Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH KOTA

“ANALISIS KOTA TROWULAN DAN BABILONIA”

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, CES, DEA

Disusun Oleh:
Muhammad Revanizzar Dwi Cahyadi
21040119130117
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Analisis Kota Trowulan dan Babilonia

A. Babilonia

Babilonia (1696 – 1654 SM) atau Babilon diberinama sama dengan


ibukotanya, Babilon adalah negara kuno yang terletak di selatan
Mesopotamia (sekarang Irak), di wilayah Sumeria dan Akkadia. Babel
pertama kali disebutkan dalam sebuah tablet dari masa pemerintahan
Sargon dari Akkadian, dari abad ke-23 SM.Babel berkembang menjadi
kerajaan besar pada masa Hammurabi (1696 – 1654 SM), yang wilayahnya
meliputi wilayah kerajaan Akkadia di masa lalu.Setelah itu berdirilah
Kekaisaran Neo-Babilonia, di bawah pemerintahan dinasti Kasdim atau
dinasti ke-11, yang dimulai dari revolusi Nabopolassar pada 626 SM hingga
invasi Cyrus the Great, dengan penguasa terkenal Nebuchadnezzar II. Babel
kemudian dikalahkan oleh Cyrus Agung, Media dan raja Persia pada 539
SM.

Secara geografis babilonia terletak di mesopotenia sebelah bawah utara.


Babilonia memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan dan strategis.
Babilonia terletak diantara laut persia, laut mediterania, dan laut
merah.Keuntungan lainnya ialah laut Persia terhubung dengan Sungai Tigris
dan Sungai Euftat yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat
sekitarnya .Sungai Euftat dan Sungai Tigris yang bermuara melalui teluk
parsi dikenal mengalir secara bersamaan, akan tetapi dahulu mengalir
secara sendiri-sendiri. Searah sejajar, bagian palung dua sungai menempati
suatu dataran rendah yang subur. Sekitar 4000 tahun SM telah terbangun
tanggul, bendungan, kanal, dan terusan yang memfasilitasi mengalirnya air
menuju tanah pertanian babilonia yang subur. Dengan ilmu pengentahuan
yang maju sudah maju pada masa itu. Teknik pertanian yang digunakan
dapat menghasilkan panen yang melimpah.

Dalam perjalanannya, Babilonia telah dipimpin oleh banyak penguasa yang


memiliki banyak prestasi bagi kemajuan kerajaan itu. Tidak hanya dari sektor
pertanian, sektor perdagangan juga menjadi poros ekonomi babilonia.
Kerajaan Babilonia dikenal sebagai salah satu kerajaan dengan sistem
hukum yang baik pada masanya. Salah satu contohnya aturan yang dibuat
Raja Hammurabi berkuasa di Babilonia mulai tahun 1948 SM sampai dengan
1905 SM. Raja Hammurabi membuat banyak kebijakan penting yang
tertuang dalam undang-undang kerajaan yang cukup sistematis bagi seluruh
rakyat Babilonia. Undang-undang yang dibuat oleh Hammurabi dipahat pada
sebuah lempengan batu besar setinggi 8 kaki. Agar dapat tersampaikan
dengan baik bagi kepada seluruh rakyat Babilonia, pahatan batu raksasa
tersebut diletakkan di tengah pusat Kota Babilonia. Dengan adanya aturan
tersebut membuat kehidupan masyarakat Babilonia sangat tentram dan
teratur. Raja menerapkan sanksi yang tegas bagi siapa saja yang melanggar
aturan yang ia tetapkan.

Kerajaan babilonia adalah kerajaan yang religius. Babilonia sendiri berasal


dari kata “babilu”, yang berarti gerbang menuju Tuhan.Secara umum
masyarakat Babilonia penyembah para dewa-dewa. Mereka meyakini jika
ada seseorang yang lalai atau lupa untuk mengadakan doa-doa serta
korban-korban, maka dewa-dewa akan membalas dosanya itu dengan suatu
penyakit yang menimpanya dan yang tidak dapat disembuhkan daripadanya
kecuali ia melakukan penebusan dan bertaubat yang dilakukan dikuil dan
dipimpin oleh pendeta.

Dengan peradaban yang maju, Kerajaan Babilonia berhasil menjadi kerajaan


yang kaya raya. Pada masa Babilonia baru yang dipimpin oleh Raja
Nebukadnezzar banyak bangunan-bangunan dibangun dengan megah dan
indah.Raja Nebukadnezzar bukan hanya peduli soal militer dan wilayah kekuasaan. Ia
juga peduli terhadap hal selain kekuasaan. Ia seringkali menghiasi kuil Marduk dengan
berbagai perhiasaan serta membangun jalanuntuk upacara bagi festival Marduk.
Nebukadnezzar juga membangun untuk dirinya sendiri tiga istana yang disepuhdari
emas dan perak serta salah satu istananya terdapat sebuah taman. Jalan masuk taman
tersebut adalah bukit-bukit dengan diantara gedung-gedung megah yang dibangun di
ketinggian hingga omasyarkt dapat melihat keindahan tempat tersebut dari jauh. Ada
kubah-kubah yangmenjadi fondasi dari bangunan ini dan semakin tinggi bangunan maka
semakin besarlahkubahnya. Pada kubah bagian atas, kubah-kubah ini dibagunlah
fondasi dan di dalam taman ini berbagai tanaman aneh dan indah menghiasinya..Taman
ini dinamakan Taman Gantung Babilonia dan tetap menjadi tujuh keajaiban dunia hingga
sekarang.
B. Trowulan

Trowulan merupakan Kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.


Kecamatan ini terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto, berbatasan dengan wilayah
Kabupaten Jombang. Trowulan terletak di jalan nasional yang menghubungkan
Surabaya-Solo. . Trowulan adalah sebuah wilayah yang sarat dengan nilai-nilai historis
yang meliputinya, hal ini dapat kita lihat dari perjalanan trowulan sebagai sebuah
pemukiman, pada masa majapahit trowulan adalah Wilwatikta atau yang terkenal
sebagai ibu kotanya kerajaan Majapahit.

kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini termasuk kerajaan kuno


di Indonesia yang berdiri pada tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan
Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya(1293 M). Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya pada abad ke-14 yaitu pada masa kekuasaan Hayam
Wuruk (1350-1389 M) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364
M). Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung
Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah
Indonesia.

Sebagai sebuah ibukota, Trowulan terletak di tempat yang sangat strategis. Lingkungan
alam di sekitar situs trowulan yang terletak di lembah Brantas hilir, sangat potensial untuk
mendukung kehidupan perkotaan. Bentang alam yang datar dan luas memberi
kemungkinan pengembangan lahan permukimkan kota.

Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang agama Hindu Syiwa dan


Buddha. Kedua umat beragama itu memiliki toleransi yang besar sehingga
tercipta kerukunan umat beragama yang baik. Raja Hayam Wuruk beragama
Syiwa, sedangkan Gajah Mada beragama Buddha. Namun, mereka dapat
bekerja sama dengan baik.Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu
Tantular menyatakan bahwa kedua agama itu merupakan satu kesatuan
yang disebut Syiwa–Buddha. Hal itu ditegaskan lagi dalam Kitab Sutasoma
dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa.
Artinya, walaupun beraneka ragam, tetap dalam satu kesatuan, tidak ada
agama yang mendua.

Pada masa Kerajaan Majapahit banyak dibangun unsur-unsur bangunan


yang erat kaitannya dengan keagaaman. Unsur unsur keruangan kota
kerajaan majapahit dapat ditemukenali melalui data data peneliti sebelumnya
serta elaborasi terhadap kitab silpasastra. Unsur unsur kota Majapahit
tersebut antara lain: (1) Dinding, (2) Gapura, (3) Lapangan Umum Kota, (4)
Balai Pertemuan Umum, (5) Pasar, (6) Bangunan Suci & Tempat Sesaji, (7)
Kraton/Istana Raja, (8) Kepatihan/Tempat Tinggal Raja, dan (9) Tempat
Tinggal Rohaniwan

1. Dinding. Kota Majapahit bukan kota berdinding, hanya kraton nya saja
yang berdinding. Hanya kraton yang berdinding karena didasari alasan
filsafat yang kuat: sifat terbuka bagi para warganya, sedangkan dinding
hanya fungsional untuk perlindungan petinggi petinggi kerajaan. Kerajaan
jawa cenderung memilih alasan filsafat, diding dan pagar dibangun untuk
menjadi batas hak milik atau privasi.

2. Gapura. Gapura dipandang sebagau pagar/ dinding suatu kawasan


(kota, kampus) ataupun sebuah halaman tempat tinggal. Ia dipandang
sebagai celah ‘resmi’ pada dinding kota. Tempat keluar masuk secara
resmi dan seremonial. Untuk kota tanpa pagar, gapura dipandang
sebagai symbol Prasarana Jalan kota dan Saluran Air. Gapura
dipandang sebagau pagar/ dinding suatu kawasan (kota, kampus)
ataupun sebuah halaman tempat tinggal. Ia dipandang sebagai celah
‘resmi’ pada dinding kota. Tempat keluar masuk secara resmi dan
seremonial. Untuk kota tanpa pagar, gapura dipandang sebagai symbol.

3. Lapangan Umum Kota. Temuan lapangan berupa hasil interpretasi foto


udara memberikan gambaran adanya pola papan catur (grid) yang
terbentuk oleh jaringan prasarana yang saling berpotongan secara
bersilangan tegak lurus. Sehingga berdasarkan analisa kemudian, jalur
ini disimpulkan sebagai jalur jalan utama, berpotongan secara tegak lurus
utara-selatan timurbarat, yang berpola papan catur

4. Balai Pertemuan Umum. Berfungsi sebagai balai pertemuan petinggi


kerajaan. Terletak di sebelah utara luar kraton. Pasar. Penemuan
proselen porselen merupakan bukti satu satunya keberadaan pasar di
Trowulan

5. Bangunan Suci & Tempat Sesaji. Terdapat tempat ibadah Siwa dan
Buddha. Terletak di timur laut kraton. Demikian pula dengan lapangan
dan tempat sesajen.

6. Kraton/ Istana Raja. Pola penataannya berupa grid, peletakannya juga


terdapat di sekitar kolam segaran (Pigeaud). Jika kawasan kota dibagi
menjadi 4 kuadran, maka kompleks kraton berada di barat dan barad
daya. Kompleks kraton terdiri dari 3 lapis halaman dan 3 gapura.
Didalamnya terdapat pula 3 tempat tinggal: Raja, serta dua saudaranya.

7. Kepatihan/Tempat Tinggal Raja. Terdapat rumah dari patih Gajahmada,


Bre Wengker dan lainnya. Terdapat di sebelah utara dan timur laut
kraton. Jika ditelaah dari organigram Majapahit, maka tempat ini bisajadi
merupakan tempat tinggal para Rakyan Mantri ri Pakirakiran
8. Tempat Tinggal Rohaniwan. Merupakan tempat bernama
“Kedharmmayaksaan”. Dharmmayaksa atau pemuka agama merupakan
bawahan daripada rakyan mantra
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/22591420/Geohistory_pengaruh_keadaan_geogra
fis_terhadap_peradaban_Babilonia_Lama?auto=download

https://www.academia.edu/33598017/KEHIDUPAN_SOSIAL_MASYARAKAT_KERAJA
AN_MAJAPAHIT.docx

http://agamaminor6.blogspot.com/2013/05/agama-agama-mesopotamia-dan-
babilonia.html

https://lailameika13.blogspot.com/2015/03/kehidupan-politik-ekonomi-
sosial-budaya.html

https://sejarahorison.wordpress.com/2016/12/21/sejarah-timur-tengah-
kerajaan-babilonia/

https://www.slideshare.net/bramantiyomarjuki/pertumbuhan-dan-
perkembangan-kota-masa-lampau-organik-atau-terencana-studi-kasus-
trowulan-babylon-dan-virginia-city

https://swhistory99.blogspot.com/2018/07/sejarah-kerajaan-babylonia-
dan-saat-keruntuhannya.html

Winarno ; Yuswadi Saliya, A. B. (2018). Presysibility Concept of Pre-Proposed


Majapahit City, on Modern Regulation of Area Case Study on Campus Ui, Ub
and Itb. Riset Arsitektur (RISA), 2(02), 152–164.
https://doi.org/10.26593/risa.v2i02.2927.152-164

Anda mungkin juga menyukai