REPUBLIK INDONESIA
PROPERTI INVESTASI
Definisi Properti Investasi
2
Karakteristik BMN yang Memenuhi Kriteria Properti
Investasi
BMN Properti untuk dijual dan/atau Properti dalam rangka bantuan sosial yg
menghasilkan pendapatan dibawah harga
diserahkan dalam rangka pelayanan
pasar
kepada masyarakat
Properti yang masih dalam proses Properti yang dimiliki untuk tujuan
strategis
pembangunan atau pengembangan atas
nama pihak ketiga
Pengakuan
Properti investasi diakui sebagai aset, jika:
1.Besar kemungkinan terdapat manfaat ekonomi yang akan mengalir ke entitas di
masa yang akan datang dari aset properti investasi; dan
2.Biaya perolehan atau nilai wajar properti investasi dapat diukur secara andal.
5
PSAP 17 Properti Investasi
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
1.Properti investasi dinilai dengan metode biaya, yaitu sebesar nilai perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan.
2.Properti investasi, kecuali tanah, disusutkan dengan metode penyusutan sesuai
dengan PSAP yang mengatur aset tetap.
3.Penilaian Kembali atau revaluasi properti investasi pada umumnya tidak
diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut penilaian aset
berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.
4.Revaluasi atas properti investasi dapat dilakukan berdasarkan ketentuan
Pemerintah yang berlaku secara nasional.
5.Pada saat revaluasi, properti investasi dinilai sebesar nilai wajar berdasarkan
hasil revaluasi.
6
PSAP 17 Properti Investasi
Alih Guna
Alih guna ke atau dari properti investasi dilakukan jika:
1.Dimulainya penggunaan properti investasi oleh entitas, dialihgunakan dari properti
investasi menjadi aset tetap;
2.Dimulainya pengembangan properti investasi untuk dijual, dialihgunakan dari
properti investasi menjadi persediaan;
3.Berakhirnya pemakaian aset oleh entitas akuntansi akuntansi dan/atau entitas
pelaporan, dialihgunakan dari aset tetap menjadi properti investasi;
4.Dimulainya sewa operasi ke pihak lain, ditransfer dari persediaan menjadi properti
investasi.
Pelepasan
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika
properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki
manfaat ekonomi di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya.
7
Penyajian BMN Dampak Kebijakan Properti Investasi di
Neraca
Sebelum Sesudah
ASET ASET
Aset Lancar Aset Lancar
Persediaan Persediaan
Aset Tetap Aset Tetap
Tanah Tanah
Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Konstruksi dalam Pengerjaan Konstruksi dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Aset Konsesi Jasa Aset Konsesi Jasa
Akumulasi Penyusutan Aset Konsesi Jasa Akumulasi Penyusutan Aset Konsesi Jasa
Aset Lainnya Properti Investasi
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Properti Investasi
Aset Tak Berwujud Akumulasi Penyusutan Properti Investasi
Aset Lain-lain Aset Lainnya
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain
8
PSAP 17 Properti Investasi
Ya Ya
9
TERIMA
KASIH 10