Anda di halaman 1dari 44

IMBALAN

KERJA,
PROVISI, DAN
KONTINJENSI
Oleh:
Nur Aviah Awwalul Dini
Fajar Karunia Putra
IMBALAN KERJA

Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Pascakerja
Lainnya

Upah, gaji, dan iuran


jaminan sosial
Iuran pasti Imbalan Pasti

Cuti tahunan berbayar


dan cuti sakit berbayar

Program bagi laba dan Biaya Jasa Biaya Jasa


bonus Lalu Kini

Imbalan non moneter


Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja
(selain dari pesangon) yang diperkirakan akan
diselesaikan seluruhnya dalam waktu dua belas
bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja
memberikan jasa terkait.
—PSAK 24: IMBALAN
KERJA
IMBALAN KERJA

Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Pascakerja
Lainnya

Upah, gaji, dan iuran


jaminan sosial
Iuran pasti Imbalan Pasti

Cuti tahunan berbayar


dan cuti sakit berbayar

Program bagi laba dan Biaya Jasa Biaya Jasa


bonus Lalu Kini

Imbalan non moneter


IMBALAN
KERJA
JANGKA
PENDEK
• Jatuh tempo ≤ 12 bulan.
• Tidak ada asumsi
aktuaria dan
perhitungannya tidak
didiskontokan.
• Diakui saat pekerja telah
memberikan jasa sebagai
beban.
- Apabila ada bagian yang belum dibayarkan, diakui sebagai  liabilitas
- Apabila jumlah yang dibayar melebihi jumlah imbalan, diakui sebagai  aset.
CUTI BERBAYAR PROGRAM BAGI
LABA DAN
Cuti Berbayar
BONUS
Entitas mengakui biaya ekspektasian
atas pembayaran bagi laba dan bonus,
Diakumulasi hanya jika:

beban dan liabilitas diakui pada saat Terdapat kewajiban hukum atau kewajiban
pekerja memberikan jasa. konstruktif atas pembayaran tersebut.

Cuti Berbayar Tidak Dapat diestimasi secara andal.


Diakumulasi

beban langsung diakui dan dibayarkan


pada saat terjadinya cuti.
PSAK 24 mendefinisikan imbalan pascakerja
sebagai imbalan kerja (selain pesangon dan
imbalan kerja jangka pendek) yang terutang setelah
pekerja menyelesaikan masa kerjanya.

—PSAK 24: IMBALAN


KERJA
PENGELOMPOKAN IMBALAN
PASCAKERJA
Dari sisi pembayaran Berdasarkan manfaat yang
iuran akan diterima pekerja

Program iuran Program iuran pasti

Program non- Program imbalan


iuran pasti

*bergantung pada substansi


ekonomis dari setiap program
01 02
PROGRAM
PROGRAM IURAN IMBALAN
PASTI PASTI
• Kewajiban hukum terbatas pada • Memberikan jaminan kepada pekerja
jumlah yang disepakati. terkait jumlah manfaat yang akan
diterima di akhir masa kerja.
• Risiko aktuarial dan risiko investasi
ditanggung oleh pekerja. • Risiko aktuarial dan risiko investasi
ditanggung oleh pemberi kerja.
• Entitas mengakui terjadinya beban
Risiko aktuarial  jumlah kewajiban imbalan pasti
pada saat terjadinya dan mencatat
berbeda dari yang diharapkan karena perubahan
liabilitas sesuai dengan kejadiannya. asumsi aktuaria

• Besaran liabilitas imbalan pascakerja Risiko investasi  hasil investasi atas aset
 sebesar iuran yang terutang pada program berbeda dari yang diharapkan.
**Risiko menimbulkan keuntungan/kerugian aktuarial
entitas program dana pensiun.
• Dana diakumulasikan dalam aset
program.
AKUNTANSI
PROGRAM IMBALAN
PASTI
Kompleksitas akuntansi program imbalan pasti
disebabkan oleh:

