Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

TIM K3 RUMAH SAKIT

TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

Berdirinya sebuah rumah sakit dilengkapi dengan bermacam-macam peralatan yang


memerlukan perawatan atau pemeliharaan sedemikian rupa untuk menjaga keselamatan,
kesehatan, mencegah kebakaran dan persiapan penanggulangan bencana. Semakin luas
pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka akan semakin kompleks peralatan
dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai
potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien, tenaga medis dan tenaga non
medis, tetapi juga pengunjung rumah sakit. Potensi bahaya di rumah sakit sangat luas.
Keselamatan kerja diterapkan di lingkungan kerja yang mana didalamnya terdapat aspek
manusia, alat, mesin, lingkungan dan bahaya kerja.
Dengan mengacu pada berbagai macam sumber baik itu Keputusan Menteri Kesehatan
RI No. 1087/Menkes/VIII/2010, standart K3RS tahun 2009 yang diterbitkan oleh Depkes RI,
Pedoman Manajemen (keselamatan dan kesehatan kerja) K3 Rumah Sakit
No.432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber - sumber lain yang diharapkan dapat
diterapkan dapat menjadi dasar hukum pelaksanaan K3. Oleh karena itu, diharapkan dapat
menerapkan upaya–upaya yang mendukung terciptanya K3 di rumah sakit. Selain itu, agar
penyelenggaraan K3 rumah sakit lebih efisien, efektif dan terpadu dengan cara menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditujukan untuk
menciptakan suatu sistem manajemen K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko, mencegah dan mengurangi kecelakaan
serta penyakit akibat kerja, menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran, gempa,
keamanan, ancaman infeksius, teroris, banjir, peledakan, dan kerusakan yang pada akhirnya
akan melindungi investasi yang ada serta membuat tempat kerja yang sehat, menjaga citra
perusahaan sebagai perusahaan yang mempunyai komitmen K3 yang tinggi.
Upaya K3 di Rumah Sakit menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja, alat
kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan
resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja,
yang dimaksud dengan :
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun
non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh
kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang meliputi faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (Tim K3RS) ditunjuk dan
diangkat langsung oleh Direktur Rumah Sakit berdasarkan pada usulan-usulan dan
pertimbangan yang disampaikan oleh Wakil Direktur dan Kepala Bagian Umum dengan tetap
memperhatikan prestasi kerja masing-masing Tim K3RS, kemudian ditetapkan dalam surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit. Maka dibuatlah Pedoman Pengorganisasian Tim
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Tim K3) Rumah Sakit
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta yang
melaksanakan pelayanan kesehatan secara paripurna dan merupakan Rumah Sakit swasta dengan
peralatan medis lengkap di wilayah Sumatra Barat. Rumah Sakit Islam Siti Rahmah melaksankan
Pelayanan Kesehatan bagi seluruh Masyarakat/ Individu-individu yang membutuhkannya tanpa
memandang suku,agama,ras dan golongan, baik klien dalam negri maupun luar negri (WNI atau
WNA) dengan motto:

“Dengan Ridho Allah, Kesehatan Anda adalah Tujuan kami “

Rumah Sakit Islam Siti Rahmah, Padang terletak di Jalan Raya By Pass KM 15 Aie Pacah
Padang. Diresmikan pada tahun 2004 oleh Walikota Padang, Bpk. Fauzi Bahar dan mulai beroperasi
tanggal 19 Juli 2004. Dalam perkembangan yang masih relatif muda, RSI Siti Rahmah telah menjalin
kerja sama dengan perusahan-perusahaan swasta dan perorangan dan masih berlangsung hingga saat
ini. Dengan didukung oleh Unit dokter dan spesialis yang berpengalaman, RSI Siti rahmah sebagai
salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di kota Padang khususnya terus melakukan
peningkatan dan pengembangan baik pada sisi medis disertai pembangunan fasilitas gedung baru
sebagai wujud komitmen kami memberi yang terbaik bagi pasien. Suatu kebanggaan bagi kami
kiranya perusahaan/Instalasi swasta/negri yang Bapak/Ibu pimpin mempercayakan kesehatan para
karyawan dan keluarganya ke RSI Siti Rahmah.
BAB III
VISI , MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN MOTTO RUMAH SAKIT

A. Visi
Visi RSI Siti Rahmah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi depan yang ingin
dicapai oleh RSI Siti Rahmah melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi. Visi dan misi RSI Siti
Rahmah menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik RSI Siti Rahmah baik dalam
upaya mewujudkan visi dan misinya maupun dalam upaya mencapai kinerja dalam aspek
kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing rumah sakit. Visi RSI Siti Rahmah Padang
adalah :

“Menjadi Rumah Sakit pilihan terbaik di Sumatera barat dengan pelayanan yang islami”.

B. Misi
Misi RSI Siti Rahmah adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi RSI Siti Rahmah. Rumusan berfungsi membantu lebih jelas
penggambaran visi RSI Siti Rahmah yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang
harus dilakukan oleh RSI Siti Rahmah. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi
penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan
jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Rumusan misi dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis,
baik eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan).
Misi disusun untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai
perwujudan visi RSI Siti Rahmah
Dalam upaya perwujudan visi RSI Siti Rahmah, maka dirumuskan misi:
1. Memberikan pelayanan Rumah Sakit yang prima
2. Meningkatkan profesionalisme pegawai melalui pendidikan berkelanjutan dan
menyesuaikan perkembangan iptek terkini.
3. Melengkapi sarana dan prasarana Rumah Sakit.
4. Mengadakan kerja sama dengan institusi terkait.
5. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

C. Falsafah
Falsafah RSI Siti Rahmah Padang : “Memberikan pelayanan secara profesional
berlandaskan hati nurani, dengan selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan
pasien”.
D. Tujuan
Tujuan RSI SIti Rahmah sebagai berikut :
1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan
2. Pelayanan kesehatan RSI Siti Rahmah terus meningkat dan berkembang
3. Tercapainya peningkatan produktifitas pelayanan RSI Siti Rahmah
4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki integritas,
komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan dan pelatihan, serta
upaya peningkatan kesejahteraan yang adil dan manusiawi

E. Motto
Motto RSI Siti Rahmah Padang adalah :
“Dengan Ridho Allah, Kesehatan Anda adalah Tujuan kami “
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Lampiran Surat Keputusan Direktur RSI Siti Rahmah Acuan PERPRES No.77 Tahun 2015
Nomor : 1A/SK-DIR/RSI-SR/I/2018
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DIREKTUR
dr. Az Rifki SpAn, KIC, KMN

KETUA
Yori Rahmadianti, SKM, M.Kes

SEKRETARIS
David Ramadi, SST

Kesehatan Kerja Keselamatan Dan Penanggulangan Penanggulangan Pengelolaan B3 dan


Keamanan SAPRAS Kerja Kebakaran Bencana Lingkungan Kerja Manajemen Risiko
Koord : Ka Unit UPS RS Koord : Tim Tanggap
Koord : Kabag SDM Koord : Kabag Umum
darurat Kebakaran Koord : Tim Tanggap Darurat Koord : Ka Unit Kesling
Bencana

Anggota
Kabag/Kabid
Kepala instalasi
Kepala unit
Security
Cleaning Service
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Ketua Tim K3RS


a. Memimpin semua rapat pleno Tim K3RS
b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pogram K3 di Rumah Sakit kepada Direktur
c. Mempertanggungjawabkan program-program K3 dan pelaksanaannya kepada
Direktur
d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program Tim K3 di rumah sakit
e. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Tim K3 serta memberikan saran dan
pertimbangan kepada pimpinan Rumah Sakit mengenai masalah-masalah keselamatan
dan kesehatan kerja di lingkungan rumah sakit.

B. Sekretaris Tim K3RS


a. Mengkoordinasikan kegiatan K3 di Rumah Sakit
b. Membuat dan menyebarkan undangan rapat Tim K3
c. Membuat dokumentasi kegiatan dalam bentuk hardcopy dan softcopy
d. Membuat notulensi hasil rapat Tim K3
e. Mengelola administrasi surat-surat atau dokumen Tim K3
f. Membantu Ketua dalam pemantauan pelaksanaan program/ rekomendasi dari Tim K3
C. Tim Kesehatan Kerja
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang kesehatan
kerja agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami, dipatuhi dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang kesehatan kerja
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang kesehatan kerja
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-undangan K3 yang
berlaku
D. Tim Keselamatan dan keamanan SAPRAS Kerja
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang keselamatan
dan keamanan sarana prasarana kerja agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat
dipahami, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang keselamatan dan keamanan
sarana prasarana kerja
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang keselamatan keamanan sarana
prasarana kerja
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-undangan K3 yang
berlaku

E. Tim Penanggulangan Kebakaran


a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang
penanggulangan kebakaran agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami,
dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang penanggulangan kebakaran
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang penanggulangan kebakaran
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-undangan K3 yang
berlaku
F. Tim Penanggulangan Bencana
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang
penanggulangan bencana agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami,
dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang penanggulangan bencana
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang penanggulangan bencana
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-undangan K3 yang
berlaku

G. Tim Pengelolaan B3 dan Lingkungan Kerja


a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang pengelolaan
B3 dan lingkungan kerja agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami,
dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang pengelolaan B3 dan
lingkungan kerja kerja
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang pengelolaan B3 dan
lingkungan kerja kerja
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-undangan K3 yang
berlaku

H. Tim Manajemen Resiko


a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 khususnya dibidang manajemen
resiko agar tersosialisasi dengan baik sehingga dapat dipahami, dipatuhi, dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang manajemen resiko
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS khususnya dibidang manajemen resiko
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan perundang-undangan K3 yang
berlaku

I. Anggota Tim K3RS


a. Memberikan rekomendasi mengenai kebijakan K3 atau masalah K3 kepada ketua
Tim
b. Melaksanakan dan mensosialisasikan tentang program K3 agar tersosialisasi dengan
baik, sehingga dapat dipahami, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh seluruh staff di unit
kerja
c. Melaporkan setiap kejadian dan masalah K3 yang di timbul di unit kerja
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata Hubungan Kerja Internal Tim K3 dengan unit lain di Rumah Sakit:
1. Hubungan kerja Tim K3 dengan Bagian Keperawatan
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
2. Hubungan kerja Tim K3 dengan Instalasi Gizi
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
3. Hubungan kerja Tim K3 dengan Cath Lab.
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
4. Hubungan kerja Tim K3 dengan Instalasi Farmasi
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Koordinasi tentang MSDS (Material Safety Data Sheet)
 Sosialisasi tentang MSDS (Material Safety Data Sheet)
5. Hubungan kerja Tim K3 dengan pelayanan medis
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
6. Hubungan kerja Tim K3 dengan penunjang medis
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
7. Hubungan kerja Tim K3 dengan Laundry
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
8. Hubungan kerja Tim K3 dengan pemeliharaan sarana/ UPSRS/ Bagian Umum
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Berkoordinasi untuk pengelolaan sampah medis meliputi penyimpanan
sementara,pembakaran dan pengelolaan sisapembakaran sampah medis
 Berkoordinasi untuk pengelolaan kolam IPAL
 Berkoordinasi untuk pengelolaan kalibrasi alkes
 Berkoordinasi untuk pemeliharaan fasilitas
 Berkoordinasi untuk uji air bersih dan minum
 Audit kepatuhan K3
 Laporan hasil audit beserta rekomendasi
9. Hubungan kerja Tim K3 dengan Bagian SDM (sumber daya manusia)
 Koordinasi orientasi pegawai baru, tenaga magang yang ada di rumah sakit
 Koordinasi tentang program K3
 Diklat/Pelatihan dasar tentang K3 Umum/Rumah Sakit dan lanjutan terkait K3
10. Hubungan kerja Tim K3 dengan satpam
 Membuat standar safety briefing sesuai K3
 Koordinasi tentang program K3
 Sosialisasi tentang program K3
11. Hubungan kerja Tim K3 dengan Instalasi Rekam Medis
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
12. Hubungan kerja Tim K3 dengan Cleaning Service
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
13. Hubungan kerja Tim K3 dengan Sub Komite Keselamatan Pasien
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Koordinasi tentang jumlah angka incident yang terjadi di rumah sakit
14. Hubungan kerja Tim K3 dengan PPI (Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi)
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Koordinasi angka tertusuk benda tajam dan paparan cairan tubuh
 Koordinasi kepatuhan karyawan tentang penggunaan APD

PMK DISNAKER
Tim K3 RS
Kota Padang Kota Padang
Penjelasan Tata Hubungan Kerja Eksternal Tim K3 Rumah Sakit:
1. Hubungan kerja Tim K3 dengan PMK Kota Padang
 Koordinasi tentang program pelatihan kebakaran/bencana alam
 Saling tukar wacana tentang K3
2. Hubungan kerja Tim K3 dengan DISNAKER Kota Padang
 Untuk Koordinasi dengan DISNAKER Kota Padang terkait program pelatihan K3,
Tim K3RS juga berkoordinasi dengan bagian SDM Rumah Sakit.
 Memberi laporan mengenai kegiatan K3 jika diperlukan
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Kualifikasi Jumlah
Jumlah Yang
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Yang Ada
Dibutuhkan
Formal
1 Ketua Tim K3 S2 bidang Pelatihan K3RS,  Top Manager 1 1
Kesehatan Umum, Lanjutan di bagian
manajemen
 Berpengalaman
di bidang K3

2 Sekretaris K3 Minimal S 1 Pelatihan K3 Memiliki latar 1 1


K3/ Segala Umum belakang K3
Jurusan / D3
Segala
Jurusan

3 Anggota Minimal SMU Sosialisasi/Seminar Mengetahui dasar 30 30


/ Sederajat /Pelatihan K3 K3
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Setelah top manager manajemen dan karyawan Rumah Sakit diangkat menjadi
koordinator, sekretaris dan anggota Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim
K3RS), maka Ketua Tim K3RS wajib mengorientasikan tentang :
1. Struktur organisasi Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3RS)
2. Uraian tugas.
3. Tata hubungan kerja.
4. Pola ketenagaan
5. Pertemuan/ Rapat
6. Pelaporan.
Kegiatan orientasi untuk staf baru dilakukan melalui Bagian SDM yang berkoordinasi
dengan Panitia Pembinaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3) Rumah
Sakit.
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Rapat Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3RS) adalah rapat
yang diselenggarakan oleh Tim K3RS untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Peserta rapat adalah anggota Tim
K3RS. Jika diperlukan dapat juga dihadiri oleh unit lain yang terkait dengan agenda rapat,
baik internal maupun eksternal rumah sakit yang ditentukan oleh Tim K3RS. Setiap rapat Tim
K3RS dibuat notulen rapat.

Rapat Tim K3RS terdiri dari rapat rutin dan rapat khusus.
A. Rapat rutin Tim K3RS
Rapat rutin adalah rapat pengurus Tim K3RS yang diselenggarakan terjadwal paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dengan interval waktu dan tempat yang
ditetapkan oleh Tim K3RS. Rapat rutin bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan K3, peningkatan mutu K3, serta menentukan rencana tindak lanjut kegiatan.
Notulen rapat rutin disampaikan pada setiap penyelenggaraan rapat rutin berikutnya dan
kepada Direktur Rumah Sakit.

B. Rapat Khusus Tim K3RS


Rapat khusus diselenggarakan jika ada permintaan atau ada permasalahan yang harus
segera diselesaikan dan memerlukan rekomendasi Tim K3RS. Rapat khusus dihadiri oleh
anggota Tim K3RS dan bagian lain yang terkait langsung dengan permasalahannya.
Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris Tim K3RS kepada peserta rapat
melalui undangan rapat, telepon sebelum rapat diselenggarakan, dengan memberitahukan
agenda rapat.
Setiap rapat Tim K3RS dipimpin oleh Ketua Tim K3RS, apabila Ketua berhalangan hadir
dalam suatu rapat, bila quorum telah tercapai, maka sekretaris yang memimpin rapat, dan
jika sekretaris juga berhalangan hadir, maka Anggota Tim K3RS yang hadir dapat
memilih pimpinan rapat dan pimpinan rapat berkewajiban melaporkan hasil keputusan
rapat kepada Ketua Tim K3RS. Ketentuan jumlah quorum persyaratan rapat sebagai
berikut :
1. Dalam hal untuk pengambilan keputusan, rapat Tim K3RS hanya dapat dilaksanakan
bila quorum tercapai;
2. Quorum dianggap tercapai bila ½ (setengah) ditambah 1 (satu) orang dari jumlah
seluruh anggota Tim K3 yang hadir;
3. Dalam hal quorum tidak tercapai dalam waktu satu jam dari waktu yang telah
ditentukan, maka rapat ditangguhkan untuk dilaksanakan pada tempat, hari dan jam
yang disepakati paling lambat dalam waktu 2x24 jam;
4. Dalam hal quorum tidak juga tercapai dalam waktu satu jam dari waktu rapat yang
telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada poin 3, maka rapat dapat dilaksanakan
dan segala keputusan yang terdapat dalam risalah rapat disahkan dalam rapat Tim
K3RS berikutnya.
Mekanisme pengambilan putusan rapat sebagai berikut :
1. Pengambilan putusan rapat Tim K3RS diupayakan melalui musyawarah dan mufakat
berdasarkan pendekatan berbasis bukti (evidence based)
2. Jika tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari
anggota Tim K3RS yang hadir
3. Jika suara yang diperoleh adalah sama, maka ketua Tim K3RS berwenang membuat
keputusan hasil rapat.
Keputusan rapat Tim K3RS dapat dipergunakan sebagai rekomendasi yang akan
disampaikan kepada Direktur.
BAB XI
PELAPORAN

Masing-masing koordinator wajib melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepada Ketua


Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3RS) setiap bulan. Laporan
disampaikan secara tertulis atau secara lisan kepada Ketua Tim K3RS atau dapat disampaikan
pada setiap rapat rutin Tim K3RS.
Laporan dari masing-masing koordinator dirangkum oleh Ketua Tim K3RS dan
kemudian dilaporkan kepada Direktur dengan periode laporan bulanan, triwulan, dan tahunan
sebagai berikut :
1. Laporan bulanan
Laporan tentang pelaksanaan program kerja setiap bulan menggunakan format yang
berlaku.
2. Laporan triwulan
Laporan tentang pencapaian program kerja setiap triwulan menggunakan format yang
berlaku.
3. Laporan tahunan
Laporan tentang pencapaian program kerja tahunan yang dilakukan pada minggi
pertama/ kedua bulan Januari tahun berikutnya dengan menggunakan format yang
berlaku.
BAB XII
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Tim K3RS) ini
diharapkan dapat dipergunakan dalam memahami posisi dan tugas setiap staf Tim K3RS
dalam rangka mencapai tujuan Tim K3RS Rumah Sakit. Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu penyusunan pedoman pengorganisasian
ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa menolong dan memberikan kekuatan serta senantiasa
memberkati pekerjaan kita, Amin.

Anda mungkin juga menyukai