Memenuhi ketentuan asal barang (Rules of Origin), yaitu cumulative ASEAN Content
lebih besar atau sama dengan 40%.
Produk harus disertai Certificate of Origin Form D, yang dapat diperoleh pada Kantor
Dinas atau Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan di seluruh Indonesia.
Pertama, pihak China sepakat untuk memfasilitasi akses pasar bagi beberapa buah-
buahan tropis (pisang, nenas, rambutan) dan sarang burung walet Indonesia untuk
dapat memasuki pasar China.
Kedua, kedua pihak sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Resolusi
Perdagangan (Working Group on Trade Resolution/WGTR), yang bertujuan untuk
memfasilitasi perdagangan yang lancar di antara kedua negara; juga memfasilitasi
pembukaan Cabang Bank Mandiri di RRT demi memperkuat hubungan transaksi
langsung perbankan.
Ketiga, atas permintaan Indonesia, dalam JCM ini delegasi RRT menyetujui
pembukaan cabang Bank Mandiri di RRT , sehingga akan memperkuat hubungan
langsung transaksi perbankankeduanegara.
Keempat, kerjasama antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan
China Exim Bank dimana kedua pihak menandatangani perjanjian pinjaman sebesar
US$ 100 juta dari CEB kepada LPEI. LPEI juga saat ini dalam tahap finalisasi MoU
dan Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) untuk penyediaan kredit
sebanyak US$ 250 juta kepada LPEI. Pinjaman tersebut akan digunakan oleh LPEI
sebagai fasilitas kredit untuk mendukung perusahaan-perusahaan di kedua negara
terkait dengan proyek-proyek perdagangan dan investasi dalam berbagai sektor-
sektor prioritas yang disetujui oleh kedua belah pihak termasuk perdagangan dan
investasi barang modal, proyek-proyek sektor infrastruktur, energi dan konstruksi;
Kelima, kedua pihak setuju untuk memaksimalkan penggunaan Pinjaman Kredit
Ekspor Preferensial (Preferential Export Buyers Credit) sebesar US$ 1,8 miliar dan
Pinjaman Konsesi Pemerintah (Government Concessional Loan) sebesar 1,8 miliar
RMB untuk dapat dipergunakan oleh Indonesia dalam mengembangkan berbagai
proyek infrastruktur. Adapun proyek-proyek yang telah diselesaikan adalah proyek
Jembatan Suramadu dan pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Labuhan Angin.
Keenam, kedua belah pihak telah menyelesaikan Perjanjian Perluasan dan
Pendalaman Kerjasama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan (Agreement on
Expanding and Deepening Bilateral Economic Cooperation) yang akan
ditandatangani pada saat kunjungan Perdana Menteri Wen Jiabao ke Indonesia
pada akhir bulan ini.
Ketujuh, membahas Agreed Minutes of the Meeting for Further Strengthening
Economic and Trade Cooperation) yang antara lain berisi:
a. Deklarasi Bersama antara Indonesia dan RRT mengenai Kemitraan Strategis
yang telah ditandatangani oleh kedua Pimpinan Negara pada bulan April 2005
menjadi dasar untuk lebih memperkuat kerjasama perdagangan dan ekonomi antara
kedua negara.
b. Berdasarkan Deklarasi ini, kedua belah pihak akan mengembangkan perspektif
strategis dalam mengatasi kepentingan jangka panjang dan membawa hubungan ke
tingkat yang baru untuk kepentingan kedua banga dan negara.
Selain itu walaupun ACFTA banyak membawa pengaruh negatif terhadap industri-
industri dalam negeri akan tetapi Indonesia masih bisa mendapatkan peluang yaitu
dengan meningkatkan ekspor produk-produk unggulan dalam negeri, Indonesia
harus jeli melihat peluang yanga ada agar dapat mengambil keuntungan yang
mampu menopang perekonomian indoensia. Sementara itu, tantangan utama yang
dihadapi Indonesia dalam bidang perdagangan luar negeri adalah bagaimana
meningkatkan daya saing terhadap ekonomi negara-negara kawasan yang makin
meningkat pertumbuhan dan produktifitasnya.
A. ACFTA
ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) adalah sebuah persetujuan kerjasama
ekonomi regional yang mencakup perdagangan bebas antara ASEAN (Assosiation of South
East Asian Nation) dengan China. Persetujuan ini telah disetujui dan ditandatangani oleh
negara-negara ASEAN dan China pada tanggal 29 November 2004. Dalam kerjasama ini,
hambatan-hambatan tarif dan non-tarif dihilangkan atau dikurangi dalam rangka mewujudkan
perdagangan bebas dalam kawasan regional ASEAN dan China. Namun, tidak semua
anggota ASEAN menyetujui penghapusan tarif dalam waktu bersamaan. ASEAN6 yang
terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan filipina
menyetujui penghapusan per 1 januari 2010, sedangkan CMLV (Camboja, Myanmar, Laos,
dan Vietnam) baru akan mengeliminasi dan menghapus tarif per 1 Januari 2015.[4]
Tidak hanya itu, negara-negara yang telah menyetujuinya juga akan meningkatkan
akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi serta meningkatkan aspek kerjasama
ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para Pihak ACFTA. Di
d a l a m Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the
ASEAN and People’s Republic of China, kedua pihak sepakat akan melakukan kerjasama
yang lebih intensif di beberapa bidang seperti pertanian, teknologi informasi, pengembangan
SDM, investasi, pengembangan Sungai Mekong, perbankan, keuangan, transportasi, industri,
telekomunikasi, pertambangan, energi, perikanan, kehutanan, produk-produk hutan dan
sebagainya. Kerjasama ekonomi ini dilakukan untuk mencapai tujuan demi meningkatkan
kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China.
Perjanjian ACFTA ini telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dengan KEPPRES
Nomor 48 Tahun 2004 dan mulai diberlakukan pada tanggal 1 januari 2010. Namun yang jadi
kendala utama pelaksanaan berlakunya perjanjian ACFTA di Indonesia, bahwa ternyata
banyak pihak yang meminta agar waktu berlakunya perjanjian ini agar direnegoisasi kembali
oleh pemerintah, yang menurut prediksi para pelaku bisnis dan pemerhati ekonomi Indonesia
akan dapat merontokkan ketahanan ekonomi nasional dari serbuan produk China yang masuk
ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan China siap menjalin kerjasama terkait ASEAN-China Free
Trade Agreement. Ada lima kesepakatan, di antaranya China mengizinkan pembukaan
cabang Bank Mandiri dan pinjaman kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI),
serta membuka fasilitas kredit ekspor untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Dalam Pertemuan Komisi Bersama (Joint Commission Meeting/JMC) ke-10 di
Yogyakarta, Sabtu 3 April 2010, Indonesia diwakili oleh Menteri Perdagangan Mari Elka
Pangestu. Sedangkan China diwakili Menteri Perdagangan Chen Deming. JMC merupakan
forum untuk membahas isu perdagangan investasi, kerjasama keuangan dan pembangunan.
JCM ke-10 hari ini dilaksanakan dalam suasana persahabatan dan kerjasama sehingga
menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Beberapa hasil
kesepakatan tersebut antara lain:
1. Pihak China sepakat untuk memfasilitasi akses pasar bagi beberapa buah-buahan tropis
(pisang, nenas, rambutan) dan sarang burung walet Indonesia untuk dapat memasuki pasar
China.
2. Kedua pihak sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Resolusi Perdagangan (Working
Group on Trade Resolution/WGTR), yang bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan yang
lancar di antara kedua negara; juga memfasilitasi pembukaan Cabang Bank Mandiri di RRC
demi memperkuat hubungan transaksi langsung perbankan.
3. Atas permintaan Indonesia, dalam JCM ini delegasi RRC menyetujui pembukaan cabang
Bank Mandiri di RRC, sehingga akan memperkuat hubungan langsung transaksi perbankan
kedua negara.
4. Kerjasama antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan China Exim Bank
(CEB) dimana kedua pihak menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$ 100 juta dari
CEB kepada LPEI. LPEI juga saat ini dalam tahap finalisasi MoU dan Industrial &
Commercial Bank of China (ICBC) untuk penyediaan kredit sebanyak US$ 250 juta kepada
LPEI. Pinjaman tersebut akan digunakan oleh LPEI sebagai fasilitas kredit untuk mendukung
perusahaan-perusahaan di kedua negara terkait dengan proyek-proyek perdagangan dan
investasi dalam berbagai sektor-sektor prioritas yang disetujui oleh kedua belah pihak
termasuk perdagangan dan investasi barang modal, proyek-proyek sektor infrastruktur, energi
dan konstruksi.
5. Kedua pihak setuju untuk memaksimalkan penggunaan Pinjaman Kredit Ekspor Preferensial
(Preferential Export Buyers Credit) sebesar US$ 1,8 miliar dan Pinjaman Konsesi Pemerintah
(Government Concessional Loan) sebesar 1,8 miliar RMB untuk dapat dipergunakan oleh
Indonesia dalam mengembangkan berbagai proyek infrastruktur. Adapun proyek-proyek
yang telah diselesaikan adalah proyek Jembatan Suramadu dan pembangkit Listrik Tenaga
Batu Bara Labuhan Angin. Sementara, pembangunan Waduk Jati Gede masih dalam proses.
Terdapat pula 6 proyek baru yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu: pembangkit
Listrik Tenaga Uap Parit Baru (Kalimantan Barat) dan pengadaan material untuk jalur
sepanjang 1.000 km and 200 unit turn out yang masih dalam proses pengadaan; serta
konstruksi Jalan Tol antara Medan dan Kuala Namu (Sumatera Utara); Jembatan Tayan
(Kalimantan Barat); Pengembangan Jalan Tol Tahap I: Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Jawa
Barat); dan Jembatan Kendari (Sulawesi Tenggara).
6. Kedua belah pihak telah menyelesaikan Perjanjian Perluasan dan Pendalaman Kerjasama
Bilateral Ekonomi dan Perdagangan (Agreement on Expanding and Deepening Bilateral
Economic Cooperation) yang akan ditandatangani pada saat kunjungan Perdana Menteri Wen
Jiabao ke Indonesia pada akhir bulan ini.
7. Membahas Agreed Minutes of the Meeting for Further Strengthening Economic and Trade
Cooperation) yang antara lain berisi:
a. Deklarasi Bersama antara Indonesia dan RRT mengenai Kemitraan Strategis yang telah
ditandatangani oleh kedua Pimpinan Negara pada bulan April 2005 menjadi dasar untuk lebih
memperkuat kerjasama perdagangan dan ekonomi antara kedua negara.
b. Berdasarkan Deklarasi ini, kedua belah pihak akan mengembangkan perspektif strategis
dalam mengatasi kepentingan jangka panjang dan membawa hubungan ke tingkat yang baru
untuk kepentingan kedua banga dan negara.
c. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA)
tetap menjadi dasar strategis dimana masing-masing pihak harus penuh
mengimplementasikan perjanjian tersebut secara menyeluruh dan saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak.
d. Kedua pihak akan menetapkan pertumbuhan perdagangan bilateral yang tinggi dan
berkelanjutan, dimana jika terdapat ketidakseimbangan perdagangan, pihak yang mengalami
surplus perdagangan berkewajiban untuk mengambil tindakan-tindakan termasuk mendorong
impor lebih lanjut dan memberikan dukungan yang diperlukan.
e. Agreed minutes ini merupakan upaya untuk menindaklanjuti concern beberapa industri di
Indonesia terkait dengan dampak dari Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA). Kedua
pihak percaya bahwa komitmen bersama antara kedua pemerintah, disertai dengan
komitmen-komitmen dari kedua komunitas bisnis, akan dapat mengatasi kekhawatiran
tersebut.
;
Adapun sisi negatifnya adalah:
Penurunan jumlah industry dalam negeri. Kehadiran produk impor dari China telah
menimbulkan dampak negative terhadap lima sector industry yaitu logam, permesinan,
tekstil, elektronika, dan furniture. Hal ini berakibat pada sejumlah pelaku usaha di lima
industry tersebut terpaksa melakukan efisiensi melalui pengurangan tenaga kerja.
Pemberlakukan ACFTA lebih banyak menguntungkan China daripada Indonesia.
Serbuan produk asing terutama dari Cina dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor ekonomi yang
diserbu.
Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing dengan kualitas dan harga yangsangat bersaing akan mendorong
pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di berbagai sektor ekonomi menjadi importir atau
pedagang saja.
Karakter perekomian dalam negeri akan semakin tidak mandiri dan lemah.Segalanya bergantung pada asing.
Peranan produksi terutama sektor industri manufaktur dan IKM dalam pasar nasional akan terpangkas
dan digantikan impor. Dampaknya, ketersediaan lapangankerja semakin menurun.
Meskipun Cina dan ASEAN telah berupaya meliberasikan perdagangannya, pada
kenyataannya tingkat tarif dan hambatan antara keduanya ternyata masih cukup tinggi,
sehingga memungkinkan untuk terciptanya trade creation. Cina memberlakukan tarif rata-rata
sebesar 9,4% untuk barang dari ASEAN. Sebaliknya, tarif yang diberlakukan negara ASEAN
terhadap barang dari Cina secara rata-rata hanya sebesar 2,3%.[7]
Banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh perjanjian ACFTA ini membawa
pemerintah melakukan strategi demi menyelamatkan industri-industri dalam negeri salah
satunya dengan melakukan peningakatan daya saing, memproteksi produk dalam negeri
sehingga produk–produk impor tidak menguasai pasar dalam negeri sehingga mampu tercipta
peluang yang lebih besar untuk produk–produk dalam negeri menguasai pasar sendiri serta
mengambil kebijakan-kebijakan untuk meningkatakan stabilitas ekonomi indonesia.
B. LANDASAN HUKUM
Dalam membentuk ACFTA, para Kepala Negara Anggota ASEAN dan China telah menandatangani
ASEAN - China Comprehensive Economic Cooperation pada tanggal 6 Nopember 2001 di Bandar Sri
Begawan, Brunei Darussalam. Sebagai titik awal proses pembentukan ACFTA para Kepala Negara
kedua pihak menandatangani Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation
between the ASEAN and People’s Republic of China di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4
Nopember 2002. Protokol perubahan Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 6 Oktober
2003, di Bali, Indonesia. Protokol perubahan kedua Framework Agreement ditandatangani pada
tanggal 8 Desember 2006. Indonesia telah meratifikasi Ratifikasi Framework Agreement ASEAN-
China FTA melalui Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2004 tanggal 15 Juni 2004. Setelah negosiasi
tuntas, secara formal ACFTA pertama kali diluncurkan sejak ditandatanganinya Trade in Goods
Agreement dan Dispute Settlement Mechanism Agreement pada tanggal 29 November 2004 di
Vientiane, Laos. Persetujuan Jasa ACFTA ditandatangani pada pertemuan ke-12 KTT ASEAN di Cebu,
Filipina, pada bulan Januari 2007. Sedangkan Persetujuan Investasi ASEAN China ditandatangani
pada saat pertemuan ke-41 Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN tanggal 15 Agustus 2009 di Bangkok,
Thailand. Peraturan Nasional terkait ACFTA
ASEAN itu (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-
Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama antarnegara di
Asia Tenggara sejak tahun 1967.
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota Thailand) oleh Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu di tandai tandai dengan
penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun sebagai hari ASEAN.
ASEAN beranggotakan hampir semua Negara yang berada di Asia Tenggara kecuali Timor
Leste dan Papua New giunea, adapun anggota dari ASEAN yaitu :
ASEAN didirikan bermula dari hasrat untuk menciptakan kawasan yana damai, Negara-negara
penandatanganan deklarasi Bangkok menginginkan kerja sama untuk mencapai pertumubuhan
ekonomi, perkembangan social-budaya, serta perdamaian, dan stabilitas dalam wadah ASEAN.
Bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis.
Adapun lambing ASEAN berada di tengah bendera ASEAN, sedangkan warna bendera dan
lambang ialah biru, merah, putih, dan kuning; masing-masing mewakili warna dasar setiap
bendera Negara anggota ASEAN. Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas; merah
melambangkan semangat dan kedinamisan; putih menunjukkan kesucian; dan kuning
merupakan symbol kemakmuran. Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri
ASEAN agar asosiasi itu secara bersama-sama terikatdalam persahabatan dan kesetiakawanan
social, sedangkan lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.
ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan ASEAN adalah sebagai
berikut:
a. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat tinggi para kepala
Negara/pemerintahan Negara anggota.
b. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu pertemuan para menteri
luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai coordinator dewan komunitas ASEAN.
c. Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu pertemuan para menteri
yang membidangi tiga pilar komunitas ASEAN.
e. Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu pertemuan para pejabat tinggi di
bawah tingkat menteri Negara anggota ASEAN yang membidangi masing-masing sector
kerjasama ASEAN.
- KTT ke-1
Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC);
serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
- KTT ke-2
- KTT ke-3
- KTT ke-4
ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan
koordinasi;Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama
(Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
- KTT ke-5
Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat
identitas ASEAN.
- KTT ke-6
Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen
mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun
2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
- KTT ke-7
- KTT ke-8
- KTT ke-9
Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN
yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi
ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
- KTT ke-10
Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut
menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota
ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah
masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
- KTT ke-11
Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea
Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen
hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan
Lingkungan Hidup.
- KTT ke-12
- KTT ke-13
- KTT ke-14
Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN
secara bersamaan.
Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin
dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi
maupun sosial budaya.
Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga
Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
Adapun manfaat ASEAN bagi Indonesia yaitu: ASEAN mampu menciptakan stabilitas,
perdamaian, dan keteraturan di kawasan ASEAN sehingga dapat melanjutkan pembangunan di
segala bidang dan dapat mendorong anggota ASEAN menjadi negara yang lebih maju; ASEAN
memiliki berbagai bentuk kerja sama di bidang pembangunan dan percepatan
pemajuanekonomi, antara lain, perluasan perdagangan, investasi, kepariwisataan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta di bidang pendidikan; ASEAN adalah organisasi kawasan
yang kebanyakan anggotanya merupakan Negara berkembang sehingga asosiasi itu dapat
menjadi wadah bagi negara anggota dalam memperjuangkan kepentingan bersama di forum
internasional; ASEAN dan negara anggota telah memberikanbantuan kepada Indonesia saat
terjadi bencana alam, seperti tsunami di Aceh (2004), gempa dan gunung meletus di Yogyakarta
(2006 dan 2010), serta gempa dan tsunami di Pulau Nias (2009); Selain itu, negara anggota
ASEAN turut serta dalam proses perdamaian di Aceh melalui Aceh Monitoring Mission.
Selain masalah tersebut ternyata di Asia Tenggara juga terjadi konflik militer yang melibatkan
Laos, Kamboja dan Vietnam. Tak sampai disitu, di Asia Tenggara juga terjadi konflik bilateral.
Negara-negara yang terlibat dalam konflik bilateral ini adalah Indonesia dan Malaysia, Kamboja
dan Vietnam. Suasana bertambah keruh karena adanya konflik internal di beberapa Negara
yaitu di Indonesia, Thailand dan Vietnam.
Hal yang sangat disayangkan adalah organisasi-organisai tersebut tidak dapat bertahan karena
sengketa teritorial antar Negara anggota.
Untuk mengatasi kemelut yang terjadi terdorong untuk membentuk kembali organisasi namun
dengan cara yang lebih baik. Untuk memperoleh tujuan tersebut maka, Menteri luar Negeri
Indonesia, Malaysia, Thailan, Pilifina dan Singapura melakukan berbagai pertemuan yang
konsultatif. Hingga terbentuklah Joint Deklaration (Deklarasi Bersama). Deklarasi ini berisikan
tentang kesadaran perlunya meningkatkan saling pengertian untuk hidup bertetangga dengan
baik dan membina kerja sama antara Negara-negara dikawasan yang terikat oleh pertalian
sejarah dan budaya.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, ditindak lanjuti mengenai Deklarasi
Bersama dan penandatangan Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) yang dikenal dengan
sebutan Deklarasi Bangkok. Dengan ditanda tanginya Deklarasi tersebut maka ASEAN telah sah
menjadi salah satu Organisasi berisikan kumpulan bangsa-bangsa di Asia tenggara. Awalnya
anggota ASEAN hanya 5 negara yaitu Negara pendirinya yang terdiri dari Negara, Indonesia,
Malaysia, Thailan, Filifina dan Singapura. Kemudian saat ini telah ada 10 negara yang tergabung
menjadi anggota ASEAN