1. Pengertian Pajak adalah “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat
timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat”.
Pengadministrasian pajak adalah penghitungan, pemotongan, penyetoran,
pencatatan, penggolongan, penyimpanan dan pelaporan pajak yang efektif dan
efisien sesuai dengan peraturan dan transparan.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pemungutan, pemotongan dan
pengadministrasian pajak
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
4. Referensi 1. Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun 1983
2. PMK no 9/PMK 03/2018
3. PMK No 141/PMK.03/2015
4. Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan:
a. Komputer
b. Peraturan Keuangan dan Perpajakan
c. ATK
d. Kwitansi Pemda
e. Faktur Pajak
2. Petugas yang melaksanakan:
a. PPTK
b. Bendahara
c. Pengelola Akuntansi
3. Langkah – langkah :
a. Pejabat Teknis meneliti tagihan dari rekanan
b. Pejabat Teknis menghitung jumlah dan menganalisa jenis setor pajak
yang akan dipotong kepada rekanan
c. Pengelola Akuntansi membuat billing sesuai dengan perhitungan dan
dokumen dari pejabat teknis
d. Bendahara menyetorkan pajak ke Bank/Kantor Pos dengan
memperhatikan kode billing paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
masa pajak.
e. Bendahara Menyerahkan 3 lembar bukti setoran pajak ke Pejabat Teknis
f. Pejabat Teknis menyerahkan 1 lembar bukti setoran pajak ke Pengelola
Akuntansi, 1 lembar bukti setoran pajak kepada rekanan
g. Pengelola Akuntansi merekap dan menyusun laporan pajak
h. Pengelola Akuntansi menyampaikan laporan pajak ke KPP paling lambat
tanggal 20 bulan berikutnya, dengan dibubuhi tanda tangan bendahara.
5. Bagan Alir
9. Dokumen 1. Kuitansi/Faktur
terkait 2. Faktur Pajak
3. E-Billing
4. Bukti Setor Pajak
5. Laporan Pajak