aaaa
Pesangon
Program iuran pasti didefinisikan sebagai imbalan pascakerja dimana pemberi kerja membayar iuran tetap kepada suatu entitas
terpisah dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika dana tidak memiliki aset
yang cukup untuk membayar seluruh imbalan terkait jasa yang diberikan pekerja.
Penggunaan program iuran pasti mengakibatkan kewajiban hukum dan konstruktif yang dimiliki oleh pemberi kerja hanya
terbatas pada jumlah iuran yang disepakati. Pemberi kerja tidak menentukan manfaat pensiun yang akan diterima oleh pekerja.
Sehingga nantinya jumlah imbalan pascakerja yang akan dibayarkan kepada pekrja adalah jumlah dari akumulasi iuran dan hasil
pengembangan iuran. Hal ini mengakibatkan risiko actuarial dan risiko invstasi ditanggung oleh pekerja.
Risiko actuarial didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya imbalan yang akan diperoleh jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang
diperkirakan sebelumnya. Sementara risiko investasi didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya jumlah aset investasi yang
jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi imbalan yang diperkirakan.
Akuntansi untuk program iuran pasti adalah sederhana. Entitas mengakui terjadinya beban pada saat terjadinya dan mencatatkan
adanya liabilitas atau pengeluaran kas sesuai dengan kejadiannya. Besarnya liabilitas imbalan pascakerja adalah sebesar iuran
yang terutang kepada entitas program dana pensiun. Jika diperkirakan iurang kepada program akan diselesaikan lebih dari 12
bulan, maka liabilitas diukur sebesar nilai kininya.
Imbalan Pasca Kerja
Program
Program Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti
Program imbalan pasti didefinisikan sebagai program imbalan pascakerja selain program iuran pasti. Penggunaan program ini
memberikan jaminan kepada pekerja terkait jumlah manfaat yang akan diterima di akhir masa kerja. Biasanya jumlah manfaat
yang nantinya akan diterima oleh pekerja biasanya berkaitan dengan besaran gaji pekerja dan lamanya masa kerja. Hal ini
mengakitbatkan risiko actuarial dan risiko investasi ditanggung oleh pemberi kerja. Program imbalan pasti mungkin didanai
sepenuhnya atau sebagian, dan mungkin juga tidak didanai oleh iuran entitas. Pendanaan adalah penyerahan aset kepada entitas
yang disebut dana pensiun, yang terpisah dari entitas untuk tujuan memenuhi kewajiban yang timbul dari program manfaat
pensiun.
1. Program didefinisikan sebagai didanai jika entitas menyisihkan dana untuk manfaat pensiun masa depan dengan melakukan
pembayaran kepada agen pendanaan, seperti wali amanat, bank, atau entitas asuransi. Program yang didanai akan
menciptakan adanya Liabilitas Imbalan Pasti dan Aset Program
2. Program didefinisikan sebagai tidak didanai jika entitas mempertahankan kewajiban pembayaran manfaat pensiun tanpa
membentuk dana terpisah
Imbalan Pasca Kerja
Perbedaan
Perbedaan Program
Program Iuran
Iuran Pasti
Pasti dengan
dengan Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti
Akuntansi untuk program imbalan pasti memiliki kompleksitas yang jauh lebih tinggi dari pada akuntansi untuk program iuran
pasti. Hal ini disebabkan oleh:
1. Penghitungan estimasi manfaat yang akan diterima sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003
2. Penggunaan Teknik dan diskonto actuarial, khususnya metode Projected Unit Credit (PUC)
3. Penggunaan asumsi demografis, berdasarkan estimasi pasar, seperti: tingkat diskonto dan imbal hasil, gaji masa depan dan
tingkat manfaat, biaya Kesehatan masa depan, dll.
Dari sisi pencatatan akuntansinya, beberapa akun dalam komponen Laporan Keuangan berikut ini akan terpengaruh dengan transaksi program
imbalan past:
4. Laporan Posisi Keuangan -> Aset/Liabilitas Imbalan Pasti, yang dihitung sebagai selisih dari Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dengan Nilai
Wajar Aset Program setelah disesuaikan dengan dampak batas atas aset
5. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ->
a. Diakui dalam Laporan Laba Rugi periode berjalan: (i) Biaya Jasa, yaitu biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan keuntungan/kerugian atas
penyelesaian dan (ii) Bunga Neto Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti
b. Diakui sebagai Penghasilan Komprehensif Lain (OCI): komponen Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti, yang terdiri dari (i)
Keuntungan dan Kerugian Aktuarial, (ii) Imbal Hasil Aset Program yang belum diakui dalam Bunga Neto, dan (iii) Perubahan atas dampak Batas
atas Aset yang belum diakui dalam Bunga Neto
Imbalan Pasca Kerja
Ringkasan
Ringkasan Penyajian
Penyajian Perhitungan
Perhitungan Nilai
Nilai Aset/Liablitas
Aset/Liablitas Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti dalam
dalam Laporan
Laporan Posisi
Posisi Keuangan
Keuangan
Imbalan Pasca Kerja
Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (NKKIP) merupakan nilai kini dari estimasi pembayaran masa depan yang ditujukan ntuk menyelesaikan kewajiban
atas jasa pekerja di periode berjalan dan di periode-periode yang telah berlalu. Estimasi atas pembayaran masa depan harus memenuhi aturan yang
berlaku di Indonesia, khususnya UU No. 13 Tahun 2003. Besaran Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (t=0) akan muncul pertama kali dalam laporan
keuangan saat entitas pemberi kerja menyatakan berlakunya suatu program imbalan pasti. Pada saat perhitungan pertama, maka pemberi kerja
akan melakukan estimasi awal sesuai dengan jumlah pekerja, hak pekerja, asumsi demografi, dan asumsi aktuarial tertentu. Besaran Nilai Kini
Kewajiban Imbalan Pasti (t-1 dan seterusnya) akan dipengaruhi oleh beberapa komponen di bawah ini:
1. Biaya Jasa (BJ, yaitu: Biaya Jasa Kini dan Blaya Jasa Lalu
2. Biaya Bunga (BB)
3. Keuntungan/Kerugian atas Penyelesalan (KKP)
4. Keuntungan dan Kerugian Aktuarial (KKA)
5. Pembayaran Manfaat (hanya jika jenisnya tidak didanal) (PMu)
Imbalan Pasca Kerja
Nilai
Nilai Wajar
Wajar Aset
Aset Program
Program
Apabila tidak ada harga pasar untuk aset tersebut, maka nilai wajar aset program ditentukan, misalnya, dengan mengukur nilai kini dari ekspektasi
arus kas masa dean dengan suatu tingkat diskonto yang merefleksikan risiko terkait aset program tersebut dan jangka waktu jatuh tempo dari aset.
Nilai Wajar Aset Program (t=0) akan muncul pertama kali dalam laporan keuangan saat entitas pemberi kerja menyatakan berlakunya suatu program
imbalan pasti yang didanai. Pada sat perhitungan pertama, maka pemberi kerja akan melakukan estimasi awal sesuai dengan jumlah pekerja, hak
pekerja, asumsi demografi, dan asumsi aktuarial tertentu. Besaran Nilai Wajar Aset Program (t=1 dan seterusnya) akan dipengaruhi oleh beberapa
komponen di bawah ini:
Kurtailmen didefinisikan sebagai pemenuhan salah satu dari dua kondisi berikut ini:
1. Entitas pemberi kerja menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program, atau
2. Entitas pemberi kerja mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan
pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan lebih rendah.
Biaya Jasa Lalu diakui sebagai beban pada saat terjadinya, baik yang sudah vested maupun atas yang belum vested.
3. Imbalan bersifat vesting jika pekerja berhak menerima pembayaran atas hak yang tidak digunakan selama masa kerja ketika hubungan kerja
putus.
4. Imbalan bersifat non-vesting jika pekerja tidak berhak menerima pembayaran atas hak yang tidak digunakan selama masa kerja ketika
hubungan kerja putus.
Imbalan Pasca Kerja
Biaya
Biaya Jasa
Jasa (2/2)
(2/2)
Biaya Jasa Lalu dapat bernilai positif maupun negatif, dengan penjelasan sebagai berikat:
1. Bernilai positif jika imbalan diadakan atau jika perubahan yang ada menyebabkan Nilai jika Kini Kewajiban Imbalan Pasti meningkat.
2. Bernilai negatif jika perubahan yang ada menyebakan Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti menurun.
Amandemen PSAK 24 (2018) yang berlaku 1 Januari 2019, menambahkan syarat penentuan Biaya Jasa Lalu. Ketika menentukan biaya jasa lalu,
entitas mengukur kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto menggunakan nilai wajar kini dari aset program dan asumsi aktuarial kini, termasuk
suku bunga pasar dan harga pasar kini yang lain, yang mencerminkan selain imbalan yang ditawarkan dalam program dan aset program sebelum
amandemen program,; juga mencerminkan imbalan yang ditawarkan dalam program dan aset program setelah amendemen program.
Tingkat diskonto ditentukan di awal periode dan diambil dari bunga obligasi berkualitas tinggi (atau obligasi pemerintah) di pasar aktif pada akhir
periode pelaporan sebelumnya. Penggunaan mata uang, periode pelaporan, dan obligasi yang menjadi rujukan harus dilakukan secara konsisten.
Syarat mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih
awal di antara :
A. Entitas tidak dapat menarik lagi tawaran atas imbalan tersebut; dan
Kondisi Ketika tidak dapat lagi menarik tawaran penghentian perjanjian kerja adalah saat telah
dikomunikasikan ke pekerja yang terkena dampak dan memenuhi kriteria:
1. Kecil kemungkinan perubahan signifikan atas program tersebut
2. Program mengidentifikasi jumlah pekerja yang akan dihentikan, klasifikasi pekerjaan/ fungsi
dan lokasinya serta tanggal penyelesaian
3. Program membuat detail yang memadai sehinggaa pekerja dapat menentukan jenis dan
jumlah imbalan yang akan diterima.
Pesangon diukur pada nilai nominal jika akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan dan akaan
diukur pada nilai kini akan diselesaikan lebih dari dua belas bulan
Pesangon
Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal dan mengakui
perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
Jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan pasca kerja, entitas
menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas
bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon diakui,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum
dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan, entitas harus
menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya.
Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci
Kondisi Pesangon di Indonesia
UU No. 13 Tahun 003 Tentang Ketenagakerjaan mengatur hubungan
antara Pemberi Kerja dan Pekerja yang di dalamnya menjadi ruang
lingkup PSAK 24, yaitu:
1. Perlindungan, pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja
2. Pemutusan hubungan kerja
Ref. PSAK 57
Probable
(b) kemungkinan besar penyelesaian kewajiban outflow
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan
Ref. PSAK 57
41
Pengakuan Provisi
42
Liabilitas Kontijensi
No Recognition Disclosed
43
Contingent Assets
Entitas tidak diperkenankan mengakui aset
kontinjensi. (PSAK 57 par 31)
No Recognition Disclosed
45
Pengukuran
46
Penggantian Provisi
• Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk
menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga,
• penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa
penggantian pasti diterima pada saat entitas menyelesaikan
kewajibannya.
• Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah.
• Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak boleh melebihi
nilai provisi.
• Dalam laporan laba rugi komprehensif, beban yang berkaitan
dengan provisi dapat disajikan secara neto setelah dikurangi
jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.
Ref. PSAK 57
48
Penerapan Aturan Pengakuan dan Pengukuran
Ref. PSAK 57
49
Kontrak memberatkan
50
Pengungkapan Provisi