- Perhitungan estimasi manfaat yang akan


diterima sesuai UU No. 13 tahun 2003
- Penggunaan teknik dan diskonto aktuarial
- Penggunaan asumsi demografis
- Penggunaan asumsi keuangan berdasarkan
estimasi pasar
AKUN DALAM KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN YANG
TERPENGARUH:
LAPORAN LABA RUGI DAN
LAPORAN POSISI PENGHASILAN
KEUANGAN KOMPREHENSIF LAIN
Aset/Liabilitas Imbalan Pasti, Diakui dalam Laporan L/R periode berjalan:
yang dihitung sebagai selisih dari: • Biaya Jasa
• Bunga neto liabilitas (aset) imbalan
a. Nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan, pasti.
b. Nilai wajar aset program setelah disesuaikan
dengan dampak batas atas aset. Diakui sebagai OCI  Komponen Pengukuran
Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti,
yang terdiri dari:
• Keuntungan dan Kerugian Aktuarial
• Imbal Hasil Aset Program yang belum
diakui dalam Bunga Neto
• erubahan atas dampak Batas atas Aset
yang belum diakui dalam Bunga Neto
LAPORAN
POSISI
KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan menyajikan Aset
Imbalan Pasti atau Liabilitas Imbalan Pasti
sebesar selisih dari Nilai Kini Kewajiban
Imbalan Pasti dengan Nilai Wajar Aset
Program, setelah disesuaikan dengan
dampak Batas Atas Aset.
NILAI KINI KEWAJIBAN
IMBALAN PASTI (NKKIP)
Merupakan nilai kini dari estimasi pembayaran masa depan yang ditujukan untuk
menyelesaikan kewajiban atas jasa pekerja di periode berjalan dan periode yang telah berlalu.

NKKIP (t=0)  muncul pada laporan keuangan saat program imbalan


pasti berlaku pertama kali.

NKKIP (t=1, dst) akan dipengaruhi oleh beberapa komponen:


- Biaya Jasa (BJ)  biaya jasa kini, biaya jasa lalu.
- Biaya Bunga (BB)
- Keuntungan/Kerugian atas Penyelesaian (KKP)
- Keuntungan dan Kerugian Aktuarial (KKA)
- Pembayaran Manfaat (hanya jika jenisnya tidak didanai) (PMu).
NILAI WAJAR ASET
PROGRAM (NWAP)
Aset Program terdiri dari:
• Aset yang dimiliki oleh dana pensiun jangka Panjang
• Polis asuransi yang memenuhi syarat.

NWAP (t=0)  muncul pada laporan keuangan saat program imbalan


pasti berlaku pertama kali.

Besaran NWAP (t=1, dst) akan dipengaruhi oleh beberapa komponen:


• Imbal Hasil Aset Program (pada tingkat diskonto) (IHAP)
• Kontribusi yang dibayarkan (K)
• Pembayaran Manfaat (pada program yang didanai) (PMd)
BIAYA
JASA
Biaya Jasa Lalu Biaya Jasa Kini

• Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada saat terjadinya.


• Biaya jasa lalu dapat bernilai positif maupun negatif:

Positif  jika imbalan diadakan atau jika perubahan yang ada menyebabkan NKKIP meningkat.
Negatif  jika perubahan yang ada menyebabkan NKKIP menurun.
KEUNTUNGAN/KERUGIAN ATAS
PENYELESAIAN (SETTLEMENT GAINS/LOSSES)
• Diakui saat penyelesaian terjadi.
• Keuntungan/kerugian tersebut diperoleh dari selisih antara:
BUNGA NETO LIABILITAS (ASET)
IMBALAN PASTI
• Tingkat diskonto ditentukan di awal
periode; diambil dari bunga obligasi
berkualitas tinggi (atau obligasi
pemerintah)

• Penggunaan mata uang, periode


pelaporan, dan obligasi harus
dilakukan secara konsisten.

Bunga Neto Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti terdiri dari:


• Biaya bunga = tingkat diskonto x Nilai Kewajiban Imbalan Pasti
• Pendapatan bunga = tingkat diskonto x NWAP
• Bunga atas dampak Batas Atas Aset = tingkat diskonto x Dampak Batas Atas Aset.
Sumber:
IAI, Modul Pelaporan Korporat, (Jakarta: 2020), hal. 483.
KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
(ACTUARIAL GAINS/LOSSES)

Terdiri atas:
1. Penyesuaian akibat adanya perbedaan antara asumsi aktuarial dengan
kenyataan; dan
2. Pengaruh perubahan asumsi aktuarial.

• Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari kenaikan atau


penurunan NKKIP atau NWAP.

• Keuntungan/Kerugian Aktuarial merupakan komponen Pengukuran


Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti dan diakui dalam OCI.
IMBAL HASIL ASET PROGRAM PERUBAHAN ATAS DAMPAK BATAS
YANG BELUM DIAKUI DALAM BUNGA ATAS ASET
NETO YANG BELUM DIAKUI DALAM BUNGA NETO

Komponen Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset)


Imbalan Pasti dan diakui dalam OCI.

