Anda di halaman 1dari 22

PROPERTI INVESTASI

Pertemuan ke-9
Kelas Akuntansi Keuangan 1

Fakultas Ekonomi & Bisnis


Universitas Indonesia

1
PROPERTI INVESTASI

Properti Investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari
suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau
lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
a) Digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administrastif, atau
b) Dijual dalam kegiatan usaha sehari-
hari.

2
CONTOH PROPERTI INVESTASI

• Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai


dan bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha
sehari-hari.
• Tanah yang dikuasasi saat ini yang penggunaannya di masa depan
belum ditentukan.
• Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas
melalui sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi.
• Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk
disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa
operasi.
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan
yang di masa depan digunakan sebagai properti investasi

3
BUKAN PROPERTI INVESTASI

• Properti yang dimasudkan untuk dijual


dalam kegiatan sehari-hari atau sedang
Persediaan
dalam pembangunan atau pengembangan
untuk dijual.
• Properti dalam proses pembangunan atau Aset konstruksi
pengembangan atas nama pihak ketiga.
• Properti yang digunakan sendiri. Aset Tetap

• Properti yang disewakan kepada entitas


Diakui sebagai aset lessee
lain dengan cara sewa pembiayaan.

4
KLASIFIKASI SEBAGAI PROPERTI INVESTASI

Properti sebagian digunakan untuk properti investasi dan


sebagian lainnya digunakan bukan sebagai properti investasi.
atau disewakan secara terpisah melalui sewa
Jika dapat dijual pembiayaan
terpisah
 entitas harus mencatat properti secara terpisahan entity

Tidak dapat  properti tersebut merupakan properti investasi jika sebagian


dijual terpisah lainnya yang digunakan bukan sebagai properti investasi tidak
signifikan

5
KLASIFIKASI SEBAGAI PROPERTI INVESTASI

Entitas yang menyewakan properti


memberikan tambahan jasa kepada penghuni
properti:

 Jika tambahan jasa tidak signifikan, maka


properti yang disewakan dicatat sebagai
properti investasi.
 Jika tambahan jasa signifikan, maka
properti yang disewakan tidak
memenuhi sebagai properti investasi.

6
PENGAKUAN AWAL

Properti investasi diakui sebagai aset jika


dan hanya jika:

Besar kemungkinan
manfaat ekonomis di masa
depan dari aset yang
tergolong properti
investasi akan mengalir
ke dalam entitas, dan

du Biaya perolehan properti


investasi dapat diukur
a kriteria dengan andal.
kapitalisasi
7
PENGUKURAN PADA SAAT PENGAKUAN AWAL

Properti investasi pada pengakuan awal diukur sebesar biaya


perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal.

Definisi biaya perolehan PROPERTI INVESTASI


sama dengan biaya perolehan ASET TETAP

Biaya yang dapat


diatribusikan
Harga perolehan secara langsung Dismantling cost

8
PENGUKURAN SELANJUTNYA

Model pengukuran untuk properti investasi: Model Biaya

Model Nilai Wajar

Perlakuan akuntansi dalam model biaya


mengacu pada MODEL BIAYA untuk
ASET TETAP.

9
PENGUKURAN SELANJUTNYA

Model Nilai Wajar

• Nilai wajar investasi harus


mencerminkan
properti kondisi pasar pada
tanggal neraca.
• Properti investasi yang diukur dengan
model nilai wajar tidak disusutkan.
• Laba atau rugi yang timbul dari
perubahan nilai wajar atas properti
investasi harus diakui dalam laporan laba
rugi pada periode terjadinya.

10
CONTOH PENGUKURAN SELANJUTNYA

Pada 1 Januari 2009, PT. ABC membeli sebuah bangunan untuk disewakan
kepada pihak ke-3. Biaya perolehan bangunan tersebut adalah Rp320.000.000.
Perusahaan memperkirakan masa manfaat dari bangunan tersebut adalah 20 tahun
dan nilai sisanya sebesar Rp20.000.000. Nilai wajar bangunan tersebut per 31
Desember 2009 adalah Rp325.000.000.

Jurnal pembelian bangunan – 1 Januari 2009

Akun Debit Kredit


Properti Investasi 320.000.000
Kas 320.000.000

11
CONTOH PENGUKURAN SELANJUTNYA
MODEL BIAYA

Jurnal penyusutan – 31 Desember


2009
Akun Debet Kredit
Beban penyusutan – Properti Investasi 15.000.000
Akumulasi Penyusutan – Properti Investasi 15.000.000

Nilai Properti Investasi per 31 Desember


2009
Akun Jumlah

Properti Investasi 320.000.000


Akumulasi Penyusutan – Properti Investasi (15.000.000)
Nilai Tercatat 305.000.000

12
CONTOH PENGUKURAN SELANJUTNYA
MODEL NILAI WAJAR

Jurnal penyesuaian terhadap nilai wajar – 31 Desember


2009 Akun Debet Kredit
Properti Investasi 5.000.000
Laba Penyesuaian Nilai Wajar 5.000.000

Laba Rugi

Nilai Properti Investasi per 31


Desember 2009
Akun Jumlah
Properti Investasi 325.000.000

13
MODEL NILAI WAJAR VS MODEL
REVALUASI
Fair value model Revaluation model
• Refers to fair value

14
TRANSFER PROPERTI INVESTASI
Transfer dari atau ke properti investasi dikarenakan perubahan penggunaan.
Perubahan penggunaan Transfer dari properti investasi
a) Dimulainya penggunaan oleh
pemilik Aset Tetap
Properti Investasi
b) Dimulainya pengembangan untuk Persediaan
dijual

Perubahan penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh
Aset Tetap
pemilik

b) Dimulainya sewa operasi ke Properti Investasi


Persediaan
pihak lain

Pengukuran pada saat transfer? Tergantung model yang digunakan……


15
TRANSFER PROPERTI INVESTASI

Ketika entitas menggunakan  Model Biaya

– transfer tidak mengubah nilai tercatat dari properti


yang ditransfer, dan
– transfer tidak mengubah nilai perolehan properti
untuk tujuan pengukuran atau pengungkapan.

16
TRANSFER DARI PROPERTI INVESTASI

Perubahan penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh
pemilik Aset Tetap
Properti Investasi
b) Dimulainya pengembangan untuk Persediaan
dijual
Model Nilai Wajar

Untuk properti investasi yang dicatat pada nilai wajar dan kemudian dialihkan
menjadi properti yang digunakan sendiri dan persediaan:
 akuntansi selanjutnya mengacu PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK
14: Persediaan
 biaya perolehan bawaan (deemed cost) sebagai nilai wajar pada tanggal
perubahan penggunaan.

17
TRANSFER KE PROPERTI INVESTASI
Transfer dari aset tetap/ persediaan ke properti investasi yang akan dicatat
menggunakan model nilai wajar.
Model Nilai
Wajar
Aset Tetap Properti Investasi
• Entitas menerapkan PSAK 16: Aset Tetap sampai dengan  Surplus revaluasi aset tetap
tanggal terakhir perubahan penggunaannya. dibekukan (frozen) selama
• Entitas memperlakukan perbedaan antara jumlah tercatat properti ditransfer menjadi
berdasarkan PSAK 16 dan nilai wajar dengan cara yang
properti investasi
sama dengan revaluasi PSAK 16.

Persediaan Properti Investasi  Perbedaan nilai wajar


properti pada tanggal
tersebut dan jumlah
tercatatnya diakui dalam
laba rugi
18
CONTOH TRANSFER
GV has adopted IAS 40 and stated its investment
properties at fair value even the properties are held
under operating leases.
On 1 Mar. 2008, freehold property B stated at revalued
amount of $1 million (originally used as its own office) has
been leased out to derive rental income.
Revaluation surplus recognised for B was $300,000 while
B’s fair value at that date should be $1,200,000.

What is the accounting implication on the


decision?

sumber: Lam & Law


(2008)

19
CONTOH TRANSFER
Property B would be reclassified as investment property.
In accordance with IAS 40, GV should apply IAS 16 on B up to the date of change in use and treat
any difference at that date between its carrying amount under IAS 16, and its fair value in the same
way as a revaluation under IAS 16.
Thus, a revaluation surplus of $200,000 would be further recognised.
Total revaluation reserves would become $500,000 ($200,000 + $300,000)

The revaluation reserves of $500,000 would be frozen and accounted for in accordance with IAS 16
subsequently.
Dr Property, plant and equipment $200,000
Cr Revaluation reserves $200,000
To recognise the additional revaluation surplus.

Dr Investment property $1,200,000


Cr Property, plant and equipment $1,200,000
To reclassify the property from PPE to investment property.
20
PENGHENTIAN PENGAKUAN
• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya pada saat:
1. dilepaskan atau
2. ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak
memiliki manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari
pelepasannya.

• Keuntungngan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau


pelepasan properti investasi adalah selisih antara:
1. Hasil neto pelepasan dan
2. Jumlah nilai tercatat aset

Keuntungan atau kerugian tersebut harus diakui di laba rugi (kecuali


PSAK 30: Sewa mensyaratkan lain dalam jual dan sewa balik) pada
periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
21
TERIMA
KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai