SPO
PENJADWALAN
PENJADWALAN OPERASI TIDAKOPERASI
BERENCANA (CYTO)
TIDAK BERENCANA (CYTO)
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.01 1/11/1
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.01 0
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
SPO
PENERIMAAN PASIEN DI KAMAR OPERASI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.05 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Referensi 1. Pedoman Pelayanan Perawat Kamar Operasi Depkes
Tahun 1993.
2. Pedoman Pelayanan Kamar Bedah RSUD Kota Bekasi.
SPO
PENYULUHAN KEPADA PASIEN YANG
AKAN DIOPERASI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.06 0 1/1
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
SPO
PERSIAPAN PASIEN SEBELUM OPERASI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.07 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
SPO
PERAWATAN SELAMAPEMBEDAHAN
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.08 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
SPO
PENGIRIMAN BAHAN PATOLOGI
SPO
MEKANISME PENANGANANSPO
KECELEKAAN / KEGAGALAN DI
KAMAR BEDAH
MEKANISME PENANGANAN
KECELEKAAN / KEGAGALAN
RSUD KOTA BEKASI
DI KAMAR BEDAH
Jl. Pramuka No.55 No.Dokumen No. Revisi Halaman
Kota Bekasi 10.05.01.11 0 1/2
SPO
MEKANISME PENANGANAN KECELEKAAN
/ KEGAGALAN
RSUD KOTA BEKASI DI KAMAR BEDAH
Jl. Pramuka No.55 No.Dokumen No. Revisi Halaman
Kota Bekasi 10.05.01.11 0 2/2
SPO
PENCATATAN, PENGHITUNGAN KASSA
DAN INSTRUMENT SEBELUM OPERASI
RSUD KOTA BEKASI DAN SEBELUM PENUTUPAN
Jl. Pramuka No.55 PERITONIUM
Kota Bekasi
No.Dokumen No. Revisi Halaman
10.05.01.12 0 2/2
SPO
PERLINDUNGAN PETUGAS KAMAR BEDAH
TERHADAP PENULARAN HIV AIDS DAN
RSUD KOTA BEKASI HEPATITIS B/C
Jl. Pramuka No.55 No.Dokumen No. Revisi Halaman
Kota Bekasi 10.05.01.13 0 2/2
SPO
PREMIDIKASI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.15 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
SPO
PREMIDIKASI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.15 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Unit terkait Unit Kamar Bedah.
Referensi
1. Clinical Anesthesiologi Morgan 2002.
2. Regional Anesthesi Moore.
3. Pedoman YanMed Anesthesiologi dan Reanimasi di
rumah Sakit Depkes, Dirjen YanMed,tahun 1998.
SPO
ANESTESI UMUM PADA PASIEN DEWASA
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.16 0 1/3
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
SPO
ANESTESI UMUM PADA PASIEN DEWASA
No.Dokumen No. Revisi Halaman
10.05.01.16 0 2/2
RSUD KOTA BEKASI
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
a. Pentotal 3 -5 mg / Kg
BB
b. Safol / Diprivan 2 - 2,5 mg / Kg BB
c. Diazepam 0,2 - 0,5 mg / Kg BB
d. Dormicum 0,2 - 0,5 mg / Kg BB
5. Melakukan intubasi yaitu memasukan pipa endotracheal
kedalam trakhea.
Obat-oabt yang dapat digunakan untuk intubasi dengan
melumpuhkan otot-otot :
a. Succinyl Choin 1–2 mg / Kg
BB
b. Esmeron
c. Norcuron
6. Pertahankan trias anestesi ( rumatan anestesi) dengan :
a. N2O : O2 dengan O2 minimal 33,3%.
b. Obat inhalasi anestesi :
- Isoflurane
- Ethrane
- Sevoflurane
- Halothane
c. Untuk operasi yang memerlukan pelumpuh otot
dapat menggunakan :
- Esmeron 1- 2 mg / Kg BB
- Norcuron 0,06- 0.08 mg / Kg BB
7. Monitor keadaan pasien dengan EKG, tekanan darah dan
pilse oksimeter monitor.
8. Pemberian cairan : sesuai protap pemberian cairan /
darah selama pembedahan.
9. Untuk memulihkan dari pelumpuh otot (revers) dapat
gunakan kombinasi Prostimin + Sulfas Atropin dengan
perbandingan 2 : 1.
