Anda di halaman 1dari 4

PENENTUAN STATUS KEIMIGRASIAN

PELATIHAN STATUS KEIMIGRASIAN 2023


PERATURAN DAN KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN DALAM LAYANAN IZIN
TINGGAL KEIMIGRASIAN

Kebijakan keimigrasian Indonesia adalah selective policy yaitu orang asing yang
memberikan manfaat dan orang asing yang tidak membahayakan keamanan dan
ketertiban umum.
Alur masuk orang asing ke Indonesia adalah pertama pemilik visa masuk ke
Indonesia melalui border line dan dari visa yang dimiliki akan dikonversi menjadi izin
tinggal sesuai dengan visa nya. Setiap Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesia
wajib memiliki Izin Tinggal dan Setiap Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesia
tidak boleh memiliki lebih dari 1 (satu) Izin Tinggal.
Beberapa izin tinggal yang familiar dan memiliki banyak pemohon di Indonesia
adalah izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, dan izin tinggal tetap. Visa
kunjungan satu kali perjalanan (Indeks Visa 211) Diberikan paling lama 60 hari atau
paling lama 180 hari dan tidak dapat diperpanjang. Visa kunjungan beberapa kali
perjalanan (Indeks Visa 212) Diberikan paling lama 60 hari atau paling lama 180 hari
dan dapat diperpanjang paling lama 60 hari atau paling lama 180 hari dengan
ketentuan keseluruhan izin tinggal di Indonesia tidak lebih dari 12 bulan. Visa
kunjungan saat kedatangan (Indeks Visa 213) Diberikan paling lama 30 hari dan dapat
diperpanjang 1 kali selama 30 hari. Bebas visa kunjungan Diberikan paling lama 30
Hari dan tidak dapat diperpanjang.
Izin Tinggal Terbatas adalah izin yang diberikan kepada Orang Asing tertentu
untuk bertempat tinggal dan menetap di Wilayah Indonesia. ITAS diberikan untuk
jangka waktu paling lama: 5 (lima) tahun; 2 (dua) tahun; 1 (satu) tahun; 180 (seratus
delapan puluh) hari; atau 90 (sembilan puluh) hari.
ITAS paling lama 1 tahun atau 2 tahun diberikan dalam rangka:
1. Orang Asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia;
2. repatriasi;
3. eks Warga Negara Indonesia;
4. bekerja sebagai tenaga ahli;
5. penanaman modal;
6. rohaniwan;
7. pelajar/mahasiswa yang mengikuti pendidikan; dan
8. menggabungkan diri dengan suami atau istri pemegang lzin Tinggal Terbatas;
ITAS paling lama 5 tahun diberikan dalam rangka Rumah kedua
Izin Tinggal Tetap adalah izin yang diberikan kepada Orang Asing tertentu untuk
bertempat tinggal dan menetap di Wilayah Indonesia sebagai penduduk Indonesia.
Izin tinggal tetap dapat diberikan secara langsung maupun melalui skema alih status
kepada:
1. Orang Asing pemegang Izin Tinggal Terbatas sebagai rohaniwan, pekerja,
penanam modal, dan dalam rangka rumah kedua;
2. keluarga karena perkawinan campuran;
3. suami, istri, dan/atau anak dari Orang Asing pemegang Izin Tinggal Tetap; dan
4. Orang Asing eks warga negara Indonesia dan eks subjek anak
berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia.;
5. eks subyek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia yang
memilih kewarganegaraan asing ;
6. anak yang lahir di Indonesia dari Orang Asing pemegang Izin Tinggal Tetap;
7. warga negara Indonesia yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia di
Wilayah Indonesia; dan
8. ABG yang pada saat menyatakan memilih asing berada di wilayah Indonesia

Alih status izin tinggal kunjungan menjadi izin tinggal terbatas dapat
dilaksanakan dari Pemegang ITK dr VK persetujuan Dirjenim dan Anak Lahir di
Indonesia dari Orangtua Pemegang ITK. Alih status izin tinggal terbatas menjadi izin
tinggal tetap dapat dilaksanakan dari Pemegang ITAS, kecuali ITAS perairan, ITAS
Kemanusiaan, ITAS 90 hari dan ITAS saat kedatangan 180 hari; dan Anak Lahir di
Indonesia dari Orangtua Pemegang ITAS.
Visa dan izin tinggal rumah kedua (second home visa and stay permit) adalah
visa tinggal terbatas yang diberikan kepada orang asing dalam rangka rumah kedua
dan keluarganya. Visa diberikan untuk tinggal menetap di Indonesia selama 5 tahun
atau 10 tahun. Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua yang selanjutnya disebut
dengan Itas Rumah Kedua adalah Izin Tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
yang diberikan kepada orang asing dan/atau keluarganya untuk tinggal di wilayah
Indonesia selama 5 (lima) tahun atau 10 (sepuluh) tahun setelah memenuhi syarat
tertentu yaitu proof of fund. Proof of Fund adalah sejumlah dana atau properti yang
dimiliki oleh orang asing dan diakui sebagai bukti memiliki jaminan keimigrasian.
Minimal dana yang dimiliki sebagai syarat mendapatkan visa rumah kedua adalah
tabungan senilai 2 Miliar rupiah.
Penjamin adalah orang atau Korporasi yang bertanggung jawab atas
keberadaan dan kegiatan Orang Asing selama berada di Wilayah Indonesia. Orang
Asing tertentu yang berada di Wilayah Indonesia wajib memiliki Penjamin yang
menjamin keberadaannya. Penjamin bertanggung jawab atas keberadaan dan
kegiatan Orang Asing yang dijamin dan wajib melapor tiap perubahannya. Penjamin
WAJIB membayar biaya yang timbul untuk memulangkan atau mengeluarkan Orang
Asing yang dijaminnya dari Wilayah Indonesia. Penjamin juga diwajibkan memberikan
laporan secara berkala, mempermudah petugas dan dapat menghadirkan orang
asing.
Sanksi administrative kepada penjamin jika melanggar peraturan yang berlaku
yaitu peringatan tertulis; pengenaan denda administrative; penghentian hak
penjaminan dari Direktur Jenderal; atau pembinaan keimigrasian di Rumah Detensi
Imigrasi selama 5 (lima) hari.
Penjamin juma wajib melakukan Pelaporan Pengembalian Dokumen
Keimigrasian jika Orang Asing pemegang Izin Tinggal Terbatas yang bermaksud
meninggalkan Wilayah Indonesia dan tidak ingin masuk kembali; Penjamin atau
Penanggung Jawab dari Orang Asing ingin mengakhiri penjaminannya terhadap Orang
Asing yang masih berada di Wilayah Indonesia dan Izin Tinggal Terbatasnya masih
berlaku Orang Asing berada di luar Wilayah Indonesia atau kembali ke negara asalnya
dan tidak bermaksud masuk lagi ke Wilayah Indonesia sedangkan Izin Tinggalnya
masih berlaku harus meninggalkan Wilayah Indonesia dalam waktu paling lama 7
(tujuh) hari terhitung sejak tanggal cap “Return Of Immigration Document” diterakan
pada Paspor Kebangsaan Orang Asing yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai