Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PERSIAPAN PASIEN SEBELUM OPERASI ELEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU YARSI ..../.../.../.../../.... 0 1/2
PONTIANAK

Tanggal Ditetapkan Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
.......,..............,.......
( Dr, H. Pendi T Perdjaman, M.Kes )
NIK. 140074174
PENGERTIAN Prosedur persiapan dalam menangani pasien pre operasi elektif

TUJUAN 1. Memberikan pelayanan persiapan sebelum operasi pada pasien yang


akan dilakukan operasi secara elektif
2. Meningkatkan efektifitas kerja petugas kesehatan RSU YARSI (Perawat,
Bidan dan Dokter)
3. Memperjelas persiapan pasien dengan operasi elektif sebelum masuk Ruang
operasi di setiap unit perawatan rawat inap, poly, IGD
4. Sebagai acuan langkah-langkah persiapan pasien sebelum
dilakukannya tindakan operasi
5. Menyiapkan pasien agar kooperatif
6. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
7. Memastikan keamanan pasien dan Membantu kelancaran pembedahan
KEBIJAKAN Sesuai dengan SK Direktur tentang Pedoman Pelayanan Kamar Bedah

PROSEDUR 1. Dokter jaga IGD atau DPJP (Poli) melakukan pemeriksaan awal pasien
2. Dokter jaga IGD melakukan konsultasi pasien kepada DPJP/Operator
3. Jika DPJP/ Operator belum memutuskan tindakan operasi elektif, petugas
IGD melakukan stabilisasi kondisi pasien, dan pasien dipersiapkan untuk di
rawat inap
4. Perawat / bidan IGD/ Poli memesan kamar rawat inap
5. Pasien ditransfer ke ruang rawat inap oleh perawat/ bidan IGD/ Poly
kemudian melakukan serah terima dengan perawat/ bidan ruangan secara
jelas dan sesuai dengan prosedur, kemudian perawat mengisi formulir
dilembar transfer pasien antar ruangan
6. Jika operator/ DPJP memutuskan tindakan operasi elektif maka :
7. Dokter melakukan persiapan pre operasi dan premedikasi antara lain :
Menginstruksikan untuk dilakukannya pemeriksaan, laboratorium
(pemeriksaan darah rutin, GDS, Ur, Cr, BT,CT, HBSAg, Anti HIV Dengan
surat pengantar
8. Pemeriksaan rontgent Thorax, USG (sesuai indikasi)
9. Pemeriksaan EKG (untuk pasien >40 tahun atau jika ada indikasi)
10. Pemeriksaan penunjang dilakukan pada saat pasien masuk ke IGD minimal 1
hari sebelum dilakukannya tindakan operasi.
11. Konsultasi Medis dilakukan o;eh Dokter Jaga IGD kepada DPJP sesuai
intruksi
12. Konsultasi medis meliputi :
13. konsultasi bedah, konsultasi anastesi, konsultasi dengan sejawat anastesi dan
spesialis lainnya guna mendapatkan dan memberi informasi tambahan terkait
masalah kesehatan pasien, apakah pasien perlu melakukan pemeriksaan
tambahan dan apakah kondisi pasien layak untuk menjalani operasi bertujuan
agar tindakan pembedahan tidak menimbulkan komplikasi atau kecelakaan
saat pembedahan dan dapat membantu untuk mempermudah dalam
pengelolaan pasca operasi.
PROSEDUR PERSIAPAN PASIEN SEBELUM OPERASI ELEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU YARSI ..../.../.../.../../.... 01 2/2
PONTIANAK

PROSEDUR 14. Apabila keadaan pasien tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi
sebaiknya dilakukan perbaikan keadaan pasien terlebih dahulu dan sesuai
intruksi DPJP.
15. Setelah proses administrasi pre operasi selesai dilaksanakan di IGD
pasien siap di antar ke Ruang rawat inap
16. Pasien dilakukan visite oleh DPJP di ruangan rawat inap sebelum
dilakukannya tindakan operasi untuk dilakukan Marking site/
Penandaan daerah operasi oleh Dokter Bedah (DPJP) dan mengisi
formulir check list yang sudah ada sesuai prosedur dan diketahui
oleh pasien/ keluarga.
17. Sementara perawat/ bidan di ruang rawat inap melakukan persiapan
sebagai berikut :
Persiapan administrasi meliputi :
- kelengkapan jaminan rawat inap, melihat instruksi pre operasi di
status rawat inap pasien, konsultasi dokter spesialis lainnya
selambat-lambatnya 2 jam sebelum pelaksanaan operasi,
perawat/ bidan mempersiapkan informed concent dan Dokter
DPJP meminta persetujuan tindakan pasien / Informed Concent
kepada pasien/ keluarga dan pendaftaran pasien ke IBS.
Persiapan fisik pasien meliputi :
1. lakukan pemeriksaan fisik pasien, kaji status gizi pasien , kaji kebutuhan
cairan pasien, kaji status mental dan kecemasan pasien, kaji riwayat
penyakit pasien
2. lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien ( denyut nadi, tekanan
darah, respirasi, dan suhu tubhu pasien ) dipastikan semua TTV pasien
dalam batasan normal
3. Puasa sejak ditentukannya rencana operasi minimal 6-8 jam sebelum
operasi dilakukan.
4. Pencukuran daerah opersi (jika diperlukan) seceapt-cepatnya 1 jam
sebelum dilakukan tindakan pembedahan
5. Mandi dan keramas sebelum operasi dengan sabun antiseptik/
chlorhexidine minimal 2x ( sore dan pagi ) jika operasi pagi, tetapi jika
operasi dilakukan siang/ sore maka mandi minimal ( pagi dan 1 jam
sebelum operasi )
6. Perawat/ bidan mempersiapkan untuk Pemasangan infus sebelum di
bawa ke kamar bedah (OK)
7. Pemasangan DC jika diperlukan
8. Huknah/ lavement (jika diperlukan )
9. Pemberian profilaksis antibiotik selambat lambatnya 1 jam sebelum
insisi dilakukan dilaksanakan di kamar operasi / di ruangan rawat
inap
10. Pencukuran area yang akan dilakukan tindakan operasi minimal 1
jam sebelum operasi
11. Pemasangan NGT jika diperlukan
12. Melepas perhiasan, menghapus make up dan melepas semua prosthesis
( misalnya kaca mata,gigi palsu, wig ) segera sebelum pembedahan.
UNIT TERKAIT IBS, Instalasi Rawat Inap, Instalasi rawat jalan (Poli), IGD

Anda mungkin juga menyukai