Anda di halaman 1dari 30

Hasil Diskusi

Kelompok 1
Kerajaan Majapahit
Nama kelompok:

1.Puja almadina
2.Filia yohazia karen
3.Ahmad badarun
4.Rasoki pohan

SMA NEGERI 1 RAMBAH


Beberapa raja Majapahit yang terkenal adalah sebagai berikut:

1) Raden Wijaya (1293-1309)


Ia masih keturunan Ken Angrok hasil perkawinannya dengan
Ken Dedes. Ia merupakan raja pertama Kerajaan Majapahit dengan gelar
Kertarajasa Jayawardhana. Sebagai raja pertama, ia berusaha
membangun kerajaan demi memajukan rakyat dengan kerja keras.
Pelabuhan lautnya banyak dikunjungi pedagang dari berbagai daerah
dan pedagang asing. Pelabuhan laut yang dimiliki oleh kerajaan
Majapahit adalah Tuban, Gresik dan Surabaya.
Pada masa pemerintahannya terjadi beberapa
pemberontakan. Namun, semua pemberontakan itu dapat
ditumpas. Pemberontakan itu, antara lain dilakukan oleh
Ranggalawe, Lembu Sora, Juru Demung dan Gajah Biru. Pada
tahun 1309, Raden Wijaya meninggal. Jasadnya dibakar dan
abunya dimakamkan di Simping (Candi Sumberjati) dekat daerah
Blitar

2) Jayanegara (1309-1328)
Putra Raden Wijaya ini naik tahta dalam usia yang masih
muda. Pada saat pemerintahannya, banyak sekali terjadi
pemberontakan. Pemberontakan yang paling membahayakan
adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Nambi dan Kuti.
Bahkan pemberontakan Kuti dan pengikutnya berhasil
menduduki ibu kota kerajaan.
Raja mengungsi ke Desa Bedander dengan dikawal oleh
panglima pasukan Bhayangkara, yaitu Gajah Mada. Berkat
kecerdikan Gajah Mada, akhirnya pemberontakan Kuti dapat
ditumpas. Raja pun dapat kembali ke istana. Tahun 1328 raja
meninggal karena dibunuh oleh tabib istana yang bernama
Tanca.
3)
 Tribuanatunggadewi (1328-1350)
Putri Raden Wijaya dari Gayatri yang bernama
Tribuanatunggadewi yang bergelar Tribhuwanotunggadewi
Jayawisnuwardhani dinobatkan menjadi raja. Pada masa
pemerintahannya terjadi pemberontakan yang hebat yang
dinamakan pemberontakan Sadeng. Peristiwa ini dapat
dipadamkan karena kecerdikan yang dimiliki oleh Gajah Mada.
Berkat jasanya inilah Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih
Majapahit. Pada saat dilantik, Gajah Mada mengucapkan
Sumpah Palapa. Dalam sumpahnya itu, Gajah Mada berjanji
tidak akan menikmati kehidupan duniawi sebelum seluruh
wilayah Nusantara bersatu di bawah kekuasaan Kerajaan
Majapahit. Pada tahun 1343 sumpahnya terwujud.
4) Hayam Wuruk (1350-1389)

Tahun 1350 Tribuanatunggadewi mundur dan digantikan oleh


putranya yang bernama Hayam Wuruk. Ia bergelar Sri
Rajasanagara. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan. Dengan
bantuan Mahapatih Gajah Mada, Raja Hayam Wuruk membawa
kerajaan ke puncak kejayaan. Sementara itu, Gajah Mada ingin
melaksanakan Sumpah Palapanya.
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tampak
jelas sekali. Berbagai kegiatan ekonomi dan kebudayaan sangat
diperhatikan. Hasil pemungutan dari berbagai pajak dan upeti
dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat di berbagai bidang.
 POSISI KERAJAAN MAJAPAHIT
Menelusuri Jejak sejarah terutama
sejarah masa Kerajaan Hindhu-Budha di
Nusantara merupakan suatu hal yang
sangat menarik dan menantang, salah
satunya yaitu merekonstruksi letak Ibu
kota kerajaan MAJAPAHIT.Berbagai
peneliti maupun Arkeolog pada awalnya
berbeda pendapat antara satu dengan
yang lain, namun seiring berjalannya
waktu akhirnya kontroversi tentang
dimanakah Posisi Ibukota Kerajaan
MAJAPAHIT berhasil dipecahkan
Pusat atau Ibukota kerajaan Majapahit tidak salah lagi memang
berada di Trowulan. Berita asing maupun sumber yang berasal dari
catatan perjalanan Mpu Prapanca ketika bertugas mengikuti
Hayam Wuruk semuanya mengarah pada satu titik yaitu Kota
Trowulan sebagai Pusat Kerajaan Majapahit. Fakta tersebut
diperkuat dengan pendapat Ernest Burgess dalam bukunya
Urban Ecology Studies (1925) tentang Teori Letak Kota yang
menyatakan bahwa Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central
Bussiness District (CBD) adalah pusat kota yang letaknya tepat
di tengah kota dan berbentuk bundar yang merupakan pusat
kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta
merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam
suatu kota.
  Dengan berpedoman pada sumber yang ada dan
dikomparasikan dengan teori tersebut maka dapat dipastikan
bahwa Pusat kota Majapahit berada di Kota Trowulan dengan
asumsi yaitu:
 1.Di Trowulan banyak dijumpai peninggalan-
peninggalan sejarah yang berupa bangunancandi
yang menunjukkan bahwa kota Trowulan
merupakan Ibu kota Majapahit karena sudah
memiliki suatu bentuk budaya tingkat tinggi
dalam bentuk Candi.
 2.Penemuan beberapa sumur kuno di daerah
Trowulan sebelah timur Pendopo Agung yang
diyakini para Arkeolog bahwa sumur tersebut
merupakan bekas pasar pada masa Majapahit,
menunjukkan bahwa Kota Trowulan menjadi
pusat berkumpulnya para pedagang dari
berbagai penjuru dan merupakan kota penggerak
roda perekonomian pada masa majapahit.
 3.Adanya berbagai komplek pemukiman penduduk dengan
karakter sejarah yang masih dapat dijumpai disekitar kota
Trowulan saat ini yaitu Kampung Pengrajin Patung Batu,
kampung Pandai Besi, Kampung Patung Kuningan hingga
merujuk pada nama desa seperti Prajurit kulon. Membuktikan
bahwa Kota Trowulan merupakan Posisi Ideal Ibu Kota
Majapahit karena disekitar kota tersebut terdapat berbagai
jenis Pemukiman penduduk yang sesuai dengan karakteristik
kehidupan sosial suatu bentuk Ibu kota jaman Indonesia Kuno
maupun Modern
 4.Aspek Politik yang memperkuat kedudukan Trowulan
sebagai Ibukota Kerajaan Majapahit yaitu adanya Kolam
segaran yang menurut para arkeolog sebagai tempat
perjamuan bagi para tamu Raja. Faktor lain yang tidak kalah
penting yaitu adanya Candi tikus yang diyakini sebagai tempat
pemandian para selir atau putri keluarga kerajaan semakin
memperjelas bahwa Kota Trowulan merupakan pusat dari
Aktivitas Politik dan Kediaman para keluarga Kerajaan.
Empat asumsi pokok di atas sudah cukup
membuktikan bahwa pusat kerajaan
Majapahit memang berada di Kota
Trowulan, namun yang masih diperlukan
penemuan atau penelitian-penelitian baru
yang lebih valid dan komprehensif
terutama tentang posisi Kedaton Utama
dari kerajaan Majapahit sehingga
nantinya citra Kota Trowulan sebagai
Pusat Sejarah Majapahit menjadi lebih
baik dan lebih dikenal di dalam maupun
luar negeri.
Bukti sejarah kerajaan majapahit yaitu:

Memberikan informasi dalam mengkaji


sejarah kerajaan yang pernah berjaya pada
masa pemerintahan raja Hayamwuruk
tersebut. Dari sekian banyak penemuan
beda-benda sejarah di Indonesia terdapat
beberapa yang mengarah serta
menggambarkan tentang keberadaan suatu
kerajaan di Pulau Jawa dengan nama
Majapahit. Adapun beberapa penemuan
sumber tertulis tersebut antara lain
sebagaimana uraian berikut.
Alasantan 
Prasasti ini merupakan prasasti tua dengan tarikh 939 M yang
dituliskan pada lempengan tembaga. Saat ini keberadaan
prasasti alasantan disimpan sekaligus menjadi benda koleksi
budaya museum trowulan, mojokerto, jawa timur.
Dalam penterjemahan isi dari prasasti alasantan tersebut
diketahui bahwa pada masa lalu tepatnya tahun 861 saka atau
setera dengan tahun 939 Masehi raja yang berkuasa di
Majapahit yakni Rakai Halu Dyah Sindok memberikan wilayah
Alasantan kepada Rakryan Kabayan.
Kamban 
Kamban merupakan sebutan bagi prasasti peninggalan
kerajaan majapahit yang ditemukan dalam bentuk bahasa kawi.
Dari keberhasilan Poerbatjaraka dalam menterjemahkan
naskah yang tertuang dalam sumber sejarah tersebut dapat
kita ketahui bahwa pada tahun 941 Sri Maharaja Rake Hino
secara resmi menjadikan desa Kamban sebagai sebuah daerah
perdikan majapahit.
Hara-hara 
Sebuah informasi tentang kerajaan majapahit kembali
didapat dalam sebuah sumber tertulis peninggalan
majapahit yang dituliskan oleh Mpu Mano. Dalam prasasti
tersebut tertulis tahun 888 saka atau setara dengan tahun
966 Masehi. Adapun isi dari sumber tersebut mengisahkan
tentang pewarisan tanah yang dilakukan oleh Mpu Mano
kepada Mpu Susuk Pager dan Nairanjana yang kemudian
akan dibangun sebuah tempat  pemujaan atau bangunan
suci.
Maribong
Prasasti ini juga disebut dengan prasasti Trowulan II
bertarikh 1264. Dari hasil terjemahan bahasa yang
digunakan dalam prasasti Maribong didapatkan sebuah
berita bahwa pada tahun tersebut Wisnuwardhana secara
resmi membebaskan rakyat Maribong dari pajak atau
disebut dengan perdikan.
Wurare 
Bukti kekuasaan kerajaan majapahit kembali dapat kita
ketahui dari sebuah prasasti yang bernama Wurare.
Prasasti yang dituliskan menggunakan bahasa sansekerta
tersebut bertahun 1211 saka atau setara dengan tahun
1289 Masehi. Prasasti yang berbentuk sajak tersebut
memuat beberapa berita salah satunya yakni menuliskan
bahwa wilayah Janggala dan Panjalu dapat dipersatukan
kembali.
Kududa
Prasasti ini dituliskan dalam aksara kawi pada sebuah
tamra atau tembaga. Prasasti peninggalan majapahit ini
diduga kuat diciptakan pada masa kekuasaan Raden
Wijaya. Selain dikenal dengan sebutan Kududa prasasti ini
juga kerap disebut dengan prasasti Gunung Butak
mengikuti tempat dimana benda peninggalan sejarah
tersebut ditemukan.
 Selain prasasti yang telah kita sebutkan di atas masih
ada lagi prasasti peninggalan majapahit yang
ditemukan di berbagai wilayah. Adapun nama dari
prasasti tersebut antara lain sebagai berikut:
 Prasasti Sukamerta dan Balawi dengan tarikh 126 &
1305
 Prasasti Canggul yang memuat tahun 1358

 Prasasti Biluluk, Biluluk II, dan Biluluk II yang


masing-masing memuat tahun 1366, 1393, dan 1395 
 Prasasti Karang Bogem merupakan prasasti yang
ditemukan di Karang Bogem dan bertarikh 1387
 Prasasti Katiden I bertarikh 1392

 Prasasti Waringin Pitu yang dibuat pada tahun 1447

 Prasasti Canggu, dan sebagainya.


 Dengan banyaknya prasasti yang mengisahkan tentang
kerajaan majapahit di atas tentu dapat kita tarik
kesimpulan bahwa kehidupan sosial masyarakat
kerajaan majapahit cukup sejahtera serta dapat
simpulkan pula bahwa majapahit menjadi kerajaan yang
cukup disegani oleh penguasa di daerah lain
 Majapahit merupakan sebuah kerajaan yang berdiri
sekitar tahun 1293 hingga 1500 Masehi di Jawa Timur.
Kerajaan ini dahulu sangatlah jaya dan mampu
menguasai beberapa wilayah di Indonesia ketika
diperintah oleh Raja Hayam Wuruk.
 Majapahit sendiri dianggap sebagai salah satu kerajaan
Hindu-Buddha terbesar se-Indonesia. Kekuasaannya
meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Semenanjung Malaya hingga ke Indonesia timur juga.
 Dari begitu luasnya daerah kekuasaan
Majapahit, banyak sekali sejarah yang telah
mereka torehkan dalam catatan sejarah di
Indonesia. Dipimpin oleh sepuluh orang raja
yang membawa namanya begitu masyhur pada
waktu itu.
 Tak mengherankan juga bila banyak
peninggalan sejarah yang ditemukan sebagai
bukti kejayaan Majapahit di masa silam.
Beberapa diantaranya adalah candi yang
tersebar di beberapa wilayah berikut ini.
1.Gapura Wringin Lawang
Candi Gapura Wringin Lawang ini diberikan dalam
bahasa Indonesia yang berarti Gapura Pintu Beringin.
Terbuat dari batu bata merah dengan tinggi 15.5
meter dan luas dasarnya adalah 13 x 11 meter.
Gapura ini diperkirakan dibuat pada abad ke-14.
Jika kalian perhatikan, mungkin arsitektur gapura ini
banyak dibuat untuk beberapa tempat peribadahan di
Bali.
2.Candi Tikus
Candi Tikus pertama kali ditemukan masih terkubur di dalam
tanah pada tahun 1914. Candi ini terletak di komplek
Trowula, tenggara Kota Mojokerto. Pemugaraan untuk Candi
Tikus dilakukan secara menyeluruh di tahun 1984 hingga
1985.
Kenapa candi ini diberi nama Candi Tikus? Menurut warga
sekitar, dulunya candi ini ditemukan di suatu tempat yang
menjadi sarang tikus.
 3Candi Pari
 Candi yang menjadi peninggalan dari pemerintahan
Raja Hayam Wuruk ini berada di Kecamatan Porong,
Sidoarjo, Jawa Timur. Dulunya, di atas gerbang dari
candi ada batu yang bertuliskan angka 1293 Saka
yang merupakan tahun 1371 Masehi.
 Mungkin batu itu adalah lambang dibuatnya candi ini
di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang
menjabat pada tahun 1350-1389 Masehi.
 4.Candi Sukuh
 Candi Hindu yang sejak tahun 1995 diusulkan
menjadi salah satu Situs Warisan Dunia ke UNESCO
ini merupakan candi pertama yang menjadi
peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi Sukuh berada
di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
 Candi ini dikenali sebagai candi Hindu karena
ditemukannya objek pujaan lingga dan yoni di sana.
Candi Sukuh dianggap memiliki bentuk yang tidak
lazim, sehingga nampak berbeda dengan candi lain
dari peninggalan Kerajaan Majapahit.
 5Candi Surawana
 Di abad ke-14 lah candi ini diperkirakan berdiri.
Terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten
Kediri. Candi Surawana awalnya memiliki nama
Wishnubhawanapura. Tujuan dibuatnya Candi
Surawana untuk memuliakan Bhre Wengker.
 Bhre Wengker adalah seorang raja dari Kerajaan
Wengker yang masih berada di wilayah kekuasaan
Majapahit.
Sejarah Perekonomian Pada Masa
Kerajaan Majapahit
Sistem perekonomian apakah yang diterapkan
dalam kehidupan masyarakat yang hidup di Kerajaan
Majapahit? Apa saja bukti aktifitas ekonomi Majapahit
yang melibatkan transaksi jual-beli dengan pedagang
lintas negara? Artikel The Jombang Taste kali ini akan
mengulas sejarah kegiatan perekonomian pada masa
berdirinya Kerajaan Majapahit. Referensi yang
digunakan dalam penulisan artikel ini adalah buku
Mengenal Kepurbakalaan Majapahit di Daerah
Trowulan. Buku ini ditulis oleh Drs. I Made
Kusumajaya, M. Si. dan kawan-kawan dan diterbitkan
oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto.
 Tidakdiragukan lagi bahwa salah satu faktor yang
mendorong kebesaran Majapahit adalah
tumbuhnya perekonomian yang berbasis pada
sektor pertanian yang produktif. Kondisi geografis
daerah Trowulan yang terletak di pedalaman tidak
hanya memiliki kesesuaian sebagai wilayah
pembangunan sebuah perkotaan, tetapi juga
mengindikasikan sebagai sebuah perkotaan
agraris. Untuk mendukung pertanian, dibangun
pula beberapa infrastruktur untuk mengelola air di
kawasan ini. Berdasarkan peta persebaran
arkeologi yang dirilis Pusat Informasi Majapahit,
saluran air di situs Trowulan telah dirancang
dengan sangat baik untuk mendukung sektor
pertanian.
 Berdasarkan bukti-bukti sejarah dan arkeologis dapat diketahui
bahwa laju pertumbuhan ekonomi Majapahit didorong oleh
kegiatan pertanian dan terbentuknya jejaring perniagaan baik
lokal maupun regional. Dalam Ying-Yai Sheng-Lan disebut
beberapa kota pelabuhan yang berada di bawah kekuasaan
Majapahit yaitu: Tuban, Gresik dan Surabaya. Maka tidak
mengherankan bila di beberapa kota tersebut banyak ditemukan
peninggalan sejarah kerajaan Majapahit, baik yang berupa benda-
benda kuno maupun pemukiman penduduk dengan ciri khas
masyarakat Jawa Kerajaan Majapahit. Berdasarkan bukti-bukti
sejarah dan arkeologis dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan
ekonomi Majapahit didorong oleh kegiatan pertanian dan
terbentuknya jejaring perniagaan baik lokal maupun regional.
Dalam Ying-Yai Sheng-Lan disebut beberapa kota pelabuhan yang
berada di bawah kekuasaan Majapahit yaitu: Tuban, Gresik dan
Surabaya. Maka tidak mengherankan bila di beberapa kota
tersebut banyak ditemukan peninggalan sejarah kerajaan
Majapahit, baik yang berupa benda-benda kuno maupun
pemukiman penduduk dengan ciri khas masyarakat Jawa Kerajaan
Majapahit.
 Pelabuhan di utara Jawa Timur tersebut telah
dikunjungi oleh pedagang asing dari Arab, Persia,
Turki, India dan Cina. Pedagang Majapahit tidak
hanya terbatas melakukan perdagangan di
wilayahnya. Mereka juga pergi ke pulau-pulau lain
seperti: Banda, Ternate, Ambon, Banjarmasin,
Malaka, hingga ke kepulauan Philippina. Beberapa
daerah tersebut tercatat dalam Kitab
Negarakertagama dan termasuk kategori negeri
yang menyerahkan upeti dalam sistem pertukaran
tributari. Pedagang Majapahit membawa beras dan
basil bumi yang dipertukarkan dengan barang lain
seperti keramik, tekstil dan rempah-rempah.
Bukti dari kegiatan perekonomian Majapahit
tersebut dapat diamati dengan ditemukannya
beberapa peninggalan arkeologis yang berasal
dari luar seperti keramik porselin Cina yang
sebagian besar berasal dari dinasti Song. Selain
itu, ditemukan juga keramik Vietnam dan keramik
Thailand. Sepertinya, barang-barang tersebut
termasuk yang digemari orang Majapahit. The
Jombang Taste menemukan benda-benda
tersebut saat mengunjungi Museum Trowulan
yang juga menjadi pusat informasi sejarah
Kerajaan Majapahit.
 Selain pertukaran barang atau sistem tributari, mata
uang juga telah digunakan dalam transaksi jual beli di
Kerajaan Majapahit. Jenis mata uang ini antara lain uang
lokal seperti uang gobog dan uang ma dari perak atau
emas. Sejarah mancatat bahwa uang Kepeng Cina dari
dinasti Tang, Song, Ming dan Qing juga berlaku di
Majapahit. Dalam transaksi jual beli, alat satuan ukur
seperti timbangan dari terakota dan batu juga telah
dikenal. Anda dapat menyaksikan bagaimana suasana
pasar pada abad XIII-XIV Masehi berdasarkan relief
Candi Panataran yang berada di Kabupaten Blitar.
 Semoga artikel The Jombang Taste mengenai kehidupan
perekonomian pada masa Kerajaan Majapahit ini bisa
menambah wawasan Anda. Mari cintai warisan budaya
Nusantara!
KERAJAAN MAJAPAHIT

Anda mungkin juga menyukai