Anda di halaman 1dari 18

PENILAIAN GCS PADA NEONATUS

GCS (Glasg
(Glasgow
ow Coma
Coma Scale)
Scale) yaitu
yaitu skala
skala yang
yang diguna
digunakan
kan untuk
untuk menilai
menilai tingka
tingkatt
kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon
 pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Respon
Respon pasien yang perlu diperhatika
diperhatikan
n mencakup
mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka
membuka mata
(Eye), bicara (erbal) dan gerakan (!otorik). "asil pemeriksaan dinyatakan dalam dera#at
(score) dengan rentang angka $ % & tergantung responnya. $,'

enilaian GCS pada bayi  anak 

 Eye (Respon membuka !ata)


(*) + spontan
(3) + atuh pada perintahsuara
(') + dengan rangsangan nyeri
($) + tidak
tidak ada
ada respon
respon
 erbal (bicara)
() + mengoceh
(*) + menangis lemah
(3) + menangis (karena diberi rangsangan nyeri)
(') + merintih (karena diberi rangsangan nyeri)
($) + tidak ada respon
 !otorik (gerakan)
(&) + spontan
() + menarik (karena sentuhan)
(*) + menarik (karena rangsangan nyeri)
(3) + -leksi abnormal
(') + ekstensi abnormal
($) + tidak ada respon

"asil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disa#ikan dalam simbol E


!
! Selan#u
Selan#utny
tnyaa nilai/
nilai/nil
nilai
ai di#uml
di#umlahk
ahkan.
an. 0ilai
0ilai GCS yang
yang terting
tertinggi
gi adalah
adalah $ yaitu
yaitu
E*!& dan terendah adalah 3 yaitu yait u E$$!$.
1esimpulan +
$. Comp
Compos osme
mentntis
is + $/$
$/$**
'. 2pati
patiss + $3/$
3/$'
3. eli
eliri
rium
um + $$/$4
/$4
*. Somno
omnole len
n + 5/6
5/6
. Stupor + &/*
&. Coma + 3 $,'

FARMAKOLOGI AMPICILLIN

1
2mpicilin (ampicillin) adalah antibiotik golongan beta laktam termasuk keluarga
 penisillinum yang mempunyai spektrum luas, akti- terhadap bakteri gram negati- maupun
gram positi-. ampisilin (ampicillin) adalah bakteriocidal yang beker#a dengan cara
menghambat secara irre7ersibel akti7itas en8im transpeptidase yang dibutuhkan untuk 
sintesis dinding sel bakteri. Secara spesi-ik ampisilin (ampicillin) menghambat tahap tiga/
tahap akhir dari proses sintesis dinding sel bakteri yang merupakan awal dari kehancuran sel
 bakteri tersebut. 3

INDIKASI
 1egunaan ampisilin (ampicillin) adalah untuk mengobati in-eksi yang disebabkan
oleh bakteri yang peka terhadap ampisilin (ampicillin) seperti in-eksi saluran na-as +
otitis media akut, -aringitis yang disebabkan streptococcus, -aringitis, sinusitis.
 2mpisilin (ampicillin) adalah antibiotik pilihan pertama untuk pengobatan in-eksi/
in-eksi yang disebabkan enterococcus seperti endocarditis dan meningitis.
 2mpisilin (ampicillin) digunakan #uga untuk pengobatan gonorrhoea, in-eksi kulit dan
 #aringan lunak, 9n-eksi saluran kemih, in-eksi Salmonella dan shigela .
 Selengkapnya lihat pada dosis.

KONTRA INDIKASI

enggunaan antibiotik ampisilin (ampicillin) harus dihindari pada pasien hipersensiti-itas


 pada ampisilin (ampicillin) dan antibiotika bata laktam lainnya seperti penicillin dan
cephalosporin.

EFEK SAMPING
 kebanyakan e-ek samping ampisilin (ampicillin) yang muncul adalah mual, muntah,
ruam kulit, dan antibiotik kolitis.
 E-ek samping yang #arang seperti angioedema dan Clostridium difficile diarrhea.
 erawatan medis harus segera diberikan #ika tanda/tanda pertama dari e-ek samping
muncul karena #ika seseorang mengalami reaksi hipersensiti7itas terhadap
ampisilin (ampicillin), dapat mengalami shock ana-ilaktik yang bisa berakibat -atal.

PERHATIAN
 "ati/hati memberikan ampisilin (ampicillin) pada penderita dengan -ungsi hati dan
gin#al yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam #angka waktu pan#ang.
 "entikan pemakaian ampisilin (ampicillin) #ika ter#adi super in-eksi yang biasanya
ter#adi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter , Pseudomonas,
S.aureus Candida)
 2ntibiotik golongan penicillin termasuk ampisilin (ampicillin) telah diketahui ikut
keluar bersama air susu ibu (2S9). :leh karena itu, #ika ampisilin (ampicillin) digunakan
untuk ibu menyusui, perlu dikonsultasikan dengan dokter. ;ntuk menghindari e-ek 
sensiti7itas ampisilin (ampicillin) terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus
dilakukan dengan #arak yang cukup dengan saat menyusui.

2
TOLERANSI
 <erhadap 1ehamilan

enelitian pada reproduksi hewan tidak menun#ukkan resiko pemakaian


ampisilin (ampicillin) pada #anin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali
dengan baik pada wanita hamil  enelitian pada hewan telah menun#ukkan e-ek buruk ,
namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil tidak 
menun#ukkan resiko untuk #anin pada trimester berapapun. ata keamanan penggunaan
 pada ibu hamil belum ada sehingga CC (center -or disease controle and pre7ention)
memasukannya pada 1elas -aktor risiko =.

 <erhadap 9bu !enyususi + CC mengklasikasikan keamananya kategori = 1arena


amoksisilin terdistribusi kedalam 2S9 (air susu ibu) maka dikhawatirkan amoksisilin
dapat menyebabkan respon hipersensiti- untuk bayi, sehingga monitoring perlu dilakukan
selama menggunakan obat ini pada ibu menyusui.

 <erhadap 2nak/anak + ata tentang keamanan masih es tablish

 <erhadap "asil >aboratorium + =erpengaruh terhadap hasil pengukuran + "ematologi dan


hepar.

INTERAKSI OBAT
 ampisilin (ampicillin) #ika diberikan bersamaan dengan allopurinol dapat
meningkatkan reaksi hipersensiti7itas.
 obat antikoagulan war-arin dan obat probene8id dapat meningkatkan kadar ampicillin
dalam plasma sehingga meningkatkan e-ek -armakologi ampicillin.
 ampisilin (ampicillin) dapat menurunkan e-ekti7itas obat kontrasepsi oral.

DOSIS AMPICILLIN

ampisilin (ampicillin) diberikan dengan dosis sebagai berikut +

osis ampisilin pada bayi dan anak+

 9n-eksi ringan % sedang+

 9.!., 9..+ $44 /$4 mgkghari dalam dosis terbagi setiap & #am. (maksimal+'/*
ghari).

 :ral+ 4/$44 mgkghari dalam dosis terbagi setiap & #am (maksimal+ '/* ghari)

3
 9n-eksi beratmengitis+

 9.!.,9,+ '44/*44 mgkghari dalam dosis terbagi setiap & #am (maksimal? &/$'
ghari).
 Endocarditis pro-ila@is+ Gigi, mulut, saluran perna-asan atau esophagus+ 4
mgkg digunakan 34 menit sebelum penerapan protokol, Saluran kemih, G9+
 pasien resiko tinggi+ 4 mgkg (maksimal ' g) digunakan 34 menit sebelum
 penerapan protokol. asien risiko tinggi+ 4 mgkg digunakan 34 menit sebelum
 prosedur operasi. 3

FARMAKOLOGI CHLORAMFENICOL

Chloramphenicol (kloram-enikol) adalah antibiotik yang mempunyai akti-itas


 bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersi-at bakterisid. 2kti7itas anti bakterinya dengan
menghambat sintesa protein dengan #alan mengikat ribosom subunit 4S, yang merupakan
langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. 1loram-enikol e-ekti- terhadap bakteri
aerob gram/positi-, termasuk S. pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram/negati-,
termasuk ". in-luen8ae, 0. meningitidis, Salmonella, . mirabilis, seudomonas mallei, s.
cepacia, ibrio cholerae, Arancisella tularensis, Bersinia pestis, =rucella dan Shigella. 3,*

INDIKASI

 1loram-enikol merupakan obat pilihan untuk penyakit ti-us, parati-us dan


salmonelosis lainnya.
 ;ntuk in-eksi berat yang disebabkan oleh ". in-luen8ae (terutama in-eksi
meningual), rickettsia, lymphogranuloma/psittacosis dan beberapa bakteri gram/
negati- yang menyebabkan bakteremia meningitis, dan in-eksi berat yang lainnya.
 !eningitis bakterialis.
 2bses otak.
 Granuloma inguinale.
 Gas gangrene.
 hippleDs disease.
 Gastroenteritis berat

KONTRAINDIKASI
 enderita yang hipersensiti- atau mengalami reaksi toksik dengan kloram-enikol.
 angan digunakan untuk mengobati in-luen8a, batuk/pilek, in-eksi tenggorokan, atau
untuk mencegah in-eksi ringan.
 anita hamil dan menyusui.
 enderita depresi sumsum tulang atau diskrasia darah.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI


 ewasa, anak/anak, dan bayi berumur lebih dari ' minggu + 4 mgkg == sehari
dalam dosis terbagi 3 % *.

4
 =ayi prematur dan bayi berumur kurang dari ' minggu + ' mgkg == sehari dalam
dosis terbagi *.

1loram-enikol sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong, yaitu $ #am sebelum makan
atau ' #am setelah makan.

EFEK SAMPING
 Gangguan saluran pencernaan, perdarahan saluran pencernaan,
 iskrasia darah,
  0eurotoksik + neuritis optic dan peri-er,
 "emolisis pada penderita de-isiensi G&,
 Sakit kepala,
 Ense-alopati, ke#ang, delirium, depresi mental.
 Reaksi hipersensiti7itas  alergi seperti kemerahan kulit, demam, angioedema.
 E-ek samping yang berpotensi -atal + supresi sumsum tulang dan anemia aplastik 
ire7ersibel, neutropenia, trombositopenia, grey baby syndrome, dan ana-ilaksis
(#arang).

INTERAKSI OBAT
 1loram-enikol menghambat metabolisme dikumarol, -enitoin, -enobarbital,
tolbutamid, klorpropamid dan siklo-os-amid.
 !engurangi e-ekti7itas kontrasepsi oral.
 !engurangi e-ekti7itas suplemen 8at besi dan 7itamin =$' pada terapi anemia.
 !eningkatkan e-ek antikoagulan oral, antidiabetes oral, dan -enitoin.

PERINGATAN DAN PERHATIAN


 ada penggunaan #angka pan#ang sebaiknya dilakukan pemeriksaan hematologi secara
 berkala.
 "ati/hati penggunaan pada penderita dengan gangguan gin#al, bayi prematur dan bayi
yang baru lahir.
 enggunaan kloram-enikol dalam #angka pan#ang dapat menyebabkan tumbuhnya
mikroorganisme yang tidak sensiti- termasuk #amur. 3,*

5
TANDA DEHIDRASI PADA NEONATUS

ehidrasi terbagi dalam tiga #enis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu+

$. ehidrasi ringan (#ika penurunan cairan tubuh  persen dari berat badan).
'. ehidrasi sedang (#ika penurunan cairan tubuh antara /$4 persen dari berat badan)
3. ehidrasi berat (#ika penurunan cairan tubuh lebih dari $4 persen dari berat badan). ,&,6

1ondisi dehidrasi pada bayi dibagi men#adi tiga, dehidrasi ringan, sedang, dan berat.
=erikut ciri/cirinya+

1. Dehidrasi ringan
a. !enangis tanpa air mata
ada umumnya bayi menangis disertai air mata. Segera waspadai bila ia menangis
tetapi air matanya tidak kun#ung keluar.
 b. !ulut dan bibir kering
1ekurangan cairan akan membuat hampir seluruh tubuh men#adi kering. Bang terlihat
 #elas adalah bagian mulut dan bibir yang kering.
c. <urun berat badan
1arena sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat seharusnya berat badan
(==) bayi terus meningkat. 0amun #ika yang ter#adi malah sebaliknya, waspadalah. <anda
dari ge#ala dehidrasi ringan yaitu == bayi turun sampai  persen == asalnya.

. Dehidrasi sedang
a. ;bun/ubun cekung
atokan lain untuk mengenali dehidrasi pada bayi adalah dengan melihat ubun/
ubunnya. =ila cekung, padahal sebelumnya normal/normal sa#a dan saat itu bayi sedang
diare, mungkin ia sedang mengalami dehidrasi.
 b. arang buang air kecil (=21)
Arekuensi =21 bayi cukup banyak, yakni di atas 3 cckg == setiap #amnya. 0amun
 bayi yang mengalami dehidrasi akan #arang mengeluarkan air seni. opok bayi kering selama
lebih dari beberapa #am dan tentu tidak boleh kering selama lebih dari  atau & #am. "al ini
dapat ter#adi bila bayi dehidrasi karena tubuhnya menggunakan sedikit cairan yang diminum
dan #uga hanya mengeluarkan sedikit cairan. =ilapun =21, air seni yang keluar sangat
sedikit dan berwarna gelap. Arekuensi =21 dapat dilihat pula dari berapa sering bayi ganti
 popok. Setelah hari pertama atau kedua, &/F popok basah (/& popok sekali pakai, meskipun
 bisa #adi sulit menentukan basahnya pada popok ini) dan '/ kali buang air besar setiap '*
 #am berarti bayi cukup disusui. 2pabila bayi usia 3 atau * hari tidak buang air.
c. !ata cekung
1ekurangan cairan pun bisa membuat mata bayi tampak cekung dan seakan terbenam.
d. >emas dan mengantuk 

6
<ak hanya orang dewasa yang merasa lemas ketika haus, bayi pun demikian. ia akan
lemas bahkan mengantuk ketika mengalami dehidrasi. 0amun karena bayi tidak bisa
mengungkapkannya hal ini lalu ditun#ukkan dengan perilakunya yang sering tidur. =ilapun
terbangun dia hanya tergolek di tempat tidur tanpa akti7itas berarti.
e. 1ulit pucat dan tidak elastik 
Cairan di dalam tubuh ber-ungsi #uga untuk melembabkan kulit. =ila cairan tersebut
sangat minim, maka kulit tampak kering dan terlihat pucat. ;ntuk lebih memastikan cobalah
mencubit kulit bayi secara perlahan. =ayi positi- mengalami dehidrasi #ika setelah dicubit,
kulitnya tidak cepat kembali normal. 9ni disebabkan kulitnya men#adi tidak elastis dan
kekenyalan tubuhnya berkurang.
-. emam
Seperti layaknya orang dewasa, ge#ala dehidrasi pada bayi dapat ditandai dengan
 peningkatan suhu tubuhnya. ika diukur, suhunya bisa mencapai sekitar 3F dera#at Celsius
karena #umlah cairan yang dibutuhkan tubuhnya tidak terpenuhi.
g. =erat badan turun
=ila == bayi turun semakin banyak, yaitu /$4 persen dari == asalnya, berarti
dehidrasi bayi sudah meningkat ke tara- sedang.

