Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PROPERTI INVESTASI
Definisi Properti Investasi

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) Nomor 17 tentang


Properti Investasi
Properti investasi adalah properti untuk menghasilkan pendapatan sewa
atau untuk meningkatkan nilai aset atau keduanya, dan tidak untuk:
a. digunakan dalam kegiatan pemerintahan, dimanfaatkan oleh
masyarakat umum, dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
atau untuk tujuan administratif; atau
b. dijual dan/ atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Properti investasi dikuasai untuk menghasilkan pendapatan sewa atau untuk
memperoleh kenaikan nilai, atau keduanya. Oleh karena itu, properti investasi
menghasilkan arus kas yang sebagian besar tidak bergantung pada aset lain yang
dikuasai oleh entitas. Hal ini membedakan properti investasi dari properti yang
digunakan sendiri (aset tetap).

2
Karakteristik BMN yang Memenuhi Kriteria Properti
Investasi

Tanah BMN yang intensi dalam jangka panjang untuk memperoleh


kenaikan nilai, dan bukan untuk dijual dan/atau diserahkan kepada
01 masyarakat atau entitas pemerintah lain dalam jangka pendek

02 Tanah BMN yang belum ditentukan penggunaannya di masa depan

BMN Gedung/Bangunan yang disewakan atau yang belum terpakai


03 tetapi tersedia untuk disewakan ke pihak lain melalui satu atau lebih
sewa operasi

BMN properti dalam proses pengembangan atau pengembangan di


04 masa depan digunakan untuk properti investasi

BMN properti yang digunakan sebagian untuk menghasilkan


05 pendapatan sewa atau kenaikan nilai dan sebagian lain digunakan
untuk operasional pemerintah, jika masing-masing bagian aset dapat
dijual dan ditatausakan secara terpisah
Karakteristik BMN yang Tidak Memenuhi Kriteria
Properti Investasi

BMN Properti untuk dijual dan/atau Properti dalam rangka bantuan sosial yg
menghasilkan pendapatan dibawah harga
diserahkan dalam rangka pelayanan
pasar
kepada masyarakat

Properti yang masih dalam proses Properti yang dimiliki untuk tujuan
strategis
pembangunan atau pengembangan atas
nama pihak ketiga

Properti yang tidak ditujukan untuk


Properti yang digunakan sendiri, termasuk
menghasilkan pendapatan sewa dan
properti yang dikuasai untuk digunakan di
peningkatan nilai tetapi sesekali
masa depan sebagai properti yang
disewakan
digunakan sendiri

BMN properti yang digunakan sebagian untuk


menghasilkan pendapatan sewa atau kenaikan nilai
Properti yang disewakan kepada entitas dan sebagian lain digunakan untuk operasional
lain dengan cara sewa pembiayaan pemerintah jika:
• masing-masing bagian aset tidak dapat dijual dan
ditatausakan secara terpisah; atau
• ditatausahakan terpisah dengan kriteria luasan area
bagian yang digunakan untuk kegiatan operasional
pemerintah, namun kurang dari sama dengan
sebesar 25% dari total luasan area.
PSAP 17 Properti Investasi

Pengakuan
Properti investasi diakui sebagai aset, jika:
1.Besar kemungkinan terdapat manfaat ekonomi yang akan mengalir ke entitas di
masa yang akan datang dari aset properti investasi; dan
2.Biaya perolehan atau nilai wajar properti investasi dapat diukur secara andal.

Pengukuran Saat Pengakuan Awal


1.Properti investasi diukur pada awalnya sebesar biaya perolehan.
2.Apabila properti investasi diperoleh dari transaksi non pertukaran, properti
investasi tersebut dinilai dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal perolehan.

5
PSAP 17 Properti Investasi
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
1.Properti investasi dinilai dengan metode biaya, yaitu sebesar nilai perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan.
2.Properti investasi, kecuali tanah, disusutkan dengan metode penyusutan sesuai
dengan PSAP yang mengatur aset tetap.
3.Penilaian Kembali atau revaluasi properti investasi pada umumnya tidak
diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut penilaian aset
berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.
4.Revaluasi atas properti investasi dapat dilakukan berdasarkan ketentuan
Pemerintah yang berlaku secara nasional.
5.Pada saat revaluasi, properti investasi dinilai sebesar nilai wajar berdasarkan
hasil revaluasi.

6
PSAP 17 Properti Investasi
Alih Guna
Alih guna ke atau dari properti investasi dilakukan jika:
1.Dimulainya penggunaan properti investasi oleh entitas, dialihgunakan dari properti
investasi menjadi aset tetap;
2.Dimulainya pengembangan properti investasi untuk dijual, dialihgunakan dari
properti investasi menjadi persediaan;
3.Berakhirnya pemakaian aset oleh entitas akuntansi akuntansi dan/atau entitas
pelaporan, dialihgunakan dari aset tetap menjadi properti investasi;
4.Dimulainya sewa operasi ke pihak lain, ditransfer dari persediaan menjadi properti
investasi.

Pelepasan
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika
properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki
manfaat ekonomi di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya.

7
Penyajian BMN Dampak Kebijakan Properti Investasi di
Neraca

Sebelum Sesudah

ASET ASET
Aset Lancar Aset Lancar
Persediaan Persediaan
Aset Tetap Aset Tetap
Tanah Tanah
Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Konstruksi dalam Pengerjaan Konstruksi dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Aset Konsesi Jasa Aset Konsesi Jasa
Akumulasi Penyusutan Aset Konsesi Jasa Akumulasi Penyusutan Aset Konsesi Jasa
Aset Lainnya Properti Investasi
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Properti Investasi
Aset Tak Berwujud Akumulasi Penyusutan Properti Investasi
Aset Lain-lain Aset Lainnya
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain

8
PSAP 17 Properti Investasi

Apakah properti Apakah properti


dijual/diserahkan dalam Tidak digunakan dalam Tidak
Mulai rangka pelayanan kegiatan Gunakan PSAP 17
kepada masyarakat pemerintahan Properti Investasi
dimanfaatkan oleh
masyarakat umum

Ya Ya

Gunakan PSAP 05 Persediaan Gunakan PSAP 07 Aset Tetap

9
TERIMA
KASIH 10

Anda mungkin juga menyukai