Anda di halaman 1dari 9

Ketentuan syarat batas awal dan syarat batasan Sebuah sumber tegangan DC dengan tahanan

pada transien dalam R, pada saat t = 0 dihubungkan ke sebuah


saluran transmisi yang sangat panjang, yang memiliki
Syarat awal menentukan distribusi tegangan arus, karakteristik impedansi gelombang Z dan kecepatan
yang sama pada saat t = 0 diberikan suatu distribusi gelombang di sana u.
tegangan dan arus sepanjang saluran transmisi,
kemudian akan diperlihatkan apa yang terjadi pada Akan diamati gelombang tegangan yang akan
lanjutannya ini. Syarat awal bisa diberikan dalam merambat di saluran transmisi. Yang diketahui
bentuk tiba-tiba terbentuknya tegangan induksi atau adalah karena saluran transmisi panjangnya tak
peristiwa switching on pada sebuah rangkaian listrik. terhingga, maka hanya akan terdapat gelombang
datang uh.
Syarat batas adalah kondisi batas yang padanya
diberikan nilai tegangan atau arus sebagai fungsi Refleksi merupakan suatu fenomena pada saluran
waktu. Misalnya sebuah open pada ujung saluran transmisi yang disebabkan impedansi beban yang
transmisi adalah sebuah syarat batas, yang di sana dimiliki oleh saluran tidak sesuai (miss-match)
berlaku i = 0 untuk semua waktu. dengan impedansi gelombang (Zin≠Zout). Hal
tersebut berpengaruh pada kualitas saluran
Untuk lebih jelasnya akan diamati dua contoh dikarenakan apabila fenomena ini terjadi, daya yang
berikut ini. dikirimkan oleh generator tidak sepenuhnya
tersampaikan oleh penerima, bisa daya yang
1. Syarat Awal : Distribusi Muatan pada Saluran diterima semakin mengecil atau bahkan daya yang
Transmisi diterima = 0.

Refraction adalah peristiwa pembelokan arah


Andaikan pada suatu posisi sekitar z = 0 pada sebuah
saluran transmisi yang tak terhingga panjangnya, perambatan suatu gelombang, baik fisik maupun
mendadak muncul suatu distribusi muatan tertentu. elektromagnetik. Hal ini dapat terjadi jika
Hal ini bisa disebabkan oleh proses ionisasi di gelombang tersebut melewati 2 bidang batas
atmosfer atau sambaran petir. Sambaran petir yang medium yang memiliki indeks bias yang berbeda.
sebenarnya terbentuk akibat adanya muatan positif Indeks bias menyatakan kerapatan suatu medium.
dan negatif akan mengakibatkan terbentuknya Misalnya cahaya merambat dari udara ke air sehingga
muatan induksi di saluran transmisi tersebut. arah perambatannya akan mengalami pembelokan

2. Syarat Batas : Switch-ON pada Sebuah Saluran


Transmisi

Sebuah sumber tegangan DC


V 0 =2 V, yang memiliki impedansi dalam
Z i =20 Ω dihubungkan ke beban

Z L=200 Ω dengan melalui saluran transmisi dengan panjang L dan memiliki impedansi gelombang

Z 0 =100 Ω , lukislah proses transien di sepanjang saluran transmisi tersebut jika t = 0 rangkaian “Switch ON”
dengan menentukan tegangan pada z = 0 dan z = L sebagai fungsi waktu.

Jawab:
Ada dua hal penting, yang merupakan kondisi batas dalam proses transien dengan sumber tegangan DC, yaitu pada
saat t = 0, generator akan melihat Z = Z0 sebagai bebannya, sehingga pada saat t = 0, didapatkan rangkaian
pengganti.

Maka pada saat t = 0 s, tegangan pada gerbang masukan, sesuai dengan aturan pembagian tegangan, menjadi
Z0 100
V in ( t=0 ) = V = ⋅2=1 ,67 Volt
Z i +Z 0 0 120

Dan untuk kondisi “steady-state” t →∞ , pengaruh saluran transmisi terhadap kondisi sinyal sudah tak ada
lagi, impedansi beban langsung terlihat oleh generator, sehingga didapatkan rangkaian sebagai berikut

Dengan aturan pembagi tegangan:


ZL 200
V in ( t →∞ )=V out ( t →∞ )= V 0= ⋅2=1 , 82 Volt
Zi+ ZL 220

Sekarang, bagaimana untuk 0<t <∞ ?


Andaikan gelombang membutuhkan waktu ts untuk menempuh jarak dari awal ke akhir saluran. Sehingga gerbang
keluaran baru kedatangan gelombang setelah waktu di atas tertempuh.
Tegangannya merupakan superposisi dari tegangan datan dan tegangan pantul. Tegangan pantul diakibatkan
adanya kondisi “unmatched” di gerbang keluaran dengan faktor refleksi
Z L−Z 0 1
r out = =
Z L +Z 0 3
Jadi pada gerbang keluaran, pada saat t = ts, terdapat dua gelombang tegangan, tegangan datang (V0) dan

tegangan pantul ( r out⋅V 0 ) dan tegangan totalnya menjadi ( 1+r out )⋅V 0
Sinyal pantul ini akan merambat kembali ke arah gerbang masukan, dan tiba di sana setelah waktu 2ts
tertempuh. Gelombang ini akan kembali terpantulkan, karena kondisi input dilihat dari saluran transmisi juga
“unmatched” dengan faktor refleksi
Z in −Z 0 −80 2
r in = = =−
Z in + Z 0 120 3
Jadi pada saat t = 2 ts di gerbang masukan (z = 0) terdapat tiga buah gelombang tegangan:
Tegangan eksitasi (V0)

Tegangan datang dari beban ( r out⋅V 0 ) , dan

Tegangan datang dari beban yang dipantulkan pada input ( r in⋅r out⋅V 0 )
dan Tegangan totalnya menjadi ( 1+r out +r in⋅r out )⋅V 0 .
Proses di atas bisa divisualisasikan dengan diagram berikut ini:

Jadi secara umum bisa dilihat keteraturan, tegangan pada gerbang masukan:
0≤t≤2t s : V 0
2t s ≤t≤4 t s : V 0 (1+r out ( 1+r in ) )
4 t s ≤t ≤6 t s : V 0 1+r out ( 1+ r in ) + r
( 2 r in ( 1+ r in ) )
out

begitu seterusnya
dan tegangan pada gerbang keluaran:
0≤t≤t s : 0
t s ≤t≤3 t s : V 0 ( 1+r out )
t s ≤t≤3 t s : V 0 ( 1+r out + r out⋅r in ( 1+r out ) )
begitu seterusnya

Contoh 2:
Pada rangkaian di bawah ini sebuah gelombang tegangan konstan yang merambat pada saluran transmisi dan
mengenai sambungan berupa percabangan dua buah saluran transmisi, bagaimana daya listrik terbagi pada masing-
masing saluran transmisi tersebut?
Jawab :
Gelombang datang mempunyai daya
V
02
Ph =
Z0
Pada sambungan di akhir saluran transmisi 1, dipasangkan saluran transmisi 2 dan 3 secara seri, sehingga di sana

terlihat impedansi beban sebesar


3 Z 0 +5 Z 0 =8 Z 0 , sehingga faktor refleksinya menjadi
8 Z0 −Z 0 7 7
r= = , V r= V 0
8 Z 0+ Z 0 9 atau 9
dan faktor transmisinya
2⋅8 Z 0 16 16
t= = , V t= V
8 Z 0+ Z 0 9 atau 9 0
Karena beban merupakan rangkaian seri dari dua impedansi, maka berlaku hukum pembagian tegangan:
3 Z0 2
V t 1= V t= V 0 ,
8 Z0 3 dan
5 Z0 10
V t 2= V t= V0
8 Z0 9
Maka kita dapatkan, daya datang akan terdistribusi ke gelombang berikut
V V
r2 49 0 2
Pr = =
Daya ter-refleksi:
Z0 81 Z 0

V 2t , 1 4 V 20 12 V 20
Pt , 1= = =
Daya transmisi pada SL 2:
3 Z0 27 Z 0 81 Z 0
2 2
V 20 V 0
Pt , 2= t , 2 =
Daya transmisi pada SL 3:
5 Z 0 81 Z 0

Pulsa Pada Beban Induktif dan Kapasitif


Mula-mula kita amati secara umum, untuk menurunkan rangkaian pengganti dari generator, beban ZL secara
umum:
Tegangan dan arus pada ujung saluran transmisi di dapatkan:

Dengan persamaan tsb rangkaian pengganti untuk 1. Harga faktor daya menjadi besar.
gerbang keluaran adalah sbb: 2. Mengurangi rugi-rugi daya semu pada sistem.
3. Mengurangi drop tegangan pada jaringan

Jelaskan pemahaman anda terkait Kecepatan


Phasa, Kecepatan Group dan Dispersi ?

Berikut contoh konkretnya jika diamati sebuah


induktor sebagai beban pada sebuah saluran Pada kondisi tunak (steady-state), gelombang

transmisi: (maksimum, minimum dan titik nolnya) merambat di


atas saluran transmisi dengan kecepatan. Ini adalah
kecepatan rambat maksimum, minimum, titik nol
atau suatu besaran momentan sinyal yang terkait
dengan phasa, sehingga kecepatan ini dinamakan
kecepatan phasa. Untuk kasus saluran transmisi tak
merugi dan pada saluran transmisi yang bebas dari
distorsi atau juga pada saluran transmisi dengan
Sebuah tegangan dengan besar V0 akan dikirimkan ke
induktasi per satuan panjangnya yang besar atau
saluran transmisi pada saat t = 0. Sehingga, didapat
pada frekuensi yang tinggi, konstanta phasa bisa
rangkaian pengganti sbb:
didekatkan dengan β = ω L′C′
, sehingga kecepatan phasanya menjadi υ = 1 / L′C′
Jadi bisa dikatakan konstan, karena L’ dan C’ bisa
dianggap konstant terhadap frekuensi. Tetapi secara
umum konstanta phasa b tidak berbanding lurus
Daya reaktif yang bersifat induktif dikurangi dengan
dengan frekuensi sehingga secara umum pula
cara menambahkan suatu sumber daya daya reaktif
kecepatan phasa merupakan fungsi dari frekuensi,
kapasitif yaitu berupa kapasitor. Proses pengurangan
sehingga jika dikirimkan sinyal yang memiliki
itu bisa terjadi karena kedua beban (inductor dan
frekuensi berbeda-beda (sinyal informasi), maka
kapasitor) arahnya berlawanan, seperti pada gambar
komponen sinyal tersebut akan sampai ke tempat
berikut:
tujuan dengan waktu yang berbeda-beda pula.
Pada saluran transmisi yang kecepatan phasanya
bukan merupakan fungsi dari frekuensi, maka
kecepatan phasanya sama dengan kecepatan
grupnya. Tetapi secara umum berbeda.
Ketergantungan kecepatan phasa terhadap frekuensi
ini dinamakan dispersi.
Dengan kecilnya daya rektif dapat menghasilkan
beberapa keuntungan antara lain: Kabel paralel ganda (twisted pair)
di sini dipilih µr = 1, sehingga menjadi
terdiri dari dua isolasi kawat tembaga yang disekat r r
1
yang disusun dalam suatu pola spiral berurutan yang
terlindungi. Sepasang kawat bertindak sebagai satu
60=60
√ ()()
εr ri ri
ε ε
ln 0 ⇒ 0 =e √ r ⇒r 0 =r i e √ r

√ε
jalur komunikasi tunggal. Biasanya beberapa
untuk r = 1:
r 0 =r i e r =2 , 72 mm
pasangan kawat tersebut dibundel menjadi satu
ε
kabel dengan cara dibungkus dalam sebuah sarung untuk r = 2:
r 0 =r i e √ r =4 , 11 mm
pelindung yang keras. Disamping itu juga, terbuat ε
dari kawat tembaga yang diberi isolasi, sehingga untuk r = 7:
r 0 =r i e √ r =14 , 09 mm
sering beberapa pasang kabel dijadikan satu tanpa Sebutkan dan jelaskan pemahaman anda terkait
saling menggangu. Pada jarak yang jauh, kabel Pemandu Gelombang Segi empat (Rectangular
berisikan ratusan pasang kawat. Penggulungan Waveguide)?
cenderung meningkatkan interferensi crosstalk
Pasangan yang berdekatan dalam 1 bundel biasanya Pemandu Gelombang Segiempat (Rectangular
sedikit berlainan panjang gulungannya untuk Waveguide)
mengurangi interferensi crosstalk. Pada jalur jarak Pemandu gelombang adalah saluran transmisi yang
jauh panjang gulungan sekitar 5 - 15 cm, dan tingkat berperan penting dalam transmisi gelombang
ketebalan berkisar 0,4 - 0,9 mm berfrekuensi tinggi. Dimensi pemandu gelombang
Karakteristik Transmisi Twisted Pair secara umum mempunyai ukuran yang besar kearah
o Dapat menerima interferensi dan noise tiga dimensi. Pada pemandu gelombang segi empat
o Pada analog penguatan menggunakan ada dua mode utama, yaitu mode Hmn, yang
amplifier setiap 5 KM sampai 6 KM merupakan gelombang TE (gelombang H) dan mode
o Pada digital, menggunakan repeater setiap Emn, yang merupakan gelombang TM (gelombang E).
2 KM atau 3 KM *Jarak terbatas
o Bandwidth terbatas ( 1 MHz ) & Muatan data Gelombang H :
terbatas ( 100 MHz ) 1. Pada waveguide segi empat akan terbentuk
mode-mode yang ditandai dengan index m dan n,
Rancanglah berapa radius luar dari kabel koxial yang yang menyatakan jumlah fungsi sinus setengah
diperlukan untuk mendapatkan impedansi gelombang gelombang pada arah x dan arah y.

