Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI KASUS KELUARGA

No Komponen Uraian
1 Latar Belakang Keluarga sebagai unit terkecil dalam komunitas, terdiri dari
ibu, ayah dan anak. Dalam berkeluarga tentunya seorang
suami dan isteri akan mendapat banyak masalah. Komunikasi
yang harus diterapkan pada anak balita dalam keluarga akan
berdampak pada pada kepribadian anak dikala berinteraksi
pada orang lain diluar anggota keluarga. Penggunaan bahasa
yang diserati dengan logat, dialek, dan tekanan nada akan
memperngaruhi cara bicara anak saat bermain dengan teman
sebayanya. Sehingga pola pengasuhan tertenatu dalam
keluarga akan memberi pengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak.
2 Ringkasan kasus Keluarga Tn W dan Ny R beralamat pada RT 02/RW 02
Desa Sampang. Perkembangan keluarga saat ini adala
keluarga dengan anak pertama yang berusia balita, anak
mereka berusia 5 tahun. Anak dengan usia tersebut sedang
aktif untuk berinteraksi dengan orang, dan kleuarga merasa
agak kesusahan untuk memberikan arahan kepada anaknya,
dan bingung bagaimana komunikasi yang tepat untuk
berbicara pada anaknya.
3 Refleksi kasus Komunikasi yang baik dalam keluarga penting sekali untuk
dilakukan, karena komunikasi yang efektif dalam keluarga
akan meningkatkan harmonisasi di dalam keluarga. Tn W
kaang merasa sangat gemas dengan anaknya karena susah
dibilangi. namun hal tersebut hendaknya meningkatkan
komunikasi yang dilakukan oleh kedua orang tua.
Komunikasi yang dijalin antar pribadi akan membuat
individu tersebut berfikir dan merenungi kekurangan yang
ada didalam dirinya.
4 Solusi atau tidak lanjut Dalam meningkatkan komunikasi yang efektif antar pribadi
dalam keluarga khususny antara ibu dan ayah. Ciri-ciri yang
dapat dilihat adalah
1. Adanya empati, atau perasaan untuk mengetahui apa
yang sedng dirasakan oleh orang lain
2. Adanya keterbukaan antar pribadi
3. Adanya dukungan individu (ayah dan ibu)
4. Rasa positif
5. Kesetaraan
REFLEKSI KASUS GERONTIK

No Komponen Uraian
1 Latar Belakang Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas, keberhasilan pembangunan diberbagai bsng terutama
kesehatan kan menyebabkan terjadinya peningkatan usia
harapan hidup penduduk dunia termasuk negara Indonesia.
Namun dibalik keberhasilan usia harapan hidup terselip
tantangan yang harus diwasapadai yaitu kedepannya
Indonesia akan menghadapi 3 beban yang biasa disebut
dengan tripple Burden. Yaitu disamping meningkatnya angka
kelahiran dan angka penyakit baik penyakit menular dan
tidak menular, juga akan terjadi peningkatan angka
tanggugan kelompok usia produktif terhadap usia kelompok
tidak produktif. Perkembangan penyakit tidak menular
akhir- akhir tahun ini selalu meningkat, termasuk didalamnya
adalah penyakit stroke. Sebagai orang awam yang memiliki
anggota keluarga yang mengidap stroke biasanya akan
memibiarkan si penderita untuk sendirian hingga penderita
tersebut mengalami pengecilan otot.
2 Ringkasan kasus Ny K telah mengalami stroke selama kurang lebih 5 tahun
yang lalu. Ny L telah mengasuh ibunya yang mengalami
stroke. Namun saat dilakukan pengkajian Ny K telah
mengalami pengecilan otot.
3 Refleksi kasus Latihan range of Motion (ROM) merupakan salah satu
bentuk latihan dalam proses dalam proses rehabiltasi yang
dinilai masih cukup efektif untuk mencegah terjadinya
kecacatan pada pasien dengan stroke. Latihan ini adalah salah
satu bentuk intervensi fundamental perawat yang dapat
dilakukan untuk keberhasilan regimen terapeutik bagi pasien
dan dalam upaya pencegahan terjadinya kondisi cacat
permanen pada pasien paska perawatan di rumah sehingga
menurunkan tingkat ketergantungan pada keluarga
4 Solusi atau tidak lanjut Range of Motion adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatan massa otot dan tonus otot.
Tujuannya untuk menigkatkan flesibilitas dan kekuatan otot,
memeprtahankan fungsi jantung dan pernafasan, mencegah
kontraktur dan kekakuan pada sendi.

Anda mungkin juga menyukai