PENGERTIAN 1. Pengajuan operasi adalah tata cara penjadwalan tindakan operasi baik secara elektif maupun
cito yang berasal dari dalam maupun luar rumah sakit
2. Penjadwalan operasi elektif dari Instalasi Rawat Jalan adalah kegiatan untuk menjadwalkan
pelaksanaan operasi elektif atau terencana dari Instalasi Rawat Jalan setelah melakukan
pemeriksaan
3. Penjadwalan operasi elektif dari Rawat Inap adalah penjadwalan operasi berencana dari pasien
yang sedang menjalani perawatan inap
4. Operasi darurat adalah suatu tindakan yang apabila tidak segera dilakukan akan beresiko
tinggi dan mengancam keselamatan pasien
5. Penjadwalan operasi darurat adalah kegiatan untuk mengatur pelaksanaan tindakan operasi
yang sifatnya cito atau harus segera dilakukan
6. Pelaksana adalah perawat atau bidan Kamar Operasi
7. SIMRS merupakan sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat.
KEBIJAKAN 1. Pengajuan operasi harus dilengkapi dengan surat pengantar dari Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) dan dilakukan minimal 6 (enam) jam sebelum tindakan dimulai
2. Penjadwalan operasi elektif dari Instalasi Rawat Jalan harus ada surat pengantar dan surat izin
operasi dari dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) serta dikonsulkan ke spesialis lainnya
(jika diperlukan)
3. Apabila pasien dengan kasus obstetri maka pemeriksaan kebidanannya harus dipelajari oleh
Penanggung Jawab (PJ) Kamar Bersalin terlebih dahulu (jika ditemukan kesenjangan usia
kehamilan kolaborasikan pada DPJP)
4. Penjadwalan operasi elektif dari Rawat Inap harus melakukan registrasi ulang untuk tindakan
operasi, melengkapi Surat Izin Operasi dan pasien sudah berada di ruang pulih sadar / recovery
room (RR) minimal 1 (satu) jam sebelum tindakan dimulai
5. Penjadwalan Operasi Darurat (cito) di Kamar Operasi harus dapat dilakukan dalam waktu 30
menit sejak diputuskan untuk tindakan operasi
6. Keputusan Direktur Utama PT. Medikaloka Hermina Tbk Nomor 076/PER-DIR/MH/II/2023
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 1
PENJADWALAN OPERASI BERBASIS HINAI
PROSEDUR 1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi / bedah harus dibuatkan surat pengajuan /
pengantar secara tertulis oleh DPJP
2. Untuk operasi elektif / yang direncanakan, surat pengajuan operasi dikirim minimal 6 (enam)
jam sebelum tindakan dilakukan secara HINAI dengan cara memilih menu request kemudian
klik Permohonan Operasi
3. Setelah muncul tampilan permohonan operasi maka DPJP mengisi kolom-kolom yang
disediakan
4. Kolom permohonan prioritas diisi dengan mempertimbangkan apakah pasien akan dilakukan
tindakan Emergency/Elective/Immediate sesuai prioritas kasus pasien
5. Kemudian isi Kolom Operator (Chief Surgeon) dengan DPJP yang mengajukan operasi
6. Kemudian isi Kolom Jenis Operasi sesuai jenis tingkat operasi dan kesulitan dengan Tindakan
operasi Besar/Sedang/Kecil.
7. Kolom tanggal permohonan dibuat di Tanggal DPJP membuat surat permohonan operasi.
8. Kemudian isi Kolom Anestesi dengan dokter Anestesi yang bertugas jaga di Hari akan
dilaksanakannya operasi.
9. Kemudian isi Kolom Kelas penagihan sesuai kelas rawat yang akan digunakan oleh pasien
untuk melakukan administrasi di Rumah Sakit.
10. Selanjutnya di kolom departemen pilih departemen sesuai bidang dari DPJP
11. Kemudian DPJP mengisi Kolom pilihan prosedur tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
kasus pasien dan penggolongan tindakan.
12. Setelah keluar kode prosedur dan Nama layanan
13. Dpjp klik bagian bergambar kaca pembesar untuk menentukan penjadwalan operasi.
14. Kemudian akan muncul tanggal dan kolom kamar operasi yang masih available untuk
dilakukan penjadwalan
15. Dimana untuk melakukan penjadwalan operasi, DPJP harus mampu mempertimbangkan durasi
tindakan - waktu pembersihan OK sampai selesai dapat dilakukan tindakan selanjutnya dengan
minimal durantee 45 menit sampai lebih
16. Setelah memilih tanggal dan Kamar operasi yang available. Maka akan muncul tampilan detail
penjadwalan operasi. Tulis keterangan dan Alasan operasi dengan diagnosis pasien
17. Kemudian klik kolom biru bertuliskan jadwal.
18. Kemudian klik tanda silang dibagian kolom tanggal dan kamar yang available.
19. Klik permohonan dan akan terintegrasi pada Sistem Kamar perawatan OK dan akan terjadwal
secara sistem.
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 2
PENJADWALAN OPERASI BERBASIS HINAI
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 3
PENJADWALAN OPERASI BERBASIS HINAI
C. Operasi Darurat
1. Perawat atau Bidan di Kamar Operasi menerima laporan tindakan operasi cito, baik dari
Instalasi Kamar Bersalin, Rawat Jalan, IGD, ruang Rawat Inap, kiriman dokter / rumah
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 4
PENJADWALAN OPERASI BERBASIS HINAI
2. Satu perawat Kamar Operasi bertugas untuk menyiapkan ruangan beserta peralatan yang
akan digunakan
3. Satu orang perawat meyiapkan administrasi pasien ( SIO, Laboratorium, dll )
4. Perawat lainnya menghubungi Tim Operasi sesuai jenis operasinya, yang meliputi :
Dokter Operator dan Dokter Asisten
Dokter Anastesi dan Dokter Anak
5. Apabila pasien berasal dari Instalasi Kamar Bersalin, maka bidan Kamar Bersalin yang
menyiapkan pasiennya sedangkan apabila pasien berasal dari Instalasi Rawat Jalan, IGD,
rumah sakit luar, maka yang menyiapkan pasien adalah perawat Kamar Operasi
6. Apabila berkaitan dengan kasus obstetri, maka bidan Kamar Bersalin / Penanggung Jawab
(PJ) yang akan melakukan pemeriksaan kebidanan
7. Operasi darurat harus dapat dilaksanakan dalam waktu 30 menit sejak diputuskan untuk
tindakan operasi
8. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dalam Asuhan Keperawatan / Kebidanan
9. Hal-hal yang harus di perhatikan adalah PJ harus mengkoordinasikan kegiatan
menghubungi tim atau menyiapkan alat agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan
Catatan :
SPO Penjadwalan operasi berbasis HINAI ini akan merupakan revisi dari SPO Penjadwalan
operasi Rev 01 tahun 2010
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI HERMINA HOSPITAL GROUP SECARA TERTULIS *
Halaman 5