Anda di halaman 1dari 44

Workshop PSAK 24: Imbalan Kerja

Oleh: Sri Yanto

IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Jakarta, 10 –12 Agust 2022
1
Proses Adopsi IFRS: Imbalan Kerja

IFRS
IAS 19 (1983): Accounting for IAS 19 (1993):
IAS 19 (R 2001): IAS 19 (R 2004): IAS 19 (R 2011):
Retirement Benefits in the Financial Retirement Benefits
Employee Benefits Employee Benefits Employee Benefits
Statement of Employers Costs

SAK
PSAK 24 (R 2013),
PSAK 24 (1994):
PSAK 24 (R 2004): PSAK 24 (R 2010): berlaku efektif 1
Tidak diadopsi Akuntansi Biaya
Imbalan Kerja Imbalan Kerja Januari 2015
Manfaat Pensiun
(retrospektif)

2
PSAK 24 (R 2013):
Imbalan Kerja

Efektif:
• 1 Januari 2015 (retrospektif)

Menggantikan:
• PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja

Sumber:
• IAS 19, Employee Benefit (per 1 Januari 2011)

3
Imbalan Kerja (Employee Benefits)
• Tujuan
• Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
• Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui:
• liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja
yang akan dibayarkan di masa depan; dan
• beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan
oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
• Difinisi imbalan kerja:
• seluruh bentuk imbalan yang diberikan entitas atas jasa yang diberikan oleh pekerja.
• Ruang lingkup:
• Pernyataan ini harus diterapkan oleh pemberi kerja dalam akuntansi imbalan kerja, kecuali
yang diatur dalam PSAK 53 (R 2010).

4
Ruang Lingkup
1 2 3 4
Imbalan Imbalan kerja Pesangon
Imbalan jangka
pascakerja, jangka panjang (termination
pendek
termasuk: lainnya benefit)

Program iuran pasti


(defined contribution
plan)

Program imbalan pasti


(defined benefit plan)
•Perubahan pengaturan
terkait imbalan pasca kerja
dalam program imbalan pasti

5
Imbalan Kerja Jangka Pendek
1

6
Definisi dan Contoh

• Imbalan kerja jangka pendek:


• imbalan kerja (selain dari pesangon PKK) yang jatuh tempo dalam waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa.
• Contoh:
• upah, gaji dan iuran jaminan sosial;
• cuti-berimbalan jangka pendek (compensated absences);
• hutang bagi laba dan hutang bonus (bonus payable); dan
• imbalan non-moneter (non-monetary benefits) yang diberikan secara secara gratis atau
melalui subsidi untuk pekerja seperti:
• jaminan kesehatan,
• rumah,
• mobil dan barang atau jasa.

7
Pengakuan dan Pengukuran

• Seluruh imbalan kerja jangka pendek:


• Diakui pada saat pekerja telah memberikan jasanya kepada
entitas dalam suatu periode akuntansi sebesar:
• jumlah tak-terdiskonto (undiscounted amount) atas imbalan kerja
jangka pendek yang diperkirakan untuk dibayar sebagai imbalan atas
jasa tersebut.
• Jurnal:
• Db. Beban/aset
• Kr. Liabilitas (beban terakru)

8
Contoh 1:
Tunjangan cuti
Perusahaan memiliki pekerja 100 orang. Pada saat pengakuan beban tunjangan cuti tahunan untuk tahun
Tunjangan cuti diberikan Rp100,00 kepada 20x1
pekerja yang mengambil cuti. Jurnal Db Kr
Cuti periode berjalan dapat direalisasi paling Beban tunjangan cuti 8.500
lambat sampai dengan bulan Februari tahun
berikutnya. Kas 7.000
Hingga 31 Desember 20X1 perkerja yang Provisi tunjangan cuti 1.500
telah mengambil cuti sebanyak 70 orang.
Berdasarkan data historis sebanyak 50% dari
pekerja yang belum mengambil cuti ditahun
berjalan akan meralisasikannya pada bulan
Januari dan Februari tahun berikutnnya.
Berapa beban tunjangan cuti yang diakui
perusahaan hingga 31 Desember 20x1?

9
Contoh 2:
Provisi jasa produksi,
bonus dan tantiem
Pembentukan provisi jasa produksi, bonus
dan tantiem dilakukan setiap bulan sesuai
dengan pencapaian target kinerja.

10
Contoh 2:
lanjutan….
RUPS menetapkan jumlah jasa produksi,
bonus dan tantiem untuk karyawan dan
dividen untuk pemegang saham.

11
Imbalan Pascakerja
2

12
Sifat Program Imbalan Pascakerja

Pension Plan
Administrator

PSAK PSAK
24 18

Employer

Retired Benefit Payments Assets &


Employees
Liabilities

13
14

2.a

Imbalan Pascakerja:
Perbedaan antara Program Iuran Pasti dan Program Imbalan
Pasti
15
Imbalan Pascakerja

Jenis Imbalan PROGRAM PROGRAM


Jenis IMBALAN PASTI IURAN PASTI
Program
PROGRAM MULTI Ya Ya
PEMBERI KERJA

PROGRAM JP Ya JHT Ya
JAMINAN SOSIAL

IMBALAN YANG Ya Ya
DIJAMIN

16
UU 13/2013 v.s. UU Cipta Kerja
UU 13/2013 UU 11: Cipta Kerja/2020
Pasal 156 Diubah
Pasal 158 Dihapus
Pasal 160 Diubah
Pasal 161 Dihapus
Pasal 162 Dihapus
Pasal 163 Dihapus
Pasal 164 Dihapus
Pasal 165 Dihapus
Pasal 166 Dihapus
Pasal 167 Dihapus
Pasal 172 Dihapus

17
Pensiun 32,2 x
Pesangon: 2 x 9 = 18 x
PMK: 10 x
UPH: 15% x28 = 4,2 x

18
Ayat
(2)

Ayat
(3)
Max 19 x
Pesangon max 9 x
PMK max 10 x

19
Max 6 x

20
Program Multipemberi Kerja
• Entitas mengklasifikasikan program multi-pemberi kerja sebagai:
• program iuran pasti; atau
• program imbalan pasti
sesuai dengan ketentuan program tersebut (termasuk berbagai kewajiban
konstruktif di luar ketentuan-ketentuan formal).

• Jika program multi-pemberi kerja adalah program imbalan pasti, maka entitas:
• melaporkan dengan cara yang sama seperti setiap program imbalan pasti lain
untuk bagian proporsionalnya atas:
• kewajiban imbalan pasti,
• aset program, dan
• biaya yang terkait dengan program tersebut; dan
• mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh paragraf 135.
21
Program Multipemberi Kerja

• Program multi pemberi kerja dalam bentuk imbalan pasti menggunakan


akuntansi imbalan pasti.
• Jika informasi memadai tidak tersedia, maka entitas:
• melaporkan program sesuai dengan pengaturan pada paragraf 51-52 seolah-olah sebagai
program iuran pasti;
• mengungkapkan:
• fakta bahwa program merupakan program imbalan pasti; dan
• alasan tidak tersedianya informasi memadai bagi entitas untuk melaporkan program
tersebut sebagai program imbalan pasti; dan
• jika surplus atau defisit program tersebut mungkin mempengaruhi jumlah iuran masa
datang, pengungkapan ditambah dengan:
• semua informasi yang tersedia mengenai surplus atau defisit tersebut;
• basis yang digunakan dalam menentukan surplus atau defisit tersebut; dan
• implikasi terhadap entitas, jika ada.

22
Program Jaminan Sosial

• Entitas mencatat program jaminan sosial dengan cara yang


sama seperti program multipemberi kerja.

• Note:
• Pada umumnya program jaminan sosial merupakan program
iuran pasti

23
Imbalan yang Dijamin

• Entitas mungkin membayar premi asuransi untuk mendanai program imbalan


pascakerja. Entitas memperlakukan program tersebut sebagai program iuran
pasti, kecuali entitas akan memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif
(baik langsung maupun tidak langsung) untuk:
• membayar imbalan kerja secara langsung pada saat jatuh tempo; atau
• membayar tambahan imbalan jika pihak asuransi tidak membayar semua imbalan kerja
masa depan yang timbul dari jasa pekerja periode berjalan dan periode sebelumnya.
• Jika entitas memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif seperti itu,
entitas harus memperlakukan program tersebut sebagai program imbalan pasti.

24
25

2.b

Imbalan Pascakerja:
Program Iuran Pasti
Perlakuan Akuntansi

• Pengakuan dan Pengukuran


• Iuran terhutang untuk program iuran pasti
• diakui pada saat pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode.
• Dalam program iuran pasti, jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam 12
bulan setelah akhir periode saat pekerja memberikan jasanya, maka iuran
tersebut didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang diatur dalam
paragraf 83.
• Pengungkapan
• jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti.

26
27

2.c

Imbalan Pasca Kerja:


Program Imbalan Pasti
Pengakuan dan Pengukuran
Metode aktuaria: Projected Unit Credit (PUC)

Laporan Posisi Keuangan


• Jumlah liabilitas/aset imbalan pasti merupakan jumlah neto dari:
• nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal akhir periode pelaporan;
• dikurang nilai wajar aset program pada tanggal akhir periode pelaporan (jika ada) yang akan digunakan untuk
penyelesaian liabilitas secara langsung.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
• Biaya jasa lalu (past service cost)
• Vested dan non-vested: diakui sekaligus dalam laba rugi
• Biaya jasa kini (current service cost)
• Biaya keuangan
• Dampak pengukuran kembali (remeasurements) berupa keuntungan dan kerugian actuarial; dan selisih antara pendapatan
bunga dan hasil riel aset program: diakui sekaligus melalui OCI

28
Perubahan pengaturan
terkait pengakuan 1 2 3

Hasil:
Untung dan rugi diakui dalam periode
terjadinya Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pengakuan koridor (no prakiraan
beban yang coridor) hasil atas
ditangguhkan aset program
(no deferred (no expected
recognition) return on
plan assets)

29
Pemisahan (disaggregation)

• Perubahan dalam liabilitas (aset) imbalan pasti neto


dipisahkan menjadi tiga komponen:
• Biaya jasa (service cost):
• biaya atas jasa yang diserahkan oleh pekerja
• Biaya keuangan (finance cost):
• bunga atas surplus/defisit neto
• Pengukuran kembali (remeasurements):
• semua perubahan lainnya

Modified from presentation of Tatsumi Yamada, IASB Member, July 2010 30


Penyajian (presentation)

Required Recognised in period


Employment
expense
Services cost (profit or loss)

Post employee Finance costs


Net interest income
benefit cost in (profit or loss)
(expense)
period

Remeasurement
Other
Comphrehensive
Income (OCI)

Modified from presentation of Tatsumi Yamada, IASB Member, July 2010 31


Net Interest on
the net defined benefit liability (asset)

Actual return on plan


Other Re-
Comprehensif measurement

asset (100)
Income
65
Discount
Plan asset Interest
rate 5%
700 income
35
Net interest
Net DB 15 Interest cost
liability 300 50
Defined
benefit Interest
obligation expense
1000

Modified from presentation of Tatsumi Yamada, IASB Member, July 2010 32


Disclosures

• Focused on disclosure objectives


• Explain characteristics of an entity’s defined benefit plans
• Identify and explain amounts in financial statements resulting from defined
benefit plans
• Describe how defined benefit plans effects the amount, timing and variability
on future cash flows
• New disclosure (details next slide)
• Delete disclosures relating to deferred recognition
• No additional guidance on materiality for disclosures

33
Disclosures

• New disclosures
• Characteristics of company’s defined benefit plans
• Disaggregation of defined benefit obligation
• Information about process used to determine demographic actuarial
assumptions
• Information about risk, including sensitivity analysis for actuarial risk, ALM
strategies etc.
• Information about factors that could cause contributions to differ from
service cost
• Improve multi-employer plan disclosure

Modified from presentation of Tatsumi Yamada, IASB Member, July 2010 34


35

Imbalan Kerja
Jangka Panjang Lain
Contoh

• Imbalan kerja jangka panjang lainnya mencakup, antara lain:


• cuti-berimbalan jangka panjang;
• imbalan cacat permanen;
• hutang bagi laba dan bonus yang dibayarkan selama 12 bulan atau lebih
setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya; dan
• kompensasi ditangguhkan yang dibayar dalam 12 bulan atau lebih
sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikan

36
Pengakuan dan Pengukuran

• Jumlah yang diakui sebagai liabilitas untuk imbalan kerja


jangka panjang lainnya adalah total nilai neto dari jumlah
berikut ini:
• nilai kini liabilitas imbalan pasti per tanggal akhir periode
pelaporan:
• menggunakan metode Projected Unit Credit;
• dikurangi dengan nilai wajar dari aset program per akhir periode
pelaporan (jika ada) selain kewajiban yang harus dilunasi secara
langsung.

37
Penyajian (presentation)

Required Recognised in period

Services cost

Other long-term Employee


Net interest
employee benefit expenses
income (expense)
cost in period
(profit or loss)
Remeasurement

38
39

Pesangon
Definisi Pesangon

• Imbalan yang diberikan dalam pertukaran atas terminasi


perjanjian kerja dengan pekerja sebagai akibat dari:
• keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum
usia purnakarya normal; atau
• keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai
pertukaran atas terminasi perjanjian kerja.

40
Pengakuan
Entitas mengakui liabilitas dan
beban pesangon pada tanggal
yang lebih awal antara:

Ketika entitas tidak dapat Ketika entitas mengakui


lagi menarik tawaran atas biaya restrukturisasi
imbalan pesangon DAN
(PSAK 57)

Keputusan entitas Keputusan pekerja


memberhentikan menerima tawaran

41
Entitas tidak dapat menarik tawaran

Keputusan entitas Keputusan pekerja


• Rencana sudah dikomunikasikan • Waktu yang lebih awal antara:
• Sifat rencana • ketika pekerja menerima tawaran,
dan
• kemungkinan kecil ada perubahan
signifikan • ketika pembatasan atas
kemampuan entitas untuk
• identifikasi lokasi, fungsi dan menarik yang berlaku
prakiraan jumlah pekerja
• rincian jumlah pesangon

42
Pengukuran

Sifat Pesangon Perlakuan Akuntansi


Akuntansi imbalan pasca
P Imbalan pasca kerja kerja
E
S Akuntansi imbalan kerja
Akan diselesaikan
A seluruhnya sebelum 12 jangka pendek
N bulan
G
O Tidak diharapkan akan Akuntansi imbalan kerja
N diselesaikan seluruhnya jangka panjang lain
sebelum 12 bulan
43
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai