A. Latar Belakang
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan mengenai penyakit efusi pleura Tuberculosis
2. Mengetahui gejala yang timbul pada efusi pleura Tuberculosis
3. Mengetahui cara mendiagnosa efusi pleura Tuberculosis
D. Isi
1. Efusi Pleura Tuberculosis
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan di ruang pleura,
menunjukkan ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan
pleura yang diakibatkan refleksi dari patologi dalam pleura. Penumpukan cairan
yang berlebih dalam pleura akan menyebabkan inflamasi sehingga terjadi
penumpukkan pus atau darah pada pleura. Dalam keadaan normal cairan masuk ke
dalam rongga pleura dari kapiler–kapiler di pleura parietal dan diserap melalui
pembuluh limfe yang berada di pleura viseral. Cairan juga bisa masuk ke rongga
pleura melalui rongga intersisial paru melalui pleura viseral atau dari rongga
peritonium melalui celah sempit yang ada di diafragma. Efusi pleura menyertai
berbagai gangguan paru-paru, pleura, dan gangguan sistemik [ CITATION Kar12 \l
1033 ].
b) Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis dada merupakan cara yang praktis
untuk menemukan lesi TB. Gambaran radiologinya berupa bercak –
bercak seperti awan dan dengan batas – batas yang tidak tegas.
Pemeriksaan radiografi paling sensitive untuk mengidentifikasi cairan
pleura yaitu pada posisi lateral decubitus yang mampu mendeteksi
cairan pleura kurang dari 5 ml dengan arah sinar horizontal, cairan
akan berkumpul disisi samping bawah. Namun gambaran radiologi
tidak mampu membedakan jenis cairan sehingga perlu tambahan klinis
untuk membedakan jenis cairan tersebut karena penyakit TB paru bila
tidak ditangani dengan benar akan meninmbulkan komplikasi
sehingga. dalam penyakit TB cairan dapat berbentuk transudat yang
terjadi bukan karena primer paru[ CITATION Sha11 \l 1033 ]
c) Adenosin deaminase (ADA)
Adenosin deaminase (ADA) merupakan enzim yang terlibat
pada proses katabolisme purin yang mengkatalisis perubahan
adenosine menjadi inosine dan deoksiadenosin menjadi deoksiinosin
dan memegang peranan penting pada diferensiasi sel limfoid.
Aktivitasnya akan tinggi pada kondisi yang menstimulasi imunitas
seluler. Nilai ADA meningkat pada efusi pleura TB, distribusinya pada
manusia menyebar di seluruh tubuh namun peran fisiologi nya penting
pada jaringan limfoid. Pemeriksaan adenosin deaminase merupakan
pemeriksaan yang sederhana, cepat, bukan-invasif dan relatif murah
sehingga harus dimasukkan dalam pemeriksaan rutin di laboratorium.
Tes adenosin deaminase juga membantu dalam penegakan diagnosis
dan pengobatan efusi pleura TB lebih cepat (Amalia, 2016)
E. Kesimpulan
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit
tuberculosis dapat ditamdai dengan efusi pleura yang merupakan
kondisi adanya penumpukan cairan diantara dua lapisan pleura.
Pemeriksaan dalam penegakkan diagnosis efusi pleura TB dapat
dilakukan dengan pemeriksaanj fisik, radiologi, pemeriksaan ADA dan
pemeriksaan sitologi.
F. Daftar Pustaka
Amalia, R. N., & Pradjoko, I. (2016, Mei). Nilai Diagnostik Adenosine Deaminase (ADA)
Cairan Pleura pada Penderita Efusi Pleura Tuberkulosis. JURNAL RESPIRASI, 2, 35-
40.
Amalia, R. N., & Pradjoko, I. (2016, Mei). Nilai Diagnostik Adenosine Deaminase (ADA)
Cairan Pleura pada Penderita Efusi Pleura Tuberkulosis. JURNAL RESPIRASI, 2, 35-
40.
Delyuzar, Lubis, N. D., Zainuddin, A., & Kusumawati, L. (2017). Tuberkulosis dengan
Massa Eosinofilik disertai Partikel Coklat Gelap. J Respi Indo.
Karkhanis, V., & Joshi, J. (2012). Pleural Effusion: Diagnosis, Treatment,and Management.
Open Access Emergency Medicine, 4, 31–52.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Tentang Pedoman
Penanggulangan Tuberkulosis Nomor 364/MENKES/SK/V/2009.
Light RW. (2010). Update on Tuberculosis Pleural Effusion. Respiology, 15(3), 451-458.
Mc Grath E. (2011). Diagnosis of Pleura Effusion: A Systematic Approach. American
Journal of Critical Care, 20, 119-128.
Meldau, R., Petter, J., Theron, G., Calligaro, G., Allwood, B., Symons, G., & Khalfey, H.
(2014). Comparison of Same Day Diagnostic Tools Including Gene Xpert and
Unstimulated IFN-γ For The Evaluation of Pleural Tuberculosis: A Prospective
Cohort Study. BMC Pulmonary Medicine, 14(58), 1-10.
Pandhika, R., Cania, E., & Rini, D. (2017). Penegakkan Diagnosis Efusi Pleura Tuberkulosis
Pada Anak Laki-Laki Usia 8 Tahun. Jurnal Medula, 7(4), 59-63.
Pratomo, I., & Yunus, F. (2013). Anatomi dan Fisiologi Pleura. CDK, 40(6), 407- 411.
Shafitri, F. (2011). Diagnosis TB Dewasa dan Anak Berdasatkan ISTC (Internasional Standar
for TB Care). Universitas Muhamadiyah Malang.
Sinaga, R. M., Sarumpeat, S. M., & Rasmaliah. (2016). Karakteristik Penderita TB Paru
Efusi Pleura Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Medan. Universaitas
Sumatra Utara .
Yamamoto, M., Wilting, J., Abe, H., Murakami, G., Rodríguez-Vázquez, J., & Abe, S.-i.
(2015). Development of The Pulmonary Pleura With Special Reference To The Lung
Surface Morphology: A Study Using Human Fetuses. Anatomy and Cell Biology ,
51(3).