REVALUATION LAND
INVENTORY
NPM NAMA
2106672160 Muhammad Dhika Aditya Subarkah
Jawab:
1. Tanah memiliki Kriteria memenuhi 3 persyaratan sebagai asset tetap menurut PSAK 16 yaitu:
• Umur yang panjang atau permanen
• Berwujud karena mempunyai bentuk fisik
• Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual sebagai bagian dari operasional
Pengukuran awal nilai tanah berdasarkan biaya perolehan sebesar:
• Harga beli tahun 20X3 sebesar Rp 15 miliar
• Biaya pengurusan hak tanah (tidak dijelaskan dalam case)
• Biaya perataan tanah (tidak dijelaskan dalam case)
Pengukuran nilai tanah menggunakan fair value setelah Pengakuan Awal menurut PSAK 13:
• Menggunakan nilai wajar
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Tidak ada penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
Atas kenaikan dan penurunan nilai tanah Perusahaan melakukan Revaluasi menurut PSAK 16, hal ini untuk
memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Surplus / Rugi
revaluasi diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
2. Entri Jurnal
01.01.20X3
Dr. Aset Tetap - Tanah Rp 15.000.000.000
Cr. Kas Rp 15.000.000.000
31.12.20X4
Dr. Aset Tetap – Tanah Rp 65.000.000.000
Cr. Keuntungan yang belum direalisasi Rp 65.000.000.000
31.12.20X5
Dr. Kerugian yang belum direalisasi Rp. 50.000.000.000
Cr. Aset Tetap – Tanah Rp 50.000.000.000
Issue 2 - Inventory
• Wol adalah bahan utama yang digunakan oleh PT Vendi untuk pembuatan karpet khusus.
Persediaan wol pada tanggal 31 Desember 20X5 memiliki biaya pembelian sebesar Rp60 juta,
namun hanya memiliki nilai realisasi bersih sebesar Rp20 juta. Atas dasar bahwa PT Vendi tidak
bermaksud untuk melepaskan wol tersebut, maka persediaan tersebut telah dimasukkan dalam
laporan keuangan senilai Rp45 juta. Diyakini bahwa hal ini sebagian mencerminkan penurunan nilai
wol, tetapi juga memperhitungkan niat untuk mempertahankan inventaris untuk digunakan dalam
proses produksi. Diharapkan bahwa karpet yang sudah jadi, di mana wol akan dimasukkan, dapat
dijual dengan margin keuntungan yang wajar.
Issue :
1. Accounting Treatment pada 31 Des 20X5, dan alasannya
2. Jurnal Entry
Jawab:
1. Paragraf 9 PSAK 14, Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan
nilai realisasi neto
2. Jurnal Entry
31 Des 20X5
Dr. Persediaan Rp 20.000.000
Dr. Kerugian Rp 40.000.000
Cr. Kas Rp 60.000.000
Jurnal Entry
31 Des 20X5
Dr. Persediaan Rp 20.000.000
Dr. Kerugian penurunan nilai atas cadangan persediaan Rp 40.000.000
Cr. Kas Rp 60.000.000
1 Jan 20X5
Dr. Cadangan kerugian Penurunan Nilai Rp 40.000.000
Cr. Kerugian penurunan nilai atas cadangan persediaan Rp 40.000.000
END SLIDE
PSAK 13 & 16
PSAK 13 Properti Investasi
PSAK 16 Aset Tetap
NPM NAMA
2106672160 Muhammad Dhika Aditya Subarkah
Pengakuan awal Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan
properti investasi perlakuannya mengacu ke PSAK 16: Aset
dalam proses Tetap sampai properti investasi selesai
pebangunan dan dibangun.
pengembangan
Jika entitas memilih menggunakan metode tidak diatur
Ketidakmampuan nilai wajar, maka properti investasi dalam
menetapkan nilai proses pembangunan dan pengembangan:
wajar yang andal - Diukur pada harga perolehan sampai
nilai wajarnya dapat ditentukan secara
andal atau sampai proses
pembangunan dan pengembangan
selesai (mana yang lebih dahulu)
- Pada pengakuan awal langsung dapat
diukur sebesar nilai wajarnya jika dapat
ditentukan secara andal
Tujuan
1. Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait.
2. Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi.
Lingkup
PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee;
4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan
6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.
PSAK ini tidak berlaku untuk:
1. Aset biologis
2. Hak penambangan dan reservasi tambang.
ENTITAS MEMILIKI PROPERTI YANG DISEWAKAN KEPADA, DAN DIGUNAKAN OLEH, INDUK ATAU ANAK
PERUSAHAAN LAIN, MAKA :
Consolidated
properti bukan properti investasi dalam laporan keuangan konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri dalam
perspektif grup.
Individual
Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor mengakui sebagai properti investasi dalam laporan
keuangan individualnya.
Contoh Properti Investasi
1. Tanah/Bangunan yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan
bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
2. Tanah/Bangunan yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan
belum ditentukan.
3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas dan disewakan kepada pihak lain melalui satu
atau lebih sewa operasi.
4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi
5. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan
digunakan sebagai properti investasi.
Pengukuran Kembali:
Jenis Properti Pengukuran
Dikuasai dalam sewa operasi yang diklasifikasikan sebagai properti Fair Value Model
Investasi
Nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal atas dasar Cost Model
berkelanjutan
Menjadi agunan kewajiban yang menghasilkan imbalan yang terkait Pilih salah satu model (FairValue / Cost Model)
langsung dengan nilai wajar/ imbalan yang diperoleh/ asset
tertentu yang termasuk properti investasi
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan • Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi pada periode terjadinya. laba rugi atau ekuitas.
Not within PSAK 13 Fair value model under Cost model under PSAK
PSAK 13 13
TRANSFER
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan,
yang ditunjukkan dengan:
Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi
a) Dimulainya penggunaan oleh Properti yang dimiliki
pemilik Properti Investasi sendiri
b) Dimulainya pengembangan untuk
dijual Persediaan
PENURUNAN NILAI
Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi, Pembelian atas Properti adalah peristiwa ekonomi
terpisah dan dicatat secara terpisah:
• Penurunan nilai > PSAK 48
• Penghentian atau pelepasan > PSAK 13
• Kompensasi dari pihak ketiga > diakui sebagai piutang > laporan laba rugi
• Biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai penggantian > PSAK 13
Properti Investasi
Ya Tidak
Dimiliki<=1 Tahun
Investasi
Investasi Lancar Jangka Panjang
Ya Disewakan
Disusutkan Tidak
Ya Digunakan Sendiri
T idak
Ya
Aset Tetap
Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan
tidak untuk dijual sebagai bagian dari Tidak
Persediaan
operasional.
Tidak Investasi
KEWAJIBAN
Biaya setelah Biaya Perolehan Awal
• Biaya Perawatan/perbaikan > Revenue Expenditure > Beban CAPITAL EXPENDITURE ASET EKUITAS
Pemeliharanaa> Laba/rugi
PEMILIK
• Penggantian asset > merubah (menambah/mengurangi) nilai asset
• Inspeksi Signifikan > masuk dalam nilai Aset Laba bersih
• Penambahan Aset > Capex
1. Biaya awal BEBAN PENDAPATAN
2. Penambahan
3. Peningkatan
4. Perbaikan luar biasa
b) Biaya-biaya yang dapat distribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan:
• Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.
• Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)
• Komisi profesional
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar, kecuali:
1. Tidak memiliki substansi komersial
2. Tidak dapat diukur nilai wajarnya
PENGEHENTIAN PENGAKUAN
Dihentikan pengakuannya , saat:
1. Dilepaskan
2. Tidak ada manfaat ekonomis masa depan
Laba/rugi yang timbul akibat pelepasan dicatat sebagai pendapatan/kerugian lain - lain
PSAK 19
ASET TAK BERWUJUD
PSAK 19-ASET TAK BERWUJUD
• PSAK ini diterapkan untuk pengeluaran iklan, pelatihan, perintisan
usaha, penelitian dan pengembangan yang diarahkan untuk
mengembangkan suatu pengetahuan. (Walaupun produk yang
dihasilkan adalah subtansi fisik namun komponen aset tak
berwujudnya adalah pengetahuan yang terkandung dalam aset
tersebut.
• Dalam hal sewa pembiayaan dimana objek sewanya berupa aset tak
berwujud seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip,
paten dah hak cipta, perlakuannya berdasarkan PSAK ini
Definisi Aset Tak Berwujud
Sedangkan untuk aset tak berwujud, pada awalnya akan diakui sebesar
biaya perolehannya.
PEROLEHAN ATB
• ATB dapat diperoleh melalui berbagai cara antara lain :
1. Perolehan terpisah : memperhitungkan harga beli dan biaya terkait
langsung
2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis : nilai wajar
3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah : Diakui pada nilai wajar atau
pada nilai nominalnya dan segala biaya yang dapat diatribusikan
langsung
4. Pertukaran asset : Nilai wajar, kecuali tidak memiliki subtansi komersial
ataupun nilai asset tidak dapat diukur dengan andal. Apabila tidak dapat
diukur nilai wajarnya, maka diukur pada jumlah tercatat asset diserahkan
5. Goodwill yang dihasilkan internal : Tidak boleh diakui sebagai asset
6. ATB dihasilkan internal
ATB dihasilkan secara internal
• Sulit untuk menilai ATB yang dihasilkan secara internal, antara lain :
1. Kesulitan untuk menentukan timbulnya aset yang dapat
diidentifikasi dan menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan
2. Kesulitan menentukan biaya perolehan aset tersebut secara handal
ATB dihasilkan secara internal
• Entitas harus mengklasifikasikan proses menghasilkan ATB menjadi 2
tahap :
1. Tahap penelitian atau riset
2. Tahap pengembangan.
Apabila entitas tidak dapat membedakan keduanya, maka seluruh biaya
seolah-olah dikeluarkan hanya di tahap penelitian.
ATB dihasilkan secara internal
• Tahap Penelitian
Kegiatan penelitian antara lain :
1. Kegiatan untuk memperoleh pengetahuan baru;
2. Pencarian, evaluasi dan seleksi final untuk penerapan atas
penemuan
3. Pencarian alternatif bahan baku, peralatan, dll
4. Perumusan desain, seleksi final kemungkinan alternatif
Entitas tidak mengakui ATB yang timbul dari penelitian, maka biayanya
diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
ATB dihasilkan secara internal
• Tahap Pengembangan
ATB yang timbul dari pengembangan diakui jika dan hanya jika :
a. Kelayakan teknis penyelesaian ATB tersebut sehingga aset dapat
digunakan/dijual;
b. Intesi untuk menyelesaikan ATB tersebut dan menggunakan atau
menjualnya
c. Kemampuan untuk menggunakan atau menjual ATB tersebut
d. Entitas menunjukkan adanya pasar untuk output ATB maupun ATB itu
sendiri, maupun kegunaan ATB tersebut jika digunakan internal
e. Tersedianya kecukupan sumber daya untuk menyelesaikan
pengembangan ATB
f. Kemampuan mengukur pengeluaran pengembangan ATB
ATB dihasilkan secara internal
Waktu pengeluaran dikapitalisasi
A B C
Riset Pengembangan
Dibebankan saat terjadi dan tidak dapat Dikapitalisasi sebagai aset tidak
diakui sebagai biaya perolehan ATB di berwujud = biaya perolehan
kemudian hari
√ Model Revaluasi
Nilai Wajar (pada tgl revaluasi)– (Akumulasi Amortisasi + Akumulasi
Rugi Penurunan Nilai, setelah tanggal revaluasi)
UMUR MANFAAT
ATB dengan Umur Manfaat ATB dengan Umur
Terbatas Manfaat Tidak Terbatas
• Nilai terpulihkan = Mana yang lebih besar antara Nilai wajar setelah
dikurangi ongkos menjual dengan Nilai kini arus kas masa depan aset
PENGHENTIAN DAN PELEPASAN
• ATB dihentikan pengakuannya jika :
a. Dilepas;
b. Saat tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang
diperkirakan
• Keuntungan (dan kerugian) diakui di Laporan Laba Rugi
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan Umum :
• Aset yang dihasilkan internal dengan yang lainnya
• Masa manfaat terbatas atau tak terbatas
• Metode amortisasi
• Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi dengan akumulasi
penurunan nilai pada awal dan akhir periode
• Unsur – unsur dalam laporan pendapatan komprehensif
• Penambahan, Penurunan, kerugian penurunan nilai, amortisasi yang
diakui, perubahan lainnya pada jumlah tercatat selama periode.
PENGUNGKAPAN
• Untuk aset tak berwujud tak terbatas
• Jumlah tercatat
• Alasan yang mendukung masa manfaat tak terbatas
• Untuk yang menggunakan model revaluasi
• Tanggal efektif revaluasi
• Jumlah tercatat yang direvaluasi
• Jumlah tercatat yang diakui apabila diukur dengan metode biaya
• Jumlah surplus revaluasi awal dan akhir periode
• Metode dan asumsi dalam mengestimasi nilai wajar aset
• Nilai keseluruhan biaya riset dan pengembangan yang diakui sebagai
biaya selama periode
PSAK 68:
PENGUKURAN NILAI WAJAR
TUJUAN:
• Mendefinisikan nilai wajar (fair value)
PENGUNGKAPAN
• Aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 24: Imbalan Kerja;
• Investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18:
Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya; dan
• Aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai
dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
PENGUKURAN
• DEFINISI HARGA WAJAR
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bhawa liabilitas keuangan atau, liabilitas non
keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri (contohnya kepemilikan saham
yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada
pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik
entitas sendiri mengasumsikan :
a) Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan
(transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan
diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran.
b) Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang
menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait
dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri
pada tanggal pengukuran.
LIABILITAS DAN INSTRUMEN EKUITAS
YANG DIMILIKI PIHAK LAIN SEBAGAI ASET
Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
berdasarkan eksposur netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas
diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur
nilai wajar. (PAR. 48)
Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai
berikut:
a.Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur neto entitas
terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko
manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi;
b.Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas
keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalamPSAK 7:
c.Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.
TEKNIK PENILAIAN
Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan
dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar,
memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
• Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar,
pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan penghasilan.
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan
secara konsisten.
INPUT PADA TEKNIK PENILAIAN
PRINSIP UMUM
Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai
kedua hal sebagai berikut:
a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau tidak
berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik
penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut.
b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat
diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau
penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut:
a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan;
b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan;
c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan
d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk mengevaluasi
informasi kuantitatif yang diungkapkan.