!. Dehidrasi "era#
a. 0apas dan denyut #antung cepat
ada dehidrasi berat, ge#ala -isik yang terlihat merupakan kelan#utan dari ge#ala
dehidrasi sedang. Ge#ala itu akan lebih nyata seluruhnya disusul kesadaran anak menurun,
napas #adi cepat, dan denyut #antung meningkat.
 b. "ilang kesadaran
1arena cairan yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh berkurang, maka
seluruh sistem ker#a organ tubuh, terutama otak yang mengatur pola ker#a tubuh akan
terganggu. 1ala otak tak ber-ungsi sempurna maka banyak bayi hilang kesadarannya.
c. =erat badan turun drastis
alam waktu '* #am, bayi butuh cairan sebanyak $44 cckg ==/nya. 0amun ketika
mengalami dehidrasi berat, pengeluaran cairan makin tidak sebanding dengan kebutuhan saat
itu, yakni bisa mencapai '44/'4 cckg == dalam sehari. "al inilah yang membuat == bayi
 bisa turun drastis, yaitu lebih dari $4 persen == asalnya.

PENANGANAN
=ayi yang mengalami dehidrasi harus ditangani dengan tepat dan cepat. =ila tidak,
dapat membahayakan nyawanya. rinsip penanganan dehidrasi adalah dengan rehidrasi baik 
lewat oral (mulut) atau melalui pembuluh darah (in-us). ada keadaan diare dengan dehidrasi
ringan/sedang, walaupun rehidrasi yang dilakukan masih lewat oral (oralit atau larutan
lainnya), sebaiknya anak ditangani di tempat pelayanan kesehatan (Rumah sakit, 1linik, atau
uskesmas) karena keadaan anak harus betul/betul dipantau, apakah bertambah baik atau
tidak, atau apakah rehidrasi yang dilakukan sudah harus melalui pembuluh darah. ika karena
 pertimbangan tertentu anak belum dapat di bawa ke tempat pelayanan kesehatan, berikut
sedikit gambaran yang dapat dilakukan+

7
$. astikan dera#at dehidrasi anak (menggunakan klasi-ikasi diatas). "al ini untuk menilai
 bahwa anak belum #atuh ke dehidrasi berat
'. ada bayi muda, pemberian 2S9 merupakan pemberian cairan tambahan yang utama.
=eri 2S9 lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
3. ika anak memperoleh 2S9 eksklusi-, beri oralit atau air matang sebagai carian tambahan
*. ika anak tidak memperoleh 2S9 eksklusi-, beri satu atau lebih cairan berikut + :ralit,
cairan makanan (kuah sayur, air ta#in) atau air matang. !emberi banyak cairan pada bayi
merupakan pertolongan pertama saat bayi mengalami dehidrasi. :ralit dapat diberikan
dengan takaran yang tepat. alam 3 #am pertama, berikan oralit sebanyak 6 mlkg berat
 badan dari anak. !isalkan berat badan anak $4 kg, maka dalam tiga #am pertama cairan oralit
yang harus diberikan sebanyak 64 ml ( 3 H gelas). 2tau dapat menggunakan tabel berikut+

;mur Sd * bln */$' bln $'/'* bln '/ thn


=erat badan I & kg &/$4 kg $4/$' kg $'/$5 kg
umlah cairan yang '44/*44 ml *44/644 ml 644/544 ml 544/$*44 ml
diberi dalam 3 #am
 pertama

Sumber+ elayanan kesehatan anak di rumah sakit % ":)


 <anpa takaran akurat, oralit #ustru membahayakan karena kandungan garamnya yang masih
kental dikhawatirkan malah akan meningkatkan dehidrasi. asalnya garam yang pekat akan
JmenarikK air dari dalam sel/sel tubuh.
. ;ntuk anak yang kurang dari & bulan yang tidak menyusu, beri #uga $44 % '44 air 
matang selama periode ini
&. E7aluasi setelah 3 #am, untuk menilai dan mengklasi-ikasi kembali dera#at dehidrasinya
dan menentukan tindakan selan#utnya
6. >an#utkan pemberian 2S9
F. =eri tablet Linc sesuai aturan bila dehidrasi disebabkan oleh diare
5. #ika ibu ragu atau keadaan anak tidak lebih baik, #angan tunda lagi, segera bawa ke
dokter dan tempat pelayanan kesehatan. Segera membawa bayi ke dokter merupakan
tindakan bi#aksana untuk mendapatkan penanganan lebih intensi-. =ila ter#adi kegawatan,
seperti bayi hilang kesadaran, semakin kurus, pucat, napas cepat, detak #antung cepat, larikan
segera ke unit gawat darurat rumah sakit agar penanganan yang lebih intensi- bisa segera
dilakukan. ,&,6

