Anda di halaman 1dari 45

Akuntansi Perpajakan

Akuntansi Properti Investasi


Dosen : Suhirman Madjid, Dr, SE, M.Si, Ak,CA

Kelompok 2 :
• Afif Yugo Prabowo 55517110042
• CAROLUS JEREMY 55517110002
• Riris Marintan Purba 55517110018
• Maria Wighritia 55517110004
• Ravena Galuh Kh. 55517110043
• Harry Tikobella 55517110005
• Ezra Situmeang 55517110018
• Arzia Laksmita P 55517110081
• Pungki Liga N 55517110003
• Jajat Sudrajat 55517110041
• Debby Wahyuni 55517110084

1
Agenda
1 Ruang Lingkup dan Definisi

2 Klasifikasi Properti investasi

3 Pengakuan dan Pengukuran

4 Perolehan dan Pelepasan

5 Pengungkapan

6 Perlakuan Perpajakan
2
Perubahan 2011

Properti dalam proses pembangunan dan pengembangan

• PSAK 13 (revisi 2007)  diakui sebagai aset tetap sampai aset


tersebut selesai dibangun setelah itu aset tersebut direklasifikasi
menjadi properti investasi.
• PSAK 13 (revisi 2011),  diakui sebagai properti investasi sejak
proses pembangunannya. Entitas memiliki pilihan menggunakan
nilai wajar sejak properti investasi tersebut dibangun apabila
memang nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal.
• Penerapan properti investasi dalam proses pembangunan secara
prospektif.
3
Ikhtisar Perbedaan

PERIHAL PSAK 30 (revisi 2011) PSAK 30 (revisi 2007)

Definisi Tidak mengatur definisi tentang Mengatur definisi tentang


penghentian pengakuan penghentian
pengakuan

properti investasi Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan
dalam proses perlakuannya mengacu ke
pebangunan dan PSAK 16: Aset Tetap sampai
pengembangan properti investasi selesai
dibangun.

4
Ikhtisar Perbedaan
PERIHAL PSAK 13 PSAK 13
(revisi 2011) (revisi 2007)
Ketidakmampuan Jika memilih menggunakan metode tidak diatur
menetapkan nilai nilai wajar:
wajar yang andal
- Diukur pada harga perolehan
sampai nilai wajarnya dapat
ditentukan secara andal atau
sampai proses pembangunan dan
pengembangan selesai (mana yang
lebih dahulu)
- Pada pengakuan awal langsung
dapat diukur sebesar nilai wajarnya
jika dapat ditentukan secara andal
5
Tujuan

• Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan


pengungkapan yang terkait.
• Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan
pengungkapan properti investasi.

6
Lingkup
• PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee;
4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan
keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan
6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.

• PSAK ini tidak berlaku untuk:


1. Aset biologis; and
2. Hak penambangan dan reservasi tambang.
7
Klasifikasi Properti Investasi

• Properti Investasi adalah:


• properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau
lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental
atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak
untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

8
Klasifikasi Properti Investasi

• Untuk dapat mengklasifikasikan suatu


properti sebagai properti investasi, harus
memenuhi kedua kriteria berikut:
1. Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan Mode of Usage
nilai), dan
2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui Mode of
sewa pembiayaan). Ownership

9
Klasifikasi Properti Investasi

• PSAK 13 membedakan antara properti investasi


dengan properti yang digunakan sendiri.
• Properti yang digunakan sendiri mengacu pada
PSAK 16 Aset Tetap.
• Properti yang digunakan sendiri adalah:
• Properti yang dukuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam Mode of Usage
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk
tujuan administratif.

10
Klasifikasi Properti Investasi

• Untuk memenuhi kriteria properti investasi, properti


haruslah :
• Dikuasai oleh pemilik, atau
• Dikuasai oleh entitas dalam sewa
pembiayaan Mode of
• Implikasinya, properti yang dikuasai lessee dalam sewa Ownership
operasi tidak dapat diklasifikasikan sebagai properti
investasi.
• Amandemen IAS 40 Desember 2003 membolehkan
properti yang dikuasai lessee dalam sewa operasi
sebagai properti investasi, jika dan hanya jika
memenuhi definisi properti investasi dan lessee
menggunakan model revaluasi, bahkan untuk semua
properti investasinya. 11
Klasifikasi Properti Investasi
Example

Contoh yang BUKAN properti investasi PSAK mana?


Properti yang digunakan sendiri  PSAK 16
Properti (selesai / dalam pembangunan) yang
diniatkan untuk dijual
 PSAK 14
Properti yang dibangun atas nama pihak ketiga
Properti yang diswakan pada pihak lain dalam sewa  PSAK 34
pembiayaan  PSAK 30
Properti dalam proses konstruksi / pengembangan
yang akan digunakan sebagai properti investasi  PSAK 16

12
Klasifikasi Properti Investasi

• Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti investasi dan


sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti investasi.
• Jika dua bagian tersebut:

Dapat dijual Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan


terpisah  Entitas mencatatnya secara terpisah

Tidak dapat dijual  Properti adalah properti investasi hanya jika bagian
terpisah yang bukan properti investasi jumlahnya tidak
signifikan

13
2. Klasifikasi Properti Investasi
Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan
oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :

properti bukan properti investasi dalam laporan keuangan


Consolidated
konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri dalam perspektif
grup.

Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor


mengakui sebagai properti investasi dalam laporan keuangan Individual
individualnya.

14
Contoh Properti Investasi

• Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan
untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Apabila entitas belum menentukan penggunaan tanah
sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek
dalam kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai
tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
• Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui
sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih
sewa operasi.
• Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa
depan digunakan sebagai properti investasi.
15
Contoh bukan Properti Investasi

• Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari


atau sedang dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual
 Persediaan Properti (lihat· PSAK 14)
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama
pihak ketiga  kontrak konstruksi
• Properti yang digunakan sendiri ,termasuk properti yang dikuasai untuk
digunakan di masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri,
properti yang dimilik untuk pengembangan di masa depan dan
penggunaan selanjutnya sebagai properti yang digunakan sendiri, properti
yang digunakan oleh karyawan
• Properti dalam proses konstruksi atau pengembanganyang di masa depan
digunakan sebagai properti investasi.
• Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa
pembiayaan.
16
Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa
pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini
harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai
kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui
sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.

17
Pengukuran Awal
• Sama dengan PSAK 16
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai
properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih
rendah antara:

• Nilai wajar properti, dan

• Nilaikini dari pembayaran sewa


minimum. 18
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi Tidak ada pilihan,


yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value model

Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban


yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset Pilih salah satu model
tertentu termasuk properti investasi untuk semua properti

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak


dapat ditentukan secara andal atas dasar
Tidak ada pilihan,
berkelanjutan
hanya cost model

19
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properties held to earn rental or


capital appreciation or both?

Any property held under operating


lease?

Use PSAK 13 to account for one or


more such properties?

Properties not Properties under


under PSAK 13 PSAK 13

Not within PSAK 13 Fair value model under Cost model under PSAK
PSAK 13 13

20
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.

21
5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi atau ekuitas.
terjadinya.

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada • Tidak spesifik, hanya mengharuskan


tanggal neraca. secara reguler.

22
Nilai wajar
• Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
• Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan
berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika
diestimasi pada waktu yang berbeda.
• Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan
penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa
perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi
yang wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan
penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak.
23
Nilai wajar
• Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain,
penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan
asumsi-asumsi yang layak dan rasional yang mencerminkan
keyakinan pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan
memiliki pengetahuan memadai mengenai asumsi tentang
penghasilan rental dari sewa di masa depan dengan
mengingat kondisi sekarang.
• Dengan dasar pemikiran yang sama, nilai wajar juga
mencerminkan arus kas keluar (termasuk pembayaran rental
dan arus keluar Iainnya) yang dapat diperkirakan sehubungan
dengan properti tersebut.
24
Nilai wajar

• Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini


dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan
kondisi yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan
kontrak lain yang serupa.
• Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam
sifat, lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang
disepakati dalam sewa dan kontrak lain yang
berhubungan dengan properti.
25
Nilai wajar

• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas harus
mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, termasuk:
• Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan lokasi
berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan
untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
• harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan penyesuaian
untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejakt anggal
transaksi terjadi pada hargat ersebut,dan
• proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan yang dapat
diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam sewa dan kontrak
lain yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk
properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto
yang mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu
arus kas.