SPO
ANESTESI UMUM PADA PASIEN DEWASA
No.Dokumen No. Revisi Halaman
10.05.01.16 0 3/3
RSUD KOTA BEKASI
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Unit terkait Unit Kamar Bedah.
SPO
ANESTESI UMUM PADA BAYI / ANAK
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.17 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
- Fentanyl 0,001
mg / Kg BB
3. Melakukan Intubasi :
a. Neonatus < 1 bulan dilakukan intubasi sadar :
- Pentonal 3 – 5 mg / Kg BB
- Ketalar 1 – 2 mg / Kg BB
b. Obat pelumpuh otot yaitu succinyl cholin 1-2
mg / Kg BB atau Pavulon 0,04 – 0,07 mg / Kg BB.
4. Rumatan anestesi (mempertahankan trias
anestesi):
a. Pada bayi biasanya secara inhalasi N2O dan
Halothane (0,5 – 2,5 %) menggunakan Jackson Rees.
b. Menggunakan Jackson Rees dengan gas N2O
dan O2 sebesar 2 -3 kali vertilasi per menit.
5. Monitor keadaan pasien EKG, tekanan darah
pulse oksimetri monitor, gunakan pula stetoskop pre
kardial.
6. Untuk memulihkan dari pelumpuh otot
(revers) dapat diberikan Prostigmin dan Silfas Atropin
(2:1).
7. Pemberian cairan (sesuai protap pemberian
cairan / darah selama pembedahan).
SPO
TINDAKAN ANESTESI REGIONAL
DENGAN SPINAL
RSUD KOTA BEKASI No.Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.19 0 2/2
Kota Bekasi
10. Masukan spuit yang sudah terisi obat anestesi.
11. Setelah obat selesai disuntikan, cabut jarum spinal dan
tutup luka suntikan dengan kassa steril lalu plester.
12. Atur posisi pasien terlentang untuk siap dilakukan
tindakan pembedahan.
13. Monitor keadaan pasien dan ukur vital setiap 5 menit.
Tujuan Bila terjadi “ Cardiac Arrest” pda pasien pre / intra/ pasca
pembedahan di kamar bedah dapat diatasi dengan cepat,
aman dan efektif.
SPO
PENANGGULANGAN HENTI JANTUNG
(CARDIAC ARREST) DI KAMAR BEDAH
RSUD KOTA BEKASI No.Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.20 0 2/2
Kota Bekasi
6. Setelah selesai resusitasi dokter anestesi membuat status
lengkap dan laporan kejadian.
7. Perawat kamar bedah mencatat semua obat dan alat
kesehatan yang dipakai.
SPO
ANESTESIA DENGAN TEHNIK HIPOTENSI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.21 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
- Dosis awal 25 mmg setiap 5 menit sampai tekanan
darah Sistolik turun 30% (± 80 mmHg),diberikan
dengan “sirip pump”.
- Dapat pula dosis awal 25 mmg dengan 240 ml NaCl
0,9% dalam “Infusion pump”.
- Pemberian Nitrosin dimula setelah induksi.
8. Pemberian cairas sesuai protap pemberian
cairan / darah di kamar bedah.
9. Penghentian Anestesia :
- Nitrosin dihentikan bila
hipotensi tidak diperlukan lagi.
10. Perawatan di ruang pulih sesuai protap di
ruang pulih.
SPO
PEMBERIAN CAIRAN / DARAH
DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.22 0 1/3
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Pemberian cairan intravena dan atau darah selama di kamar
bedah sebagai :
1. Kebutuhan cairan pengganti puasa.
2. Kebutuhan cairan “maintenance”.
3. Kebutuhan oparasi.
SPO
PEMBERIAN CAIRAN / DARAH
DI KAMAR BEDAH
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.22 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
b. Cara pemberian cairan :
- Pasien Bayi / Anak :
Jam pertama : 50% kebutuhan cairan
puasa + kebutuhan cairan / jam + kebutuhan
operasi.
Jam kedua : 25% kebutuhan cairan
puasa + kebutuhan cairan / jam + kebutuhan
operasi.
Jam ketiga : 25% kebutuhan cairan
puasa + kebutuhan cairan / jam + kebutuhan
operasi.
- Dewasa :
Jam pertama :
50% komponen 1+2+3
Jam kedua :
25% komponen 1+2+3
Jam ketiga :
25% komponen 1+2+3
Jam keempat :
2+3
c. Jenis cairan yang diberikan :
- Pasien Bayi / Anak :
Cairan pengganti “replacement” : kaen 3A.
Cairan Pengaganti puasa : dextrose dalam ¼
saline.
Cairan Pengaganti darah : haes 6%.
Jika perdarahan > 10% harus diberiakn darah.
- Pasien Dewasa :
Cairan Pengganti “replacement” : ringer laktat /
asering, RD 5 % / asering 5 , NaCL 0,9%.
Cairan Pengganti “maintenant” : dextrose 5%,
dextrose 10%.
Cairan Pengganti darah (< 20% total darah
tubuh)
Haes 6% sesuai dengan jumlah perdarahan atau
ringer laktat 2 – 3 kalli jumlah perdarahan.
Jika perdarahan > 20% harus diberikan darah.
3. Mencatat dan memeriksa dengan cermat
setiap pemberian cairan atau darah.
4. Monitor tanda vital dan keadaan umum
pasien.
SPO
PEMBERIAN CAIRAN / DARAH
DI KAMAR BEDAH
RSUD KOTA BEKASI No.Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.22 0 3/3
Kota Bekasi
Unit terkait Instalasi Kamar Bedah.
SPO
HERNIOTOMIE DAN HERNIATHERAPY
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.24 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 - 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Hernia adalah penonjolan alat visera kedalam kantong yang
seharusnya tidak ada secara patofisiologi dibagi :
- Hernia pada orang dewasa.
- Hernia pada anak-anak.
]
SPO
HAEMORROIDECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.25 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Referensi 1. Ninth Edition Vol. I, Maingot
Abdominal Operations, oleh Sevmour I Schwart and
Harold Ellis.
2. Surgical Anatomy and Technique, oleh
Jhon E. Skandalakis, Panajiotis N Skandalakis, Lee Jhon
Skandalakis.
SPO
LAPARATOMI RESEKSI USUS
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.26 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Usaha memotong sebagian loop usus yang non vital yang
diduga menjadi penyebab masalah timbulnya obstruksi
didaerah tersebut.
Tujuan Menyambung kembali usus yang tersisa (anetomosis) atau
dikeluarkan dari rongga abdomen berupa stoma (Colostomy
ileustomy).
Kebijakan Setiap operasi Laparatomi Reseksi Usus dilakukan oleh
dokter bedah digestive sesuai dengan standar.
Prosedur 1. Posisikan pasien tidur terlentang
dikamar operasi.
2. Dilakukan pembiusan umum.
3. Tindakan aseptik dan antiseptik daerah
operasi dan sekitarnya.
4. Insisi mediana secukupnya.
5. Dilakukan explorasi dan tentukan
penyebab obstruksinya.
6. Penyebabnya diatasi, bila harus
dilakukan reseksi : tentukan batas bagian yang akan
dibuang sampai bagian yang sehat kemudian untuk
dilakukan anastomosis nantinya.
7. Setelah bagian yang akan dibuang
ditentukan batasnya, bagian tersebut disebabkan dari
meja penggantungnya (meso ileus ata mesa colon).
8. Bagian proximal dan distal di klem dan
masing-masing dua buah klem usus.
9. Usus diantara dua buah klem (bagian
proximal dandistal) dipotong.
10. Reseksi usus selesai.
11. Selanjutnya bila akan dilakukan
penyambungan (anastomosis) maka bagian usus yang
ditinggalkan dijahitkan end to end antara abgian
proximal dan distal.
SPO
LAPARATOMI RESEKSI USUS
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.26 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
12. Penggantung usus (meso) juga ditutup dengan cara dijahit
untuk mencegah heriasi unterna.
13. Rongga abdomen dicuci dan dibersihkan dengan larutan
isotonik steril.
14. Setelah dianggap bersih kemudian rongga abdomen
ditutup lapis demi lapis.
15. Apakah digunakannya drain tube intra abdomen ?
tergantung situasi intra op dan keputusan operator.
16. Pada umumnya pasca operasi, pasien dipuasakan 3 – 5
hari, tergantung keputusan operator.
SPO
CHOLECYSTECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.27 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Referensi 1. Ninth Edition Vol. I, Maingot
Abdominal Operations, oleh Sevmour I Schwart and
Harold Ellis.
2. Surgical Anatomy and Technique, oleh
Jhon E. Skandalakis, Panajiotis N Skandalakis, Lee Jhon
Skandalakis.
SPO
SECTIO CAESRIA
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.28 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Persalian yang dilakukan melalui tindakan bedah.
SPO
SECTIO CAESRIA
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.28 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Referensi 1. Obstetri Operatif, Bag. Obstetri & Ginecologi FK
UNPAD Bandung.
2. Hanbook Of Obstertics & Gynecology, Ralph C. Benson
MD.
3. SMF Obsterti dan Ginekologi RSUD Kota Bekasi.
SPO
MYOMECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.29 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Myomectomy adalah pemotongan dan pengangkatan
myoma uteri.
SPO
MYOMECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.29 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Referensi 1. Obstetri Operatif, Bag. Obstetri &
Ginecologi FK UNPAD Bandung.
2. Hanbook Of Obstertics & Gynecology,
Ralph C. Benson MD.
3. SMF Obsterti dan Ginekologi RSUD
Kota Bekasi.
SPO
HYSTERECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.30 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan pengangkatan rahim dengan jalan operasi.
SPO
HYSTERECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.30 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Referensi 1. Obstetri Operatif, Bag. Obstetri & Ginecologi FK
UNPAD Bandung.
2. Hanbook Of Obstertics & Gynecology, Ralph C. Benson
MD.
3. SMF Obsterti dan Ginekologi RSUD Kota Bekasi.
SPO
SALPINGO OVAAREKTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.31 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan bedah yang dilakukan dengan mengangkat
ovarium dan tuba.
SPO
SALPINGO OVAAREKTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.31 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Referensi 1. Obstetri Operatif, Bag. Obstetri &
Ginecologi FK UNPAD Bandung.
2. Hanbook Of Obstertics & Gynecology,
Ralph C. Benson MD.
3. SMF Obsterti dan Ginekologi RSUD
Kota Bekasi.
SPO
TRANS URETHA RESECTION
PROSTATECTOMIE CONVENTIONAL
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.32 0 1/2
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan bedah yang dilakukan dengan mengangkat
ovarium dan tuba.
SPO
TRANS URETHA RESECTION
PROSTATECTOMIE CONVENTIONAL
RSUD KOTA BEKASI No.Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Pramuka No.55 10.05.01.32 0 2/2
Kota Bekasi
Unit terkait 1. Instalasi Kamar Bedah.
2. Ruang Perawatan.
3. Dokter Ahli Urology.
Referensi SMF Bedah Urologi RSUD Kota Bekasi.
SPO
URETERONOSCOPY (URS)
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.33 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan diagnostik pada kelainan sepanjang ureter.
SPO
URETROLITHOTHOMY
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.34 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan pengangkatan / pengeluaran Uretrolithiasis.
SPO
NEPHRECTOMY
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.35 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan operasi pengangkatan ginjal.
Tujuan Mengangkat / pembuangan ginjal yang meliatkan penyakit /
tidak berfungsi.
Kebijakan Setiap operasi Nephrectomy dilakukan oleh dokter Urology
sesuai dengan standar.
Prosedur 1. Posisikan pasien terlentang pada meja operasi.
2. Siapkan alat operasi.
3. Lakukan anestesi umum.
4. Pasang dover catheter lengkap dengan ukuran yang
sesuai.
5. Posisikan pasien pada lumbotomy.
6. Lakukan tindakan antisepsis pada daerah costal lumbal.
7. Insisi kulit lateromedial setinggi inter costal lumbal.
8. Otot dibuka secar tajam.
9. Preperitoneal fat dibuka, fasciagerota dibuka.
10. Bebaskan ginjal dari jaringan sekitarnya.
11. Identifikasi urethter serta bebaskan dari jaringan
sekitarnya.
12. Identifikasi arteri / vena renalis smpai ke pangkal.
13. Klem dan potong ureter serta ligasi pada kedua ujung
dengna benang side (no. 0).
14. Double klem arteri renalis kemudian double klem vena
renalis dilanjutkan dengan pemotongan arteri renalis
kemudian vena renalis menggunakan gunting bengkok.
15. Jahit ikat arteri renalis dengan side (no.1).
16. Lanjut dengan jahit ikat vena renalis dnegan side ( no.0).
17. Cuci luka operasi dengan NaCL dan pasang drain
retroperi-toneal.
18. Hitung kassa dan kelngkapan instrument operasi.
19. Tutup otot dengan jahitan menggunakan benang vycril
(no.0).
SPO
NEPHRECTOMY
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.35 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
21. Balut luka operasi dengan menggunakan kasa steril.
22. Prosedur selesai pasien dibangunkan.
23. antar passien ke recovery room.
24. Kirim jaringan ginjal ke Laboratorium untuk
pemeriksaan PA.
25. Membuat laporan operasi.
26. Membuat laporan anestesi.
27. Pasien pindah ke ruang perawatan ICU.
28. Tutup kulit dengan jahitan menggunakan kassa steril.
SPO
PYELO LITOTOMY
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.36 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
19. Hitung kassa dan kelngkapan instrument operasi.
20. Tutup otot dengan jahitan menggunakan benang
Porelene (no.0).
21. Tutup kulit dengan jahitan menggunakan benang prolene
no.3/0.
22. Balut luka operasi dengan menggunakan kain kassa.
23. Prosedur selesai.
24. Antar pasien ke recovery room.
25. Kirim jaringan pyelum ke Laboratorium untuk
pemeriksaan PA.
26. Membuat laporan operasi.
27. Membuat laporan anestesi.
28. Pasien kembali ke ruang perawatan ICU.
SPO
FIBROMAADENOMA MAMMAE (FAM)
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.38 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Pengangkatan tumor yang terdapat di daerah mammae.
SPO
MASTECTOMY
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.39 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Mastektomi adalah pengangkatan seluruh bagian payudara
yang terkena tumor ganas.
Ada 3 cara mastectomy :
- Simple mastektomi.
- Radikal mastectomy (Halsteid).
- Midifired Radikal Mastektomi (Patey).
SPO
STRUMECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.40 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Strumectomie adalah pengangkatan gondok baik sebagian
atau seluruhnya tergantung kebutuhan.
SPO
TOSILECTOMIE
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.41 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Menyembuhkan penderita tonsil (anabdel) dengan tindakan
pembedahan.
SPO
SINUSITIS MAXILLARIS RESECTION
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.42 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan untuk melakukan insisi dan amputasi septum nasal
dalam mengatasi septum deviasi.
SPO
KATARAK
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.43 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Katarak kekeruhan pada lensa mata, yang dapat
menimbulkan gangguan penglihatan atau komplikasi.
SPO
BEDAH PTERYGIUM
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.44 0 1/1
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Pterygium adalah jaringan fibravaskular peru yang tumbuh
berasal dari konjungtiva menuju & mengindentifikasi
kornea.
SPO
TREPANASI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.45 0 1/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
Tanggal Terbit Ditetapkan / disahkan oleh:
Direktur RSUD Kota Bekasi
18 – 06 – 2007
PROSEDUR TETAP
Dr.H.Bambang Djati Santoso,MARS
NIP : 140 119 174
Pengertian Tindakan pembedahan pengangkatan bekuan daerah
epidural.
Tujuan Menurunkan tekanan intra cranial.
Kebijakan Setiap operasi Trepanasi dilakukan oleh dokter Spesialis
Bedah Syaraf sesuai dengan standar.
Prosedur 1. Posisikan pasien terlentang dengan proyeksi kepala.
2. Lakukan pembiusan umum.
3. kepala digambar untuk menentukan letak insisi.
4. Siapkan instrument operasi.
5. Lakukan tindakan anti sepsis daerah kepala yang
terpoyeksi kecuali wajah.
6. Injeksi NaCL sampai tulang kepala sesuai gambar.
7. Lakukan insisi kulit ditempat yang sesuai gambar
sebelumnya sambil mengatasi perdarahan dengan
agrave.
8. Pisahkan otot dari tulang kepala dengan respatorium.
9. lakukan bor pada titik sesuai letak bekuan darah.
10. Lakukan pemotongan tulang kepala dengan gigley.
11. Atasi perdarahan dengan bone waxes.
12. Evakuasi bekuan darah sebanyak mungkin sambil
mengatasi perdarahan dengan coagulasi bipolar dan
waxes sign serta drinage dengan NaCL + kemicetine
powder.
13. Jahit durameter dengan benang side (No.4/0, Vcyril 3/0)
dan gantung pada otot kepala.
14. Pasang drain subkutis.
15. Tutup tulang kepala dan kulit kepala dijahit dan side
(No.0).
16. Balut luka operasi dengan kain kassa.
17. Prosedur selesai, bangunkan pasien.
18. Bawa pasien ke recovery room.
19. membuat laporan operasi.
SPO
TREPANASI
No.Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD KOTA BEKASI 10.05.01.45 0 2/2
Jl. Pramuka No.55
Kota Bekasi
20. Membuat laporan Anestesi
21. Pasien pindah ke ICU
Unit terkait 1. Instalasi Kamar Bedah.
2. Unit Perawatan / ICU.
3. Dokter Bedah Syaraf / Anestesi.