Sosio
Sosio
BAB I
A. PILIHAN GANDA
11. B 1. D
12. C 2. D
13. A 3. B
14. B 4. D
15. B 5. C
16. A 6. A
17. B 7. B
18. A 8. D
19. C 9. A
20. E 10. C
B. URAIAN
1. Perbedaan ras, etnis, klan, dan agama dimasukkan ke dalam kemajemukan
masyarakat karena setiap kelompok dalam masyarakat memiliki ciri dan
fungsinya masing-masing.
2. Ciri-ciri fisik ras Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid:
Cri fisik ras Mongoloid:
- kulit warna kuning sampai sawo matang
- rambut lurus
- bulu badan sedikit
- mata sipit terutama di Asia Mongoloid
Ras Kaukasoid
- hidung mancung
- kulit putih
- rambut pirang sampai coklat kehitam-hitaman
- kelopak mata lurus
Ras Negroid
- rambut keriting
- kulit hitam
- bibir tebal
- kelopak mata lurus
3. Terjadi subras yang memiliki ciri fisik berbeda dengan ras pokok karena
terjadinya perkawinan campur antarras misalnya ras Kaukasoid kawin dengan ras
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 47
Negroid. Terjadi perkawinan campur disebabkan oleh mobilitas masyarakat yang
begitu besar.
7. Untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang yang berbeda ras atau
suku bangsa supaya terhindar dari konflik adalah dengan cara mengembangkan
sikap toleransi, saling menghargai satu sama lain.
8. Perbedaan gender di Indonesia masih sangat mencolok, terutama di daerah
pedesaan. Sebagian besar suku di Indonesia menganggap laki-laki berada di
lapisan atas sedangkan perempuan ada lapisan bawah.Hal itu berkaitan dengan
dengan hak dan kekuasaan.
9. Suku bangsa sangat erat kaitannya dengan kebudayaan karena suatu suku
bangsa memiliki sistem kekerabatan, dan kepercayaannya tersendiri. Dalam suatu
suku bangsa, terciptalah sebuah tradisi yang kemudian diwariskan kepada
generasi berikutnya.
10. Setiap profesi memiliki fungsi yang berbeda agar manusia bisa saling
melengkapinya. Misalnya, seorang petani akan membutuhkan tukang besi, para
pedangang yang menjual perlengkapan pertanian.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 48
BAB II
A. PILIHAN GANDA
11. B 1. B
12. B 2. A
13. C 3. A
14. C 4. A
15. D 5. A
16. C 6. D
17. A 7. D
18. B 8. D
19. B 9. D
20. B 10. D
B. ESSEY
1. Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokkan masyarakat ke
dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat.
2. Dalam masyarakat sederhana masih ada anggapan bahwa kaum lelaki
memiliki derajat yang lebih tinggi daripada kaum wanita karena adanya wujud
stratifikasi sosial yang terlihat dalam hal adanya kelompok berdasarkan jenis
kelamin dan umur, kelompok pemimpin suku yang memiliki hak istimewa, dan
adanya pembagian tugas dalam kelompok itu.
3. Stratifikasi sosial di lingkungan sekolah:
Kepala
sekolah
Para guru
Para siswa
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 49
Bagan stratifikasi terbuka
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 50
Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh secara
otomatis/tanpa usaha, misalnya gelar kebangsawanan atau jenis kelamin.
Achieved status adalah kedudukan yang diperoleh
seseorang dengan usaha yang disengaja tergantung dari kemampuan masing-
masing dalam mengejar tujuannya, contohnya gelar yang diperoleh melalui
pendidikan.
Assigned status adalah kombinasi dasri keduanya, yaitu
kedudukan yang diperoleh seseorang melalui penghargaan/pemberian dari
pihak lain setelah orang tersebut berjas atau memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.
