Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA
BIRO HUMAS, HUKUM DAN KERJASAMA
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan H. R. Rasuna Said Kav. 6-7 Kuningan Jakarta Selatan
Telepon (021) 5253004 (8 saluran) Faksmile (021) 5253157
Laman : www.kemenkumham.go.id

SIARAN PERS
001/SP/II/BH/2020

Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pemerintah RI Hentikan Sementara Fasilitas

Bebas Visa Kunjungan dan Visa On Arrival bagi warga negara RRT

Jakarta (5/2) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan penyebaran Virus Corona
(2019-nCoV) sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat Internasional (PHEIC). Hal ini telah
membuat beberapa negara melakukan pembatasan terhadap pergerakan manusia, terutama warga
negara Republik Rakyat Tiongkok, untuk masuk ke wilayah negaranya.

Pemerintah Republik Indonesia serius dalam menangani penyebaran Virus Corona sesuai dengan
kepentingan nasional yang lebih luas dan juga sealur dengan arahan-arahan WHO. Mulai Rabu
(5/2) Pemerintah memberlakukan pembatasan pergerakan manusia terkait dengan penyebaran
Virus Corona dengan menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan, Visa
Kunjungan Saat Kedatangan (Visa On Arrival) dan Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa
bagi Warga Negara RRT.

Terdapat beberapa poin penting yang diatur dalam Permenkumham Nomor 3 Tahun 2020:

1. Pemerintah menghentikan sementara fasilitas Bebas Visa Kunjungan dan Visa Kunjungan
Saat Kedatangan (Visa On Arrival) bagi semua warga negara yang pernah tinggal dan/atau
mengunjungi wilayah Republik Rakyat Tiongkok dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari
sebelum masuk wilayah Indonesia.
2. Permohonan Visa Kunjungan, Visa Tinggal Terbatas (VITAS), dan VITAS On Arrival
oleh orang asing yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi RRT dalam kurun waktu 14
hari sebelum permohonan diajukan akan ditolak.
3. Bagi pemegang Kartu pebisnis APEC, Izin Tinggal Terbatas, dan Izin Tinggal Tetap yang
memiliki izin masuk kembali yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi RRT dalam kurun
waktu 14 hari sebelum masuk Indonesia tidak akan diberikan izin masuk.
4. Bagi Pemegang Izin tinggal dinas dan/atau diplomatik yang pernah tinggal dan/atau
mengunjungi RRT dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk Indonesia tidak akan
diberikan izin masuk.
5. Bagi Warga Negara Republik Rakyat Tiongkok yang tidak dapat kembali ke negaranya
dikarenakan adanya wabah Virus Corona dan tidak adanya alat angkut yang membawa
keluar wilayah Negara Republik Indonesia akan diberikan izin tinggal keadaan terpaksa
dengan tarif Rp. 0,- dengan jangka waktu 30 hari.
6. Bagi pemegang Izin Tinggal Kunjungan atau Izin Tinggal Terbatas yang Izin Tinggalnya
masih berlaku dan dapat diperpanjang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,
kepadanya tidak dapat diberikan Izin Tinggal Keadaan Terpaksa.
7. Permenkumham ini berlaku sampai 29 Februari 2020 dan akan dievaluasi kembali.

Semua petugas Imigrasi diharapkan untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan
ketentuan dan tidak melakukan tindakan yang diluar ketentuan dan prosedur yang berlaku serta
tidak melakukan tindakan yang mengarah pada Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.

05-02- 2020
Biro Humas, Hukum dan Kerjasama

Twitter : @Kemenkumham_RI
Instagram : @KemenkumhamRI
Facebook : Kementerian Hukum dan HAM RI
Youtube : Kemenkumham RI
Website:www.kemenkumham.go.id

Anda mungkin juga menyukai