0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan17 halaman
Patogenesis infeksi virus melibatkan proses masuknya virus ke tubuh, replikasi di lokasi infeksi, penyebaran ke organ target, dan diseminasi secara sistemik. Faktor yang mempengaruhi patogenesis antara lain kemampuan virus untuk masuk jaringan, kerentanan sel terhadap replikasi virus, dan kekebalan tubuh. Penyebaran virus dapat melalui darah atau saraf ke berbagai organ seperti kulit, paru, hati, otak, dan saluran reproduksi.
Patogenesis infeksi virus melibatkan proses masuknya virus ke tubuh, replikasi di lokasi infeksi, penyebaran ke organ target, dan diseminasi secara sistemik. Faktor yang mempengaruhi patogenesis antara lain kemampuan virus untuk masuk jaringan, kerentanan sel terhadap replikasi virus, dan kekebalan tubuh. Penyebaran virus dapat melalui darah atau saraf ke berbagai organ seperti kulit, paru, hati, otak, dan saluran reproduksi.
Patogenesis infeksi virus melibatkan proses masuknya virus ke tubuh, replikasi di lokasi infeksi, penyebaran ke organ target, dan diseminasi secara sistemik. Faktor yang mempengaruhi patogenesis antara lain kemampuan virus untuk masuk jaringan, kerentanan sel terhadap replikasi virus, dan kekebalan tubuh. Penyebaran virus dapat melalui darah atau saraf ke berbagai organ seperti kulit, paru, hati, otak, dan saluran reproduksi.
virus yang berkembang menjadi penyakit infeksi • Mekanisme patogenis : 1. Cara masuk virus ke dalam tubuh 2. Replikasi pada lokasi infeksi 3. Penyebaran virus dan multiplikasi pada organ target 4. Diseminasi virus secara sistemik LANJUTAN...
• Faktor yang mempengaruhi mekanisme
patogenesis : 1. Kemampuan virus untuk masuk ke dalam jaringan 2. Kerentanan sel terhadap multiplikasi virus 3. Kebebelan virus terhadap sistem kekebalan hospes TROPISMA VIRUS
• Tropisma virus adalah sifat virus yang dapat mengenali
dan dapat menempel pada permukaan sel jaringan tertentu • Beberapa jaringan yang diketahui sebagai Tropisma Virus, misalnya Poliovirus, Rhinovirus, Enterovirus dll. • Penyebaran virus pada tubuh manusia melalui beberapa organ tubuh dan dapat menimbulkan penyakit pada hospes-nya : 1. Saluran pernapasan 2. Saluran pencernaan 3. Kulit dan mukosa genitalia 4. plasenta MEKANISME UMUM PENETRASI VIRUS
• Umumnya penetrasi virus ke dalam sel
melalui tiga cara yaitu : 1. Fusi dengan membran plasma, contoh : paramyxovirus, herpesvirus, dan retrovirus 2. Endositosis, contoh : semua ortomyxovirus, togavirus dan rhabdovirus 3. Penetrasi oleh virus telanjang hanya menggunakan endositosis sebagai jalan masuk ke sel hospes. PATOGENESI SELULER
• Patogenesi seluler merupakan suatu proses yang
terjadi secara progresiv sehingga menimbulkan penyakit infeksi seluler. • Kelainan-kelaianan sel hospes yang disebabkan oleh terjadinya replikasi virus antara lain : 1. Efeksitopatogenik 2. Inhibisi makromolekul sel hospes 3. Inhibisi sintesis protein 4. Inhibisi sintesis RNA 5. Inhibisi sintesis DNA 6. Peleburan (fusi) sel EFEKSITOPATOGENIK
• Efeksitopatogenik, efek ini dapat terlihat dengan
jelas sehingga ahli virulogi dapat menggunakannya sebagai identifikasi awal • Contoh : 1. Adenovirus dan herpesvirus 2. Vicorna virus 3. Paramyxovirus INHIBISI MAKROMOLEKUL SEL HOSPES
• Selama proses infeksi partikel virus menghasilkan
gen-gen virus yang tidak lengkap, partikel yang tidak lengkap tersebut disebut detective interfering particles (DI), yang dapat menyebabkan kelainan di dalam sel, antara lain menghambat sintetis makromolukul sel dan transformasi INHIBISI SINTETIS PROTEIN
• Penelitian tentang inhibisi sintetis protein hospes
dilakukan dengan cara mengukur sejauh mana inkorporasi asam amino yang dilabel oleh radio aktif terhadp total protein pada sel yang terinfeksi • Contoh : Poliovirus, herepesvirus, paramyxovirus dan adeno virus, yang dibiakkan pada kulutur sel hela. • Sinar UV dapat menghambat kemampuan virus dalam mempengaruhi sintetis protein sel hospes LANJUTAN ...
• Sinar UV tersebut mempengaruhi :
• Asam neuklat virus sehingga RNA viruspolio tidak dapat berperan sebagai mRNA dan mengakibatkan virus tersebut tidak bisa replikasi. INHIBISI SINTETIS RNA
• Inhibisi sintetis RNA terlihat dari menurunnya
jumlah akumulasi produk RNA ribosomal • Waktu yang dibutuhkan virus dalam menghambat sintesis RNA ribosomal tergantung pada jenis virus • Contoh : virus herpes menghambat proses dan sintesis r-RNA dalam beberapa jam infeksi, adenovirus menghambat sintesis r- RNA dalam waktu 8-10 jam, sedangkan viruspolia membutuhkan waktu sekitar 90 menit INHIBISI SINTETIS DNA
• Inhibisi sintetis DNA sel hospes pada
umumnya mengalami penurunan setelah 4 jam infeksi • Sintesis DNA terjadi pada sel mamalia • Sintesis DNA hospes umumnya tidak dihambat secara langsung, misalnya pada Picornavirus, Herpesvirus, Adenovirus dan Paramyxovirus, kecuali pada Reovirus sintesis protein hospes tidak dihambat tapi langsung menghambat sintesis DNA hospes PELEBURAN (FUSI) SEL
• Pada beberapa infeksi sel virus misalnya
Paramyxovirus dan HIV, sel hospes akan melebur menjadi bentuk sel yang sangat bersar yang disebut sinsitium atau giant sel • Sinsitium terbentuk ketika virus tertentu seperti Paramyxovirus dan HIV menginfeksi sel dalam tubuh TAHAP PENYEBARAN VIRUS DALAM HOSPES
• Tahapan penyebaran virus dalam tubuh
penderita, terdiri dari : 1. Virus masuk melalui pintu masuk virus ke dalam tubuh 2. Replikasi lokal dan penyebaran lokal 3. Diseminasi virus dalam peredaran darah JENIS INFEKSI VIRUS
JENIS PENYAKIT PINTU INFEKSI RUTE ORGAN SASARAN
PENYEBARAN Hepatitis A Saluran Darah Hati penceranaan AIDS Injeksi, trauma, Darah Limfosite, otak anogenital Rubella Saluran Darah Kulit, limfa, janin pernafasan Measles Saluran Darah Kulit, paru, otak pernafasan Cacar air Saluran Darah Kulit, paru pernafasan Hepatitis B Kulit, injeksi Darah Hati Poliamyelitis Saluran Darah dan saraf Sistem saraf pusat pencernaan LANJUTAN ...
JENIS PENYAKIT PINTU INFEKSI RUTE ORGAN SASARAN
PENYEBARAN Herpes simplex-1 Saluran Saraf, leukosit Kulit, otak dan pernafasan hati Rabies Kulit (gigitan Saraf Otak hewan) Herpes simplex-2 Saluran genital Saraf Saluran genital