8
DERA$AT DEHIDRASI PADA ANAK 

9
%

TERAPI CAIRAN RUMATAN UNTUK BA&I NORMAL ATERM DAN ANAK'ANAK 

=ayi baru lahir +

 "ari % $ + in-use $4 dengan rate 4/&4 mlkg'* #am


 "ari % ' + in-use $4 dengan 4.'M 0aCl, in-used rate $44 mlkg'* #am
 Setelah hari ke/6 + Mdengan 4.*M 0aCl , atau $4 dengan 4.*M 0aCl, in-used
rate $44 ml/ $4 mlkg'* #am

emberian cairan pada anak 

 == 4/$4 kg + $44 mlkg'*#am


 == $4/'4 kg + $444 ml '*#am  4 mlkg'*#am atau *4ml#am  ' mlkg'*#am
 == N '4 kg + $44 ml.'*#am  'mlkg'*#am atau &4ml#am  $ mlkg'*#am

<erapi replacement cairan

<erapi cairan pengganti dirancang untuk mengganti kehilangan abnormal cairan dan
elektrolit yang sedang berlangsung. :leh karena konstituen dari kehilangan cairan/
elektrolit tersebut secara substansial berbeda dari komposisi cairan rumatan, maka
 bila hanya meningkatkan 7olume cairan rumatan sa#a akan sangat berbahaya. Secara
umum para peneliti mengganti se#umlah besar 7olume cairan untuk mengganti cairan
yang keluar dari stoma atau kehilangan cairan oleh sebab lain dengan cairan -isilogis
secara eOui7alent.

$ENIS ($ENIS CAIRAN INFUS

;mumnya terapi cairan yang dapat diberikan berupa cairan kristaloid dan koloid
atau kombinasi keduanya. Cairan kristaloid adalah cairan yang mengandung air, elektrolit
dan atau gula dengan berbagai campuran. Cairan ini bisa isotonik, hipotonik,dan
hipertonik terhadap cairan plasma. Sedangkan cairan koloid yaitu cairan yang =! nya
tinggi. F,5,$4

 Cairan Kris#a)*id
!erupakan larutan dengan air (aOueous) yang terdiri dari molekul/molekul kecil yang
dapat menembus membran kapiler dengan mudah. =iasanya 7olume pemberian lebih besar,
onset lebih cepat, durasinya singkat, e-ek samping lebih sedikit dan harga lebih murah.

Bang termasuk cairan kristaloid antara lain salin (salin 4,5M, ringer laktat, ringer 
asetat), glukosa (M, $4M, '4M), serta sodium bikarbonat. !asing/masing #enis
memiliki kegunaan tersendiri, dimana salin biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
cairan tubuh sehari/hari dan saat kegawat daruratan, sedangkan glukosa biasa digunakan pada
 penanganan kasus hipoglikemia, serta sodium bikarbonat yang merupakan terapi pilihan pada
kasus asidosis metabolik dan alkalinisasi urin.

10
!ekanisme secara umum larutan kristaloid menembus membran kapiler dari
kompartemen intra7askuler ke kompartemen interstisial, kemudian didistribusikan ke semua
kompartemen ekstra 7askuler. "anya 'M dari #umlah pemberian awal yang tetap berada
intra7askuler, sehingga penggunaannya membutuhkan 7olume 3/* kali dari 7olume plasma
yang hilang. =ersi-at isotonik, maka e-ekti- dalam mengisi se#umlah cairan kedalam
 pembuluh darah dengan segera dan e-ekti- untuk pasien yang membutuhkan cairan segera.

Cairan kristaloid bersi-at mudah keluar dari intra7askuler, terutama pada kasus
dimana ter#adi peningkatan resistensi kapiler seperti pada sepsis. ada kondisi tersebut,
 penting untuk dipikirkan penggantian cairan yang memiliki molekul lebih besar, yaitu #enis
koloid. 5,$4,$$

1. N*r+a) Sa)ine
1omposisi (mmoll) + 0a P $*, Cl P $*.

1emasan + $44, '4, 44, $444 ml.

9ndikasi +

a. Resusitasi

ada kondisi kritis, sel/sel endotelium pembuluh darah bocor, diikuti oleh keluarnya
molekul protein besar ke kompartemen interstisial, diikuti air dan elektrolit yang bergerak ke
intertisial karena gradien osmosis. lasma e@pander berguna untuk mengganti cairan dan
elektrolit yang hilang pada intra7askuler.

 b. iare

1ondisi diare menyebabkan kehilangan cairan dalam #umlah banyak, cairan 0aCl
digunakan untuk mengganti cairan yang hilang terse but.

c. >uka =akar 

!ani-estasi luka bakar adalah syok hipo7olemik, dimana ter#adi kehilangan protein
 plasma atau cairan ekstraseluler dalam #umlah besar dari permukaan tubuh yang terbakar.
;ntuk mempertahankan cairan dan elektrolit dapat digunakan cairan 0aCl, ringer laktat, atau
dekstrosa.

d. Gagal Gin#al 2kut

enurunan -ungsi gin#al akut mengakibatkan kegagalan gin#al men#aga homeostasis


tubuh. 1eadaan ini #uga meningkatkan metabolit nitrogen yaitu ureum dan kreatinin serta

11
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. emberian normal saline dan glukosa men#aga
cairan ekstra seluler dan elektrolit.

1ontraindikasi + hipertonik uterus, hiponatremia, retensi cairan. igunakan dengan


 pengawasan ketat pada C"A, insu-isiensi renal, hipertensi, edema peri-er dan edema paru.

 Adverse Reaction + edema #aringan pada penggunaan 7olume besar (biasanya paru/paru),
 penggunaan dalam #umlah besar menyebabkan akumulasi natrium.

. Ringer La,#a# -RL


1omposisi (mmol$44ml) + 0a P $34/$*4, 1 P */, Ca P '/3, Cl P $45/$$4, =asa P 'F/34
mEOl.

1emasan + 44, $444 ml.

Cara 1er#a :bat + keunggulan terpenting dari larutan Ringer >aktat adalah komposisi
elektrolit dan konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler.
 0atrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik.
1lorida merupakan anion utama di plasma darah. 1alium merupakan kation terpenting di
intraseluler dan ber-ungsi untuk konduksi sara- dan otot. Elektrolit/elektrolit ini dibutuhkan
untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipo7olemik termasuk syok 
 perdarahan.

9ndikasi + mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok 


hipo7olemik. Ringer laktat men#adi kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan
asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat
metabolisme anaerob.

1ontraindikasi + hipernatremia, kelainan gin#al, kerusakan sel hati, asidosis laktat.

 Adverse Reaction + edema #aringan pada penggunaan 7olume yang besar, biasanya paru/paru.
eringatan dan erhatian + K Not for use in the treatment of lactic acidosisK. "ati/hati
 pemberian pada penderita edema peri-er pulmoner, heart failure/impaired renal function Q
 pre/eklamsia.

!. De,s#r*sa
1omposisi + glukosa P 4 grl (M), $44 grl ($4M), '44 grl ('4M).

1emasan + $44, '4, 44 ml.

9ndikasi + sebagai cairan resusitasi pada terapi intra7ena serta untuk keperluan hidrasi selama
dan sesudah operasi. iberikan pada keadaan oliguria ringan sampai sedang (kadar kreatinin
kurang dari ' mg$44ml).

12
1ontraindikasi + "iperglikemia.

 Adverse Reaction + 9n#eksi glukosa hipertonik dengan p" rendah dapat menyebabkan iritasi
 pada pembuluh darah dan trombo-lebitis.

/. Ringer Ase#a# -RA


>arutan ini merupakan salah satu cairan kristaloid yang cukup banyak diteliti. >arutan
R2 berbeda dari R> (Ringer >aktat) dimana laktat terutama dimetabolisme di hati, sementara
asetat dimetabolisme terutama di otot. Sebagai cairan kristaloid isotonik yang memiliki
komposisi elektrolit mirip dengan plasma, R2 dan R> e-ekti- sebagai terapi resusitasi pasien
dengan dehidrasi berat dan syok, terlebih pada kondisi yang disertai asidosis. !etabolisme
asetat #uga didapatkan lebih cepat 3/* kali dibanding laktat. engan pro-il seperti ini, R2
memiliki man-aat/man-aat tambahan pada dehidrasi dengan kehilangan bikarbonat masi- 
yang ter#adi pada diare. enggunaan Ringer 2setat sebagai cairan resusitasi sudah seharusnya
diberikan pada pasien dengan gangguan -ungsi hati berat seperti sirosis hati dan asidosis
laktat. "al ini dikarenakan adanya laktat dalam larutan Ringer >aktat membahayakan pasien
sakit berat karena dikon7ersi dalam hati men#adi bikarbonat. Ringer 2setat telah tersedia luas
di berbagai negara. Cairan ini terutama diindikasikan sebagai pengganti kehilangan cairan
akut (resusitasi), misalnya pada diare, =, luka bakarsyok hemoragik? pengganti cairan
selama prosedur operasi? loading   cairan saat induksi anestesi regional? priming solution pada
tindakan pintas kardiopulmonal? dan #uga diindikasikan pada stroke akut dengan komplikasi
dehidrasi. !an-aat pemberian loading cairan pada saat induksi anastesi, misalnya
ditun#ukkan oleh studi Ewaldsson dan "ahn ('44$) yang menganalisis e-ek pemberian 34
ml R2 secara cepat (dalam waktu ' menit) setelah induksi anestesi umum dan spinal terhadap
 parameter/parameter 7olume kinetik. Studi ini memperlihatkan pemberian R2 dapat
mencegah hipotensi arteri yang disebabkan hipo7olemia sentral, yang umum ter#adi setelah
anestesi umumspinal. ;ntuk kasus obstetrik, :ni8uka dkk ($555) mencoba membandingkan
e-ek pemberian in-us cepat R> dengan R2 terhadap metabolisme maternal dan -etal, serta
keseimbangan asam basa pada '4 pasien yang men#alani kombinasi anestesi spinal dan
epidural sebelum seksio sesarea. Studi ini memperlihatkan pemberian R2 lebih baik 
dibanding R> untuk ke/3 parameter di atas, karena dapat memperbaiki asidosis laktat
neonatus (kondisi yang umum ter#adi pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami
eklampsia atau pre/eklampsia).

ehidrasi dan gangguan hemodinamik dapat ter#adi pada stroke iskemikhemoragik 


akut, sehingga umumnya para dokter spesialis sara- menghindari penggunaan cairan
hipotonik karena kekhawatiran terhadap edema otak. 0amun, "ahn dan robin ('443)
memperlihatkan pemberian R2 tidak mendorong ter#adinya pembengkakan sel, karena itu
dapat diberikan pada stroke akut, terutama bila ada dugaan ter#adinya edema otak.

