Desember 2015
ABSTRACT
The identification of the distribution of geothermal contained in Wani Tiga Village,
Donggala District, Central Sulawesi Province has been conducted. The measurement used in
this research was Automatic Array Scanning (AAS) method with Wenner-Schlumberger
configuration. Data processing used was EarthImager2D inversion program. Layer with a
resistivity value ranging between 1 Ωm -10 Ωm is shown by the blue color representing a
clay. This layer is predicted as a coating layer containing hydrothermal. The distribution of
hydrothermal thickens to the north frm a depth of 8 m to an undetected depth.
Keywords: Geothermal, geoelectric resistivity, Wenner-Schlumberger
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk untuk mengidentifikasi sebaran panasbumi yang
terdapat di Desa Wani Tiga, Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi
Tengah. Pengukuran dilakukan dengan metode Automatic Array Scanning (AAS)
menggunakan Konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengolahan data menggunakan program
inversi Earthmarger2D. Lapisan dengan Nilai resistivitas yang berkisar antara ±1 Ωm-10 Ωm
ditunjukkan dengan warna biru diduga merupakan pasir lempung, dimana lapisan ini diduga
sebagai lapisan yang berisikan airpanas (hydrothermal). Sebaran air panas menebal ke arah
utara pada kedalaman ± 8 m hingga kedalaman yang tidak terdeteksi.
Kata Kunci: Panasbumi, Geolistrik hambatan jenis, Wenner-Schlumberger
adanya sumber panasbumi. Hal ini dapat manifestasi mata air panas. Tujuan yang
dilihat dari adanya zona Sesar Palu - Koro ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
yang berarah Utara-barat laut. Selain itu, untuk mengidentifikasi sebaran panasbumi
tampak beberapa sesar yang mempunyai yang terdapat di Desa Wani Tiga
strike cukup panjang dan sejajar Sesar Palu Kecamatan Tanantovea Kabupaten
- Koro. Sesar lainnya yang lebih kecil dan Donggala Propinsi Sulawesi Tengah.
berarah hampir tegak lurus dengan Sesar Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
Palu - Koro tersebar di seluruh daerah yang ini adalah untuk mengidentifikasi sebaran
ditandai dengan kemunculan mata air panas panasbumi yang terdapat di Desa Wani
di sepanjang permukaannya. Hal ini terjadi Tiga Kecamatan Tanantovea Kabupaten
karena di sekitar Sesar Palu-Koro terdapat Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. Untuk
rekahan yang merupakan media sebaran mengetahui sebaran panasbumi ini, salah
panasbumi sampai ke permukaan (Tjia satu metode yang dapat digunakan adalah
dalam Lukman, 2010). metode geolistrik.
Telah dilakukan beberapa penelitian Pembentukan sumber panasbumi
terdahulu mengenai panasbumi di wilayah berasal dari dapur magma yang berada di
Sulawesi Tengah antara lain panasbumi bawah permukaan bumi. Panas yang
Bora, Pulu, dan panasbumi Masaingi. berasal dari magma ini akan mengalir ke
Berdasarkan hasil penelitian, di Desa Bora batuan di sekitarnya melalui proses
terdapat sumber mata air panas dengan nilai konduksi maupun konveksi dengan bantuan
resistivitas air (ρ𝑤 ) sebesar 19,96 Ωm, dan air. Ketika air sampai ke sumber panas
suhu permukaan sebesar 55oC-75oC (heat source) maka temperatur air akan
(Fatirah, 2010). Di Desa Pulu terdapat meningkat. Jika temperatur yang diterima
beberapa sumber air panas di sekitar oleh air tinggi, sebagian air akan menguap
lereng-lereng gunung yang berhadapan sedangkan sebagiannya lagi akan tetap
langsung dengan sungai Pulu, dan menjadi air. Jika temperatur terus
temperatur air panas sekitar 40oC-95oC meningkat maka akan mengakibatkan
dengan pH 6,5-8,6 (Bakrun dkk, 2003). bertambahnya volume dan juga tekanan.
Sedangkan di Desa Masaingi terdapat mata Ketika tekanan di permukaan lebih rendah
air panas yang tersingkap di permukaan, daripada tekanan di bawah permukaan
dimana suhunya mencapai 75oC (Dewa, maka fluida akan bergerak ke atas. Ketika
2012). terdapat celah untuk sebagian fluida ke
permukaan, maka fluida tersebut akan
Dusun 3 Desa Wani Tiga
keluar sebagai manifestasi di permukaan.
