Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Nurholisah

NIM : 160810301015
Keleas : Akuntansi Pemerintah A

AUDITING ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Definisi Audit Sektor Publik


Auditing secara umum dapat didefinisikan sebagai “Suatu proses sistematik yang
secara objektif terkait evaluasi bukti-bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi guna memastikan derajat atau tingkat hubungan anatara asersi tersebut
dengan kriteria yang ada, serta mengomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.”
Berdasarkan definsi tersebut, beberapa bagian perlu mendapatkan perhatian yaitu :
Proses sistematik, Objektivitas, Penyediaan dan evaluasi bukti, Asersi tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi, Derajat hubungan kriteria yang ada, Mengkomunikasikan hasil.

Regulasi Dalam Audit Sektor Publik


Sebagai upaya untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan organisasi sektor
publik, keuangan organisasi harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undang, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan serta kepatutan.
Keuangan negara wajib dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan serta kepatuhan.  

Audit Sektor Publik Dan Sektor Bisnis


Audit sektor publik dan audit sektor bisnis berbeda atau sektor swasta. Audit sektor
publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat niralaba seperti  Pemda,
BUMN, BUMD, instan lain yang berkaitan dengan pengelolaan aset kekayaan negara, dan
organisasi sektor publik lainnya seperti yayasan,  LSM, serta partai politik. Sedangkan audit
sektor bisnis dilakukan pada perusahaan milik swasta yang berorientasi laba. Audit sektor
publik dan sektor bisnis sama-sama terdiri dari audit keuangan, audit kinerja, dan audit untuk
tujuan tertentu.

Jenis-Jenis Audit Sektor Publik


Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004 dan SPKN, terdapat tiga jenis audit keuangan negara,
yaitu: Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Perbandingan Audit Keuangan dengan Audit Kinerja
Audit Keuangan Audit Kinerja
Objek audit: laporan keuangan Objek audit: organisasi, program, aktivitas/ kegiatan,
atau fungsi

Menguji kewajaran laporan keuangan dari Menguji tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
salah saji yang material dan kesesuaiannya dalam penggunaan sumber daya untuk mencapai
dengan prinsip akuntansi yang diterima umum tujuan

Lebih bersifat kuantitatif – keuangan Lebih bersifat kualitatif

Tidak terlalu analitis Sangat analitis

Tidak menggunakan indikator kinerja, standar, Membutuhkan indikator, standar, dan target kinerja
dan target kinerja untuk mengukur kinerja
Biasanya tidak mempertimbangkan analisis Biasanya mempertimbangkan analisis biaya-
biaya manfaat manfaat (cost-benefit analysis)

Waktu pelaksanaan audit tertentu (biasanya Audit bisa dilakukan sewaktu-waktu


pada akhir periode akuntansi)

Audit dilakukan untuk peristiwa keuangan Mempertimbangkan kinerja masa lalu, sekarang, dan
masa lalu (post event) yang akan datang

Tidak dimaksudkan untuk membantu Dimaksudkan untuk memperbaiki alokasi sumber daya
melakukan alokasi sumber daya secara optimal secara optimal dan memperbaiki kinerja

Tidak terdapat rekomendasi audit danfollow- Terdapat rekomendasi audit dan follow-upaudit


up audit

Audit keuangan sektor publik


Tujuan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor ialah sebagai berikut:
a) Ekspresi suatu opini secara jujur tentang posisi keuangan
b) Hasil operasi
c) Arus kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi.
Sedangka audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan meliputi hal-hal berikut ini:
a) Segmen laporan keuangan, dokumen permintaan anggaran dan perbedaan antara realisasi
kinerja keuangan serta yang diperkirakan.
b) Pengendalian internal atas ketaatan terhadap perundang-undangan yang berlaku
c) Pengendalian atau pengawasan internal atas penyusunan laporan keuangan dan atas
pengamanan aktiva
d) Ketaatan terhadap peraturan perUU yang berlaku dan dugaan kecurangan

Sistem Audit Keuangan Sektor Publik


1. Pemeriksaan Siklus Pendapatan
Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya salah saji
yang material dalam proses Pendapatan Daerah/ Organisasi, Dana Perimbangan, dan
Pendapatan lain-lain yang sah.
2. Pemeriksaan Siklus Belanja
Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-masing
asersi yang signifikan, yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus belanja.
3. Pemeriksaan Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimiliki oleh organisasi sektor publik yang
digunakan dalam kegiatan operasi organisasi. Tujuan audit aktiva tetap adalah untuk
memperoleh bukti tentang setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo
aktiva tetap. Audit atas aktiva tetap sangat penting karena biasanya aktiva tetap merupakan
aset/kekayaan terbesar yang dimiliki oleh suatu organisasi sektor publik.
4. Pemeriksaan Jasa Personalia
Siklus jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak penghasilan pegawai,
dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama di hampir semua
entitas.
5. Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)
Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang suatu
organisasi sektor publik. Jangka waktu investasi sementara tidak lebih dari satu periode
akuntansi. Risiko salah saji pada transaksi investasi organisasi sektor publik umumnya rendah
karena jarangnya transaksi yang terjadi.
6. Pemeriksaan Siklus Saldo Kas
Saldo kas berasal dari pengaruh kumulatif siklus belanja, siklus investasi, dan siklus
jasa personalia. Tujian audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-
masing asersi yang signifikan, ynag berkaitan dengan transaksi dan saldo kas.

2. Siklus Audit Keuangan Sektor Publik


Audit keuangan sektor publik terdapat 17 siklus dalam audit keuangan sektor publik:
1. Perencanaan Audit Keuangan
2. Penetapan Regulasi Audit Keuangan.
3. Penyusunan Perencanaan Audit Tahunan oleh Lembaga Auditor.
4. Temu Rencanaan Audit Tahunan
5. Penerbitan Regulasi Tentang Tim dan Kebijakan Audit Tahunan
6. Penerimaan Regulasi Organisasi yang Akan Diaudit
7. Survei Awal Karakter Industri/Organisasi yang Akan Diaudit
8. Pembuatan Program Audit
9. Penerbitan Surat Tugas Audit
10. Pelaksanaan Audit Keuangan
11. Pembuatan Daftar Temuan
12. Pembicaraan Awal Tentang Daftar Temuan
13. Penyusunan Draft Laporan Hasil Pemeriksaan
14. Pembahasan Draft Laporan Hasil Pemeriksaan dengan Organisasi yang Diaudit
15. Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan
16. Tindak Lanjut Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan
17. Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan

Teknik Audit Keuangan Sektor Publik


Berikut ini merupakan teknik-teknik yang ada pada audit keuangan sektor publik.
1) Prosedur analitis (Analitycal Procedures)
2) Inspeksi (Inspecting)
3) Konfirmasi (Confirming)
4) Permintaan keterangan (Inquiring)
5) Perhitungan (Counting)
6) Penelusuran (Tracing)
7) Pemeriksaan bukti pendukung (Vouching)
8) Pengamatan (observing)
9) Pelaksanaan ulang (Reforming)
10) Teknik audit berbantuan computer
11) Pengujian pengendalian\
12) Pengujian substansif

Contoh Praktek Audit Sektor Publik Di Organisasi Sektor Publik


a. Pemerintah Pusat
b. Pemerintah Daerah
c. LSM
d. Yayasan
e. Partai Politik

Anda mungkin juga menyukai