"asil studi #uga memperlihatkan R2 dapat mempertahankan suhu tubuh lebih baik dibanding
R> secara signi-ikan pada menit ke , 4, , dan &, tanpa menimbulkan perbedaan yang

13
signi-ikan pada parameter/parameter hemodinamik (denyut #antung dan tekanan darah
sistolik/diastolik).

Cairan K*)*id

!erupakan larutan yang terdiri dari molekul/molekul besar yang sulit menembus
membran kapiler, digunakan untuk mengganti cairan intra7askuler. ;mumnya pemberian
lebih kecil, onsetnya lambat, durasinya lebih pan#ang, e-ek samping lebih banyak, dan lebih
mahal.

!ekanisme secara umum memiliki si-at seperti protein plasma sehingga cenderung
tidak keluar dari membran kapiler dan tetap berada dalam pembuluh darah, bersi-at
hipertonik dan dapat menarik cairan dari pembuluh darah. :leh karena itu penggunaannya
membutuhkan 7olume yang sama dengan #umlah 7olume plasma yang hilang. igunakan
untuk men#aga dan meningkatkan tekanan osmose plasma. 5,$4,$$

1. A)"0+in
1omposisi + 2lbumin yang tersedia untuk keperluan klinis adalah protein &5/ka yang
dimurnikan dari plasma manusia (cotoh+ albumin M).2lbumin merupakan koloid alami dan
lebih menguntungkan karena + 7olume yang dibutuhkan lebih kecil, e-ek koagulopati lebih
rendah, resiko akumulasi di dalam #aringan pada penggunaan #angka lama yang lebih kecil
dibandingkan starches dan resiko ter#adinya ana-ilaksis lebih kecil.

9ndikasi +

 engganti 7olume plasma atau protein pada keadaan syok hipo7olemia,


hipoalbuminemia, atau hipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary bypass,
hiperbilirubinemia, gagal gin#al akut, pancretitis, mediasinitis, selulitis luas dan luka
 bakar.
 engganti 7olume plasma pada 2RS ( Acute Respiratory istress Syndrome). asien
dengan hipoproteinemia dan 2RS diterapi dengan albumin dan -urosemid yang dapat
memberikan e-ek diuresis yang signi-ikan serta penurunan berat badan secara bersamaan.
 "ipoalbuminemia yang merupakan mani-estasi dari keadaan malnutrisi, kebakaran,
operasi besar, in-eksi (sepsis syok), berbagai macam kondisi in-lamasi, dan ekskresi renal
 berlebih.
 ada spontaneus bacterial peritonitis (S=) yang merupakan komplikasi dari sirosis.
Sirosis memacu ter#adinya asitespenumpukan cairan yang merupakan media
 pertumbuhan yang baik bagi bakteri. <erapi antibiotik adalah pilihan utama, sedangkan
 penggunaan albumin pada terapi tersebut dapat mengurangi resiko renal impairment  dan
kematian. 2danya bakteri dalam darah dapat menyebabkan ter#adinya multi organ
dysfunction syndrome (!:S), yaitu sindroma kerusakan organ/organ tubuh yang timbul
akibat in-eksi langsung dari bakteri.
1ontraindikasi + gagal #antung, anemia berat.

14
. HES -Hdr*2e#) S#ar3hes
1omposisi + Starches tersusun atas ' tipe polimer glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin.
9ndikasi + enggunaan "ES pada resusitasi post trauma dapat menurunkan permeabilitas
 pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan resiko kebocoran kapiler.

1ontraindikasi + Cardiopulmonary bypass, dapat meningkatkan resiko perdarahan setelah


operasi, hal ini ter#adi karena "ES bere-ek antikoagulan pada dosis moderat (N'4 mlkg).
Sepsis, karena dapat meningkatkan resiko acute renal -ailure (2RA). enggunaan "ES pada
sepsis masih terdapat perdebatan.
!uncul spekulasi tentang penggunaan "ES pada kasus sepsis, dimana suatu penelitian
menyatakan bahwa "ES dapat digunakan pada pasien sepsis karena +

• <ingkat e-ikasi koloid lebih tinggi dibandingkan kristaloid, disamping itu "ES tetap
 bisa digunakan untuk menambah 7olume plasma meskipun ter#adi kenaikan
 permeabilitas.
• ada syok hipo7olemia diperoleh inn7estigasi bahwa "ES dan albumin menun#ukkan
mani-estasi edema paru yang lebih kecil dibandingkan kristaloid.
• engan men#aga C:, dapat mencegah komplikasi lebih lan#ut seperti asidosis
re-raktori.
• "ES #uga mempunyai kemampuan -armakologi yang sangat menguntungkan pada
kondisi sepsis yaitu menekan la#u sirkulasi dengan menghambat adesi molekuler.
Sementara itu pada penelitian yang lain, disimpulkan "ES tidak boleh digunakan pada sepsis
karena +

• Edema paru tetap ter#adi baik setelah penggunaan kristaloid maupun koloid ("ES),
yang mani-estasinya menyebabkan kerusakan al7eoli.
• "ES tidak dapat meningkatkan sirkulasi splanchnic dibandingkan dengan gelatin pada
 pasien sepsis dengan hipo7olemia.
• "ES mempunyai resiko lebih tinggi menimbulkan gangguan koagulasi, 2RA, pruritus,
dan liver failure. "al ini terutama ter#adi pada pasien dengan kondisi iskemik reper-usi
(contoh+ transplantasi gin#al).
• Resiko ne-rotoksik pada "ES dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan gelatin pada
 pasien dengan sepsis.
 Adverse reaction + "ES dapat terakumulasi pada #aringan retikulo endotelial #ika digunakan
dalam #angka waktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan pruritus.

!. De2#ran
1omposisi + de@tran tersusun dari polimer glukosa hasil sintesis dari bakteri >euconostoc
mesenteroides, yang ditumbuhkan pada media sukrosa.

15
9ndikasi +

• enambah 7olume plasma pada kondisi trauma, syok sepsis, iskemia miokard,
iskemia cerebral, dan penyakit 7askuler peri-er.
• !empunyai e-ek anti trombus, mekanismenya adalah dengan menurunkan 7iskositas
darah, dan menghambat agregasi platelet. ada suatu penelitian dikemukakan bahwa
de@tran/*4 mempunyai e-ek anti trombus paling poten #ika dibandingkan dengan gelatin
dan "ES.
1ontraidikasi + pasien dengan tanda/tanda kerusakan hemostatik (trombositopenia,
hipo-ibrinogenemia), tanda/tanda gagal #antung, gangguan gin#al dengan oliguria atau anuria
yang parah.

 Adverse Reaction + e@tran dapat menyebabkan syok ana-ilaksis, de@tran #uga sering
dilaporkan dapat menyebabkan gagal gin#al akibat akumulasi molekul/molekul de@tran pada
tubulus renal. ada dosis tinggi, de@tran menimbulkan e-ek pendarahan yang signi-ikan.
Contoh + hibiron, isotic tearin, tears naturale 99, plasma-usin.

/. Ge)a#in
1omposisi + Gelatin diambil dari hidrolisis kolagen bo7ine.

9ndikasi + enambah 7olume plasma dan mempunyai e-ek antikoagulan,

ada sebuah penelitian in7itro dengan tromboelastropgraphy diketahui bahwa gelatin


memiliki e-ek antikoagulan, namun lebih kecil dibandingkan "ES.

1ontraindikasi + haemacel tersusun atas se#umlah besar kalsium, sehingga harus dihindari
 pada keadaan hiperkalsemia.

 Adverse reaction  + dapat menyebabkan reaksi ana-ilaksis. ada penelitian dengan '4.444
 pasien, dilaporkan bahwa gelatin mempunyai resiko ana-ilaksis yang tinggi bila dibandingkan
dengan starches.
Contoh + haemacel, gelo-usine.

Cairan Kh0s0s
5,$4,$$
Contoh dalam kelompok ini seperti cairan mannitol.

16
DAFTAR PUSTAKA

$. a7is R et al+ "ead and spinal cord in#ury. 9n <e@tbook o- ediatric 9ntensi7e Care,
edited

'. by !C Rogers. =altimore, illiams Q ilkins, $5F6

3. 2"AS. ('44). 2"AS rug 9n-ormation. =ethesda+ 2merican Society o- "ealth


System harmacists. "al $$$.

*. Setyabudi, Rianto. Aarmakologi dan terapi. Edisi . '446. akarta+ Gaya =aru hal 644/
64'

. 0anny >..,i7ian. '4$$. Asuhan Neonatus, !ayi, dan Ana" !alita.  akarta+
Salemba!edika

&. 2limul "., 28i8 2. '44F. Pengantar #lmu $esehatan Ana" %ntu" Pendidi"an
 $ebidanan.
akarta+ Salemba !edika

6. Rukiyah, 2.Beyeh. Bulianti, >ia. '4$4. Asuhan Neonatus, !ayi, dan Ana" !alita .
akarta+
enerbit =uku 1eperawatan an 1ebidanan

F. edoman elayanan !edis 9katan 2nak 9ndonesia '445 hal.F

5. =ongard A.S., Sue .B., intch .R., '44F. Current iagnosis and &reatment Critical
Care &hird Edition. !cGraw "ill.

$4. =renner !., Sa-ani !., '44. Critical Care and Cardiac 'edicine. Current Clinical
Strategies ublishing.

$$. Singer !., ebb 2.R., '44. ()ford*andboo" of Critical Care +nd  Edition. :@-ord
;ni7ersity ress 9nc.

17
18

Anda mungkin juga menyukai