Anda di halaman 1dari 65

CASE 1

 REVALUATION LAND
 INVENTORY

NPM NAMA
2106672160 Muhammad Dhika Aditya Subarkah

2106672204 Nimas Kusudiatmi Arumastuti

2106672236 Orchidia Naba Rabbani


Issue 1 – Revaluation Land
PT Vendi Group membeli sebidang tanah seharga Rp15 miliar pada tahun 20X3 untuk penyimpanan bahan
bangunan. Pada tahun 20X4 area yang berdekatan dengan lahan tersebut diidentifikasi sebagai lokasi
pengembangan pusat perbelanjaan baru. PT Vendi Group melakukan revaluasi tanah menjadi Rp 80 miliar pada
31 Des 20X4 karena potensi pengembangan yang baru diakuisisi. Tidak ada pajak tangguhan yang diberikan
sehubungan dengan surplus revaluasi. Selama tahun 20X5, kampanye protes oleh penduduk setempat
mengakibatkan dewan lokal mencabut izin untuk pengembangan komersial, dan pada tanggal 31 Des 20X5 tanah
tersebut direvaluasi menjadi Rp30 Miliar. Saat itu, sebagian besar area digunakan untuk penyimpanan, dengan
sebagian kecil dipagari untuk parkir oleh personel.
Issue
1. Jelaskan perlakuan akuntansi yang benar atas tanah tersebut sejak dibeli pada tahun 20X3
2. Tetapkan entri jurnal yang diperlukan untuk mencerminkan perlakuan akuntansi yang Anda rekomendasikan

Jawab:
1. Tanah memiliki Kriteria memenuhi 3 persyaratan sebagai asset tetap menurut PSAK 16 yaitu:
• Umur yang panjang atau permanen
• Berwujud karena mempunyai bentuk fisik
• Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual sebagai bagian dari operasional
Pengukuran awal nilai tanah berdasarkan biaya perolehan sebesar:
• Harga beli tahun 20X3 sebesar Rp 15 miliar
• Biaya pengurusan hak tanah (tidak dijelaskan dalam case)
• Biaya perataan tanah (tidak dijelaskan dalam case)
Pengukuran nilai tanah menggunakan fair value setelah Pengakuan Awal menurut PSAK 13:
• Menggunakan nilai wajar
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Tidak ada penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

Atas kenaikan dan penurunan nilai tanah Perusahaan melakukan Revaluasi menurut PSAK 16, hal ini untuk
memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Surplus / Rugi
revaluasi diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

2. Entri Jurnal
01.01.20X3
Dr. Aset Tetap - Tanah Rp 15.000.000.000
Cr. Kas Rp 15.000.000.000

31.12.20X4
Dr. Aset Tetap – Tanah Rp 65.000.000.000
Cr. Keuntungan yang belum direalisasi Rp 65.000.000.000

31.12.20X5
Dr. Kerugian yang belum direalisasi Rp. 50.000.000.000
Cr. Aset Tetap – Tanah Rp 50.000.000.000
Issue 2 - Inventory
• Wol adalah bahan utama yang digunakan oleh PT Vendi untuk pembuatan karpet khusus.
Persediaan wol pada tanggal 31 Desember 20X5 memiliki biaya pembelian sebesar Rp60 juta,
namun hanya memiliki nilai realisasi bersih sebesar Rp20 juta. Atas dasar bahwa PT Vendi tidak
bermaksud untuk melepaskan wol tersebut, maka persediaan tersebut telah dimasukkan dalam
laporan keuangan senilai Rp45 juta. Diyakini bahwa hal ini sebagian mencerminkan penurunan nilai
wol, tetapi juga memperhitungkan niat untuk mempertahankan inventaris untuk digunakan dalam
proses produksi. Diharapkan bahwa karpet yang sudah jadi, di mana wol akan dimasukkan, dapat
dijual dengan margin keuntungan yang wajar.

Issue :
1. Accounting Treatment pada 31 Des 20X5, dan alasannya
2. Jurnal Entry

Jawab:
1. Paragraf 9 PSAK 14, Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan
nilai realisasi neto
2. Jurnal Entry
31 Des 20X5
Dr. Persediaan Rp 20.000.000
Dr. Kerugian Rp 40.000.000
Cr. Kas Rp 60.000.000

Jurnal Entry
31 Des 20X5
Dr. Persediaan Rp 20.000.000
Dr. Kerugian penurunan nilai atas cadangan persediaan Rp 40.000.000
Cr. Kas Rp 60.000.000

1 Jan 20X5
Dr. Cadangan kerugian Penurunan Nilai Rp 40.000.000
Cr. Kerugian penurunan nilai atas cadangan persediaan Rp 40.000.000
END SLIDE
PSAK 13 & 16
PSAK 13 Properti Investasi
PSAK 16 Aset Tetap

NPM NAMA
2106672160 Muhammad Dhika Aditya Subarkah

2106672204 Nimas Kusudiatmi Arumastuti

2106672236 Orchidia Naba Rabbani


 PSAK 13 Properti Investasi
PSAK 13 (REVISI 2011): PROPERTI INVESTASI
PSAK 13 (Revisi 2011) : Properti PSAK 30 (Revisi 2007) : Properti
Perihal
Investasi Investasi
Tidak mengatur definisi tentang Mengatur definisi tentang penghentian
Definisi penghentian pengakuan pengakuan

Pengakuan awal Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan
properti investasi perlakuannya mengacu ke PSAK 16: Aset
dalam proses Tetap sampai properti investasi selesai
pebangunan dan dibangun.
pengembangan
Jika entitas memilih menggunakan metode tidak diatur
Ketidakmampuan nilai wajar, maka properti investasi dalam
menetapkan nilai proses pembangunan dan pengembangan:
wajar yang andal - Diukur pada harga perolehan sampai
nilai wajarnya dapat ditentukan secara
andal atau sampai proses
pembangunan dan pengembangan
selesai (mana yang lebih dahulu)
- Pada pengakuan awal langsung dapat
diukur sebesar nilai wajarnya jika dapat
ditentukan secara andal
Tujuan
1. Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait.
2. Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi.
Lingkup
PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee;
4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan
6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.
PSAK ini tidak berlaku untuk:
1. Aset biologis
2. Hak penambangan dan reservasi tambang.

Klasifikasi Properti Investasi: Syarat memenuhi


klasifikasi Properti
investasi
Tanah/Bangunan yang dikuasai atau lessee melalui sewa
Tujuan Penggunaan pembiayaan, untuk menghasilkan sewa atau kenaikan nilai.
Tidak digunakan untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administrative, atau
Jenis Kepemilikan
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Klasifikasi Properti Investasi:
Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti
investasi dan sebagian lain TIDAK memenuhi kriteria
properti investasi.
Jika dua bagian tersebut:

Dapat dijual Tidak dapat dijual


terpisah terpisah
Dicatat terpisah Properti adalah properti investasi
hanya jika bagian yang bukan
properti investasi jumlahnya tidak
signifikan

ENTITAS MEMILIKI PROPERTI YANG DISEWAKAN KEPADA, DAN DIGUNAKAN OLEH, INDUK ATAU ANAK
PERUSAHAAN LAIN, MAKA :
Consolidated
 properti bukan properti investasi dalam laporan keuangan konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri dalam
perspektif grup.

Individual
 Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor mengakui sebagai properti investasi dalam laporan
keuangan individualnya.
Contoh Properti Investasi

1. Tanah/Bangunan yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan
bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
2. Tanah/Bangunan yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan
belum ditentukan.
3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas dan disewakan kepada pihak lain melalui satu
atau lebih sewa operasi.
4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi
5. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan
digunakan sebagai properti investasi.

Contoh Yang Bukan Properti Investasi


1. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari atau
sedang dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual  Persediaan
Properti (lihat· PSAK 14)
2. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga
 kontrak konstruksi
3. Properti yang digunakan sendiri ,termasuk properti yang dikuasai untuk digunakan di
masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang dimilik untuk
pengembangan di masa depan dan penggunaan selanjutnya sebagai properti yang
digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan
4. Properti dalam proses konstruksi atau pengembanganyang di masa depan
digunakan sebagai properti investasi.
5. Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.
Pengakuan & Pengukuran
1. Sebesar Biaya Perolehan
2. Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan dikelompokkan sebagai properti
investasi yang harus dicatat sebagai sewa pembiayaan seperti diatur paragraph 16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal
ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
 nilai wajar dan
 nilai kini dari Pembayaran sewa minimum.

Pengukuran Kembali:
Jenis Properti Pengukuran

Dikuasai dalam sewa operasi yang diklasifikasikan sebagai properti Fair Value Model
Investasi
Nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal atas dasar Cost Model
berkelanjutan
Menjadi agunan kewajiban yang menghasilkan imbalan yang terkait Pilih salah satu model (FairValue / Cost Model)
langsung dengan nilai wajar/ imbalan yang diperoleh/ asset
tertentu yang termasuk properti investasi

FAIR VALUE MODEL (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan • Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi pada periode terjadinya. laba rugi atau ekuitas.

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara


• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal
reguler.
neraca.
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
Properties held to earn rental or
capital appreciation or both?

Any property held under operating


lease?

Use PSAK 13 to account for one or


more such properties?

Properties not under Properties under


PSAK 13 PSAK 13

Not within PSAK 13 Fair value model under Cost model under PSAK
PSAK 13 13
TRANSFER
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan,
yang ditunjukkan dengan:
Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi
a) Dimulainya penggunaan oleh Properti yang dimiliki
pemilik Properti Investasi sendiri
b) Dimulainya pengembangan untuk
dijual Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh Properti yang dimiliki
pemilik sendiri
b) Dimulainya sewa operasi ke pihak
lain Persediaan Properti Investasi
c) Berakhirnya pembangunan atau Akhir masa
pengembangan konstruksi

Pengukuran saat transfer tergantung Model yang digunakan


• Cost Model > tidak mengubah jumlah tercatat dan biaya property
• Fair Value > nilai Wajar
PELEPASAN
Dikeluarkan dari Neraca saat terjadinya:
1. Pelepasan atau
2. Tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan
Pencatatan Laba atau rugi ditentukan dari selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback)

PENURUNAN NILAI
Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi, Pembelian atas Properti adalah peristiwa ekonomi
terpisah dan dicatat secara terpisah:
• Penurunan nilai > PSAK 48
• Penghentian atau pelepasan > PSAK 13
• Kompensasi dari pihak ketiga > diakui sebagai piutang > laporan laba rugi
• Biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai penggantian > PSAK 13
Properti Investasi
Ya Tidak
Dimiliki<=1 Tahun
Investasi
Investasi Lancar Jangka Panjang
Ya Disewakan
Disusutkan Tidak

Ya Digunakan Sendiri
T idak

Dijual Tidak Disusutkan


 PSAK 16 Aset Tetap
SIFAT ASET TETAP
Ya
Aset Tetap
Aset tetap mempunyai umur yang panjang
atau permanen.
Beban / Biaya
Tidak
• Dimiliki atau digunakan
Ya
Aset Tetap • Lebih dari satu periode
Aset tetap berwujud karena mempunyai • Tidak berlaku untuk Hak penambangan Reservasi tambang
bentuk fisik.
Aset tak berwujud
Tidak

Ya
Aset Tetap
Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan
tidak untuk dijual sebagai bagian dari Tidak
Persediaan
operasional.

Tidak Investasi

Biaya Perolehan KAPITALISASI


 Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang. Biaya dikapitalisasi jika memenuhi kriteria :
 Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di • Terjadi dari transaksi masa lalu
masa mendatang. • Dapat diidentifikasi dan memiliki manfaat di masa mendatang
• Memiliki kendali atas manfaat di masa depan dari aset tersebut
Alokasi / Depresiasi
proses membebankan biaya yang dikapitalisasi pada periode di mana aset
tersebut memberikan manfaat. Ditentukan oleh:
1. Masa manfaat/keekonomian asset
2. Nilai
3. Metode alokasi/Depresiasi

Pengakuan Aset tetap Materialitas:


 Ukuran entitas
Biaya Perolehan harus diakui ketika
1. Memiliki Manfaat Ekonomis  Relevansi informasi bagi pengguna
2. Dapat diukur secara handal dan bersifat materialitas, tidak material >  Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan aset tetap dan
Beban manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
 Konsekuensi ekonomis:
Semakin tinggi batas materialitas  pengeluaran akan dicatat sebagai beban, efeknya:
 laba akan kecil
 administrasi pencatatan aset lebih mudah
 Tidak diinventarisir > aset tidak terawat

KEWAJIBAN
Biaya setelah Biaya Perolehan Awal
• Biaya Perawatan/perbaikan > Revenue Expenditure > Beban CAPITAL EXPENDITURE ASET EKUITAS
Pemeliharanaa> Laba/rugi
PEMILIK
• Penggantian asset > merubah (menambah/mengurangi) nilai asset
• Inspeksi Signifikan > masuk dalam nilai Aset Laba bersih
• Penambahan Aset > Capex
1. Biaya awal BEBAN PENDAPATAN
2. Penambahan
3. Peningkatan
4. Perbaikan luar biasa

REVENUE Perbaikan dan


EXPENDITURE pemeliharaan normal
dan rutin
Komponen Biaya Perolehan
a) Harga Perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian
dan potongan lain

b) Biaya-biaya yang dapat distribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan:
• Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.

• Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;


• Biaya handling dan penyerahan awal;

• Biaya perakitan dan instalasi

• Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)
• Komisi profesional

c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar, kecuali:
1. Tidak memiliki substansi komersial
2. Tidak dapat diukur nilai wajarnya

Pengukuran Aset setelah Pengakuan Awal


Entitas harus memilih antara:

Cost Model  Sebagai kebijakan akuntansinya,


- Biaya perolehan dikurangi
- Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset dan
 Menerapkan kebijakan tersebut
Revaluation Model terhadap seluruh aset tetap
- Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, dikurangi
- Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset
dalam kelompok yang sama.
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka:


1. Jika meningkat akibat revaluasi, > dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
To Equity
(Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment.) directly
2. Jika menurun akibat revaluasi, > laporan laba rugi.
(Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba.) Negative to
P/L
PENYUSUTAN ASET TETAP
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan saat digunakan atau karena
kapasitasnya saat digunakan. cuaca.
Kehilangan kapasitas produksi ini diakui sebagai
Beban Depresiasi. Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada
Depresiasi  alokasi biaya perolehan tingkat yang diharapkan.

 Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan


– Pada saat aset berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi
siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
(Biaya Perolehan – Nilai Sisa = Biaya Penyusutan)
 Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan
1. Nilai residu Direview min setiap tahun – Aset dihentikan pengakuannya.
2. Umur manfaat  Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh
3. Metode Penyusutan (SL, DB, UoP) sekaligus.

PENGEHENTIAN PENGAKUAN
Dihentikan pengakuannya , saat:
1. Dilepaskan
2. Tidak ada manfaat ekonomis masa depan
Laba/rugi yang timbul akibat pelepasan dicatat sebagai pendapatan/kerugian lain - lain
PSAK 19
ASET TAK BERWUJUD
PSAK 19-ASET TAK BERWUJUD
• PSAK ini diterapkan untuk pengeluaran iklan, pelatihan, perintisan
usaha, penelitian dan pengembangan yang diarahkan untuk
mengembangkan suatu pengetahuan. (Walaupun produk yang
dihasilkan adalah subtansi fisik namun komponen aset tak
berwujudnya adalah pengetahuan yang terkandung dalam aset
tersebut.
• Dalam hal sewa pembiayaan dimana objek sewanya berupa aset tak
berwujud seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip,
paten dah hak cipta, perlakuannya berdasarkan PSAK ini
Definisi Aset Tak Berwujud

Pengendalian atas Adanya manfaat


Keterindetifikasian ekonomik di masa
sumberdaya
depan
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
• Pengakuan
Memenuhi syarat :
1. Definisi aset tak berwujud (Keteridentifikasian, Pengendalian, dan
Manfaat Ekonomik di masa depan)
2. Kriteria pengakuan
• Kemungkinan besar entitas akan mendapatkan manfaat ekonomis
masa depan dari aset tersebut
• Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Biaya-biaya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diatas maka
diakui sebagai beban.

Sedangkan untuk aset tak berwujud, pada awalnya akan diakui sebesar
biaya perolehannya.
PEROLEHAN ATB
• ATB dapat diperoleh melalui berbagai cara antara lain :
1. Perolehan terpisah : memperhitungkan harga beli dan biaya terkait
langsung
2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis : nilai wajar
3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah : Diakui pada nilai wajar atau
pada nilai nominalnya dan segala biaya yang dapat diatribusikan
langsung
4. Pertukaran asset : Nilai wajar, kecuali tidak memiliki subtansi komersial
ataupun nilai asset tidak dapat diukur dengan andal. Apabila tidak dapat
diukur nilai wajarnya, maka diukur pada jumlah tercatat asset diserahkan
5. Goodwill yang dihasilkan internal : Tidak boleh diakui sebagai asset
6. ATB dihasilkan internal
ATB dihasilkan secara internal
• Sulit untuk menilai ATB yang dihasilkan secara internal, antara lain :
1. Kesulitan untuk menentukan timbulnya aset yang dapat
diidentifikasi dan menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan
2. Kesulitan menentukan biaya perolehan aset tersebut secara handal
ATB dihasilkan secara internal
• Entitas harus mengklasifikasikan proses menghasilkan ATB menjadi 2
tahap :
1. Tahap penelitian atau riset
2. Tahap pengembangan.
Apabila entitas tidak dapat membedakan keduanya, maka seluruh biaya
seolah-olah dikeluarkan hanya di tahap penelitian.
ATB dihasilkan secara internal
• Tahap Penelitian
Kegiatan penelitian antara lain :
1. Kegiatan untuk memperoleh pengetahuan baru;
2. Pencarian, evaluasi dan seleksi final untuk penerapan atas
penemuan
3. Pencarian alternatif bahan baku, peralatan, dll
4. Perumusan desain, seleksi final kemungkinan alternatif
Entitas tidak mengakui ATB yang timbul dari penelitian, maka biayanya
diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
ATB dihasilkan secara internal
• Tahap Pengembangan
ATB yang timbul dari pengembangan diakui jika dan hanya jika :
a. Kelayakan teknis penyelesaian ATB tersebut sehingga aset dapat
digunakan/dijual;
b. Intesi untuk menyelesaikan ATB tersebut dan menggunakan atau
menjualnya
c. Kemampuan untuk menggunakan atau menjual ATB tersebut
d. Entitas menunjukkan adanya pasar untuk output ATB maupun ATB itu
sendiri, maupun kegunaan ATB tersebut jika digunakan internal
e. Tersedianya kecukupan sumber daya untuk menyelesaikan
pengembangan ATB
f. Kemampuan mengukur pengeluaran pengembangan ATB
ATB dihasilkan secara internal
Waktu pengeluaran dikapitalisasi
A B C

Riset Pengembangan

Dibebankan saat terjadi dan tidak dapat Dikapitalisasi sebagai aset tidak
diakui sebagai biaya perolehan ATB di berwujud = biaya perolehan
kemudian hari

A menunjukkan waktu Tahap Pengembangan dimulai


B menunjukkan waktu Kriteria Pengakuan terpenuhi
C menunjukkan Tanggal aset baru hasil pengembangan siap
digunakan
11
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
√ Model Biaya
Biaya Perolehan – (Akumulasi Amortisasi + Akumulasi Rugi Penurunan
Nilai)

√ Model Revaluasi
Nilai Wajar (pada tgl revaluasi)– (Akumulasi Amortisasi + Akumulasi
Rugi Penurunan Nilai, setelah tanggal revaluasi)
UMUR MANFAAT
ATB dengan Umur Manfaat ATB dengan Umur
Terbatas Manfaat Tidak Terbatas

- Analisis faktor relevan


- Jangka Waktu atau Jumlah Produksi
- Tidak ada batas yang terlihat pada
atau Jumlah Unit serupa yang
saat ini atas periode aset diperkirakan
dihasilkan selama masa manfaat.
menghasilkan arus kas neto untuk
- Diamortisasi
entitas.
AMORTISASI ATB dengan Masa Manfaat
Terbatas
• Pada ATB dengan Masa Manfaat Terbatas
- Dimulai saat aset tersedia untuk digunakan
- Dihentikan pada waktu yang lebih dulu antara ketika aset digolongkn
sebagai tersedia untuk dijual atau tanggal ketika aset dihentikan
pengakuannya
- Metode harus menggambarkan pola konsumsi atas manfaat aset

Dr. Beban Amortisasi xxx


Cr. Aset (atau akumulasi amortisasi) xxx
AMORTISASI ATB dengan Masa Manfaat
Terbatas
• Nilai Residu
- Di review setiap akhir periode
- Perubahan nilai residu diperhitungkan sebagai perubahan estimasi
akuntansi
ATB dengan Masa Manfaat tidak Terbatas
- Tidak ada amortisasi
- ATB dapat diuji dengan membandingkan jumlah terpulihkan dengan
jumlah tercatatnya, setiap tahun dan kapanpun ada indikasi ATB
mengalami penurunan nilai.
- Masa manfaat ATB ditelaah setiap periode
- Masa manfaat tidak terbatas dapat menjadi terbatas apabila terdapat
perubahan estimasi akuntansi atau adanya indikasi kemungkinan aset
mengalami penurunan nilai.
RUGI PENURUNAN NILAI

Rugi Penurunan Nilai = Nilai tercatat – Nilai terpulihkan

• Nilai terpulihkan = Mana yang lebih besar antara Nilai wajar setelah
dikurangi ongkos menjual dengan Nilai kini arus kas masa depan aset
PENGHENTIAN DAN PELEPASAN
• ATB dihentikan pengakuannya jika :
a. Dilepas;
b. Saat tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang
diperkirakan
• Keuntungan (dan kerugian) diakui di Laporan Laba Rugi
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan Umum :
• Aset yang dihasilkan internal dengan yang lainnya
• Masa manfaat terbatas atau tak terbatas
• Metode amortisasi
• Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi dengan akumulasi
penurunan nilai pada awal dan akhir periode
• Unsur – unsur dalam laporan pendapatan komprehensif
• Penambahan, Penurunan, kerugian penurunan nilai, amortisasi yang
diakui, perubahan lainnya pada jumlah tercatat selama periode.
PENGUNGKAPAN
• Untuk aset tak berwujud tak terbatas
• Jumlah tercatat
• Alasan yang mendukung masa manfaat tak terbatas
• Untuk yang menggunakan model revaluasi
• Tanggal efektif revaluasi
• Jumlah tercatat yang direvaluasi
• Jumlah tercatat yang diakui apabila diukur dengan metode biaya
• Jumlah surplus revaluasi awal dan akhir periode
• Metode dan asumsi dalam mengestimasi nilai wajar aset
• Nilai keseluruhan biaya riset dan pengembangan yang diakui sebagai
biaya selama periode
PSAK 68:
PENGUKURAN NILAI WAJAR
TUJUAN:
• Mendefinisikan nilai wajar (fair value)

• Menetapkan suatu kerangka pengukuran nilai wajar

• Mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar


RUANG LINGKUP
Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau
mengizinkan pengukuran atau pengungkapan mengenai nilai wajar (dan
pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual (fair
value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan
mengenai pengukuran tersebut),
RUANG LINGKUP - PENGECUALIAN
PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN
• Transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis
Saham;
• Transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan
• Pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai
wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai
(value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset

PENGUNGKAPAN
• Aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 24: Imbalan Kerja;
• Investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18:
Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya; dan
• Aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai
dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
PENGUKURAN
• DEFINISI HARGA WAJAR

Harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau


harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran
ASET ATAU LIABILITAS

• Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas


tertentu.
• Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan
karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan
memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan
harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Karakteristik tersebut misalnya :
– kondisi dan lokasi aset; dan
– pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan
aset.
TRANSAKSI

• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau


liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara
pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas
pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini.

• Nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual


aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
– di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut;
atau
– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan
(most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.
PELAKU PASAR

• Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan


asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga
aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.

• Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum,


mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk:
– Aset dan liabilitas
– Pasar utama
– Pelaku pasar yang akan melakukan transasi
HARGA

• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk


menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di
pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan)
pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat
ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga
tersebut dapat diobservasi secara langsung atau
diestimasi menggunakan teknik penilaian lain.
PENERAPAN ASET NON-KEUANGAN
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best Used)
Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku
pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest and best use) atau dengan
menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan:


• Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible)
memperhitungkan karakteristik fisik aset
• Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible)
memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan aset.
• Pengunaan yang layak secara keuangan (financially feasible)
PREMIS PENILAIAN UNTUK ASET NONKEUANGAN

Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai


maksimum dengan melalui
• Penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai wajar adalah
didasarkan asumsi aset tersebut digunakan bersama aset atau liablitas lain:
– Kombinasi
– Aset pelengkap
– Relecan dari kelompok aset
• Melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah harga diterima
dalam transaksi menjual aset kepada pelaku pasar yang akan menggunakan
secara terpisah.
LIABILITAS DAN INSTRUMEN EKUITAS
MILIK ENTITAS SENDIRI

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bhawa liabilitas keuangan atau, liabilitas non
keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri (contohnya kepemilikan saham
yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada
pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik
entitas sendiri mengasumsikan :

a) Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan
(transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan
diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran.
b) Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang
menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait
dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri
pada tanggal pengukuran.
LIABILITAS DAN INSTRUMEN EKUITAS
YANG DIMILIKI PIHAK LAIN SEBAGAI ASET

Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau


instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak
tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset,
entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari
perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai aset
pada tanggal pengukuran.
LIABILITAS DAN INSTRUMEN EKUITAS
YANG DIMILIKI PIHAK LAIN SEBAGAI ASET

Dalam kasus tersebut pengukuran bisa dilakukan dengan cara berikut:


a. Menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item yang identik yang
dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia.
b. Jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat diobservasi,
seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk item yang identik yang dimiliki oleh
pihak lain sebagai aset.
c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia, maka menggunakan
teknik penilaian lain, seperti:
i. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang
memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku
pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset;
ii. pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga kuotasian
untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain
sebagai aset;
LIABILITAS DAN INSTRUMEN EKUITAS
YANG TIDAK DIMILIKI PIHAK LAIN SEBAGAI ASET

Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen


ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan
item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas
mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan
teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas
atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas.
RISIKO WANPRESTASI

• Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-


performance risk).
• Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas pada, risiko kredit
entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan).
• Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan sesudah pengalihan
liabilitas.
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen Ekuitas
Milik Entitas Sendiri
Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan liabilitas atau instrumen
ekuitas milik entitas sendiri baik secara implisit atau eksplisit tercakup dalam
input lain terhadap pengukuran nilai wajar.

Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktu-waktu


Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu
(demand feature) (contohnya giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang
terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah
tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.
PENERAPAN PADA ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
DENGAN POSISI SALING HAPUS DALAM RISIKO PASAR ATAU RISIKO
KREDIT PIHAK LAWAN

Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
berdasarkan eksposur netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas
diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur
nilai wajar. (PAR. 48)

Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai
berikut:
a.Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur neto entitas
terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko
manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi;
b.Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas
keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalamPSAK 7:
c.Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.
TEKNIK PENILAIAN
Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan
dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar,
memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

• Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar,
pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan penghasilan.
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan
secara konsisten.
INPUT PADA TEKNIK PENILAIAN

PRINSIP UMUM

• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar


memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang
relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.

• Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik aset atau


liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam transaksi
untuk aset atau liabilitas tersebut
HIRARKI NILAI WAJAR
21

Apakah ada harga kuotasian


Yes dalam pasar aktif untuk aset
No
atau liabilitas yang identik
(Level 1)

Gunakan nilai wajar Apakah ada input selain


pengukuran dengan Level 1 harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Harus digunakan tanpa
penyesuaian No
Yes

Gunakan input selain Gunakan input yang


Harga kuotasian yang bukan berdasarkan
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi dapat diobservasi baik harga pasar yang

pasar dan informasi publik lainnya secara langsung atau tidak dapat diobservasi.
Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran, langsung, pengukuan ‡ Level 3
proyeksi), harus disesuaikan jika Level 2
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
21
SOURCE: https://slidetodoc.com/psak-68-fair-value-psak-terkait-nilai-wajar/
PENGUNGKAPAN

Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai
kedua hal sebagai berikut:
a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau tidak
berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik
penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut.
b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat
diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau
penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.

Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut:
a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan;
b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan;
c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan
d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk mengevaluasi
informasi kuantitatif yang diungkapkan.

Anda mungkin juga menyukai