sebesar 60 , jika tersedia kemungkinan penggunaan 2. Setiap mode akan berbeda bentuk medan

dielektrika dengan konstanta permittivitas relative listrik dan magnetnya, juga memiliki frekuensi cut-

sebesar : 1; 2,0; dan 7,0. Radius dalam tersedia 1 off yang berbeda.

mm. 3. Tergantung dari frekuensi sinyal, bisa jadi akan

Jawab merambat beberapa mode, jika frekuensi sinyal

Digunakan persamaan (6.11) lebih tinggi dari frekuensi cut-off mode ini.

μ 0 μr μr
dengan √ √ √
μ
ε
=
ε0 εr
=120 π
εr
Ω
√ , maka
Gelombang E :
Pada gelombang E, mode paling sederhana bukanlah
r0
ln
ri ( ) μr r0
E10 atau E01, karena pada kedua mode ini komponen
Z 0=
μ

ε 2π
=60
εr
ln
√ ()
ri
,
z dari medan listrik menjadi nol, sehingga tidak akan
terjadi gelombang di dalam waveguide. Gelombang
E11 adalah mode yang paling sederhana. Komunikasi serat optik merupakan suatu metode
untuk mentransmisikan sebuah informasi dari satu
Sebuah waveguide yang mempunyai ukuran a = tempat ke tempat yang lain dengan mengirimkan
2,286 cm dan b = 1,016 cm dipergunakan untuk sinar atau cahaya melalui serat optik. Cahaya ini
mengirimkan sinyal pada frekuensi membentuk gelombang elktromagnetik yang
a. 5 GHz dimana termodulasi untuk membawa informasi.
b. 10 GHz Berikut gambaran dari prinsip dasar sistem
c. 14 GHz komunikasi serat optik:

Terangkanlah apa yang terjadi

Jawab:
Kita bisa menganalisa problem di atas dengan
mengamati frekuensi cut-off dari masing-masing
modes

c mπ 2 nπ 2
f c=
2π √( a)( )
+
b
Misalnya mode H10 akan memiliki frekuensi cut-off
Proses komunikasi serat optik meliputi beberapa
langkah-langkah dasar sebagai berikut :
1) Membuat sinyal optik yang melibatkan
2 8
c
f c, 11=
2π (√ πa ) = 2ca = 2⋅23×10
, 286⋅10 −2
=6 , 562 GHz
penggunaan pemancarbiasanya dari suatu sinyal
listrik.

Jadi jika waveguide di atas digunakan untuk 2) Menyampaikan sinyal disepanjang fiber,

transmisi sinyal 5 GHz, maka tidak akan terjadi memastikan bahwa sinyal tersebut tidak terlalu

Mode m n fc (GHz) menyimpang atau lemah.


H 1 0 6,562 3) Menerima sinyal optik
H 2 0 13,123
H 0 1 14,764 4) Mengubah menjadi sinyal lsitrik
H, E 1 1 16,156 Jenis-jenis komunikasi serat optik :
H, E 1 2 30,248
H, E 2 1 19,753 1) Singlemode
2) Multimode -> (Step Index & Graded Index)
propagasi (tidak ada transmisi), karena frekuensi 5
GHz berada di bawah frekuensi cut-off dari semua
Sebutkan dan jelaskan pemahaman anda terkait
modes.
Solusi Persamaan Maxwell pada Serat Optik?
Transmisi sinyal 10 GHz akan berlangsung dengan
Solusi Persamaan Maxwell pada Serat Optik
mode H10.
Optik geometris, hukum refleksi Snellius
Sedangkan pada sinyal 14 GHz, transmisi akan
Jadi jika sebuah berkas gelombang mengenai bidang
berlangsung secara overmoded, karena lebih dari
batas, dari ruang , ke ruang , dengan membuat sudut
satu mode bisa merambat di dalam waveguide.
terhadap bidang batas itu, maka gelombang tersebut
Secara umum, kasus overmode dihindari, sehingga
akan ditransmisikan dengan sudut
waveguide di atas hanya digunakan untuk
Argumen dari sin-1 di atas harus maksimal 1 supaya
melewatkan sinyal pada frekuensi 6,562 GHz < f <
terdapat nilai untuk jika tidak, maka tidak akan
13,123 GHz.
terjadi transmisi. Yang terjadi hanyalah refleksi total Pada kerugian ini dikarenakan mikrostrip adalah
dari gelombang tersebut. struktur terbuka seperti halnya antena dan
Maka, jika gelombang datang mengenai bidang batas bertendensi untuk memancarkan energi. Kerugian
dengan sudut , yang lebih besar dari , maka akibat pemancaran ini merupakan masalah utama
gelombang akan direfleksikan dengan disebut juga pada mikrostrip yang memiliki permintivitas yang
sudut kritis dari bidang batas di atas. rendah (er kecil). Penggunaan substrat dengan
Tetapi, jika , maka sebagian gelombang di samping permitivitas yang rendah ini (er £ 5) hanya digunakan
direfleksikan bolak balik di dalam inti, juga akan jika pertimbangan ekonomis diprioritaskan. Semakin
ditransmisikan keluar dan menghilang. Sehingga daya rendah permitivitas digunakan, semakin sedikit
yang ditransmisikan, yang harusnya hanya terdapat energi terkonsentrasi di wilayah substrat dan oleh
di bagian dalam dari penghantar dielektrika ini, akan karena itu kerugian pemancaran akan semakin
mengecil dalam proses transmisinya. membesar.
Kerugian pemancaran ini tergantung dari konstanta
Kerugian-kerugian pada Mikrostrip permitivitas tebal substrat dan bentuk dari
3 macam kerugian pada mikrostrip adalah sbb: mikrostrip. Besarnya faktor atenuasinya bisa dihitung
1) Kerugian Penghantar dengan rumus seperti dibawah ini:
Rumus sederhana yang digunakan untuk menghitung
kerugian penghantar adalah

Tersedia sebuah PCB dengan nilai permitivitas

o adalah daya hantar (conductivity) dari penghantar. relatif 9,8 dan ketebalan 1 mm. Tentukanlah lebar

Rumus ini sebetulnya memiliki akurasi bagus untuk strip yang harus dibuat untuk mendapatkan

strip yang lebar (W besar), karena penurunan rumus impedansi gelombang 50 .


itu dilakukan dengan asumsi arus yang konstan. Jawab :
Untuk W yang kecil kita akan mendapatkan nilai Dengan menghitung A dan B dengan rumus
estimasi yang terlalu besar. Tetapi pada prakteknya di atas didapatkan A = 2,133 dan B = 3,783. Dan
hasil di atas dianggap cukup akurat. Kerugian akibat dicheck untuk kedua kasus. Untuk kasus W/h  2,
konduktivitas yang hingga ini mendominasi kerugian didapat nilai W/h = 0,9752 (terpenuhi) dan untuk
yang terjadi di mikrostrip. kasus W/h  2 didapatkan W/h = 0,2494 (tidak
2) Kerugian pada Dielektrika terpenuhi).
Jadi didapatkan nilai W = 0,9752 mm.

Contoh :
tan d adalah parameter yang menggambarkan
Lakukan perhitungan di atas, untuk
kerugian pada substrat. Untuk mereduksi kerugian
impedansi gelombang sebesar 200  dan 2 .
tindakan yang bisa dilakukan hanyalah menggunakan
substrat low-loss yang berkualitas tinggi seperti Jawab : Untuk
Z o =200 Ω ;
alumina, kuartz dan sapphir. A = 7,9425, B = 0,9458, dengan lebar strip W =
0,0028 mm = 2,8 mikrometer. Strip yang setipis ini
3) Kerugian akibat Pemancaran (radiation loss) sangat sulit untuk dihasilkan. Jalan keluar yang bisa
dilakukan dengan menggunakan substat yang lebih
tebal, misalnya h = 3 mm akan menghasilkan W = 8,5
m atau substrat dengan permitivitas yang lebih
rendah, misalnya r = 2 menghasilkan W = 0,123 mm.
Konsekuensi dari penggunaan substrat tebal atau
subtrat dengan permitivitas yang rendah adalah
naiknya energi yang dipancarkan ke udara.

Untuk
Z 0 =2 Ω
A = 0,274, B = 94,58 dengan lebar strip W = 54,9
mm. Strip yang sangat lebar, yang bisa
mengakibatkan perambatan gelombang ke samping
kiri dan kanan
struktur saluran transmisi, dan berpotensi untuk
menghasilkan resonansi.

Anda mungkin juga menyukai