Anda di halaman 1dari 18

PSAK 13

P R O P E RT I I N V E S TA S I

Kelompok 8
• Desy Wulandari
• Idid Ramdani
• Krisiana Nurwidyanti
• Tika Maulviani
• Wulan Apriyani
D E F I N I S I P R O P E RT I I N V E S TA S I
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-
duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental
atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk:
a) Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
b) Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
c) Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan
mengalir ke entitas; dan
d) Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam
pengukuran awal tersebut.
C O N T O H P R O P E R T I I N V E S TA S I
• Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual jangka
pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan. (Apabila
entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan
dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah
yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
• Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa pembiayaan) dan
disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
• Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu atau
lebih sewa operasi
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan digunakan sebagai
properti investasi.
C O N T O H B U K A N P R O P E RT I I N V E S TA S I
• Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari atau
sedang dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual 
Persediaan Properti (lihat· PSAK 14)
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga
 kontrak konstruksi
• Properti yang digunakan sendiri , termasuk properti yang dikuasai untuk
digunakan di masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang
dimilik untuk pengembangan di masa depan dan penggunaan selanjutnya
sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan
• Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.
PENGAKUAN

Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika


besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang
terkait dengan properti investasi akan mengalir ke
entitas dan biaya perolehan properti investasi dapat
diukur secara andal.
PENGUKURAN

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk
dalam pengukuran awal tersebut. Biaya perolehan properti investasi adalah harga pembelian
dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung, seperti biaya jasa hukum,
pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain.

Biaya perolehan properti investasi tidak termasuk:


• Biaya perintisan (kecuali biaya yang diperlukan untuk membawa properti ke kondisi yang
diinginkan sehingga dapat digunakan sesuai dengan maksud manajemen)
• Kerugian operasional yang terjadi sebelum properti investasi mencapai tingkat hunian yang
direncanakan
• Jumlah tidak normal bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain yang terjadi selama
masa pembangunan atau pengembangan properti.
Pengukuran saat pengakuan
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk
dalam pengukuran awal tersebut.

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa pembiayaan mengacu pada PSAK
30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
• Nilai wajar properti, dan
• Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
N I L A I WA J A R

• Nilai wajar mengacu pada PSAK 68: Pengukuran nilai wajar


• Nilai wajar mencerminkan penghasilan rental dari sewa dan asumsi lain dalam
menentukan harga property.
• Hak atas properti sewaan diukur kembali jika perlu pada nilai wajar.
• Nilai wajar tidak berubah tanpa memperhatikan apakah liabilitas dan aset sewaan diakui
pada nilai wajar atau pada nili kini pembayaran sewa minimum.
• Pengukuran kembali aset sewaan dari biaya perolehan menjadi nilai wajar tidak
menimbulkan keuntungan kerugian awal, kecuali nilai wajar diukur pada waktu yang
berbeda.
• Jika rentang pengukuran nilai wajar sangat besar, probabilitas berbagai hasil sulit dinilai
 nilai wajar properti tidak dapat diukur secara andal
N I L A I WA J A R

Entitas tidak melakukan penghitungan ganda atas aset atau kewajiban yang diakui sebagai aset atau kewajiban
terpisah.
• peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering kali menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari bangunan dan biasanya dimasukkan dalam nilai wajar properti investasi, dari pada diakui secara
terpisah sebagai peralatan (aset tetap);
• jika kantor disewakan termasuk dengan fumiturnya, nilai wajar kantor umumnya memasukan nilai
wajar furnitur, karena penghasilan rental jugaterkait dengan fumitur yang digunakan. Apabila fumitur
termasuk dalam nilai wajar properti investasi, entitas tidak mengakui furnitur tersebut sebagai aset
terpisah;
• nilai wajar properti investasi tidak termasuk biaya dibayar di muka atau penghasilan sewa operasi
akruan (accrued operating lease income), karenaentitas mengakui hal tersebut secar aterpisah sebagai
aset atau kewajiban;
• nilai wajar properti investasi yang dikuasai dengan cara sewa mencerminkan adanya arus kas yang
diharapkan
M O D E L B I AYA

• Setela pengakuan awal entitas memilih model biaya mengukur


seluruh properti investasinya sesuai dengan PSAK 16.
• Jika memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk dijual sesuai PSAK
58  diukur sesuai PSAK 58
TRANSFER

Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti
Properti yang
yang
pemilik dimiliki sendiri
dimiliki sendiri
b) Dimulainya pengembangan untuk Properti
Properti Investasi
Investasi
dijual Persediaan
Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh Properti
Properti yang
yang
pemilik dimiliki sendiri
dimiliki sendiri
b) Dimulainya sewa operasi ke pihak
lain Persediaan
Persediaan Properti
Properti Investasi
Investasi
c) Berakhirnya pembangunan atau Akhir
pengembangan Akhir masa
masa
konstruksi
konstruksi

11
• PT. Intan pada 2008 mengadopsi PSAK 13 untuk mencatat investasi properti dan
menggunakan nilai wajar.
• Pada 31 Des 2014 asset tetap berbentuk investasi memiliki nilai wajar Rp 1 milyar
dan saldo surplus revaluasi sebesar Rp 300juta.
• Properti tersebut mulai 30 Desember disewakan untuk memperoleh pendapatan
sewa.
• Nilai property investasi pada tanggal penyewaan sebesar Rp 1,2miliar.
• Bagaimana implikasi Akuntansi dari kebijakan tersebut?
• Properti tersebut harus direklasifikasi sebagai Properti Investasi.
• Dampak dari penyewaan properti tersebut, Perusahaan mereklasifikasi asset tetap menjadi properti investasi.
Dilakukan pengukuran nilai asset tetap sampai dengan tanggal reklasifikasi
• Dilakukan tambahan revaluasi asset tetap
• Total revaluasi surplus 200juta + 300 juta = 500 juta dihapuskan ke saldo laba
• Properti investasi akan diakui

Dr Property, plant and equipment 200


Cr Revaluation reserves 200
Dr Revaluation reserves 500
Retained Earning 500
Dr Investment property 1,200
Cr Property, plant and equipment 1,200
To reclassify the property from PPE to investment property.
P E L E PA S A N

Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari
selisih antara:
3. Hasil neto dari pelepasan dan
4. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback) dalam priode terjadinya.
I L U S T R A S I - I N V E S TA S I P R O P E R T I

• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan untuk kegiatan


entitas, sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan
menyewakan gedung.

• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap, bagian gedung


yang disewakan disajikan sebagai properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
I L U S T R A S I - I N V E S TA S I P R O P E RT I

PT Sejahtera membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 201X senilai 5000. Berdasarkan informasi, harga
beli tanah saja 2.500 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian
properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:

31/12/201X 31/12/201Y
Tanah 2.500 2.700
Bangunan 3.000 2.700

• Properti Investasi 5000


Kas 5000
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
REFERENSI

• https://accounting.binus.ac.id/2018/11/27/psak-13-2015-properti-investasi/

• http://iaiglobal.or.id/

• http://staff.blog.ui.ac.id/martani
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai