Wales yang telah mencapai ulang tahunnya yang ke –
50 tahun, terdapat sekitar 3,5% yang meningga sebelum mencapai umur 55
tahun.
3. Probabilitas Hidup: npx
nPx adalah probabilitas hidup antara umur tepat x dan x + n. Jadi, kaitannya
dengan nqx adalah sebagai berikut:

nPx = 1 – nqx
atau
n P x + n qx = 1

Contoh:
Pada tabel 2.5 yaitu 5P50 = 0,979169; artinya bahwa dari penduduk
wanita England dan Wales yang telah mencapai ulang tahunnya yang ke –
50 tahun, terdapat sekitar 97,92% yang berhasil tetap hidup dan mencapai
umur tepat 55 tahun.
4. Jumlah Orang Hidup: Ix
Ix adalah jumlah orang hidup pada umur tepat x. I0 yang disebut sebagai
radiks (radix), yaitu suatu jumlah penduduk awal yang biasanya besarnya
adalah 1.000 atau 100.000. Jadi I0 adalah jumlah penduduk yang tetap
hidup pada umur tepat x, yang berasal dari penduduk awal I0 tersebut. Cara
perhitungan Ix adalah sebagai berikut:

Ix = Ix-n x nPx-n

Contoh:
Pada tabel 2.5 yaitu I20 = 98.692 yang diperoleh dari:
I20 = I20-5 x 5P20-5
I20 = I15 x 5P15
I20 = 98.831 x 0,998591
I20 = 98.692
Hal ini berarti bahwa 100.000 penduduk wanita England dan Wales
yang lahir, 98.692 orang diantaranya mencapai ulang tahunnya yang ke –
20. Dengan contoh tersebut dijelaskan bahwa, jumlah orang yang tetap
hidup sampai umur 20 tahun adalah jumlah orang yang hidup hingga umur
15 tahun dikalikan dengan probabilitas tetap hidup dari umur 15 tahun ke
umur 20 tahun. Angka I20 di atas tidak ada kaitannya dengan jumlah
sebenarnya wanita berumur 20 tahun di England dan Wales pada tahun
1985. Angka tersebut menunjukkan jumlah wanita yang berasal dari
100.000 kelahiran imajiner yang akan tetap hidup sampai umur 20 tahun
jika mereka benar – benar mengalami pola kematian seperti yang terjadi di
England dan Wales tahun 1985. Dari rumus Ix dapat diperoleh rumus nPx
sebagai berikut:
𝐼𝑥+𝑛
nPx =
𝐼𝑥

Hal ini berarti, probabilitas tetap hidup dari umur x ke umur x + n adalah
jumlah orang yang hidup pada umur x + n dibagi dengan jumlah orang
yang hidup pada umur x.

5. Jumlah Kematian: ndx


ndx adalah jumlah orang yang meninggal antara umur tepat x dan x + n. ndx
dapat diperoleh dari selisih antara dua Ix, seperti berikut ini:

ndx = Ix – Ix + n

Contoh dari tabel 2.5:

5d10 = I10 – I15

5d10 = 98.924 – 98.831

5d10 = 93

5d10 = 93, ini berarti bahwa dari penduduk wanita England dan Wales

yang telah mencapai ulang tahun yang ke – 10, terdapat 93 orang yang
meninggal sebelum mencapai umur tepat 15 tahun. Rumus tersebut
menunjukkan bahwa jumlah orang yang meninggal selama kurun waktu 5
tahun (antara umur tepat 10 tahun dan 15 tahun) adalah jumlah orang yang
hidup pada awal periode (umur 10 tahun) dikurangi dengan jumlah orang
yang hidup pada akhir periode (umur 15 tahun). ndx dapat dicari dengan
menggunakan rumus:

ndx = Ix x nqx

6. Jumlah Tahun Orang Hidup: nLx


nLx adalah jumlah tahun orang hidup (person years lived) yang dijalani
seseorang antara umur tepat x dan x + n. Setiap orang yang berhasil tetap
hidup selama kurun waktu n akan menyumbang n tahun orang hidup,
sedangkan mereka yang meninggal dalam kurun waktu tersebut
menyumbang nax tahun orang hidup.
nax adalah proporsi dari waktu interval antara x dan x + n yang
sempat dijalani oleh mereka yang meninggal selama kurun waktu tersebut.
nax tidak dihitung dari kolom – kolom dalam tabel kematian, tetapi dihitung
dari data kasar atau lebih sering diasumsikan. Jadi, perhitungan nLx
memerlukan asumsi untuk nax, sehingga rumus nLx adalah sebagai berikut:

nLx = n(Ix + n + nax, . ndx)

jika diasumsikan kematian terjadi pada pertengahan tahun, dimana nax =


0,5, maka rumus diatas menjadi:

nLx = n(Ix + n + 0,5 ndx)


Oleh karena,

Ix + n = Ix – ndx maka:

nLx = n(Ix - ndx + 0,5 ndx)


nLx = n(Ix - 0,5 ndx)

nLx = n(Ix - 0,5 (Ix – Ix + n))

nLx = n(0,5 Ix + 0,5 Ix + n)

𝑛 (𝐼𝑥 + 𝐼𝑥+𝑛 )
nLx =
2

Jadi, nLx dapat diperoleh dengan mengambil rata – rata dari Ix dan Ix + n
dikalikan dengan n.

Contoh dari tabel 2.5:

5 (𝐼5 + 𝐼10 )
5L5 =
2

5 (99.013 + 98.924)
5L5 =
2

5L5 = 494.842

5L5 = 494.842, berarti bahwa kohor dengan radiks 100.000 orang,


antara umur tepat 5 tahun dan 10 tahun menjalani 494.842 tahun orang
hidup.

Rumus tersebut tidak berlaku bagi L0 dan 4L1 karena kematian bayi
dan kematian balita mempunyai pola yang berbeda dengan kematian orang
dewasa. Khusus untuk kematian bayi dibawah umur 1 tahun digunakan
rumus sebagai berikut:

1L0 = 0,3 I0 + 0,7 I1


Hal ini berarti kematian bayi lebih banyak terjadi pada saat segera setelah
kelahirannya dan diasumsikan bahwa sampai pada dengan umur ½ tahun
pertama, jumlah bayi yang dapat bertahan hidup hanya 30%.

Rumus yang biasa digunakan untuk kelompok umur terakhir adalah


sebagai berikut:
𝑑85+ 𝐼85+
L85+ = atau L85+ =
𝑀85+ 𝑀85+
Dimana M85+ adalah angka kematian umur tertentu (ASDR) untuk
kelompok umur terakhir tersebut.

Contoh

Dari tabel 2.5 untuk wanita England dan Wales tahun 1985, dimana M85 =
0,177987. Dengan demikian:

𝐼85+
L85+ =
𝑀85+

33.747
L85+ =
0,177987

L85+ = 189.604

L85+ = 189.604, berarti bahwa kohor dengan radiks 100.000 orang,


setelah umur tepat 85 tahun akan menjalani hidup 189.604 tahun orang
hidup lagi.

7. Jumlah Tahun Orang Hidup setelah Umur x: Tx


Tx adalah jumlah tahun orang hidup (person years lived) setelah umur tepat
x, sampai semua anggota kohor meninggal. Jadi, Tx merupakan kumulasi
kolom nLx dari bawah, dengan rumus sebagai berikut:

Tx = Tx + n + nLx

Contoh dari tabel 2.5:


T80 = T85 + 5L80
T80 = 189.604 + 214.640
T80 = 404.244
T80 = 404.244, berarti bahwa kohor wanita England dan Wales
dengan radiks 100.000 orang, dari saat ulang tahunnya yang ke – 80 sampai
semua anggota kohor meninggal mengalami 404.244 tahun orang hidup.
Khusus untuk kelompok umur terakhir digunakan rumus sebagai
berikut:

T85= L85+

Tujuan utama dari fungsi Tx (Jumlah Tahun Orang Hidup setelah Umur x)
adalah untuk perhitungan selanjutnya, yaitu angka harapan hidup (life
expectancy).
8. Angka Harapan Hidup: ex
Simbol ex adalah menunjukkan angka harapan hidup seseorang pada saat
umur tepat x tahun (expectation of life at age x). Nilai dari ex menunjukkan
rata – rata jumlah tahun yang dijalani oleh seseorang setelah orang tersebut
mencapai ulang tahunnya yang ke – x. oleh karena jumlah tahun yang harus
dijalani oleh orang sebanyak Ix adalah Tx, maka rumus dari angka harapan
hidup (life expectancy) adalah sebagai berikut:

𝑇𝑥
ex =
𝐼𝑥

Contoh dari tabel 2.5: Type equation here.

𝑇𝑥
ex =
𝐼𝑥
𝑇10
e10=
𝐼10
6.765.850
ex =
98.924

ex = 68,39 tahun

ex = 68,39 tahun, ini berarti bahwa apabila seorang wanita di


England dan Wales telah mencapai ulang tahunnya yang ke – 10, maka
secara rata – rata ia diharapkan akan dapat hidup 68,4 tahun lagi. Hal ini
berarti bahwa wanita tersebut diperkirakan akan meninggal pada umur
sekitar 78,4 tahun.
Untuk angka harapan hidup pada saat lahir (expectation of life at
birth) rumusnya adalah sebagai berikut:
𝑇0
e0 =
𝐼0
Type equation here.
Contoh dari tabel 2.5:
𝑇0
e0 =
𝐼0
7.756.261
e0 =
100.000

e0 = 77,56 tahun
Angka ini menunjukkan bahwa secara rata – rata, seorang wanita di
England dan Wales pada saat lahir diharapkan akan dapat hidup selama
77,6 tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Bagoes Mantra, Ida. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. 2013.
Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat.
Agusrawati, dkk. 2018. Deskripsi Status Kesehatan Masyarakat Kota Kendari
Berdasarkan Hasil Registrasi Penduduk. Seminar Nasional Teknologi Terapan
Berbasis Kearifan Lokal (SNT2BKl). (Diakses pada 12 April 2019, melalui:
http://ojs.uho.ac.id/index.php/snt2bkl/article/view/5360/3996).
Miftahuddin. 2009. Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh
Darussalam dengan Metode Life Table. Jurnal Matematika, Statistika dan
Komputasi (JMSK). 6(1). (Diakses pada 12 April 2019, melalui:
http://journal.unhas.ac.id/index.php/jmsk/article/view/4088/2346).

Anda mungkin juga menyukai