Kelompok 2 :
• Afif Yugo Prabowo 55517110042
• CAROLUS JEREMY 55517110002
• Riris Marintan Purba 55517110018
• Maria Wighritia 55517110004
• Ravena Galuh Kh. 55517110043
• Harry Tikobella 55517110005
• Ezra Situmeang 55517110018
• Arzia Laksmita P 55517110081
• Pungki Liga N 55517110003
• Jajat Sudrajat 55517110041
• Debby Wahyuni 55517110084
1
Agenda
1 Ruang Lingkup dan Definisi
5 Pengungkapan
6 Perlakuan Perpajakan
2
Perubahan 2011
properti investasi Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan
dalam proses perlakuannya mengacu ke
pebangunan dan PSAK 16: Aset Tetap sampai
pengembangan properti investasi selesai
dibangun.
4
Ikhtisar Perbedaan
PERIHAL PSAK 13 PSAK 13
(revisi 2011) (revisi 2007)
Ketidakmampuan Jika memilih menggunakan metode tidak diatur
menetapkan nilai nilai wajar:
wajar yang andal
- Diukur pada harga perolehan
sampai nilai wajarnya dapat
ditentukan secara andal atau
sampai proses pembangunan dan
pengembangan selesai (mana yang
lebih dahulu)
- Pada pengakuan awal langsung
dapat diukur sebesar nilai wajarnya
jika dapat ditentukan secara andal
5
Tujuan
6
Lingkup
• PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee;
4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan
keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan
6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.
8
Klasifikasi Properti Investasi
9
Klasifikasi Properti Investasi
10
Klasifikasi Properti Investasi
12
Klasifikasi Properti Investasi
Tidak dapat dijual Properti adalah properti investasi hanya jika bagian
terpisah yang bukan properti investasi jumlahnya tidak
signifikan
13
2. Klasifikasi Properti Investasi
Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan
oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :
14
Contoh Properti Investasi
• Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan
untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Apabila entitas belum menentukan penggunaan tanah
sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek
dalam kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai
tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
• Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui
sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih
sewa operasi.
• Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa
depan digunakan sebagai properti investasi.
15
Contoh bukan Properti Investasi
17
Pengukuran Awal
• Sama dengan PSAK 16
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai
properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih
rendah antara:
19
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Not within PSAK 13 Fair value model under Cost model under PSAK
PSAK 13 13
20
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
21
5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi atau ekuitas.
terjadinya.
22
Nilai wajar
• Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
• Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan
berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika
diestimasi pada waktu yang berbeda.
• Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan
penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa
perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi
yang wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan
penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak.
23
Nilai wajar
• Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain,
penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan
asumsi-asumsi yang layak dan rasional yang mencerminkan
keyakinan pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan
memiliki pengetahuan memadai mengenai asumsi tentang
penghasilan rental dari sewa di masa depan dengan
mengingat kondisi sekarang.
• Dengan dasar pemikiran yang sama, nilai wajar juga
mencerminkan arus kas keluar (termasuk pembayaran rental
dan arus keluar Iainnya) yang dapat diperkirakan sehubungan
dengan properti tersebut.
24
Nilai wajar
• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas harus
mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, termasuk:
• Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan lokasi
berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan
untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
• harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan penyesuaian
untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejakt anggal
transaksi terjadi pada hargat ersebut,dan
• proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan yang dapat
diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam sewa dan kontrak
lain yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk
properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto
yang mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu
arus kas.
26
Nilai wajar
27
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:
29
Transfer
30
Transfer
Untuk transfer ke properti investasi yang dicatat dengan menggunakan nilai
wajar
Perbedaan antara
Persediaan Nilai wajar properti pada tanggal
Properti Investasi perubahan, dan
Akhir masa Nilai tercatat
konstruksi diakui dalam laporn laba rugi 31
Pelepasan
• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari
neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti
investasi ditentukan dari selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback)
dalam priode terjadinya.
32
Penurunan nilai
33
Pengungkapan
• apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya;
• Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak
atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-
dicatat sebagai propertiinvestasi;
• apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan
dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari;
• metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai
wajar dari properti investasi,
• sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas
penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi
profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakkht di lokasi dan
kategori properti investasi yang dinilai.
34
Pengungkapan
• jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk:
• penghasilan rental dari properti investasi;
• beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang
menghasilkan rental
• beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan
rental selama periode tersebut; dan
• perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba
rugi atas penjualan properti investasi
• eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau
pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan;
• kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mengembangkan
properti investasi atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.
35
Pengungkapan
Nilai Wajar
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir
periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
• penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan
penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah
tercatat aset;
• penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
• aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok aset
yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki untuk dijual dan pelepasan lain;
• laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
• perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
• penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
• transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
• perubahan lain.
36
Pengungkapan
Nilai Wajar
• Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara signifkan untuk tujuan
pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan rekonsiliasi antara penilaian tersebut
dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan
menunjukkan seeara terpisah jumlah agregat dari pengakuan kewajibansewayang telah
ditambahkan kembali, dan penyesuaian signijikan lain.
• Pengungkapan tambahan :
• uraian mengenai properti investasi tersebut;
• penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;
• apabila mungkin, kisaranestimasidi mananilai wajar kemungkinan besar berada dan
• untuk pelepasan properti .investasiyang tidak dicatat dengan nilai wajar:
• fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang tidakdicatat dengan nilai wajar;
• jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan
• jum/ah .Iaba ataurugi yang dlakui:
37
Nilai Biaya
Pengungkapan
38
Perlakuan Pajak Terkait properti
Investasi
39
PSAK 13 – Properti Investasi
• Pengukuran setelah pengakuan awal:
• Model nilai wajar
• Nilai wajar suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aset
yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar
(arm’s length transaction) yang melibatkan pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai
• Nilai wajar mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca
• Laba rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya
• Penilaian dianjurkan tetapi tidak diharuskan menggunakan penilai
independen.
• Tidak ada depresiasi atas nilai properti
• Transfer ke dan dari properti investasi dapat memunculkan laba /
rugi secara akuntansi.
• Model biaya PSAK 16 40
Pajak – Properti Investasi
• Pajak atas tanah dan bangunan dikenakan final atas
nilai penjualan bukan atas keuntungan.
• Pajak atas sewa tanah dan bangunan bersifat final
• Jika aset disewakan dan dikenakan final maka beban
penyusutan menjadi tidak boleh dikurangkan.
41
Implikasi – Properti Investasi
• Penjualan Tanah dan bangunan dikenakan pajak final.
• Menggunakan nilai wajar akan terjadi perbedaan sebesar
selisih nilai wajar (permanen atau temporer ??)
• Tanah dibeli 2005 seharga 100juta. Tahun 2008 nilai wajar 200juta,
tahun 2009 nilai wajar 220 juta da, tahun 2010 dijual dengan harga
250juta.
• Apakah pajak tangguhan perlu diakui pada saat penilaian wajar tahun
2008.
• Jumlah pajak tangguhan berdasarkan akuntansi dengan jumlah pajak
yang akan dibayarkan di masa mendatang tidak persis sama, karena
tarif yang final??
42
Implikasi – Properti Investasi
• Sewa Tanah dan bangunan dikenakan pajak final.
• Beban depresiasi tidak boleh diakui.
• Sebuah bangunan senilai 500 juta disewakan selama 10 tahun
dengan sewa 40 juta per tahun. Depresiasi 20 tahun garis lurus
nilai sisa 0.
• Bagamana dampak pajaknya secara akuntansi??
43
Perhatian – Properti Investasi
• Keuntungan /kerugiandari penyesuaian nilai wajar aset jika menggunakan
metode nilai wajar.
• Keuntungan /kerugian yang muncul karena transfer aset lain menjadi
properti investasi.
• Penyusutan saat aset sebelum disewakan (belum menghasilkan
pendapatan) apakah boleh dilakukan.
• Penyusutan aset properti yang akan dijual tidak digunakan apakah boleh
dilakukan karena saat dijual dikenakan pajak final?
44
Perpajakan Saat melakukan investasi
property di Indonesia
• Pada Saat Pembelian
- BPHTB
- PPN & PPnBM yang dipungut PKP yang bergerak dibidang propert
- PPN atas kegiatan membangun sendiri
- PPh 22 atas barang sangat mewah
- PNBP pendaftaran tanah di BPN
• Pada saat penjualan
- PPh final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan
• Pada saat memiliki/menyewa
- PBB
- PPh final atas persewaan tanah dan bangunan
- PPh 23 atas building management servis
- PPN atas sewa ruangan 45