Anda di halaman 1dari 47

Precentation on : September 23, 2023

ASSET TIDAK LANCAR


OLEH KELOMPOK 5 :

1. Melynda Ananda Syafiree - 126231151


2. Joni - 126231153
3. Vonnicia - 126231155
4. Nency - 126231157
5. Sonny - 126231158

ASSET TIDAK LANCAR


1. Pengertian aset tidak lancar 7. Hibah Pemerintah
2. Properti investasi 8. Aset dari Pelanggan
3. Aset Tetap 9. Penurunan dan Pembalikan Nilai
4. Aset Biolojik 10. Artikel IA dan artikel Capitalize
5. Aset Tidak Berwujud demolition cost dan artikel
6. Aset Tambang Impairment test in Covid 19

By : Kelompok 5 1
Precentation on : September 23, 2023

1. PENGERTIAN ASET TIDAK LANCAR

A. KATEGORI ASET LANCAR :


Kriteria aset lancar dalam PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan: suatu aset diklarifikasikan sebagai
aset lancar, jika memenuhi salah satu dari kriteria berikut, yaitu:
1. Aset tersebut diperkirakan akan direalisasikan, atau terdapat intensi untuk dijual / digunakan
dalam siklus operasi normal. Siklus operasi entitas merupakan jangka waktu antar perolehan aset
untuk pemrosesan dan realisasinya menjadi kas atau setara kas. Ketika entitas tidak dapat
mengindenfikasikan siklus operasi normal, maka siklus operasi normal diasumsikan 12 bulan;
2. Aset tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan;
3. Aset tersebut diperkirakan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan; atau
4. Aset tersebut merupakan kas atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran /
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas, sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan. …………………….

B. PENGERTIAN ASET TIDAK LANCAR:


Aset tidak lancar merupakan aset yang akan memberikan manfaat untuk perusahaan lebih
dari 1 atau lebih dari 1 siklus operasi normal.
Sesuai PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan ketika suatu aset tidak memenuhi ke-4 kriteria
diatas, maka aset tersebut diklarifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Aset tidak lancar meliputi properti investasi, aset tetap, aset tak berwujud, aset biologis, dan
aset keuangan yang bersifat jangka panjang.

By : Kelompok 5 2
Precentation on : September 23, 2023

2. PROPERTI INVESTASI

A. DEFINISI PROPERTI INVESTASI


PSAK 13 menjelaskan definisi dari properti investasi adalah properti (tanah / bangunan atau bagian dari
suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lesseel penyewa melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental / untuk kenaikan nilai / kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang / jasa atau untuk tujuan administrastif, atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

ISAK 31 : Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 : Properti Investasi, menjelaskan lebih lanjut pengertian
dari bangunan yang dimaksud dalam PSAK 13.
Bangunan mengacu pada struktur yang dimiliki karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan dengan
suatu bangunan, seperti dinding, lantai, dan atap. Sehingga bangunan yang masuk dalam ruang lingkup
properti investasi adalah bangunan yang dimiliki dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset tersebut.

16-5

Status kepemilikan tanah atau bangunan dalam kelompok properti investasi tidak harus dimiliki oleh
perusahaan. Tanah / bangunan tersebut dapat berawal dari transaksi sewa pembiayaan yang
menyebabkan perusahaan yang bertindak sebagai lessee mengakui aset yang disewa sebagai aset
perusahaan. Ketika aset yang disewa kemudian disewakan kembali ke pihak lain melalui sewa operasi /
dimaksudkan untuk mencari kenaikan nilai, maka aset yang disewa tersebut disajikan sebagai properti
investasi. Hak atas suatu properti yang dikuasai perusahaan melalui sewa operasi juga dapat dicatat
sebagai properti investasi. Meskipun sewa operasi tidak mengalihkan secara substansial manfaat dan
risiko atas aset tersebut, namun pengaturan di PSAK 13 memperbolehkan perusahaan untuk
membukukan sebagai properti investasi selama 2 syarat berikut terpenuhi, yaitu:
1. Properti tersebut memenuhi definisi properti investasi, dan
2. Menggunakan model nilai wajar untuk pengukuran selanjutnya properti tersebut.
Alternatif pengklasifikasian tersebut dimungkinkan untuk dilakukan bagi setiap properti investasi secara
individual. Akan tetapi, ketika alternatif pengklarifikasian ini dipilih, maka sebagai konsekuensinya
perusahaan harus menerapkan model nilai wajar untuk seluruh properti investasinya.

16-6

By : Kelompok 5 3
Precentation on : September 23, 2023

Perusahaan seringkali melakukan pembelian tanah namun belum menentukan tujuan penggunaan
tanah tersebut. Dalam kondisi begini, tanah tersebut disajikan sebagai properti investasi. Hal ini
dikarenakan harga tanah yang cenderung meningkat, sehingga pembelian tanah yang belum ditentukan
tujuan penggunaannya dianggap lebih dekat ke tujuan untuk mencari kenaikan nilai.
Banyak perusahaan yang menyewakan tanah / bangunannya kepada pihak lain melalui sewa operasi.
Tanah / bangunan tersebut tetap disajikan sebagai properti investasi meskipun perusahaan belum
mendapatkan pihak yang akan menyewa bangunan tersebut. Tanah / bangunan yang disewakan kepada
pihak ketiga melalui sewa pembiayaan bukan properti investasi. Transaksi sewa pembiayaan
mengakibatkan perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut dari buku perusahaan. Ketika
bangunan digunakan oleh karyawan dan perusahaan mengenakan biaya sewa kepada karyawan
tersebut, maka bangunan tersebut bukan properti investasi. Bangunan tersebut disajikan sebagai aset
tetap perusahaan.
Perusahaan terkadang membangun sendiri (dengan / tanpa melalui jasa kontraktor) bangunan yang
nantinya akan disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa operasi, maka bangunan dalam proses
pengembangan (contruction in progress) tersebut disajikan sebagai properti investasi di laporan
keuangan perusahaan.

16-7

Beberapa properti sebagian disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa operasi / untuk mencari kenaikan nilai dan
sebagian lainnya digunakan untuk membantu operasional perusahaan, seperti digunakan dalam proses produksi
atau menghasilkan barang / jasa atau untuk tujuan administratif. Ketika perusahaan dapat menjual / menyewakan
melalui sewa pembiayaan bagian properti tersebut, maka perusahaan harus mencatatnya secara terpisah. Bagian
properti yang disewakan kepada pihak ketiga / mencari kenaikan nilai diakui sebagai properti investasi, sedangkan
bagian yang digunakan untuk operasional perusahaan diakui sebagai aset tetap.
Namun ketika bagian properti tersebut tidak dapat dijual secara terpisah, maka perusahaan dapat mencatat
properti terebut sebagai 1 kesatuan. Penentuan properti diakui sebagai aset tetap / properti investasi berdasarkan
tujuan penggunaan yang lebih signifikan. Misalnya, perusahaan memiliki gedung dengan 10 lantai. 9 lantai
disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa operasi dan 1 lantai digunakan sebagai kantor. Ketika bagian gedung
tersebut tidak dapat dijual secara terpisah, maka perusaahan mencatat gedung tersebut sebagai properti investasi.
Tidak jarang induk perusahaan bertransaksi dengan anak perusahaan, termasuk transaksi sewa properti. Ketika
induk menyewakan properti kepada anak perusahaan maka properti tersebut tidak disajikan sebagai properti
investasi dalam laporan keuangan konsolidasian karena properti tersebut termasuk properti yang digunakan sendiri
jika dilihat dari sudut pandang kelompok usaha. Namun ketika induk menyiapkan laporan keuangan tersendiri, maka
properti tersebut disajikan sebagai properti investasi.

16-8

By : Kelompok 5 4
Precentation on : September 23, 2023

B. PENGAKUAN PROPERTI INVESTASI


Pada saat pengakuan awal, pengeluaran untuk perolehan properti investasi diakui sebagai aset jika dan
hanya jika:
1. Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait properti investasi akan mengalir ke
dalam perusahaan, dan
2. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
Dua kriteria diatas juga digunakan untuk menentukan kapitalisasi biaya yang dikeluarkan setelah
pengakuan awal. Atas properti yang dikuasainya, perusahaan seringkali mengeluarkan biaya untuk
menambah, mengganti, memperbaiki, atau memelihara properti. Ketika biaya tersebut memenuhi 2
kriteria di atas, maka biaya tersebut dikapitalisasi menambah jumlah tercatat properti investasi.
Namun ketika biaya dikeluarkan tidak memenuhi 2 kriteria di atas, seperti biaya perawatan rutin
properti, maka biaya tersebut dibebankan pada saat terjadinya. Terkait dengan penggantian bagian dari
properti investasi, maka biaya penggantian tersebut memenuhi 2 kriteria kapitalisasi di atas. Oleh
karena itu, biaya penggantian tersebut diakui dalam jumlah tercatat properti investasi. Jumlah tercatat
atas bagian yang diganti harus dihentikan pengakuannya.

16-9

C. PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN PROPERTI INVESTASI


Pada saat pengakuan awal, properti investasi diukur sebesar biaya perolehan. Yang dimaksud dengan
biaya perolehan adalah harga pembelian properti dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung terhadap perolehan properti. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah
biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lainnya.
Selain melalui pembelian, properti investasi dapat diperoleh melalui pembayaran ditangguhkan,
transaksi sewa, atau pertukaran dengan aset lain. Berikut penjelasan pengukuran properti investasi saat
pengakuan awal berdasarkan cara perolehannya:
1. Melalui Pembayaran ditangguhkan
2. Melalui transaksi sewa
3. Melalui pertukaran dengan aset lain.

16-10

By : Kelompok 5 5
Precentation on : September 23, 2023

1. Melalui Pembayaran ditangguhkan Namun ketika terdapat biaya / premium yang


Ketika properti investasi diperoleh melalui dibayarkan terkait transaksi sewa, maka biaya
pembayaran yang ditangguhkan / melalui atau premium tersebut dimasukkan sebagai
pembayaran secara cicilan, maka biaya perolehan komponen pembayaran sewa minimum tetapi
properti investasi tersebut setara dengan nilai tidak ditambahkan ke nilai liabilitas sewa.
pembelian secara tunai. Perbedaan antara nilai
pembelian secara tunai dan total pembayaran 3. Melalui pertukaran dengan aset lain.
diakui sebagai beban bunga selama periode Ketika nilai wajar aset yang diserahkan dan aset
cicilan. yang diterima dapat diukur secara andal, maka
properti investasi yang diperoleh diukur pada
2. Melalui transaksi sewa nilai wajar aset yang diserahkan, kecuali bukti
Ketika perusahaan memperoleh properti menunjukkan bahwa nilai wajar properti yang
investasi melalui transaksi sewa pembiayaan, diterima lebih andal. Jika nilai wajar aset yang
maka properti sesuai ketentuan PSAK 30 : Sewa. diserahkan dan aset yang diterima tidak dapat
Properti investasi akan diukur pada nilai yang diukur secara andal, maka properti investasi yang
lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini diperoleh diukur pada jumlah tercatat aset yang
pembayaran sewa minimum. Perusahaan diserahkan.
mengakui liabilitas sewa pada jumlah yang setara.

16-11

D. PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN PROPERTI INVESTASI


Setelah pengakuan awal, perusahaan dapat memilih untuk mengukur properti investasinya dengan
menggunakan model nilai wajar atau model biaya. Satu model pengukuran yang dipilih berlaku untuk seluruh
properti investasi perusahaan.
Berikut penjelasan mengenai kedua model pengukuran tersebut:
1. Model Nilai Wajar
Ketika memilih model nilai wajar, maka properti investasi diukur berdasarkan nilai wajar pada
tanggal pelaporan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi
diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. Ketika model nilai wajar diterapkan, maka properti
investasi tersebut tidak perlu disusutkan. Sehingga tidak ada beban penyusutan yang harus dibukukan
oleh perusahaan setiap periodenya.
Penentuan nilai wajar properti investasi harus sesuai dengan ketentuan di PSAK 68 : Pengukuran
Nilai Wajar. Perusahaan harus memastikan bahwa nilai wajar mencerminkan penghasilan rental dari
sewa yang sedang berjalan dan asumsi lain yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga
properti investasi dalam kondisi pasar saat ini.
Penentuan nilai wajar tidak harus menggunakan jasa nilai independen. Namun, dalam PSAK 13
disebutkan bahwa perusahaan dianjurkan untuk menentukan nilai wajar berdasarkan penilaian dari
penilai independen yang memiliki kualifikasi profesional yang telah diakui dan relevan serta memiliki
pengalaman terkini di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.

16-12

By : Kelompok 5 6
Precentation on : September 23, 2023

Jika perusahaan sudah memilih untuk mengukur properti investasi pada nilai wajar, maka
perusahaan harus melanjutkan pengukuran dengan nilai wajar tersebut hingga pelepasan atau hingga
properti tersebut menjadi properti yang digunakan sendiri atau yang dikembangkan kemudian dijual
dalam kegiatan sehari-hari. Kewajiban untuk mengukur properti investasi pada nilai wajar ini tetap ada
meskipun transaksi pasar yang dapat dibandingkan menjadi jarang terjadi atau harga pasar menjadi
tidak banyak tersedia.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, ditemukan bukti yang jelas bahwa ketika perusahaan
pertama kali memeroleh properti investasi atau ketika properti pertama kali diakui sebagai properti
investasi karena perubahan penggunaan bahwa nilai wajar properti tidak dapat diukur secara andal
atas dasar berkelanjutan, maka properti tersebut diukur menggunakan Model Biaya hingga pelepasan
properti tersebut. Nilai residu properti tersebut dianggap nol.
2. Model Biaya
Setelah pengakuan awal, properti investasi akan diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Pengukuran ini mengacu kepada model biaya yang
diterapkan untuk aset tetap. Properti investasi yang berwujud bangunan akan disusutkan selama masa
manfaatnya. Besarnya beban penyusutan yang diakui setiap periode bergantung pada masa manfaat,
nilai sisa, dan metode penyusutan yang digunakan. Penentuan ketiga hal tersebut merupakan dikresi
manajemen. Pada saat perusahaan memilih menggunakan model biaya, maka perusahaan harus
mengungkapkan nilai wajar di Catatan atas Laporan Keuangan (CALK).

16-13

Terdapat dua kondisi yang menjadi pengecualian terhadap pengaturan pengkuran properti investasi yang
dijelaskan di atas. Kedua kondisi tersebut adalah:
a. Ketika perusahaan menggunakan properti investasinya sebagai agunan liabilitas yang pembayaran imbal
hasilnya dikaitkan secara langsung dengan nilai wajar dari, atau imbal hasil dari, aset tertentu yang
mencakup properti investasi tersebut. Ketika kondisi ini terjadi maka perusahaan dapat memilih untuk
menggunakan model nilai wajar atau model nilai biaya untuk seluruh properti investasi yang digunakan
sebagai agunan. Sedangkan untuk properti investasi yang tidak digunakan sebagai agunan, perusahaan
dapat menggunakan model pengukuran yang berbeda.
b. Ketika perusahaan memilih untuk menyajikan hak atas properti yang diperoleh melalui sewa operasi
sebagai properti investasi, maka properti investasi tersebut harus diukur menggunakan model nilai wajar.
Nilai wajar yang digunakan mencerminkan nilai wajar dari hak tersebut, bukan nilai wajar dari properti
yang mendasari.
Properti investasi yang diterapkan oleh perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat dan telah memenuhi
kriteria Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual (ATUD) tidak lagi diukur dengan menggunakan kedua
model di atas. Properti tersebut diklarifikasikan sebagai ATUD dan pengukurannya mengikuti ketentuan PSAK
58 : Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

16-14

By : Kelompok 5 7
Precentation on : September 23, 2023

E. PENGALIHAN PROPERTI INVESTASI


Yang dimaksud pengalihan adalah reklasifikasi properti dari / ke properti investasi yang disebabkan oleh
perubahan penggunaan properti. Perubahan penggunaan terjadi ketika properti memenuhi atau berhenti
memenuhi definisi dari properti investasi dan terdapat bukti atas perubahan intensi penggunaan.
Perubahan penggunaan harus dibuktikan dengan aktivitas nyata perusahaan yang merubah penggunaan
properti tersebut.
Pencatatan pengalihan properti dari / ke properti investasi bergantung pada model pengukuran yang
digunakan. Jika perusahaan menggunakan model biaya, maka pengalihan antara properti investasi, aset
tetap, dan persediaan tidak mengubah jumlah tercatat properti yang dialihkan serta tidak mengubah
biaya perolehan properti untuk tujuan pengukuran dan pengungkapan. Namun jika perusahaan
menggunakan model nilai wajar untuk pengukuran propertinya, maka pencatatan akuntansinya sebagai
berikut:
1. Pengalihan dari properti investasi
Ketika properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dialihkan menjadi aset tetap
atau persediaan, maka nilai wajar pada tanggal pengalihan menjadi biaya perolehan bawaan
(deemed cost) dari aset tetap atau persediaan tersebut. Perlakuan akuntansi selanjutnya atas
properti tersebut mengacu pada PSAK 16 : Aset Tetap untuk aset tetap dan PSAK 14 : Persediaan
untuk persediaan. Keuntungan atau kerugian yang muncul sebagai akibat perubahan nilai wajar pada
tanggal pengalihan diakui sesuai ketentuan PSAK 13.

16-15

2. Pengalihan ke properti investasi


Pengalihan properti dari aset tetap menjadi properti investasi yang akan diukur menggunakan model nilai
wajar, maka perusahaan menerapkan ketentuan PSAK 16 untuk properti tersebut sampai dengan tanggal
pengalihan. Perbedaan antara jumlah tercatat aset dengan nilai wajar pada tanggal pengalihan diakui
sesuai ketentuan model revaluasi di PSAK 16. Jika nilai wajar lebih tinggi dibandingkan jumlah tercatat
aset, maka diakui dalam surplus revaluasi yang disajikan sebagai komponen dari penghasilan
komprehensif lain.
Namun, jika terdapat rugi akibat revaluasi sebelumnya, maka penurunan tersebut diakui dalam
penghasilan komprehensif lain periode berjalan dan mengurangi akumulasi surplus revaluasi dalam
ekuitas.
Sedangkan ketika perusahaan mengalihkan persediaan ke properti investasi yang akan diukur menggunakan
model nilai wajar, maka perbedaan antara jumlah tercatat aset dengan nilai wajar pada tanggal pengalihan
diakui di laba rugi.

16-16

By : Kelompok 5 8
Precentation on : September 23, 2023

F. PENGHENTIAN PENGAKUAN PROPERTI INVESTASI


Properti Investasi dihentikan pengakuannya ketika dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan
lagi secara permanen dan tidak memiliki masa manfaat ekonomik di masa depan yang dapat diharapkan pada
saat pelepasannya.
Kondisi-kondisi berikut menyebabkan properti investasi diberhentikan pengakuannya:
1. properti investasi dijual;
2. properti investasi ditukarkan dengan aset lain;
3. properti investasi disewakan kepada pihak lain melalui sewa pembiayaan;
4. properti investasi hilang; dan
5. Properti rusak (sudah tidak dapat dipergunakan lagi).
Pengalihan properti investasi ke aset tetap atau persediaan bukan penghentian pengakuan karena aset
tersebut digunakan oleh perusahaan, meskipun tujuan penggunaaanya mengalami perubahan.

16-17

Pada saat penghentian pengakuan, perusahaan mengakui selisih antara hasil neto dari pelepasan dan
jumlah tercatat aset sebagai keberuntungan atau kerugian penghentian pengakuan yang disajikan di
laba rugi. Pengecualian berlaku untuk transaksi penjualan properti yang dikategorikan sebagai transaksi
jual dan sewa kembali (sale and leaseback). Dalam PSAK 30 diatur bahwa keuntungan atau kerugian
penjualan dari transaksi (sale and leaseback) akan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
Ketika perusahaan memperoleh kompensasi dari pihak ketiga sehubungan dengan penurunan nilai,
kehilangan atau pengembalian properti investasi diakui dalam laba rugi ketika kompensasi menjadi
piutang. Kompensasi yang diterima harus dicatat secara terpisah dengan rugi atas properti investasi.
Sebagai contoh, perusahaan mengasuransikan properti investasinya. Kemudian properti investasinya
tersebut habis terbakar. Perusahaan mengakui kerugian atas properti investasi yang terbakar dan
mengakui pendapatan atas penggantian yang akan diterima dari perusahaan asuransi.

16-18

By : Kelompok 5 9
Precentation on : September 23, 2023

3. ASET TETAP
Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
▪ Ciri
► “Used in operations” and not for resale.
► Long-term in nature and usually
depreciated.
► Possess physical substance.
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap

PSAK 16 – Amandemen 2015

By : Kelompok 5 10
Precentation on : September 23, 2023

PSAK 16 – Penyesuaian 2015

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset


jika dan hanya jika :
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.

▪ Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan


awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.

By : Kelompok 5 11
Precentation on : September 23, 2023

Pertukaran Aset

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar


nilai wajar
kecuali:

– Tidak memiliki substansi komersial, atau Substansi Komersial


– Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur secara
Nilai wajar
andal Aset dipertukarkan

▪ Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset


yang diserahkan.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:


Cost Model Sebagai kebijakan akuntansinya,
dan
Menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama.
Revaluation Model

By : Kelompok 5 12
Precentation on : September 23, 2023

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Cost Model
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :


Revaluation Model
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal
revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

Frekuensi Penilaian

• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan


nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu
dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara
tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar
tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.

By : Kelompok 5 13
Precentation on : September 23, 2023

4. ASET BIOLOJIK

Aset biologis dimiliki oleh perusahaan agrikultur. Aset biologis merupakan


tanaman dan hewan yang mengalami transformasi biologis karena mengalami
proses pertumbuhan, degenerasi, produksi dan prokreasi.

Contoh-contoh umum dari aset biologis termasuk binatang seperti kambing,


domba, sapi, kerbau, sapi, dan ikan. Aset biologis termasuk tanaman seperti
sayuran, tanaman, kebun-kebun anggur, pohon, dan kebun buah-buahan.
Perubahan sifat aset biologis dikenal sebagai produk pertanian. Contoh-contoh
dari hasil pertanian termasuk susu, daging kambing, daging sapi, buah-buahan,
biji kopi.

PSAK 16 – Amandemen 2015

By : Kelompok 5 14
Precentation on : September 23, 2023

PSAK 16 – Amandemen 2015

Pengakuan dan Pengukuran Aset Biologis


Aset biologis dapat diakui hanya jika perusahaan mengendalikan aset biologis tersebut
sebagai hasil dari transaksi masa lalu yang memungkinkan untuk memperoleh hasilnya
di masa depan yang akan mengalir ke dalam perusahaan dan mempunyai nilai wajar
atau biaya aset dapat diukur secara andal.
Secara umum PSAK 69 mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat
memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut
diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugiperiode terjadinya. Pengecualian
diberikan apabila nilai wajar secara jelastidak dapat diukur secara andal. PSAK 69,
“Agrikultur.” PSAK 69 ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini dianjurkan. Ruang lingkup PSAK 69
ini antara lain aset biologis dan produk agrikultur.

By : Kelompok 5 15
Precentation on : September 23, 2023

Dalam laporan keuangan aset biologis dapat diakui sebagai :


1. Aset lancar, jika masa manfaat kurang dari atau sampai dengan satu tahun.
2. Aset tidak lancar, jika masa manfaat lebih dari satu tahun.
Dalam PSAK no 69 paragraf 10, entitas mengakui aset biologis atau produk pertanian
jika, dan hanya jika :

Entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan yang terkait dengan aset biologis
tersebut akan mengalir ke entitas.
Mempunyai nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis yang mampu diukur secara
andal.

5. ASET TIDAK BERWUJUD

Seringkali perusahaan mengeluarkan sumber daya dalam


rangka perolehan, pengembangan, pemeliharaan atau
peningkatan sumber daya tidak berwujud. Pengeluaran
sumber daya tersebut akan diakui sebagai asset tak
berwujud jika memenuhi definisi asset tak berwujud
yaitu keteridentifikasian, pengendalian dan adanya
manfaat ekonomik masa depan.

By : Kelompok 5 16
Precentation on : September 23, 2023

Aset Tak Berwujud

Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa


depan terkait properti investasi akan mengalir
ke dalam Perusahaan

Pengakuan dan
Pengukuran

Biaya perolehan properti investasi dapat diukur


dengan andal

Aset Tak Berwujud

Perolehan terpisah

Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi Bisnis

Pengukuran biaya perolehan Akuisisi melalui hibah pemerintah


asset tak berwujud berdasarkan
cara perolehannya
Pertukaran asset

Goodwill yang dihasilkan secara internal

Aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal

By : Kelompok 5 17
Precentation on : September 23, 2023

Aset Tak Berwujud

Pengeluaran tersebut merupakan bagian dari biaya perolehan


asset tak berwujud yang memenuhi kriteria pengakuan

Pengakuan
beban

Sesuatu yang tak berwujud diperoleh melalui kombinasi bisnis


dan tidak dapat diakui sebagai asset tak berwujud, maka
pengeluaran tersebut bagian dari goodwill pada tanggal akuisisi

Aset Tak Berwujud

• Aset tak berwujud memiliki nilai manfaat tak terbatas


Pengukuran setelah pengakuan
jika berdasarkan analisis atas faktor yang relevan
menunjukkan kesimpulan bahwa tidak ada batas yang
terlihat saat ini atas periode asset diperkirakan akan
manfaat ekonomik masa depan bagi Perusahaan.
• Nilai residu asset tak berwujud dengan umur manfaat
terbatas diasumsikan nol.
Model • Metode amortisasi harus mencerminkan pola manfaat
Model biaya ekonomik masa depan dari penggunaan asset tersebut.
revaluasi
Metode yang biasa digunakan adalah garis lurus, saldo
menurun, dan unit produksi

By : Kelompok 5 18
Precentation on : September 23, 2023

6. ASET TAMBANG
Aset tambang merupakan asset eksplorasi dan evaluasi, yang merupakan akumulasi dari pengeluaran yang
terjadi selama kegiatan eksplorasi dan evaluasi pertambangan.

Pengukuran pada Diakui sebesar


saat pengakuan biaya perolehan

melakukan uji penurunan nilai


Pengukuran Menerapkan
ketika ditemukan adanya indikasi
setelah model biaya atau
penurunan nilai atas asset
pengakuan model revaluasi
eksplorasi dan evaluasi

Aset Tambang
Fakta atau kondisi yang dapat mengindikasikan telah terjadinya penurunan nilai asset eksplorasi dan evaluasi:
1) Periode perusahaan memiliki hak melakukan eksplorasi suatu wilayah tertentu telah kadaluarsa selama
periode berjalan atau akan kadaluarsa dalam waktu dekat, dan diperkirakan tidak diperbaharui
2) Pengeluaran substansif untuk eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah tertentu yang
tidak dianggarkan atau direncanakan
3) Eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral dalam wilayah tertentu tidak menunjukan
penemuan yang memenuhi skala ekonomik pertambangan sumber daya mineral dan perusahaan telah
memutuskan untuk menghentikan aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah
tertentu
4) Keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa meskipun pengembangan pada suatu wilayah tertentu
sedang dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat asset eksplorasi dan evaluasi tidak dapat terpenuhi
seluruhnya dari keberhasilan pengembangan atau penjualan asset tersebut

Dalam penyajian, perusahaan dapat menyajikan asset eksplorasi dan evaluasi sesuai dengan klasifikasinya, yaitu
asset berwujud dan asset tidak berwujud. Jika asset berwujud digunakan untuk menghasilkan asset tak berwujud
maka jumlah yang mencerminkan penggunaan asset berwujud tersebut diakui sebagai bagian dari perolehan
asset tak berwujud. Namun, penggunaan asset berwujud untuk menghasilkan asset tak berwujud tidak mengubah
klasifikasi asset berwujud menjadi asset tak berwujud

By : Kelompok 5 19
Precentation on : September 23, 2023

7. HIBAH PEMERINTAH
DEFINISI

Dasar : PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah.

Definisi : Bantuan olen pemerintah dalam bentuk pengalihan sumber daya kepada entitas
sebagai imbalan atau Kepatuhan entitas di masa lalu atau masa depan sesuai
dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan aktifitas operasi entitas tersebut.

Pengecualian : Bantuan pemerintah yang tidak memiliki nilai memadai bagi entitas transaksi
dengan pemerintah yang tidak dapat dibedakan dari transaksi perdagangan
normal entitas.

HIBAH PEMERINTAH : Pengukuran saat Pengakuan

Aset tidak lancer yang diperoleh melalui hibah pemerintah tidak boleh diakui sampai terdapat
keyakinan yang memadai bahwa :
1. Perusahaan akan mematuhi kondisi yang melekat pada hibah tersebut
2. Hibah akan diterima

Penjelasan

Kondisi dimana Perusahaan telah menerima asset yang menjadi hibah pemerintah bukan berarti
bahwa Perusahaan sudah dapat mengakui asset tersebut sebagai asset Perusahaan . Perusahaan
harus memastikan bahwa terdapat bukti yang meyakinkan bahwa kondisi yang dipersyaratkan atau
melekat pada hibah pemerintah tersebutb akan dapat dipenuhi oelh Perusahaan.

By : Kelompok 5 20
Precentation on : September 23, 2023

Ketika kedua kriteria ini terpenuhi, maka Perusahaan akan mengakui asset tidak lancer pada NILAI
WAJAR asset tersebut, atau seperti yang disebutkan dalam PSAK 61 paragraph 23 bahwa terdapat
alternatif pengukuran selain nilai wajar yaitu NILAI NOMINAL.

Cara Pembukuan :
Dr. Aset Hibah
Cr. Pendapatan ditangguhkan

Pendapatan ditangguhkan akan diakui dalam laba rugi secara sistematis selama periode Beban atas
Biaya yang terkait yang dimaksudkan akan dikompensasikan dengan Hibah.
Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan secara bertahap pada periode beban diakui dimaksudkan untuk
menyandingkan pendapatan dan beban pada periode yang sama.

Penentuan Periode

• Untuk asset tidak lancar yang disusutkan, pendapatan ditangguhkan akan diamortisasi selama
periode penyusutan asset tersebut.

• Untuk asset tidak lancer yang tidak disusutkan seperti tanah, pendapatan ditangguhkan akan
diamortisasi selama periode terjadinya biaya untuk memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan
dalam hibah tersebut.

Contoh : Perusahaan menerima hibah pemerintah berupa tanah dan disyaratkan membangun gedung
maka Pendapatan ditangguhkan atas hibah ini akan diakui dalam laba rugi selama umur
manfaat Gedung tersebut.

By : Kelompok 5 21
Precentation on : September 23, 2023

Pengukuran

1. Ketika Perusahaan menerima hibah berupa tanah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan
operasional maka dapat memilih untuk menerapakan model biaya atau model revaluasi untuk
pengukuran selanjutnya.

2. Jika kemudian asset tersebut disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa operasi, maka
pengukuran selanjutnya mengacu pada ketentuan PSAK 13 Properti Investasi.

Contoh : Penerimaan Hibah Pemerintah berupa Aset Tidak Lancar


Pada 1 Januari 2018, PT ENI memperoleh hibah pemerintah berupa sebidang tanah. Atas hibah yang diberikan,
PT ENL diminta untuk membangung gudang di atas tanah tersebut. Pada saat menerima tanah, PT ENL masih
melakukan feasibility study terkait pembangunan gudang tersebut. Pada 1 Maret 2018 diperoleh hasil feasibility
study dan perusahaan menyatakn sanggup untuk memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan oleh pemerintah.
Proses pembangunan gudang berlangsung selama 10 bulan dan gudang siap untuk digunakan pada 31
Desember 2018. PT ENL memperkirakan umur manfaat atas gudang tersebut adalah 20 tahun. PT ENL memiliki
menerapkan model biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
Berikut adalah informasi terkait nilai wajar tanah:
• 1 Januari 2018 2 milyar
• 1 Maret 2018 2,1 milyar
• 31 Desember 2018 2,3 milyar
Pertanyaan: Kapan PT ENL boleh mengakui hibah pemerintah tersebut sebagai asset PT ENL? Dan bagaimana
jurnal yang harus dibuat terkait dengan hibah pemerintah tersebut?
Pada 1 Januari 2018 perusahaan belum mengakui hibah yang diterima karena syarat pertama pengakuan hibah
belum terpenuhi, yaitu adanya keyakinan yang memadai terkait dengan pemenuhan kewajiban yang melekat
pada hibah tersebut. Bukti bahwa PT ENL akan memenuhi kewajian yang dipersyaratkan diperoleh pada 1 Maret
2018, maka hibah baru diakui pada 1 Maret 2018 pada nilai wajarnya.

By : Kelompok 5 22
Precentation on : September 23, 2023

Contoh : Penerimaan Hibah Pemerintah berupa Aset Tidak Lancar


Berikut jurnal yang dibuat pada 1 Maret 2018 adalah sebagai berikut:
1 Maret 2018 – Perolehan Hibah Pemerintah
Dr. Tanah 2.100.000.000
Cr. Pendapatan Ditangguhkan 2.100.000.000
Pendapatan ditangguhkan akan diamortisasi pada periode dimana beban terkait dengan pemenuhan kewajiban
yang melekat pada hibah terjadi. Perusahaan dipersyaratkan untuk membangun gudang diatas tanah tersebut dan
gudang siap digunakan pada 31 Desember 2018. Gudang akan disusutkan selama 20 tahun dan periode pertama
penyusutan adalah tahun buku 2019. Oleh karena itu, pendapatan ditangguhkan terkait hibah pemerintah juga
akan diamortisasi selama 20 tahum dan dimulai amortisasinya pada tahun 2019.
Jurnal yang dibukukan PT ENL untuk mengamortisasi pendapatan ditangguhkan adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019 – Amortisasi Pendapatan Ditangguhkan


Dr. Pendapatan Ditangguhkan 105.000.000
Cr. Pendapatan Hibah 105.000.000
Jurnal amortisasi pendapatan ditangguhkan di atas dibuat setiap akhir tahun selama umur manfaat gudang (20
tahun).

8. ASET DARI PELANGGAN

Perusahaan di industry tertentu, seperti industri utilitas atau alih data teknologi informasi, terkadang
menerima pengalihan asset tetap dari pelanggan. Aset tersebut digunakan untuk menghubungkan
pelanggan atau pihak lain ke suatu jaringan dan menyediakan akses berkelanjutan atas pasokan
komoditas tersebut.

Aset alihan bisa jadi sudah disediakan oleh pelanggan, tetapi bisa juga asetnya belum tersedia.
Ketika belum tersedia, pelanggan membayarkan sejumlah kas kepada Perusahaan untuk
mengkonstruksi atau memperoleh asset yang dibutuhkan.

By : Kelompok 5 23
Precentation on : September 23, 2023

Contoh : Pengalihan Aset Dari Pelanggan

Sebuah Perusahaan real estate membangun perumahan dalam area yang tidak terhubung dengan
jaringan listrik. Untuk mendapatkan jaringan listrik, maka Perusahaan real estate disyaratkan untuk
mengkonstruksi gardu listrik yang kemudian dialihkan ke Perusahaan listrik yang bertanggungjawab
atas transmisi listrik.

Perusahaan listrik kemudian menggunakan gardu listrik tersebut untuk menghubungkan setiap rumah
dalam perumahan ke jaringan listrik.

Berdasarkan peraturan, Perusahaan listrik memiliki kewajiban untuk menyediakan akses


berkelanjutan ke jaringan untuk semua pengguna jaringan listrik pada harga yang sama, terlepas
apakah mereka mengalihkan asset.

Pengalihan Aset dari Pelanggan

Diatur dalam ISAK 27 dengan empat permasalahan yakni :

1. Apakah asset alihan memenuhi definisi asset ?

2. Bagaimana asset alihan diukur pada saat pengakuan awal ?

3. Bagaimana saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan dicatat ?

4. Bagaimana Perusahaan mencatat pengalihan kas dari pelanggannya.

Mari kita kupas satu per satu berikut ini.

By : Kelompok 5 24
Precentation on : September 23, 2023

1. Apakah Aset Alihan memenuhi definisi asset?

Dasar : Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) paragraph 4.4(a)

Definisi : Aset adalah Sumber Daya yang dikuasai oleh Perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
Perusahaan.
Berpindahnya hak kepemilikan asset alihan tersebut bukan menjadi indikator pemenuhan definisi
asset. Perusahaan dapat mengakui asset alihan sebagai asset Perusahaan Ketika Perusahaan memiliki
pengendalian terhadap asset.

Misalnya Ketika perusahaan dapat menggunakannya sesuai keinginan , seperti menukar asset,
memproduksi barang atau jasa, mengenakan harga pada pihak lain untuk menggunakannya,
menggunakannya untuk membayar liabilitas, memilikinya, mendistribusikan kepada pemilik atau
Perusahaan memiliki kemampuan untuk menentukan bagaimana asset tetap alihan dioperasikan dan
dipelihara dan kapan akan digantikan.

2. Bagaimana Aset Alihan diukur saat Pengakuan Awal ?

Ketika Perusahaan memiliki pengendalian atas asset alihan, maka Perusahaan mengakui asset
alihan tersebut sebagai asset Perusahaan.

Aset tersebut akan diakui sebagai asset tetap Perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 16
Aset Tetap, paragraph 07.

Pengukuran biayanya pada saat pengakuan awal sebesar nilai wajar sesuai PSAK 16 paragraph 24.

By : Kelompok 5 25
Precentation on : September 23, 2023

3. Bagaimana Saldo Kredit yang dihasilkan dari Transaksi Pengalihan Dicatat ?

PSAK 23 Pendapatan , paragraph 12 menjelaskan :


Pengalihan Aset Tetap dari Pelanggan diperlakukan sebagai Pertukaran barang atau jasa yang tidak
serupa. Ketika barang atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak
serupa, maka pertukaran tersebuut dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan .

Pengakuan ini harus didasarkan atas Pemenuhan Jasa yang telah diberikan. Perusahaan mungkin
menyetujui untuk menyerahkan satu/lebih jasa sebagai Imbalan atas asset alihan, missal Perusahaan
menjanjikan untuk menghubungkan pelanggan ke suatu jaringan dan atau menyediakan akses
berkelanjutan kepada pelanggan atas pasokan barang dan jasa.

Atas jasa yang dijanjikan tersebut, Perusahaan harus melakukan identifikasi jasa yang dapat
diidentifikasikan secara terpisah yang termasuk dalam perjanjian.

Indikator bahwa Jasa menghubungkan pelangganke suatu jaringan adalah Jasa yang dapat
diidentifikasikan secara terpisah yaitu :
1. Jasa Penghubung diserahkan kepada pelanggan dan mewakili suatu nilai yang berdiri sendiri
( stand alone value ) untuk pelanggan tersebut
2. Nilai wajar jasa penghubung dapat diukur secara andal.

Sedangkan indicator lain bahwa menyediakan akses berkelanjutan kepada pelanggan atas pasokan
barang atau jasa merupakan jasa yang dapat diidentifikasikan secara terpisah adalah Ketika di masa
depan, pelanggan yang melakukan pengalihan menerima akses berkelanjutan, barang atau jasa, atau
keduanya pada harga yang lebih rendah dari yang dikenakan apabila tanpa pengalihan asset tetap.

By : Kelompok 5 26
Precentation on : September 23, 2023

PSAK 23 paragraf 20
Setelah dilakukan identifikasi atas jasa yang diberikan, Perusahaan mengakui pendapatan .
Jika hanya terdapat satu jasa yang diidentifikasikan, maka Perusahaan mengakui pendapatan Ketika
jasa telah dilaksanakan.

Namun jika terdapat lebih dari satu jasa yang dapat diidentifikasikan secara terpisah maka
Perusahaan harus mengalokasikan jumlah imbalan yang diterima atau terutang dari perjanjian ke
setiap jasa yang dapat diidentifikasikan secara terpisah berdasarkakn nilai wajar setiap jasa.
Kemudian Perusahaan menerapkan kriteria pengakuan pendapatan untuk setiap jasa tersebut.

Jika suatu jasa berkelanjutan diidentifikasikan sebagai bagian dari perjanjian, periode dimana
pendapatan diakui atas jasa tersebut pada umumnya ditentukan berdasarkan persyaratan dalam
perjanjian dengan pelanggan.

Namun Ketika perjanjian tidak menetapkan suatu periode tertentu, maka pendapatan diakui selama
periode yang tidak lebih dari umur manfaat asset alihan yang digunakan untuk menyediakan jasa
berkelanjutan.

4. Bagaimana Perusahaan mencatat Pengalihan Kas dari Pelanggan?

ISAK 27 mengatakan bahwa jika kas yang diterima dari pelanggan harus digunakan Perusahaan
untuk mengkonstruksi atau memperoleh suatu asset dan kemudian asset tersebut digunakan untuk
menghubungkan pelannggan dengan suatu jaringan dan atau menyediakan akses berkelanjutan
kepada pelanggan atas pasokan barang atau jasa.

Dalam hal ini, Perusahaan harus menilai apakah konstruksi atau perolehan asset tetap tersebut
memenuhi definisi asset/tidak.

Jika Perusahaan dapat mengendalikan asset yang dikonstruksi atau diperoleh dengan kas dari
pelanggan, maka asset tersebut dapat diakui sebagai asset Perusahaan .

By : Kelompok 5 27
Precentation on : September 23, 2023

9. PENURUNAN DAN PEMBALIKAN NILAI

Tujuan PSAK 48 :

• Menetapan prosedur agar aset dicatat tidak melebihi jumlah


terpulihkannya  impairment.

Aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkan jika jumlah tercatat aset


melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui:

• Penggunaan atau

• Penjualan aset.

PSAK 48 ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali :

1. Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan);

2. Aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34: Akuntansi Kontrak Konstruksi);

3. Aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan);

4. Aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja);

5. Aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;

6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13: Properti Investasi);

7. Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak
asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi; dan

8. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58:
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

By : Kelompok 5 28
Precentation on : September 23, 2023

Tujuan dan Lingkup PSAK 48

entitas anak  PSAK 4: Laporan dan


Laporan Keuangan Tersendiri
berlaku untuk aset
keuangan yang ventura bersama  PSAK 15. Investasi pada
dikelompokkan Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
sebagai investasi
dalam: entitas asosiasi  PSAK 15. Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 48 berlaku juga untuk:


Aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi
biaya penyusutan selanjutnya dan akumulasi penurunan nilai selanjutnya) sesuai PSAK lain,
seperti model revaluasi dalam PSAK 16: Aset Tetap

Pengertian Penurunan Nilai (Impairment)

Penurunan nilai dari aset terjadi jika:


Nilai tercatat aset > jumlah terpulihkan

Review dilakukan secara periodik  ada atau


tidaknya indikasi penurunan nilai (test of
impairment)

Jika terdapat indikasi, maka perusahaan harus menaksir


recoverable amount dari aset tersebut

By : Kelompok 5 29
Precentation on : September 23, 2023

Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai


Bila ada indikasi penurunan nilai setelah dilakukan
pengujian  perusahaan akan mengakui adanya rugi
penurunan nilai (Impairment Loss) ketika:

carrying amount > recoverable amount.

selisih lebih:
rugi penurunan nilai

Pendekatan Umum Penurunan Nilai


Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan
Nilai Aset Akumulasi
Amount Rugi
Penurunan
Nilai

Recovered through
Nilai Wajar dikurangi
Biaya Pelepasan sale
Recoverable
Amount 
Nilai tertinggi
Recovered through
use
Nilai Pakai

By : Kelompok 5 30
Precentation on : September 23, 2023

Identifikasi Aset Penurunan Nilai

Akhir Jika ada


periode indikasi

Menilai apakah terdapat


Entitas mengestimasi
indikasi suatu aset
Terlepas apakah terdapat jumlah terpulihkan
indikasi penurunanaset.nilai entitas harus:
mengalami penurunan nilai
– Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test).
• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
• Aset tidak berwujud yang belum digunakan
• Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis

Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai Aset


PSAK 48 par 12
Informasi minimum yang dipertimbangkan

Informasi dari sumber-sumber Informasi dari sumber-sumber


eksternal internal
• Perubahan signifikan nilai pasar • Bukti keusangan atau kerusakan
• Perubahan signifikan teknologi, fisik aset
pasar, ekonomi dan lingkup • Perubahan signifikan atas
hukum penggunaan, penghentian dan
• Perubahan suku bunga masa manfaat aset
• Jumlah tercatat aset neto • Bukti internal mengindikasikan
enttitas melebihi kapitalisasi bahwa kinerja ekonomi aset lebih
pasarnya buruk dari yang diharapkan.

By : Kelompok 5 31
Precentation on : September 23, 2023

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah
yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)

adalah jumlah yang dapat dihasilkan adalah nilai sekarang dari


dari penjualan suatu aset atau unit taksiran arus kas yang
penghasil kas dalam transaksi antara diharapkan akan diterima atau
pihak-pihak yang mengerti dan unit penghasil kas.
berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset.

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (Fair Value Less Costs to Sell)
 Bukti Terbaik
 harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan
biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan aset.
 Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset
diperdagangkan di pasar aktif
 Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.
 Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada pasar
aktif untuk aset
 Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah
yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan
aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan

By : Kelompok 5 32
Precentation on : September 23, 2023

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


Nilai Pakai (Value in Use)

Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit
penghasil kas

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penghitungan nilai pakai aset:


a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari
aset;
b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus
kas masa depan tersebut;
c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang
berlaku;
d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset
e) faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh
pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas
akan diperoleh dari aset tersebut.

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


PSAK 48
Par 31

mengestimasi arus kas masuk dan arus kas


keluar di masa depan dari pemakaian aset
tersebut dan pelepasannya pada akhirnya

menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas


arus kas masa depan tersebut

By : Kelompok 5 33
Precentation on : September 23, 2023

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


Hambatan proyeksi arus kas: Basis untuk mengestimasi arus
kas masa depan

1. Didasarkan pada asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Didasarkan pada anggaran keuangan yang terbaru dan telah disahkan oleh
manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan yang berasal dari
restrukturisasi.
4. Pendasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode
yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran hanya dapat menggunakan tingkat yang tetap atau
menurun, kecuali jika tingkat yang naik dapat dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan yang digunakan dalam proyeksi ekstrapolasi tidak dapat
melebihi rata-rata jangka panjang pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara
tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset tersebut digunakan, kecuali jika
tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan (par 39)

proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset

proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk menghasilkan arus


kas masuk dari penggunaan aset (termasuk arus kas keluar untuk
menyiapkan aset agar dapat digunakan) dan dapat dikaitkan secara
langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten,
pada aset

Arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau dibayarkan) untuk
pelepasan aset pada akhir masa manfaatnya

By : Kelompok 5 34
Precentation on : September 23, 2023

Pengukuran Jumlah Terpulihkan


Arus Kas Masa Depan Valuta Asing

• Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata


uang ketika akan dihasilkan dan kemudian
didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto PSAK 48
yang tepat untuk satuan mata uang tersebut. Par 54

• Tingkat pertukaran yang digunakan  kurs spot


pada tanggal penghitungan nilai pakai.

Pengukuran Jumlah Terpulihkan

Dasar penetapan tingkat diskonto  tingkat


Tingkat Diskonto
diskonto sebelum pajak yang menggambarkan
penilaian pasar kini dari:
(a) nilai waktu uang; dan
(b) risiko spesifik atas aset dimana estimasi arus
PSAK 48
kas masa depan belum disesuaikan.
Par 56
Tingkat diskon ini adalah tingkat pengembalian
yang disyaratkan investor jika seandainya mereka Tingkat diskonto ini diestimasi dari
hendak memilih suatu investasi yang salah satu:
menghasilkan arus kas dengan jumlah, waktu dan • Tingkat diskonto implisit pada
transaksi pasar kini terhadap aset
profil risiko yang sama dengan yang entitas sejenis atau
harapkan akan dihasilkan dari aset tersebut. • Rata-rata tertimbang biaya modal
entitas yang tercatat di bursa
efek yang memiliki aset sejenis

By : Kelompok 5 35
Precentation on : September 23, 2023

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya


PSAK 48
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai Par 59-60-61
terpulihkan.
– Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai

Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,


• Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain
(Contoh PSAK 16: Aset Tetap)

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

• Setiap rugi penurunan nilai aset tetap revalusian


(PSAK 16) diperlakukan sebagai penurunan
revaluasi.

 diakui dalam pendapatan komprehensif lain,


sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset
yang sama

 rugi penurunan nilai atas aset revaluasian


mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut

By : Kelompok 5 36
Precentation on : September 23, 2023

Ilustrasi Penurunan Nilai 1


Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap pabrik yang
dimilikinya. Nilai tercatat dari pabrik sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.

Rp 400 juta Rp 410 juta

Tidak ada
penurunan nilai

Ilustrasi Penurunan Nilai 2


Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai
pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Rp40 juta Rugi Penurunan Nilai
Cr. Akulumasi penurunan nilai Rp 40 juta

Illustration 11-15

By : Kelompok 5 37
Precentation on : September 23, 2023

Unit Penghasil Kas (UPK)

• Jumlah terpulihkan dari aset individual tidak


dapat ditentukan jika:
(a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati PSAK 48
nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan; dan Par 67
(b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang
independen dari kelompok aset lain.

• Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah PSAK 48


terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk Lihat Par 67:
Contoh
Unit Penghasil Kas Aset.

Unit Penghasil Kas

• Tidak mungkin mengestimasi jumlah terpulihkan


aset individual  menentukan nilai terpulihkan
dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup PSAK 48
(aset dari unit penghasil kas = UPK). Par 66, 68:
Contoh
– Unit penghasil kas aset  kelompok terkecil
dari aset yang termasuk aset tersebut dan
menghasilkan arus kas masuk yang
independen dari arus kas masuk dari aset
atau kelompok aset lain.

By : Kelompok 5 38
Precentation on : September 23, 2023

Unit Penghasil Kas


• Jumlah terpulihkan dari UPK adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya
pelepasan dengan nilai pakainya.
PSAK 48
• Jumlah tercatat dari UPK: Par 74-76
(a) mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang
dapat diatribusikan langsung, atau dialoksikan dengan
dasar yang layak dan konsisten, ke UPK dan akan
menghasilkan arus kas masuk yang digunakan dalam
menentukan nilai pakai unit penghasil kas; dan

(b) tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas


yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa
mempertimbangkan liabilitas tersebut.

Unit Penghasil Kas

Rugi Penurunan Nilai


• diakui untuk UPK
• jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit
tersebut (kelompok dari unit) < jumlah tercatatnya. PSAK 48
• dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset Par 98
dari unit tersebut (kelompok dari unit) dengan urutan
sbb: Pertama,
(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas Goodwill
setiap goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil
kas tersebut (kelompok dari unit); dan
(b) selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut
Kemudianp
(kelompok dari unit) dibagi pro rata atas dasar
ro rata
jumlah tercatat setiap aset di dalam unit tersebut
(kelompok dari unit).

By : Kelompok 5 39
Precentation on : September 23, 2023

Unit Penghasil Kas

Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai, entitas


tidak harus mengurangi jumlah tercatat PSAK 48
aset dengan jumlah yang tertinggi dari: Par 105

(a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual


(jika ditentukan);
(b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan
(c) nol.

Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya dialokasikan ke aset 


harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit (kelompok dari unit).

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

• Dalam menilai apakah terdapat indikasi


bahwa rugi penurunan nilai yang telah
diakui pada periode-periode sebelumnya PSAK 48
untuk aset (selain goodwill) mungkin tidak Par 106
ada lagi atau mungkin telah menurun,
entitas mempertimbangkan, minimal,
indikasi berikut ini:

1. Infomasi yang bersumber dari luar


2. Informasi yang bersumber dari dalam

By : Kelompok 5 40
Precentation on : September 23, 2023

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

• Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam


periode-periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika, terdapat PSAK 48
perubahan estimasi yang digunakan untuk Par 109
menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut
sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
• jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada
pengecualian) dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
• Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi
penurunan nilai

Pembalikan suatu
Rugi Penurunan Nilai –Aset Individu

• Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain


goodwill), yang disebabkan pembalikan rugi PSAK 48
penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah Par 112-114
tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi)
seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan
nilai di tahun-tahun sebelumnya.
• Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain
goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset
disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan
Pernyataa lain (contohnya, model revaluasi di PSAK
16).
• Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset
revaluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan
penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait.

By : Kelompok 5 41
Precentation on : September 23, 2023

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai untuk UPK


• Dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk goodwill) pro
rata dengan jumlah tercatat dari asetnya.
• Diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset
PSAK 48
individual dan diakui sesuai dengan PSAK ini.
Par 117-118
• Alokasi pembalikan rugi penurunan nilai  jumlah tercatat aset tidak
boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari:
(a) jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan
(b) jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau depresiasi neto)
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut
dalam periode sebelumnya.

• Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah


dialokasikan untuk aset tersebut harus dialokasikan pro rata ke aset
lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill.

Pengungkapan
PSAK 48
Par 121-130

Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan

Pengungkapan tambahan utama termasuk:

Asumsi utama dan Periode dimana


setiap UPK (atau kelompok UPK) pendekatan manajemen telah
yang memiliki nilai tercatat manajemen yang memproyeksikan
goodwill atau aset tidak berwujud digunakan untuk arus kas, tingkat
dengan masa manfaat tidak mengukur nilai pertumbuhan,
terbatas termasuk: terpulihkan tingkat diskonto

By : Kelompok 5 42
Precentation on : September 23, 2023

Kasus 2: Unit Penghasil Kas


Example
• PT Melati melakukan reviu penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011, berikut ini aset
yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp100 juta
PPE, setelah didepresiasi 300 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 200 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 250 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 107 juta
Persediaan, at cost 50 juta
Piutang Dagang 130 juta
Total Rp 1137 juta

• Setelah reviu penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang dapat
dipulihkan atas UPK X senilai Rp800 juta termasuk properti investasi senilai Rp200 juta.
• Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.

10. ARTIKEL

Artikel Pertama

Analisis Penerapan PSAK No.16 Dalam Perlakuan Akuntansi Aset Tetap


Perusahaan Studi Kasus Pada CV.Bangun Perkasa Furniture

Artikel Kedua

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


PADA SEBELAS SEKTOR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

By : Kelompok 5 43
Precentation on : September 23, 2023

Analisis Penerapan PSAK No.16 Dalam Perlakuan Akuntansi Aset Tetap


Perusahaan Studi Kasus Pada CV.Bangun Perkasa Furniture

• Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengakuan, pengukuran serta pengungkapan aset tetap
pada CV Bangun Perkasa Furniture (BPF)?
2. Bagaimana pengakuan, pengukuran serta pengungkapan aset tetap
yang sesuai dengan PSAK No.16 pada CV Bangun Perkasa Furniture
(BPF)?

Analisis Penerapan PSAK No.16 Dalam Perlakuan Akuntansi Aset


Tetap Perusahaan Studi Kasus Pada CV.Bangun Perkasa Furniture

• Hasil dan Pembahasan

A. Pengakuan, Pengukuran, dan Penyusutan Aset Tetap pada Bangun Perkasa Furnitur yaitu:
 Aset tetap adalah komponen terbesar dalam laporan keuangan Bangun Perkasa Furniture.
 Perusahaan mengakui aset tetap seperti bangunan, kendaraan, mesin dan alat-alat, serta peralatan kantor saat
membelinya.
 Pengukuran aset tetap dilakukan dengan metode biaya, yaitu mengurangi biaya perolehan dengan akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
 Penyusutan aset tetap dilakukan berdasarkan pertimbangan masa manfaat dan nilai perolehan.
 Bangun Perkasa Furniture menggunakan metode penyusutan garis lurus, di mana nilai penyusutan tetap dari awal
hingga akhir.
 Artikel ini memberikan gambaran ringkas tentang pengakuan, pengukuran, dan penyusutan aset tetap dalam
konteks perusahaan Bangun Perkasa Furniture.

By : Kelompok 5 44
Precentation on : September 23, 2023

Analisis Penerapan PSAK No.16 Dalam Perlakuan Akuntansi Aset


Tetap Perusahaan Studi Kasus Pada CV.Bangun Perkasa Furniture

B. Penghentian, Pengkungkapan, dan pengakuan aset tetap sesuai dengan PSAK No.16 pada perusahaan Bangun
Perkasa Furniture.
 Bertujuan untuk meringankan beban laba rugi perusahaan. Penghentian pengakuan dapat terjadi saat aset
dijual atau dihapus (Write Off).
 Penghentian aset tetap dilakukan untuk menghilangkan beban laba rugi perusahaan, baik saat aset dijual atau
dihancurkan.
 Pengungkapan aset tetap terlihat dalam laporan posisi keuangan, yang mencantumkan nilai perolehan aset
dikurangi penyusutan. Jenis aset tetap seperti tanah dan bangunan dirinci dalam laporan.

• Pengakuan aset tetap mengacu pada PSAK No.16, yang mengharuskan aset diakui jika kemungkinan besar
akan memberikan manfaat ekonomi masa depan dan biaya perolehannya dapat diukur andal. Bangun Perkasa
Furniture mengakui nilai pokok aset tetap, yang sedikit berbeda dari PSAK 16.

Analisis Penerapan PSAK No.16 Dalam Perlakuan Akuntansi Aset


Tetap Perusahaan Studi Kasus Pada CV.Bangun Perkasa Furniture

C. Pengukuran dan Pengungkapan aset Tetap Sesuai dengan PSAK No.16.


 Pengukuran aset tetap oleh Bangun Perkasa Furniture dilakukan setelah pengakuan awal dengan model
biaya. Biaya perolehan aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Penghentian pengakuan aset tetap terjadi saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang
diharapkan, dengan keuntungan atau kerugian masuk dalam laba rugi.
 Pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan mencakup dasar pengukuran, metode penyusutan, umur
manfaat, jumlah tercatat bruto, akumulasi penyusutan, dan rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode. Selain itu, catatan atas laporan keuangan memberikan informasi rinci tentang aset.

By : Kelompok 5 45
Precentation on : September 23, 2023

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


PADA SEBELAS SEKTOR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Berikut ini penurunan nilai perusahaan selama pandemi Covid-19 di Indonesia yaitu:
 Terjadi penurunan nilai perusahaan sebesar 32,67% pada triwulan pertama tahun 2020 dibandingkan dengan
triwulan pertama tahun 2019.
 Penurunan tersebut lebih signifikan dibandingkan dengan penurunan nilai perusahaan pada triwulan pertama
tahun 2019 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yang hanya turun sebesar 4,46%.
 Penurunan nilai perusahaan pada triwulan pertama tahun 2020 dapat disebabkan oleh kepanikan investor
terhadap kasus Covid-19 di Indonesia.
 Penurunan juga dapat dikaitkan dengan melemahnya nilai tukar rupiah pada triwulan pertama tahun 2020.

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


PADA SEBELAS SEKTOR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Berikut ini penurunan nilai perusahaan selama pandemi Covid-19 di Indonesia yaitu:
 Ketika dibandingkan rata-rata nilai perusahaan pada tahun 2019 dan 2020, terdapat penurunan sebesar 0,56.
 Pengujian hipotesis menggunakan paired t-test menunjukkan bahwa nilai perusahaan pada perusahaan
tercatat lebih kecil selama pandemi daripada sebelum pandemi.
 Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memiliki dampak negatif pada nilai
perusahaan pada perusahaan tercatat.
 Penurunan nilai perusahaan selama pandemi juga sejalan dengan penurunan pertumbuhan PDB di Indonesia
pada triwulan ketiga tahun 2020.
 Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa PDB dapat memengaruhi nilai perusahaan, meskipun tidak
signifikan.

By : Kelompok 5 46
Precentation on : September 23, 2023

THANK YOU

By : Kelompok 5 47

Anda mungkin juga menyukai