Anda di halaman 1dari 7

1. ) Keppres 22 tentang penyakit akibat hubungan kerja tahun 1993.

 PAHK
1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silicosis,
antrakosilikosis, asbestosis) dan
silikotuberkolosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau
kematian.
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh
debu logam keras.
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan
(bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas,
henep dan sisal (bissinosis).
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab
sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari
luar sebagai akibat penghirupan debu organik.
6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau
persenyawaannya yang beracun.
7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau
persenyawaannya yang beracun.
8.Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya
yang beracun
9.Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
10.Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yang beracun.
11.Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yang beracun.
12.Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya yang beracun.
13.Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang beracun.
14.Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun.
15.Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. beracun.
16.Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari
persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.
17.Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
18.Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau homolognya
yang beracun.
19.Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
20.Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
21.Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti
karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun,
amoniak seng, braso dan nikel.
22.Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23.Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat, tulang
persendian, pembuluh darah tepi atau
syaraf tepi.
24.Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan lebih.
25.Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
26.Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik.
27.Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh
ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produkatau residu dari zat
tersebut.
28.Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
29.Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri
atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
30.Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau
rendah atau radiasi atau kelembaban udara tinggi.
31.Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya
termasuk bahan obat.

 PAK :

Penyakit allergi/hipersensitif 

1. Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis, aspergilosis akut bronchopulmoner,


Hipersensitivitas lateks, penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis. 
2. Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit.
3. Penyebab : bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non spesifik atau spesifik.

Dermatitis Kontak 

1. Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi Lokasi di kulit

Penyakit Paru 

1. Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus, fibrosis, TBC, mesetelioma,
pneumonia, Sarkoidosis. 
2. Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.

Penyakit Hati dan Gastro-intestinal 


1. Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang batubara dan vulkanisir karet),
Cirhosis hati(alkohol, karbon tetraklorida, trichloroethylene, kloroform) 
2. Disebabkan oleh bahan kimia

Penyakit Saluran Urogenital 

1. Dapat berupa : gagal ginjal(upa logam cadmium & merkuri ,pelarut organik, pestisida, carbon
tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet, manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin, 2-
naphthylamin). 
2. Disebabkan bahan kimia.

Penyakit Hematologi 

1. Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)


2. Disebabkan bahan kimia

Penyakit Kardiovaskuler 

1. Disebabkan bahan kimia 


2. Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat),
febrilasi ventricel (trichlorethylene).

Gangguan alat reproduksi 

1. Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic gas, timbal, pelarut organic, karbon
disulfida, vinyl klorida, chlorophene), kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut organik)
keguguran (kerja fisik) 
2. Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik

Penyakit muskuloskeletal 

1. Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz), Carpal turnel syndroma (tekanan yang
berulang pada lengan), HNP/sakit punggung (pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis) 
2. Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis.

Gangguan telinga 

1. Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB) 


2. Disebabkan faktor fisik

Gangguan mata 

1. Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis (sinar UV), katarak (infra merah),
gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid). 
2. Disebabkan faktor fisik, biologi

Gangguan susunan saraf 


1. Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati perifer, ataksia serebeler dan
penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli). 
2. Disebabkan bahan kimia

Stress 

1. Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja kurang baik, monoton, upah kurang,
suasana kerja tidak nyaman) 
2. Disebabkan faktor mental psikologi

Infeksi 

1. Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis (leptospira pada petani), brucellosis,
antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan). 
2. Disebabkan oleh faktor biologi

Keracunan 

1. Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen sianida), kronis (timah hitam, merkuri,
pestisida). 
2. Disebabkan oleh bahan kimia.

2.) TENTUKAN SETIAP KASUS TERGOLONG PAK ATAU PAHK !

KASUS 1 : PAHK

KASUS 2 : PAHK

KASUS 3 : PAK

KASUS 4 : PAHK

KASUS 5 : PAK

KASUS 6 : PAK

KASUS 7 : PAHK

KASUS 8 : PAK

KASUS 9 : PAK

KASUS 10 : PAK
KASUS 11: PAK

KASUS 12:

KASUS 13: PAK

KASUS 14:

KASUS 15:

3.) 5 LEVEL PENCEGAHAN

5 Level Prevention (5 Tingkat Pencegahan)


1.      Peningkatan kesehatan (health promotion)
Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan proses bibit
penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan manusia dengan cara
meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki lingkungan. Tindakan ini dilakukan pada
seseorang yang sehat.
Contoh :
Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan
sampah, pembuangan tinja dan limbah.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya untuk kalangan menengah ke atas di
negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
Rekreasi atau hiburan untuk perkembangan mental dan sosial
2.      Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and
specific protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan
proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah
terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi
memiliki risiko terkena penyakit tertentu.
Contoh :
Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit dengan
adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN )
Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena flu burung ditempatkan
di ruang isolasi.
Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja dengan
menggunakan alat perlindungan diri.
Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun
maupun alergi.
Pengendalian sumber-sumber pencemaran, misalnya dengan kegiatan jumsih “ jum’at
bersih “ untuk mebersihkan sungai atau selokan bersama – sama.
Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS
3.      Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early
diagnosis and prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan
segera dengan terapi yang tepat.
Contoh :
 Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet Fe dan
dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi
Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan
darah, rontgent paru.
Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact
person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker
4.      Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit
yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien,
serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan timbul.
Contoh :
Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi
komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan gerakan –
gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada kaki yang cacat.
Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan
perawatan yang lebih intensif.
5.      Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
Merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar
mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain.
Contoh :
Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.
Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan pemakai NAPZA dan lain-lain.
Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan
moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.  Misalnya dengan tidak
mengucilkan mantan PSK di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.
Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat
mampu mempertahankan diri.
Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia
sembuh dari suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai