Penilaian Gcs Pada Neonatus
Penilaian Gcs Pada Neonatus
GCS (Glasg
(Glasgow
ow Coma
Coma Scale)
Scale) yaitu
yaitu skala
skala yang
yang diguna
digunakan
kan untuk
untuk menilai
menilai tingka
tingkatt
kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon
pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Respon
Respon pasien yang perlu diperhatika
diperhatikan
n mencakup
mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka
membuka mata
(Eye), bicara (erbal) dan gerakan (!otorik). "asil pemeriksaan dinyatakan dalam dera#at
(score) dengan rentang angka $ % & tergantung responnya. $,'
FARMAKOLOGI AMPICILLIN
1
2mpicilin (ampicillin) adalah antibiotik golongan beta laktam termasuk keluarga
penisillinum yang mempunyai spektrum luas, akti- terhadap bakteri gram negati- maupun
gram positi-. ampisilin (ampicillin) adalah bakteriocidal yang beker#a dengan cara
menghambat secara irre7ersibel akti7itas en8im transpeptidase yang dibutuhkan untuk
sintesis dinding sel bakteri. Secara spesi-ik ampisilin (ampicillin) menghambat tahap tiga/
tahap akhir dari proses sintesis dinding sel bakteri yang merupakan awal dari kehancuran sel
bakteri tersebut. 3
INDIKASI
1egunaan ampisilin (ampicillin) adalah untuk mengobati in-eksi yang disebabkan
oleh bakteri yang peka terhadap ampisilin (ampicillin) seperti in-eksi saluran na-as +
otitis media akut, -aringitis yang disebabkan streptococcus, -aringitis, sinusitis.
2mpisilin (ampicillin) adalah antibiotik pilihan pertama untuk pengobatan in-eksi/
in-eksi yang disebabkan enterococcus seperti endocarditis dan meningitis.
2mpisilin (ampicillin) digunakan #uga untuk pengobatan gonorrhoea, in-eksi kulit dan
#aringan lunak, 9n-eksi saluran kemih, in-eksi Salmonella dan shigela .
Selengkapnya lihat pada dosis.
KONTRA INDIKASI
EFEK SAMPING
kebanyakan e-ek samping ampisilin (ampicillin) yang muncul adalah mual, muntah,
ruam kulit, dan antibiotik kolitis.
E-ek samping yang #arang seperti angioedema dan Clostridium difficile diarrhea.
erawatan medis harus segera diberikan #ika tanda/tanda pertama dari e-ek samping
muncul karena #ika seseorang mengalami reaksi hipersensiti7itas terhadap
ampisilin (ampicillin), dapat mengalami shock ana-ilaktik yang bisa berakibat -atal.
PERHATIAN
"ati/hati memberikan ampisilin (ampicillin) pada penderita dengan -ungsi hati dan
gin#al yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam #angka waktu pan#ang.
"entikan pemakaian ampisilin (ampicillin) #ika ter#adi super in-eksi yang biasanya
ter#adi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter , Pseudomonas,
S.aureus Candida)
2ntibiotik golongan penicillin termasuk ampisilin (ampicillin) telah diketahui ikut
keluar bersama air susu ibu (2S9). :leh karena itu, #ika ampisilin (ampicillin) digunakan
untuk ibu menyusui, perlu dikonsultasikan dengan dokter. ;ntuk menghindari e-ek
sensiti7itas ampisilin (ampicillin) terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus
dilakukan dengan #arak yang cukup dengan saat menyusui.
2
TOLERANSI
<erhadap 1ehamilan
INTERAKSI OBAT
ampisilin (ampicillin) #ika diberikan bersamaan dengan allopurinol dapat
meningkatkan reaksi hipersensiti7itas.
obat antikoagulan war-arin dan obat probene8id dapat meningkatkan kadar ampicillin
dalam plasma sehingga meningkatkan e-ek -armakologi ampicillin.
ampisilin (ampicillin) dapat menurunkan e-ekti7itas obat kontrasepsi oral.
DOSIS AMPICILLIN
9.!., 9..+ $44 /$4 mgkghari dalam dosis terbagi setiap & #am. (maksimal+'/*
ghari).
:ral+ 4/$44 mgkghari dalam dosis terbagi setiap & #am (maksimal+ '/* ghari)
3
9n-eksi beratmengitis+
9.!.,9,+ '44/*44 mgkghari dalam dosis terbagi setiap & #am (maksimal? &/$'
ghari).
Endocarditis pro-ila@is+ Gigi, mulut, saluran perna-asan atau esophagus+ 4
mgkg digunakan 34 menit sebelum penerapan protokol, Saluran kemih, G9+
pasien resiko tinggi+ 4 mgkg (maksimal ' g) digunakan 34 menit sebelum
penerapan protokol. asien risiko tinggi+ 4 mgkg digunakan 34 menit sebelum
prosedur operasi. 3
FARMAKOLOGI CHLORAMFENICOL
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
enderita yang hipersensiti- atau mengalami reaksi toksik dengan kloram-enikol.
angan digunakan untuk mengobati in-luen8a, batuk/pilek, in-eksi tenggorokan, atau
untuk mencegah in-eksi ringan.
anita hamil dan menyusui.
enderita depresi sumsum tulang atau diskrasia darah.
4
=ayi prematur dan bayi berumur kurang dari ' minggu + ' mgkg == sehari dalam
dosis terbagi *.
1loram-enikol sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong, yaitu $ #am sebelum makan
atau ' #am setelah makan.
EFEK SAMPING
Gangguan saluran pencernaan, perdarahan saluran pencernaan,
iskrasia darah,
0eurotoksik + neuritis optic dan peri-er,
"emolisis pada penderita de-isiensi G&,
Sakit kepala,
Ense-alopati, ke#ang, delirium, depresi mental.
Reaksi hipersensiti7itas alergi seperti kemerahan kulit, demam, angioedema.
E-ek samping yang berpotensi -atal + supresi sumsum tulang dan anemia aplastik
ire7ersibel, neutropenia, trombositopenia, grey baby syndrome, dan ana-ilaksis
(#arang).
INTERAKSI OBAT
1loram-enikol menghambat metabolisme dikumarol, -enitoin, -enobarbital,
tolbutamid, klorpropamid dan siklo-os-amid.
!engurangi e-ekti7itas kontrasepsi oral.
!engurangi e-ekti7itas suplemen 8at besi dan 7itamin =$' pada terapi anemia.
!eningkatkan e-ek antikoagulan oral, antidiabetes oral, dan -enitoin.
5
TANDA DEHIDRASI PADA NEONATUS
ehidrasi terbagi dalam tiga #enis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu+
$. ehidrasi ringan (#ika penurunan cairan tubuh persen dari berat badan).
'. ehidrasi sedang (#ika penurunan cairan tubuh antara /$4 persen dari berat badan)
3. ehidrasi berat (#ika penurunan cairan tubuh lebih dari $4 persen dari berat badan). ,&,6
1ondisi dehidrasi pada bayi dibagi men#adi tiga, dehidrasi ringan, sedang, dan berat.
=erikut ciri/cirinya+
1. Dehidrasi ringan
a. !enangis tanpa air mata
ada umumnya bayi menangis disertai air mata. Segera waspadai bila ia menangis
tetapi air matanya tidak kun#ung keluar.
b. !ulut dan bibir kering
1ekurangan cairan akan membuat hampir seluruh tubuh men#adi kering. Bang terlihat
#elas adalah bagian mulut dan bibir yang kering.
c. <urun berat badan
1arena sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat seharusnya berat badan
(==) bayi terus meningkat. 0amun #ika yang ter#adi malah sebaliknya, waspadalah. <anda
dari ge#ala dehidrasi ringan yaitu == bayi turun sampai persen == asalnya.
. Dehidrasi sedang
a. ;bun/ubun cekung
atokan lain untuk mengenali dehidrasi pada bayi adalah dengan melihat ubun/
ubunnya. =ila cekung, padahal sebelumnya normal/normal sa#a dan saat itu bayi sedang
diare, mungkin ia sedang mengalami dehidrasi.
b. arang buang air kecil (=21)
Arekuensi =21 bayi cukup banyak, yakni di atas 3 cckg == setiap #amnya. 0amun
bayi yang mengalami dehidrasi akan #arang mengeluarkan air seni. opok bayi kering selama
lebih dari beberapa #am dan tentu tidak boleh kering selama lebih dari atau & #am. "al ini
dapat ter#adi bila bayi dehidrasi karena tubuhnya menggunakan sedikit cairan yang diminum
dan #uga hanya mengeluarkan sedikit cairan. =ilapun =21, air seni yang keluar sangat
sedikit dan berwarna gelap. Arekuensi =21 dapat dilihat pula dari berapa sering bayi ganti
popok. Setelah hari pertama atau kedua, &/F popok basah (/& popok sekali pakai, meskipun
bisa #adi sulit menentukan basahnya pada popok ini) dan '/ kali buang air besar setiap '*
#am berarti bayi cukup disusui. 2pabila bayi usia 3 atau * hari tidak buang air.
c. !ata cekung
1ekurangan cairan pun bisa membuat mata bayi tampak cekung dan seakan terbenam.
d. >emas dan mengantuk
6
<ak hanya orang dewasa yang merasa lemas ketika haus, bayi pun demikian. ia akan
lemas bahkan mengantuk ketika mengalami dehidrasi. 0amun karena bayi tidak bisa
mengungkapkannya hal ini lalu ditun#ukkan dengan perilakunya yang sering tidur. =ilapun
terbangun dia hanya tergolek di tempat tidur tanpa akti7itas berarti.
e. 1ulit pucat dan tidak elastik
Cairan di dalam tubuh ber-ungsi #uga untuk melembabkan kulit. =ila cairan tersebut
sangat minim, maka kulit tampak kering dan terlihat pucat. ;ntuk lebih memastikan cobalah
mencubit kulit bayi secara perlahan. =ayi positi- mengalami dehidrasi #ika setelah dicubit,
kulitnya tidak cepat kembali normal. 9ni disebabkan kulitnya men#adi tidak elastis dan
kekenyalan tubuhnya berkurang.
-. emam
Seperti layaknya orang dewasa, ge#ala dehidrasi pada bayi dapat ditandai dengan
peningkatan suhu tubuhnya. ika diukur, suhunya bisa mencapai sekitar 3F dera#at Celsius
karena #umlah cairan yang dibutuhkan tubuhnya tidak terpenuhi.
g. =erat badan turun
=ila == bayi turun semakin banyak, yaitu /$4 persen dari == asalnya, berarti
dehidrasi bayi sudah meningkat ke tara- sedang.
!. Dehidrasi "era#
a. 0apas dan denyut #antung cepat
ada dehidrasi berat, ge#ala -isik yang terlihat merupakan kelan#utan dari ge#ala
dehidrasi sedang. Ge#ala itu akan lebih nyata seluruhnya disusul kesadaran anak menurun,
napas #adi cepat, dan denyut #antung meningkat.
b. "ilang kesadaran
1arena cairan yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh berkurang, maka
seluruh sistem ker#a organ tubuh, terutama otak yang mengatur pola ker#a tubuh akan
terganggu. 1ala otak tak ber-ungsi sempurna maka banyak bayi hilang kesadarannya.
c. =erat badan turun drastis
alam waktu '* #am, bayi butuh cairan sebanyak $44 cckg ==/nya. 0amun ketika
mengalami dehidrasi berat, pengeluaran cairan makin tidak sebanding dengan kebutuhan saat
itu, yakni bisa mencapai '44/'4 cckg == dalam sehari. "al inilah yang membuat == bayi
bisa turun drastis, yaitu lebih dari $4 persen == asalnya.
PENANGANAN
=ayi yang mengalami dehidrasi harus ditangani dengan tepat dan cepat. =ila tidak,
dapat membahayakan nyawanya. rinsip penanganan dehidrasi adalah dengan rehidrasi baik
lewat oral (mulut) atau melalui pembuluh darah (in-us). ada keadaan diare dengan dehidrasi
ringan/sedang, walaupun rehidrasi yang dilakukan masih lewat oral (oralit atau larutan
lainnya), sebaiknya anak ditangani di tempat pelayanan kesehatan (Rumah sakit, 1linik, atau
uskesmas) karena keadaan anak harus betul/betul dipantau, apakah bertambah baik atau
tidak, atau apakah rehidrasi yang dilakukan sudah harus melalui pembuluh darah. ika karena
pertimbangan tertentu anak belum dapat di bawa ke tempat pelayanan kesehatan, berikut
sedikit gambaran yang dapat dilakukan+
7
$. astikan dera#at dehidrasi anak (menggunakan klasi-ikasi diatas). "al ini untuk menilai
bahwa anak belum #atuh ke dehidrasi berat
'. ada bayi muda, pemberian 2S9 merupakan pemberian cairan tambahan yang utama.
=eri 2S9 lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
3. ika anak memperoleh 2S9 eksklusi-, beri oralit atau air matang sebagai carian tambahan
*. ika anak tidak memperoleh 2S9 eksklusi-, beri satu atau lebih cairan berikut + :ralit,
cairan makanan (kuah sayur, air ta#in) atau air matang. !emberi banyak cairan pada bayi
merupakan pertolongan pertama saat bayi mengalami dehidrasi. :ralit dapat diberikan
dengan takaran yang tepat. alam 3 #am pertama, berikan oralit sebanyak 6 mlkg berat
badan dari anak. !isalkan berat badan anak $4 kg, maka dalam tiga #am pertama cairan oralit
yang harus diberikan sebanyak 64 ml ( 3 H gelas). 2tau dapat menggunakan tabel berikut+
8
DERA$AT DEHIDRASI PADA ANAK
9
%
<erapi cairan pengganti dirancang untuk mengganti kehilangan abnormal cairan dan
elektrolit yang sedang berlangsung. :leh karena konstituen dari kehilangan cairan/
elektrolit tersebut secara substansial berbeda dari komposisi cairan rumatan, maka
bila hanya meningkatkan 7olume cairan rumatan sa#a akan sangat berbahaya. Secara
umum para peneliti mengganti se#umlah besar 7olume cairan untuk mengganti cairan
yang keluar dari stoma atau kehilangan cairan oleh sebab lain dengan cairan -isilogis
secara eOui7alent.
;mumnya terapi cairan yang dapat diberikan berupa cairan kristaloid dan koloid
atau kombinasi keduanya. Cairan kristaloid adalah cairan yang mengandung air, elektrolit
dan atau gula dengan berbagai campuran. Cairan ini bisa isotonik, hipotonik,dan
hipertonik terhadap cairan plasma. Sedangkan cairan koloid yaitu cairan yang =! nya
tinggi. F,5,$4
Cairan Kris#a)*id
!erupakan larutan dengan air (aOueous) yang terdiri dari molekul/molekul kecil yang
dapat menembus membran kapiler dengan mudah. =iasanya 7olume pemberian lebih besar,
onset lebih cepat, durasinya singkat, e-ek samping lebih sedikit dan harga lebih murah.
Bang termasuk cairan kristaloid antara lain salin (salin 4,5M, ringer laktat, ringer
asetat), glukosa (M, $4M, '4M), serta sodium bikarbonat. !asing/masing #enis
memiliki kegunaan tersendiri, dimana salin biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
cairan tubuh sehari/hari dan saat kegawat daruratan, sedangkan glukosa biasa digunakan pada
penanganan kasus hipoglikemia, serta sodium bikarbonat yang merupakan terapi pilihan pada
kasus asidosis metabolik dan alkalinisasi urin.
10
!ekanisme secara umum larutan kristaloid menembus membran kapiler dari
kompartemen intra7askuler ke kompartemen interstisial, kemudian didistribusikan ke semua
kompartemen ekstra 7askuler. "anya 'M dari #umlah pemberian awal yang tetap berada
intra7askuler, sehingga penggunaannya membutuhkan 7olume 3/* kali dari 7olume plasma
yang hilang. =ersi-at isotonik, maka e-ekti- dalam mengisi se#umlah cairan kedalam
pembuluh darah dengan segera dan e-ekti- untuk pasien yang membutuhkan cairan segera.
Cairan kristaloid bersi-at mudah keluar dari intra7askuler, terutama pada kasus
dimana ter#adi peningkatan resistensi kapiler seperti pada sepsis. ada kondisi tersebut,
penting untuk dipikirkan penggantian cairan yang memiliki molekul lebih besar, yaitu #enis
koloid. 5,$4,$$
1. N*r+a) Sa)ine
1omposisi (mmoll) + 0a P $*, Cl P $*.
9ndikasi +
a. Resusitasi
ada kondisi kritis, sel/sel endotelium pembuluh darah bocor, diikuti oleh keluarnya
molekul protein besar ke kompartemen interstisial, diikuti air dan elektrolit yang bergerak ke
intertisial karena gradien osmosis. lasma e@pander berguna untuk mengganti cairan dan
elektrolit yang hilang pada intra7askuler.
b. iare
1ondisi diare menyebabkan kehilangan cairan dalam #umlah banyak, cairan 0aCl
digunakan untuk mengganti cairan yang hilang terse but.
c. >uka =akar
!ani-estasi luka bakar adalah syok hipo7olemik, dimana ter#adi kehilangan protein
plasma atau cairan ekstraseluler dalam #umlah besar dari permukaan tubuh yang terbakar.
;ntuk mempertahankan cairan dan elektrolit dapat digunakan cairan 0aCl, ringer laktat, atau
dekstrosa.
11
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. emberian normal saline dan glukosa men#aga
cairan ekstra seluler dan elektrolit.
Adverse Reaction + edema #aringan pada penggunaan 7olume besar (biasanya paru/paru),
penggunaan dalam #umlah besar menyebabkan akumulasi natrium.
Cara 1er#a :bat + keunggulan terpenting dari larutan Ringer >aktat adalah komposisi
elektrolit dan konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler.
0atrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik.
1lorida merupakan anion utama di plasma darah. 1alium merupakan kation terpenting di
intraseluler dan ber-ungsi untuk konduksi sara- dan otot. Elektrolit/elektrolit ini dibutuhkan
untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipo7olemik termasuk syok
perdarahan.
Adverse Reaction + edema #aringan pada penggunaan 7olume yang besar, biasanya paru/paru.
eringatan dan erhatian + K Not for use in the treatment of lactic acidosisK. "ati/hati
pemberian pada penderita edema peri-er pulmoner, heart failure/impaired renal function Q
pre/eklamsia.
!. De,s#r*sa
1omposisi + glukosa P 4 grl (M), $44 grl ($4M), '44 grl ('4M).
9ndikasi + sebagai cairan resusitasi pada terapi intra7ena serta untuk keperluan hidrasi selama
dan sesudah operasi. iberikan pada keadaan oliguria ringan sampai sedang (kadar kreatinin
kurang dari ' mg$44ml).
12
1ontraindikasi + "iperglikemia.
Adverse Reaction + 9n#eksi glukosa hipertonik dengan p" rendah dapat menyebabkan iritasi
pada pembuluh darah dan trombo-lebitis.
"asil studi #uga memperlihatkan R2 dapat mempertahankan suhu tubuh lebih baik dibanding
R> secara signi-ikan pada menit ke , 4, , dan &, tanpa menimbulkan perbedaan yang
13
signi-ikan pada parameter/parameter hemodinamik (denyut #antung dan tekanan darah
sistolik/diastolik).
Cairan K*)*id
!erupakan larutan yang terdiri dari molekul/molekul besar yang sulit menembus
membran kapiler, digunakan untuk mengganti cairan intra7askuler. ;mumnya pemberian
lebih kecil, onsetnya lambat, durasinya lebih pan#ang, e-ek samping lebih banyak, dan lebih
mahal.
!ekanisme secara umum memiliki si-at seperti protein plasma sehingga cenderung
tidak keluar dari membran kapiler dan tetap berada dalam pembuluh darah, bersi-at
hipertonik dan dapat menarik cairan dari pembuluh darah. :leh karena itu penggunaannya
membutuhkan 7olume yang sama dengan #umlah 7olume plasma yang hilang. igunakan
untuk men#aga dan meningkatkan tekanan osmose plasma. 5,$4,$$
1. A)"0+in
1omposisi + 2lbumin yang tersedia untuk keperluan klinis adalah protein &5/ka yang
dimurnikan dari plasma manusia (cotoh+ albumin M).2lbumin merupakan koloid alami dan
lebih menguntungkan karena + 7olume yang dibutuhkan lebih kecil, e-ek koagulopati lebih
rendah, resiko akumulasi di dalam #aringan pada penggunaan #angka lama yang lebih kecil
dibandingkan starches dan resiko ter#adinya ana-ilaksis lebih kecil.
9ndikasi +
14
. HES -Hdr*2e#) S#ar3hes
1omposisi + Starches tersusun atas ' tipe polimer glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin.
9ndikasi + enggunaan "ES pada resusitasi post trauma dapat menurunkan permeabilitas
pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan resiko kebocoran kapiler.
• <ingkat e-ikasi koloid lebih tinggi dibandingkan kristaloid, disamping itu "ES tetap
bisa digunakan untuk menambah 7olume plasma meskipun ter#adi kenaikan
permeabilitas.
• ada syok hipo7olemia diperoleh inn7estigasi bahwa "ES dan albumin menun#ukkan
mani-estasi edema paru yang lebih kecil dibandingkan kristaloid.
• engan men#aga C:, dapat mencegah komplikasi lebih lan#ut seperti asidosis
re-raktori.
• "ES #uga mempunyai kemampuan -armakologi yang sangat menguntungkan pada
kondisi sepsis yaitu menekan la#u sirkulasi dengan menghambat adesi molekuler.
Sementara itu pada penelitian yang lain, disimpulkan "ES tidak boleh digunakan pada sepsis
karena +
• Edema paru tetap ter#adi baik setelah penggunaan kristaloid maupun koloid ("ES),
yang mani-estasinya menyebabkan kerusakan al7eoli.
• "ES tidak dapat meningkatkan sirkulasi splanchnic dibandingkan dengan gelatin pada
pasien sepsis dengan hipo7olemia.
• "ES mempunyai resiko lebih tinggi menimbulkan gangguan koagulasi, 2RA, pruritus,
dan liver failure. "al ini terutama ter#adi pada pasien dengan kondisi iskemik reper-usi
(contoh+ transplantasi gin#al).
• Resiko ne-rotoksik pada "ES dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan gelatin pada
pasien dengan sepsis.
Adverse reaction + "ES dapat terakumulasi pada #aringan retikulo endotelial #ika digunakan
dalam #angka waktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan pruritus.
!. De2#ran
1omposisi + de@tran tersusun dari polimer glukosa hasil sintesis dari bakteri >euconostoc
mesenteroides, yang ditumbuhkan pada media sukrosa.
15
9ndikasi +
• enambah 7olume plasma pada kondisi trauma, syok sepsis, iskemia miokard,
iskemia cerebral, dan penyakit 7askuler peri-er.
• !empunyai e-ek anti trombus, mekanismenya adalah dengan menurunkan 7iskositas
darah, dan menghambat agregasi platelet. ada suatu penelitian dikemukakan bahwa
de@tran/*4 mempunyai e-ek anti trombus paling poten #ika dibandingkan dengan gelatin
dan "ES.
1ontraidikasi + pasien dengan tanda/tanda kerusakan hemostatik (trombositopenia,
hipo-ibrinogenemia), tanda/tanda gagal #antung, gangguan gin#al dengan oliguria atau anuria
yang parah.
Adverse Reaction + e@tran dapat menyebabkan syok ana-ilaksis, de@tran #uga sering
dilaporkan dapat menyebabkan gagal gin#al akibat akumulasi molekul/molekul de@tran pada
tubulus renal. ada dosis tinggi, de@tran menimbulkan e-ek pendarahan yang signi-ikan.
Contoh + hibiron, isotic tearin, tears naturale 99, plasma-usin.
/. Ge)a#in
1omposisi + Gelatin diambil dari hidrolisis kolagen bo7ine.
1ontraindikasi + haemacel tersusun atas se#umlah besar kalsium, sehingga harus dihindari
pada keadaan hiperkalsemia.
Adverse reaction + dapat menyebabkan reaksi ana-ilaksis. ada penelitian dengan '4.444
pasien, dilaporkan bahwa gelatin mempunyai resiko ana-ilaksis yang tinggi bila dibandingkan
dengan starches.
Contoh + haemacel, gelo-usine.
Cairan Kh0s0s
5,$4,$$
Contoh dalam kelompok ini seperti cairan mannitol.
16
DAFTAR PUSTAKA
$. a7is R et al+ "ead and spinal cord in#ury. 9n <e@tbook o- ediatric 9ntensi7e Care,
edited
*. Setyabudi, Rianto. Aarmakologi dan terapi. Edisi . '446. akarta+ Gaya =aru hal 644/
64'
. 0anny >..,i7ian. '4$$. Asuhan Neonatus, !ayi, dan Ana" !alita. akarta+
Salemba!edika
&. 2limul "., 28i8 2. '44F. Pengantar #lmu $esehatan Ana" %ntu" Pendidi"an
$ebidanan.
akarta+ Salemba !edika
6. Rukiyah, 2.Beyeh. Bulianti, >ia. '4$4. Asuhan Neonatus, !ayi, dan Ana" !alita .
akarta+
enerbit =uku 1eperawatan an 1ebidanan
5. =ongard A.S., Sue .B., intch .R., '44F. Current iagnosis and &reatment Critical
Care &hird Edition. !cGraw "ill.
$4. =renner !., Sa-ani !., '44. Critical Care and Cardiac 'edicine. Current Clinical
Strategies ublishing.
$$. Singer !., ebb 2.R., '44. ()ford*andboo" of Critical Care +nd Edition. :@-ord
;ni7ersity ress 9nc.
17
18