Anda di halaman 1dari 4

PENJADWALAN OPERASI

Kode Nomor : 006 / KPRWT-BEDAH No. Revisi : 03 Halaman : 1/4


Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Pelayanan Tanggal Terbit : 26 / 05 / 2023
dr. Yuanna Dewi Yusuf, MARS
Direktur

PENGERTIAN 1. Pengajuan operasi adalah tata cara penjadwalan tindakan operasi baik secara elektif maupun
cito yang berasal dari dalam maupun luar rumah sakit
2. Penjadwalan operasi elektif dari Instalasi Rawat Jalan adalah kegiatan untuk menjadwalkan
pelaksanaan operasi elektif atau terencana dari Instalasi Rawat Jalan setelah melakukan
pemeriksaan
3. Penjadwalan operasi elektif dari Rawat Inap adalah penjadwalan operasi berencana dari pasien
yang sedang menjalani perawatan inap
4. Operasi darurat adalah suatu tindakan yang apabila tidak segera dilakukan akan beresiko
tinggi dan mengancam keselamatan pasien
5. Penjadwalan operasi darurat adalah kegiatan untuk mengatur pelaksanaan tindakan operasi
yang sifatnya cito atau harus segera dilakukan
6. Pelaksana adalah perawat Kamar Operasi

TUJUAN 1. Agar sistem penjadwalan operasi dapat tersusun dengan baik


2. Memudahkan dalam pengaturan jadwal Kamar Operasi dan Tim dokter

KEBIJAKAN Peraturan Direktur Rumah Sakit Hermina Bitung Nomor 044/PER-DIR/RSHBTG/II/2023 Tentang
Pelayanan dan Asuhan Pasien Di Rumah Sakit Hermina Bitung.

PROSEDUR 1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi / bedah harus dibuatkan surat pengajuan /
pengantar secara tertulis oleh DPJP
2. Untuk operasi elektif / yang direncanakan, surat pengajuan operasi dikirim minimal 6 (enam) jam
sebelum tindakan dan sudah terinput disurgery request dalam menu OT hinai
3. Surat pengajuan / pengantar tindakan operasi dibuat satu lembar dan diserahkan kepada perawat
Kamar Operasi
4. Petugas Kamar Operasi menerima surat pengantar dan melakukan pengecekan terhadap
kelengkapan administrasinya melalui menu OT hinai
5. Setelah ditetapkan tanggal dan jamnya (sesuai yang diminta oleh operator) maka perawat Kamar
Operasi menginformasikan kembali kepada DPJP H -1tindakan
6. Selanjutnya berkas pengajuan operasi disimpan dalam map penjadwalan operasi dipoliklinik
7. Untuk pasien dengan perencanaan elektif maka pasien masih diperbolehkan pulang dan bila pasien
direncanakan operasi kurang dari 6 (enam) jam, maka pasien langsung diterima / masuk perawatan
untuk dipersiapkan tindakan operasi

Detail

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BITUNG SECARA TERTULIS *
Halaman 1
PENJADWALAN OPERASI
Kode Nomor : 006 / KPRWT-BEDAH No. Revisi : 03 Halaman : 2/4
Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Pelayanan Tanggal Terbit : 26 / 05 / 2023

dr. Yuanna Dewi Yusuf, MARS


Direktur

Persiapan Pelaksanaan operasi dapat dilakukan sebagai berikut :


A. Operasi Elektif dari Rawat Jalan
1. Perawat Instalasi Rawat Jalan memerima surat pengantar operasi dari DPJP
2. Lakukan anamnesa / pengkajian sesuai dengan kasus (identitas pasien, indikasi operasi, HPHT,
usia kehamilan riwayat penyakit / riwayat operasi, alergi) oleh perawat poliklinik untuk
mengisi kelengkapan asesment pra anestesi, site marking, SIO,SITA
3. Perawat Instalasi Rawat Jalan mengantarkan pasien ke Kamar Operasi dengan membawa surat
pengantar dari dokter/DPJP yang disertai dengan bukti registrasi di serahkan kepada perawat
Kamar Operasi (untuk pasien elektif yang tindakan operasinya kurang dari 4jam)
4. Buku KIA status rawat jalan (EMR) dipelajari ulang oleh PJ Kamar Operasi tentang hasil
pemeriksaan selama rawat jalan, hasil penunjang baik laboratorium / USG yang telah dilakukan
5. Apabila kasus obstetri maka dipelajari oleh PJ Kamar Bersalin dan dilakukan pengukuran TBF
(jika ditemukan kesenjangan usia kehamilan kolaborasikan dengan DPJP)
6. Petugas perawat operasi memverikasi penjadwalan operasi di OT hinai
7. Pasien untuk konsul ke dokter anastesi dan spesialis lain bila diperlukan sebelum operasi oleh
PSO
8. Jelaskan mengenai persiapan operasi yang akan dilakukan, seperti : hari dan jam kedatangan,
puasa, perlengkapan yang dibawa pasien saat masuk dan ingatkan pasien agar tidak memakai
gigi palsu, lensa mata, cat kuku serta tidak diperkenankan membawa barang berharga oleh PSO
9. Tanyakan kepada dokter operator mengenai informasikan tim operasi yang terjadwal (dokter
anastesi, dokter anak dan dokter spesialisasi lainnya) oleh perawat Kamar Operasi 1 hari
sebelum operasi
10. Lapor kepada dokter anastesi, dokter anak atau dokter spesialiasi lain (menyesuaikan dengan
jenis tindakan) untuk memberitahukan tentang rencana operasi oleh perawat Kamar Operasi
11. Check kembali penjadwalan operasi yang sudah di input di OT Hinai
12. Anjurkan pasien untuk datang sesuai dengan hari dan jam yang telah ditetapkan oleh PSO
Untuk pasien :
• Rencana tindakan di bawah pukul 10.00 - 14.00 pasien di arahkan datang pukul 06.00 -
07.00
• Pasien yang rencana operasi di atas pukul 14.00 diarahkan datang 8 jam sebelum jam
operasi
• Pasien rencana ODC diarahkan 3 jam sebelum operasi

Detail

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BITUNG SECARA TERTULIS *
Halaman 2
PENJADWALAN OPERASI
Kode Nomor : 006 / KPRWT-BEDAH No. Revisi : 03 Halaman : 3/4
Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Pelayanan Tanggal Terbit : 26 / 05 / 2023
dr. Yuanna Dewi Yusuf, MARS
Direktur
13. Hal penting yang harus diperhatikan adalah :
• Dalam menghubungi tim operasi agar disesuaikan dengan kebutuhan misalnya operasi
bedah orthopedi; timnya terdiri dari dokter orthopedi, dokter anastesi, dokter asisten /
jika diperlukan
• Bila pasien operasi pada tanggal yang sama, maka pasien langsung diterima / masuk
perawatan untuk dipersiapkan tindakan operasi
B. Operasi Elektif dari Rawat Inap
1. Perawat ruang Rawat Inap melaporkan kepada perawat Kamar Operasi untuk verifikasi
rencana operasi di OT Hinai
2. Perawat Kamar Operasi memvalidasi Surgery Request di OT Hinai
3. Perawat Kamar Operasi menghubungi dokter operator untuk konfirmasi ulang tentang rencana
operasi dan menghubungi Tim Operasi yang terkait H-1
4. Perawat Kamar Operasi mengingatkan kepada perawat ruang Rawat Inap tentang persiapan
operasi yang harus dilakukan meliputi :
▪ Registrasi ulang untuk tindakan operasi
▪ Surat ijin operasi
▪ Pemeriksaan penunjang yang diperlukan
▪ Konsul dokter anastesi / spesialis lain bila diperlukan
▪ Kelengkapan status
▪ Persiapan pasien (puasa, pencukuran, sesuai indikasi, dan melepaskan gigi palsu, lensamata,
serta membersihkan cat kuku jika ada)
5 Selanjutnya perawat Kamar Operasi mengecek status (EMR) yang ada di ruang Rawat Inap dan
melengkapi dokumen yang diperlukan
6 Satu jam sebelum operasi, pasien harus sudah berada di RR dengan diantar oleh perawat ruang
Rawat Inap
7 Lakukan serah terima mengenai kondisi pasien dan kelengkapan status antara perawat ruang
Rawat Inap dengan perawat Kamar Operasi dengan menggunakan check list pra bedah
8 Selanjutnya perawat Kamar Operasi mengingatkan Tim operasi dan melakukan prosedur tata
laksana persiapan pasien operasi

C. Operasi Darurat
1. Perawat di Kamar Operasi menerima laporan tindakan operasi cito, baik dari Instalasi Kamar
Bersalin, Rawat Jalan, IGD, ruang Rawat Inap, kiriman dokter / rumah sakit luar
2. Satu perawat Kamar Operasi bertugas untuk menyiapkan ruangan beserta peralatan yangakan
digunakan
Detail

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BITUNG SECARA TERTULIS *
Halaman 3
PENJADWALAN OPERASI
Kode Nomor : 006 / KPRWT-BEDAH No. Revisi : 03 Halaman : 4/4
Ditetapkan :
SPO
Administrasi
Pelayanan Tanggal Terbit : 26 / 05 / 2023
dr. Yuanna Dewi Yusuf, MARS
Direktur
3. Satu orang perawat meyiapkan administrasi pasien ( SIO, Laboratorium, dll )
4. Perawat lainnya menghubungi Tim Operasi sesuai jenis operasinya, yang meliputi :
▪ Dokter Operator dan Dokter Asisten
▪ Dokter Anastesi dan Dokter Anak
5. Apabila pasien berasal dari Instalasi Kamar Bersalin, maka bidan Kamar Bersalin yang
menyiapkan pasiennya sedangkan apabila pasien berasal dari Instalasi Rawat Jalan, IGD,
rumah sakit luar, maka yang menyiapkan pasien adalah perawat Kamar Operasi
6. Apabila berkaitan dengan kasus obstetri, maka bidan Kamar Bersalin / Penanggung Jawab (PJ)
yang akan melakukan pemeriksaan kebidanan
7. Operasi darurat Kebidanan harus dapat dilaksanakan dalam waktu 30 menit sejak diputuskan
untuk tindakan operasi, kasus non kebidanan dapat di laksanakan maksimal 6 jam sejak di
putuskan untuk tindakan operasi.
8. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dalam Asuhan Keperawatan / Kebidanan
9. Hal-hal yang harus di perhatikan adalah PJ harus mengkoordinasikan kegiatan menghubungi
tim atau menyiapkan alat agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan

Catatan :
SPO profesi ini merupakan revisi dari SPO Penjadwalan Operasi, No. 006/KRRWT-BEDAH, revisi 02,
tahun 2022

UNIT Bidang Pelayanan Medis


TERKAIT

Detail

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RUMAH SAKIT HERMINA BITUNG SECARA TERTULIS *
Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai