Nomor :
Pada hari ini Jumat tanggal 31 Oktober tahun 2014 (dua ribu tiga belas)
yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Pangkat :
NIP :
Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kota
Alamat:
Bertindak untuk dan atas nama Dinas Kesehatan Kota yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
Nama :
Jabatan : Direktur RS
Alamat:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit untuk
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pasal 1
1. Dasar Hukum:
a. Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No : 443/1334/S,
tanggal 9 Juni 2005 Perihal Program - program Kesehatan Dasar
dan Penyakit Menular.
b. Surat Edaran Gubernur Jawa Barat No : 443/19/Yansos tanggal
20 Juni 2006 tentang Dukungan Penanggulangan Penyakit
Tuberkulosis TBC di Jawa Barat.
c. Evaluasi Program TBC yang dilaksanakan bersama oleh Indonesia
dan WHO pada bulan April 1994 (Indonesia - WHO join evaluation
on national TB Program).
d. Lokakarya Nasional Program P2 TBC pada September 1994.
e. Dokumen Perencanaan (Plan of Action) pada bulan Juni 1994.
f. Rekomendasi "Komite Nasional Penanggulangan TBC Paru"
(KOMNAS TBC, Juni 2006).
g. Gerdanas - TBC (Gerakan Terpadu Nasional Tuberkulosis) Juli
2006.
Pasal 2
TUJUAN KERJASAMA
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Klinik DOTS yang dimaksud dalam pasal 3 ayat 3, buka tiap hari kerja
untuk dewasa dan anak - anak mulai pukul 10.00 wib sampai dengan
selesai melayani pasien penderita TB Paru yang datang ke Rumah
Sakit dengan ketentuan :
a. Tarif pelayanan sesuai tarif pelayanan rawat jalan yang berlaku di
RS.
b. OAT diberikan secara cuma - cuma, obat diberikan satu paket
dengan kategori. Pemberian obat pada penderita dilakukan 2
minggu sekali, selanjutnya penderita kontrol kembali untuk
mendapatkan OAT sampai selesai.
c. Tarif pelayanan pemeriksaan mikroskopis BTA dan pemeriksaan
penunjang bila diperlukan ditanggung oleh penderita sesuai
dengan peraturan yang berlaku di RS yang akan ditinjau kembali
sesuai dengan situasi dana dan prasarana yang ada.
Pasal 5
PEMBIAYAAN
Pasal 6
PENUTUP
1. Hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur
kemudian oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Dr. drg.
Direktur RS
NIP.