Anda di halaman 1dari 6

A.

FUNGSI-FUNGSI DALAM KELUARGA


a. Fungsi biologis
Keluarga Tn. M terdapat satu orang yang sakit yaitu Tn. M 38 tahun
dengan diagnosis Tuberculosis Paru. Anak pertama dari Tn. M memiliki
riwayat kejang saat berumur 1,5 tahun dan 3 tahun serta sempat
mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Sedangkan anggota keluarga Tn.
M lainnya yang tinggal serumah mengaku tidak pernah menderita sakit
yang berat.
b. Fungsi Sosial
Hubungan Tn. M dengan keluarga dan masyarakat sekitar baik. Saling
membantu jika ada kesulitan.
c. Fungsi psikologis
Dari segi psikologis, Tn. M tidak ada masalah. Namun anak pertama Tn.
M tidak tinggal bersama lagi dengan Tn. M sejak sakit. Hal ini
dikarenakan anak pertama Tn. M merasa takut melihat bapaknya jika
batuk darah. Hal ini dapat mempengaruhi psikologis dari anak dan dapat
mengakibatkan hubungan bapak dan anak menjadi renggang.
d. Fungsi ekonomi
Saat ini Tn. M tinggal bersama dengan istri, anak kedua dan
keponakannya. Anak pertama Tn. M sekarang tinggal bersama tantenya
sejak Tn. M sakit. Dari segi ekonomi pasien termasuk golongan ekonomi
menengah ke bawah dimana penghasilan keluarga didapatkan dari Tn. M
sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh lepas dan istrinya (Ny.
S) bekerja sebagai buruh cuci untuk menghidupi anggota keluarga yang
lain. Dengan jumlah penghasilan yang tak menentu. Namun sejak Tn. M
sakit, maka penghasilan keluarga hanya didapatkan dari istrinya (Ny. S).
e. Fungsi Fisiologis dengan APGAR Score
1) Adaptation : kemampuan anggota keluarga beradaptasi dengan
anggota keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari
anggota keluarga yang lain.
2) Partnership : menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling
mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami
oleh keluarga tersebut.
3) Growth : menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru
yang dilakukan anggota keluarga lain.
4) Affection : menggambarkan hubungan kasih saying dan interaksi antar
anggota
5) Resolve : menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang
kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga
yang lain.
6) Penilaian :
Hampir selalu : 2 poin
Kadang-kadang : 1 poin
Hampir tak pernah : 0 poin
7) Penyimpulan
Nilai rata-rata ≤5 : kurang
Nilai rata-rata 6-7 : cukup/sedang
Nilai rata-rat 8-10 : baik
Tabel 3. APGAR Score Tn. M (38 Tahun)

APGAR terhadap Keluarga 2 1 0

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga √


A
bila menghadapi masalah

Saya puas dengan cara keluarga saya membahas √


P
dan membagi masalah dengan saya

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima √


G dan mendukung keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang baru
Saya puas dengan cara keluarga saya √
A mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya √


R
membagi waktu bersama-sama

Tabel 4. APGAR Score Ny. S (27 Tahun)

APGAR terhadap Keluarga 2 1 0

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga √


A
bila menghadapi masalah

Saya puas dengan cara keluarga saya membahas √


P
dan membagi masalah dengan saya

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima √


G dan mendukung keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang baru

Saya puas dengan cara keluarga saya √


A mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya √


R
membagi waktu bersama-sama

Untuk Tn. M dan Ny. S APGAR Score dapat dijelaskan sebagai


berikut:

1. Adaptation : Tn. M dan Ny. S puas terhadap dukungan dan saran


yang diberikan keluarganya jika menghadapi masalah.
2. Partnership : komunikasi Tn. M dan keluarganya tergolong baik.
Begitupun dengan Ny. S, tidak ada masalah dalam berkomunikasi
dengan keluarganya dan berhubungan baik dengan saudara-
saudaranya.
3. Growth : keluarga Tn. M dan Ny. S tidak memberi batasan terhadap
segala aktifitas Tn. M dan Ny. S baik dalam hal pekerjaan atau
kegiatan sehari-hari.
4. Affection : Tn. M puas dengan kasih sayang dan perhatian yang
diberikan keluarganya. Sedangkan Ny. S cukup puas dengan kasih
sayang dan perhatian yang diberikan keluarganya, walaupun
terkadang ada sedikit perselisihan namun hal itu dapat cepat
terselesaikan.
5. Resolve : Tn. M dan Ny. S merasa puas dengan cara keluarganya
membagi waktu bersama-sama.
Total APGAR Score Tn. M = 10 dan Ny. S = 9
f. Fungsi Patologis dengan Alat SCREEM Score
Fungsi Patologis keluarga Fungsi Patologis keluarga dinilai dengan
menggunakan SCREEM score dengan rincian sebagai berikut:
1) Social : melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar.
2) Cultural : melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tata
karma dan perhatian terhadap sopan santun.
3) Religious : melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan
ibadah sesuai dengan ajaran agamanya.
4) Economic : melihat status ekonomi anggota keluarga.
5) Educational : melihat tingkat pendidikan anggota keluarga
6) Medical : melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai.
Fungsi patologis keluarga Tn. M dinilai menggunakan alat
S.C.R.E.E.M sebagai berikut
Tabel 5. SCREEM Keluarga
Sumber Patologis

Tn. M masih sering berkomunikasi dengan


Social -
tetangga dan bersosialisasi dengan baik.

Menggunakan bahasa Muna dan bahasa


Culture -
Indonesia secara sopan

Religious Fungsi agama Tn. M baik. -

Kondisi ekonomi keluarga Tn. H tergolong


Economic -
menengah ke bawah.

Tingkat pendidikan Tn. M dan keluarga


tergolong baik. Pengetahuan Tn. M dan
keluarga mengenai dampak dan pengobatan
Educationa
TB paru masih kurang yang mengakibatkan -
l
terhambatnya pengobatan dan uoaya
pencegahan penularan kepada anggota
keluarga.

Dalam pembiayaan kesehatan Tn. M dan


keluarga menggunakan Kartu BPJS dalam
Medical -
berobat di Rumah Sakit dan Puskesmas
Akses pelayanan kesehatan juga terjangkau.

g. Kesimpulan permasalahan fungsi keluarga


Tidak ada masalah psikologis pada Tn. M, namun anak pertama
Tn. M tidak tinggal bersama lagi dengan Tn. M sejak sakit. Hal ini
dikarenakan anak pertama Tn. M merasa takut melihat bapaknya jika
batuk darah. Hal ini dapat mempengaruhi psikologis dari anak dan dapat
mengakibatkan hubungan bapak dan anak menjadi renggang.
Aspek ekonomi tergolong menengah ke bawah dengan penghasilan
berasal dari Tn. M yang bekerja sebagai buruh pelabuhan. Namun sejak
Tn. M sakit, maka yang menafkahi keluarga adalah istrinya. Pembiayaan
kesehatan dengan menggunakan kartu BPJS sangat meringankan beban
keuangan Tn. M dalam menjalani pengobatan. Aspek sosial cukup baik
dengan komunikasi yang terjalin dengan baik. Interaksi dengan tetangga
sekitar pun juga tidak ada hambatan meskipun Tn. M telah menderita
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai