Anda di halaman 1dari 2

Tim code blue 12/02/18 siang :

Ketua : dr. Bintang (DOD)


Anggota : Davan (IGD), Irma (Nicu), Karti (Nicu)
ICU tidak bisa mengirim anggota karena kurang tenaga.

19.37 : Paging code blue diaktifkan, posisi tim saat itu :


Dr. Bintang : sudah ada di Ruby 4 sejak pasien mengalami perburukan
Br. Davan : isoma di lt. 5 WW langsung digantikan oleh Br. Mustika
Sr. Irma : sedang perbantuan di Ranap 3 WW
Sr. Karti : sedang perbantuan dan membantu pasang infus bayi di Ranap 2 GU
Saat pasien mengalami perburukan, DOD dan perawat Ranap 2GU (Sr. Evi) sudah ada di ruangan Ruby 4
dan langsung melakukan RJP. Kebetulan saat itu Sr. Nia (HCU, dinas malam) melewati ruangan tersebut
dan mengetahui ada kondisi kegawatan, kemudian Zr. Nia langsung ikut membantu menggantikan DOD
melakukan RJP, sementara Sr. Evi mengaktifkan code blue. Kemudian DOD kembali melakukan RJP dan
Sr. Nia melakukan Baging menggunakan sungkup Ranap 2GU. Setelah tim code blue mulai datang, sr.
Irma menggantikan posisi sr. Nia sambil meminta Sr. Karti mengambil Tas TMRC PIC NICU di ruang
NICU. Kemudian Sr. Irma menggantikan DOD melakukan RJP dibantu baging oleh DOD, sementara itu
Sr. Nia masih ada di tempat untuk membantu mendokumentasikan tindakan. Setelah tas TMRC PIC
NICU datang, monitor coba dipasang oleh Sr. Nia dan Br. Mustika kemudian didapatkan layar monitor
tidak bisa nyala, kemudian tim berinisiatif untuk meminjam monitor HCU. setelah itu Zr. Nia
meninggalkan ruby 4 untuk dinas malam dan dokumentasi dilanjutkan oleh Sr. Karti. Kemudian Sr. Yanti
segera ke HCU untuk meminjam monitor beserta kabelnya, tetapi tidak langsung diberikan oleh Sr. Evi
(HCU, dinas sore) dengan alasan bahwa monitor TMRC bisa dipakai, setelah itu Zr. Yanti kembali ke
Ruby 4 dan mencoba menyalakan monitor tetapi monitor tetap tidak menyala. Lalu Sr. Yanti meminta Sr.
Evi (ranap) kembali ke HCU meminjam monitor beserta elektrodanya karena setelah dicari2 di
Emergency Kit IGD tidak tersedia elektroda, tetapi Sr. Evi (HCU) tetap meyakinkan Sr. Evi (Ranap)
bahwa monitor TMRC bisa dipakai dan elektroda sudah menjadi tanggung jawab tim code blue, jadi Sr.
Evi (HCU) hanya memberikan monitor dan kabel2nya tanpa elektroda. Kemudan Sr. Yanti kembali ke
HCU untuk meminjam elektroda dan bertemu dengan Sr. Alliet (NOD) di HCU dan langsung
dipinjamkan. Setelah itu monitor HCU terpasang di pasien, RJP dan bagging terus dilakukan, 10 menit
kemudian pasien dilakukan pemeriksaan EKG dengan hasil asistole dan pasien dinyatakan meninggal
dunia oleh DOD.
Setelah pasien dinyatakan meninggal, pasien dirapikan oleh Sr. Yanti dan Sr. Evi (ranap), sedangkan tim
merapikan alat. Sr. Irma mengembalikan monitor dan kabelnya ke HCU dengan mengatakan bahwa alat
TMRC rusak dengan rasa kecewa pada sr. Evi (HCU) karena sudah mempersulit kerja tim code blue saat
itu. Kemudian setelah Br. Mustika merapikan emergency kit IGD ternyata ada elektroda dibawah obat2an
emergency jadi tidak terlihat saat dicari. Setelah di lakukan pengecekan oleh Sr. Alliet (NOD) ternyata
monitor TMRC bisa menyala dan berfungsi baik hanya saja pencolokan kabelnya yang kurang
penekanan.

Anda mungkin juga menyukai