26
Nilai wajar

• Dalam menentukan nilai wajar properti investasi, entitas tidak melakukan


penghitungan ganda atas aset atau kewajiban yang diakui sebagai aset atau
kewajiban terpisah.
• peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering kali menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari bangunan dan biasanya dimasukkan dalam nilai wajar properti investasi,
dari pada diakui secara terpisah sebagai peralatan (aset tetap);
• jika kantor disewakan termasuk dengan fumiturnya, nilai wajar kantor umumnya
memasukan nilai wajar furnitur, karena penghasilan rental jugaterkait dengan fumitur yang
digunakan. Apabila fumitur termasuk dalam nilai wajar properti investasi, entitas tidak
mengakui furnitur tersebut sebagai aset terpisah;
• nilai wajar properti investasi tidak termasuk biaya dibayar di muka atau penghasilan sewa
operasi akruan (accrued operating lease income), karenaentitas mengakui hal tersebut secar
aterpisah sebagai aset atau kewajiban;
• nilai wajar properti investasi yang dikuasai dengan cara sewa mencerminkan adanya arus kas
yang diharapkan

27
Transfer

Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti yang
pemilik dimiliki sendiri
b) Dimulainya pengembangan untuk Properti Investasi
dijual Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh Properti yang
pemilik dimiliki sendiri
b) Dimulainya sewa operasi ke pihak
lain Persediaan Properti Investasi
c) Berakhirnya pembangunan atau Akhir masa
pengembangan konstruksi

Pengukuran saat transfer? Tergantung model yang digunakan …… 28


Transfer

• Ketika entitas menggunakan  Cost Model

• transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat properti yang ditransfer dan


• TIDAK mengubah biaya properti untuk tujuan pengukuran dan
pengungkapan.

29
Transfer

• Untuk transfer dari properti investasi yang dicatat dengan


menggunakan nilai wajar Fair Value Model

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti yang
pemilik dimiliki sendiri
b) Dimulainya pengembangan Properti Investasi
untuk dijual Persediaan

 Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan ketentuan dalam


PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan.

30
Transfer
Untuk transfer ke properti investasi yang dicatat dengan menggunakan nilai
wajar

Properti yang Properti Fair Value Model


dimiliki sendiri Investasi

 Terapkan PSAK 16 hingga tanggal perubahan  Revaluation reserve is


 Memperlakukan perbedaan antara frozen and accounted for in
• Jumlah tercatat menurut PSAK 16, dan accordance with
• Nilai wajar IAS 16 subsequently
dengan cara yang sama seperti revaluasi PSAK 16

 Perbedaan antara
Persediaan Nilai wajar properti pada tanggal
Properti Investasi perubahan, dan
Akhir masa Nilai tercatat
konstruksi diakui dalam laporn laba rugi 31
Pelepasan
• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari
neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti
investasi ditentukan dari selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback)
dalam priode terjadinya.

32
Penurunan nilai

• Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi, pembelian


adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat secara terpisah:
• penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
• penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai
pelepasan menurut PSAK ini
• kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau
diserah diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut
telah menjadi piutang; dan
• biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai
penggantian ditentukan sesuai dengan ketentuan perolehan awal
dalam PSAK ini.

33
Pengungkapan
• apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya;
• Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak
atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-
dicatat sebagai propertiinvestasi;
• apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan
dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari;
• metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai
wajar dari properti investasi,
• sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas
penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi
profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakkht di lokasi dan
kategori properti investasi yang dinilai.

34
Pengungkapan
• jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk:
• penghasilan rental dari properti investasi;
• beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang
menghasilkan rental
• beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan
rental selama periode tersebut; dan
• perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba
rugi atas penjualan properti investasi
• eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau
pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan;
• kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mengembangkan
properti investasi atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.

35
Pengungkapan
Nilai Wajar

Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir
periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
• penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan
penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah
tercatat aset;
• penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
• aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok aset
yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki untuk dijual dan pelepasan lain;
• laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
• perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
• penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
• transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
• perubahan lain.

36
Pengungkapan
Nilai Wajar

• Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara signifkan untuk tujuan
pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan rekonsiliasi antara penilaian tersebut
dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan
menunjukkan seeara terpisah jumlah agregat dari pengakuan kewajibansewayang telah
ditambahkan kembali, dan penyesuaian signijikan lain.
• Pengungkapan tambahan :
• uraian mengenai properti investasi tersebut;
• penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;
• apabila mungkin, kisaranestimasidi mananilai wajar kemungkinan besar berada dan
• untuk pelepasan properti .investasiyang tidak dicatat dengan nilai wajar:
• fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang tidakdicatat dengan nilai wajar;
• jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan
• jum/ah .Iaba ataurugi yang dlakui:

37
Nilai Biaya
Pengungkapan

• Metode penyusutan yang digunakan;


• masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi rugi penurunan nilai)
pada awal danakhir.periode;
• Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan. akhir periode, yang menunjukkan:
• Penambahan
• Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha
• Aset diklasifikasikan untuk dijual
• Penyusutan
• Penurunan nilai
• Transfer ke klasifikasi lain
• Nilai wajar properti investasi dalam kasus dikecualikan

38
Perlakuan Pajak Terkait properti
Investasi

• Property Investasi diatur berbeda dalam peraturan perpajakan


Di Indonesai. Hal ini tertuang dalamm PMK
No.79/PMK.03/2008 yang menyatakan bahwa peraturan
perpajakan di Indonesia tidak mengakui danaya property
Investasi, melainkan mengakuinya sebagai asset tetap

• Aspek penyusutanya seperti tarif dengan metode


penyusutannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
perpajakan.

39
PSAK 13 – Properti Investasi
• Pengukuran setelah pengakuan awal:
• Model nilai wajar
• Nilai wajar  suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aset
yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar
(arm’s length transaction) yang melibatkan pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai
• Nilai wajar mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca
• Laba rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya
• Penilaian dianjurkan tetapi tidak diharuskan menggunakan penilai
independen.
• Tidak ada depresiasi atas nilai properti
• Transfer ke dan dari properti investasi dapat memunculkan laba /
rugi secara akuntansi.
• Model biaya  PSAK 16 40
Pajak – Properti Investasi
• Pajak atas tanah dan bangunan dikenakan final atas
nilai penjualan bukan atas keuntungan.
• Pajak atas sewa tanah dan bangunan bersifat final
• Jika aset disewakan dan dikenakan final maka beban
penyusutan menjadi tidak boleh dikurangkan.

41
Implikasi – Properti Investasi
• Penjualan Tanah dan bangunan dikenakan pajak final.
• Menggunakan nilai wajar  akan terjadi perbedaan sebesar
selisih nilai wajar (permanen atau temporer ??)
• Tanah dibeli 2005 seharga 100juta. Tahun 2008 nilai wajar 200juta,
tahun 2009 nilai wajar 220 juta da, tahun 2010 dijual dengan harga
250juta.
• Apakah pajak tangguhan perlu diakui pada saat penilaian wajar tahun
2008.
• Jumlah pajak tangguhan berdasarkan akuntansi dengan jumlah pajak
yang akan dibayarkan di masa mendatang tidak persis sama, karena
tarif yang final??

42
Implikasi – Properti Investasi
• Sewa Tanah dan bangunan dikenakan pajak final.
• Beban depresiasi tidak boleh diakui.
• Sebuah bangunan senilai 500 juta disewakan selama 10 tahun
dengan sewa 40 juta per tahun. Depresiasi 20 tahun garis lurus
nilai sisa 0.
• Bagamana dampak pajaknya secara akuntansi??

43
Perhatian – Properti Investasi
• Keuntungan /kerugiandari penyesuaian nilai wajar aset jika menggunakan
metode nilai wajar.
• Keuntungan /kerugian yang muncul karena transfer aset lain menjadi
properti investasi.
• Penyusutan saat aset sebelum disewakan (belum menghasilkan
pendapatan)  apakah boleh dilakukan.
• Penyusutan aset properti yang akan dijual tidak digunakan apakah boleh
dilakukan karena saat dijual dikenakan pajak final?

44
Perpajakan Saat melakukan investasi
property di Indonesia
• Pada Saat Pembelian
- BPHTB
- PPN & PPnBM yang dipungut PKP yang bergerak dibidang propert
- PPN atas kegiatan membangun sendiri
- PPh 22 atas barang sangat mewah
- PNBP pendaftaran tanah di BPN
• Pada saat penjualan
- PPh final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan
• Pada saat memiliki/menyewa
- PBB
- PPh final atas persewaan tanah dan bangunan
- PPh 23 atas building management servis
- PPN atas sewa ruangan 45

Anda mungkin juga menyukai