4. Bidan merujuk pasien berusia 28 tahun 7. Seorang perempuan usia 32 tahun G2P1A0
G1P0A0 umur kehamilan 36 minggu ke RSU umur kehamilan 28 minggu, datang ke
dengan kondisi pasien tidak sadar, mengalami RSUD dengan keluhan mengeluarkan darah
kejang – kejang. Hasil pemeriksaan TD banyak dari jalan lahir, warna merah
segar, tidak disertai nyeri perut,. Hasil
pemeriksaan KU lemah, pucat, Djj 155 x/mnt A. Inpartu kala V
reguler pemeriksaan USG plasenta terletak di B. Inpartu kala IV
segmen bawah rahim. C. Inpartu kala III
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di D. Inpartu kala II
atas? E. Inpartu kala I
A. Sub Cutan
14. Seorang perempuan usia 30 tahun telah B. Intra Vena
melahirkan anak ke-3 secara spontan di RB. C. Intra Cutan
Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 D. Intra Muskular
IU/IM pada jam 03.32 WIB, kemudian E. Peroral
dicoba melakukan PTT tetapi plasenta belum
lepas. Pada pukul 04.00 WIB plasenta 18. Seorang perempuan usia 26 tahun datang
masih belum lepas dan tampak adanya ke RB. klien mengatakan melahirkan anak
perdarahan pervaginam. pertamanya 40 hari yang lalu, belum pernah
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada menggunakan kontrasepsi,hasil
kasus di atas? pemeriksaan terdapat varises dan hipertensi.
Apakah alat kontrasepsi yang cocok untuk
A. Reposisi Uteri perempuan dalam kasus di atas ?
B. Manual Plasenta
C. Kompresi bimanual interna A. Pil
D. Kompresi bimanual eksterna B. IUD
E. Melakukan masase fundus uteri C. Suntik
D. Implant
15. Seorang perempuan usia 50 tahun datang E. MOW
ke BPM dengan keluhan sering pusing,
merasa panas, nyeri persendian, sering 19. Seorang perempuan postpartum usia 25 di
berkeringat, keluar keringat pada malam hari, rujuk oleh bidan ke RS karena mengalami
mengalami dispaureunia saat bersenggama dan perdarahan akibat adanya perlukaan jalan lahir
sudah tidak haid selama 2 bulan. yang mengenai seluruh perineum
Apa diagnosa pada kasus di atas? sampai mengenai mukosa rektum.
Berapakah derajat robekan perineum kasus
A. Senium tersebut?
B. Menopause
C. Klimakterium A. Grade I
D. Pra menopause B. Grade II
E. Post menopause C. Grade III
D. Grade IV
16. Seorang bayi berusia 2 bulan dibawa E. Grade V
ibunya ke Puskesmas untuk diimunisasi, Hasil
pemeriksaan berat badan 4500 gram. Dilihat 20. Seorang perempuan datang ke puskesmas
pada kartu KMS, bayi baru mendapat ingin mengimunisasikan bayinya yang
imunisasi HB0 dan Polio1. berusia 2 bulan.hasil pemeriksaan bidan: KU
Apa jenis imunisasi yang harus diberikan pada bayi baik, vital sign dalam batas normal
bayi dalam kasus di atas? dan bidan akan melakukan imunisasi BCG
kepada bayinya
A. DPT 1 Bagaimana cara penyuntikan imunisasi dalam
B. BCG kasus di atas?
C. Campak
D. DPT 2 A. Intramuskular
E. HB 2 B. Intravena
C. Intracutan
17. Seorang bayi berusia 9 bulan dibawa D. Sublingual
ibunya ke Puskesmas untuk diimunisasi E. Subcutan
campak,
Hasil pemeriksaan berat badan 7500 gram, 21. Seorang perempuan usia 28 tahun P1A0
kondisi bayi sehat dan belum pernah postpartum 12 hari datang ke RS mengeluh
payudaranya nyeri dan bengkak. hasil C. mendeteksi dan merawat penyebab lain
pemeriksaan terdapat inflamasi dan kemerahan perdarahan
pada payudara di sebelah kiri. D. pemberian ASI awal kepada ibu
Apakah diagnosa pada kasus di atas? E. menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia
A. Bendungan payudara
B. Tumor payudara 25. Seorang perempuan usia 20 tahun datang
C. Mastitis ke RB mengeluh mulas-mulas mau
D. Abses Payudara melahirkan. Hasil pemeriksaan TTV dalam
E. Ca. Payudara batas normal,Pemeriksaan dalam
pembukaan 5 cm, ketuban (+). Hasil
22. Seorang perempuan usia 35 tahun observasipada pukul 08.00 s.d 09.00 his 3 x/10
melahirkan di BPM. pada saat 2 jam menit /45”.Djj 145 x/menit. Pada pukul 10.00
postpartum hasil observasi his 3 x/10 menit/30”,djj
bidan melakukan pemeriksaan didapatkan 145x/menit.
uterus tidak berkontraksi dan terdapat Apakah yang di alami klien berdasarkan hasil
perdarahan dari jalan lahir, vital sign: TD observasi pada kasus di atas?
90/70 mmHg, Suhu 36,5oC R 18x/m, dan
Nadi 80x/mnt. A. Atonia uteri.
Apakah diagnosis pada kasus di atas? B. Inertia uteri.
C. Inversio uteri.
A. Atonia Uteri D. Tetani uteri .
B. Retensio Plasenta E. Incordinate uteri actio.
C. solusio plasenta
D. inversio uteri 26. Seorang perempuan berusia 40 tahun P4A1
E. prolaps uteri post partum 3 minggu, datang ke BPM
dengan keluhan demam tinggi menggigil,
23. Seorang perempuan usia 35 tahun nyeri bagian perut bawah, kembung, hasil
melahirkan di BPM. pada saat 2 jam pemeriksaan TD 110/80 mmHg, Nadi 100
postpartum x/menit, R 25 x/menit, S 39°C, PD cavum
bidan melakukan pemeriksaan didapatkan douglas menonjol dan pungsi kavum douglas
uterus tidak berkontraksi dan terdapat berisi pus
perdarahan dari jalan lahir, TD 90/70 mmHg, Apakah diagnosa pada kasus di atas ?
Suhu 36oC R 18x/m, dan Nadi 80x/mnt.
Apakah tindakan segera berdasarkan kasus di A. Metritis
atas? B. Peritonitis
C. Abses Pelvik .
A. Manual Plasenta D. Mastitis
B. Eksplosisasi rahim E. Selulitis
C. Kompresi bimanual interna
D. memberikan tampon pada vagina 27. Seorang perempuan berusia 35 tahun P3A0
E. Merujuk post partum 2 minggu, datang ke BPM
dengan keluhan demam-menggigil, nyeri
24. Bidan melakukan kunjungan rumah pada bagian perut bawah, lokhia berbau dan
seorang perempuan berusia 35 tahun P3A0 mengeluarkan nanah, hasil pemeriksaan TD
postpartum 6 hari. Hasil pemeriksaan TTV 100/80 mmHg, Nadi 110 x/menit, R 25
dalam batas normal, TFU 2 jari diatas x/menit, S 38,5°C, dan terdapat nyeri tekan
sympsis. uterus
Apakah asuhan yang diberikan bidan pada Apakah diagnosa pada kasus di atas ?
klien dalam kasus di atas?
A. Metritis
A. memastikan involusi uterus berjalan dengan B. Peritonitis
normal C. Abses Pelvik .
B. mencegah perdarahan masa nifas karena D. Mastitis
atonnia uteri E. Selulitis
C. Abortus Imminens
28. Seorang perempuan berusia 35 tahun P3A1 D. Abortus inkomplit
post partum 2 minggu, datang ke BPM E. Abortus Mola
dengan keluhan demam-menggigil, mual
muntah,nyeri bagian perut bawah, hasil 32. Seorang perempuan usia 35 tahun usia
pemeriksaan TD 100/80 mmHg, Nadi 110 kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan
x/menit, R 24 x/menit, S 39,5°C, dan bising keluhan kram perut bagian bawah, perdarahan
usus (-) dari kemaluannya, hasil pemeriksaan
Apakah diagnosa pada kasus di atas ? TD : 120/80 mmHg, N : 88x/m, R :24x/m, S :
A. Metritis 37,5oC, belum terjadi ekspulsi hasil
B. Peritonitis konsepsi, PD : servik terbuka,
C. Abses Pelvik . Apakah diagnosa pada kasus di atas ?
D. Mastitis
E. Selulitis A. Abortus komplit
B. Abortus insipiens
29. Seorang perempuan berusia 38 tahun P3A0 C. Abortus Imminens
post partum 4 minggu, datang ke BPM D. Abortus inkomplit
dengan keluhan nyeri perut, disuria, frekuensi E. Abortus Mola
dan urgensi miksi meningkat, hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas 33. Seorang perempuan usia 35 tahun usia
normal. kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan
Apakah diagnosa pada kasus di atas ? keluhan kram perut bagian bawah, perdarahan
dari kemaluannya, hasil pemeriksaan
A. Metritis TD : 120/80 mmHg, N : 88x/m, R :24x/m, S :
B. Peritonitis 37,5oC, ekspulsi sebagian hasil konsepsi,
C. Abses Pelvik . PD : servik terbuka,
D. Mastitis Apakah diagnosa pada kasus di atas ?
E. Sistitis
A. Abortus komplit
30. Seorang perempuan usia 42 tahun usia B. Abortus insipiens
kehamilan 24 minggu, datang ke BPM dengan C. Abortus Imminens
keluhan nyeri perut, sekret vagina cair dan D. Abortus inkomplit
berbau, demam-tinggi, hasil pemeriksaan E. Abortus Mola
TD : 120/80 mmHg, N : 97x/m, R :24x/m, S :
38,5oC, DJJ 165x/m, terdapat cairan 34. Seorang perempuan usia 35 tahun usia
ketuban keluar pervaginam. kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan
Apakah diagnosa pada kasus di atas ? keluhan kram perut bagian bawah, perdarahan
dari kemaluannya, hasil pemeriksaan
A. Servisitis TD : 120/80 mmHg, N : 88x/m, R :24x/m, S :
B. Peritonitis 37,5oC, riwayat ekspulsi hasil konsepsi,
C. KPD PD : servik terbuka
D. Vaginitis Apakah diagnosa pada kasus di atas ?
E. Amnionitis
A. Abortus komplit
31. Seorang perempuan usia 35 tahun usia B. Abortus insipiens
kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan C. Abortus Imminens
keluhan kram perut bagian bawah, perdarahan D. Abortus inkomplit
bercak dari kemaluannya, hasil E. Abortus Mola
pemeriksaan TD : 120/80 mmHg, N : 97x/m,
R :24x/m, S : 37,5oC, PD : servik 35. Seorang perempuan usia 40 tahun usia
tertutup. kehamilan 18 minggu, datang ke BPM dengan
Apakah diagnosa pada kasus di atas ? keluhan kram perut bagian bawah, perdarahan
dari kemaluannya, hasil pemeriksaan
A. Abortus komplit TD : 120/80 mmHg, N : 88x/m, R :24x/m, S :
B. Abortus insipiens 37,5oC, TFU lebih besar dari usia
gestasinya, terdapat sindroma mirip
preeklamsia, tidak terdengar DJJ, dan keluar 39. Seorang perempuan usia 28 tahun datang
jaringan seperti anggur, PD : servik terbuka. ke BPM, bidan melakukan pemeriksaan
Apakah diagnosa pada kasus di atas ? dengan hasil : his 3x10 menit/45 “,djj 148
x/menit, pembukaan 6 cm, ketuban
A. Abortus komplit positip,presentasi kepala, uuk kanan depan
B. Abortus insipiens ,penurunan H II+,moulage tidak ada .
C. Abortus Imminens Kandung kemih penuh .
D. Abortus inkomplit Tindakan apa yang harus dilakukan untuk
E. Abortus Mola membantu kemajuan persalinan pada kasus
diatas?
36. Seorang perempuan usia 40
tahun,postpartum 3 minggu melahirkan datang A. Anjurkan ibu mobilisasi.
ke BPM B. Pecahkan ketuban ,induksi.
mengeluh nyeri pada tungkai dari hasil C. Pecahkan ketuban , mobilisasi.
pemeriksaan diperoleh S 39.C, homan sign D. Lakukan kateterisasi dan anjurkan
(+). mobilisasi.
Apakah diagnosa pada kasus di atas ? E. Anjurkan ibu b.a.k kekamar mandi ,dan
mobilisasi.
A. Infeksi nifas
B. Parametritis 40. Seorang perempuan usia 20 tahun
C. Tromboflebitis melahirkan spontan di BPM ,bayi lahir segera
D. Peritonitis menangis ,warna kulit merah pernapasan
E. endometritis teratur gerakan aktif . Tfu 2 jari atas pusat
,tidak teraba bagian janin ,konraksi baik ,
37. Seorang perempuan usia 30 tahun, inpartu kandung kemih penuh .
kala I fase aktif datang ke BPM dari hasil Apa Prioritas tindakan pada ibu?
pemeriksaan diperoleh pada pemeriksaan
abdomen teraba kepala janin 3/5 diatas A. Lakukan kateter.
sympisis pubis, PD : portio tipis lunak, B. Suntik oksitosin 20 iu im .
pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, teraba C. Suntik oksitosin 20 iu im .
fontanel anterior dan orbita D. Kateter dan suntik oksytoksin 10 iu im.
Apakah Presentasi janin pada kasus di atas ? E. Kateter dan suntik oksytoksin 20 iu im.
57. Seorang perempuan usia 30 tahun 60. Seorang perempuan P1A0 post partum 6
G4P2A1usia kehamilan 32 minggu datang ke jam di Polindes mengeluh keluar darah
BPM banyak dari jalan lahir. Dari hasil pengkajian
dengan keluhan perdarahan banyak dari jalan diperoleh data: muka pucat, conjungtiva
lahir sejak 1 jam yang lalu, dan perut anemis, fundus uteri tidak teraba, kontraksi
terasa mules. Dari hasil pemeriksaan uterus kurang baik/ teraba lembek,
didapatkan TTV dalam batas normal, TFU 32 kandung kemih kosong, luka jahitan baik.
cm, Apakah diagnosa pada kasus diatas?
teraba kepala belum masuk Pintu Atas
Panggul, DJJ 134 x/mnt. Perdarahan yang A. atonia uteri
keluar terlihat berwarna merah kehitaman B. inkontinensia urine
Apakah diagnosa pada kasus diatas? C. sisa plasenta
D. anemia
A. Rupture uteri E. perdarahan postpartum
B. Plasenta Previa
C. Solutio plasenta 61. Seorang perempuan berusia 18 tahun,
D. Mola hidatidosa melahirkan bayi yang sehat minggu lalu di RS
E. Insersi velamentosa Bersalin dan pulang ke rumahnya setelah 2
hari melahirkan. Ibu baik-baik saja selama
beberapa hari pertama, tetapi kemudian
58. Seorang perempuan usia 31 tahun datang menjadi mudah menangis, tidak sabar bila
di BPM, hamil aterm anak ke dua, mengeluh bayinya agak sulit menyusu, khawatir ia bukan
ingin BAB, keluar lendir darah dari jalan lahir seorang ibu yang baik, ia merasa
bertambah banyak. Hasil pemeriksaan suaminya tidak lagi mencintainya.
Apa yang sedang dialami oleh ibu ini? normal, dilakukan pemeriksaan refleks dengan
cara menyentuh bagian pipi bayi dan
A. Postpartum blues bayi memberikan respon dengan cara
B. Perubahan emosi mengikuti arah jari.
C. Psikosa postpartum Apakah nama refleks yang dilakukan bidan?
D. Depresi postpartum
E. Reaksi neurotis-obsesif A. Refleks rooting
B. Refleks babinski
62. Seorang perempuan G3P2A0 hamil 12 C. Refleks sucking
minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan D. Refleeks grasping
perdarahan pervaginam sejak 4 hari yang lalu. E. Refleks moro
Hari pertama perdarahan hanya berupa
bercak-bercak darah seperti akan menstruasi. 65. Seorang perempuan usia 28 tahun baru saja
Pada hari ketiga perdarahan bertambah melahirkan 6 jam yang lalu. Bayi
banyak dan disertai kram di perut bagian menangis kuat, warna kulit merah, gerak aktif,
bawah. Saat ini ibu masih mengalami BBL 2900 gram.
perdarahan banyak, mules dan kondisinya Apakah penatalaksanaan yang harus dilakukan
makin lemah. terhadap bayi?
Apakah Kemungkinan diagnosis pada kasus
tersebut? A. Memandikan
B. Mengeringkan
A. Abortus imminens C. Menghisap lendir
B. Abortus inkomplit D. Memotong tali pusat
C. Abortus komplit E. Inisiasi menyusu dini
D. Abortus habitualis
E. Missed abortion (abortus tertunda) 66. Seorang perempuan usia 26 tahun P1AO,
telah melahirkan bayi secara spontan. 30
63. Seorang perempuan, 36 tahun, P4A0 menit yang lalu di BPM, Bidan telah
postpartum 6 minggu, datang ke bidan praktik melakukan penyuntikan Oksitosin1 dan 2,
mandiri dengan maksud ingin menggunakan massase uterus. Dari hasil pemeriksaan
kontrasepsi. Riwayat persalinan anak didapatkan ibu mengalami perdarahan,
terakhir dengan penyulit preeklamsia dan placenta lahir lengkap. Kandung kemih
perdarahan. Ibu merasa trauma untuk hamil kosong.
lagi dan berencana untuk menggunakan Apakah diagnosis pada ibu tersebut?
kontrasepsi mantap.
Apakah persyaratan yang harus dipenuhi untuk A. Solutio placenta
terlaksananya pelayanan kontrasepsi B. Robekan serviks
pilihan ibu tersebut? C. Sisa Placenta
D. Atonia uteri
A. Tidak ada kontrasepsi yang sesuai untuk E. Inversio uteri
ibu
B. Persetujuan tindakan medik dari 67. Seorang perempuan usia 35 tahun,
pasangannya G2P1A0, datang ke BPM dengan keluhan
C. Ibu tertekan karena memiliki anak yang mules,
banyak keluar lendir bercampur darah, cairan warna
D. Riwayat persalinan dengan penyulit jernih. Hasil pemeriksaan KU baik, TTV
preeklamsia Normal, his 3x10’ selama 45”, DJJ
E. Kurang bahagia dengan kehidupan rumah- 144x/menit. pembukaan 8 cm, ketuban (-),
tangganya teraba
tali pusat di samping kepala
64. Seorang bayi telah lahir spontan 2 hari Apakah diagnosa pada ibu tersebut?
yang lalu di RS, gerakan aktif, TTV : Normal,
BB 3000 gram PB 49 cm ,. Dari hasil A. Inpartu kala I dengan KPD
pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, TTV B. Inpartu kala I dengan fisiologis
C. Inpartu kala I dengan tali pusat terkemuka
D. Inpartu kala I dengan fase aktif memanjang ketuban (+)presentasi kepala 3/5,posisi uuk
E. Inpartu kala I dengan tali pusat menumbung kanan depan ,penurunan H III ,moulage
tidak ada.
68. Seorang perempuan usia 28 tahun telah Bagaimanakah imbang feto pelvik klien
melahirkan Bayi sehat dan normal di BPM, tersebut ?
TTV ibu Normal, saat ini bidan sedang
melakukan pemeriksaan pengeluaran plasenta A. Baik .
dengan cara meletakkan tangan disertai B. Luas.
tekanan pada atas simfisis, tali pusat di C. Cukup.
tegangkan maka bila tali pusat masuk (belum D. Kurang.
lepas), jika diam atau maju ( sudah E. Sedang.
lepas).
Apakah nama metode pengeluaran plasenta 72. Seorang ibu 28 tahun ,hamil pertama 38
yang dilakukan oleh bidan? minggu datang ke BPM mengeluh perut
sudah mules dan sering ,dari vagina keluar
A. Kustner darah lendir. KU baik ,TTV normal ,his
B. Klein 3x/10'/45..Tfu 32 cm, djj 148x/menit .PD v/v
C. Strassman tak,portio lunak ,pembukaan 8 cm,
D. Duncan ketuban (+)presentasi kepala 3/5,posisi uuk
E. Schultze kanan depan ,penurunan H III ,moulage
tidak ada.
69. Seorang perempuan 25 tahun datang ke RS Apakah rencana asuhan untuk persalinan klien
mau periksa hamil mengaku hamil anak ke tersebut ?
dua. Hasil pengkajian diketahui klien tidak
mendapat haid sejak 2 bulan yang lalu. A. Observasi ,his dan djj.
Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal B. Obsevasi KU ,TTV ,dan djj.
Kapankah kilen dianjurkan ANC ulang? C. Observasi KU,TTV dan His.
D. Obsevasi ,his,djj, PD 2 jam kemudian .
A. Satu minggu lagi E. Observasi ,his ,djj dan kemajuan persalinan
B. Dua minggu lagi
C. Tiga minggu lagi 73. Seorang ibu 29 tahun ,hamil pertama 38
D. Empat minggu lagi minggu datang ke BPM mengeluh perut
E. Lima minggu lagi sudah mules dan sering ,dari vagina keluar
darah lendir, ku baik TTV normal. Bidan
70. Seorang Perempuan G1P0A0 hamil 20 akan melakukan pemeriksaan fisik pada klien
minggu datang ke BPM untuk pertama kali tersebut .
ANC. Hasil pemeriksaan dalam keadaan
normal. Asuhan kebidanan yang diberikan
oleh bidan adalah memberikan imunisasi Apakah data penting yang harus dikaji untuk
tetanus toksoid., menegakkan diagnosa pada kasus
Apakah tujuan tindakan yang dilakukan? tersebut ?
88. Bidan mendatangi keluarga dengan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui
seorang balita perempuan usia 4 tahun yang (1)
setiap
bulannya selalu menderita penyakit diare dari 1. Seorang ibu, usia 23 tahun, melahirkan 2
usia 3 tahun, setelah dilakukan jam yang lalu di klinik bidan, mengeluh
pemantauan keluarga tersebut tidak merasa ada pengeluaran darah dari kemaluan,
menggunakan air bersih dan membuang lemah dan pandangan berkunang-kunang.
limbah / Hasil pemeriksaan menunjukkan wajah pucat,
sampah tidak pada tempatnya. TD 90/60 mmhg, HR 76 x/I, TFU 1 jari di
Apakah Pendidikan kesehatan yang dapat bawah pusat uterus teraba lembek dan volume
diberikan bidan pada kasus diatas ? perdarahan lebih kurang 200cc.
7. Seorang ibu umur 25 tahun, PI A0, Berapa lamakah waktu pemberikan ASI
melahirkan 6 minggu yang lalu, datang ke Eksklusif pada bayi?
bidan praktek mandiri, mengatakan ingin a. 2 bulan
memberikan ASI Eksklusif dan untuk saat ini b. 3 bulan
tidak ingin hamil dulu sebelum usia anak 2 c. 4 bulan
tahun. Ibu tersebut ragu dengan alat d. 5 bulan
kontrasepsi karena takut mengganggu produksi e. 6 bulan.
ASI.
Jawaban:
Apakah asuhan yang diberikan pada ibu 1. D, 2. D, 3. C, 4. C, 5. D, 6. E, 7. C, 8. D, 9.
tersebut? B, 10. E
a. Menilai tinggi fundus uteri
b. Menilai tanda-tanda vital
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
KB
d. Memberikan pendidikan tentang teknik SOAL UJI KOMPETENSI BIDAN
menyusui
e. Memberikan pendidikan kesehatan tentang Ny. “N” umur 25 tahun, anak pertama umur 6
kehamilan bulan datang ke BPS menyatakan belum ingin
punya anak lagi, dan ingin menggunakan
8. Seorang ibu umur 25 tahun PIA0 2 hari post kontrasepsi implanon, hasil pemeriksaan
partum, datang ke klinik dengan keluhan, ibu dalam batas normal dan saat ini sedang haid
merasa belum dapat merawat bayinya dan hari ke 2 (Soal no 1-5).
merasa tidak mampu dalam merawat bayinya. 1. Kontrasepsi yang dipilih Ny. “N” efektif
dalam
Pada fase masa nifas apakah ibu tersebut? a. 2 tahun
a. Taking in b. 3 tahun
b. Letting go c. 4 tahun
c. Letting in d. 5 tahun
d. Taking hold e. 6 tahun
e. Letting hold 2. Jumlah batang implan yang digunakan
Ny. “N” adalah
9. Seorang ibu, usia 23 tahun, post partum hari a. 1 batang
ke-2, datang ke klinik dengan keluhan pusing, b. 2 batang
mata berkunang-kunang, lemah. Ibu c. 4 batang
mengatakan bahwa persalinan dilakukan d. 5 batang
dengan bantuan dukun dan keluar darah e. 6 batang
banyak. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital, 3. Isi kandungan dari alat kontrasepsi
TD: 90/70 mmhg, RR 20x/I, Nadi 85x/I, suhu tersebut adalah
36,5⁰ C. Pemeriksaan genitalia ditemukan a. 36 levonorgestrel
darah masih mengalir dari laserasi jalan lahir b. 75 levonorgestrel
yang tidak dijahit. c. 36 levonogestrel + 3 keto-desogestrel
d. 68 levonogestrel + 3 keto-desogestrel
Apakah diagnosis ibu tersebut? e. 75 levonogestrel + 36 keto-desogestrel
a. Perdarahan postpartum primer
4. Waktu yang tepat dalam pemasangan e. Tekanan darah meningkat
kontrasepsi yang dipilih Ny. “N” adalah 10. Kapan waktu mulai menggunakan
a. Saat itu juga kontrasepsi lainnya yang tepat
b. Setelah hari ke-7 a. Pil langsung diminum
c. Hari ke 2-7 menstruasi b. Kondom dapat dipakai segeera
d. Hari ke 14 menstruasi c. AKDR dapat dimulai hari ke-7
e. Menunggu menstruasi bulan berikutnya d. Suntik diberikan 5 hari periode
5. Efek samping yang mungkin terjadi menstruasi berikutnya
adalah e. Implant dipasang dalam 5 hari periode
a. Mual menstruasi berikutnya
b. Amenorea Ny. “N” umur 21 tahun datag ke BPS Ny. “D”
c. Keputihan gatal dengan keluhan pada payudara sebelah kanan
d. Perdarahan banyak teraba benjolan, mudah digerakkan, tidak
e. Nyeri saat bersenggama berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri (Soal
Ny. “R” dan suaminya biasa menggunakan no 11-15).
kontrasepsi kondom. Semalam melakukan 11. Sesuai kasus diatas kemungkinan
hubungan seksual tanpa kondom karena diagnosis Ny. “N” adalah
kehabisan. Lama haid lima hari. Saat ini Ny. a. Mastitis
“R” berada pada siklus haid hari kesepuluh. b. Ca Mammae
Pagi ini dia datang ke tempat praktik anda c. Engorgement
minta bantuan agar tidak hamil (Soal no 6-10). d. Piget disease
6. Kontrasepsi apa yang anda berikan e. Fibroadenoma
kepada Ny. “R” 12. Data penunjang yang sesuai dengan kasus
a. Pil progestin diatas perlu dikaji riwayat
b. Pil kombinasi a. Penyakit akut
c. Suntik cyclofem b. Penyakit kronis
d. Suntik kombinasi c. Penyakit menular
e. Kontrasepsi darurat pil d. Penyakit menahun
7. Waktu yang tepat menggunakan e. Penyakit keturunan
kontrasepsi tersebut maksimal 13. Deteksi dini yang dapat dilakukan pada
a. 7 hari sejak hubungan seksual Ny. “N” adalah
b. 12 jam sejak hubungan seksual a. USG
c. 24 jam sejak hubungan seksual b. SADARI
d. 48 jam sejak hubungan seksual c. IVA Test
e. 72 jam sejak hubungan seksual d. Mamografi
8. Berapa dosis dan bagaimana cara e. Papinicolou smear
penggunaan kontrasepsi tersebut 14. Pemeriksaan penunjang yang mendukung
a. Pil kombinasi dosis tinggi minum 4 diagnosis Ny. “N” adalah
tablet diulang 4 tablet 24 jam berikutnya a. EKG
b. Pil kombinasi dosis tinggi minum 2 b. USG
tablet diulang 2 tablet lagi 12 jam kemudian c. Rontgen
c. Pil kombinasi diminum 1 tablet pada d. Lab darah
malam hari dilanjutkan 1 tablet tiap hari pada e. Mammografi
waktu yang sama 15. Yang merupakan tindakan bidan untuk
d. Pil progestin diminum 1 tablet pada mengatasi masalah diatas yaitu kolaborasi
malam hari dilanjutkan 1 tablet tiap hari pada dengan
waktu yang sama a. Dokter obgin
e. Disuntikkan saat ini, diulang 4 minggu b. Dokter bedah
kemudian selama 7 hari memakai kondom jika c. Dokter internal
ingin berhubungan seksual d. Dokter onkologi
9. Apa efek samping kontrasepsi tersebut e. Dokter pediatric
a. Spotting Nn. A umur 35 tahun datang ke BPS ingin
b. Mual dan muntah periksa payudara sebelah kiri terdapat benjolan
c. Peningkatan berat badan yang semakin lama semakin membesar, sulit
d. Nyeri daerah penyuntikan digerakkan, terasa sakit (Soal no 16-20).
16. Berdasarkan data diatas, kemungkinan c. Jumlah darah yang keluar
Nn. “A” menderita d. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
a. Piget disease e. Beberapa kali ganti pembalut sehari
b. Engorgement 23. Pemeriksaan penunjang untuk kasus diatas
c. Kanker payudara adalah
d. Fibro adeno mammae a. Urine
e. Kista sarcoma filodes b. Darah
17. Tindakan yang boleh dilakukan oleh bidan c. Biopsi
sesuai dengan kewenangannya adalah d. Lendir serviks
a. Bedrest e. Lendir vagina
b. Kemoterapi 24. Ny. “V” termasuk periode umur
c. Mamografi a. Senium
d. Rujuk ke rumah sakit b. Menopause
e. Perbaikan nutrisi c. Klimakterium
18. Penyakit Nn. “A” termasuk golongan d. Premenopause
a. Akut e. Pasca menopause
b. Infeksi 25. Tindakan sementara adalah mengatasi
c. Benigna perdarahan Ny. “V” dapat diberikan
d. Menular a. Roboransia
e. Herediter b. Uterotonika
19. Untuk melengkapi data dalam c. Antikoagulan
menegakkan diagnosis, perlu anamnesis d. Hormon estrogen
tentang adanya penyakit yang sama diderita e. Hormon progesteron
oleh Ny. “N” umur 21 tahun datang ke BPS Ny.
a. Ayahnya “D” dengan keluhan pada payudara sebelah
b. Nenek dari ayah kanan teraba benjolan, tidak berubah-ubah
c. Teman akrabnya besarnya dan tidak nyeri, hasil pemeriksaan
d. Saudara sepupu ayah ada benjolan dan mudah digerakkan dan tidak
e. Ibu atau nenek dari pihak ibu ada nyeri tekan (Soal no 26-30).
20. Predisposisi timbulnya penyakit pada 26. Sesuai kasus diatas kemungkinan
kasus Nn. “A” adalah diagnosis Ny. “N” adalah
a. Umur a. Mastitis
b. Tidak menikah b. Ca mammae
c. Faktor keturunan c. Engorgement
d. Tidak hamil atau tidak menyusui d. Piget disease
e. Sering melakukan manipulasi payudara e. Fibroadenoma
Ny. “V” umur 42 tahun, mengalami 27. Untuk melengkapi data Ny. “N” perlu
menstruasi tidak teratur kurang lebih 6 bulan, dikaji tentang riwayat
saat ini setiap menstruasi perdarahan banyak a. Penyakit akut
dan keluar skotsel. Datang ke bidan, hasil b. Penyakit kronis
pemeriksaan fisik TD: 120/ 70 mmHg, N: c. Penyakit menular
120x/menit dan cepat, R: 29x/menit. d. Penyakit menahun
Pemeriksaan abdomen terada masa berbenjol e. Penyakit keturunan
benjol (Soal no 21-25). 28. Pendidikan kesehatan yang bisa diberikan
21. Sesuai data kemungkinan Ny. “V” untuk melakukan deteksi dini pada Ny. “N”
mengalami suspect adalah
a. Myoma uteri a. Papinocolou smear
b. Endometriosis b. Mammografi
c. Servitis uteri c. IVA test
d. Endometriosis d. SADARI
e. Cystoma ovarii e. USG
22. Data lain yang perlu dikembangkan adalah 29. Tindakan yang dilakukan bidan untuk
adanya mengatasi masalah Ny. “N” adalah
a. Kontang bleeding a. Kolaborasi dengan dokter
b. Berganti-ganti pasangan b. Kolaborasi dengan dokter obgin
c. Kolaborasi dengan dokter internal membesar, terasa sakit. Hasil pemeriksaan
d. Kolaborasi dengan dokter bedah teraba massa yang sulit digerakkan, nyeri
e. Kolaborasi dengan dokter pediatric tekan (Soal no 36-40).
30. Pemeriksaan penunjang yang mendukung 36. Berdasarkan data diatas, kemungkinan
diagnosis Ny. “N” adalah Nn. “A” menderita
a. EKG a. Piget disease
b. USG b. Engorgement
c. Rontgen c. Kanker payudara
d. Lab darah d. Fibro adeno mammae
e. Mammografi e. Kista sarcoma filodes
Ny. “K” umur 40 tahun P6A1 datang ke 37. Penyakit Nn. “A” termasuk golongan
tempat bidan. Hasil anamnesis Ny. “K” a. Akut
mengalami keputihan yang berbau kurang b. Infeksi
lebih 1 tahun dan akhir-akhir ini mengalami c. Benigna
perdarahan saat melakukan hubungan seksual. d. Manular
Hasil pemeriksaan KU pucat, TD: 90/60 e. Maligna
mmHg, N: 88x/ menit, S: 37,60 C, R: 18x/ 38. Tindakan yang boleh dilakukan oleh bidan
menit, Hb 7 mg/dl (Soal no 31-35). sesuai dengan kewenangannya adalah
31. Penyakit Ny. “K” dapat dideteksi dengan a. Bedrest
cara pemeriksaan b. Kemoterapi
a. Biopsy c. Mamografi
b. Kolskopi d. Rujuk ke rumah sakit
c. Histerosikopi e. Perbaikan nutrisi
d. Histerosalpingografi 39. Pemeriksaan yang dilakukan di rumah
e. Papanicolou smear sakit, untuk menegakkan diagnosis Nn. “A”
32. Faktor predisposisi penyakit yang diderita adalah
Ny. “K” adalah a. USG
a. Sering melahirkan b. EKG rontgen
b. Ibu mengalami anemia c. Mamografi
c. Pemakaian kontrasepsi d. Laboratorium
d. Hygiene seksual yang kurang baik 40. Predisposisi timbulnya penyakit pada
e. Frekuensi hubungan seksual yang sering kasus Nn. “A” adalah
33. Ny. “K” kemungkinan menderita a. Umur
a. Ooforitis b. Tidak menikah
b. Serviksitis c. Factor keturunan
c. Polip serviks d. Belum pernah hamil
d. Cancer serviks e. Manipulasi payudara
e. Radang panggul Ny. “T” seorang ibu rumah tangga, datang ke
34. Tindakan yang sesuai dengan kewenangan poli kandungan dengan keluhan bengkak di
bidan untuk mengatasi kasus Ny. “K” adalah daerah kemaluan bagian bawah, keputihan,
a. Bedrest panas dan nyeri waktu kencing (Soal no 41-
b. Kemoterapi 45).
c. Rujuk ke rumah sakit 41. Sesuai dengan data kasus diatas
d. Observasi KU kemungkinan Ny. “T” menderita penyakit
e. Perbaikan nutrisi a. Vulvitis
35. Untuk menegakkan diagnosis, b. Vaginitis
kemungkinan Ny. “K” dilakukan pemeriksaan c. Servisitis
a. Urine d. Bartholinitis
b. VDRL e. Endometriosis
c. ELISA 42. Kemungkinan kuman penyebab penyakit
d. Kultur darah yang diderita Ny. “T” adalah
e. Tes DNA HPV a. Streptococcus
Nn. “A” umur 35 tahun datang ke BPS ingin b. Candida Albicans
periksa. Dengan keluhan payudara sebelah kiri c. Niserea gonorhoe
terdapat benjolan yang semakin lama semakin d. Terponema palidum
e. Trikomonas vaginalis 50. Kemungkinan tindakan medis untuk
43. Komplikasi yang mungkin muncul pada mengatasi masalah Nn. “S” adalah
penyakit Ny. “T” adalah a. Cauter
a. Servisitis b. Insisi hymen
b. Salfingitis c. Hymenektomi
c. Miometritis d. Radiasi hymen
d. Bartholinitis e. Ekterpasi hymen
e. Endometritis Anak B umur 9 thun terjadi perubahan
44. Tindakan yang sesuai dengan kewenangan payudara membesar, badan anak lebih cepat
bidan dalam menangani kasus yang dialami membesar, menyatakan sudah haid pertama
Ny. “T” adalah dan darah yang keluar banyak, satu minggu
a. Bilas vagina sebelum haid meras nyeri kepala, perut
b. Kompres betadine kembung dan mual (Soal no 51-55).
c. Memberikan albothyl 51. Disebut apakah tanda seks primer yang
d. Memberikan AgNO3 10% dialami oleh anak B
e. Kolaborasi pemberian antibiotik a. Telarche
45. Pendidikan kesehatan yang dapat b. Puberche
diberikan pada Ny. “T” adalah c. Menarche
a. Bilas vagina rutin d. Amenorhea
b. Cebok larutan iodin e. Metrorargi
c. Rendam rebusan air sirih 52. Disebut apakah keluhan yang dirasakan
d. Cebok dengan sabun sirih anak B, berupa nyeri kepala, perut kembung
e. Sementara tidak senggama dan mual
Ny. “S” umur 16 tahun datang ke poliklinik a. Mialgia
untuk periksa. Hasil anamnesis Nn. “S” belum b. Artragia
pernah menstruasi, setiap bulan merasakan c. Premenstruasi syndrome
nyeri siklik ± 5 hari. KU pucat dan perut d. Syndrome adrenogenital
membesar dengan TFU 3 jari dibawah pusat e. Vicarious menstruasion
serta teraba lunak (Soal no 46-50). 53. Disebut apakah ciri seks sekunder yang
46. Kemungkinan Nn. “S” menderita terjadi pada anak B
a. Amenorea a. Telarche
b. Dismenorea b. Menarche
c. Hypomenorhea c. Amenorhea
d. Hipermenorhea d. Metrorargi
e. Kryptomenorhea e. Dismenorhea
47. Perut Nn. “S” membesar kemungkinan 54. Hormon apakah yang berperan pada
disebabkan oleh pembesaran payudara anak B
a. Adanya mioma uteri a. Hormon LH
b. Adanya kista endometrium b. Hormon FSH
c. Adanya cairan di rongga perut c. Hormon estrogen
d. Tertumpuknya darah di uterus d. Hormon LH dan FSH
e. Tertumpuknya darah di tuba fallopii e. Hormon progesterone
48. TFU Nn. “S” menunjukkan keadaan 55. Apakah konseling yang tepat untuk
a. Hematoma mengurangi keluhan anak B
b. Hematovulva a. Pijat
c. Hematometra b. Minum obat
d. Hematokolpos c. Minum jamu
e. Haematosalpin d. Minum air putih
49. Keadaan Nn. “S” dapat menyebabkan e. Pemahaman diri dan cukup istirahat
gangguan Tn. “H” mempunyai dua anak, anak pertama
a. Eliminasi laki-laki kelas 2 SMA dan anak kedua
b. Pernafasan perempuan berambut panjang dan suka
c. Pencernaan memakai rok panjang duduk di kelas 5 SD.
d. Sirkulasi darah Setahun kemudian anak perempuannya putus
e. Hubungan seksual sekolah, Tn. “H” beranggapan bahwa
pendidikan bagi perempuan tidak penting, 61. Manakah penjelasan bidan yang tepat
karena anak perempuan hanya bertugas kepada pasangan Mas W dan Mbak R tentang
sebagai ibu rumah tangga. Adapun anak laki- umur menikah bagi perempuan sesuai dengan
laki tetap melanjutkan sekolah karena anak UU perkawinan
laki-laki tetap melanjutkan sekolah karena a. 16 tahun
anak laki-laki dianggap sebagai yang lebih b. 17 tahun
mampu dan bertanggung jawab. Ny. “H” c. 18 tahun
bekerja sebagai buruh pabrik akan tetapi juga d. 19 tahun
selalu mengerjakan tugas-tugas seperti e. 20 tahun
memasak, mencuci dan menyapu (Soal no 56- 62. Selanjutnya bidan akan menjelaskan pada
60). pasangan bahwa masa reproduksi sehat pada
56. Anak perempuan Tn. “ H” mengalami wanita adalah umur
a. KDRT a. 15 sampai 25 tahun
b. Kesetaraan gender b. 20 sampai 30 tahun
c. Diskriminasi gender c. 20 sampai 35 tahun
d. Kekerasan perempuan d. 25 sampai 35 tahun
e. Pembentukan karakter feminime e. 25 sampai 38 tahun
57. Disebut apakah perlakuan Tn. “H” 63. Apakah resiko yang akan dihadapi Mbak
terhadap anak perempuannya R bila ia hamil setelah pasangan tersebut
a. Stereotip menikah
b. Subordinasi a. Gemeli
c. Bias gender b. Anemia
d. Beban ganda c. Sungsang
e. Marginalisasi d. Makrosomia
58. Apakah peran anda sebagai bidan dalam e. Prematuritas
upaya terhadap kasus diatas 64. Jika pasangan Mas W dan Mbak R
a. Pendidikan kesehatan gender menikah, kehamilan sebaiknya ditunda sampai
b. Memberikan pelayanan yang peka a. 1 tahun lagi
gender b. 2 tahun lagi
c. Sosialisasi kesetaraan dan keadilan c. 3 tahun lagi
gender d. 4 tahun lagi
d. Pendidikan kesehatan penanganan e. 5 tahun lagi
bentuk diskriminasi gender 65. Anjuran KB disarankan pada pasangan
e. Menyarankan Tn “H” menyekolahkan Mas W dan Mbak R adalah
anak perempuannya a. Pil
59. Disebut apakah perilaku yang ditunjukkan b. IUD
anak kedua Tn. “H” c. Suntik
a. Feminim d. Kondom
b. Keibuan e. Kalender
c. Tomboy Nn. T adalah seorang gadis berumur 17 tahun,
d. Maskulin ia merupakan salah satu korban dari
e. Menunjukkan identitasnya perdagangan perempuan di kotanya. Awalnya
60. Disebut apakah peran yang dikerjakan ia dijanjikan sebagai pembantu RT di luar
oleh Ny. “H” negri. Selama di penampungan, ia mengalami
a. Stereotip siksaan fisik. Ternyata di luar kota dijadikan
b. Bias gender PSK dipaksa untuk melayani hidung belang
c. Subordinasi (Soal no 66-70).
d. Beban ganda 66. Kekerasan yang dialami oleh Nn. T
e. Marginalisasi merupakan
Pasangan Mas W umur 19 tahun dan Mbak R a. Pelecehan seksual
umur 15 tahun datang ke bu bidan ingin b. Kekerasan dalam rumah tangga
konsultasi tentang berpacaran sehat, karena c. Kekerasan terhadap perempuan
orang tua tidak memperbolehkan untuk d. Penyalahgunaan hak perempuan
menikah karena mereka masih sekolah (Soal e. Perkosaan dan kekerasan seksual
no 61-65).
67. Apakah dampak kesehatan reproduksi a. Cystitis
yang dialami Nn. T b. Salpingitis
a. KET c. Endometriosis
b. PMS d. Appendicitis acuta
c. Infeksi e. Abortus infeksious
d. Infertil 73. Kemungkinan yang terjadi pada Nn. C
e. Abortus adalah
68. Apakah materi konseling yang dapat a. Trauma
diberikan pada Nn. T untuk menghindari b. Umur muda
dampak yang terjadi c. Unsafe abortion
a. Menghilangkan diskriminasi gender d. Personal hygiene
b. Melakukan kampanye anti kekerasan e. Multipartner seksual
c. Menghindari hubungan dengan berganti 74. Akibat kasus yang dialami Nn. C dapat
pasangan menyebabkan
d. Memberikan kesempatan remaja untuk a. Fertile
akses informasi b. Infertil
e. Memberikan perlindungan hukum c. Mortalitas
terhadap tindak kekerasan d. Fertilisasi
69. Bagaimanakah sikap bidan dalam e. Morbiditas
menghadap kasus Nn. T 75. Tindakan bidan terhadap Nn. C sesuai
a. Meminta untuk tidak menemui siapapun kewenangannya
b. Membekali tentang penjagaan a. Memberikan antipiretik dan rujuk
keselamatan diri b. Melakukan KIP/ K pemahaman diri
c. Bekerja sama dengan lembaga sosial c. Memberi obat analgetic dan antibiotic
pemasyarakatan d. Memberi obat antibiotic dan antipiretik
d. Menutupi masalah agar tidak tersebar di e. Memberi kompres hangat dan antibiotik
masyarakat Bayi Ny. J lahir spontan dengan berat badan
e. Melaporkan tindak kekerasan pada pihak saat lahir 3.250 gram, apgar score saat lahir
yang berwenang bayi tampak sianosis, frekuensi jantung 60-
70. Apakah upaya bidan agar kasus Nn. T 80x/ menit, usaha nafas lambat. Bayi lahir di
tidak terulang lagi di masyarakat BPS (Soal no 76-80).
a. Melatih setiap gadis untuk beladiri 76. Nilai apgar score pada kasus diatas yaitu
b. Mengenalkan pengaruh keutamaan a. 0-3
gender b. 4-6
c. Mengadakan pelayanan kasus dengan c. 7-8
privasi tinggi d. 7-9
d. Melakukan skrining terhadap kekerasan e. 7-10
perempuan 77. Diagnosis pada kasus diatas adalah
e. Melaporkan tindakan kekerasan pada a. Aspirasi
pihak yang berwajib b. Asfiksia
Nn. C umur 20 tahun seorang tunasusila c. Asfiksia ringan
datang ke tempat bidan mengeluh sakit di d. Asfiksia sedang
perut bagian bawah, mengalami perdarahan e. Asfiksia berat
dan demam. Dari hasil anamnesis ia 78. Penanganan pada kasus diatas yaitu
menggugurkan kandungan pada dukun 10 hari a. Observasi tanda vital
yang lalu (Soal No 71-75). b. Beri oksigen 4-5 liter
71. Pengguguran kandungan yang dilakukan c. Bersihkan badan dan tali pusat
Nn. C dalam istilah medis disebut d. Bungkus bayi dengan kain hangat
a. Abortus iminens e. Rangsang pernapasan dengan menepuk
b. Abortus incipiens telapak kaki, apabila belum reaksi, bantu
c. Abortus habitualis pernapasan dengan ambubag
d. Abortus provokatus 79. Penyebab kasus diatas dilihat dari faktor
e. Abortus incompletus neonatus yaitu
72. Sesuai keluhan yang dirasakan paling a. Hipoksis
mungkin Nn C mengalami b. Solusio plasenta