Anda di halaman 1dari 51

STRUKTUR HISTOLOGI

JARINGAN SARAF

Maryam Burhanuddin
Bagian Histologi Kedokteran
Universitas Negeri Gorontalo
2020
Sistem saraf meliputi seluruh
jaringan saraf dalam tubuh
◦ Sistem Saraf Pusat (SSP)
◦ Otak dan Medula Spinalis
◦ Sistem Saraf Tepi (SST)
◦ Seluruh jaringan saraf selain SSP,
yaitu saraf kranial, spinal, dan
perifer.
SEL-SEL PADA SISTEM SARAF
◦ Neuron : Sel struktural dan fungsional
• Neuroglia : sel penunjang non-neuron yang
mengelilingi neuron, akson, dan dendrit
Klasifikasi struktural neuron

◦ Berdasarkan prosesus pada badan sel:


◦ multipolar = Beberapa dendrit dan satu akson
◦ Tipe sel terbanyak pada SSP.
◦ bipolar neurons = satu dendrit dan satu akson
◦ Ditemukan di retina, koklea, dan bulbus olfaktorius.
◦ unipolar neurons = Satu prosesus saja
◦ Berasal dari neuron bipolar pada masa embrio yang kemudian
mengalami fusi dan bercabang dua mendekati soma. Banyak
ditemukan pada ganglion radiks posterior saraf spinalis dan ganglion
saraf kranilais.
Klasifikasi Struktural Neuron
◦ Diberi nama berdasarkan ahli histologi
pertama yang menemukannya
•Purkinje pada
serebelum
•Renshaw pada
medula spinalis

• Diberi nama
berdasarkan bentuk sel
Contoh : sel piramidal
Klasifikasi Neuron berdasarkan
Ukuran Sel
◦1. Golgi tipe I :
◦ Neuron memiliki akson panjang dan
soma yang besar.
◦2. Golgi type II :
◦ Neuron memiliki akson pendek yang
mengalami arborisasi terminal yang
ekstensif dan soma yang kecil.
Sinaps
◦ Sinaps
◦ Tempat komunikasi
interseluler antara 2
neuron atau antara
neuron dan efektor
(misal otot)
◦ Berasal dari soma sel
neuron
◦ Terdapat di tiap ujung akson.
◦ Klasifikasi sinaps neuron:
◦ Neuron Inisiasi = presynaptic neuron
◦ neuron penerima= postsynaptic neuron
◦ Kebanyakan aksodendritik =axon -> dendrite
◦ Sebagian kecil axoaxonic = axon > axon
Tipe-tipe sinaps
◦ Axodendritic:
◦ Antara akson dan dendrit
◦ Axosomatic:
◦ Antara akson dan soma
◦ Axoaxonic:
◦ Antara dua akson
◦ Dendrodendritic:
◦ Antara dua dendrit
Morfologi sinaps
◦ Membran Presinaptik :
◦ Berisi mitochondria,
sebagian kecil elemen
RE Halus, dan banyak
vesikel.
◦ Celah Sinaps
◦ Membran Postsinaptik:
◦ Berisi reseptor
neurotransmitter.
Gambar Ultrastruktur sinaps dengan mikroskop elektron (DI Fiore 12-ed)
SISTEM SARAF PUSAT
SEL-SEL PADA SISTEM SARAF PUSAT
◦ Neuron : Sel struktural dan fungsional
• Neuroglia : sel penunjang non-neuron yang
mengelilingi neuron, akson, dan dendrit
Struktur Neuron

1. Badan Sel atau Soma -neurofilaments or neurofibrils


-nukleus tunggal dengan nucleolus memberikan bentuk sel dan
prominen dukungan pada bundel
-Substansi Nissl filamen intermediet.
-RE kasar & ribosome bebas untuk -mikrotubul memindahkan
sintesis protein material dalam sel
-protein mengganti komponen -pigmen lipofuscin pigmen
seluler neuron untuk pertumbuhan kuning kecoklatan yang
dan perbaikan akson yang rusak banyak muncul pada orang
pada SST. usia lebih tua.
Struktur Neuron
2. Prosesus Sel=
dendrit (little trees)
-Bagian yang
menerima impuls
pada neuron.
-bentuknya pendek,
lonjong, dan banyak
cabang.
-permukaan dendrit
terspesialisasi untuk
kontak dengan
neuron lainnya.
-Sitoplasmanya
mengandung
substansi Nissl dan
mitokondria.
3. Prosesus Sel = akson
• Membawa impuls menjauh dari
badan sel menuju neuron lainnya.
• Panjang, tipis, dan slindris.
• berisi mitokondria, mikrotubul &
neurofibril - NO RE/NO sint. protein
• Persambungan pada soma
berbentuk seperti kerucut = axon
hillock
• Bagian awal akson = initial segment
• Tempat berkumpulnya impuls pada
tautan antara axon hillock dan initial
segment = trigger zone
• Sitoplasma= axoplasm
• Membran plasma = axolemma
• Cabang samping = collaterals axon
• axon dan kollateral nya berakhir
pada prosesus kecil = axon terminals
• Ujung yang menggembung disebut
synaptic end bulbs berisi vesikel yang
mengandung neurotransmitter.
Gambar Histologi Sel Neuron dengan pewarnaan HE pembesaran
sedang
Neuroglia (Glia)
◦ Sekitar setengah dari volume sel pada SSP.
◦ Lebih kecil dari neuron.
◦ 5 - 50 kali lebih banyak jumlahnya
◦ TIDAK menghantarkan impuls.
◦ Pembelahan secara mitosis.
◦ Empat tipe pada SSP:
◦ Astrosit
◦ Oligodendrosite
◦ Mikroglia
◦ Sel Ependimal
Astrosit
Sel glia terbesar. Dan
terbanyak
Bentuk seperti bintang
dengan banyak
prosesus yang
menyebar dari badan
sel.
Membantu
pembentukan blood-
brain barrier Gambar Astrosit fibrosa dan kapiler otak pulasan
metode Cajal pembesaran sedang (DI Fiore 12-
Menunjang struktur
ed)
neuron.
 Menjaga lingkungan kimiawi yang sesuai untuk penghantaran
impuls saraf/aksi potensial.
 Mengatur konsentrasi nutrisi untuk ketahanan sel neuron.
 Mengambil neurotransimiter yang berlebih.
 Mengarahkan migrasi sel neuron selama proses
perkembangan otak.
 Memperbaiki jaringan untuk stabilisasi jaringan saraf
Oligodendrocytes
• Tipe sel glia yang
sering ditemui.
• Masing-masing
membentuk
selubung myelin
sekitar akson
neuron SSP.
• Analog dengan
Sel Schwann pada
SST.
• Membentuk
Gambar Oligodendrosit otak pulasan metode anyaman suportif
Cajal pembesaran sedang (DI Fiore 12-ed) sel neuron SSP.
• Prosesusnya lebih sedikit, halus, dan pendek
dibanding astrosit dengan badan sel bulat atau
oval.
• Ditemukan di substansia grisea dan alba SSP
Selubung Myelin pada SSP

Gambar Ultrastruktur akson bermyelin pada SSP pada mikroskop elektron (DI
Fiore 12-ed)
Mikroglia
 Prosesusnya sedikit,
pendek, dan langsing.
 Berasal dari mesoderm
yang berkembang
menjadi monosit dan
makrofag.
Sel kecil keseluruhan
berwarna pekat.
 Mikroglia ditemukan di
substansia alba dan
Gambar Mikorglia otak pulasan metode grisea SSP
Hortega pembesaran sedang (DI Fiore 12-ed)  Fagosit utama pada
SSP.
Sel Ependimal
• Sel epitel kolumnar
rendah atau
kuboid
• melapisi ventrikel
otak dan kanalis
sentralis
• Apeks sel
mengandung silia
dan mikrovilus.
• Silia
mempermudah
aliran CSS.
• Mikrovilus memiliki
fungsi absorbsi.
Struktur umum SSP
◦ SSP tidak memiliki lapisan jaringan ikat di dalamnya
sehingga konsistensinya berbentuk semi-gel.

Struktur
umum SSP
Komposisi : Agregasi badan sel neuron, dendrit,
Substansi dan akson tak bermyelin, serta neuroglia.
Lokasi :
Grisea -Perifer korteks serebrum dan serebelum.
-Sebelah dalam medula spinalis

Komposisi : serabut saraf bermyelin dan sedikit


Substansi tak bermyelin, serta neuroglia.
Lokasi :
Alba -Lebih dalam dari korteks serebrum dan
serebelum, melingkupi basal ganglia.
-Sebelah luar medula spinalis
Dura mater
◦Duramater adalah lapisan terluar
meningen yang padat.
◦SEREBRAL DURA:
◦ Padat, jaringan ikat kolagen tersusun atas
2 lapisan yang saling berlekatan pada
org dewasa.
◦ 1. Periosteal dura mater, lapisan terluar,
terususun atas sel osteopreogenitor,
fibroblast, dan serat kolagen. Lapisan ini
merupakan periostium dari permukaan
dalam tulang tengkorak, dan
tervaskularisasi dengan baik.
continued

2. Meningeal dura :
◦ Lapisan dalam dari duramater yang tersusun
atas fibroblast dan serat kolagen.
◦ Lapisan ini mengandung pembuluh darah
kecil.
◦ Di sebelah dalam dari meningeal dura
dilapisi oleh lapisan sel fibroblast.
SPINAL DURA MATER
 Tidak menempel pada dinding kanalis
vertebralis.
 Ruang epidura : Ruang antara dura dan
tulang kanalis vertebralis yang terisi lemak
epidura dan pleksus venosus.
Arachnoid
◦Lapisan intermediat pada meningen.
◦Daerah avaskular, meskipun dilalui
oleh pembuluih darah.
◦Tersusun atas fibroblast, kolagen, dan
beberapa serat elastin.
◦Ruang subdura terletak antara dura
dan arachnoid, berisi cairan
serebrospial, dan berpotensi terisi
darah ketika terjadi trauma kapitis.
continued

◦Pada regio tertentu dari


arachnoid mengalami ekstensi
ke lapisan dura membentuk vili
arachnoid, yang mengarah ke
sinus venosus duramater. Fungsi
dari arachnoid vili yaitu
menyalurkan CSS dari rongga
subarachnoid ke sistem vena.
Pia mater
◦ Lapisan terdalam dari meningen yang
kaya vaskularisasi dan sangat dekat
dengan otak dan mengikuti kontur dari
otak.
◦ Pia mater tidak mengalami kontak
dengan jaringan saraf karena lapisan tipis
dari prosesus neuroglia selalu saling
mengadakan interposisi sesama mereka.
continued
◦ Komposisi Selapis tipis fibroblast yang
termodifikasi.
◦ Pembuluh darah : kaya akan vaskularisasi
dan dikelilingi oleh sel pia, makrofag, sel mast,
dan limfosit.
◦ Pia mater terpisah secara utuh dengan
jaringan saraf di bawahnya oleh sel
neuroglia.
◦ Pembuluh darah masuk ke jaringan saraf dan
dikelililingi oleh pia mater hingga membentuk
continuous capillaries yang merupakan
karakteristik SSP.
◦ Pedikel dari astrosit melingkupi kapiler pada
jaingan saraf.
Blood-brain barrier
◦ Sel Endotelial dari kapiler SSP mencegah
darah masuk secara bebas ke jaringan saraf.
◦ Barier ini terususun atas endotel continuous
capillaries di seluruh SSP.
◦ Sel endotel ini membentuk zonula okluden
dengan sel endotel lainnya, menahan aliran
materi diantara sel.
◦ Sel endotelial ini memiliki relatif sedikit vesikel
pinositik dan jalur vaskuler nya selalu dibatasi
oleh transpor berbasis reseptor,
Pleksus koroideus
◦ Tersusun atas lipatan piamater bersama
ventrikel otak, menghasilkan CSS.
◦ Dibentuk oleh lipatan piamater yang kaya
akan kapiler fenestra dan disisipi oleh sel
ependim yang melapisi ventirkel ke 3,4,
dan lateral.
◦ Cairan serebrospinal membasahi,
menutrisi, dan menjaga otak dan medula
spinalis dan diproduksi oleh pleksus
koroideus.
Korteks serebral
◦ Bertanggungjawab dalam proses
belajar, memori, integrasi sensori,
analsis informasi, dan inisiasi respon
motorik.
◦ Secara histologis, dibagi atas
enam lapisan:
1. Lapisan molekular : tersusun atas sel
horizontal Cajal dan neuroglia
2. Lapisan granular eksterna : terususun
atas sel granula (stelata) dan sel
neuroglia.
continued
3. Lapisan piramidal eksterna: tersusun atas
sel piramidal dan neuroglia.
4. Lapisan granula interna: terususun atas
sedikit sel granula (stelata),sel piramidal,
dan neuroglia.
5. Lapisan piramida interna: tersusun atas
banyak sel piramidaI dan neuroglia.
6. Lapisan multiformis terususun atas
beragam bentuk sel (sel fusiform, sel
granula, sel stelata, sel Martinotti), dan
neuroglia.
Lapisan V Korteks Serebrum

Gambar Lapisan V Korteks Serebrum Pulasan metode Cajal


pembesaran Kuat (DI Fiore 12-ed)
Korteks Serebelum
◦ Bertanggungjawab dalam
keseimbangan, ekuilibrium, tonus otot,
dan kordinasi otot.
◦ Secara histologis terbagi atas tiga
lapisan:
1. Lapisan Molekular, yang terdapat di bawah
piamater. Sel neuron lebih sedikit, kecil,
dengan serat2 sejajar.
2. Lapisan sel Purkinje, khas Serebelum (bentuk
piriform, percabangan dendrit meluas ke
lap. Molekuler)
3. Lapisan Granular, tersusun atas neuron kecil
dan sel glomeruli (cerebellar islands).
◦ Substansia Alba
◦ Terdiri dari saraf bermielin, atau akson
(merupakan serat aferen dan eferen korteks
serebellum)
Substansi Grisea dan Alba Serebelum

Gambar Serebelum potongan transversal Pulasan metode


Cajal pembesaran lemah (DI Fiore 12-ed)
Gambar Korteks Serbelum Pulasan metode Cajal
pembesaran kuat (DI Fiore 12-ed)
Substansi Grisea dan Alba Medula Spinalis

Gambar Medula Spinalis Pulasan HE pembesaran lemah (DI Fiore 12-ed)


Substansi Grisea dan Alba Medula Spinalis

Gambar Medula Spinalis Pulasan HE pembesaran sedang (DI Fiore 12-ed)

Anda mungkin juga menyukai