Anda di halaman 1dari 57

PSAK 24

IMBALAN KERJA
By:
Ade Handayani
Febryani Debora Hertiana
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nurayeh Mayanti Sabaniah
Agenda Layout
A Definisi Imbalan Kerja

B Imbalan Jangka Pendek

C Imbalan Manfaat Pasti

D Imbalan Iuran Pasti

E Imbalan Jangka Panjang Lain

F Pesangon
Tujuan
Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja, yaitu:
a. Liabilitas, ketika pekerja telah memberikan
jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja
yang akan dibayarkan di masa depan.
b. Beban, ketika entitas menikmati manfaat
ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang
diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh
imbalan kerja
Ruang Lingkup
Masa kerja
Diterapkan jasa pekerja
Pengecualian (termasuk direktur
Berdasar program
Untuk akuntansi formal atau dan personel
seluruh imbalan perjanjian formal manajemen lain)
kerja, kecuali yang lain, berdasar UU yang diberikan
diatur oleh PSAK atau pengaturan penuh, paruh,
53 (Pembayaran industry, serta permanen atau
Berbasis Saham). praktik informal. kontrak.

Par.02 Par.03 Par.04 Par.06 Par.07

Tidak diatur Penerima manfaat


Pelaporan oleh Pekerja/tanggungan
program imbalan nya/penerima
kerja, akan diatur manfaat dan
oleh PSAK 18 dibayar langsung
(Akuntansi & kepada pekerja,
Pelaporan Program pasangan,
Manfaat anak/tanggungan
Purnakarya). lain/pihak lain.
Ruang Lingkup
Cakupan Imbalan Kerja (Par.05)
Seluruh bentuk imbalan yang diberikan entitas dalam pertukaran atas
jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk terminasi kontrak kerja

Imbalan Imbalan
Jangka Imbalan Jangka Pjg. Pesangon
Pendek pascakerja Lainnya

diselesaikan seluruhnya terutang setelah pekerja bukan termasuk imbalan diberikan dalam pertukaran
sebelum 12 bln setelah menyelesaikan masa jangka pendek, pascakerja, atas terminasi perjanjian
akhir periode. kerja/jasanya. dan pesangon. kerja dengan pekerja.
Terjadi akibat keputusan
entitas maupun keputusan
pekerja.

upah, gaji, iuran jaminan imbalan Purnakarya cuti besar, penghargaan


social, cuti tahunan (pension), Imbalan masa kerja, imbalan cacat
berbayar, cuti sakit pascakerja lain (asuransi permanen.
berbayar, bagi laba dan jiwa pascakerja, fasilitas
bonus, imbalan non pelayanan kesehatan
moneter (fasilitas). pascakerja).
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat
pekerja memberikan jasa.

Pengakuan &
Pengukuran

Liabilitas Beban

setelah dikurangi jumlah yang telah dibayar. kecuali jika SAK mensyaratkan atau
Jika terjadi kelebihan pembayaran, diakui mengizinkan imbalan tersebut dalam biaya
sebagai beban dibayar dimuka. perolehan aset (lihat, sebagai contoh, PSAK
14: Persediaan dan PSAK 16: Aset Tetap).
Kategori:
Diakumulasi
Saat pekerja memberikan
jasa yang menambah hak
atas cuti berbayar di masa
Cuti Berbayar depan.
Sifatnya:
1. Vesting (tetap berhak
Jangka Pendek ketika meninggalkan
entitas),
2. Nonvesting (tidak berhak
Cuti dalam berbagai alasan, termasuk ketika meninggalkan
liburan, sakit dan cacat sementara, entitas).
melahirkan atau suami mendampingi
istri yang melahirkan, panggilan Tidak diakumulasi
pengadilan dan pengabdian militer.
Pada saat cuti terjadi.
Tidak dapat dibawa ke
periode masa depan.
Entitas tidak mengakui
liabilitas/beban sampai
waktu terjadinya, karena
jasa pekerja tidak
menambah jumlah
imbalan.
Program Bagi Mengakui prakiraan biaya atas