Dapat dihitung melalui:

Selisih antara total perubahan pada Dampak


Batas Atas Aset dengan Bunga atas Dampak
Batas Atas Aset yang telah diakui dalam
Dapat dihitung melalui: Bunga Neto

Selisih antara realisasi imbal hasil aset


program dengan Pendapatan Bunga yang
telah diakui dalam Bunga Neto.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Cuti berimbalan jangka panjang

Penghargaan masa kerja atau imbalan jasa jangka panjang


lain

Imbalan cacat permanen

Utang bagi laba dan bonus yang dibayar ≥12 bulan setelah
akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya

Kompensasi ditangguhkan yang dibayar ≥12 bulan sesudah


akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikan
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Diakui sebagai liabilitas total nilai neto dari jumlah:

• Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir


periode pelaporan
• Dikurangi dengan nilai wajar dari aset program
pada akhir periode pelaporan (jika ada) selain
kewajiban yang harus dilunasi secara langsung
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

entitas harus mengakui total nilai neto dari jumlah berikut


ini sebagai beban atau pendapatan:

• biaya jasa kini

• Biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti


neto

• Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti


neto  bagian penghasilan komprehensif lain
Pesangon
Syarat mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada
tanggal yang lebih awal di antara:

A Entitas tidak dapat menarik lagi tawaran atas imbalan


tersebut; dan

Entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi yang


B berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan
pembayaran pesangon
Pesangon

• Pesangon dihasilkan dari keputusan entitas memutuskan


hubungan kerja atau keputusan pekerja untuk menerima
tawaran imbalan dari entitas atas terminasi kontrak.
• Pesangon tidak termsuk imbal kerja yang dihasilkan dari
terminasi kontrak tanpa tawaran entitas atau sebagai
akibat persyaratan purna karya wajib, karena merupakan
imbalan pascakerja.
• Pesangon biasanya merupakan pembayaran lumpsum
• Beberapa imbalan kerja terutang tanpa memperhatikan
alasan mengapa pekerja tersebut berhenti.
Pesangon

Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal dan mengakui
perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
Jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan pasca kerja,
entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua
belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon
diakui, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja
jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka
panjang lainnya.

Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci
Imbalan berbasis saham ialah imbalan yang
diberikan kepada pekerja atau manajemen dalam
bentuk saham atau yang didasarkan pada nilai
saham (misal uang).

—PSAK 53
Pembayaran Transaksi Berbasis Saham
Pembayaran transaksi
berbasis saham

Diselesaikan dengan Diselesaikan dengan Diselesaikan dengan ekuitas


Instrumen Ekuitas kas/bank atas kas/bank

Entitas mengukur Entitas mengukur nilai Persyaratan perjanjian yang


nilai barang dan jasa barang dan jasa yang memberikan pilihan kepada
yang diterima dan diperoleh dan liabilitas yang entitas atau pihak lawan untuk
kenaikan terkait timbul sebesar nilai wajar menyelesaikan transaksi
pembayaran atas liabilitas berdasarkan harga dengan kas (aset lain) untuk
instrument ekuitas (nilai) saham atau instrumen suatu jumlah berdasarkan harga
entitas tersebut ekuitas lainnya instrumen ekuitas atau
menerima instrumen ekuitas
PENGAKUAN

Entitas mengakui barang atau pada saat jasa dalam transaksi


pembayaran berbasis saham ketika barang atau jasa tersebut
diterima.
Entitas juga harus mengakui:
- kenaikan nilai ekuitas
- kenaikan nilai liabilitas
Ketika tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset,
maka barang atau jasa tersebut harus diakui sebagai beban.
PENGUKURAN EQUITY SETTLED

Entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan


kenaikan ekuitas terkait, secara langsung, pada nilai wajar
barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar
tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.
Kalau tidak dapat diestimasi secara andal?
Mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan.
Perlakuan Prinsip Akuntansi Secara Umum

Prinsip Umum
Biaya dibebankan pada laporan laba rugi dan kenaikan terkait di komponen ekuitas
dicatat ketika barang atau jasa telah disediakan oleh pihak lawan

Pengakuan sebagai beban

Jasa lalu (Past service)


Jasa masa depan (Future service)
Beban diakui selama periode vesting
Jumlah diakui segera sebagai beban

Karyawan
 Jumlah pada tanggal pemberian didasarkan
Non Karyawan
pada nilai wajar dari instrumen ekuitas pada
tanggal tersebut dan selanjutnya tidak
Berdasarkan nilai wajar dari barang
disesuaikan.
dan jasa diberikan pada tanggal
 Jumlah yang diakui selama periode vesting
penerimaan
diestimasi dengan instrumen ekuitas yang
diharapkan akan vesting
PENGUKURAN – CASH SETTLED

Entitas harus mengukur barang atau jasa yang


diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai
wajar liabilitas.
Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan,
entitas harus mengukur kembali nilai wajar
liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan dan
pada tanggal penyelesaian, dimana setiap
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba
rugi pada periode tersebut
PENGUKURAN – CHOICE SETTLEMENT
Jika terdapat persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada
entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan transaksi
apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan
penerbitan instrumen ekuitas:
entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen transaksi
tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan
penyelesaian kas, jika dan sepanjang, entitas telah menimbulkan
liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan diselesaikan
instrumen ekuitas jika dan sepanjang, tidak terdapat liabilitas yang
timbul
PENGUNGKAPAN
1. sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis
saham yang ada dalam suatu periode.
2. nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai
wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu
periode yang telah ditentukan.
3. dampak transaksi pembayaran berbasis saham
terhadap laba atau rugi entitas dalam suatu periode
dan posisi keuangannya.
Provisi dan Kontijensi

—PSAK 57
Provisi

Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti

Provisi diakui jika:


(a) entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat Present
hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai obligation
akibat peristiwa masa lalu; Past event
(b) kemungkinan besar penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber Probable
outflow
daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan
(c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban
Reliable
tersebut dapat dibuat. estimate
Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka kewajiban
diestimasi tidak diakui.
Pengakuan Provisi

Past Present
Present obligation
Pastevents
events obligation

Kewajiban hukum timbul dari:


(a) suatu kontrak (secara eksplisit Obligating events
atau implisit);
(b) peraturan perundang-undangan;
atau Constructive
Legal Constructive
(c) pelaksanaan produk hukum LegalObligation
Obligation Obligation
Obligation
lainnya.

Kewajiban konstruktif :
(a) berdasarkan praktik baku masa lalu, dan
(b) menimbulkan ekspektasi kuat bahwa entitas akan
melaksanakan tanggung jawab tersebut.
KEWAJIBAN KONTIJENSI

Entitas tidak diperkenankan mengakui kewajiban kontinjensi.


(PSAK 57 par 27)

Kewajiban kontinjensi adalah:


(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak
terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang
tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau
(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa
lalu, tetapi tidak diakui karena:
(i) tidak terdapat kemungkinan besar entitas
mengeluarkan sumber daya yang mengan dung
manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai
“sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya;
atau
(ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara
andal.
PENGUKURAN

1. Estimasi Terbaik
2. Risiko dan Ketidakpastian
3. Nilai Kini
4. Peristiwa Masa Depan
5. Rencana Pelepasan Aset
Penggantian

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi


diganti oleh pihak ketiga,
- penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa
penggantian pasti diterima pada saat entitas menyelesaikan
kewajibannya.
- Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah.
- Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak boleh melebihi nilai
provisi.
- Dalam laporan laba rugi komprehensif, beban yang berkaitan
dengan provisi dapat disajikan secara neto setelah dikurangi
jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.
Perubahan dan Penggunaan Provisi

- Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan 


estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber
daya kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi
tersebut dibatalkan. (PSAK 57 par 59)
- Jika kewajiban diestimasi didiskonto, maka nilai
tercatatnya akan meningkat pada setiap periode untuk
mencerminkan berlalunya waktu. Peningkatan ini diakui
sebagai biaya pinjaman (PSAK 57 par 60)  unwinding of
the discount
- Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang
berhubungan langsung dengan tujuan pembentukan provisi
tersebut. (PSAK 57 par 61)
Kontrak Memberatkan & Restrukturisasi

- Kontrak memberatkan adalah kontrak yang biaya tidak


terhindarkan untuk memenuhi kewajiban kontraknya
melebihi manfaat ekonomis yang akan diterima dari
kontrak tersebut.
- Restrukturisasi adalah program yang direncanakan dan
dikendalikan oleh manajemen dan secara material
mengubah:
a) lingkup kegiatan usaha suatu entitas; atau
b) cara mengelola usaha tersebut.
PENGUNGKAPAN
Untuk setiap jenis provisi, entitas harus mengungkapkan:
1. nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
2. provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk
peningkatan jumlah pada provisi yang ada;
3. jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada
provisi selama periode bersangkutan;
4. jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode
bersangkutan; dan
5. peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang
timbul karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan
tingkat diskonto.
THANK YOU.
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai