Anda di halaman 1dari 12

Layanan Izin Tinggal Sementara dan Izin Tinggal Tetap di Masa

Pandemi Covid-19
Pada dasarnya tata cara pembuatan dan permohonan Izin tinggal pada masa pandemi
dan pada masa normal tidak beda jauh, dan persyaratannya pun sama. Maka berikut akan
kita bahas bagaimana pelayanan izin tinggal sementara dan izin tinggal tetap pada masa
pandemi.
1. Dasar Hukum yang digunakan
a. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
b. Peraturan Pemerintah (PP) tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian
c. Peraturan Pemerintah (PP) tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian
d. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2014 tentang Prosedur Teknis Pemberian, Perpanjangan, Penolakan,
Pembatalan Dan Berakhirnya Izin Tinggal Kunjungan, Izin Tinggal Terbatas, Dan
Izin Tinggal Tetap Serta Pengecualian Dari Kewajiban Memiliki Izin Tinggal.
e. Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Visa Dan Izin Tinggal Dalam
Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
f. Permenkumham Nomor 27 Tahun 2021 Tentang Pembatasan Orang Asing
Masuk Ke Wilayah Indonesia Dalam Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Darurat.
g. SE Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-01.GR.02.07 Tahun 2021 ttg
Ketentuan Visa, Tanda Masuk dan Izin Tinggal Keimigrasian Dalam Masa
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus
Disease 2019.
h. SE DIRJENIM No: IMI-0158.GR.01.01 Tahun 2021 Tentang Ketentuan
Perpanjangan Izin Tinggal Bagi Orang Asing Pemegang ITAS/ITAP Yang Berada
Di Luar Negeri
i. SE Dirjenim No. IMI-0661.01.01 Tahun 2021 ttg Ketentuan Visa dan Izin Tinggal
Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Surat Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Nomor IMI.3-GR.01.01-1450 Hal
Pedoman Teknis Layanan Izin Tinggal Keimigrasian Pada Masa Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) se- Jawa dan Bali.

2. Izin Tinggal Terbatas (ITAS)


a. Pengertian
Izin Tinggal Terbatas adalah izin yang diberikan kepada Orang Asing untuk
tinggal dan berada di Wilayah Indonesia untuk jangka yang terbatas1.
b. Kepada Siapa saja ITAS diberikan
Izin Tinggal terbatas dapat diberikan kepada WNA sebagai berikut:
1. Orang Asing yang masuk Wilayah Indonesia dengan Visa tinggal terbatas
atau Orang Asing yang diberikan alih status dari Izin Tinggal kunjungan, yang
meliputi :
1. Orang Asing dalam rangka penanaman modal;
2. Bekerja sebagai tenaga ahli;
3. Melakukan tugas sebagai rohaniawan;
4. Mengikuti pendidikan dan pelatihan;
1
Ibid.pasal 1 angka 19
5. Mengadakan penelitian ilmiah;
6. Menggabungkan diri dengan suami atau istri pemegang Izin Tinggal
terbatas;
7. Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu bagi anak
berkewarganegaraan asing yang mempunyai hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia;
8. Menggabungkan diri dengan ayah dan/atau ibu pemegang Izin
Tinggal terbatas atau Izin Tinggal Tetap bagi anak yang berusia di
bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin;
9. Orang Asing eks warga negara Indonesia; dan
10. Wisatawan lanjut usia mancanegara.
2. Anak yang pada saat lahir di Wilayah Indonesia ayah dan/atau ibunya
pemegang Izin Tinggal terbatas;
3. Nakhoda, awak kapal, atau tenaga ahli asing di atas kapal laut, alat apung,
atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia; atau
5. Anak dari Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara
Indonesia.
b. Izin Tinggal terbatas juga dapat diberikan kepada Orang Asing untuk melakukan
pekerjaan singkat.
c. Izin Tinggal terbatas berakhir karena pemegang Izin Tinggal terbatas:
a. Kembali ke negara asalnya dan tidak bermaksud masuk lagi ke Wilayah
Indonesia;
b. Kembali ke negara asalnya dan tidak kembali lagi melebihi masa berlaku Izin
Masuk Kembali yang dimilikinya;
c. Memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia;
d. Izinnya telah habis masa berlaku;
e. Izinnya beralih status menjadi Izin Tinggal Tetap;
f. Izinnya dibatalkan oleh Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk;
g. Dikenai Deportasi; atau
h. Meninggal dunia2
c. Persyaratan mendapatkan ITAS
Tentu pada masa pandemi dan masa normal bertanya apa saja yang menjadi
perbedaan persyaratannya, namun pada kenyataannya tidak ada perbedaan
persyaratan, hanya mungkin menambahkan hasil pemeriksaan corona virus yang
sudah negatif. Berikut persyaratan yang terdapat dalam Permenkumham 27
tahun 2014 pasal:
1. Persyaratan Umum, melampirkan :
1. Formulir permohonan;
2. Surat penjaminan dari Penjamin, kecuali Orang Asing yang kawin secara sah
dengan warga negara Indonesia;
3. Paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku beserta fotokopinya.
b. Persyaratan khusus :
1. Bagi Orang Orang Asing dalam rangka penanaman modal, bekerja sebagai
tenaga ahli dan melakukan tugas sebagai rohaniawan, melampirkan
persyaratan :
1. Surat keterangan domisili;

2
Permenkumham 27 tahun 2014 dalam https://www.kemenkumham.go.id/informasi-publik/faq/f-a-q-izin-
tinggal-terbatas-itas
2. Surat rekomendasi dari kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian terkait;
3. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dari instansi
berwenang;
4. Tanda masuk yang masih berlaku.
2. Bagi Orang Orang Asing dalam rangka mengikuti pendidikan dan pelatihan,
dan mengadakan penelitian ilmiah, melampirkan persyaratan :
1. Surat keterangan domisili;
2. Surat rekomendasi dari kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian terkait;
3. Rekomendasi untuk maksud belajar/penelitian dari instansi yang
berwenang (Kemendiknas /LIPI);
4. Tanda masuk yang masih berlaku.
3. Bagi anak yang pada saat lahir di Wilayah Indonesia ayah dan/atau ibunya
pemegang Izin Tinggal terbatas, melampirkan persyaratan :
1. fotokopi akta kelahiran;
2. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah dari orang tua;
3. fotokopi paspor kebangsaan ayah dan/atau ibuyang sah dan masih
berlaku;
4. fotokopi Izin Tinggal terbatas ayah dan/atau ibu yang masih berlaku;
5. Tanda masuk yang masih berlaku.
4. Bagi Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia,
melampirkan persyaratan :
1. surat permohonan dari suami atau istri yang warga negara Indonesia;
2. surat keterangan domisili;
3. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah;
4. fotokopi surat bukti pelaporan perkawinan dari kantor catatan sipil
untuk pernikahan yang dilangsungkan di luar negeri;
5. fotokopi kartu tanda penduduk suami atau istri warga negara
Indonesia yang masih berlaku;
6. fotokopi kartu keluarga suami atau istri yang warga negara Indonesia;
7. Tanda Masuk yang masih berlaku.
5. Bagi anak dari Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara
Indonesia, melampirkan persyaratan :
1. surat permohonan dari ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia;
2. surat keterangan domisili;
3. fotokopi akta kelahiran;
4. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah orang tua;
5. fotokopi kartu tanda penduduk ayah atau ibu warga negara Indonesia
yang masih berlaku;
6. fotokopi kartu keluarga ayah atau ibu yang warga negara Indonesia;
7. Tanda Masuk yang masih berlaku.
6. Bagi Orang Asing yang menggabungkan diri dengan suami atau istri
pemegang Izin Tinggal terbatas, melampirkan persyaratan :
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. surat keterangan domisili;
3. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah;
4. fotokopi Izin Tinggal terbatas suami atau istri;
5. Tanda Masuk yang masih berlaku.
7. Bagi anak berkewarganegaraan asing yang menggabungkan diri dengan
ayah dan/atau ibuwarga negara Indonesia, melampirkan persyaratan :
1. surat permohonan dari ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia;
2. surat keterangan domisili;
3. akta kelahiran;
4. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah orang tua;
5. fotokopi kartu tanda penduduk ayah dan/atau ibu warga negara
Indonesia yang masih berlaku;
6. fotokopi kartu keluarga ayah dan/atau ibu yang warga negara
Indonesia;
7. Tanda Masuk yang masih berlaku.
8. Bagi anak yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin
yang menggabungkan diri denganayah dan/atau ibu pemegang Izin Tinggal
terbatas atau Izin Tinggal Tetap, melampirkan persyaratan :
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. surat keterangan domisili;
3. fotokopi akta kelahiran;
4. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah orang tua;
5. fotokopi paspor kebangsaan ayah dan/atau ibu yang sah dan masih
berlaku;
6. fotokopi Izin Tinggal terbatas ayah dan/atau ibu yang sah dan masih
berlaku;
7. Tanda Masuk yang masih berlaku.
9. Bagi Orang Asing eks warga negara Indonesia, melampirkan persyaratan :
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. surat keterangan domisili;
3. bukti yang menunjukkan pernah menjadi warga negara Indonesia;
4. Tanda Masuk yang masih berlaku.
10. Bagi wisatawan lanjut usia mancanegara, melampirkan persyaratan :
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. surat keterangan domisili;
3. surat sponsor dari Biro Perjalanan yang ditunjuk oleh Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata;
4. Tanda Masuk yang masih berlaku.
11. Bagi nakhoda, awak kapal, atau tenaga ahli asing di atas kapal laut, alat
apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan dan wilayah
yurisdiksi Indonesia, melampirkan persyaratan:
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. daftar awak kapal yang ditandatangani oleh nakhoda dan diketahui
oleh Pejabat Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi;
3. fotokopi paspor kebangsaan yang telah diberikan Tanda Masuk; dan
4. rekomendasidari kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian terkait.
b. Ketentuan mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud dalam point 1 dan2,
berlaku juga bagi perpanjangan Izin Tinggal terbatas.
c. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam point 1 dan point 2,
untuk perpanjangan Izin Tinggal Terbatas juga harus melampirkan kartu Izin Tinggal
terbatas yang lama.
d. Permohonan Izin Tinggal Terbatas, diajukan oleh Orang Asing atau Penjamin
dengan mengisi formulir permohonan dan melampirkan persyaratan yang telah
ditentukan kepadaKepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing.
e. Permohonan Izin Tinggal Terbatas bagi Orang Asing yang masuk Wilayah Indonesia
dengan Visa tinggal terbatasharus diajukan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh)
hari sejak Tanda Masuk diberikan.
f. Dalam hal permohonan Izin Tinggal terbatas tidak diajukan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan, dikenai biaya beban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
g. Perpanjangan Izin Tinggal Terbatas diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing untuk jangka waktu paling lama
1 (satu) tahun, dan diberikan paling banyak 5 (lima) kali berturut-turut;
h. Perpanjangan yang pertama dan kedua dilaksanakan Kepala Kantor Imigrasi setelah
mendapat persetujuan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dalam
hal ini Kepala Divisi Keimigrasian;
i. Perpanjangan yang ketiga sampai dengan kelima dilaksanakan Kepala Kantor
Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis Direktur Jenderal Imigrasi melalui
pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini
Kepala Divisi Keimigrasian.
d. Prosedur Memperoleh ITAS
1. Persyaratan khusus :
a. Petugas loket penerimaan melakukan pemeriksaan persyaratan, pemindaian
dokumen persyaratan dan mengeluarkan Tanda Bukti Penerimaan kepada
pemohon yang telah memenuhi persyaratan formal.
b. Apabila permohonan telah dinilai memenuhi syarat, maka diteruskan kepada
Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk untuk
mendapatkan persetujuan.
c. Apabila dalam penelitian Kepala Kantor Imigrasi ternyata terdapat indikasi
yang meragukan, maka Kepala Kantor Imigrasi memerintahkan Kepala Bidang
/ Kepala Seksi/Kepala Subseksi sesuai bidang tugasnya untuk melakukan
penelaahan dan menyerahkan hasilnya kepada Kepala Kantor Imigrasi.
d. Dalam hal permohonan telah disetujui, berkas/file diteruskan kepada
Bendahara Penerimaan untuk dilakukan pembayaran biaya imigrasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
e. Setelah dilakukan pembayaran biaya imigrasi sebagaimana dimaksud pada
huruf d, maka proses selanjutnya dilakukan secara berurutan adalah:
i. sidik jari, pengambilan foto dan pembubuhan tandatangan yang
bersangkutan pada blanko Kartu Izin Tinggal Terbatas;
ii. registrasi dan printing;
iii. penandatanganan/otorisasi Kartu Izin Tinggal Terbatas oleh Kepala
Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.
f. Dalam hal persyaratan telah terpenuhi dan telah dilakukan pengambilan foto,
Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dalam waktu paling
lama 4 (empat) hari kerja menerbitkan Kartu Izin Tinggal terbatas.
g. Kartu Izin Tinggal Terbatas yang telah selesai, diteruskan ke Petugas Loket
Penyerahan.
2. Penerbitan Izin Tinggal Terbatas yang harus memperoleh persetujuan dari Kepala
Divisi Keimigrasian/Direktur Jenderal Imigrasi :
a. Petugas Loket melakukan pencatatan penerimaan permohonan dan
mengeluarkan Tanda Bukti Penerimaan kepada pemohon yang telah memenuhi
persyaratan formal, sekaligus melaksanakan pengecekan daftar cegah tangkal,
pengecekan catatan berkas pemohon dan database.
b. Apabila permohonan telah dinilai memenuhi syarat, permohonan diteruskan
kepada Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk untuk
dibuatkan surat rekomendasi yang ditujukan kepada Kepala Divisi Keimigrasian
dengan tembusan Direktur Jenderal Imigrasi.
c. Apabila dalam penelitian Kepala Kantor Imigrasi, ternyata terdapat indikasi
bahwa permohonannya perlu ditelaah lebih lanjut, atau diperlukan penelitian lain,
Kepala Kantor Imigrasi memerintahkan Kepala Bidang / Kepala Seksi/Kepala
Subseksi sesuai bidang tugasnya untuk melakukan penelitian dan melaporkan
hasilnya kepada Kepala Kantor Imigrasi.
d. Permohonan izin tinggal terbatas diteruskan kepada Kepala Divisi
Keimigrasian/Direktur Jenderal Imigrasi untuk memperoleh Surat Keputusan dan
Surat Perintah Pelaksanaan.
e. Dalam hal Surat Perintah Pelaksanaan dari Kepala Divisi Keimigrasian telah
diterima, Kepala Kantor Imigrasi memberikan persetujuan penerbitan Kartu Izin
Tinggal Terbatas dan berkas/file diteruskan kepada Bendahara Penerimaan
untuk dilakukan pembayaran biaya imigrasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
f. Setelah dilakukan pembayaran biaya imigrasi sebagaimana dimaksud pada huruf
e, maka proses selanjutnya dilakukan secara berurutan adalah :
i. sidik jari dan pembubuhan tandatangan yang bersangkutan pada
blanko Kartu Izin Tinggal Terbatas;
ii. registrasi, printing dan penempelan foto;
iii. penandatanganan/otorisasi Kartu Izin Tinggal Terbatas oleh Kepala
Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.
g. Dalam hal persyaratan telah terpenuhi dan telah dilakukan pengambilan foto,
Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dalam waktu paling lama
4 (empat) hari kerja menerbitkan Kartu Izin Tinggal terbatas.
h. Kartu Izin Tinggal Terbatas yang telah selesai, diteruskan ke Petugas Loket
Penyerahan.3
e. Masa berlaku ITAS pada masa Pandemi
Pada masa pandemi seperti ini mas berlaku ITAS tidak ada bedanya dengan
pada saat masa Normal, seperti berikut ini :
a. Izin Tinggal terbatas diberikan untuk waktu paling lama 2 (dua) tahun dan
dapat diperpanjang.
b. Setiap kali perpanjangan diberikan paling lama 2 (dua) tahun dengan
ketentuan keseluruhan Izin Tinggal di Wilayah Indonesia tidak lebih dari 6
(enam) tahun.
c. Izin Tinggal terbatas untuk melakukan pekerjaan singkat diberikan untuk
waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari dan dapat diperpanjang.
d. Setiap kali perpanjangan sebagaimana dimaksud point 3, diberikan untuk
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari dengan ketentuan keseluruhan Izin
Tinggal di Wilayah Indonesia tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh)
hari.
e. Izin Tinggal terbatas bagi pemegang Visa tinggal terbatas saat
kedatangan diberikan untuk waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari.

3
https://www.kemenkumham.go.id/informasi-publik/faq/f-a-q-izin-tinggal-terbatas-itas#bagaimana-prosedur-
memperoleh-izin-tinggal-terbatas-itas
f.Izin Tinggal terbatas bagi pemegang Visa tinggal terbatas saat
kedatangan tidak dapat diperpanjang.4
d. Kebijakan yang membedakan ITAS pada saat pandemi dan Normal5
1. Pemegang ITAS yang tidak dapat diperpanjang, wajib memperoleh
Persetujuan Visa
2. Pemegang ITAS yang akan mengajukan Visa, wajib melakukan EPO
3. Pengajuan IT baru melalui permohonan Visa harus dilakukan sebelum
IT-nya berakhir, dalam hal OA overstay kurang dari 60 hari, wajib
menyelesaikan pembayaran biaya beban sebelum pengajuan visa
4. Pemberian IT baru tidak dihitung overstay, sepanjang permohonan
visa diajukan sebelum IT sebelumnya berakhir
5. OA yang overstay lebih dari 60 hari, dikenai TAK, atau ditolak
pemberian/perpanjangan IT-nya, wajib meninggalkan wilayah
Indonesia6
1. Dalam hal persetujuan Visa dalam negeri (Offshore)
2. Bagi OA pemegang persetujuan VITAS, diberikan ITAS setelah
melapor pada Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal OA (Layanan Izin Tinggal Keimigrasian diajukan secara online
melalui Aplikasi Izin Tinggal Online (www.izintinggal-
online.imigrasi.go.id)).7
1. Memberikan perpanjangan ITAS/ITAP dan/atau Izin Masuk Kembali (IMK)
terhadap orang Asing yang masih berada di luar negeri yang izin tinggalnya akan
habis berlaku, melalui permohonan yang diajukan oleh penjamin/penanggungjawab
ke Kantor Imigrasi secara elektronik atau manual dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Penjamin melampirkan fotokopi paspor;
b. Menyelesaikan permohonan tanpa melalui proses pengambilan biometrik
dengan persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi; dan
c. Mewajibkan penjamin/penanggungjawab untuk melaporkan kedatangan Orang
Asing tersebut ke Kantor Imigrasi paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal kedatangan guna melaksanakan peneraan ITAS/ITAP dan/atau IMK.
2. Permohonan diajukan secara online melalui Aplikasi Izin Tinggal Online8.

4
Permenkumham 27 tahun 2014
5
Surat Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Nomor IMI.3-GR.01.01-1450 Hal Pedoman Teknis Layanan Izin Tinggal
Keimigrasian Pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) se- Jawa dan Bali
6
SE Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-01.GR.02.07 Tahun 2021 ttg Ketentuan Visa, Tanda Masuk dan Izin
Tinggal Keimigrasian Dalam Masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus
Disease 2019
7
SE Dirjenim No. IMI-0661.01.01 Tahun 2021 ttg Ketentuan Visa dan Izin Tinggal Dalam Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru
8
SE DIRJENIM No: IMI-0158.GR.01.01 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Perpanjangan Izin Tinggal Bagi Orang
Asing Pemegang ITAS/ITAP Yang Berada Di Luar Negeri
3. Izin Tinggal Tetap (ITAP)
a. Pengertian
Izin Tinggal Tetap adalah izin yang diberikan kepada Orang Asing
tertentu untuk bertempat tinggal dan menetap di Wilayah Indonesia sebagai
penduduk Indonesia.9
b. Kepada Siapa saja ITAP diberikan
1. Izin Tinggal Tetap dapat diberikan kepada:
a. Orang Asing pemegang Izin Tinggal terbatas sebagai rohaniawan,
pekerja, investor, dan lanjut usia;
a. keluarga karena perkawinan campuran;
b. suami, istri, dan/atau anak dari Orang Asing pemegang Izin Tinggal
Tetap; dan
c. Orang Asing eks warga negara Indonesia dan eks subjek anak
berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia.
Izin Tinggal Tetap bagi Orang Asing sebagaimana dimaksud pada point 1
diberikan melalui alih status.
2. Izin Tinggal Tetap yang diberikan kepada Orang Asing pada point 1,
juga dapat diberikan kepada:
1. eks subyek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia yang
memilih kewarganegaraan asing;
2. anak yang lahir di Indonesia dari Orang Asing pemegang Izin Tinggal
Tetap; dan
3. warga negara Indonesia yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia
di Wilayah Indonesia.
Izin Tinggal Tetap bagi Orang Asing sebagaimana dimaksud pada point 2
diberikan secara langsung tanpa melalui alih status.

c. Persyaratan ITAP
1. Mengisi formulir terlebih dahulu dan melampirkan persyaratan:
a. paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku;
b. fotokopi Izin Tinggal terbatas yang masih berlaku kecuali bagi Orang
Asing eks subyek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia
yang memilih kewarganegaraan asing, anak yang lahir di Indonesia dari
Orang Asing pemegang Izin Tinggal Tetap dan warga negara Indonesia
yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia di Wilayah Indonesia.
c. surat keterangan domisili;
d. pernyataan integrasi yang telah ditandatangani oleh yang
bersangkutan; dan
e. rekomendasi dari kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian terkait.

2. Selain melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada point 1,


bagi:
a. anak yang akan mengikuti atau menggabungkan diri dengan ayah
dan/atau ibu pemegang Izin Tinggal Tetap, juga harus melampirkan:
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. fotokopi akta kelahiran;
3. fotokopi akta perkawinanatau buku nikah orang tua;
4. fotokopi paspor kebangsaanayah dan/atau ibu yang sah dan
masih berlaku;

9
UU Nomor 6 Tahun 2011, Pasal 1 Angka 23
5. fotokopi Izin Tinggal Tetap ayah dan/atau ibu yang masih berlaku;
dan
6. keputusan mengenai alih status Izin Tinggalnya.
b. anak yang lahir di Wilayah Indonesia dari orang tua pemegang Izin
Tinggal Tetap, juga harus melampirkan:
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. fotokopi akta kelahiran;
3. fotokopi akta perkawinanatau buku nikah orang tua;
4. fotokopi paspor kebangsaanayah dan/atau ibu yang sah dan
masih berlaku; dan
5. fotokopi Izin Tinggal Tetap ayah dan/atau ibu yang masih berlaku.
c. Orang Asing eks warga negara Indonesia, juga harus melampirkan:
1. surat penjaminan dari Penjamin;
2. bukti yang menunjukan pernah menjadi warga negara Indonesia;
dan
3. keputusan mengenai alih status Izin Tinggalnya.
d. Anak berkewarganegaraan ganda yang memilih kewarganegaraan
asing, juga harus melampirkan:
1. surat permohonan dari ayah atau ibu warga negara Indonesia;
2. isian formulir penyampaian pernyataan memilih kewarganegaraan
asing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. bukti pengembalian Paspor bagi yang memiliki; dan
4. bukti pengembalian affidavit.
e. Suami atau istri warga negara asing yang menggabungkan diri dengan
istri atau suami warga negara Indonesia, juga harus melampirkan:
1. surat permohonan dari suami atau istri warga negara Indonesia;
2. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah;
3. fotokopi surat melaporkan perkawinan dari instansi yang
berwenang untuk perkawinan yang dilangsungkan di luar negeri;
4. fotokopi kartu tanda penduduk suami atau isteri warga negara
Indonesia yang masih berlaku;
5. fotokopi kartu keluarga suami atau isteri yang warga negara
Indonesia; dan
6. keputusan alih status.
f. Anak berkewarganegaraan asing dari hasil perkawinan yang sah yang
menggabungkan diri dengan ayah atau ibu warga negara Indonesia,
juga harus melampirkan:
1. surat permohonan dari ayah atau ibu warga negara Indonesia;
2. fotokopi kartu tanda penduduk ayah atau ibu yang warga negara
Indonesia yang masih berlaku;
3. fotokopi kartu keluarga ayah atau ibu yang warga negara
Indonesia; dan
4. surat keputusan alih status.
g. Anak dari Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga negara
Indonesia yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum
kawin yang menggabungkan dengan ayah atau ibu warga negara
Indonesia, juga harus melampirkan:
1. surat permohonan dari ayah atau ibu warga negara Indonesia;
2. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah orang tua;
3. fotokopi kartu tanda penduduk ayah atau ibu yang warga negara
Indonesia yang masih berlaku;
4. fotokopi kartu keluarga ayah atau ibu yang warga negara
Indonesia; dan
5. surat keputusan alih status.
3. Ketentuan mengenai persyaratan, berlaku juga bagi perpanjangan Izin
Tinggal Tetap.
4. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada point 1 dan
point 2, untuk perpanjangan Izin Tinggal Tetap juga harus melampirkan
kartu Izin Tinggal Tetap yang lama.

d. Prosedur Mendapatkan ITAP


1. Permohonan Izin Tinggal Tetap diajukan oleh Orang Asing
atau Penjamin kepada Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang
bersangkutan.
2. Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang diberikan
wewenang harus memeriksa kelengkapan permohonan.
3. Apabila persyaratan telah lengkap dan telah dilakukan
pengambilan foto, Maka dalam kurun waktu paling lama 4 (empat) hari
kerja Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi menerbitkan Izin
Tinggal Tetap.

e. Masa Berlaku ITAP


1. Izin Tinggal Tetap diberikan untuk waktu 5 (lima) tahun.
2. Izin Tinggal dapat diberikan perpanjangan untuk jangka
waktu tidak terbatas dengan ketentuan sepanjangIzin Tinggalnya tidak
dibatalkan.
3. Orang Asing pemegang Izin Tinggal Tetap yang telah
melakukan perpanjangan wajib melapor ke Kantor Imigrasi yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing setiap 5 (lima) tahun10.
f. Kebijakan ITAP yang berlaku selama Pandemi
1. Orang asing pemegang ITAP yang telah memperoleh ITKT dapat
mengajukan permohonan perpanjangan izin tinggal berdasarkan ITAP
sebelumnya.
2. Orang asing pemegang ITAP yang telah memperoleh ITKT dan tidak
dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,
wajib meninggalkan wilayah Indonesia dalam kurun waktu paling lama 30
hari sejak dikeluarkannya Surat Edaran.11
3. Perpanjangan ITAS/ITAP dan/atau Izin Masuk Kembali (IMK) terhadap
orang Asing yang masih berada di luar negeri yang izin tinggalnya akan
habis berlaku, melalui permohonan yang diajukan oleh
penjamin/penanggungjawab ke Kantor Imigrasi secara elektronik melalui
aplikasi Aplikasi Izin Tinggal Online atau manual dengan memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a. Penjamin melampirkan fotokopi paspor;
b. Menyelesaikan permohonan tanpa melalui proses pengambilan
biometrik dengan persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi; dan
c. Mewajibkan penjamin/penanggungjawab untuk melaporkan
kedatangan Orang Asing tersebut ke Kantor Imigrasi paling lama
30 (tiga puluh) hari sejak tanggal kedatangan guna melaksanakan
peneraan ITAS/ITAP dan/atau IMK.
10
Surat Edaran Direktorat Jenderal Imigrasi Nomor IMI-GR.01.01-1102 TAHUN 2020
11
https://www.kemenkumham.go.id/informasi-publik/faq/f-a-q-izin-tinggal-terbatas-itas#berapa-lama-masa-
berlaku-izin-tinggal-tetap
4. Izin Tinggal Terbatas yang telah diperpanjang dapat dialih statuskan
menjadi Izin Tinggal Tetap.
5 Orang Asing pemegang Izin Tinggal terbatas atau Izin Tinggal tetap yang
tidak dapat diperpanjang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, dapat diberikan Izin Tinggal baru setelah memperoleh
Persetujuan Visa. (Pengajuan visa onshore dapat dilakukan melalui
Aplikasi Persetujuan Visa Online.12
6 Pemegang ITAP yang tidak dapat diperpanjang, wajib memperoleh
Persetujuan Visa
7 Pemegang ITAP yang akan mengajukan Visa, wajib melakukan EPO
8 Pengajuan IT baru melalui permohonan Visa harus dilakukan sebelum IT-
nya berakhir, dalam hal OA overstay kurang dari 60 hari, wajib
menyelesaikan pembayaran biaya beban sebelum pengajuan visa13

12
https://www.imigrasi.go.id/covid19/detail/fe5dbbce/perpanjangan-izin-tinggal
13
Surat Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Nomor IMI.3-GR.01.01-1450 Hal Pedoman Teknis Layanan Izin
Tinggal Keimigrasian Pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) se- Jawa dan Bali

Anda mungkin juga menyukai