10. Ada stratifikasi dalam keluargaku karena di dalam sebuah keluarga ada
peranan (role) dari setiap anggota keluarga. Misalnya, seorang ayah memiliki
kedudukan sebagai bapak dan juga menjamin kehidupan bagi anggota
keluarganya.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 51
BAB III
A. PILIHAN GANDA
11. B 1. D
12. B 2. D
13. B 3. A
14. A 4. A
15. A 5. B
16. C 6. E
17. B 7. A
18. B 8. A
19. C 9. B
20. C 10. B
B. ESSEY
1. Terjadi konflik sosial karena adanya perbedaan antarinvidu, kebudayaan,
kepentingan, dan perubahan sosial.
2. Konflik dianggap wajar karena merupakan bagian dari sebuah proses
interaksi sosial manusia untuk mencapai tujuan atau harapannya. Sebagai proses
sosial, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan ciri-ciri yang dibawa
individu yang terlibat dalam suatu interaksi. Tidak adanya konflik dalam sebuah
masyarakat tidak dapat dianggap sebagai petunjuk kekuatan atau stabilitas
hubungan sosial masyarakatnya. Konflik yang diungkapkan dapat berupa tanda
hubungan sosial yang hidup dan dinamis.
3. Mekanisme yang dipakai dalam menyelesaikan konflik adalah konsiliasi,
mediasi, dan arbitrasi. Mekanisme konsiliasi merupakan sebuah penyelesaian
konflik yan gidlakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan
diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai.
Mediasi adalah mekanisme yang dipakai apabila kedua pihak yang mengalami
konflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Dan arbitrasi
merupakan mekanisme yang dipakai apabila kedua belah pihak yang berkonflik
sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan
memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
4. Dampak sebuah konflik bagi masyarakat bisa negatif dan bisa positif.
Dampak negatif sebagai berikut:
- Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
- Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
- Berubahnya kepribadian para individu. Sebagai contoh, konflik
memunculkan rasa benci, curiga, atau menjadikan perkelahian sebagai
solusi atas sebuah permasalahan dalam kelompok remaja dan anak-anak.
- Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang
kalah.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 52
Dampak positifnya sebagai berikut:
- Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum
jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
- Konflik memungkinkan adanya penyesuuaian kembali norma-
norma,nilai-nilai serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok
bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
- Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
- Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan
antarindividu dan kelompok.
- Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma
lama dan menciptakan norma-norma baru.
- Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
- Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila piahk
yang berkonflik berada dalam kekuatan yagn seimbang.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 53
adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara
individu atau kelompok dalam masyarakat.
10. Masyarakat membutuhkan integrasi sosial karena msyarakt itu ingin
menyesuaikan atau melebur sehingga hal yang berbeda bisa menjadi seperti satu
dan tidak terjadi konflik sosial.
BAB IV
A. PILIHAN GANDA
21. C 11. D
22. A 12. C
23. B 13. A
24. E 14. D
25. A 15. A
26. D 16. E
27. A 17. E
28. C 18. E
29. E 19. E
30. E 20. D
B. ESSEY
1. Mobilitas sosial adalah gerak perpindahan dari strata satu ke stratas sosial
lainnya secara vertical atau horizontal.
2. Contoh tiap fenomena sosial berikut:
a. Mobilitas vertikal ke atas
1. Ahmad pada mulanya hanya pesuruh pada sebuah
perusahaan. Karena rajin, beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi
koordinator dari pesuruh-pesuruh.
2. Pak Manan adalah anggota salah satu organisasi. Dia sangat
aktif. Karena keaktifannya, ia dan beberapa kawannya yang sama-sama
aktif diberi kehormatan oleh seluruh anggota organisasi tersebut. Mereka
diangkat menjadi dewan pembina organisasi itu.
b. Mobilitas vertikal ke bawah
1. Seorang pengusaha yang menggeluti bisnis perumahan
tiba-tiba bangkrut. Banyak pelanggan yang tidak bisa melunasi utangnya,
kemudian pengusaha itu membka warung kelontong dengan membeli kios
pasar inpres.
2. Seorang prajurit yang dipecat karena lari meninggalkan
dinas ketentaraannya.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 54
c. Mobilitas horizontal
1. Pak Nano pada awalnya adalah guru matematika di sebuah
SMK. Karena merasa tidak cocok dengan tempat kerjanya itu, ia
memutuskan untuk pindah menjadi guru matematika di SMA lain.
