Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

A 27 TAHUN

G3P2A0 HAMIL 39-40 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE LATEN

DENGAN INERSIA UTERI HIPOTONIK

Tanggal Pengkajian : Sabtu, 17 Juni 2017

Tempat Pengkajian : Ruang Ponek RSU dr. Slamet Garut

Pengkaji : Mahasiswi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya

Identitas Pasien

Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. A

Umur : 31 tahun Umur : 35 tahun

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Salam Manjang, Kadungora

Data Subjektif

A. Keluhan Utama

Ibu mengatakan sedang hamil 9 bulan, datang ke Ponek mengeluh mules-

mules sejak 10 jam. Sudah keluar air-air sejak kemarin, belum keluar lendir

campur darah, gerakan janin masih dirasakan.

B. Riwayat Obstetri

28
29

1. Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 15 September 2016. Ini merupakan

kehamilan ibu yang ketiga, usia kehamilan 9 bulan. Ibu rutin

memeriksakan kehamilannya ke bidan. Gerakan janin dirasakan ibu pada

usia kehamilan 4 bulan dan gerakannya masih dirasakan aktif.

2. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sebelumnya

Kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya tidak ada kelainan, anak

kedua lahir spontan pervaginam 7 tahun yang lalu ditolong oleh paraji.

Anak pertama berusia 9 tahun lahir spontan pervaginam oleh paraji.

3. Riwayat Ginekologi

Ibu tidak pernah dan tidak sedang menderita kelainan, penyakit, maupun

yang berhubungan dengan alat kandungan seperti miom, kista ovarium,

kanker serviks dsb.

4. Riwayat Kesehatan

Ibu tidak pernah dan tidak sedang mempunyai penyakit berat, keturunan,

maupun penyakit menular seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung,

ginjal, IMS dsb.

5. Riwayat KB

Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan metode KB suntik 3 bulan,

sengaja berhenti karena ingin punya anak lagi.

6. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

Ibu makan 3 kali sehari dengan menu bervariasi, minum ± 8 gelas sehari

dengan jenis air putih, tidak ada alergi. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

Data Objektif
30

A. Penilaian Awal

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

B. Antropometri

BB : 65 kg

Kenaikan : 13 kg

LILA : 28 cm

C. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,5 oC

D. Pemeriksaan Fisik

1. Kepala : Tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut tidak

rontok.

2. Muka : Tidak ada oedema, tidak ada kloasma gravidarum.

3. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.

4. Hidung : Bersih, tidak ada pengeluaran lendir, tidak ada gangguan

pernapasan.

5. Mulut : Lidah dan gusi bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada

karies gigi.

6. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran secret.

7. Leher : Tidak ada kelainan


31

8. Payudara : Payudara simetris, puting susu menonjol, areola

mengalami hiperpigmentasi, tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada

benjolan abnormal, terdapat pengeluaran kolostrum.

9. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra.

Leopold I: Tinggi fundus uteri 2 jari bawah px, teraba

bagian lunak dan kurang melenting.

Leopold II: Di sebelah kanan perut ibu teraba bagian-

bagian kecil janin, di sebelah kiri perut ibu teraba bagian keras,

datar dan memanjang seperti ada tahanan.

Leopold III: Pada bagian terendah teraba bagian bulat,

keras, dan melenting, sudah masuk PAP.

Leopold IV : Divergen. Perlimaan : 3/5

TFU Mc.Donald : 33 cm. HIS x10’20’’

DJJ : 138x/reguler.

Genitalia : Ada pengeluaran lendir campur darah, v/v tidak ada

kelainan, portio tipis lunak, pembukaan 3 cm, ketuban

sudah pecah, UUK kiri depan, kepala hodge I, tidak ada

moulage, sisa cairan ketuban jernih.

10. Anus : Tidak ada haemoroid

11. Ekstremitas : Tidak ada kelainan

Analisa Data

Ny. A 31 tahun G3P2A0 hamil 39-40 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan

inersia uteri hipotonik.


32

Penatalaksanaan

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada Ibu dan

keluarga. Ibu dan Keluarga mengerti.

2. Memasang infus jaga Ringer Laktat 500 ml dengan

tetesan 29 tetes permenit. Infus terpasang

3. Mengambil sample darah untuk pemeriksaan

laboratorium.

4. Merujuk klien ke ruang bersalin untuk dilakukan

penanganan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai