Anda di halaman 1dari 5

Kesehatan Tenggorok pada Siswa Sekolah Dasar Inpres Kema 3

Kabupaten Minahasa Utara

1
Pricilia G. L. Likuayang
2
Olivia C. P. Pelealu
2
Steward K. Mengko

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian/SMF Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Pricilia.Likuayang12057@yahoo.com

Abstract: Tonsillitis is the inflammation of tonsil caused by bacteria, viruses, as well as


infectious and non-infectious causes. Exposure of dust and air polution, some types of food,
poor oral hygne, weather, and physical exhaustion become the predisposing factors of chronic
tonsillitis. Long summer increases the number of dust particles which trigger the occurence of
infection. This study was aimed to obtain the throat health status of students of SD Inpres
Kema 3 (elementary school students) who lived in coastal areas. This was a descriptive
prospective study by examining the students’ throats (size, surface, as well as tonsil and
pharynx color). Subjects were 24 students of 6th grade at SD Inpres Kema 3. The results
showed that most of the subjects had pathological tonsil size. Moreover, some of them had
granule hypertrophy. Conclusion: The throat health status of the students at SD Inpres Kema
3 was categorized as unfavorable.
Key words: throat health status

Abstrak: Tonsilitis adalah radang tonsil yang disebabkan oleh bakteri, viru, dan penyebab
infeksi maupun non-infeksi lainnya. Paparan debu dan polusi udara, beberapa jenis makanan,
kebersihan mulut yang buruk, serta pengaruh cuaca dan kelelahan fisik menjadi faktor
predisposisi dari tonsilitis kronik. Musim kemarau panjang yang mengakibatkan bertambah-
nya partikel debu di udara memicu terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kesehatan tenggorok pada siswa SD Inpres Kema 3 yang tinggal di
daerah pesisir pantai. Jenis penelitian ialah deskriptif prospektif dengan melihat gambaran
tenggorok dari segi ukuran, permukaan dan warna tonsil serta faring. Subjek penelitian ialah
siswa kelas VI SD Inpres Kema 3 yang berjumlah 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada pemeriksaan ditemukan sebagian besar subyek penelitian memiliki ukuran tonsil
yang patologik dan beberapa diantaranya memiliki granula hipertrofi. Simpulan: Kesehatan
tenggorok siswa SD Inpres Kema 3 tergolong kurang baik.
Kata kunci: kesehatan tenggorok

Tenggorok merupakan tempat masuknya (hipofaring). Faring mempunyai beberapa


makanan ke kerongkongan dan udara ke unsur yaitu mukosa, palut lendir (mucous
paru-paru. Letak tenggorok (faring) ber- blanket), dan otot.2
mula dari dasar tengkorak sampai persam- Tonsil adalah massa jaringan limfoid
bungannya dengan esofagus pada keting- yang terletak di bagian belakang mulut
gian tulang rawan (kartilago) krikoid.1 pada kedua sudut orofaring dan merupakan
Faring terbagi atas tiga bagian, yaitu salah satu struktur yang penting bagi sistem
nasofaring, orofaring, dan laringofaring pertahanan tubuh terutama pada protein

41
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2018

asing yang dimakan atau dihirup. Cincin Di Indonesia, pemerataan pendidikan


Waldeyer merupakan pertahanan terhadap telah dilakukan hingga mencapai daerah
infeksi, terdiri atas susunan organ limfoid terpencil walaupun dari segi fasilitas
yang terdapat dalam rongga mulut yaitu berbeda dengan yang ada di perkotaan.
tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina Perhatian dan didikan orang tua terhadap
(tonsil fausial), tonsil lingual (tosil pangkal anak untuk hidup bersih dipengaruhi oleh
lidah), tonsil tuba Eustachius (lateral band tingkat pengetahuan dan kesadaran akan
dinding faring/Gerlach’s tonsil).3,4 Tonsili- kebiasaan hidup sehat yang masih minim.
tis adalah peradangan tonsil palatina yang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
disebabkan oleh bakteri, virus, dan penye- gambaran kesehatan tenggorok para siswa
bab infeksi maupun non-infeksi lainnya.5-8 di SD Inpres Kema 3 di Kabupaten
Paparan debu dan polusi udara, bebe- Minahasa Utara.
rapa jenis makanan, kebiasaan mencuci
tangan, kebersihan mulut yang buruk, METODE PENELITIAN
pengaruh cuaca dan kelelahan fisik menjadi Jenis penelitian ini ialah deskriptif
faktor predisposisi dari tonsilitis kronik. observasional dengan subjek penelitian 24
Kondisi lingkungan yang kurang bersih orang siswa SD kelas VI berusia 11-13
merupakan salah satu komponen penting tahun. Penelitian ini berlangsung pada
bagi penularan penyakit. Banyak penyakit tanggal 13 Oktober 2015 di SD INPRES
menular yang berkembang karena kesulitan Kema 3 Kabupaten Minahasa Utara.
mendapatkan air bersih dan drainase tidak Variabel penelitian ialah ukuran tonsil,
memadai, sanitasi yang buruk serta pembu- permukaan tonsil, warna tonsil, warna
angan limbah padat tidak pada tempatnya. faring, dan gambaran faring.
Polusi udara merupakan masalah global,
terutama bagi kesehatan masyarakat yang HASIL PENELITIAN
hidup di perkotaan. Peningkatan level Tabel 1 memperlihatkan distribusi
polusi partikulat sangat berpengaruh me- gambaran ukuran tonsil subyek penelitian.
ningkatkan mortalitas, penyakit jantung dan Sebagian besar subyek memperlihatkan
infeksi pada saluran pernapasan. ukuran tonsil T1/T1 atau T2/T2.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
di Indonesia masih merupakan penyebab Tabel 1. Distribusi gambaran ukuran tonsil
tersering morbiditas dan mortalitas pada siswa SD Inpres Kema 3
anak. Pada tahun 1996/1997 temuan pende- Ukuran tonsil
rita ISPA pada anak berkisar antara 30%- T1/T1 T2/T2 T3/T3 T4/T4 Jumlah
40%. Tonsilitis kronis pada anak dapat 10 12 2 0 24
disebabkan karena anak sering menderita
ISPA atau tonsilitis akut yang tidak diterapi Tabel 2 memperlihatkan distribusi
adekuat. Berdasarkan data epidemiologi gambaran permukaan tonsil subyek peneli-
penyakit THT-KL pada 7 provinsi di Indo- tian. Sebagian besar subyek memiliki
nesia pada tahun 1994-1996, prevalensi permukaan tonsil yang normal.
tonsilitis kronik tertinggi setelah naso-
faringitis akut (4,6%) yaitu sebesar 3,8%.9 Tabel 2. Distribusi gambaran permukaan tonsil
Penyakit tonsilitis merupakan permasa- siswa SD Inpres Kema 3
lahan yang umum ditemukan pada anak. Permukaan tonsil
Penderita tonsil merupakan pasien yang Normal Kasar Kripta lebar Detritus
sering datang di praktek dokter ahli bagian 21 3 5 0
telinga hidung tenggorok-kepala dan leher
(THT-KL), dokter anak, maupun tempat Tabel 3 memperlihatkan distribusi gambar-
pelayanan kesehatan lainnya.3,10 Tonsilitis an warna tonsil subyek penelitian. Seba-
juga merupakan salah satu penyebab keti- gian besar memiliki warna tonsil normal.
dakhadiran anak di sekolah.5,11

42
Likuayang, Pelalu, Mengko: Kesehatan tenggorok pada siswa Sekolah Dasar ...

Tabel 3. Distribusi gambaran warna tonsil daripada yang memiliki ukuran normal.
siswa SD Inpres Kema 3 Tonsil yang patologik ini dikarenakan anak
-anak mungkin cenderung memiliki pola
Warna tonsil makan yang buruk karena kurangnya
Normal Hiperemis pengetahuan anak tentang pola makan yang
23 1
baik.12
Hasil penelitian mengenai permukaan
Tabel 4 memperlihatkan distribusi tonsil mendapatkan dari 24 siswa, sebanyak
warna faring subyek penelitian. Sebagian 21 siswa (87,5%) memiliki permukaan
besar subyek penelitian memiliki warna tonsil yang normal dan sebanyak 3 siswa
faring yang normal. (12,5%) memiliki permukaan tonsil yang
kasar. Terdapat 5 siswa (20,83%) dengan
Tabel 4. Distribusi warna faring siswa SD
kripta yang melebar. Dari hasil penelitian
Inpres Kema 3
ini, didapatkan jumlah siswa yang memiliki
Warna faring permukaan tonsil normal lebih banyak
Normal Hiperemis daripada yang memiliki permukaan kasar
24 0 dan kripta melebar. Kripta melebar menun-
jukkan proses radang berulang. Hal terse-
Tabel 5 memperlihatkan distribusi but menyebabkan epitel mukosa dan
gambaran warna faring subyek penelitian. jarringan limfoid terkikis, sehingga pada
Pada sebagian besar subyek penelitian tidak proses penyembuhan jaringan limfoid
tampak adanya granula hipertrofi. diganti oleh jaringan parut yang akan
mengalami pengerutan.13
Tabel 5. Distribusi gambaran faring siswa SD Hasil penelitian mengenai warna tonsil
Inpres Kema 3 mendapatkan sebanyak 23 siswa (95,83%)
Gambaran faring memiliki warna tonsil yang normal dan 1
Granula hipertrofi Granula hipertrofi siswa (4,16%) memiliki warna tonsil yang
(-) (+) hiperemik. Dari hasil tersebut, didapatkan
20 4 bahwa jumlah siswa yang memiliki warna
tonsil normal lebih banyak daripada yang
BAHASAN memiliki warna tonsil hiperemik. Warna
Hasil survei kesehatan tenggorok di tonsil yang hiperemik menunjukkan adanya
SD Inpres Kema 3 menunjukkan pada peradangan pada tonsil.14
umumnya para siswa memiliki kesehatan Hasil penelitian mengenai warna faring
tenggorok yang baik. Dari pemeriksaan memperlihatkan sebanyak 24 siswa (100%)
tenggorok yang dilakukan sebagian besar memiliki warna faring yang normal.
siswa memiliki hasil pemeriksaan yang Berdasarkan hasil penelitian mengenai
normal. Pada penelitian mengenai ukuran gambaran faring didapatkan sebanyak 20
tonsil dengan total jumlah sampel 24 orang siswa (83,33%) memiliki granula yang
siswa, didapatkan sebanyak 10 siswa tidak hipertrofi; 4 siswa (16,67%) memiliki
(41,67%) memiliki tonsil yang normal dan granula yang hipertrofi. Pada pemeriksaan
sebanyak 14 siswa (58,33%) memiliki dengan granula yang hipertrofi menunjuk-
ukuran tonsil yang patologik; 10 siswa kan tanda faringitis kronik.
(41,67%) memiliki ukuran tonsil T1; 12 Hasil penelitian yang dilakukan pada
siswa (50%) memiliki ukuran tonsil T2; musim kemarau panjang didapatkan bahwa
dan 2 siswa (8,33%) lainnya memiliki paparan debu dan polusi udara, kebersihan
ukuran tonsil T3. Tidak didapatkan ukuran mulut yang buruk, pengaruh cuaca panas
tonsil T0 dan T4 pada subyek penelitian. dan kelelahan fisik menjadi faktor
Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan predisposisi dari tonsilitis kronik yang
jumlah subyek penelitian yang memiliki selaras dengan penelitian sebelumnya oleh
ukuran tonsil patologik lebih banyak Lanteloma.15 Penelitian ini juga mendu-

43
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2018

kung pernyataan bahwa penyakit tonsilitis siswa yang absen di SMA Negeri 4
merupakan permasalahan yang umum Medan bulan Juli 2011 - Juli 2012.
ditemukan pada anak.3 Medan: Universitas Sumatera Utara;
Peneliti menyadari bahwa hasil 2012.
penelitian ini masih kurang akurat karena 5. Mohan S, Dharamraj K, Dindial R, Mathur
D, Parmasad V, Ramdhanie J, et al.
jumlah subyek penelitian dalam populasi Physician behaviour for antimicrobial
masih kurang sehingga belum dapat dijadi- prescribing for paediatric upper
kan tolak ukur untuk gambaran kesehatan respiratory tract infections: a survey in
tenggorok secara umum. Masalah kesehat- general practice in Trinidad, West
an tenggorok tidak hanya dilihat dari Indies. Annals Clin Microbiol Anti-
tingkat paparan polusi maupun tingkat microb. 2004;3(11):1-8.
kebersihan makanan tetapi juga kebiasaan 6. Brook I. The role of anaerobic bacteria in
hidup tidak bersih karena pengetahuan tonsillitis. Int J Pediatr Otorhino-
umum setiap individu masyarakat yang laryngol. 2005;69:9-19.
masih kurang merupakan salah satu faktor 7. Kornblut AD. Non-neoplastic diseases of the
tonsils and adenoids. In: Paparella MM,
pencetus terkenanya penyakit tenggorok.
Shumrick DA, Gluckman JL,
Meyerhoff WL, editors.Otolaryngology
SIMPULAN (3th ed). Philadelphia WB Saunders
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Company, 1991; p. 2129-46.
disimpulkan bahwa kesehatan tenggorok 8. Hammouda M, Khalek ZA, Awad S, Azis
dari sebagian besar siswa SD Inpres Kema MA, Fathy M. Chronic tonsillitis
3 tergolong kurang baik. bacteriology in Egyptian children
including antimicrobial susceptibility.
SARAN Aust J Basic & Appl Sci. 2009;3(3):
Disarankan agar dilakukan penyuluhan 1948-53.
untuk edukasi kepada orang tua dan siswa 9. Farokah, Suprihati, Suyitno S. Hubungan
tonsilitis kronik dengan prestasi belajar
tentang pentingnya pola hidup bersih dan
pada siswa kelas II Sekolah Dasar di
sehat agar terhindar dari berbagai macam Kota Semarang. Cermin Dunia
penyakit. Kedokteran. 2007;155:87-91.
10. Bista M, Sinha BK, Amatya RCM,
DAFTAR PUSTAKA Tuladhar NR, Pokharel BM.
1. Lubis FH. Gambaran gejala gangguan Comparison of core and surface
pernapasan pada nelayan Panah Hijau cultures in recurrent tonsillitis. Journal
Lingkungan 8 Kecamatan Medan of institute of medicine 2005;27:6-65.
Marelan tahun 2010. 2010. [cited 2014 11. Tom LWC, Jacobs DR. Deseases of the oral
Sept 22]. Available from: http:// cavity, oropharynx, and nasopharynxn.
repository.usu.ac.id/bitstream/1234567 In: Snow JB, Ballenger JJ editors.
89/21820/4/Chapter%20II.pdf Ballenger’s Otorhinolaryngology Head
2. Fan OH. Karakteristik penderita faringitis akut and Neck Surgery (16th ed). Hamilton
di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Ontario: Bc Decker, 2003; p. 1020-47.
2011-2012. 2014. [cited 2014 Sept 22]. 12. Arsyad FW, Wahyuni S, Ipa A. Hubungan
Available from: http://repository. antara pengetahuan dan pola makan
usu.ac.id/bitstream/123456789/40128/4 dengan tonsilitis pada anak usia
/ChapterII.pdf Sekolah Dasar di wilayah kerja
3. Brodsky L, Poje Ch. Tonsillitis, tonsilec-tomy Puskesmas Minasate Kab. Pangkep.
and adenoidectomy. In: Bailey BJ, ISJD. 2013;2(1):20-6.
Johnson JT, Newlands SD editors. 13. Amalia N. Karakteristik penderita tonsilitis
Ototlaryngology Head and Neck kronik di RSUP H. Adam Malik
Surgery Vol 1 (4th ed). Philadelphia: Medan Tahun 2009. 2009. [cited 2014
Lippincott Williams & Wilkins, 2006; Sept 23]. Available from: http://
p. 1183-98. repository.usu.ac.id/bitstream/1234567
4. Siregar FPJ. Prevalensi tonsilitis akut pada 89/27640/4/Chapter%20II.pdf

44
Likuayang, Pelalu, Mengko: Kesehatan tenggorok pada siswa Sekolah Dasar ...

14. Herawati S, Rukmini S. Ilmu Penyakit Kejuruan 2 Kota Manado dan siswa
Telinga Hidung Tenggorok. Jakarta: Sekolah Menengah Kejuruan 1 Desa
EGC, 2003; p. 568. Tumpaan [Skripsi]. Manado: Univer-
15. Lanteloma R. Survei kesehatan tenggorok sitas Sam Ratulangi; 2013.
pada siswa Sekolah Menengah

45

Anda mungkin juga menyukai