2. Seorang petani gurem berhasil menjadi petani unggas yang
maju karena mendapatkan fasilitas kredit dari pemerintah.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 55
7. Dalam masyarakat cenderung timbulnya konflik karena gejala naik dan
turunnya status sosial tertentu yang memberikan konsekuensi terhadap struktur
sosial masyarakat. Hal itu dapat menimbulkan konflik atau reaksi. Contoh konflik
akibat mobilitas sosial adalah konflik antarkelas, misalnya, seorang anak
pembantu rumah tangga berhasil menyelesaikan studi S2 dan mendapat
kedudukan yang baik dan terhormat menimbulkan rasa iri hati dari majikan
ibunya. Selain itu ada juga konflik antarkelompok sosial. Konflik antarkelompok
sosial bisa terjadi karena satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok
yang lain. Dan konflilk antargenerasi, misalnya, generasi tua yang
mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda yang ingin mengadakan
perubahan.
10. Perbedaan antara gerak sosial dan gerakan sosial sebabagai berikut:
Gerak sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih mungkin
untuk berpindah strata.
Gerakan sosial terjadi pada masyarakat yang bersifat tertutup karena
kemungkingan sulit untuk perpindah strata.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 56
EVALUASI SEMESTER 1
A. PILIHAN GANDA
B. ESSEY
1. Status dan peranan sangat terkait dengan struktur sosial karena status dan
peranan mempunyai arti penting dalam pola-pola hubungan timbal balik individu
dan masyarakat. Status dan peranan itu menunjuk pada suatu keteraturan perilaku,
sehingga dapat membentuk suatu masyarakat. Status dan peranan merupakan
unsure baku dalam sistem lapisan. Dengan status tertentu, seseorang memiliki
sekumpulan hak dan kewajiban yang mengarahkan pola-pola perilakunya agar
sesuai dengan pola hubungan atau norma yang ditentukan dari status tersebut.
4. Konflik sosial yang terjadi akhir-akhir ini seperti konflik Papua dan Poso
merupakan dua konflik yang diakibatkan karena ketidakbecusan pemerintah
dalam mengolah masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. Misalnya,
masalah agama, budaya, dan masalah keadilan. Contohnya, di Papua masyarakat
Papua merasa diperlakukan tidak adil karena kekayaan alamnya digunakan oleh
bangsa lain.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 57
5. Menurut pendapat saya, meskipun sudah ada perkembangan industrialisasi
dan modernisasi, tetapi kesetaraan gender belum berlaku di setiap daerah di
Indonesia. Karena budaya di setiap daerah masih memperlakukan wanita sebagai
kelompok yang lemah dan tak berdaya. Sedangkan di daerah perkotaan,
kesetaraan gender sudah ada karena pengaruh industrialisasi dan modernisasi
tersebut. Contohnya, sekarang wanita juga bisa bekerja seperti laki-laki.
8. Hubungan peranan dan status dalam stratifikasi sosial keduanya tidak bisa
dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan sebaliknya, kedudukan tidak
berfungsi tanpa peranan. Contohnya, daslam kelas, seorang siswa tidak akan bisa
mengatur ketertiban jika ia tidak memiliki status ketua kelas.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 58
pemerintahan yang demokratis di mana selalu didengung-dengungkan oleh setiap
negara. Dan stratifikasi sosial campuran, dapat kital lihat pada seorang yang
anggota kasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat dan sangat dihargai
oleh masyarakat lingkungannya. Namun, jika ia pindah di Jakarta maka ia harus
menyesuaikan diri dengn aturan yang baru di Jakarta.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 59
14. Contoh konflik rasial yaitu konflik antara orang kulit hitam dengan konflik
orang kulit putih yang terjadi di Afrika Selatan. Konflik Internasional misalnya,
Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet.
15. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik dalam masyarakat sebagai
berikut:
- perbedaan individu
- kebudayaan
- kepentingan
- perubahan sosial
16. Hubungan antara konflik dan kekerasan yaitu konflik akan berkelanjutan
pada kekerasan apabila sebuah konflik selalu disertai dengan harapan-harapan,
perasaan tidak suka, benci, dan marah.
17. Faktor pendorong mobilitas sebagai berikut:
- perubahan kondisi sosial
- ekspansi territorial dan gerak populasi
- komunikasi bebas
- pembatasan kerja yang menuntut keterampilan khsusus
- tingkat fertilitas
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 60
BAB V
A. PILIHAN GANDA
11. C 1. C
12. C 2. E
13. B 3. C
14. A 4. A
15. A 5. A
16. E 6. E
17. E 7. A
18. A 8. A
19. C 9. B
20. A 10. C
B. ESSEY
1. Kebudayaab adalah keseluruhan sistem dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2. Yang dimaksud dengan pernyataan “tidak ada masyarakat tanpa
kebudayaan?” adalah bahwa kebudayaan itu merupakan hasil rasa dan cipta
manusia yang hidup dalam suatu masyarakat. Contoh hasil rasa menusia itu
adalah segala kaidah dan nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah
kemasyarakatan secara umum dan luas. Rasa meliputi agama, ideologi, kebatinan,
kesenian, dan semua unsure yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia sebagai
anggota masyarakat. Hasil cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan
berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat. Contoh hasil cipta adaslah
filsafat dan ilmu pengetahuan.
3. Kebudayaan suatu masyarakat dapat berbeda dengan kebudayaan
masyarakat lainnya karena semua unsure kebudayaan adalah hasil belajar dan
bukan warisan biologis (dibawa sejak lahir). Contohnya, orang Indonesia makan
dengan menggunakan sendok dan garpu sedangkan orang Cina makan dengan
menggunakan sumpit.
4. Unsur-unsur kebudayan menurut saya sebagai berikut:
- Peralatan dsan perlengkapan hidup manusia (pakaian,
perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan
transportasi)
- Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
- Sistem kemasyarakatan
- Bahasa
- Kesenian
- Sistem pengetahuan
- Sistem kepercayaan
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 61
5. Setiap unsure kebudayaan di atas memiliki hubungan yang sangat erat.
Sebagai contoh, daslam sistem mata pencaharian bertani suku bangsa Manggarai
di Flores, terdapat tanah pertanian yang disebut Lingko. Lingko dibagi kepada
seluruh anggota masyarakat (klen) dengan sistem yang disebut lodok (sistem
kekerabatan). Setelah terbagi, masing-masing anggota mengolah tenahnya sendiri
dengan berbagai peralatan dan teknologi. Pada saat panen, terdapat upacara yang
disebut Penti.
6. Yang dimaksud dengan dinamika atau gerak kebudayaan adalah gerak
manusia yang hidup dalam masyarakat.
7. Terjadi akulturasi dalam sebuah masyarakat karena pertemuan antara
kelompok manusia dengan sebuah kebudayaan yang berbeda-beda. Kebudayaan
ini lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayan sendiri tanpa
mengakibatkan hilangnya unsure kebudayaan kelompok itu sendiri.
8. Terjadinya difusi kebudayaan dalam masyarakat Indonesia sebagai
berikut:
Proses difusi dapat berlangsung secara damai atau secara paksa. Contoh difusi
secara damai adalah masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia. Contoh difusi
secara paksa adalah masuknya kebudayan barat pada masa penjajahan Belanda.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 62
BAB VI
A. PILIHAN GANDA
11. A 1. B
12. A 2. B
13. A 3. B
14. C 4. B
15. C 5. B
16. E 6. E
17. A 7. A
18. D 8. E
19. A 9. A
20. C 10. B
B. ESSEY
1. Paguyuban menurut Tonnies dibedakan menjadi dua yaitu gemeinschaft
dan gesselschaft. Gemeinschaft merupakan kehidupan bersama yang intim,
pribadi, dan ekslusif. Suatu keterikatan yang dibawah sejak lahir. Contohnya,
ikatan perkawinan, agama, bahasa, adat, dan rumah tangga. Sedangkan
gesselschaft adaslah kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara
kebetulan hadir bersama tapi masing-masing tepat mandiri. Gesselschaf bersifat
sementara dan semu. Contohnya, ikatan pekerja, dan ikatan pengusaha.
2. Paternalisme merupakan suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang
atas kelompok ras pribumi. Paternalisme bisa terjadi karena kelompok pendatang,
yang secara politik lebih kuat mendirikan koloni di daerah jajahan. Banton
membehdakan tiga macam masyarakat sebagai berikut: masyarakat metropolitan
(di daerah asal pendatang) dan masayrakat kolonial yang terdiri atas para
pendatang dan sebagian dari masyarakat pribumi. Masyarakat pribumi yang
dijajah.
3. Syarat-syarat terjadi kelompok sebagai berikut:
a. adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang
bersangkutan
b. ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang
lainnya dalam kelompok itu.
c. ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-
anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat.
d. Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama.
e. Bersistem dan berproses
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 63
4. Sejak lahir sering terjadi konflik antara keinginan manusia untuk menyatu
dengan sesama dan lingkungan. Hal itu terjadi karena terjadinya perbedaan
pendapat antara kelompok dengan kelompok yang lain serta kurang adanya
kesadaran serta tanggung jawab anggota masyarkat pada lingkungan alam dalam
hal mempergunakan kekayaan alam yang ada.
5. Perbedaan antara paguyuban dan pantebayam
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggota memiliki
hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah serta bersifat kekal. Contohnya
hubungan yang terdapat dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan hubungan
dengan tetangga pada masyarakat tradisional dan pad a masyarakat pedesaan.
Sedangkan patembayam adalah bentuk kehidupan bersama di mana di antara
anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang
relatif pendek. Contohnya hubungan dalam dunia industri atau organisasi politik.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 64
BAB VII
A. PILIHAN GANDA
1. D i.
2. A A
3. C 11. A
4. E 12. C
5. C 13. C
6. C 14. D
7. D 15. B
8. E 16. E
9. A 17. B
10. B 18. B
19. A
20. C
B. ESSEY
1. Faktor-faktor penghambat multikulturalisme sebagai berikut:
Ada anggapan bahwa budaya sendiri merupakan budaya yang paling baik,
pertentangan antara budaya Barat dan budaya Timur, anggapan bahwa budaya
merupakan sesuatu yang eksoktis, pandangan yang paternalistis, pencarian
terhadap apa yang disebut indigenous culture, dan pandangan penduduk asli
terhadap orang asing yang dapat berbicara mengenai budayanya.
2. Menurut pendapat saya multikulturalisme itu perlu karena di era
modernasasi ini masyarakat dituntut untuk hidup penuh toleransi, saling
pengertian antarbuday, dan antarbangsa dalam membina suatu dunia baru.
Dengan demikian, multikulturalisme dapat menyumbangkan rasa cinta
terhadap sesama dan sebagai alat untuk membina dunia yang aman dan
sejahtera.
3. Menurut pendapat saya, di era globalisasi ini, sikap para pemuda adalah
mempertahankan keaslian budaya dan menerima pengaruh budaya dari barat
dengan sikap selektit atau perlu penyaringan.
4. Hal-hal yang penting dalam pendidikan multikulturalisme sebagai berikut:
a. pengakuan terhadap identitas budaya lain. Terkandung di
dalamnya, suatu pengakuan terhadap kekuatan yang dimiliki, sehingga
akan muncul sikap jujur untuk mengakui keunggulan yang dimiliki
budaya tersebut.
b. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat
merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 65
c. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok
tertentu di dalam masyarakat dilihat juga sebagai sumbangan yang besar
bagi kelompok yang lebih luas, seperti negara.
5. Tahap orientasi, tahap evaluasi, dan tahap kontrol merupakan tahapan ntuk
menuju multikulturalisme. Ketiga tahap ini merupakan salah satu upaya awal
dalam mengamati secara sistematis perilaku kelompok, sehingga akan timbul
keterbukaan antarkelompok masyarakat sehingga hubungan antarmasyarakat
menjadi lebih harmonis.
