Anda di halaman 1dari 33

LAMPIRAN : LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA
Nomor :
Tanggal :

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN REMISI, ASIMILASI, CUTI


MENGUNJUNGI KELUARGA, PEMBEBASAN BERSYARAT, CUTI MENJELANG
BEBAS, DAN CUTI BERSYARAT NARAPIDANA

I. Dasar Hukum
A. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Re-
publik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3614);
B. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
hak Warga Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir den-
gan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5359);
C. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 223);
D. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No 03 Tahun 2018 Tentang Syarat dan Tata Cara
Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 282).

II. Maksud Dan Tujuan


Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Kelu-
arga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat di Lapas, Rutan dan
Cabang Rutan berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik In-
donesia Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Syarat dan Tata Cara pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti
Mengunjungi keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti bersyarat.

III. Ruang Lingkup


A. Pengusulan Remisi Narapidana
Mekanime pelaksanaan pemberian Remisi bagi Narapidana di Lapas.
B. Pengusulan Integrasi Narapidana
Mekanisme pelaksanaan Pemberian Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat bagi Narapidana di Lapas.

IV. Waktu Pelaksanaan


Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 sejak Sistem Informasi Pemasyarakatan
pada Lapas/Rutan diperbarui dengan versi yang disesuaikan berdasarkan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2018.
IV. Teknis Pelaksanaan
A. Pengusulan Remisi Narapidana
1. Teknis Pengusulan Remisi Narapidana
a. Jenis Usulan dan Waktu Pengusulan Remisi
1) Usulan Remisi Susulan
a) Jenis remisi yang dapat diusulkan melalui usulan remisi susulan hanya jenis
remisi Umum dan Remisi Khusus hari raya keagamaan.
b) Remisi susulan diberikan kepada narapidana yang telah menjalani pidana 6 bu-
lan atau lebih dan belum menerima putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap atau syarat administratif lainnya yaitu :
- Berita acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan; atau
- Surat Keterangan bersedia bekerja sama dari instansi penegak hukum; atau
- Bukti Pembayaran Pelunasan pidana denda; atau
- Bukti Pembayaran Uang Pengganti
c) Remisi Susulan bagi narapidana Kategori remisi normal dan PP 99 (yg memiliki
JC) yang telah memenuhi syarat dapat diusulkan untuk mendapatkan remisi se-
jak 6 (enam) Bulan masa pidana.

d) Remisi Susulan bagi Narapidana Kategori remisi PP 28 dan PP 99 (yg per-


mintaan JC nya tidak dibalas dalam waktu 12 hari kerja) yang telah memenuhi
syarat dapat diusulkan untuk mendapat remisi sejak 1/3 masa pidana.
e) Remisi Susulan hanya dapat diajukan untuk pertama kali mendapatkan remisi.
f) Pengajuan Remisi susulan hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali untuk seluruh
remisi yang belum diperoleh akibat tidak terpenuhinya syarat administratif.
g) Remisi Susulan tidak dapat diberikan kepada narapidana yang telah mendapat
remisi.
h) Jenis remisi yang tidak dapat diusulkan susulan adalah Remisi Tambahan,
Remisi Kemanusian dan Remisi Dasawarsa
i) Pengusulan Remisi Susulan dapat dilakukan setiap hari kerja.
2) Usulan Reguler
a) Usulan Remisi bagi narapidana yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan
remisi umum/khusus tahun pertama setelah menjalani 6 bulan/12 bulan bagi
narapidana kategori remisi normal dan PP 99 (yang memiliki JC).
b) Usulan remisi bagi narapidana yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan
remisi umum/khusus tahun pertama setelah menjalani 1/3 masa pidana bagi
narapidana kategori remisi pp 28 dan PP 99 (yg permintaan JC nya tidak dibalas
dalam waktu 12 hari kerja)
c) Usulan Remisi Tambahan dan Remisi untuk kepentingan kemanusiaan.
d) Pengusulan regular dapat dilakukan 30 (tiga puluh) hari sampai dengan 7 (tujuh)
hari sebelum tanggal pemberian remisi
3) Usulan Pencabutan dan Perbaikan Remisi
Usulan pencabutan remisi dilakukan jika pemberian remisi:
a) terdapat kekeliruan dalam penghitungan masa menjalani pidana;
b) terdapat kesalahan dalam perhitungan besaran Remisi;
c) terdapat kesalahan penerapan peraturan perundang-undangan dalam penetapan
Remisi.
d) Keputusan yang telah dicabut segera dilakukan perbaikan dan/atau penyesuaian
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Pengusulan Remisi Susulan
1) Lapas
a) Petugas Lapas melakukan verifikasi data dan dokumen seluruh narapidana pada
sistem database pemasyarakatan untuk pengusulan remisi.
b) Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) merekomendasikan narapidana yang
berhak mendapatkan Remisi Susulan kepada Kepala Lapas .
c) Kepala Lapas mengusulkan narapidana yang berhak mendapatkan remisi Susu-
lan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan tembusan kepada Kepala
Kantor Wilayah secara online melalui Sistem Database Pemasyarakatan.
d) Petugas Lapas dapat melihat draft Surat keputusan pemberian remisi Susulan
pada halaman detil usulan pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3
(tiga) hari setelah tanggal pengusulan remisi untuk kategori normal/kategori PP
28 dan 15 (lima belas) hari setelah tanggal pengusulan remisi untuk Kategori PP
99.
e) Petugas Lapas wajib memeriksa halaman daftar perbaikan data dan wajib
mengembalikan perbaikan data usulan remisi kepada direktorat jenderal dalam
waktu 3 hari sejak terhitung sejak tanggal pengembalian usulan remisi susulan
dari direktorat jenderal.
f) Petugas Lapas damat mencetak surat keputusan pemberian remisi susulan kate-
gori normal dan kategori PP 28 yang sudah ditandatangani oleh Direktur jen-
deral di halaman otorisasi surat keputusan pada Sistem Database Pe-
masyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal usulan remisi susulan.
g) Petugas Lapas dapat mencetak surat keputusan pemberian remisi susulan kate-
gori PP 99 yang sudah ditandatangani oleh Direktur jenderal di halaman
otorisasi surat keputusan pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 15
(lima belas) hari setelah tanggal usulan remisi susulan.
h) Petugas melakukan pengecekan terhadap Salinan Keputusan Remisi, apabila
terdapat kesalahan pada Salinan Keputusan Remisi agar diusulkan perbaikan
remisi melalui fitur pencabutan/perbaikan remisi.
2) Kantor Wilayah
a) Petugas wajib melakukan update usulan remisi dengan menekan tombol perbarui
usulan pada Sistem Database Pemasyarakatan.
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian remisi susulan dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung setelah tanggal pengusulan remisi dari
Kepala Lapas;
c) Hasil verifikasi usulan remisi secara otomatis disampaikan oleh Kepala Kantor
Wilayah kepada Direktur Jenderal.
d) Petugas dapat melihat draft Surat keputusan pemberian remisi susulan pada ha-
laman detil usulan remisi susulan pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam
waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal pengusulan remisi susulan untuk kategori nor-
mal/kategori PP 28 dan 15 (lima belas) hari setelah tanggal pengusulan remisi
susulan untuk Kategori PP 99.
e) Petugas dapat mencetak surat keputusan pemberian remisi susulan yang sudah
ditandatangani oleh Direktur jenderal di halaman otorisasi surat keputusan pada
Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal pen-
gusulan remisi susulan untuk kategori normal/kategori PP 28 dan 15 (lima be-
las) hari setelah tanggal pengusulan remisi susulan untuk Kategori PP 99
3) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
a) Petugas wajib melakukan update usulan remisi dengan menekan tombol perbarui
usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian remisi susulan dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung setelah tanggal pengusulan remisi
susulan dari Kepala Lapas;
c) apabila terdapat perbaikan maka usulan remisi susulan dikembalikan kepada
Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengen tembusan kepada Kepala Kan-
tor Wilayah;
d) Terhadap usulan remisi kategori normal dan kategori PP 28 yang di verifikasi
benar, Direktur Jenderal menetapkan pemberian remisi.
e) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan pemberian remisi kategori Normal
dan Kategori PP 28 dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan melakukan otorisasi
ke Lapas dan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah.
f) Terhadap usulan remisi kategori 99 yang di verifikasi benar, Direktur Jenderal
mengirimkan surat permintaan pertimbangan tertulis kepada instansi penegak
hukum.
g) Apabila Pertimbangan tertulis menyetujui pemberian remisi diterima oleh direk-
tur jenderal dalam waktu 12 hari kerja, maka direktur jenderal meneruskan usu-
lan pemberian remisi untuk mendapatkan penetapan menteri.
h) Apabila Pertimbangan tertulis tidak dibalas dalam waktu 12 hari kerja, maka di-
rektur jenderal meneruskan usulan pemberian remisi untuk mendapatkan peneta-
pan menteri.
i) Apabila Pertimbangan tertulis menolak pemberian remisi dan diterima oleh di-
rektur jenderal dalam waktu 12 hari kerja, maka usulan remisi ditolak.
j) Petugas melakukan otorisasi Surat Keputusan Pemberian Remisi kategori PP 99
yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal ke Lapas berdasarkan penetapan
Keputusan pemberian remisi dari Menteri dengan tembusan kepada Kepala
Kantor Wilayah.

c. Pengusulan Remisi Pertama


1) Lapas
a) Petugas Lapas melakukan verifikasi data dan dokumen seluruh narapidana pada
sistem database pemasyarakatan untuk pengusulan remisi.
b) Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) merekomendasikan narapidana yang
berhak mendapatkan Remisi kepada Kepala Lapas .
c) Kepala Lapas mengusulkan narapidana yang berhak mendapatkan remisi tahun
pertama kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan tembusan kepada
Kepala Kantor Wilayah secara online melalui Sistem Database Pemasyarakatan,
pengusulan paling cepat 30 (tiga puluh) hari dan paling lambat 7 (tujuh) Hari se-
belum tanggal pemberian remisi
d) Petugas Lapas dapat melihat draft Surat keputusan pemberian remisi pada hala-
man detil usulan pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga)
hari setelah tanggal pengusulan remisi untuk kategori normal/kategori PP 28 dan
15 (lima belas) hari setelah tanggal pengusulan remisi untuk Kategori PP 99.
e) Petugas Lapas dalam rentang waktu sejak 30 hari sampai dengan 7 hari sebelum
tanggal pemberian remisi wajib memeriksa halaman daftar perbaikan data dan
wajib mengembalikan perbaikan data usulan remisi kepada direktorat jenderal
dalam waktu 3 hari sejak terhitung sejak tanggal pengembalian usulan remisi
susulan dari direktorat jenderal dan paling Lambat 6 hari sebelum tanggal pem-
berian remisi.
f) Petugas Lapas dapat mencetak surat keputusan pemberian remisi yang sudah di-
tandatangani oleh Direktur jenderal di halaman otorisasi surat keputusan pada
Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari sebelum tanggal
pemberian remisi.
g) Petugas melakukan pengecekan terhadap Salinan Keputusan Remisi, apabila
terdapat kesalahan pada Salinan Keputusan Remisi agar diusulkan perbaikan
remisi melalui fitur pencabutan/perbaikan remisi.
2) Kantor Wilayah
a) Petugas wajib melakukan update usulan remisi dengan menekan tombol perbarui
usulan pada Sistem Database Pemasyarakatan.
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian remisi dalam jangka waktu pal-
ing lama 3 (tiga) Hari terhitung setelah tanggal pengusulan remisi dari Kepala
Lapas;
c) Hasil verifikasi usulan remisi secara otomatis disampaikan oleh Kepala Kantor
Wilayah kepada Direktur Jenderal.
d) Petugas dapat melihat draft Surat keputusan pemberian remisi pada halaman de-
til usulan remisi pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga)
hari setelah tanggal pengusulan remisi untuk kategori normal/kategori PP 28 dan
15 (lima belas) hari setelah tanggal pengusulan remisi untuk Kategori PP 99.
e) Petugas dapat mencetak surat keputusan pemberian remisi yang sudah ditan-
datangani oleh Direktur jenderal di halaman otorisasi surat keputusan pada Sis-
tem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari sebelum tanggal pem-
berian remisi.
3) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
a) Petugas wajib melakukan update usulan remisi dengan menekan tombol perbarui
usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian remisi dalam jangka waktu pal-
ing lama 3 (tiga) Hari terhitung setelah tanggal pengusulan remisi dari Kepala
Lapas;
c) apabila terdapat perbaikan maka usulan remisi dikembalikan kepada Kepala La-
pas untuk dilakukan perbaikan dengan tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah;
d) Terhadap usulan remisi kategori normal dan kategori PP 28 yang di verifikasi
benar, Direktur Jenderal menetapkan pemberian remisi.
e) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan pemberian remisi kategori Normal
dan Kategori PP 28 dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan melakukan otorisasi
ke Lapas dan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah.
f) Terhadap usulan remisi kategori 99 yang di verifikasi benar, Direktur Jenderal
mengirimkan surat permintaan pertimbangan tertulis kepada instansi penegak
hukum.
g) Apabila Pertimbangan tertulis menyetujui pemberian remisi diterima oleh direk-
tur jenderal dalam waktu 12 hari kerja, maka direktur jenderal meneruskan usu-
lan pemberian remisi untuk mendapatkan penetapan menteri.
h) Apabila Pertimbangan tertulis tidak dibalas dalam waktu 12 hari kerja, maka di-
rektur jenderal meneruskan usulan pemberian remisi untuk mendapatkan peneta-
pan menteri.
i) Apabila Pertimbangan tertulis menolak pemberian remisi diterima oleh direktur
jenderal dalam waktu 12 hari kerja, maka usulan remisi ditolak.
j) Petugas melakukan otorisasi Surat Keputusan Pemberian Remisi kategori PP 99
yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal ke Lapas berdasarkan penetapan
Keputusan pemberian remisi dari Menteri dengan tembusan kepada Kepala
Kantor Wilayah.
d. Pengusulan Remisi Selanjutnya
1) Lapas
a) Petugas Lapas melakukan verifikasi data dan dokumen seluruh narapidana pada
sistem database pemasyarakatan untuk pengusulan remisi.
b) Petugas Lapas mendata narapidana untuk pengusulan remisi selanjutnya secara
otomatis melalui halaman daftar usulan pada sistem database pemasyarakatan.
c) Petugas Lapas dapat melihat draft Surat keputusan pemberian remisi pada hala-
man detil usulan pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga)
hari setelah tanggal pengusulan remisi selanjutnya untuk kategori normal/kate-
gori PP 28 dan 15 (lima belas) hari setelah tanggal pengusulan remisi untuk
Kategori PP 99.
d) Petugas Lapas wajib melakukan konsolidasi terima data online dari pusat terhi-
tung sejak 3 (tiga) hari sebelum tanggal pemberian remisi.
e) Petugas Lapas dapat mencetak surat keputusan pemberian remisi yang sudah di-
tandatangani oleh Direktur jenderal di halaman otorisasi surat keputusan pada
Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari sebelum tanggal
pemberian remisi.
f) Petugas melakukan pengecekan terhadap Salinan Keputusan Remisi, apabila
terdapat pada terhadap Salinan Keputusan Remisi agar diusulkan perbaikan
remisi melalui fitur pencabutan/perbaikan remisi.
2) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
a) Petugas wajib menginput nomor Surat Keputusan Remisi kedua/selanjutnya di
parameter pemberian remisi, Melakukan generate Surat Keputusan Pemberian
Remisi dan melakukan Otorisasi Surat Keputusan pemberian remisi pada Sistem
Database Pemasyarakatan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) Hari se-
belum tanggal pemberian remisi.
e. Pengusulan Pencabutan/Perbaikan Remisi
1) Lapas
a) Petugas Lapas melakukan verifikasi data dan dokumen seluruh narapidana pada
sistem database pemasyarakatanuntuk pengusulan remisi.
b) Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) merekomendasikan narapidana yang akan
diusulkan pencabutan/ perbaikan remisi kepada Kepala Lapas .
c) Kepala Lapas mengusulkan pencabutan/ perbaikan remisi kepada Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah
secara online melalui Sistem Database Pemasyarakatan.
d) Petugas Lapas dapat melihat draft Surat keputusan pencabutan/ perbaikan remisi
pada halaman detil usulan pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3
(tiga) hari setelah tanggal pengusulan pencabutan/ perbaikan remisi.
e) Petugas Lapas wajib memeriksa halaman daftar perbaikan data dan wajib
mengembalikan perbaikan data usulan remisi kepada direktorat jenderal paling
Lambat 3 hari sejak permintaan perbaikan data diterima.
f) Petugas Lapas dapat mencetak surat keputusan pencabutan/ perbaikan remisi
yang sudah ditandatangani oleh Direktur jenderal di halaman otorisasi surat
keputusan pada Sistem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari sete-
lah tanggal usulan pencabutan/perbaikan remisi.
g) Petugas melakukan pengecekan terhadap Salinan Keputusan Remisi, apabila
terdapat kesalahan pada Salinan Keputusan Remisi agar diusulkan perbaikan
remisi melalui fitur pencabutan/perbaikan remisi.
2) Kantor Wilayah
a) Petugas melakukan verifikasi usulan pencabutan/ perbaikan remisi dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung setelah tanggal pengusulan remisi dari
Kepala Lapas;
b) Hasil verifikasi usulan pencabutan/ perbaikan remisi secara otomatis disam-
paikan oleh Kepala Kantor Wilayah kepada Direktur Jenderal.
c) Petugas dapat melihat draft Surat keputusan pencabutan/ perbaikan remisi pada
halaman detil usulan pencabutan/ perbaikan remisi pada Sistem Database Pe-
masyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal pengusulan remisi.
d) Petugas dapat mencetak surat keputusan pemberian remisi yang sudah ditan-
datangani oleh Direktur jenderal di halaman otorisasi surat keputusan pada Sis-
tem Database Pemasyarakatan dalam waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal usulan
pencabutan/ perbaikan remisi.
3) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
a) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian remisi dalam jangka waktu pal-
ing lama 3 (tiga) Hari terhitung setelah tanggal pengusulan remisi dari Kepala
Lapas;
b) apabila terdapat perbaikan maka usulan remisi dikembalikan kepada Kepala La-
pas untuk dilakukan perbaikan dengan tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah;
c) Petugas melakukan otorisasi Surat Keputusan pencabutan/ perbaikan remisi yang
ditandatangani oleh Direktur Jenderal ke Lapas dengan tembusan kepada Kepala
Kantor Wilayah.

B. PENGUSULAN INTEGRASI NARAPIDANA


1. PEMBERIAN ASIMILASI NARAPIDANA
a. LAPAS
1) Pengusulan
a) Petugas Lapas mendata Narapidana yang akan diusulkan Pemberian Asimilasi;
b) Pemenuhan syarat pemberian Asimilasi dan kelengkapan dokumen dimulai
setelah 7 (tujuh) hari Narapidana berada di Lapas;
c) Kelengkapan dokumen wajib dipenuhi paling lama 1/3 (satu per tiga) masa
pidana sejak Narapidana berada di Lapas;
d) TPP Lapas merekomendasikan usulan Asimilasi kepada Kepala Lapas
berdasarkan data Narapidana yang telah memenuhi syarat;
e) Apabila Kepala Lapas menyetujui usulan berdasarkan rekomendasi TPP La-
pas, selanjutnya Kepala Lapas menyampaikan usulan tersebut kepada Direktur
Jenderal dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah;
f) Berkas usulan Asimilasi di upload ke Sistem Informasi Pemasyarakatan
melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur Integrasi;
g) Apabila ada permintaan perbaikan usulan Asimilasi dari Direktur Jenderal,
maka petugas melakukan perbaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari terhitung
sejak pengembalian usulan Asimilasi diterima;
h) Hasil perbaikan usulan pemberian Asimilasi disampaikan kembali oleh Kepala
Lapas kepada Direktur Jenderal untuk mendapatkan persetujuan dengan tembu-
san Kepala Kantor Wilayah.
2) Penyelesaian
a) Petugas mencetak Salinan Keputusan Asimilasi yang sudah mendapatkan
otorisasi dari Direktur Jenderal 3 (tiga) hari sebelum tanggal pelaksanaan;
b) Petugas melakukan pengecekan terhadap Salinan Keputusan Asimilasi terkait;
c) Apabila terdapat kesalahan terhadap Salinan Keputusan Asimilasi disampaikan
Kepada Direktur Jenderal.
3) Penjelasan Tambahan Narapidana Tindak Pidana Tertentu
a) Persetujuan pemberian Asimilasi ditetapkan dengan Keputusan Menteri;

b) Asimilasi Kerja Sosial di luar lembaga pemasyarakatan dapat diberikan kepada


Narapidana setelah membayar lunas denda dan/atau uang pengganti sesuai den-
gan putusan pengadilan;
c) Bagi Narapidana yang tidak membayar denda, maka asimilasi kerja soaial dilak-
sanakan di dalam Lapas;
d) Bagi Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana korupsi, Asimi-
lasi kerja sosial dapat diberikan setelah membayar lunas denda dan/atau uang
pengganti;
e) Bagi Narapidana tindak pidana tertentu tidak dapat diberikan asimilasi kerja
sosial apabila syarat untuk mendapatkan pembebasan bersyarat tidak terpenuhi;

f) (1) Demi kepentingan keamanan, Asimilasi bagi Narapidana yang melakukan


tindak pidana terorisme, narkotika dan prekursor narkotika, psikotropika,
korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manu-
sia yang berat, serta kejahatan transnasional terorganisasi lainnya, dapat
tidak dilaksanakan dibuktikan dengan surat kepala Lapas berdasarkan hasil
Penelitian Kemasyarakatan (diputuskan dalam sidang TPP Pusat).

(2 Apabila Asimilasi tidak dilaksanakan karena demi kepentingan keamanan


) maka Pembebasan Bersyarat dilaksanakan setelah menjalani ½ (satu per
dua) dari sisa masa pidana.
4)

b. DIVISI PEMASYARAKATAN KANTOR WILAYAH KEMENKUMHAM


1) Pengusulan
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Asimilasi dengan
menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan
Fitur Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Asimilasi dalam jangka
waktu paling lama 2 (dua) Hari terhitung sejak tanggal usulan Asimilasi di-
terima dari Kepala Lapas bagi Narapidana Tindak Pidana Umum;
c) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Asimilasi dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak tanggal usulan Asimilasi di-
terima dari Kepala Lapas bagi Narapidana Tindak Pidana Tertentu;
d) Petugas menyampaikan hasil verifikasi usulan Asimilasi kepada Kepala
Kantor Wilayah;
e) Kepala Kantor Wilayah menyampaikan hasil verifikasi usulan Asimilasi
kepada Direktur Jenderal.
2) Penyelesaian
a) Petugas mencetak tembusan Salinan Keputusan Asimilasi yang sudah menda-
patkan otorisasi dari Direktur Jenderal;
b) Petugas memeriksa Salinan Keputusan Asimilasi;
c) Apabila terdapat kesalahan terhadap Salinan Keputusan Asimilasi disam-
paikan Kepada Direktur Jenderal.
c. DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
Tindak pidana umum
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Asimilasi dengan menekan
tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Asimilasi dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak tanggal usul pemberian Asimilasi diter-
ima dari Kepala Lapas;
c) Berdasarkan hasil verifikasi apabila terdapat perbaikan maka usulan Asimilasi
dikembalikan kepada Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengan tembusan
kepada Kepala Kantor Wilayah;
d) Terhadap hasil verifikasi usulan yang sudah benar, Direktur Jenderal atas nama
Menteri menetapkan keputusan pemberian Asimilasi;
e) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan Asimilasi dari Direktur Jenderal
melakukan otorisasi ke UPT Pemasyarakatan dan tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah.
Tindak Pidana Tertentu
Untuk usulan pemberian Asimilasi bagi Narapidana sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 34A (1) Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2012 Tentang Syarat dan
Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan :
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Asimilasi dengan menekan
tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Asimilasi dalam jangka waktu
paling lama 15 (lima belas) Hari terhitung sejak tanggal usul pemberian Asimilasi
diterima dari Kepala Lapas;
c) Berdasarkan hasil verifikasi apabila terdapat perbaikan maka usulan Asimilasi
dikembalikan kepada Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengan tembusan
kepada Kepala Kantor Wilayah;
d) TPP Pusat memberikan rekomendasi terhadap usulan Asimilasi kepada Direktur
Jenderal;
e) Direktur Jenderal Berdasarkan rekomendasi TPP meminta rekomendasi dari in-
stansi terkait (jangka waktu paling lama 12 hari kerja terhitung sejak tanggal dis-
ampaikannya);
f) Direktur Jenderal mengirimkan hasil verifikasi kepada Menteri untuk mendap-
atkan persetujuan terhadap keputusan pemberian Asimilasi;
g) Dalam hal Menteri memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud huruf (f), Di-
rektur Jenderal atas nama Menteri menetapkan keputusan pemberian Asimilasi;
h) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan Asimilasi dari Direktur Jenderal
melakukan otorisasi ke UPT Pemasyarakatan dan tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah.
2. PEMBERIAN CUTI MENGUNJUNGI KELUARGA NARAPIDANA
LAPAS
a) Petugas Lapas melakukan pendataan Narapidana untuk dapat diberikan Cuti Men-
gunjungi Keluarga berdasarkan surat permintaan Keluarga Narapidana;
b) Pendataan dilakukan terhadap syarat pemberian Cuti Mengunjungi Keluarga dan
kelengkapan dokumen setelah 7 (tujuh) hari Narapidana berada di Lapas;
c) Hasil pendataan dilakukan pemeriksaan dalam sidang tim pengamat pe-
masyarakatan Lapas;
d) TPP Lapas merekomendasikan usulan pemberian Cuti Mengunjungi Keluarga
kepada Kepala Lapas;
e) Kepala Lapas menetapkan pemberian Cuti Mengunjungi Keluarga berdasarkan
rekomendasi tim pengamat pemasyarakatan Lapas;
f) Cuti Mengunjungi Keluarga disampaikan kepada Narapidana yang bersangkutan
dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah dan Direktur Jenderal.
3. PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT NARAPIDANA
a. LAPAS
1) Pengusulan
a) Petugas Lapas mendata Narapidana yang akan diusulkan Pemberian Pembe-
basan Bersyarat;
b) Pemenuhan syarat pemberian Pembebasan Bersyarat dan kelengkapan doku-
men dimulai setelah 7 (tujuh) hari Narapidana berada di Lapas;
c) Kelengkapan dokumen wajib dipenuhi paling lama 1/2 (satu per dua) masa
pidana sejak Narapidana berada di Lapas;
d) TPP Lapas merekomendasikan usulan Pembebasan Bersyarat kepada Kepala
Lapas berdasarkan data narapidana yang telah memenuhi syarat;
e) Apabila Kepala Lapas menyetujui usulan berdasarkan rekomendasi TPP Lapas
, selanjutnya Kepala Lapas menyampaikan usulan tersebut kepada Direktur
Jenderal dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah;
f) Berkas usulan Pembebasan Bersyarat di upload ke Sistem Informasi Pe-
masyarakatan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur Integrasi;
g) Apabila ada permintaan perbaikan usulan Pembebasan Bersyarat dari Direktur
Jenderal, maka petugas melakukan perbaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari
terhitung sejak pengembalian usulan Pembebasan Bersyarat diterima;
h) Hasil perbaikan usulan pemberian Pembebasan Bersyarat disampaikan kembali
oleh Kepala Lapas kepada Direktur Jenderal untuk mendapatkan persetujuan
dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah.
2) Penyelesaian
a) Petugas harus mencetak Salinan Keputusan Pembebasan Bersyarat disertai
Buku Pembebasan Bersyarat Narapidana (Buku Veerlop) yang sudah mendap-
atkan otorisasi dari Direktur Jenderal 3 (tiga) hari sebelum tanggal 2/3 (dua
pertiga);
b) Petugas memeriksa Salinan Keputusan Pembebasan Bersyarat disertai Buku
Pembebasan Bersyarat Narapidana (Buku Veerlop);
c) Apabila terdapat kesalahan terhadap Salinan Keputusan Pembebasan Bersyarat
disampaikan Kepada Direktur Jenderal.

2. DIVISI PEMASYARAKATAN KANTOR WILAYAH KEMENKUMHAM


1) Pengusulan
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Pembebasan Bersyarat dengan
menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur
Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Pembebasan Bersyarat dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) Hari terhitung sejak tanggal usulan Pembebasan
Bersyarat diterima dari Kepala Lapas bagi Narapidana Tindak Pidana Umum;
c) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Pembebasan Bersyarat dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak tanggal usulan Pembebasan
Bersyarat diterima dari Kepala Lapas bagi Narapidana Tindak Tertentu;
d) Petugas menyampaikan hasil verifikasi usulan Pembebasan Bersyarat kepada
Kepala Kantor Wilayah;
e) Kepala Kantor Wilayah menyampaikan hasil verifikasi usulan Pembebasan
Bersyarat kepada Direktur Jenderal.
2) Penyelesaian
a) Petugas mencetak tembusan Salinan Keputusan Pembebasan Bersyarat disertai
Buku Pembebasan Bersyarat Narapidana (Buku Veerlop) yang sudah mendap-
atkan otorisasi dari Direktur Jenderal;
b) Petugas memeriksa Salinan Keputusan Pembebasan Bersyarat disertai Buku Pem-
bebasan Bersyarat Narapidana (Buku Veerlop);
c) Apabila terdapat kesalahan terhadap Salinan Keputusan Pembebasan Bersyarat
disampaikan Kepada Direktur Jenderal.

3. DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


Tindak pidana umum
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Pembebasan Bersyarat dengan
menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur In-
tegrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Pembebasan Bersyarat dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak tanggal usul pemberian Pembebasan
Bersyarat diterima dari Kepala Lapas;
c) Berdasarkan hasil verifikasi apabila terdapat perbaikan maka usulan Pembebasan
Bersyarat dikembalikan kepada Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengan
tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah;
d) Terhadap hasil verifikasi usulan yang sudah benar, Direktur Jenderal atas nama
Menteri menetapkan keputusan pemberian Pembebasan Bersyarat;
e) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan Pembebasan Bersyarat dari Direktur Jen-
deral melakukan otorisasi ke UPT Pemasyarakatan dan tembusan kepada Kepala
Kantor Wilayah.
Tindak Pidana Tertentu
Untuk usulan pemberian Pembebasan Bersyarat bagi Narapidana sebagaimana yang di-
maksud dalam Pasal 34A (1) Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2012 Tentang Syarat
dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan:
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Pembebasan Bersyarat dengan
menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur In-
tegrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Pembebasan Bersyarat dalam jangka
waktu paling lama 15 (lima belas) Hari terhitung sejak tanggal usul pemberian Pem-
bebasan Bersyarat diterima dari Kepala Lapas;
c) Berdasarkan hasil verifikasi apabila terdapat perbaikan maka usulan Pembebasan
Bersyarat dikembalikan kepada Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengan
tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah;
d) TPP Pusat memberikan rekomendasi terhadap usulan Pembebasan Bersyarat kepada
Direktur Jenderal;
e) Direktur Jenderal Berdasarkan rekomendasi TPP meminta rekomendasi dari instansi
terkait (jangka waktu paling lama 12 hari kerja terhitung sejak tanggal disampaikan-
nya);
f) Direktur Jenderal mengirimkan hasil verifikasi kepada Menteri untuk mendapatkan
persetujuan terhadap keputusan pemberian Pembebasan Bersyarat;
g) Dalam hal Menteri memberikan persetujuan sebagaimana dimakud huruf (f), Direk-
tur Jenderal atas nama Menteri menetapkan keputusan pemberian Pembebasan
Bersyarat;
h) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan Pembebasan Bersyarat dari Direktur Jen-
deral melakukan otorisasi ke UPT Pemasyarakatan dan tembusan kepada Kepala
Kantor Wilayah.

4. PEMBERIAN CUTI MENJELANG BEBAS NARAPIDANA


a. LAPAS
1. Pengusulan
a) Petugas Lapas mendata Narapidana yang akan diusulkan Pemberian Cuti Menje-
lang Bebas;
b) Pemenuhan syarat pemberian Cuti Menjelang Bebas dan kelengkapan dokumen
dimulai setelah 7 (tujuh) hari Narapidana berada di Lapas;
c) Kelengkapan dokumen wajib dipenuhi paling lama 1/3 (satu per tiga) masa
pidana sejak Narapidana berada di Lapas;
d) TPP Lapas merekomendasikan usulan Cuti Menjelang Bebas kepada Kepala La-
pas berdasarkan data narapidana yang telah memenuhi syarat;
e) Apabila Kepala Lapas menyetujui usulan berdasarkan rekomendasi TPP Lapas ,
selanjutnya Kepala Lapas menyampaikan usulan tersebut kepada Direktur Jen-
deral dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah;
f) Berkas usulan Cuti Menjelang Bebas di upload ke Sistem Informasi Pe-
masyarakatan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur Integrasi;
g) Apabila ada permintaan perbaikan usulan Cuti Menjelang Bebas dari Direktur
Jenderal, maka petugas melakukan perbaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari
terhitung sejak pengembalian usulan Cuti Menjelang Bebas diterima;
h) Hasil perbaikan usulan pemberian Cuti Menjelang Bebas disampaikan kembali
oleh Kepala Lapas kepada Direktur Jenderal untuk mendapatkan persetujuan
dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah.
2. Penyelesaian
a) Petugas harus mencetak Salinan Keputusan Cuti Menjelang Bebas yang sudah
mendapatkan otorisasi dari Direktur Jenderal 3 (tiga) hari sebelum tanggal pelak-
sanaan;
b) Petugas memeriksa Salinan Keputusan Cuti Menjelang Bebas;
c) Apabila terdapat kesalahan terhadap Salinan Keputusan Cuti Menjelang Bebas
disampaikan Kepada Direktur Jenderal.

b. DIVISI PEMASYARAKATAN KANTOR WILAYAH KEMENKUMHAM


1. Pengusulan
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Cuti Menjelang Bebas den-
gan menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan
Fitur Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Cuti Menjelang Bebas dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) Hari terhitung sejak tanggal usulan Cuti Men-
jelang Bebas diterima dari Kepala Lapas;
c) Petugas menyampaikan hasil verifikasi usulan Cuti Menjelang Bebas kepada
Kepala Kantor Wilayah;
d) Kepala Kantor Wilayah menyampaikan hasil verifikasi usulan Cuti Menjelang
Bebas kepada Direktur Jenderal.
2. Penyelesaian
a) Petugas mencetak tembusan Salinan Keputusan Cuti Menjelang Bebas yang su-
dah mendapatkan otorisasi dari Direktur Jenderal;
b) Petugas memeriksa Salinan Keputusan Cuti Menjelang Bebas;
c) Apabila terdapat kesalahan perhitungan terhadap Salinan Keputusan Cuti Menje-
lang Bebas disampaikan Kepada Direktur Jenderal.

c. DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Cuti Menjelang Bebas dengan
menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur
Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Cuti Menjelang Bebas dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak tanggal usul pemberian
Cuti Menjelang Bebas diterima dari Kepala Lapas;
c) Berdasarkan hasil verifikasi apabila terdapat perbaikan maka usulan Cuti Menje-
lang Bebas dikembalikan kepada Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengan
tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah;
d) Terhadap hasil verifikasi usulan yang sudah benar, Direktur Jenderal atas nama
Menteri menetapkan keputusan pemberian Cuti Menjelang Bebas;
e) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan Cuti Menjelang Bebas dari Direktur
Jenderal melakukan otorisasi ke UPT Pemasyarakatan dan tembusan kepada
Kepala Kantor Wilayah.

5. PEMBERIAN CUTI BERSYARAT NARAPIDANA


a. LAPAS
1. Pengusulan
a) Petugas Lapas mendata Narapidana yang akan diusulkan Pemberian Cuti
Bersyarat;
b) Pemenuhan syarat pemberian Cuti Bersyarat dan kelengkapan dokumen dimu-
lai setelah 7 (tujuh) hari Narapidana berada di Lapas;
c) Kelengkapan dokumen wajib dipenuhi paling lama 1/3 (satu per tiga) masa
pidana sejak Narapidana berada di Lapas;
d) TPP Lapas merekomendasikan usulan Cuti Bersyarat kepada Kepala Lapas
berdasarkan data narapidana yang telah memenuhi syarat;
e) Apabila Kepala Lapas menyetujui usulan berdasarkan rekomendasi TPP Lapas
, selanjutnya Kepala Lapas menyampaikan usulan tersebut kepada Direktur
Jenderal dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah;
f) Berkas usulan Cuti Bersyarat di upload ke Sistem Informasi Pemasyarakatan
melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur Integrasi;
g) Apabila ada permintaan perbaikan usulan Cuti Bersyarat dari Direktur Jen-
deral, maka petugas melakukan perbaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari ter-
hitung sejak pengembalian usulan Cuti Bersyarat diterima;
h) Hasil perbaikan usulan pemberian Cuti Bersyarat disampaikan kembali oleh
Kepala Lapas kepada Direktur Jenderal untuk mendapatkan persetujuan den-
gan tembusan Kepala Kantor Wilayah.
2. Penyelesaian
a) Petugas harus mencetak Salinan Keputusan Cuti Bersyarat yang sudah menda-
patkan otorisasi dari Direktur Jenderal 3 (tiga) hari sebelum tanggal pelak-
sanaan;
b) Petugas memeriksa Salinan Keputusan Cuti Bersyarat;
c) Apabila terdapat kesalahan terhadap Salinan Keputusan Cuti Bersyarat disam-
paikan Kepada Direktur Jenderal.

b. DIVISI PEMASYARAKATAN KANTOR WILAYAH KEMENKUMHAM


1. Pengusulan
a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Cuti Bersyarat dengan
menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fi-
tur Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Cuti Bersyarat dalam jangka
waktu paling lama 2 (dua) Hari terhitung sejak tanggal usulan Cuti Bersyarat
diterima dari Kepala Lapas;
c) Petugas menyampaikan hasil verifikasi usulan Cuti Bersyarat kepada Kepala
Kantor Wilayah;
d) Kepala Kantor Wilayah menyampaikan hasil verifikasi usulan Cuti Bersyarat
kepada Direktur Jenderal.
2. Penyelesaian
a) Petugas mencetak tembusan Salinan Keputusan Cuti Bersyarat yang sudah
mendapatkan otorisasi dari Direktur Jenderal;
b) Petugas memeriksa Salinan Keputusan Cuti Bersyarat;
c) Apabila terdapat kesalahan terhadap Salinan Keputusan Cuti Bersyarat disam-
paikan Kepada Direktur Jenderal.

c. DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

a) Petugas setiap hari wajib melakukan update usulan Cuti Bersyarat dengan
menekan tombol perbarui usulan melalui Sistem Database Pemasyarakatan Fitur
Integrasi;
b) Petugas melakukan verifikasi usulan pemberian Cuti Bersyarat dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak tanggal usul pemberian Cuti
Bersyarat diterima dari Kepala Lapas;
c) Berdasarkan hasil verifikasi apabila terdapat perbaikan maka usulan Cuti
Bersyarat dikembalikan kepada Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengan
tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah;
d) Terhadap hasil verifikasi usulan yang sudah benar, Direktur Jenderal atas nama
Menteri menetapkan keputusan pemberian Cuti Bersyarat;
e) Petugas berdasarkan penetapan Keputusan Cuti Bersyarat dari Direktur Jenderal
melakukan otorisasi ke UPT Pemasyarakatan dan tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Kategori Remisi
a. Petugas wajib menginput data narapidana dan menentukan kategori remisi
narapidana pada Sistem Database Pemasyarakatan paling lama 7 (tujuh) hari
terhitung sejak narapidana menjalankan putusan pengadilan di Lapas/Rutan.
b. Remisi kepada narapidana dibagi menjadi 3 (tiga) Kategori remisi dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Kategori Remisi Normal, Narapidana yang termasuk dalam kategori ini adalah :

a) Narapidana yang dipidana berdasarkan KUHP, kecuali Pasal tentang Kejahatan


terhadap keamanan Negara.
b) Narapidana Kasus Narkotika yang dipidana kurang dari 5 (lima) Tahun
c) Narapidana yang tidak terkait dengan Korupsi, Terorisme, Money Laundry,
traficking, illegal loging dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya.
d) Narapidana terkait dengan Money Laundry, trafficking, illegal logging dan keja-
hatan transnasional terorganisasi lainnya yang memiliki Surat Keterangan bukan
pelaku utama dari Instansi yang melakukan penuntutan.
e) Narapidana terkait dengan Money Laundry, trafficking, illegal logging dan keja-
hatan transnasional terorganisasi lainnya yang surat permintaan pelaku utama/
bukan tidak dijawab lebih dari 12 hari kerja oleh instansi yang melakukan pe-
nuntutan.
2) Kategori Remisi PP 28, Narapidana yang termasuk dalam kategori ini adalah:

a) Narapidana tindak pidana Korupsi, Terorisme, Money Laundry, traficking, ille-


gal loging, kejahatan HAM Berat dan kejahatan terhadap keamanan Negara serta
kejahatan transnasional terorganisasi lainnya yang memiliki putusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap sampai dengan tanggal 12 November 2012.
b) Narapidana kasus narkotika yang dipidana minimal 5 (lima) Tahun dan memiliki
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap sampai dengan tanggal 12
November 2012.
3) Kategori Remisi PP 99, Narapidana yang termasuk dalam kategori ini adalah :

a) Narapidana tindak pidana Korupsi, Terorisme, Money Laundry, traficking, ille-


gal loging, kejahatan HAM Berat dan kejahatan kejahatan transnasional teror-
ganisasi lainnya yang memiliki putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap setelah tanggal 12 November 2012.
b) Narapidana kasus narkotika yang dipidana minimal 5 (lima) Tahun dan memiliki
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap setelah tanggal 12 November
2012.
4) Apabila dalam 1 (satu) putusan pengadilan narapidana dinyatakan bersalah
melakukan lebih dari satu tindak pidana :

a) Tindak Pidana I terkait Kategori Normal dan Tindak pidana II terkait Kategori
PP 28 maka harus diinput kategori PP 28.
b) Tindak Pidana I terkait Kategori Normal dan Tindak pidana II terkait Kategori
PP 99 maka harus diinput kategori PP 99.
c) Tindak pidana I terkait kategori PP 28 dan Tindak Pidana II terkai Kategori PP
99 maka harus diinput Kategori PP 99
5) Apabila narapidana menjalani lebih dari satu putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap; saat menjalani putusan I belum mendapatkan remisi.

a) Putusan I terkait Kategori Normal dan putusan II terkait Kategori PP 28 mak-


aberlaku kategori PP 28.
b) Putusan I terkait Kategori Normal dan putusan II terkait Kategori PP 99 maka
berlaku kategori PP 99.
c) Putusan I terkait kategori PP 28 dan Putusan II terkait Kategori PP 99, makaber-
laku kategori PP 99.
6) Apabila narapidana menjalani lebih dari satu putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap; saat menjalani putusan I sudah mendapatkan remisi.

a) Putusan I terkait Kategori Normal dan putusan II terkait Kategori PP 28 maka


pemberian remisi selanjutnya berlaku kategori Normal.
b) Putusan I terkait Kategori Normal dan putusan II terkait Kategori PP 99 maka
pemberian remisi berikutnya berlaku kategori Normal.
c) Putusan I terkait kategori PP 28 dan Putusan II terkait Kategori PP 99,
makapemberian remisi berikutnya berlaku kategori PP 28.
d) Putusan I terkait kategori PP 28 dan Putusan II terkait Kategori normal,
makapemberian remisi berikutnya berlaku kategori PP 28.
e) Putusan I terkait kategori PP 99 dan Putusan II terkait Kategori normal,
makapemberian remisi berikutnya berlaku kategori PP 99
f) Putusan I terkait kategori PP 99 dan Putusan II terkait Kategori PP 28,
makapemberian remisi berikutnya berlaku kategori PP 99.
B. Kelengkapan Dokumen
a. Kepala Lapas wajib melakukan pemenuhan syarat pemberian remisi dan integrasi
serta kelengkapan dokumen dimulai setelah 7 (tujuh) hari Narapidana berada di
Lapas ;
b. Kelengkapan dokumen wajib di legalisir oleh Kepala Lapas/Rutan dan di upload pada
sistem database pemasyarakatan paling lama 1/3 (satu per tiga) masa pidana sejak
Narapidana berada di Lapas ;
c. Kelengkapan dokumen sebagai syarat administratif berdasarkan kategori remisi seba-
gai berikut :
1) Kategori Normal

a) Salinan kutipan putusan hakim dan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadi-
lan;
b) Salinan register F dari Kepala Lapas ;
c) Salinan daftar perubahan dari Kepala Lapas ;
d) Salinan Laporan Perkembangan Pembinaan yang ditandatangani oleh Kalapas/
Karutan; dan
e) Salinan Surat Keterangan bukan pelaku utama dari kejaksaan bagi narapidana
yang melakukan tindak pidana Money Laundry, trafficking, illegal logging dan
kejahatan transnasional terorganisasi lainnya; atau
f) Salinan Surat Permintaan Keterangan pelaku utama atau bukan pelaku utama
dan tanda bukti pengiriman bagi narapidana yang melakukan tindak pidana
Money Laundry, trafficking, illegal logging dan kejahatan transnasional teror-
ganisasi lainnya yang surat permintaan pelaku utama/bukan tidak dijawab lebih
dari 12 hari kerja oleh kejaksaan.
2) Kategori PP 28

a)Salinan kutipan putusan hakim dan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan;
b)Salinan register F dari Kepala Lapas ;
c)Salinan daftar perubahan dari Kepala Lapas ;
d)Salinan Laporan Perkembangan Pembinaan yang ditandatangani oleh Kalapas/
Karutan
3) Kategori PP 99

a) Salinan kutipan putusan hakim dan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan;
b) Salinan register F dari Kepala Lapas ; dan
c) Salinan daftar perubahan dari Kepala Lapas .
d) Salinan Laporan Perkembangan Pembinaan
e) Salinan surat Keterangan bersedia bekerjasama dengan penegak hokum
f) Salinan surat permintaan keterangan bersedia bekerjasama dengan penegak hukum
disertai dengan tanda bukti pengiriman bagi narapidana yang permintaan surat
keterangan bekerjasama dengan instansi penegak hukum tidak dijawab dalam kurun
12 (dua belas) hari kerja.
g) Bagi narapidana kasus terorisme ditambahkan :
- Salinan surat keterangan telah mengikuti program deradikalisasi dari Kepala La-
pas dan/atau Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme; dan,
- Salinan pernyataan ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
secara tertulis (bagi narapidana warga negara Indonesia); atau,
- Salinan pernyataan ikrar tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana teror-
isme secara tertulis (bagi narapidana warga negara asing).
h) Bagi narapidana kasus korupsi ditambahkan salinan surat bukti telah membayar lu-
nas denda dan uang pengganti sesuai dengan putusan pengadilan.

C. Hukuman Disiplin dan Register F


a. Narapidana yang dikenakan hukuman disiplin dan didaftarkan pada register F pada kurun
waktu pemberian remisi tidak diusulkan untuk mendapatkan Remisi Umum dan Remisi
khusus
b. Remisi umum dan remisi khusus pada huruf a diatas terhitung sejak tanggal akhir tindakan
disiplin/tanggal akhir tutupan sunyi.
c. Bahwa yang dimaksud dengan kurun waktu yang diperhitungkan dalam pemberian remisi
sebagaimana tersebut di atas adalah :
1. 6 (enam) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal ditahan sampai dengan
tanggal pemberian remisi tahun pertama.
2. Sejak tanggal perolehan remisi sebelumnya sampai dengan tanggal pemberian remisi
berikutnya.

D. Surat Keterangan Bukan Pelaku Utama.


a. Kepala Lapas/Rutan/Cab. Rutan wajib membuat dan mengirimkan surat permintaan keteran-
gan pelaku utama atau bukan pelaku utama kepada instansi penegak hukum yang melakukan
penuntutan bagi narapidana yang melakukan tindak pidana Money Laundry, trafficking, ille-
gal logging dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya.
b. Permintaan keterangan pada huruf a dilakukan segera setelah terpidana menjalankan putusan
pengadilan di Lapas.
c. Permintaan surat keterangan pada huruf a hanya dilakukan 1 (satu) kali.
d. Segera setelah pengiriman dilakukan, maka nomor surat, tanggal surat dan tanggal
pengiriman surat serta salinan surat permintaan tersebut wajib di input dan di upload di SDP
dengan status belum menerima tanggapan.
e. Apabila Surat permintaan tersebut dijawab dengan surat keterangan bukan pelaku utama
maka tanggal surat jawaban dan salinan surat tersebut wajib di input dan di upload di SDP
dengan status bukan pelaku utama.
f. Apabila Surat permintaan tersebut dijawab dengan surat keterangan sebagai pelaku utama
dalam kurun 12 (dua belas) hari kerja maka tanggal surat jawaban dan salinan surat tersebut
wajib di input dan di upload di SDP dengan status pelaku utama.
g. Apabila Surat permintaan tersebut tidak mendapatkan balasan dalam jangka waktu 12 (dua
belas) hari kerja terhitung sejak tanggal surat permohonan diterima, maka usulan Pembe-
basan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tetap dilanjutkan dengan
mengikuti ketentuan tindak pidana umum.

E. Surat Keterangan Bersedia Bekerja Sama dengan Penegak Hukum


a. Kepala Lapas/Rutan/Cab. Rutan wajib membuat dan mengirimkan surat permintaan keteran-
gan bersedia bekerjasama membongkar tindak pidana yang dilakukan kepada instansi pene-
gak hukum yang melakukan penyidikan atau penuntutan bagi narapidana yang melakukan
tindak pidana yang termasuk dalam kategori PP 99.
b. Permintaan keterangan pada huruf a dilakukan segera setelah terpidana menjalankan putusan
pengadilan di Lapas/Rutan/cab.Rutan.
c. Permintaan surat keterangan pada huruf a hanya dilakukan 1 (satu) kali pengiriman kepada
instansi yang melakukan penyidikan atau penuntutan.
d. Segera setelah pengiriman dilakukan, maka nomor surat, tangggal surat dan tanggal
pengiriman surat serta salinan surat permintaan tersebut wajib di input dan di upload di SDP
dengan status belum menerima tanggapan.
e. Apabila Surat permintaan tersebut dijawab dengan surat keterangan bersedia bekerjasama
maka tanggal surat jawaban dan salinan surat tersebut wajib di input dan di upload di SDP
dengan status diterima.
f. Apabila Surat permintaan tersebut dijawab dengan surat keterangan tidak berkerjasama den-
gan penegak hukum dalam kurun 12 (dua belas) hari kerja maka tanggal surat jawaban dan
salinan surat tersebut wajib di input dan di upload di SDP dengan status ditolak.
g. Apabila Surat permintaan tersebut tidak mendapatkan balasan dalam jangka waktu 12 (dua
belas) hari kerja terhitung sejak tanggal surat permohonan di kirim, maka usulan Pembe-
basan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tetap dilanjutkan dengan
mengikuti ketentuan tindak pidana tertentu.
F. Apabila terdapat narapidana yang menjalani lebih dari satu putusan pengadilan yang berkeku-
atan hukum tetap :
a. Pidana I terkait narapidana tindak pidana umum dan pidana II terkait narapidana tindak pi-
dana tertentu atau sebaliknya maka, pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti
Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas narapidana tersebut mengikuti ketentuan berlaku bagi
narapidana tindak pidana tertentu.
b. Pidana I terkait Pasal 43 (4) PP28 Tahun 2006 dan Pidana II terkait Pasal 43A (1) PP 99
Tahun 2012, maka pemberian Pembebasan Bersyarat narapidana tersebut diperlakukan
sesuai ketentuan Pasal 43A (1) PP 99 Tahun 2012.
c. Apabila terdapat 2 (dua) pidana terkait Pasal 43A (1) PP 99 Tahun 2012, maka pemberian
Pembebasan Bersyarat narapidana tersebut harus dilengkapi surat keterangan bekerjasama
dengan instansi penegak hukum.

G. Perhitungan Ekspirasi/Habis Masa Pidana/ Bebas Murni


a. Perhitungan ekspirasi
Contoh :

Nama : Surianto Syarif


Agama : Islam
Perkara : Pasal 114 UU No. 35 Tahun 2009/Narkotika
Tanggal Putusan : 26/12/2016
Tanggal ditahan : 01/01/2016
Lama Pidana : 4 Tahun
Denda dan Subsider : Rp. 50.000.000,-/2 Bulan

Tanggal Ekspirasi Tanggal Putusan + Lama Pidana – Lama Penahanan (tanggal


ditahan sampai dengan tanggal putusan)
:
26/12/2016 + 4 Tahun – 12 Bulan
01/01/2020 + 2 Bulan subsider denda
b.

b. Apabila terdapat lebih dari satu putusan pengadilan


Contoh :

Nama : Bondan Sulianto


Agama : Islam
Perkara : Pasal 114 UU No. 35 Tahun 2009/Narkotika

Tanggal Putusan : 26/12/2016


Tanggal Ditahan : 01/01/2016
Perkara I (PI) :
Lama Pidana : 5 Tahun
Denda dan Subsider : Rp. 50.000.000,-/2 Bulan

Perkara II (PII) : Tanggal Putusan : 26/04/2017


Tanggal Ditahan : -
Lama Pidana : 4 Tahun
Denda dan Subsider : Rp. 30.000.000,-/1 Bulan

(Tanggal Putusan PI + Lama Pidana PI – Masa Penahanan PI) + (Lama


Pidana PII – Lama Penahanan PII) + Subsider Denda
Tanggal Ekspirasi : (26/12/2016 + 5 Tahun – 12 Bulan) + (4 Tahun – 0)
31/12/2020 + 4 Tahun + Subsider Denda
31/12/2024 + 3 Bulan subsider denda
c.

c. Apabila terdapat lebih dari satu putusan pengadilan dan lebih dari satu tanggal pertama kali
ditahan.
Contoh :

Nama : Ahmad
Agama : Islam
Perkara : Pasal 114 UU No. 35 Tahun 2009/Narkotika

Tanggal Ditahan : 01/01/2015


Melarikan Diri : 05/01/2015
Tanggal Putusan : 26/09/2015
Tanggal Eksekusi : 27/10/2015
Perkara I (PI) :
Lama Pidana : 4 Tahun
Denda dan Subsider : Rp. 50.000.000,-/1 Bulan

Denda dan Subsider : Rp. 50.000.000,-/1 Bulan

Tanggal Ditahan : 05/08/2015


Tanggal Putusan : 12/11/2015
Tanggal Eksekusi : 12/11/2015
Perkara II (PII) Lama Pidana : 4 Tahun
Denda dan Subsider : Rp. 30.000.000,-/1 Bulan

Denda dan Subsider : Rp. 30.000.000,-/1 Bulan

(Tanggal Putusan PI + Lama Pidana PI – Lama Penahanan PI) + (Lama


Pidana PII – Lama Penahanan PII)
(26/09/2015 + 4 Tahun – 4 Hari) +( 4 Tahun – 3 Bulan 9 Hari)
Tanggal Ekspirasi
(26/09/2019 – 4 Hari) + (3 Tahun 8 Bulan 21 Hari)
22/09/2019 + (3 Tahun 8 Bulan 21 Hari)
10/06/2023 + 4 Bulan subsider denda
d.
H. Perhitungan Penetapan berkelakuan baik (6 bulan atau 9 bulan):
1) Dalam hal masa penahanan tidak terputus.
Contoh Perhitungan 6 bulan atau 9 bulan berkelakuan baik (Asimilasi, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat).
Nama : Joko Wahyu Sulistyo
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.44/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 4 Tahun 10 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-02-2016
Di Tahan : 01-06-2015
a). Perhitungan 6 Bulan : Tgl ditahan + 6 bulan
berkelakuan baik
: 01-06-2015 + 6 bulan
: 28-11-2015

b). Perhitungan 9 Bulan : Tgl ditahan + 9 bulan


berkelakuan baik
: 01-06-2015 + 9 bulan
: 26-02-2016

2) Dalam hal masa penahanan terputus (pembantaran, penangguhan, melarikan diri, pena-
hanan kota dan penahanan rumah), maka perhitungan penetapan berkelakuan baik dihitung
sejak tanggal penahanan yang terakhir.
Contoh Perhitungan 6 bulan atau 9 bulan berkelakuan baik (Asimilasi, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat)
Nama : Dedi Setiawan

Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
No. Register : BI.88/D/2017
Perkara : Narkotika/ Psl. 127 UU No. 35 Tahun 2009
Masa Pidana : 2 Tahun 10 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 3334/Pid.B/2012/PN.TB/30-11-2017

Di Tahan : 02-07-2017 s.d 01-08-2017 (30 hr)


14-08-2017 s.d 01-12-2017
a). Perhitungan 6 Bulan : Tgl Penahanan Terakhir + 6 bulan
berkelakuan baik
: 14-08-2017 + 6 bulan
: 10-02-2018
b). Perhitungan 9 Bulan : Tgl Penahanan Terakhir + 9 bulan
berkelakuan baik
: 14-08-2017 + 9 bulan
: 11-05-2018

3) Dalam hal narapidana yang menjalani masa pidana dikenakan hukuman disiplin, maka per-
hitungan penetapan berkelakuan baik dihitung sejak tanggal selesainya pelaksanaan huku-
man disiplin.
Contoh Perhitungan 6 bulan atau 9 bulan berkelakuan baik (Asimilasi, Pembebasan
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat).
Nama : Nopi
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.44/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 4 Tahun 10 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-02-2016
Di Tahan : 01-06-2015
Tgl mulai Tutupan Sunyi : 01-02-2017
Lama tutupan sunyi : 6 hari
Tgl selesai hukuman disiplin : Tgl mulai tutupan sunyi + lama tutupan sunyi
: 01-02-2017 + 6 hari
: 07-02-2017

a). Perhitungan 6 Bulan : Tgl selesai hukuman disiplin + 6 bulan


berkelakuan baik
: 07-02-2017 + 6 bulan
: 06-08-2017

b). Perhitungan 9 Bulan : Tgl selesai hukuman disiplin + 9 bulan


berkelakuan baik
: 07-02-2017 + 9 bulan
: 04-11-2017

I. Perhitungan Masa Menjalani Pidana ( 6 Bulan atau 12 Bulan, 1/3, 1/2 dan 2/3 masa pidana)
1. Contoh Perhitungan 6 Bulan atau 12 Bulan Masa Menjalani Pidana (Remisi) :
Nama : Agus Tinus
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
No. Register : BI.44/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 4 Tahun 10 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2017/PN.TB/09-10-2017
Di Tahan : 01-06-2017
Tanggal Hari Raya Natal 2017 : 25-12-2017
Tanggal Hari Kemerdekaan RI Tahun 2018 : 17-08-2018

a. Perhitungan 6 Bulan : Tgl ditahan s/d Tanggal Pemberian Remisi Natal

: 01-06-2017 – 25-12-2017
: 6 bulan 27 hari

b. Perhitungan 12 Bulan : Tgl ditahan s/d Tanggal Pemberian Remisi Umum


: 01-06-2017 – 17-08-2018
: 14 bulan 22 hari

2. Contoh perhitungan 1/3, 1/2 dan 2/3 masa pidana,


Nama : Joko Wahyu Sulistyo
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.44/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 4 Tahun 10 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-02-2016
Di Tahan : 01-06-2015
Remisi yang diperoleh :
- RK 2016 : 1 bln
- RU 2016 : 2 bln
- RK 2017 : 1 bln
- RU 2017 : 3 bln (+)
- Jumlah Remisi : 7 bln
a. Perhitungan 1/3 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((1/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((1/3 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (1 tahun 7 bulan 10 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 1 tahun 0 bulan 10 hari
: 11-06-2016

b. Perhitungan 1/2 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((1/2 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((1/2 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (2 tahun 5 bulan 0 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 1 tahun 8 bulan 0 hari
: 27-01-2017

c. Perhitungan 2/3 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)
: 01-06-2015 + ((2/3 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (3 tahun 2 bulan 20 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 2 tahun 7 bulan 20 hari
: 17-01-2018
-
3. Contoh Perhitungan 6 Bulan atau 12 Bulan Masa Menjalani Pidana apabila penahanan ter-
putus ( pembantaran, penangguhan, melarikan diri, penahanan kota dan penahanan rumah)
Nama : Dedi Setiawan

Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam
No. Register : BI.88/D/2017
Perkara : Narkotika/ Psl. 127 UU No. 35 Tahun 2009
Masa Pidana : 2 Tahun 10 bln

Putusan : Pengadilan Negeri, No. 3334/Pid.B/2012/PN.TB/30-11-2017


Di Tahan : 02-07-2017 s.d 01-08-2017 (30 hr)
14-08-2017 s.d 01-12-2017
4.
Tanggal Pemberian Remisi Idul Fitri 2018 : 15-06-2018
Tanggal Pemberian Remisi Umum 2018 : 17-08-2018

a. Perhitungan 6 Bulan : Tgl ditahan s/d Tanggal Pemberian Remisi Idul Fitri

: 14-08-2017 s/d 15-06-2018


: 10 bulan 5 hari
b. Perhitungan 12 Bulan : Tgl Terakhir kali ditahan s/d Tanggal Pemberian Remisi Umum

: 14-08-2017 s/d 17-08-2018


: 12 bulan 8 hari

4. Perhitungan 1/3, 1/2 dan 2/3 masa pidana apabila penahanan terputus, sebagai berikut :
Nama : Dedi Setiawan

Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam
No. Register : BI.88/D/2017
Perkara : Narkotika/ Psl. 127 UU No. 35 Tahun 2009
Masa Pidana : 2 Tahun 10 bln

Putusan : Pengadilan Negeri, No. 3334/Pid.B/2012/PN.TB/30-11-2017


Di Tahan : 02-07-2017 s.d 01-08-2017 (30 hr)
14-08-2017 s.d 01-12-2017
Tanggal mulai menjalani pidana : Tanggal terakhir Ditahan – Jumlah Penahanan sebelumnya

: 14-08-2017– 30 hari
: 15-07-2017

a. Perhitungan 1/3 Masa Pidana : Tgl mulai menjalani pidana + ((1/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 15-07-2017 + ((1/3 x 2 tahun 10 bulan 0 hari ) – 0 bulan)

: 15-07-2017 + (0 tahun 11 bulan 10 hari – 0 bulan )


: 15-07-2017 + 11 bulan 10 hari
: 20-06-2018

b. Perhitungan 1/2 Masa Pidana : Tgl mulai menjalani pidana + ((1/2 x Masa Pidana) – Remisi)

: 15-07-2017 + ((1/2 x 2 tahun 10 bulan 0 hari ) – 0 bulan)

: 15-07-2017 + (1 tahun 5 bulan 0 hari – 0 bulan )


: 15-07-2017 + 1 tahun 5 bulan 0 hari
: 12-12-2018

c. Perhitungan 2/3 Masa Pidana : Tgl mulai menjalani pidana + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 15-07-2017 + ((2/3 x 2 tahun 10 bulan 0 hari ) – 0 bulan)

: 15-07-2017 + (1 tahun 10 bulan 20 hari – 0 bulan )


: 15-07-2017 + 1 tahun 10 bulan 20 hari
: 31-05-2019

5.
5. Perhitungan 1/3, 1/2 dan 2/3 masa pidana apabila terdapat penahanan kota dan penahanan
rumah:
a. Penahan rumah dan atau penahanan kota tetap dihitung sebagai masa penahanan den-
gan perhitungan penahanan rumah dihitung 1/3 (satu pertiga) dan penahanan kota dihi-
tung 1/5 (satu perlima).
b. Lama penahanan rumah dan atau penahanan kota diperhitungkan berdasarkan surat
perintah penahanan maupun penetapan penahanan yang dilaksanakan oleh pejabat yang
bertanggung jawab secara yuridis atas tahanan tersebut.
c. Contoh Perhitungan :
Nama : Wirin

Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
No. Register : BI.99/D/2017
Perkara : Narkotika/ Psl. 114 UU No. 35 Tahun 2009
Masa Pidana : 3 Tahun
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/07-01-2018

Tahan Penyidik : 28-08-2017 s.d 07-10-2017 (40 hari)


Tahanan Rumah : 08-10-2017 s.d 07-12-2017 (60 hari)
Tahan Kota : 08-12-2017 s.d 07-01-2018 (30 hari)
Perhitungan Tanggal mulai menjalani pidana
1). Lama Penahanan :
Tahan Penyidik : 28-08-2017 s.d 07-10-2017 = (40 hari)
Tahanan Rumah : 08-10-2017 sd 07-12-2017 ( 60 hari/3 = 20 hari)
Tahan Kota : 08-12-2017 sd 07-01-2018 (30 hari/5 = 6 hari)
Jumlah Penahanan : 40 hr + 20 hr + 6 hr = 66 hari
2). Tgl mulai menjalani pidana : tanggal putusan hakim – jumlah penahanan

: 07-01-2018 – 66 hari
: 02 -11-2017
a Perhitungan 1/3 Masa Pidana : Tgl mulai menjalani pidana + ((1/3 x Masa Pidana) – Remisi)
.
: 02-11-2017 + ((1/3 x 3 tahun 0 bulan 0 hari ) – 0 bulan)

: 02-11-2017 + (1 tahun 0 bulan 0 hari – 0 bulan )


: 02-11-2017 + 1 tahun 0 bulan 10 hari
: 02-11-2018

b Perhitungan 1/2 Masa Pidana : Tgl mulai menjalani pidana + ((1/2 x Masa Pidana) – Remisi)
.
: 02-11-2017 + ((1/2 x 3 tahun 0 bulan 0 hari ) – 0 bulan)

: 02-11-2017 + (1 tahun 6 bulan 0 hari – 0 bulan )


: 02-11-2017 + 1 tahun 6 bulan 0 hari
: 01-05-2019

c Perhitungan 2/3 Masa Pidana : Tgl mulai menjalani pidana + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)
.
: 02-11-2017 + ((2/3 x 3 tahun 0 bulan 0 hari ) – 0 bulan)

: 02-11-2017 + (2 tahun 0 bulan 0 hari – 0 bulan )


: 02-11-2017 + 2 tahun 0 bulan 0 hari
: 02-11-2019
d.
6. Contoh Perhitungan 6 Bulan atau 12 Bulan Masa Menjalani Pidana Bagi narapidana Seu-
mur Hidup yang mendapatkan Perubahan Pidana menjadi pidana sementara.
Nama : Dedi Setiawan

Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen
No. Register : BI.88/D/2017
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : Seumur Hidup
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 3334/Pid.B/2011/PN.TB/30-11-2011
Di Tahan : 02-07-2011
Tanggal Pem- : 17-08-2017
berian Pe- 1
rubahan Pi-
dana
Sisa Masa : 13 Tahun 10 bulan 20 hari
Pidana
7.
Tanggal Pemberian Remisi Natal 2017 : 25-12-2017
Tanggal Pemberian Remisi Idul Umum 2018 : 17-08-2018

a. Perhitungan 6 Bulan : Tgl Perubahan Pidana s/d Tgl Pemberian Remisi Natal 2017

: 17-08-2017 s.d 25-12-2017


: 4 bulan 10 hari (belum berhak mendapatkan Remisi Natal
2017)

b. Perhitungan 12 Bulan : Tgl Perubahan Pidana s/d Tgl Pemberian Remisi Umum 2018

: 17-08-2017 s.d 17-08-2018


: 12 bulan 5 hari

7. Contoh Perhitungan 1/3, 1/2 dan 2/3 masa pidana Bagi narapidana Seumur Hidup yang
mendapatkan Perubahan Pidana menjadi pidana sementara.
Nama : Dedi Setiawan

Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen
No. Register : BI.88/D/2017
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : Seumur Hidup
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 3334/Pid.B/2011/PN.TB/30-11-2011
Di Tahan : 02-07-2011
Tanggal Pem- : 17-08-2017
berian Pe- 1
rubahan Pi-
dana
Sisa Masa : 13 Tahun 10 bulan 20 hari
Pidana
8.
Remisi yang diperoleh :
- RK 2017 : - bln
- RU 2018 : 2 bln (+)
- Jumlah Remisi : 2 bln

a. Perhitungan 1/3 Masa Pidana : Tgl Perubahan Pidana + ((1/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 17-08-2017 + ((1/3 x 13 tahun 10 bulan 20 hari ) – 2 bulan)

: 17-08-2017 + (4 tahun 7 bulan 7 hari – 2 bulan )


: 17-08-2017 + 4 tahun 5 bulan 7 hari
: 21-01-2022
b. Perhitungan 1/2 Masa Pidana : Tgl Perubahan Pidana + ((1/2 x Masa Pidana) – Remisi)

: 17-08-2017 + ((1/2 x 13 tahun 10 bulan 20 hari ) – 2 bulan)

: 17-08-2017 + (6 tahun 11 bulan 10 hari – 2 bulan )


: 17-08-2017 + 6 tahun 9 bulan 10 hari
: 23-05-2024
c. Perhitungan 2/3 Masa Pidana : Tgl Perubahan Pidana + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 17-08-2017 + ((1/2 x 13 tahun 10 bulan 20 hari ) – 2 bulan)

: 17-08-2017 + (8 tahun 14 bulan 13 hari – 2 bulan )


: 17-08-2017 + 8 tahun 12 bulan 13 hari
: 25-08-2026

J. Perhitungan mulai menjalankan asimilasi kerja sosial yang lamanya 1/2 dari sisa masa pi-
dana bagi narapidana tindak pidana terorisme, narkotika dan prekursor narkotika,
psikotropika, korupsi, kejahatan transnasional terorganisasi lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Pemerintah nomor 99 Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1. Bagi narapidana yang tanggal 2/3 masa pidananya jatuh sebelum tanggal sidang Tim
Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Lapas maka menghitung ½ sisa pidananya sejak tang-
gal Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Lapas.
2. Bagi narapidana yang tanggal 2/3 masa pidananya jatuh setelah tanggal Sidang Tim
Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Lapas maka tanggal mulai menjalani asimilasi kerja
sosial dihitung sejak tanggal 2/3 masa pidana narapidana yang bersangkutan.
3. Bagi narapidana yang menjalani asimilasi kerja sosial masih mendapatkan remisi, be-
saran remisi yang diperoleh tersebut hanya diperhitungkan dalam perhitungan ekspirasi.

K. Perhitungan mulai menjalani pidana kurungan pengganti denda bagi Narapidana :


1. Perhitungan mulai menjalani pidana kurungan pengganti denda dari tanggal 2/3 (dua per-
tiga)
Nama : Joko Wahyu Sulistyo
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.44/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 4 Tahun 10 bln
Denda : Rp. 800.000.000, subsider 2 penjara
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-02-2016
Di Tahan : 01-06-2015
Remisi yang diperoleh :
- RK 2016 : 1 bln
- RU 2016 : 2 bln
- RK 2017 : 1 bln
- RU 2017 : 3 bln (+)
- Jumlah Remisi : 7 bln
a. Perhitungan 1/3 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((1/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((1/3 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (1 tahun 7 bulan 10 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 1 tahun 0 bulan 10 hari
: 11-06-2016

b. Perhitungan 1/2 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((1/2 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((1/2 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (2 tahun 5 bulan 0 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 1 tahun 8 bulan 0 hari
: 27-01-2017

c. Perhitungan 2/3 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((2/3 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (3 tahun 2 bulan 20 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 2 tahun 7 bulan 20 hari
: 17-01-2018
Tanggal Pelaksanaan PB : Tgl. 2/3 MP + Subsider Denda

: 17-01-2018 + 2 bulan
: 18-03-2018
-

2. Bagi narapidana yang mengalami keterlambatan dalam pengusulan Pembebasan Bersyarat,


Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat sementara harus menjalani pidana kurungan
pengganti denda, maka perhitungan mulai menjalani pidana kurungan pengganti denda
yaitu sejak tanggal disetujui Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti
Bersyarat pada sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Lapas.
Ilustrasi Perhitungan :
Nama : Jatari
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.44/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 4 Tahun 10 bln
Denda : Rp. 800.000.000 subsider 4 penjara
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-02-2016
Di Tahan : 01-06-2015

Remisi yang diperoleh :


- RK 2016 : 1 bln
- RU 2016 : 2 bln
- RK 2017 : 1 bln
- RU 2017 : 3 bln (+)
- Jumlah Remisi : 7 bln
Tanggal Sidang TPP Lapas : 01-02-2018
a. Perhitungan 1/3 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((1/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((1/3 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (1 tahun 7 bulan 10 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 1 tahun 0 bulan 10 hari
: 11-06-2016

b. Perhitungan 1/2 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((1/2 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((1/2 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (2 tahun 5 bulan 0 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 1 tahun 8 bulan 0 hari
: 27-01-2017
c. Perhitungan 2/3 Masa Pidana : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)

: 01-06-2015 + ((2/3 x 4 tahun 10 bulan 0 hari ) – 7 bulan)

: 01-06-2015 + (3 tahun 2 bulan 20 hari – 7 bulan )


: 01-06-2015 + 2 tahun 7 bulan 20 hari
: 17-01-2018

d. Tanggal Pelaksanaan PB : Tgl. TPP Lapas + Subsider Denda

: 01-02-2018 + 4 bulan
: 01-06-2018

3. Perhitungan Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat Setelah Mendapatkan Remisi


Perhitungan mulai menjalani subsider denda dan/atau uang pengganti bagi narapidana yang
masih mendapatkan remisi dan tanggal 2/3 (dua pertiga) masa pidana jatuh sebelum tang-
gal pemberian remisi maka dihitung sejak tanggal pemberian remisi terakhir.
a. Contoh Perhitungan Pelaksanaan PB setelah mendapatkan Remisi tidak ada sub-
sider :
Nama : Joko Wahyu
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.999/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 127 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 2 Tahun 8 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-08-2016
Denda : Rp. -
Di Tahan : 03-01-2016
Remisi yang diperoleh :
- RK 2017 : - bln
- RU 2017 : 2 bln (+)
Jumlah Remisi : 2 bln
Perhitungan 2/3 Masa Pi- : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)
dana sebelum mendap- : 03-01-2016 + ((2/3 x 2 tahun 8 bulan 0 hari ) – 0 bulan)
atkan Remisi

: 03-01-2016 + (1 tahun 9 bulan 10 hari – 0 bulan )


: 03-01-2016 + 1 tahun 9 bulan 10 hari
: 10-10-2017

Perhitungan 2/3 Masa : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)


Pidana sebtelah
mendapatkan Remisi : 03-01-2016 + ((2/3 x 2 tahun 8 bulan 0 hari ) – 2 bulan)

: 03-01-2016 + (1 tahun 9 bulan 10 hari – 2 bulan )


: 03-01-2016 + 1 tahun 7 bulan 10 hari
: 11-08-2017
Tanggal Pelaksanaan : Tanggal Pemberian Remisi
Pembebasan Bersyarat
: 17-08-2017

b. Contoh Perhitungan Pelaksanaan PB setelah mendapatkan Remisi ada subsider :


Nama : Wahono
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.77/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 112 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana : 2 Tahun 8 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-08-2016
Denda : Rp. 800.000.000,- Sub- 3 Penjara
Di Tahan : 03-01-2016
Remisi yang diperoleh :
- RK 2017 : - bln
- RU 2017 : 2 bln (+)
Jumlah Remisi : 2 bln
Tgl TPP Lapas : 14-08-2017
Tgl Pemberian RU 2017 : 17-08-2017
Perhitungan 2/3 Masa : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)
Pidana : 03-01-2016 + ((2/3 x 2 tahun 8 bulan 0 hari ) – 0 bulan)
sebelum mendapatkan
Remisi
: 03-01-2016 + (1 tahun 9 bulan 10 hari – 0 bulan )
: 03-01-2016 + 1 tahun 9 bulan 10 hari
: 10-10-2017

Perhitungan 2/3 Masa : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi)


Pidana
sebtelah mendapatkan : 03-01-2016 + ((2/3 x 2 tahun 8 bulan 0 hari ) – 2 bulan)
Remisi
: 03-01-2016 + (1 tahun 9 bulan 10 hari – 2 bulan )
: 03-01-2016 + 1 tahun 7 bulan 10 hari
: 11-08-2017
Tanggal Pelaksanaan : Tanggal Pemberian Remisi + Jumlah Subsider
Pembebasan Bersyarat
: 17-08-2017 + 3 bulan
: 15-11-2017

L. Perhitungan pemberian PB bagi Narapidana apabila ada sisa pidana dari pencabutan PB,
CMB dan CB.

Ilustrasi Perhitungan :
Nama : Joko Wahyu
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. Register : BI.999/D/2016
Perkara : Narkotika/ Psl. 127 UU No. 35 Tahun 2009
Pidana baru : 2 Tahun 8 bln
Putusan : Pengadilan Negeri, No. 44/Pid.B/2012/PN.TB/30-08-2016
Denda : Rp. -
Di Tahan baru : 03-01-2016
Remisi yang diperoleh :
- RK 2017 : - bln
- RU 2017 : 2 bln (+)
Jumlah Remisi : 2 bln

Sisa Pidana : 6 bulan

Tanggal Pemberian : Tgl ditahan + ((2/3 x Masa Pidana) – Remisi) + Sisa Pidana
PB : 03-01-2016 + ((2/3 x 2 tahun 8 bulan 0 hari ) – 0 bulan) + 6 bln

: 03-01-2016 + (1 tahun 9 bulan 10 hari – 0 bulan ) + 6 bln


: 03-01-2016 + 1 tahun 9 bulan 10 hari + 6 bln
: 10-10-2017 + 6 bln
: 08-04-2018

M. Pencabutan Asimilasi
1. Lapas
a. Petugas Lapas melakukan pemeriksaan terhadap Narapidana yang diusulkan pen-
cabutan.
b. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dilakukan paling lama 7 (hari)
Hari.
c. Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf (b) disampaikan kepada tim
pengamat pemasyarakatan Lapas.
d. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam huruf (c), tim penga-
mat pemasyarakatan Lapas melakukan sidang guna merekomendasikan usulan pen-
cabutan keputusan kepada Kepala Lapas.
e. Dalam hal Kepala Lapas menyetujui usulan pencabutan keputusan sebagaimana di-
maksud pada huruf (d), Kepala Lapas mencabut sementara pelaksanaan Asimilasi.
f. Kepala Lapas segera melaporkan pencabutan sementara pelaksanaan Asimilasi den-
gan di sertai usulan pencabutan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan Kantor
Wilayah dilengkapi dengan alasan dan berita acara pemeriksaan untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
a. Petugas wajib melakukan update usulan pencabutan Asimilasi melalui Sistem
Database Pemasyarakatan.
b. Petugas melakukan verifikasi usulan pencabutan Asimilasi dalam jangka waktu pal-
ing lama 3 (tiga) Hari terhitung setelah tanggal usul pencabutan Asimilas diterima
dari Kepala Lapas.
c. Berdasarkan hasil verifikasi apabila terdapat perbaikan maka usulan pencabutan
Asimilasi dikembalikan kepada Kepala Lapas untuk dilakukan perbaikan dengan
tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah.
d. Terhadap hasil verifikasi usulan pencabutan Asimilasi yang sudah benar, Direktur
Jenderal atas nama Menteri menetapkan keputusan pencabutan keputusan.
e. Petugas berdasarkan penetapan keputusan pencabutan dari Direktur Jenderal
melakukan otorisasi ke UPT Pemasyarakatan.

Demikian Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Repub-
lik Indonesia Nomor 03 Tahun 2018 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi,
Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat
untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

Anda mungkin juga menyukai