Anda di halaman 1dari 1

Berdamai dengan Nyeri Haid

Mengalami nyeri perut dahsyat pada pagi hari padahal hari ini
ada ujian ? Serba salah karena rasanya tidak seperti biasa. Maag bukan, masuk angin juga
bukan. Ah, tamu bulanan itu memang kadang menyiksa kaum wanita seperti ini, menyebalkan.

Dismenorrhae atau biasa disebut nyeri haid adalah kondisi kesehatan yang sering ditandai
oleh rasa sakit perut yang hebat di daerah perut pada wanita yang sedang mengalami menstruasi.
Gejala yang umum dialami biasanya berupa nyeri di daerah perut bagian bawah. Pada beberapa
wanita, mual, muntah, diare, konstipasi, sakit kepala, lemas, tidak bersemangat juga bisa
menyertai gejala utama. Tingkat nyeri ini sendiri pada beberapa wanita tidak sama, ada yang
merasa baik-baik saja ketika menstruasi namun ada juga yang merasa sangat kesakitan –bahkan
pada beberapa kasus sampai pingsan- sehingga harus meninggalkan aktivitas. Tingkatan ini juga
menentukan bagaimana seorang wanita harus bertindak. Pada nyeri yang ringan tidak perlu
mendapatkan pengobatan dan cukup diatasi dengan istirahat sedangkan pada tingkat yang lebih
berat (tingkat nyeri sedang), obat bisa dikonsumsi namun tanpa harus meninggalkan aktivitas
dan apabila nyeri sudah sampai pada tahap yang berat, maka selain mengonsumsi obat seorang
wanita juga mungkin sudah tidak dapat melakukan aktivitasnya karena gangguan tersebut.
Berdasarkan penyebabnya, dismenorrhae dapat dibagi menjadi dua macam yaitu
dismenorrhae primer dan sekunder. Dikatakan primer jika nyeri yang dialami memang terjadi
karena perubahan hormonal ketika sedang dalam kondisi menstruasi sedangkan dismenorrhae
sekunder terjadi karena ada penyebab lain di luar penyebab umum ini misalnya ketika seorang
wanita mengalami endometriosis, kongesti pelvis, atau wanita yang sedang menggunakan
kontrasepsi jenis IUD (spiral).
Mungkin Anda bertanya-tanya apakah perbedaan dismenorrhae dengan Pre Menstrual
Snydrome atau yang sering disingkat sebagai PMS. Dilihat dari waktunya, PMS biasanya
menyerang seorang wanita seminggu sebelum menstruasi sedangkan gejala dismenorrhae
menyertai menstruasi yang puncak nyerinya pada hari pertama sampai ketiga fase menstruasi.
Selain itu ketika Anda merasa bad mood, tiba-tiba menjadi lebih sensitif (mudah tersinggung),
daya konsentrasi menurun, serta perubahan pola makan dan tidur, hal tersebut mengarah pada
PMS, bukan dismenorrhae.
Lalu apakah ada obat yang bisa diberikan serta bagaimana seorang wanita harus berbuat
untuk ‘membunuh’ nyeri yang menyebalkan ini ? Tetap tenang karena selalu ada solusi di setiap
masalah, begitu juga dengan dismenorrhae. Semuanya akan dibahas pada rubrik selanjutnya.
Silakan menyimak. Salam sehat! [Fa]

*) pernah dimuat di kolom “Tajuk” Buletin PIOGAMA Bulan Februari 2011

Anda mungkin juga menyukai