6. Narsisme budaya adalah pengakuan terhadap budaya sendiri yang
berlebihan sehingga dapat mengarah kepada kecintaan pada diri sendiri atau
kelompok. Sikap ini merupakan warisan dari kolonialisme yang menganggap
bahwa bangsa jajahannya rendah dan memiliki budaya inferior. Contohnya,
ada anggapan bahwa budaya Jawa lebih baik daripada budaya dari daerah lain.
Atau budaya Eropa lebih baik daripada budaya dari Timur.
7. Kondisi masyarakat Indonesia saat ini berkaitan dengan keberagaman
suku bangsa, agama, dan golongan semakin baik. Karena setiap suku bangsa
saling menghormati perbedaan dan mengembangkan sikap toleransi
antarwarga masyarakat.
8. Menurut hemat sikap dominasi mayoritas atas minoritas di Indonesia
masih ada terutama dalam kehidupan politik dan juga budaya. Ada budaya
dari daerah lain lebih dominan daripada budaya dari daerah lain.
9. Kebenaran dipahami dalam multikulturalisme adalah kebenaran tanpa
monopoli satu orang atau kelompok tetapi kebenaran itu tergantung pada
sudut pandang setiap orang. Masyarakat multikulturalisme menganggap
bahwa dengan saling mengenal dan saling menghargai budaya orang lain,
dapat tercipta kehidupan yang penuh toleransi untuk terciptakanya masyarakat
yang aman dan sejahtera.
10. Kebenaran tidak ada yang bersifat tunggal karena setiap orang memiliki
sudut pandang tersendiri. Dan dalam masyarakat multicultural merupakan
konsep acuan berpikir dan bertindak dalam menapaki hidup di masa sekarang
dan masa yang akan datang.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 66
EVALUASI SEMESTER II
A. PILIHAN GANDA
B. ESSEY
1. Menurut pendapat saya, kebudayaan dan masyarakat saling mempengaruhi
satu sama lain. Karena kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakt yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Selain itu, kebudayaan juga cara-
cara masyarakat untuk bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus
diikuti oleh smeua anggota masyarakat tersebut.
2. Dalam setiap masyarakat terdapat kebudayaan universal karena
kebudayaan itu merupakan milik bersama, merupakan hasil belajar, dan
didasarkan pada lambang, dan terintegrasi.
3. Kebudayaan merupakan hasil belajar bukan warisan biologis karena
kebudayaan suatu masyarakat berbeda dengan kebudayaan dari masyarakat
lainnya. Contohnya, orang Indonesia makan dengan menggunakan sendok dan
garpu sedangkan orang Cina makan dengan sumpit.
4. Bahasa menjadi aspek penting dalam suatu kebudayan karena bahasa
merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi dan berhubungan. Sebagai alat komunikasi, bahasa
dapat berupa bahasa tulisan, bahasa lisan, dan bahasa gerak atau bahasa
isyarat.
5. Suatu kebudayaan dalam masyarakat dapat berubah karena kebudayaan itu
berhubungan dengan gerak manusia yang hidup dalam masyarakat. Kita bisa
melihat situasi masyarakat kita sekarang ini lalu kita bandingkan dengan
situasi ketika kita masih SD atau SMP. Ada unsure-unsur kebudayaan yang
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 67
berubah. Karena kebutuhan manusia selalu berkembang. Sebagai contoh pada
zaman dahulu, para petani mengolah tanah dengan cangkul atau bajak yang
ditarik dengan kerbau, tetapi sekarang bisa menggunakan traktor.
6. Peran sistem religi dalam kebudayaan masyarakat adalah untuk
mengembangkan sistem nilai dan norma yang berhubungan dengan dosa dan
tabu.
7. Perbedaan antara kelompok dalam dan kelompok luar menurut klasifikasi
Summer:
Kelompok dalam merupakan kelompok orang-orang memiliki persahabatan,
kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sedangkan kelompok luar adalah
kelompok yang bukan milik kelompok itu. Sehingga ketika kelompok dalam
bertemu dengan kelompok luar muncul rasa kebencian, permusuhan, perang,
atau perampokan.
8. Sebuah kerumunan dapat berkembang menjadi kelompok sosial tetapi
kelompok sosial yang tidak teratur karena kerumunan terjadi apabila sejumlah
orang berada di satu tempat karena sesuatu yang menarik perhatian bersama.
Contoh kerumunan adalah antrian karcis bioskop. Kerumunan bukan
merupakan suatu kelompok yang terorganisir. Interaksi yang terjadi secara
spontan dan tidak terduga.
9. Dalam masyarakat Indonesia masih terdapat kelompok paguyuban. Karena
paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-
anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah, serta
bersifat kekal. Mislanya hubungan yang terdapat dalam keluarga, kelompok
kekerabatan dan hubungan tetangga pada masyarakat tradisional atau
masyarakat pedesaan.
10. Interaksi yang intesif antar suku bangsa di Indonesia menurut pendapat
saya bisa menimbulkan konflik apabila dalam hubungan itu disertai dengan
prasangka atau stereotip. Prasangka dalam kaitannya dengan hubungan
antarkelompok merupakan sikap bermusuhan yang ditujukan pada suatu
kelompok tertentu atas dasar dugaan bahwa kelompok tersebut mempunyai
ciri yang tidak menyenangkan. Misalnya, terdapat pandangan bahwa oarng
Batak itu memiliki watak dan sikap yang kasar dan agresif.
11. Prasangka memiliki makan yang hampir sama dengan istilah antagonisme
dan antipati. Namun, antagonisme dan dan antipati dapat dikurangi atau
diberantas melalui pendidikan, sedangkan prasangka cenderung tidak rasional
dan berada di bawah sadar sehingga sulit diubah. Contohnya, permusuhan
antar kelompok.
Stereotip adalah suatu konsep yang erat kaitannya dengan konsep prasangka.
Orang yang menganut stereotip terhadap kelompok lain cenderung
berprasangka terhadap kelompok lain. Stereotip adalah citra yang kaku
mengenai suatu kelompok ras atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan
kebenaran citra tersebut. Stereotip bisa bersifat negatif dan bisa positif.
Contoh stereotif negatif adalah miskin memiliki sifat bodoh, kotor, dan tidak
berbudaya sedangkan contoh stereotif positif adalah sifat keibuan, penyayang,
dan lembut.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 68
12. Contoh akulturasi budaya Hindu bertemu dengan budaya Jawa. Dalam
proses pertemuan itu, kedua budaya itu tidak saling menghilangkan satu sama
lain. Karena kebudayaan Hindu kemudian diolah dan diterima ke dalam
buldaya sendiri. Sedangkan dominasi terjadi karena suatu kelompok ras
menguasai kelompok lain. Contohnya, kedatangan bangsa Eropa ke benua
Afrika dan Asia untuk memperoleh sumber alam yang dilanjutkan dengan
dominasi atas penduduk setempat.
13. Kelompok sosial berdasarkan hubungan sosial dan tujuannya dibedakan
menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
Kelompok primer adalah kelompok-kelompok yangsaling
mengenal anggotanya, serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi.
Contohnya, keluarga, kelompok permainan, dan rukun tetangga.
Kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri
dari banyak orang, hubungan tidak harus saling mengenal secara pribadi,
kurang akrab, dan sifatnya tidsak begitu langgeng karena mereka
berkumpul berdasarkan kepentingan yagn sama. Contohnya orang-orang
yang melakukan hubungan kontrak jual-beli yang melibatkan hak dan
kewajiban dari masing-masing pihak.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 69
sejahtera. Dengan multicultural, bangsa-bangsa duduk bersama, saling
menghargai dan saling membantu untuk menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi. Masalah yang dihadapi oleh suatu masyarakat secara langsung
atau tidak langsung akan berpengaruh pada masyarakat lain pula.
19. Multikulturalisme memandang suatu konflik sosial yang terjadi dalam
suatu suku bangsa merupakan suatu hal yang wajar dan normal. Karena
adanya konflik akan menimbulkan perubahan dan perkembangan ke arah yang
lebih maju dan terbuka akan hal-hal yang baru.
20. Etnosentrisme dan primordialisme dapat menjadi faktor penghambat
masyarakat multicultural karena keduanya mempertahankan kebudayaan
aslinya dan menganggap budayanya sendiri merupakan budaya yang paling
baik.
Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 70