Kecamatan Tanantovea merupakan salah
Adanya manifestasi permukaan ini dapat
satu wilayah yang memiliki sumber
menjadi petunjuk adanya panasbumi di
panasbumi. Hal ini dibuktikan dengan
bawah permukaan di sekitar lokasi tersebut
adanya manifestasi berupa mata air panas
(Goff and Janik, 2000).
yang terdapat pada titik koordinat 000 39’
37.5” LS dan 1190 51’ 33” BT. Hingga saat Resistivitas batuan berhubungan
ini belum ada data penelitian mengenai langsung dengan porositas dan tekstur
mata air panas di Desa Wani, untuk itu batuan (Archie dalam Taib,1999).
perlu dilakukan penelitian mengenai Resistivitas (ρ) dan porositas (ϕ)
kondisi bawah permukaan di sekitar dinyatakan dalam Persamaan Archi I :
Identifikasi Sebaran Panasbumi Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis di
Desa Wani Tiga, Kabupaten Donggala
(Arif dkk)
339
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(3) :338-347 ISSN: 2338-0950
Desember 2015
Konfigurasi Wenner-Schlumberger
adalah konfigurasi dengan sistem aturan
spasi yang konstan dengan catatan faktor
“n” untuk konfigurasi ini adalah
perbandingan jarak antara elektroda C1-P1
(atau C2-P2) dengan spasi antara P1-P2. Jika
jarak antar elektroda potensial (P1 dan P2)
adalah a maka jarak antar elektroda arus
(C1 dan C2) adalah 2na + a (Sakka, 2002).
Konfigurasi Wenner-Schlumberger
ditunjukkan pada Gambar 1 :
1 1 1 1 -1
d. Kompas Geologi
K = 2π (r - r - r + r ) (5)
1 2 3 4
e. Konduktivimeter
1 1 1 1 -1
K = πn [(na - (n+1)a) - ((n+1)a - na)] (6) f. Palu Geologi
K = πn (n+1) a (7) Proses pengambilan data di lapangan
dilakukan pada 5 titik pengukuran,
selanjutnya Merangkai alat
BAHAN DAN METODE
georesistivitimeter (Supersting R8IP)
Lokasi penelitian terletak 23 km dengan Switch Box dan melakukan
arah utara dari Kota Palu, yaitu di Desa pengukuran. Data yang diperoleh di
lapangan yaitu nilai arus, potensial dan
Wani Tiga Kecamatan Tanantovea hambatan jenis semu.
Kabupaten Donggala. Pengukuran
Hasil 𝜌 dan elevasi yang diperoleh,
dilakukan sebanyak 5 lintasan di sekitar
kemudian diinversikan dengan
sumber mata air panas seperti terlihat pada menggunakan program invers
Gambar 2. EarthImager2D sehingga diperoleh
HASIL
ini, terdapat sungai yang arah alirannya pengukuran. Wilayah ini merupakan areal
tegak lurus dengan arah lintasan. Jenis perkebunan dan pemukiman penduduk.
tanah berpasir tersebar merata di sepanjang
lintasan pengukuran. Wilayah ini Berdasarkan hasil pengolahan dengan
merupakan areal perkebunan dan software EarthImager2D, pada lintasan ini
pemukiman penduduk. Manifestasi terlihat adanya panasbumi dengan nilai
panasbumi berada di tengah lintasan nilai resistivitas 1 Ωm -10 Ωm sebagai nilai
pengukuran, antara elektroda 28 sampai resistivitas panasbumi (geothermal) yang
elektroda 29. ditunjukkan oleh warna biru pada
penampang 2D, yang ditunjukkan pada
Berdasarkan hasil pengolahan dengan Gambar 7. Sebaran air panas yang diduga
software EarthImager2D, pada lintasan ini terdapat pada lapisan pasir lempung di
terlihat adanya panasbumi dengan nilai lintasan ini menebal ke arah timur, antara
resistivitas 1 Ωm -10 Ωm sebagai nilai elektroda 27 sampai elektroda 56 dan
resistivitas panasbumi (geothermal) yang berada pada kedalaman 16 m bmt hingga
ditunjukkan oleh warna biru pada kedalaman yang tidak terdeteksi.
penampang 2D, seperti diperlihatkan pada
Gambar 6. Sebaran air panas yang diduga
terdapat pada lapisan pasir lempung di
lintasan ini menebal ke arah utara dan
berada pada kedalaman 8 m bmt hingga
Gambar 7. Penampang hambatan jenis 2D
kedalaman yang tidak terdeteksi. Lintasan
c. Lintasan 4
DAFTAR PUSTAKA