Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM IMBALAN

KERJA DAN ASPEK


PERPAJAKAN
Ruang Lingkup

Imbalan Kerja

Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya

ImbalanJangka Bagi hasil Kontribusi Manfaat


Pendek atau Pasti Pasti
Absen Bonus

Past service Current


cost Service Cost
• Imbalan kerja jk panjang lainnya  Seluruh imbalan
Imbalan kerja selain imbalan kerja jangka pendek, imbalan
IMBALAN Kerja Jangka Panjang pasca kerja, dan pesangon
• Contoh : Cuti berbayar jangka panjang, penghargaan

KERJA  masa kerja, imbalan cacat permanen


• imbalan kerja yang jatuh tempo ≤12 bulan setelah
akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan
seluruh bentuk Imbalan Kerja Jangka jasa.
• Contoh: Upah, Gaji dan Iuran Jaminan Sosial, cuti
pemberian dari Pendek tahunan berbayar, cuti sakit berbayar, bagi laba.
Bonus dan imbalan non moneter (fasilitas pelayanan,
entitas atas jasa rumah, mobil, barang atau jasa yang diberikan
percuma)
yang diberikan • imbalan kerja yang terutang setelah pekerja menyelesaikan
Imbalan Pasca Kerja masa kerjanya.
oleh pekerja • Selain imbalan jangka pendek dan pesangon

• Pesangon adalah imbalan yang diberikan dalam pertukaran


atas terminasi perjanjian kerja dengan pekerja sebagai akibat
dari
Pesangon • Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum
usia purnakarya normal, atau
• Keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai
pertukaran atas terminasi perjanjian kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
 Jatuh tempo ≤ 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat
pekerja memberikan jasa.
 Jenis:

Upah, gaji, Uang bagi laba/


jaminan utang bonus

Cuti berimbalan Imbalan non


jangka pendek moneter

Tidak ada asumsi aktuaria,


jangka pendek sehingga tidak
didiskontokan.
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek

Diakui saat
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
memberi jasa
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran

Beban atau pernyataan lain


membolehkan sbg biaya perolehan

Boleh diakumulasi  diakui pada saat


Cuti berimbalan pekerja memberikan jasa
jangka pendek
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi  diakui saat cuti terjadi
Program Bagi Laba dan Bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif


sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

Dapat diestimasi secara andal


Iuran pasti
Program imbalan
pascakerja
Imbalan pasti

 Program Iuran pasti adalah program manfaat purnakarya dimana


jumlah yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditetapkan
berdasarkan iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi
selanjutnya
 Imbalan pasti adalah program manfaat purnakarya diamana jumlah
yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan
mengacu pada formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan
karyawan dan masa kerja
Cuti berimbalan jangka panjang

Penghargaan masa kerja atau imbalan jasa


jangka panjang lain

Imbalan Kerja
Imbalan cacat permanen
Jangka Panjang
Lainnya Utang bagi laba dan bonus yang dibayar
≥12 bulan setelah akhir periode pelaporan
saat pekerja memberikan jasanya
Kompensasi ditangguhkan yang dibayar
≥12 bulan sesudah akhir dari periode
pelaporan saat jasa diberikan

8
Diakui sebagai liabilitas total nilai neto dari jumlah

• Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir


periode pelaporan
Imbalan Kerja • Dikurangi dengan nilai wajar dari aset program
Jangka Panjang pada akhir periode pelaporan (jika ada) selain
Lainnya kewajiban yang harus dilunasi secara langsung

9
Pesangon adalah imbalan yang diberikan dalam pertukaran atas
terminasi perjanjian kerja dengan pekerja sebagai akibat dari
 Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia
Pesangon purnakarya normal, atau
 Keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai
pertukaran atas terminasi perjanjian kerja
 Seluruh Imbalan jasa merupakan objek PPH 21
 PPH tidak mengenal pencadangan untuk imbalan kerja dalam
bentuk apapun. PPH memperkenankan imbalan kerja berupa
iuran pensiun secara rutin. Iuran pensiun yang yang diterima oleh
Aspek dana pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari
menteri keuangan bukan merupakan objek pemotongan PPH
Perpajakan oleh pembayar iuran pensun. Iuran pensiun yang dibayarkan
pemberi kerja bukan menjadi pengurang penghasilan beruto WP
pemberi kerja dan tidak masuk dalam penghasilan pegawai
 Terhadap imbalan lainnya seperti JKS, JKK, JKM & Jaminan sosial
lainnya diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto

Anda mungkin juga menyukai