Anda di halaman 1dari 24

KUNCI JAWABAN SOSIOLOGI SMA KELAS 2

BAB I

A. PILIHAN GANDA

11. B 1. D
12. C 2. D
13. A 3. B
14. B 4. D
15. B 5. C
16. A 6. A
17. B 7. B
18. A 8. D
19. C 9. A
20. E 10. C

B. URAIAN
1. Perbedaan ras, etnis, klan, dan agama dimasukkan ke dalam kemajemukan
masyarakat karena setiap kelompok dalam masyarakat memiliki ciri dan
fungsinya masing-masing.
2. Ciri-ciri fisik ras Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid:
 Cri fisik ras Mongoloid:
- kulit warna kuning sampai sawo matang
- rambut lurus
- bulu badan sedikit
- mata sipit terutama di Asia Mongoloid

 Ras Kaukasoid
- hidung mancung
- kulit putih
- rambut pirang sampai coklat kehitam-hitaman
- kelopak mata lurus

 Ras Negroid
- rambut keriting
- kulit hitam
- bibir tebal
- kelopak mata lurus

3. Terjadi subras yang memiliki ciri fisik berbeda dengan ras pokok karena
terjadinya perkawinan campur antarras misalnya ras Kaukasoid kawin dengan ras

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 47
Negroid. Terjadi perkawinan campur disebabkan oleh mobilitas masyarakat yang
begitu besar.

4. Pengelompokkan suku bangsa berdasarkan ras:


No. Ras Mongoloid/Subras Melayu Melanesia
1. Aceh, Batak, Minangkabau, Jawa, Sunda, Irian, Maluku, Flores, dan Bima,
Mentawai, dan Madura. Tomor, Rote, dan Ternate

5. Diferensiasi sosial lebih demokratis dibandingkan dengan stratifikasi


sosial karena di dalam diferensiasi sosial ada saling menghargai satu sama lain.
Setiap kelompok diberi ruang untuk tidak menghilangkan ciri khasnya.
Sedangkan dalam stratikasi sosial terdapat kelas-kelas sosial yang saling
membedakan. Ada kelas yang merasa lebih di atas sehingga kurang menghargai
kelas yang lain. Mereka merasa lebih berkuasa daripada kelas yang lain.
6. Di lingkungan sekitarku ada suku bangsa yang memiliki ras yang berbeda.
Misalnya, suku bangsa Jawa yang memiliki ras melayu, dan suku Batak dan
Dayak memiliki ras Mongoloid.

7. Untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang yang berbeda ras atau
suku bangsa supaya terhindar dari konflik adalah dengan cara mengembangkan
sikap toleransi, saling menghargai satu sama lain.
8. Perbedaan gender di Indonesia masih sangat mencolok, terutama di daerah
pedesaan. Sebagian besar suku di Indonesia menganggap laki-laki berada di
lapisan atas sedangkan perempuan ada lapisan bawah.Hal itu berkaitan dengan
dengan hak dan kekuasaan.
9. Suku bangsa sangat erat kaitannya dengan kebudayaan karena suatu suku
bangsa memiliki sistem kekerabatan, dan kepercayaannya tersendiri. Dalam suatu
suku bangsa, terciptalah sebuah tradisi yang kemudian diwariskan kepada
generasi berikutnya.
10. Setiap profesi memiliki fungsi yang berbeda agar manusia bisa saling
melengkapinya. Misalnya, seorang petani akan membutuhkan tukang besi, para
pedangang yang menjual perlengkapan pertanian.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 48
BAB II

A. PILIHAN GANDA
11. B 1. B
12. B 2. A
13. C 3. A
14. C 4. A
15. D 5. A
16. C 6. D
17. A 7. D
18. B 8. D
19. B 9. D
20. B 10. D

B. ESSEY
1. Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokkan masyarakat ke
dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat.
2. Dalam masyarakat sederhana masih ada anggapan bahwa kaum lelaki
memiliki derajat yang lebih tinggi daripada kaum wanita karena adanya wujud
stratifikasi sosial yang terlihat dalam hal adanya kelompok berdasarkan jenis
kelamin dan umur, kelompok pemimpin suku yang memiliki hak istimewa, dan
adanya pembagian tugas dalam kelompok itu.
3. Stratifikasi sosial di lingkungan sekolah:

Kepala
sekolah

Para guru

Para siswa

Stratifikasi sosial di atas diperoleh diperoleh seseorang dengan usaha atau


disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja. Kepala sekolah
memiliki status dan juga peranan yang berbeda dengan guru-guru yang lain.
Guru-guru juga mempunyai peranan dan status yang berbeda dengan siswa.

4. Bagan stratifikasi sosial di negara demokratis!

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 49
Bagan stratifikasi terbuka

Dalam negara demokratis, stratifikasi yang biasanya diterapkan adalah stratifikasi


terbuka. Maksudnya, setiap anggota strata dapat bebas berpindah strata sosial,
baik vertical maupun horizontal. Walaupuan kenyataannya mobilitas harus
melalui perjuangan berat, kemungkinan untuk berpindah strata selalu ada.
Misalnya, seseorang yang berusaha menjadi orang kaya dengan bekerja keras dan
menuntut ilmu.

5. Ciri stratifikasi sosial dapat diwujudkan dalam symbol-simbol berupa


tingkah laku tertentu yang menjadi ciri khas status yang disandang, seperti gaya
bicara, cara berpakaian, cara bergaul, cara mengatur rumah, bentuk rumah, pola
rekreasi, dan cara mengisi waktu senggang.

6. Adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah karena adanya


perbedaan ras dan budaya, pembagian tugas yang terspesialisasi, dan kelangkaan.
7. Dasar terbentuknya stratifikasi dalam masyarakat adalah karena adanya
sesuatu yang dihargai lebih atas penilaian kelompok, seperti kekayaan, kekuasaan,
keturunan (kehormatan), dasn ilmu pengetahuan (pendidikan).

8. Fungsi stratifikasi sosial dalam masyarakat sebagai berikut:


 distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti
menentukan penghasilan, tingkat, kekayaan, keselamatan, dan wewenang.
 Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan
dengan kewibawaan, dan penghargaan.
 Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui
kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang,
atau kekuasaan.
 Penentu lambang-lambang (symbol status) atau kedudukan,
seperti tingkah laku, cara berpakaian, dan bentuk rumah.
 Penentu tingkat mudah dan sukarnya bertukar kedudukan.
 Alat solidaritas di antara individu-individu atau kelompok
yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.

9. Pengertian ascribed status, achieved status, dan assigned status:

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 50
 Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh secara
otomatis/tanpa usaha, misalnya gelar kebangsawanan atau jenis kelamin.
 Achieved status adalah kedudukan yang diperoleh
seseorang dengan usaha yang disengaja tergantung dari kemampuan masing-
masing dalam mengejar tujuannya, contohnya gelar yang diperoleh melalui
pendidikan.
 Assigned status adalah kombinasi dasri keduanya, yaitu
kedudukan yang diperoleh seseorang melalui penghargaan/pemberian dari
pihak lain setelah orang tersebut berjas atau memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.

10. Ada stratifikasi dalam keluargaku karena di dalam sebuah keluarga ada
peranan (role) dari setiap anggota keluarga. Misalnya, seorang ayah memiliki
kedudukan sebagai bapak dan juga menjamin kehidupan bagi anggota
keluarganya.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 51
BAB III

A. PILIHAN GANDA
11. B 1. D
12. B 2. D
13. B 3. A
14. A 4. A
15. A 5. B
16. C 6. E
17. B 7. A
18. B 8. A
19. C 9. B
20. C 10. B

B. ESSEY
1. Terjadi konflik sosial karena adanya perbedaan antarinvidu, kebudayaan,
kepentingan, dan perubahan sosial.
2. Konflik dianggap wajar karena merupakan bagian dari sebuah proses
interaksi sosial manusia untuk mencapai tujuan atau harapannya. Sebagai proses
sosial, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan ciri-ciri yang dibawa
individu yang terlibat dalam suatu interaksi. Tidak adanya konflik dalam sebuah
masyarakat tidak dapat dianggap sebagai petunjuk kekuatan atau stabilitas
hubungan sosial masyarakatnya. Konflik yang diungkapkan dapat berupa tanda
hubungan sosial yang hidup dan dinamis.
3. Mekanisme yang dipakai dalam menyelesaikan konflik adalah konsiliasi,
mediasi, dan arbitrasi. Mekanisme konsiliasi merupakan sebuah penyelesaian
konflik yan gidlakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan
diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai.
Mediasi adalah mekanisme yang dipakai apabila kedua pihak yang mengalami
konflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Dan arbitrasi
merupakan mekanisme yang dipakai apabila kedua belah pihak yang berkonflik
sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan
memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
4. Dampak sebuah konflik bagi masyarakat bisa negatif dan bisa positif.
 Dampak negatif sebagai berikut:
- Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
- Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
- Berubahnya kepribadian para individu. Sebagai contoh, konflik
memunculkan rasa benci, curiga, atau menjadikan perkelahian sebagai
solusi atas sebuah permasalahan dalam kelompok remaja dan anak-anak.
- Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang
kalah.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 52
 Dampak positifnya sebagai berikut:
- Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum
jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
- Konflik memungkinkan adanya penyesuuaian kembali norma-
norma,nilai-nilai serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok
bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
- Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
- Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan
antarindividu dan kelompok.
- Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma
lama dan menciptakan norma-norma baru.
- Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
- Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila piahk
yang berkonflik berada dalam kekuatan yagn seimbang.

5. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsure-unsur yang berbeda


dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda
tersebut dpat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, dan
kebiaaan, sistem nilai, dan norma.
6. Syarat-syarat terjadinya integrasi sosial sebagai berikut:
- Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil
saling memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga
keterikatan di antara mereka.
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama
(consensus) mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial. Konsensus tersebut
bisa dijadikan norma oleh masyarakat dalam interaksi dan menyepakati hal-
hal tertentu. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak
mudah berubah, dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota
masyarakat.

7. Integrasi sangat sulit dilakukan dalam masyarakat majemuk seperti


Indonesia karena adanya heterogenitas kelompok masyarakat Indonesia.
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang budaya
yang berbeda. Setiap suku dan budaya tidak mempunyai kesepakatan masyarakat
mengenai struktur masyarakat itu sendiri.
8. Kekerasan tidak langsung adalah kekersan yang dilakukan dengan tidak
sengaja sedangkan kekerasan langsung adalah kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja seperti membunuh dan memperkosa.
9. Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi karena kelompok sosial
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing, sehingga unsure
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan itu
sendiri, sedangkan asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 53
adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara
individu atau kelompok dalam masyarakat.
10. Masyarakat membutuhkan integrasi sosial karena msyarakt itu ingin
menyesuaikan atau melebur sehingga hal yang berbeda bisa menjadi seperti satu
dan tidak terjadi konflik sosial.

BAB IV

A. PILIHAN GANDA
21. C 11. D
22. A 12. C
23. B 13. A
24. E 14. D
25. A 15. A
26. D 16. E
27. A 17. E
28. C 18. E
29. E 19. E
30. E 20. D

B. ESSEY
1. Mobilitas sosial adalah gerak perpindahan dari strata satu ke stratas sosial
lainnya secara vertical atau horizontal.
2. Contoh tiap fenomena sosial berikut:
a. Mobilitas vertikal ke atas
1. Ahmad pada mulanya hanya pesuruh pada sebuah
perusahaan. Karena rajin, beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi
koordinator dari pesuruh-pesuruh.
2. Pak Manan adalah anggota salah satu organisasi. Dia sangat
aktif. Karena keaktifannya, ia dan beberapa kawannya yang sama-sama
aktif diberi kehormatan oleh seluruh anggota organisasi tersebut. Mereka
diangkat menjadi dewan pembina organisasi itu.
b. Mobilitas vertikal ke bawah
1. Seorang pengusaha yang menggeluti bisnis perumahan
tiba-tiba bangkrut. Banyak pelanggan yang tidak bisa melunasi utangnya,
kemudian pengusaha itu membka warung kelontong dengan membeli kios
pasar inpres.
2. Seorang prajurit yang dipecat karena lari meninggalkan
dinas ketentaraannya.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 54
c. Mobilitas horizontal
1. Pak Nano pada awalnya adalah guru matematika di sebuah
SMK. Karena merasa tidak cocok dengan tempat kerjanya itu, ia
memutuskan untuk pindah menjadi guru matematika di SMA lain.
2. Seorang petani gurem berhasil menjadi petani unggas yang
maju karena mendapatkan fasilitas kredit dari pemerintah.

3. Contoh untuk tiap fenomena berikut:


a. mobilitas antargenerasi
1. Pak Parjo adalah tukang becak. Ia hanya tamatan sekolah
dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi pengacara.
2. Ayah Hindun adalah seorang petani miskin. Dengan kerja
keras, ia berhasil menyekolahkan Hindun sehingga berhasil mendapat
gelar insinyur dan bekerja di sebuah departemen pemerintah.
b. Mobilitas intragenerasi
1. Banyak mantan pejuang kemerdekaan yang berali profesi
menjadi pengusaha.
2. Pemuda angkatan 90-an memiliki kesempatan yang luas
untuk mengembangkan IPTEK karena hidup di tengah-tengah era
globalisasi dan industrialisasi.

4. Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial vertical yaitu:


- perubahan kondisi sosial
- ekspansi territorial (peluasan daerah) dan gerak populasi
- komunikasi yang bebas
- pembagian kerja
- tingkat fertilitas (kelahiran yang berbeda)
- situasi politik

5. Saluran-saluran mobiitas sosial:


- Angkatan Bersenjata
- Lembaga-lembaga keagamaan
- Lembaga pendidikan
- Organisasi politik
- Organisasi ekonomi
- Saluran perkawinan

6. Faktor penghambat mobilitas sosial ke atas sebagai berikut:


- perubahan standar hidup
- perubahan tempat tinggal
- perubahan tingkah laku
- perubahan nama
- perkawinan
- bergabungnya dengan asosiasi tertentu

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 55
7. Dalam masyarakat cenderung timbulnya konflik karena gejala naik dan
turunnya status sosial tertentu yang memberikan konsekuensi terhadap struktur
sosial masyarakat. Hal itu dapat menimbulkan konflik atau reaksi. Contoh konflik
akibat mobilitas sosial adalah konflik antarkelas, misalnya, seorang anak
pembantu rumah tangga berhasil menyelesaikan studi S2 dan mendapat
kedudukan yang baik dan terhormat menimbulkan rasa iri hati dari majikan
ibunya. Selain itu ada juga konflik antarkelompok sosial. Konflik antarkelompok
sosial bisa terjadi karena satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok
yang lain. Dan konflilk antargenerasi, misalnya, generasi tua yang
mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda yang ingin mengadakan
perubahan.

8. Hubungan antara mobilitas sosial dan stratifikasi sosial adalah bahwa


keduanya menunjukkan peranan dan fungsi yang sama dalam masyarakat yaitu
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Membuat masyarakat lebih maju.

9. Konsekuensi dari mobilitas sosial yaitu akan mendatangkan reaksi atau


konfli dalam masyarakat.

10. Perbedaan antara gerak sosial dan gerakan sosial sebabagai berikut:
Gerak sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih mungkin
untuk berpindah strata.
Gerakan sosial terjadi pada masyarakat yang bersifat tertutup karena
kemungkingan sulit untuk perpindah strata.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 56
EVALUASI SEMESTER 1

A. PILIHAN GANDA

31. C 21. E 11. B 1. A


32. A 22. A 12. C 2. B
33. A 23. E 13. A 3. E
34. E 24. A 14. B 4. B
35. E 25. C 15. C 5. A
36. B 26. E 16. B 6. C
37. D 27. B 17. A 7. B
38. D 28. D 18. D 8. C
39. D 29. E 19. A 9. B
40. B 30. D 20. E 10. B

B. ESSEY
1. Status dan peranan sangat terkait dengan struktur sosial karena status dan
peranan mempunyai arti penting dalam pola-pola hubungan timbal balik individu
dan masyarakat. Status dan peranan itu menunjuk pada suatu keteraturan perilaku,
sehingga dapat membentuk suatu masyarakat. Status dan peranan merupakan
unsure baku dalam sistem lapisan. Dengan status tertentu, seseorang memiliki
sekumpulan hak dan kewajiban yang mengarahkan pola-pola perilakunya agar
sesuai dengan pola hubungan atau norma yang ditentukan dari status tersebut.

2. Ciri-ciri kemajemukan sosial beserta contohnya:


a. Berdasarkan ciri fisik
Misalnya, warna kulit, dan bentuk rambut.
b. Berdasarkan ciri sosial
Misalnya, pola prilaku seorang tentara akan berbeda dengan seorang guru.
c. Berdasarkan ciri budaya
Misalnya, pakaian adat, bahasa, kesenian, arsitektur, dan agama.

3. Suku dan bangsa dan klan saling berhubungan karena keduanya


mempelajari kesatuan genealogis yaitu kesatuan ikatan darah atua keturunan yang
sama baik dari pihak ayah dan garis keturunan ibu.

4. Konflik sosial yang terjadi akhir-akhir ini seperti konflik Papua dan Poso
merupakan dua konflik yang diakibatkan karena ketidakbecusan pemerintah
dalam mengolah masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. Misalnya,
masalah agama, budaya, dan masalah keadilan. Contohnya, di Papua masyarakat
Papua merasa diperlakukan tidak adil karena kekayaan alamnya digunakan oleh
bangsa lain.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 57
5. Menurut pendapat saya, meskipun sudah ada perkembangan industrialisasi
dan modernisasi, tetapi kesetaraan gender belum berlaku di setiap daerah di
Indonesia. Karena budaya di setiap daerah masih memperlakukan wanita sebagai
kelompok yang lemah dan tak berdaya. Sedangkan di daerah perkotaan,
kesetaraan gender sudah ada karena pengaruh industrialisasi dan modernisasi
tersebut. Contohnya, sekarang wanita juga bisa bekerja seperti laki-laki.

6. Stratifikasi dalam setiap masyarakat merupakan proses alamiah karena


setiap orang ingin dihormati, dihargai, karena kedudukan dan peranannya dalam
masyarakat. Selain itu, dalam setiap masyarakat terdapat kelas-kelas yang berbeda
seperti kekayaan, kekuasaan, keturunan, dan dan ilmu pengetahuan.

7. Hal-hal yang menjadi dasar stratifikasi sosial sebagai berikut:


a. Kekayaan
Kekayaan berkaitan erat dengan pendapatan atau warisan dari orangtuanya.
Contohnya, rumah dengan perabotan yang mewah, mobil mewah, simpanan
dalam bentuk kepemilikan tanah yang luas dan nilai pajak yang besar.
b. Kekuasaan
Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan
kehendak terhadap orang lain. Kekuasaan didukung oleh kedudukan atau
posisi dalam masyarakat, kekayaan, kepandaian, bahkan kelicikan.
c. Keturunan
Dalam masyarakat feudal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau
bangsawan akan menempati lapisan atas. Contohnya gelar Andi pada
masyarakat Bugis, Raden pada masyarakat Jawa, Tengku pada masyarakta
Aceh.
d. Pendidikan
Dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan atau pendidikan, orang
yang memiliki keahlian atau profesi akan mendapat penghargaan yang lebih
besar dibandingkan orang yang tidak memiliki keahlian, berpendidikan
rendah, ataupun buta huruf. Contohnya peneliti, cendekiawan, dokter, hakim,
dan atlet.

8. Hubungan peranan dan status dalam stratifikasi sosial keduanya tidak bisa
dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan sebaliknya, kedudukan tidak
berfungsi tanpa peranan. Contohnya, daslam kelas, seorang siswa tidak akan bisa
mengatur ketertiban jika ia tidak memiliki status ketua kelas.

9. Menurut Soekanto, ada tiga sistem pelapisan sosial, seperti pelapisan


sosial terbuka, pelapisan sosial tertutup, dan pelapisan sosial campuran. Menurut
pendapat saya, tiga pelapisan sosial tersebut masih berlaku di zaman modern ini.
Alasannya, adalah bahwa meskipun masyarakat sudah modern tetapi warisan
budaya itu masih berlaku. Misalnya, kasta yang ada dalam masyarakat India,
masyarakat feudal yang ada dalam masyarakt tradisional masih berlangsung
sampai saat ini. Dalam stratifikasi sosial terbuka, sangat jelas dalam sistem

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 58
pemerintahan yang demokratis di mana selalu didengung-dengungkan oleh setiap
negara. Dan stratifikasi sosial campuran, dapat kital lihat pada seorang yang
anggota kasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat dan sangat dihargai
oleh masyarakat lingkungannya. Namun, jika ia pindah di Jakarta maka ia harus
menyesuaikan diri dengn aturan yang baru di Jakarta.

10. Klasifikasi kelas menurut Marx sebagai berikut:


- Golongan kapitalis adalah orang-orang yang menguasai tanah
dan alat produksi,
- Golongan menengah terdiri dari para pegawai pemerintah
- Golongan proletar adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan
alat produksi, Termasuk di dalamnya adalah kamu buruh atau pekerja pabrik.
11. Sistem pelapisan sosial masyarakat Indonesia pada masa penjajahan
Belanda sebagai berikut:
- Golongan Eropa menempati kelas atas.
- Golongan Timur Asing
- Golongan Bumiputera
Pembagian sistem kelas pada zaman Belanda ini, masih sangat membekas dalam
budaya Indonesia. Misalnya, di beberapa tempat, budaya feodalisme masih
berlaku.

12. Contoh konflik sectarian yang terjadi di Indonesia dan di dunia.


Contoh sectarian di Indonesia adalah peristiwa yang terjadi di Ambon yang
mengatasnamakan agama tertentu.
Contoh sectarian di dunia adalah perang saudara antara masyarakat Bosnia.

13. Konflik dapat memberikan dampak yang positif karena:


- Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum
jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
- Konflik memungkinkan adanya penyesuuaian kembali norma-
norma,nilai-nilai serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok
bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
- Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
- Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan
antarindividu dan kelompok.
- Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma
lama dan menciptakan norma-norma baru.
- Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
- Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak
yang berkonflik berada dalam kekuatan yagn seimbang.
Menurut pendapat saya, konflik dapat membuat suatu kelompok lebih teratur, dan
lebih bersatu lagi. Selain itu, konflik dapat membuat bangsa kita lebih menghargai
adanya perbedaan.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 59
14. Contoh konflik rasial yaitu konflik antara orang kulit hitam dengan konflik
orang kulit putih yang terjadi di Afrika Selatan. Konflik Internasional misalnya,
Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet.
15. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik dalam masyarakat sebagai
berikut:
- perbedaan individu
- kebudayaan
- kepentingan
- perubahan sosial

16. Hubungan antara konflik dan kekerasan yaitu konflik akan berkelanjutan
pada kekerasan apabila sebuah konflik selalu disertai dengan harapan-harapan,
perasaan tidak suka, benci, dan marah.
17. Faktor pendorong mobilitas sebagai berikut:
- perubahan kondisi sosial
- ekspansi territorial dan gerak populasi
- komunikasi bebas
- pembatasan kerja yang menuntut keterampilan khsusus
- tingkat fertilitas

18. Pendidikan dapat menjadi saluran mobilitas sosial karena pendidikan


dapat mengangkat kedudukan seseorang lebih tinggi. Contohnya, seorang anak
nelayan dapat mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi.
19. Hubungan antara gender dengan mobilitas sosial pada dasarnya
berpengaruh pada prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan untuk maju.
Pria dipandang lebih mudah mengalami gerak sosial daripada wanita. Tetapi
dewasa ini seiring dengan perkembangan industrialisasi, wanita juga mulai
mengalami perkembangan dan kemajuan.

20. Mobilitas dapat menyebabkan terjadinya konflik antargenerasi karena


masing-masing generasi mempertahankan nilainya. Contohnya, generasi tua
mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda ingin mengadakan
perubahan.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 60
BAB V

A. PILIHAN GANDA
11. C 1. C
12. C 2. E
13. B 3. C
14. A 4. A
15. A 5. A
16. E 6. E
17. E 7. A
18. A 8. A
19. C 9. B
20. A 10. C

B. ESSEY
1. Kebudayaab adalah keseluruhan sistem dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2. Yang dimaksud dengan pernyataan “tidak ada masyarakat tanpa
kebudayaan?” adalah bahwa kebudayaan itu merupakan hasil rasa dan cipta
manusia yang hidup dalam suatu masyarakat. Contoh hasil rasa menusia itu
adalah segala kaidah dan nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah
kemasyarakatan secara umum dan luas. Rasa meliputi agama, ideologi, kebatinan,
kesenian, dan semua unsure yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia sebagai
anggota masyarakat. Hasil cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan
berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat. Contoh hasil cipta adaslah
filsafat dan ilmu pengetahuan.
3. Kebudayaan suatu masyarakat dapat berbeda dengan kebudayaan
masyarakat lainnya karena semua unsure kebudayaan adalah hasil belajar dan
bukan warisan biologis (dibawa sejak lahir). Contohnya, orang Indonesia makan
dengan menggunakan sendok dan garpu sedangkan orang Cina makan dengan
menggunakan sumpit.
4. Unsur-unsur kebudayan menurut saya sebagai berikut:
- Peralatan dsan perlengkapan hidup manusia (pakaian,
perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan
transportasi)
- Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
- Sistem kemasyarakatan
- Bahasa
- Kesenian
- Sistem pengetahuan
- Sistem kepercayaan

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 61
5. Setiap unsure kebudayaan di atas memiliki hubungan yang sangat erat.
Sebagai contoh, daslam sistem mata pencaharian bertani suku bangsa Manggarai
di Flores, terdapat tanah pertanian yang disebut Lingko. Lingko dibagi kepada
seluruh anggota masyarakat (klen) dengan sistem yang disebut lodok (sistem
kekerabatan). Setelah terbagi, masing-masing anggota mengolah tenahnya sendiri
dengan berbagai peralatan dan teknologi. Pada saat panen, terdapat upacara yang
disebut Penti.
6. Yang dimaksud dengan dinamika atau gerak kebudayaan adalah gerak
manusia yang hidup dalam masyarakat.
7. Terjadi akulturasi dalam sebuah masyarakat karena pertemuan antara
kelompok manusia dengan sebuah kebudayaan yang berbeda-beda. Kebudayaan
ini lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayan sendiri tanpa
mengakibatkan hilangnya unsure kebudayaan kelompok itu sendiri.
8. Terjadinya difusi kebudayaan dalam masyarakat Indonesia sebagai
berikut:
Proses difusi dapat berlangsung secara damai atau secara paksa. Contoh difusi
secara damai adalah masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia. Contoh difusi
secara paksa adalah masuknya kebudayan barat pada masa penjajahan Belanda.

9. Wujud kebudayan abstrak dan tidak abstrak sebagai berikut:


 Wujud kebudayaan abstrak:
Ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan cita-cita.
 Wujud kebudayan tidak abstrak seperti bahasa, materi,
perilaku.

10. Sistem kekerabatan dalam masyarakat yaitu sistem kekerabatan yang


mengkuti garis keturunan ayah (patrilineal) dan garis keturunan ibu (matrilineal).

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 62
BAB VI

A. PILIHAN GANDA
11. A 1. B
12. A 2. B
13. A 3. B
14. C 4. B
15. C 5. B
16. E 6. E
17. A 7. A
18. D 8. E
19. A 9. A
20. C 10. B

B. ESSEY
1. Paguyuban menurut Tonnies dibedakan menjadi dua yaitu gemeinschaft
dan gesselschaft. Gemeinschaft merupakan kehidupan bersama yang intim,
pribadi, dan ekslusif. Suatu keterikatan yang dibawah sejak lahir. Contohnya,
ikatan perkawinan, agama, bahasa, adat, dan rumah tangga. Sedangkan
gesselschaft adaslah kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara
kebetulan hadir bersama tapi masing-masing tepat mandiri. Gesselschaf bersifat
sementara dan semu. Contohnya, ikatan pekerja, dan ikatan pengusaha.
2. Paternalisme merupakan suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang
atas kelompok ras pribumi. Paternalisme bisa terjadi karena kelompok pendatang,
yang secara politik lebih kuat mendirikan koloni di daerah jajahan. Banton
membehdakan tiga macam masyarakat sebagai berikut: masyarakat metropolitan
(di daerah asal pendatang) dan masayrakat kolonial yang terdiri atas para
pendatang dan sebagian dari masyarakat pribumi. Masyarakat pribumi yang
dijajah.
3. Syarat-syarat terjadi kelompok sebagai berikut:
a. adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang
bersangkutan
b. ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang
lainnya dalam kelompok itu.
c. ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-
anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat.
d. Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama.
e. Bersistem dan berproses

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 63
4. Sejak lahir sering terjadi konflik antara keinginan manusia untuk menyatu
dengan sesama dan lingkungan. Hal itu terjadi karena terjadinya perbedaan
pendapat antara kelompok dengan kelompok yang lain serta kurang adanya
kesadaran serta tanggung jawab anggota masyarkat pada lingkungan alam dalam
hal mempergunakan kekayaan alam yang ada.
5. Perbedaan antara paguyuban dan pantebayam
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggota memiliki
hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah serta bersifat kekal. Contohnya
hubungan yang terdapat dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan hubungan
dengan tetangga pada masyarakat tradisional dan pad a masyarakat pedesaan.
Sedangkan patembayam adalah bentuk kehidupan bersama di mana di antara
anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang
relatif pendek. Contohnya hubungan dalam dunia industri atau organisasi politik.

6. Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memilki hubungan dan


saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan
rasa memiliki.
7. Pandangan George Simmel dalam mengukur besar kecilnya jumlah
anggota kelompok sebagai berikut:
Menurutnya, bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai focus
hubungan sosial yang dinamakan, monad. Kemudian, monad dikembangkan
dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yang
disebut dyad dan triad, serta kelompok-kelompok kecil lainnya. Di samping itu,
Simmel menelaah kelompok-kelompok yang lebih besar, yaitu kelompok yang
anggotanyamasih salingmengenal (face to face groupings). Contoh kelompok
jenis ini adalah keluarga, rukun tetangga, dan desa. Kelompok ini dapat
berkembang juga menjadi kelompok-kelompok sosial yang lebih luas seperti kota,
korporasi, dan negara, di mana anggota-anggotanya tidak memiliki hubungan
yang erat.

8. Dampak negatif dari pluralitas adalah dapat terjadinya konflik di dalam


masyarakat karena kemajemukan kelompok tersebut. Contohnya adalah
masyarakat Indonesia pada masa penjajahn Belanda di mana terdapat tiga
kelompok yang hidup berdampingan dalam suatu politik namun terpisah.
9. Klasifikasi Lieberson dalam menjelaskan hubungan antarkelompok
sebagai berikut:
Menurut Lieberson ada dua pola hubungan antarkelompok: pertama pola
dominasi kelompok pendatang atas pribumi. Contohnya, kedatangan bangsa
Eropa ke benua Asia, Afrika, dan Amerika. Kedua pola dominasi kelompok
pribumi atas kelompok pendatang. Contohnya dominasi kelompok kulit putih
Perancis atas kelompok pendatang Aljazair, Cina ataupun Turki.

10. Cara untuk menyelaraskan kepentingan-kepentingan yang beragam dalam


hubungan antarkelompok adalah diperlukan adanya keterbukaan dan integrasi
yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat. Tidak adanya dominisai
kelompok tertentu.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 64
BAB VII

A. PILIHAN GANDA

1. D i.
2. A A
3. C 11. A
4. E 12. C
5. C 13. C
6. C 14. D
7. D 15. B
8. E 16. E
9. A 17. B
10. B 18. B
19. A
20. C

B. ESSEY
1. Faktor-faktor penghambat multikulturalisme sebagai berikut:
Ada anggapan bahwa budaya sendiri merupakan budaya yang paling baik,
pertentangan antara budaya Barat dan budaya Timur, anggapan bahwa budaya
merupakan sesuatu yang eksoktis, pandangan yang paternalistis, pencarian
terhadap apa yang disebut indigenous culture, dan pandangan penduduk asli
terhadap orang asing yang dapat berbicara mengenai budayanya.
2. Menurut pendapat saya multikulturalisme itu perlu karena di era
modernasasi ini masyarakat dituntut untuk hidup penuh toleransi, saling
pengertian antarbuday, dan antarbangsa dalam membina suatu dunia baru.
Dengan demikian, multikulturalisme dapat menyumbangkan rasa cinta
terhadap sesama dan sebagai alat untuk membina dunia yang aman dan
sejahtera.
3. Menurut pendapat saya, di era globalisasi ini, sikap para pemuda adalah
mempertahankan keaslian budaya dan menerima pengaruh budaya dari barat
dengan sikap selektit atau perlu penyaringan.
4. Hal-hal yang penting dalam pendidikan multikulturalisme sebagai berikut:
a. pengakuan terhadap identitas budaya lain. Terkandung di
dalamnya, suatu pengakuan terhadap kekuatan yang dimiliki, sehingga
akan muncul sikap jujur untuk mengakui keunggulan yang dimiliki
budaya tersebut.
b. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat
merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 65
c. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok
tertentu di dalam masyarakat dilihat juga sebagai sumbangan yang besar
bagi kelompok yang lebih luas, seperti negara.
5. Tahap orientasi, tahap evaluasi, dan tahap kontrol merupakan tahapan ntuk
menuju multikulturalisme. Ketiga tahap ini merupakan salah satu upaya awal
dalam mengamati secara sistematis perilaku kelompok, sehingga akan timbul
keterbukaan antarkelompok masyarakat sehingga hubungan antarmasyarakat
menjadi lebih harmonis.
6. Narsisme budaya adalah pengakuan terhadap budaya sendiri yang
berlebihan sehingga dapat mengarah kepada kecintaan pada diri sendiri atau
kelompok. Sikap ini merupakan warisan dari kolonialisme yang menganggap
bahwa bangsa jajahannya rendah dan memiliki budaya inferior. Contohnya,
ada anggapan bahwa budaya Jawa lebih baik daripada budaya dari daerah lain.
Atau budaya Eropa lebih baik daripada budaya dari Timur.
7. Kondisi masyarakat Indonesia saat ini berkaitan dengan keberagaman
suku bangsa, agama, dan golongan semakin baik. Karena setiap suku bangsa
saling menghormati perbedaan dan mengembangkan sikap toleransi
antarwarga masyarakat.
8. Menurut hemat sikap dominasi mayoritas atas minoritas di Indonesia
masih ada terutama dalam kehidupan politik dan juga budaya. Ada budaya
dari daerah lain lebih dominan daripada budaya dari daerah lain.
9. Kebenaran dipahami dalam multikulturalisme adalah kebenaran tanpa
monopoli satu orang atau kelompok tetapi kebenaran itu tergantung pada
sudut pandang setiap orang. Masyarakat multikulturalisme menganggap
bahwa dengan saling mengenal dan saling menghargai budaya orang lain,
dapat tercipta kehidupan yang penuh toleransi untuk terciptakanya masyarakat
yang aman dan sejahtera.
10. Kebenaran tidak ada yang bersifat tunggal karena setiap orang memiliki
sudut pandang tersendiri. Dan dalam masyarakat multicultural merupakan
konsep acuan berpikir dan bertindak dalam menapaki hidup di masa sekarang
dan masa yang akan datang.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 66
EVALUASI SEMESTER II

A. PILIHAN GANDA

11. B 11. D 21. A 31. A


12. A 12. E 22. A 32. C
13. B 13. D 23. E 33. B
14. A 14. C 24. B 34. E
15. B 15. C 25. D 35. A
16. C 16. A 26. B 36. C
17. C 17. D 27. B 37. A
18. C 18. B 28. B 38. A
19. A 19. D 29. A 39. B
20. A 20. C 30. A 40. A

B. ESSEY
1. Menurut pendapat saya, kebudayaan dan masyarakat saling mempengaruhi
satu sama lain. Karena kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakt yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Selain itu, kebudayaan juga cara-
cara masyarakat untuk bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus
diikuti oleh smeua anggota masyarakat tersebut.
2. Dalam setiap masyarakat terdapat kebudayaan universal karena
kebudayaan itu merupakan milik bersama, merupakan hasil belajar, dan
didasarkan pada lambang, dan terintegrasi.
3. Kebudayaan merupakan hasil belajar bukan warisan biologis karena
kebudayaan suatu masyarakat berbeda dengan kebudayaan dari masyarakat
lainnya. Contohnya, orang Indonesia makan dengan menggunakan sendok dan
garpu sedangkan orang Cina makan dengan sumpit.
4. Bahasa menjadi aspek penting dalam suatu kebudayan karena bahasa
merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi dan berhubungan. Sebagai alat komunikasi, bahasa
dapat berupa bahasa tulisan, bahasa lisan, dan bahasa gerak atau bahasa
isyarat.
5. Suatu kebudayaan dalam masyarakat dapat berubah karena kebudayaan itu
berhubungan dengan gerak manusia yang hidup dalam masyarakat. Kita bisa
melihat situasi masyarakat kita sekarang ini lalu kita bandingkan dengan
situasi ketika kita masih SD atau SMP. Ada unsure-unsur kebudayaan yang

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 67
berubah. Karena kebutuhan manusia selalu berkembang. Sebagai contoh pada
zaman dahulu, para petani mengolah tanah dengan cangkul atau bajak yang
ditarik dengan kerbau, tetapi sekarang bisa menggunakan traktor.
6. Peran sistem religi dalam kebudayaan masyarakat adalah untuk
mengembangkan sistem nilai dan norma yang berhubungan dengan dosa dan
tabu.
7. Perbedaan antara kelompok dalam dan kelompok luar menurut klasifikasi
Summer:
Kelompok dalam merupakan kelompok orang-orang memiliki persahabatan,
kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sedangkan kelompok luar adalah
kelompok yang bukan milik kelompok itu. Sehingga ketika kelompok dalam
bertemu dengan kelompok luar muncul rasa kebencian, permusuhan, perang,
atau perampokan.
8. Sebuah kerumunan dapat berkembang menjadi kelompok sosial tetapi
kelompok sosial yang tidak teratur karena kerumunan terjadi apabila sejumlah
orang berada di satu tempat karena sesuatu yang menarik perhatian bersama.
Contoh kerumunan adalah antrian karcis bioskop. Kerumunan bukan
merupakan suatu kelompok yang terorganisir. Interaksi yang terjadi secara
spontan dan tidak terduga.
9. Dalam masyarakat Indonesia masih terdapat kelompok paguyuban. Karena
paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-
anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah, serta
bersifat kekal. Mislanya hubungan yang terdapat dalam keluarga, kelompok
kekerabatan dan hubungan tetangga pada masyarakat tradisional atau
masyarakat pedesaan.
10. Interaksi yang intesif antar suku bangsa di Indonesia menurut pendapat
saya bisa menimbulkan konflik apabila dalam hubungan itu disertai dengan
prasangka atau stereotip. Prasangka dalam kaitannya dengan hubungan
antarkelompok merupakan sikap bermusuhan yang ditujukan pada suatu
kelompok tertentu atas dasar dugaan bahwa kelompok tersebut mempunyai
ciri yang tidak menyenangkan. Misalnya, terdapat pandangan bahwa oarng
Batak itu memiliki watak dan sikap yang kasar dan agresif.
11. Prasangka memiliki makan yang hampir sama dengan istilah antagonisme
dan antipati. Namun, antagonisme dan dan antipati dapat dikurangi atau
diberantas melalui pendidikan, sedangkan prasangka cenderung tidak rasional
dan berada di bawah sadar sehingga sulit diubah. Contohnya, permusuhan
antar kelompok.
Stereotip adalah suatu konsep yang erat kaitannya dengan konsep prasangka.
Orang yang menganut stereotip terhadap kelompok lain cenderung
berprasangka terhadap kelompok lain. Stereotip adalah citra yang kaku
mengenai suatu kelompok ras atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan
kebenaran citra tersebut. Stereotip bisa bersifat negatif dan bisa positif.
Contoh stereotif negatif adalah miskin memiliki sifat bodoh, kotor, dan tidak
berbudaya sedangkan contoh stereotif positif adalah sifat keibuan, penyayang,
dan lembut.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 68
12. Contoh akulturasi budaya Hindu bertemu dengan budaya Jawa. Dalam
proses pertemuan itu, kedua budaya itu tidak saling menghilangkan satu sama
lain. Karena kebudayaan Hindu kemudian diolah dan diterima ke dalam
buldaya sendiri. Sedangkan dominasi terjadi karena suatu kelompok ras
menguasai kelompok lain. Contohnya, kedatangan bangsa Eropa ke benua
Afrika dan Asia untuk memperoleh sumber alam yang dilanjutkan dengan
dominasi atas penduduk setempat.
13. Kelompok sosial berdasarkan hubungan sosial dan tujuannya dibedakan
menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
 Kelompok primer adalah kelompok-kelompok yangsaling
mengenal anggotanya, serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi.
Contohnya, keluarga, kelompok permainan, dan rukun tetangga.
 Kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri
dari banyak orang, hubungan tidak harus saling mengenal secara pribadi,
kurang akrab, dan sifatnya tidsak begitu langgeng karena mereka
berkumpul berdasarkan kepentingan yagn sama. Contohnya orang-orang
yang melakukan hubungan kontrak jual-beli yang melibatkan hak dan
kewajiban dari masing-masing pihak.

14. Tipe-tipe paguyuban:


 Paguyuban karena ikatan darah dan keturunan. Contohnya
adalah keluarga dan kelompok kekerabatan.
 Paguyuban karena tempat tinggal, yaitu suatu paguyuban
yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggalnya sehingga
dapat saling menolong. Contohnya, rukun tetangga, rukun warga, dan
kelompok arisan.
 Paguyuban karena jiwa dan pikiran, yaitu paguyuban yang
anggotanya memiliki jiwa dan pikiran dan ideologi yang sama. Misalnya,
bangsa Indonesia dengan ideologi Pancasila.

15. Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang multicultural jika


dikembangkan sikap toleransi, saling pengertian antarbudaya dan antarbangsa
dalam membina suatu dunia baru.
16. Perbedaan antara pluralisme dan multikulturalisme:
Pluralisme adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak
politik dan hak perdata masyarakat.
Multikultural adalah bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya
terdiridari berbagai golongan, suku, etnis, suku bangsa, ras, agama dan
budaya.

17. Hubungan antara konsep Bhinneka Tunggal Ika dan masyarakat


multicultural pada hakikatnya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban
dengan memberikan toleransi kepada kelmpok budaya lain untuk
berkembang.
18. Globalisasi dapat mendorong pemikiran tentang multikulturalisme karena
multiculturalisme merupakan alat untuk membina dunia yang lebih aman dan

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 69
sejahtera. Dengan multicultural, bangsa-bangsa duduk bersama, saling
menghargai dan saling membantu untuk menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi. Masalah yang dihadapi oleh suatu masyarakat secara langsung
atau tidak langsung akan berpengaruh pada masyarakat lain pula.
19. Multikulturalisme memandang suatu konflik sosial yang terjadi dalam
suatu suku bangsa merupakan suatu hal yang wajar dan normal. Karena
adanya konflik akan menimbulkan perubahan dan perkembangan ke arah yang
lebih maju dan terbuka akan hal-hal yang baru.
20. Etnosentrisme dan primordialisme dapat menjadi faktor penghambat
masyarakat multicultural karena keduanya mempertahankan kebudayaan
aslinya dan menganggap budayanya sendiri merupakan budaya yang paling
baik.

Buku Guru Sosiologi SMA Kelas XI – Kun Maryati dan Juju Suryawati - Esis 70

Anda mungkin juga menyukai