S61979-Dwiky Febian PDF
S61979-Dwiky Febian PDF
dwiky.febian@ui.ac.id, i.made61@ui.ac.id
Abstrak
Ketika motor dalam keadaan pengasutan, akan tejadi lonjakan arus yang
tinggi dari arus nominalnya yang disebabkan oleh frekuensi dan reaktansi yang
tinggi dalam keadaan pengasutan. Hal ini dapat menyebabkan dampak yang buruk
bagi peralatan dan sistemnya. Skripsi ini mengambil topik tentang motor induksi
yang digunakan pada air compressor. Adapun pembahasan yang diteliti adalah
menganalisis metode pengasutan hubung bintang segitiga yang sudah terpasang di
motor induksi pada air compressor. Diajukan juga alternatif metode pengasutan
dengan menggunakan soft starter. Analisis yang dilakukan adalah
membandingkan kedua jenis metode pengasutan motor induksi tersebut terhadap
arus pengasutan yang terjadi dan juga dip tegangan yang terjadi pada sistem.
Analisis dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan, pengukuran dan
juga menggunakan simulai perangkat lunak ETAP.
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
2
Abstract
When the motor is in the starting state , happens to be a high surge of
nominal currents caused by high frequency and in a state reactance starting. This
can cause a negative effect on equipment and systems. This thesis take on the
topic of induction motors used on the Air Compressor. The discussion of the study
is to analyze the starting method star delta circuit which is mounted on an
induction motor one the air compressor. Also proposed an alternative method of
starting to use soft starter . Analysis was performed comparing the two types of
methods starting of the induction motor for starting currents that occur and also
the voltage dip that occurred in the system. The analyzes were performed using
the method of calculation, measurement and also using ETAP software
simulations .
Keywords : Induction Motor , methods of starting motors, soft starter , star delta , starting current
, voltage dip .
Pendahuluan
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
3
digunakan pada sistem tenaga listrik. Hal ini dikarenakan motor induksi memiliki
beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan motor lainnya.
Salah satu aplikasi penggunaan motor induksi yaitu pada air compressor.
Pada sebuah unit air compressor umumnya terdapat motor induksi untuk
menggerakkan mekanikal, beberapa motor tersebut terdapat spesifikasi atau nilai
kapasitas yang berbeda-beda. Dari nilai tersebut maka nilai pengasutannya pun akan
berbeda-beda. Semakin besar nilai kapasitas motor induksi, maka akan semakin
besar nilai arus pengasutan motor induksi.
Ketika motor dalam keadaan pengasutan, akan tejadi lonjakan arus yang
tinggi dari arus nominalnya yang disebabkan oleh frekuensi dan reaktansi yang
tinggi dalam keadaan pengasutan. Hal ini dapat menyebabkan dampak yang buruk
bagi peralatan dan sistemnya. Permasalahan pengasutan motor pada umumnya
merupakan arus awal yang tinggi. Arus asut yang tinggi ini berkisar antara lima
sampai delapan kali arus nominal. Untuk motor berkapasitas besar dengan tipe rotor
sangkar tupai tidak diperbolehkan menggunakan arus asut yang tinggi karena dapat
mengganggu jaringan dan dapat merusakan motor tersebut. Oleh karena itu
digunakan beberapa metode pengasutan motor untuk digunakan pada motor
berkapasitas besar tersebut.
Pada pembahasan skripsi ini yang akan dibahas adalah perbandingan
besarnya arus asut motor listrik berkapasitas besar dengan tipe rotor sangkar tupai
terhadap jatuh tegangan pada air compressor menggunakan metode pengasutan star
delta dan metode pengasutan soft starter.
Tinjauan Teoritis
1. Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (ac) yang paling luas
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan
diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
4
Belitan stator yang dihubungkan dengan satu sumber tegangan tiga fasa
akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron.
Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada
rotor, sehingga terinduksi arus, dan sesuai dengan hukum Lentz, rotor pun akan
turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putar relatif antara stator
dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban akan memperbesar kopel motor, yang
oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip
antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila
beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari
baik di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai
adalah motor induksi tiga fasa dan motor induksi satu fasa. Motor induksi tiga
fasa dioperasikan pada sistem tenaga tiga fasa dan banyak digunakan di dalam
berbagai bidang industri. Adapun penggunaan motor induksi di industri ini adalah
sebagai penggerak, seperti untuk blower, kompresor, pompa, penggerak utama
proses produksi atau mill, peralatan workshop seperti mesin-mesin bor, grinda,
crane, dan sebagainya. Sedangkan motor induksi satu fasa dioperasikan pada
sistem tenaga satu fasa yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan
sebagainya karena motor induksi satu fasa mempunyai daya keluaran yang
rendah.
Motor induksi tiga fasa banyak digunakan karena memeiliki banyak
keuntungan dan kelebihan. Keuntungan dan kelebihan dari motor induksi
meliputi:
1. Konstruksi yang sangat sederhana dan kuat (khususnya motor dengan
sangkar tupai).
2. Harganya murah dan dapat diandalkan.
3. Mempunyai effisiensi yang tinggi.
4. Tidak menggunakan sikat (borstel) sehingga faktor gesekan dapat
dihindari
(kecil).
5. Power Factor cukup baik.
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
5
Dengan :
E = tegangan induksi ggl (Volt)
f = frekkuensi (Hz)
N = banyak lilitan
Ø = fluks (Weber)
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
6
3. Sistem Pembangkitan
Dibawah kondisi kerja normal pada tegangan dan frekuensi konstan, rugi
inti pada motor induksi biasanya juga konstan. Dalam pandangan pada kenyataan
ini, tahanan rugi inti Rc yang mewakili rugi inti motor, dapat dihilangkan dari
rangkaian ekivalen motor induksi. Akan tetapi, untuk menentukan daya poros atau
torsi poros, rugi inti yang konstan harus diikut-sertakan dalam pertimbangan,
bersama dengan gesekan, rugi-rugi beban buta (stray-load losses) dan angin.
Semua karakteristik kinerja motor induksi tiga fasa dapat ditentukan dari
rangkaian ekivalennya (gambar 1). Dalam menganalisis rangkaian ekivalen
sebuah transformator, bagian paralel dari rangkaian yang terdiri dari Rc dan !"!
dapat diabaikan atau menggeser bagian paralel tersebut ke arah terminal primer.
Namun cara ini tidak diijinkan dalam menganalisis rangkaian ekivalen motor
induksi. Hal ini dikarenakan kenyataan bahwa arus penguatan pada transformator
berkisar antara 2% sampai 6% dari arus beban penuh dan juga reaktansi bocor
primer per unitnya juga sangat kecil. Sedangkan pada motor induksi, arus
penguatan berkisar antara 30% sampai 50% dari arus beban penuh dan juga
reaktansi bocor primer per unit cukup besar. Oleh sebab itu, apabila komponen
parallel rangkaian ekivalen motor induksi diabaikan maka akan terdapat kesalahan
yang besar dalam hal perhitungan daya dan torsi motor induksi.
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
7
a. Tegangan pada sisi penyulang akan susut (drop) tiba-tiba, meskipun sesaat
selama periode pengasutan, hal ini akan mempengaruhi kinerja mesin mesin atau
peralatan listrik lainnya. Jika susut tegangan ini relatif besar, maka dapat
menggagalkan pengasutan motor. Oleh karena itu, kapasitas catu daya minimum
harus cukup untuk menanggung arus asut.
b. Nilai arus asut yang tinggi ini, juga akan membangkitkan torsi asut yang tinggi
pula, sehingga pada mesin-mesin tertentu, misal mesin kompresor torsi, akan
berpengaruh buruk, terutama pada kopling atau bantalan.
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
8
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
9
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
10
Jenis transformator yang cocok untuk metode ini adalah jenis tray
transformer, yaitu totransformator. Total sistem pengasutan ini juga mempunyai
faktor daya rendah. Detil untuk motor-motor berdaya poros yang sangat besar
dengan pengasutan transformator hanya dapat diperboleh dari pabrik
transformator.
8. Rangkaian Pengasutan Soft Starter
Soft starter merupakan metode pengasutan yang bekerja dengan cara
mengurangi tegangan pengasutan motor induksi dan kemudian menaikkan
tegangan secara bertahap sampai tegangan penuh. Metode soft starter ini menjadi
solusi atas tingginya nilai arus saat pengasutan motor induksi dan merupakan
metode yang nilai arus pengasutannya rendah.
Rangkaian soft starter dipasang seri dengan cara menyuplai tegangan ke
motor. Soft starter terdiri dari komponen solid state yang berupa SCR / thyristor
yang dipasang anti paralel diganti dengan triac karena triac adalah komponen
yang tersusun sedemikian rupa dari dua buah thyristor (gambar 4).
Sumber
tegangan S M
3 phasa
Pemicu thyristor
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
11
pengendalian arus motor atau waktu waktu percepatan yaitu dengan mengenakan
pulsa gerbang ke triac pada waktu yang berbeda dalam setiap setengah siklus
tegangan sumber. Untuk mendapatkan nilai tegangan bertahap dari nol sampai
tegangan penuh, maka pemicuan terhadap triac harus dimulai dari sudut 180°
sampai 0°.
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
!
!!" =
3 ! ! ! ! ! cos !
55 ! 1000
=
3 ! 380 ! 0.952 ! 0.88
= 99,75 A
Dengan :
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
12
!"! ! 1000
!!" =
3 ! ! ! ! ! cos !
55 ! 1000
=
3 ! 380 ! 0,952 ! 0.88
= 99,75 A
!! = 350% ! !!"
= 3,5 ! 99,75
= 349,125 A
Dengan :
P : Daya motor induksi (W)
V : Tegangan motor induksi (V)
! : Effisiensi
cos ! : Faktor daya
!!" : Arus nominal (A)
!! : Arus asut (A)
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
13
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
14
Sesuai tabel 2 terjadi perubahan arus yang sangat besar yaitu 276,6 A menjadi
99,52 A. Pada saat itu terjadi perubahan rangkaian dari star menjadi delta. Pada
saat rangkaian delta arus kembali bernilai sama dengan arus nominalnya.
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
15
Arus Motor
Arus (%)
Waktu (s)
Tegangan Bus
Tegan
gan
Bus
(%)
Waktu (s)
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
16
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
17
Sesuai tabel 4.5 terjadi perubahan arus yang turun dan naik secara perlahan
sesuai pengaturan pada tabel 4.4. Perubahan arus terjadi pada detik ke-2, 4 dan 5.
Dapat dilihat perubahan arus pada soft starter terjadi secara perlahan.
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
18
Tegangan Bus
Teg
ang
an
Bu
s
(%)
Waktu (s)
Gambar 7 Grafik Tegangan Bus Pengasutan Soft Starter
Arus Motor
Ar
us
(%
)
Waktu (s)
Universitas
Indonesia
Analisis metode ..., Dwiky Febian, FT UI, 2016
19
Kesimpulan
1. Arus asut pada star delta bernilai 275.9 A, dan arus asut pada soft starter dengan
metode current limiter yang diatur pada 350% arus nominalnya bernilai 349,125 A.
2. Voltage dip pada star delta bernilai 4.28 %, dan voltage dip pada soft starter dengan
metode current limiter yang diatur pada 350% arus nominalnya bernilai 3,93%.
3. Soft starter dapat mengatur tegangan untuk mendapatkan arus asut sesuai beban pada
motor induksi dengan menggunakan SCR.
4. Star Delta dan soft starter terbukti dapat mengurangi arus asut motor induksi pada air
compressor.
Daftar Pustaka
Magnus Kjellberg, Soren Kling, Softstarter Handbook, ABB Automation Technology Product
AB, February 2003.
P.C Sen, Principles of Electric Machines and Power Electronics, 2nd Edition, John Willey &
Sons, USA , 1997.
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, PT. Gramedia, Jakarta, 1990.
Universitas Indonesia