Laba Dan pembayaran bagi laba dan bonus


jika, dan hanya jika:
Bonus Kewajiban hukum/konstruktif
atas pembayaran beban
• Biaya laba dan bonus diakui
tersebut sebagai akibat
sebagai beban karena kewajiban
dari peristiwa masa lalu.
yang timbul adalah akibat dari
jasa pekerja.
• Pembayaran diselesaikan
seluruhnya sebelum 12 bulan Estimasi secara handal
setelah akhir periode pelaporan
tahunan, jika tidak maka kewajiban kini timbul
merupakan imbalan kerja jangka jika, dan hanya jika,
panjang lain. entitas tidak mempunyai
• Pengungkapan spesifik dapat alternatif realistis
mengacu pada PSAK 7 dan lainnya kecuali
PSAK 1 melakukan pembayaran.
Imbalan pascakerja
Mencakup:
1. Imbalan purnakarya (pensiun),
2. Imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja dan
fasilitas pelayanan kesehatan pascakerja.

kontribusi manfaat

Entitas Dana Pensiun Pekerja


Klasifikasi Imbalan pascakerja

Kewajiban Risiko

Hukum dan konstruktif Aktuarial dan Investasi


Program
iuran pasti
Terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran. Ditanggung pekerja

Kewajiban Risiko

Wajib Menyediakan imbalan yang dijanjikan. Investasi dan aktuarial


Program
imbalan
pasti pekerja maupun kepada mantan pekerja. Ditanggung entitas
Program Multipemberi kerja

Diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti


sesuai dengan persyaratan program.

Jika termasuk program imbalan pasti maka entitas melaporkan bagian


proporsionalnya dan mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh
paragraf 135-148 (kecuali 148 poin d).

Ketika tidak tersedia informasi maka mencatat program sesuai


dengan paragraf 51 & 52 seolah-olah sebagai program iuran pasti.

Mungkin terdapat perjanjian kontraktual, maka entitas mengakui biaya


imbalan pasti neto yang dibebankan dalam laporan keuangan tersendiri
atau individual.

Menentukan pengakuan dan pengukuran liabilitas, menerapkan


PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi.
Program Imbalan Pasti yang Berbagi Risiko antara Entitas Sepengendali

Misalnya, entitas induk dan entitas anak, maka bukan merupakan


program multipemberi kerja.

Entitas yang berpartisipasi dalam program memperoleh informasi yg diukur


berdasarkan asumsi yang berlaku utk program secara keseluruhan.

Ada perjanjian kontraktual/kebijakan tertulis membebankan by.


imbalan pasti neto atas program secara keseluruhan, biaya imbalan
pasti neto yang dibebankan dalam laporan keuangan
tersendiri/individual.

Tidak ada perjanjian, biaya imbalan pasti neto


diakui dalam laporan keuangan tersendiri/individu dari entitas dalam kelompok
usaha yang secara hukum mendukung program.

Kelompok entitas lain, dalam laporan keuangan tersendiri atau


individu, mengakui biaya sama dengan iuran yang terutang untuk
periode tersebut.
Program Jaminan Sosial

Dicatat sama dengan cara program multipemberi kerja.

Dibentuk berdasarkan UU dan diberlakukan pada


seluruh entitas/entitas tertentu.

Dapat berupa imbalan pasti atau iuran pasti, tergantung


kewajiban entitas.

Entitas tidak punya kewajiban hukum atau konstruktif untuk


membayar imbalan masa depan, kewajiban hanya ketika jatuh
tempo dgn catatan pekerja masih bekerja pada entitas tersebut.
Imbalan yang Dijamin

Entitas dapat membayar premi asurani untuk mendanai program


imbalan pascakerja.

Diperlakukan sebagai program iuran pasti, jika tidak punya kewajiban hukum/konstruktif termasuk untuk
menutup kerugian dari kontrak serta tidak membayar imbalan kepada pekerja, tetapi asuradur yang
bertanggung jawab membayar imbalan.

Diperlakukan sebagai program imbalan pasti, jika punya


kewajiban hukum/konstruktif, maka polis asuransi yang
memenuhi syarat dicatat sebagai aset program dan mengakui
polis asuransi lain sebagai hak penggantian.
Pengakuan dan Pengukuran

Ketika pekerja telah


Program Iuran memberikan jasa kepada
entitas, maka entitas mengakui

Pasti iuran:
a. Liabilitas, setelah dikurangi
dengan iuran yang telah
dibayar. Kelebihan diakui
sebagai aset.
Kewajiban entitas pelapor untuk b. Beban, kecuali jika PSAK
setiap periode ditentukan oleh lain mengizinkan untuk
jumlah yang dibayarkan pada masuk biaya perolehan
periode tersebut. aset.
Pengungkapan
Mengungkapkan jumlah yang
diakui sebagai beban untuk
program iuran pasti. Kecuali
untuk manajemen kunci,
mengacu pada PSAK 7.
Program Imbalan
Pasti
• Kompleks, karena disyaratkan adanya
asumsi actuarial untuk mengukur
kewajiban dan beban dan terdapat
kemungkinan adanya keuntungan dan
kerugian actuarial.

• Kewajiban diukur dengan menggunakan


dasar terdiskonto karena kemungkinan
kewajiban tersebut baru diselesaikan
beberapa tahun setelah pekerja
memberikan jasanya.
Program Imbalan Pasti
Pengakuan dan Pengukuran

Entitas pada hakikatnya menanggung risiko investasi dan


actuarial yang terkait dengan program. Sebagai akibatnya,
beban yang diakui untuk program imbalan tidak harus sebesar
iuran untuk suatu periode.

Dianjurkan tapi tidak mensyaratkan entitas menggunakan


aktuaris berkualifikasi dalam mengukur seluruh kewajiban
imbalan pasti pascakerja yang material. Untuk alasan praktis,
dapat meminta aktuaris berkualifikasi untuk melakukan
penilaian secara rinci kewajiban sebelum akhir periode
pelaporan.
Program Imbalan Pasti

Akuntansi utk Kewajiban Laporan Posisi Keuangan


Konstruktif
• Mengakui liabilitas (aset)
• Timbul akibat praktik informal
imbbalan pasti neto dalam
entitas, dimana entitas tidak
laporan posisi keuangan.
memiliki pilihan realistis lain
kecuali membayar imbalan
• Jika ada surplus, imbalan
kerja.
pasti neto diukur dari yang
paling rendah antara surplus
• Akan sulit diakhiri karena saat
program imbalan pasti dan
ada perubahan praktik
batas atas aset.
informal, dapat menyebabkan
memburuknya hubungan
• Imbalan pasti neto muncul
antara entitas dan para
ketika adanya kelebihan
pekerja.
pendanaan/ada keuntungan
actuarial.
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
dan Biaya Kini
Untuk mengukur nilai kini kewajiban imbalan pasti pascakerja dan
biaya jasa kini yang terkait, entitas perlu :

Menerapkan metode penilaian aktuarial

Pengakuan dan
Mengatribusikan imbalan pada periode jasa
Pengukuran

Membuat asumsi aktuarial


Metode Penilian Aktuarial
Entitas menggunakan Projected Unit Credit untuk menentukan:
• Nilai kini kewajiban imbalan pasti
• Biaya jasa kini yang terkait
• Biaya jasa lalu

Metode PUC, (metode imbalan yang diakru yang


diperhitungkan secara pro rata sesuai jasa atau sebagai metode imbalan dibagi tahun
jasa) menganggap setiap perode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan imbalan.
Pengatribusian Imbalan pada
Periode Jasa
Dalam menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini terkait dan biaya jasa lalu, entitas
mengatribusikan imbalan pada periode jasa berdasarkan formula imbalan yang dimiliki program.

Jika jasa pekerja ditahun-tahun akhir meningkat secara material dibandingkan dengan tahun-tahun awal,
maka entitas mengatribusikan imbalan tersebut dengan dasar garis lurus, sejak :
a. Saat jasa pekerja pertama kali menghasilkan imbalan dalam program (apakah imbalan tersebut
bergantung pada jasa selanjutnya atau tidak) sampai dengan
b. Saat jasa pekerja selanjutnya tidak menghasikan imbalan yang material dalam program, selain dari
kenaikan gaji berikutnya.
Asumsi Aktuarial
Asumsi aktuarial tidak boleh bias dan harus selaras satu dengan yang lain.

Asumsi aktuarial adalah estimasi terbaik entitas mengenai variabel yang akan menentukan total biaya
penyediaan imbalan pascakerja.

Asumsi aktuarial terdiri dari :


• Asumsi Demografis
 Mortalitas selama dan sesudah masa kerja
 Tingkat perputasan pekerja, cacat dan pensiun dini
 Proporsi dari peserta program dengan tanggungannya
 Tingat klait program kesehatan
• Asumsi keuangan
 Tingkat diskonto
 Tiingkat gaji dan imbalan masa depan
 Imbalan kesehatan, biaya kesehatan masa depan termasuk biaya penanganan klaim
 Pajak terutang oleh program atas iuran yang terkait atau atas imbalan yang dihasilkan dari jasa
tersebut
Asumsi Aktuarial
Asumsi Aktuarial: Mortalitas, entitas menentukan asumsi mortalitas dengan mengacu pada estimasi terbaik
dari mortalitas peserta program baik selama maupun setelah kontrak kerja.

Asumsi Aktuarial: Tingkat Diskonto, Tingkat yang digunakan untuk mendiskontokan kewajiban imbalan
pascakerja ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi korporasi berkualitas
pada akhir periode pelaporan

• Asumsi Aktuarial: Gaji, Imbalan, dan Biaya Kesehatan, entitas mengukur kewajiban imbalan pasti
menggunakan dasar yang mencerminkan:
a) Imbalan yang ditentukan dalam persyaratan program pada akhir periode pelaporan
b) Estimasi kenaikan gaji masa depan yang diestimasi yang mempengaruhi imbalan terutang
c) Dampak setiap pembatasan dari bagian pemberi kerja atas biaya imbalan masa depan
d) Iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang mengurangi biaya akhir entitas untuk imbalan tersebut
e) Estimasi perubahan imbalan yang mempengaruhi imbalan yang akan dibayarkan jika:
• Perubahan itu diberlakukan sebelum akhir periode pelaporan
• Data historis mengindikasikan bahwa imbalan akan berubah dan dapat diprediksi
Asumsi Aktuarial
Asumsi aktuarial mencerminkan perubahan imbalan masa depan yang ditetapkan dalam
persyaratan formal program pada akhir periode pelaporan.

Asumsi aktuarial tidak mencerminkan perubahan imbalan masa depan yang tidak ditetapkan dalam
persyaratan formal program (atau kewajiban konstruktif) pada akhir periode pelaporan. Perubahan tersebut
akan mengakibatkan:
(a) biaya jasa lalu, sepanjang perubahan tersebut mengubah imbalan untuk jasa sebelum terjadinya
perubahan; dan
(b) biaya jasa kini untuk periode-periode setelah perubahan, sepanjang perubahan tersebut mengubah
imbalan untuk jasa setelah terjadinya perubahan.
Beberapa program imbalan pasti mensyaratkan pekerja atau pihak ketiga untuk
membayarkan iuran atas biaya program. Iuran dari pekerja mengurangi biaya atas
imbalan yang dibayarkan entitas.

Iuran dari pekerja atau pihak ketiga diatur baik dalam


persyaratan formal program (atau timbul dari kewajiban konstruktif yang melebihi ketentuan tersebut), atau
merupakan diskresi. Iuran yang bersifat diskresi dari pekerja
atau pihak ketiga mengurangi biaya jasa pada saat pembayaran iuran dilakukan kepada
program.

Iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang ditetapkan dalam persyaratan formal
program mengurangi baik biaya jasa (jika terkait dengan jasa), atau mengurangi
pengukuran kembali liabilias (aset) imbalan pasti neto (contohnya jika iuran
disyaratkan untuk mengurangi defisit yang timbul dari kerugian aset program atau
keugian aktuarial).
Perubahan iuran pekerja atau iuran pihak ketiga sehubungan dengan jasa
mengakibatkan:

biaya jasa kini dan biaya jasa lalu

keuntungan dan kerugian aktuarial

Sebelum menentukan biaya jasa lalu, atau keuntungan


dan kerugian atas penyelesaian, entitas mengukur

D
kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto menggunakan

D
nilai wajar kini dari aset program dan asumsi aktuarial
kini (termasuk suku bunga pasar dan harga pasar kini
yang lain) yang mencerminkan imbalan yang ditawarkan
dalam program sebelum amandemen, kurtailmen, atau
penyelesaian program.
Biaya Jasa Lalu
Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti sebagai akibat dari amandemen atau
kurtailmen program. 16 Entitas mengakui biaya jasa lalu sebagai beban pada tanggal yang lebih awal
antara
(a) ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan
(b) ketika entias mengakui biaya restrukturisasi terkait (lihat PSAK 57) atau pesangon (lihat paragraf 165)

Amandemen program terjadi ketika entitas memulai, atau membatalkan, program imbalan pasti atau
mengubah imbalan terutang dalam suatu program imbalan pasti yang ada saat ini.

Kuratilmen terjadi ketika entitas mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh
program.
Keuntungan dan Kerugian atas Penyelesaian
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian adalah perbedaan antara:
a) nilai kini kewajiban imbalan pasti yang sedang diselesaikan, sebagaimana ditentukan pada tanggal
penyelesaian, dan
b) harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang
dilakukan secara langsung oleh entitas sehubungan dengan penyelesaian tersebut.

Entitas mengakui keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti pada saat
penyelesaian terjadi.

Penyelesaian program terjadi ketika entitas melakukan transaksi yang menghapuskan seluruh kewajiban
hukum atau kewajiban konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti
(selain pembayaran imbalan kepada, atas atas nama, pekerja sesuai dengan persyaratan program dan
termasuk dalam asumsi aktuarial).
Aset Program
Pengakuan dan
Pengukuran Nilai Wajar Aset Program :

Jika aset program mencakup polis


asuransi yang memenuhi syarat yang
Aset program tidak mencakup iuran
sesuai jumlah dan jadwalnya dengan
yang masih harus dibayar oleh entitas
beberapa atau seluruh imbalan
pelapor kepada dana, dan instrumen
Nilai wajar aset program dikurangkan terutang berdasarkan program
keuangan yang diterbitkan oleh entitas
dari nilai kini kewajiban imbalan pasti tersebut, maka nilai wajar polis
yang tidak dapat dialihkan yang
untuk menentukan jumlah defisit atau asuransi tersebut diukur dalam jumlah
dikuasai oleh dana. Aset program
surplus. yang sama dengan kewajiban yang
dikurangi dengan setiap liabilitas dari
terkait (bergantung pada pengurang
dana yang tidak terkait dengan
yang disyaratkan jika jumlah yang
imbalan kerja.
dapat diterima dari polis asurani tidak
terpulihkan secara penuh).
Penggantian
Jika, dan hanya jika, terdapat kepastian bahwa pihak lain akan mengganti sebagian atau
seluruh pengeluaran yang disyaratkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasti, maka
entitas:
(a)mengakui haknya atas penggantian tersebut sebagai aset yang terpisah. Entitas mengukur
aset tersebut pada nilai wajar.
(b)memisahkan dan mengakui perubahan nilai wajar atas haknya untuk penggantian dengan
cara yang sama seperti untuk perubahan nilai wajar aset program. Komponen biaya
imbalan pasti diakui sesuai secara neto dengan jumlah yang berkaitan dengan perubahan
dalam nilai tercatat atas hak penggantian.
Pengungkapan

menjelaskan karakteristik program imbalan pasti dan risiko yang terkait (par
139);

mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang timbul dari program imbalan


pasti dalam laporan keuangan (par 140–144); dan

menjelaskan bagaimana program imbalan pasti dapat berdampak terhadap


jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas entitas di masa depan (par145–
147).
Pengungkapan - karakteristik
Informasi mengenai karakteristik program imbalan pasti, termasuk:
• sifat dari imbalan yang diberikan
• deskripsi kerangka peraturan
• deskripsi tanggung jawab

Deskripsi risiko dimana program memberikan eksposur terhadap entitas, terfokus pada
setiap risiko yang tidak biasa, risiko entitasspesifik, atau risiko program-spesifik, dan
setiap konsentasirisiko yang signifikan.

Deskripsi dari setiap amandemen, kurtailmen, atau penyelesaian program.


Contoh Pengungkapan Sifat Imbalan yang Diberikan

Sumber: laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Contoh Pengungkapan Deskripsi Kerangka Peraturan

Sumber: laporan keuangan PT Tempo Inti Media Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Contoh Pengungkapan Deskripsi Risiko Program

Sumber: laporan keuangan PT Astra International Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Contoh Pengungkapan Deskripsi Risiko Program (Lanjutan)

Sumber: laporan keuangan PT Astra International Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Contoh Pengungkapan Deskripsi Penyelesaian program

Sumber: laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus,
2017
Pengungkapan – jumlah angka
Rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir dari setiap pos
• Liabilitas (aset imbalan); aset program nilai kini kewajiban, dampak batas aset
• Setiap hak penggantian

Setiap Rekonsiliasi menunjukkan informasi detil berikut


• Biaya jasa kini, penghasilan /beban bunga, pengukuran kembali liabilitas (aset)
imbalan pasti neto, biaya jasa lalu, dampak perubahan kurs valas, iuran kepada
program pembayaran dari program dan dampak kombinasi/pelepasan bisnis

Pemisahan nilai wajar aset program ke dalam kelas yang dibedakan berdasarkan risiko,
membagi kelas aset program sesuai PSAK 68.

Nilai wajar instrumen keuangan yang dimiliki entitas yang dapat dialihkan sebagai
aset program

Asumsi aktuaria signifikan


Pengungkapan Persyaratan Pengungkapan

• Jumlah yang timbul


dari program imbala Biaya jasa
n pasti dalam lapora kini
Iuran Penghasilan
n keuangan – Komp kepada ata beban
onen rekonsiliasi program bunga

Pembayara Komponen Perubahan


n dari
Rekonsiliasi valuta asing
program

Pengungkap
Dampak
an kembali
kombinasi
liabilitas
dan
(aset) Biaya jasa pelepasan
imbalam lalu dan bisnis
pasti neto keuntungan
kerugian dari
penyelesaia
n
Contoh Pengungkapan Rekonsiliasi Terpisah

Sumber: laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus,
2017
Contoh Pengungkapan Rekonsiliasi Terpisah (Lanjutan)

Sumber: laporan keuangan PT Aneka Tambang (Persero) 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Contoh Pengungkapan Pemisahan Nilai Wajar Aset

Sumber: laporan keuangan PT Cardig Aero Service Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Contoh Pengungkapan Asumsi Aktuarial yang Digunakan

Sumber: laporan keuangan PT Elnusa Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Pengungkapan persyaratan Pengungkapan
Deskripsi dari setiap
Iuran yang diharapkan
pengaturan
Jumlah, waktu, dan masuk ke program
pendanaan dan
ketidakpastian arus pada periode
kebijakan pendanaan
kas masa depan pelaporan tahunan
yang mempengaruhi
berikutnya.
iuran masa depan

Deskripsi strategi
Analisis sensitivitas Informasi mengenai
yang digunakan
untuk setiap asumsi profil jatuh tempo
program untuk
aktuarial yang kewajiban imbalan
memadankan aset dan
signifikan pasti
liabilitas

Perubahan dari
Metode dan asumsi
periode sebelumnya
yang digunakan dalam
terhadap metode dan
menyiapkan analisis
asumsi yang
sensitivitas
digunakan
Pengungkapan Analisis Sensitivitas

Sumber: laporan keuangan PT Hero Supermarket Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Pengungkapan Metode dan Asumsi

Sumber: laporan keuangan PT Metropolitan Kentjana Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Pengungkapan Iuran Yang Diharapkan Masuk ke Program

Sumber: laporan keuangan PT Astro Agro Lestari Tbk 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Pengungkapan Durasi Rata – Rata Tertimbang

Sumber: laporan keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Pengungkapan Analisa Jatuh Tempo Pembayaran Imbalan

Sumber: laporan keuangan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) 31 Des 2015 dalam Skirpsi Winda Firdaus, 2017
Penyajian
Saling Hapus
Entitas melakukan saling hapus antara aset yang berkaitan dengan suatu
program dan liabilitas yang berhubungan dengan program lain jika dan hanya
entitas:
• mempunyai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk menggunakan
surplus pada suatu program untuk menyelesaikan liabilitas program lain
dan
• bermaksud untuk: menyelesaikan liabilitas dengan dasar neto (net basis);
atau merealisasi surplus pada satu program dan menyelesaikan liabilitas
program yang lain secara simultan

Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar/liabilitas Jangka Pendek dan Jangka
Panjang  PSAK 24 tidak mengatur tentang hal tersebut.
Komponen Keuangan dari Biaya Imbalan Pascakerja  PSAK 24 tidak
mengatur tentang hal tersebut
PSAK 24
D

PESANGON
D
In-scope
Pernyataan ini membahas kewajiban entitas pemberi kerja
yang timbul karena adanya terminasi kontrak kerja dengan
pekerja sebagai akibat dari:
 Entitas memutuskan hubungan kerja
 Pekerja menerima tawaran imbalan dari entitas atas
terminasi kontrak (sukarela)

Nature
- Lump sum
- Peningkatan imbalan pasca-kerja
- Gaji sampai akhir periode yang ditentukan
Pengakuan
Entitas mengakui liabilitas dan beban pesangon pada tanggal yang lebih awal di antara:

Tanggal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran Tanggal ketika entitas mengakui biaya untuk
atas imbalan tersebut: restrukturiasi yang berada dalam ruang lingkup
- ketika pekerja menerima tawaran (contohnya persyaratan PSAK 57 (Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan
hukum, peraturan atau kontrakual atau pembatasan Aset Kontinjensi) dan melibatkan pembayaran
lainnya) atas kemampuan entitas untuk menarik tawaran pesangon (identifikasi rincian jenis dan jumlah
berlaku. imbalan). Ketika entitas mengakui pesangon,
- saat entitas telah mengkomunikasikan kepada pekerja maka entitas juga memperhitungkan
yang terkena dampak program pemutusan hubungan amandemen atau kurtailmen program atas
kerja (identifikasi jumlah pekerja) imbalan kerja lain
Pengukuran
Jika pesangon diharapkan
akan diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas bulan
setelah akhir periode
pelaporan tahunan di mana
pesangon diakui, maka entitas
menerapkan persyaratan
untuk imbalan kerja jangka
Jika pesangon tidak
pendek.
diharapkan untuk
diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas bulan
setelah akhir periode
pelaporan tahunan, maka
entitas menerapkan
persyaratan untuk imbalan
kerja jangka panjang lain.
PSAK 24
D

IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAINNYA


D
Defenisi,
Pengakuan &
Pengukuran
Defenisi:
Imbalan kerja (selain imbalan pasca-kerja dan pesangon
PKK) yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir
Pengakuan dan Pengukuran: periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya.
Surplus atau defisit dalam program imbalan kerja jangka Mencakup:
panjang lain sama dengan pengakuan dan pengukuran cuti berbayar jangka panjang (cuti besar), imbalan cacat
Imbalan Pascakerja: permanen bagi laba dan bonus, remunerasi tangguhan
- nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode
pelaporan
- dikurangi dengan nilai wajar dari asset program pada akhir
periode pelaporan (jika ada) selain liabilitas yang harus
dilunasi secara langsung.
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai