Disusun oleh :
Lilies Juliana Gultom 55416120018
Abstrak
Perkembangan teknologi komputer dan teknologi kesehatan serta makin tingginya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas, murah dan cepat,
menuntut profesi perawat menggunakan teknologi kesehatan dalam memberikan asuhan
keperawatan yang profesional. Tulisan ini membahas tentang pengertian telenursing,
prinsip-prinsip, kelebihan dan kekurangan telenursing serta aplikasinya dalam pelayanan
keperawatan. Telenursing sudah digunakan dalam pelayanan keperawatan di berbagai negara
di dunia. Hal ini disebabkan oleh kemudahan yang diperoleh dari sistem tersebut. Berbeda
halnya di Indonesia, masih sangat sedikit pelayanan keperawatan yang menggunakannya.
Hal ini disebabkan oleh belum tersedianya infrastruktur yang memadai, masih terbatasnya
SDM perawat yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang telenursing termasuk
kebijakan institusi pelayanan. Penelitian-penelitian telenursing menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan kepuasan masyarakat dan telenurses terhadap pelayanan kesehatan. Telenursing
itu sendiri merupakan mekanisme efektif untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Kata kunci : telenursing, telemedicine, telehealth
Figures 3a,b,c. AMD peripheral devices (from left to right): a) otoscope, b)electronic
stethoscope, c) general exam camera
3.4 Patient And Carer Perspectives Patients and families experiences with video
telehealth in rural/remote communities in Northern Canada”
Selain pengalaman yang disampaikan perawat, keluarga dan pasien juga
menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing, seperti pada penelitian yang berjudul :
“Patient And Carer Perspectives Patients and families experiences with video telehealth in
rural/remote communities in Northern Canada” yang dilakukan oleh Pat Sevean,dkk. Dimana
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang
konsultasi dengan telehealth video sebagai metode penyediaan layanan kesehatan di desa
terpencil di Kanada Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
pengumpulan data menggunakan video dan wawancara semi terstruktur terhadap partisipan
10 orang pasien dan 9 orang perwakilan keluarga yang telah menggunakan fasilitas
telenursing sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
partisipan mengemukakan keuntungan telehealth yaitu mengurangi beban (biaya perjalanan,
akomodasi, kehilangan upah, kehilangan waktu dan keterbatasan fisik), memaksimalkan
dukungan (akses ke keluarga,teman,akrab lingkungan rumah, perawat, dan penyedia layanan
lainnya).
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh ketinggalan
dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit institusi kesehatan yang
menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah, RS Banyumas, RS Fatmawati dan
beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah mengembangkan sistem pendokumentasian
keperawatan berbasis komputer. Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi
secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia
pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi
keperawatan. Apalagi belum adanya kebijakan institusi pelayanan bagi pengembangan sistem
informasi berbasis komputer.
4.1 SARAN
Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak persiapan.
Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan. Kompetensi, kualifikasi
dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam praktek telenursing adalah kompetensi
klinis, keterampilan penilaian dalam area praktek keperawatan. Selain itu perawat juga harus
memiliki karakteristik pribadi yang akan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam
telenusring, misalnya : sikap positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki
pengetahuan & kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan lingkungan misalnya
pengetahuan dan keterampilan untu mengoperasikan teknologi, memiliki pemahaman tentang
keterbatasan teknologi yang digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital
sedang dimonitor secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan
penerapan protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA