Anda di halaman 1dari 4

Nama : SITI NURHOLISAH

NIM : 160810301015
Kelas : Akuntansi Pemerintah A

PERBENDAHARAAN NEGARA

A. Ruang Lingkup dan Pejabat Perbendaharaan Negara


Perbendahaan negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara,termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD. Perbendaharaan meliputi: Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara, Pelaksanaan
pendapatan dan belanja daerah, Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara,
Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah, Pengelolaan kas, Pengelolaan piutang dan
utang negara/daerah, Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah, Penyelenggaraan
akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan negara/daerah, Penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, Penyelesaian kerugian negara/daerah,
Pengelolaan badan layanan umum, Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur
yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan
APBN/APBD.
Pihak yang ditunjuk sebagai pejabat baik di pusat maupun daerah diatur dalam
Undang-Undang No 1 tahun 2004.
1. Menteri/Pimpinan Lembaga merupakan pengguna anggaran/barang bagi kementrian
negara/lembaga yang dipimpinya.
2. Gubernur/ Bupati/ Walikota.
3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah pengguna anggaran bagi satuan kerja
perangkat daerah yang dipimpinya.
4. Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara
5. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
6. Bendahara.

B. Pelaksanaan APBN
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
a. Setelah APBN ditetapkan, Menteri Keuangan memberitahukan kepada semua
menteri/pimpinan lembaga agar menyampaikan dokumen pelaksanaan anggaran untuk
masing-masing kementerian negara/lembaga.
b. Menteri/pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran untuk
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya berdasarkan alokasi anggaran yang
ditetapkan oleh Presiden.
c. Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud diuraikan sasaran yang
hendak dicapai, fungsi, program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakan untuk
mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dana tiap-tiap satuan kerja, serta
pendapatan yang diperkirakan.
d. Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud dilampirkan rencana kerja
dan anggaran Badan Layanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang
bersangkutan.
e. Dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan
disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga, kuasa bendahara umum negara, dan
Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran
Pada setiap tahap penyelesaian pekerjaan perlu diperlukan pemeriksaan). Pembuatan
BA HP3 harus memuat sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut: Identitas pekerjaan
(yang meliputi kantor atau satuan kerja pengelola pekerjaan, nomor dan tanggal kontrak
kerja, tempat/lokasi pekerjaan, besar nilai kontrak , nomor dan tanggal DIPA yang menjadi
dasar pembuatan dan atau ditunjuk dalam kontrak), Tahap penyelesaian pekerjaan (termin),
Pernyataan kesaksian atas prestasi kerja yang telah diselesaikan, Rekomendasi pembayaran
hak/ tagihan atas penyelesaian pekerjaan
BA HP3 dibuat sekurang-kurangnya rangkap 5 (lima) dan disampaikan kepada para
pihak yang melakukan kotrak (masing masing satu berkas), dua berkas (asli dan salinan)
kepada penerbit Surat Perintah Membayar—SPM (sebagai lampiran Surat Permintaan
Pembayaran—SPP) dan satu berkas untuk disimpan oleh pejabat pelaksana
4. Penerbitan Surat Perintah Membayar
Petugas penerima SPP memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check list
kelengkapan berkas SPP, mencatatnya dalam buku pengawasan penerimaan SPP dan
membuat,/ menandatangani tanda terima SPP berkenaan. Selanjutnya petugas penerima SPP
menyampaikan SPP dimaksud kepada pejabat penerbit SPM. Pejabat penerbit SPM
melakukan pengujian atas SPP. Setelah melakukan pengujian SPP, SPM diterbitkan
sekurang-kurangnya 3 rangkap dengan ketentuan : lembar 1 dan lembar 2 disampaikan
kepada KPPn Pembayar, lembar 3 sebagai pertinggal pada kantor/satuan kerja yang
bersangkutan
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana oleh KPPN
SPM yang disampaikan oleh PA/kuasa PA melalui loket penerimaan SPM, kemudian
setelah lengkap diserahkan kepada seksi perbendaharaan oleh petugas. SPM yang diajukan
harus diuji / di check terlebih dahulu oleh petugas, Setelah adanya pengujian & pemeriksaan
seksi perbendaharaan keputusan pengembalian SPM dilakukan selambat-lambatnya dalam 1
hari kerja sejak diterimanya SPM. SP2D kemudian diterbitkan.
5. Jenis pembayaran
Jenis pembayaran dalam mekanisme pelakksanaan APBN dapat dilakukan dengan cara yaitu:
1. Pembayaran langsung (LS)
2. Pembayaran uang persediaan (UP). UP diberikan dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Jenis belanja / biaya yang dapat dimintakan UP.
b. UP dapat diberikan setinggi – tingginya sebesar Rp 5.000.000
a. Pengecualian terhadap hal-hal yang diatur pada butit (a) dan (b) dapat dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan : Direktur Jendral Perbendaharaan untuk Instansi
Pusat, Kepala Kanwil DjPb untuk Instansi Vertikal

C. Pelaksanaan APBD
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD adalah dokumen yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Kepala SKPD sebagai Pengguna Anggaran. DPA
SKPD terdiri dari :
a. DPA SKPD 1. Digunakan untuk menyusun rencana pendapatan atau penerimaan SKPD
dalam tahun anggaran yang direncanakan.
b. DPASKPD 2.1 Digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan belanja tidak langsung
SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakan.
c. DPA SKPD 2.2.1 Digunakan untuk merencanakan belanja langsung dari setiap kegiatan
yang di programkan.
d. DPA SKPD 2.2 Merupakan formulir rekapitulasi dari seluruh program dan kegiatan
SKPD yang dikutip dari setiap formulir DPA SKPD 2.2.1
e. DPA SKPD 3.1 Digunakan untuk merncanakan penerimaan oembiayaan dalam tahun
anggaran yang direncanakan.
f. DPA SKPD 3.2. Digunakan untuk merencanakan pengeluaran pembiayaan dalam tahun
anggaran yang direnvanakan.
g. Ringkasan DPA SKPD. Merupakan kompilasi dari seluruh DPA SKPD.
2. Penyusunan Anggaran Kas
Penyusunan anggaran kas pemda dilakukan guna mengatur ketersedian dana yang
cukup untuk mendanai pengeluaran pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang
tercantum dalam DPA-SKPD yang telah di sahkan. Anggaran kas memuat perkiraan arus kas
masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang digunakan guna
mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.
3. Surat Penyediaan Dana
Surat Penyediaan Dana dibuat oleh BUD dalam rangka manajemen kas daerah. SPD
digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap tiap SKPD dalam periode waktu tertentu.
Informasi dalam SPD menunjukkan secara jelas alokasi tiap kegiatan tetapi tidal harus dibuat
SPD untuk setiap kegiatan secara tersendiri.
4. Surat Permintaan Pembayaran
SPP diajukan dengan SPD sebgai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada
SKPD. SPP memiliki 4 jenis : SPP Uang Persediaan (SPP-UP), (SPP-GU), SPP Tambahan
Uang (SPP-TU), SPP Langsung (SPP-LS).
5. Surat perintah membayar
Proses penerbitan SPM adalah tahapan penting dalam penatausahaan pengeluaran
yang merupakan tahap lanjutan dari proses pengujian SPP. Sebagai tahap lanjutan SPM juga
dibedakan menjadi empat sesuai dengan jenis SPP-nya, yaitu SPM UP,GU, TU, dan LS.
Proses ini dimulai dengan pengujian atas SPM yang diajukan dari kelengkapan dokumen
maupun dari kebenaran pengisianya. Secara legal, penerbitan SPM adalah otoritas pejabat
pengguna anggaran (PPA). SPM dapat diterbitkan jika : Pengeluaran yang diminta tidak
melebihi pagu anggaran yang tersedia; Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai
peraturan perundangan. Waktu pelaksanaan penerbitan SPM : Diterbitkan paling lambat 2
hari sejak SPP diterima; ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPP diterima.
6.Surat perintah pencairan dana
SP2D adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana melalui bank yang
ditunjukan setelah SPM diterimaoleh BUD. SP2D sifatnya spesifik artinya satu SP2D hanya
dibuat untuk satu SPM. SP2D dapat diterbitkan jika : Pengeluaran yang diminta tidak
melebihi pagu anggaran yang tersedia; Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai
peraturan perundangan. Waktu pelaksanaan SP2D : Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak
SPM diterima; Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPM diterima.
7. Pelaksanaan belanja
Pelaksanaan belanja untuk melaksanakan suatu kegiatan wajib
dipertanggungjawabkan oleh PPTK secara tepat waktu. Dalam mempertanggungjawabkan
pelaksanaan belanja tersebut, PPTK harus melampirkan dokumen-dokumen pendukung
penggunaan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan yang terkait.
8.Surat pertanggungjawaban pengeluaran
Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan
penggunaan /ganti/tambah UP kepada SKPD melalui PKK-SKPD paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya.
Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan UP, dokumen laporan pertanggungjawaban
yang disampaikan menccakup :
a. Buku kas umum pengeluaran
b. Ringkasan pengeluaran rincian per objek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran
yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian objek yang tercantumdalam ringkasan
pengeluaran per rincian objek dimaksud
c. Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas negara
d. Register penutupan kas

Anda mungkin juga menyukai