Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

The Mandy’DS (Human Body Detection System) : Deteksi Kondisi


Patofisiologis pada Struktur Anatomi dan Fisiologi Manusia Normal Untuk
Mengurangi Angka Kesalahan Pemberian Obat (Medication Error)

BIDANG KEGIATAN :

PKM - GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh :

Gilda Qurota Ayunindia 201610410311050

Ratna Wati 201610410311095

Ghassani Shabrina Putri 201810410311319

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

MALANG

2019
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : The Mandy’DS (Human Body
Detection System) : Deteksi Kondisi
Patofisiologis pada Anatomi dan
Fisiologi Manusia Normal

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Gilda Qurota Ayunindia
b. NIM : 201610410311050
c. Jurusan : Farmasi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Mojokerto – Puri 085330200660
f. E-mail : gqurota@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Siti Rofida,S.Si.,M.Farm.,Apt.
b. NIDN : 0728087904
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Kertosariro No 6 Malang - Jawa
Timur / 081234404440

Malang, 20 Januari 2019


Menyetujui,
Wakil Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan,
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

(Sunardi,S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Gilda Qurota Ayunindia)


NIP. 11205080425 NIM. 201610410311050

Wakil Rektor III Dosen Pendamping,


Universitas Muhammadiyah Malang

(Dr. Sidik Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum.) (Siti Rofida,S.Si.,M.Farm.,Apt)


NIP. 10691100253 NIDN. 0728087904

ii
Daftar isi
PENDAHULUAN....................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. TUJUAN.......................................................................................................................1

1.3. MANFAAT...................................................................................................................2

1.4. GAGASAN...................................................................................................................2

Kondisi Kekinian..............................................................................................................2

Upaya yang Pernah Dilakukan Pemerintah dan Tenaga Kesehatan..................................3

Keunggulan The Mandy’DS..............................................................................................3

(Gambar 1.1) Alat pemindai The Mandy’DS...........................................................................4

(Gambar 1.2) Memindai organ tertentu....................................................................................4

(Gambar 1.3) Hasil Pindai Terhubung ke Komputer................................................................5

(Gambar 1.5) Pembeda Warna pada Tiap Bagian.....................................................................5

(Gambar 1.6) Perbesaran Hasil Pemindaian.............................................................................6

Pihak Pihak Yang Terkait.................................................................................................6

Strategi Pencapaian..........................................................................................................7

1.5. KESIMPULAN.............................................................................................................7

GAGASAN......................................................................................................................7

IMPLEMENTASI............................................................................................................8

PREDIKSI HASIL...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

iii
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah kesehatan nasional merupakan suatu hal yang penting dan sangat
krusial. Tingkat kesehatan penduduk menentukan kualitas sumber daya manusia.
Semakin tinggi tingkat kesehatan dapat berpengaruh terhadap meningkatnya
kualitas sumber daya manusia.
Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Tenaga kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan
pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting
karena terkait langsung dengan pemberian pelayanan, khususnya pelayanan
kefarmasian. (PP RI No.51, 2009).
Dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasiannya yang meliputi pembuatan
termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional, seorang Apoteker dibantu oleh tenaga teknis Kefarmasian yaitu tenaga
yang membantu Apoteker dalam menjalani pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga
Menengah Farmasi/Asisten Apoteker (PP RI No. 51, 2009)

1.2. TUJUAN
a. Gagasan dalam upaya meringankan beban kerja tenaga Kefarmasian.
b. Gagasan berupaya untuk meminimalisir tingkat bias kesimpulan saat
swamedikasi oleh tenaga Kefarmasian.
c. Gagasan dalam tujuan mempercepat pelayanan dan atau konsultasi pasien
di Apotek.

1.3. MANFAAT
a. Dapat digunakan sebagai peningkatan layanan kesehatan di Indonesia.
b. Mengurangi angka kesalahan minum obat atau mengkonsumsi obat yang
tidak perlu.
c. Mempercepat proses pengobatan mandiri (swamedikasi) oleh Apoteker
atau dibantu asistennya dengan didapatkan hasil assesment yang lebih
valid.

1.4. GAGASAN

Kondisi Kekinian
Kemajuan ilmu kesehatan dan pergeseran paradigma profesi farmasi di
bidang pelayanan kesehatan daru drug oriented ke patient oriented, menuntut
peningkatan peran tenaga teknis kefarmasian yang bekerja di rumah sakit,
puskesmas, atau apotek agar kualitas hidup pasien meningkat. Untuk mencapai
tujuan tersebut diperlukan peran tenaga teknis kefarmasian dalam pengelolaan
obat yang baik.
Beberapa waktu lalu terdapat sederet kasus kesalahan pemberian obat
(medication error) pada pasien dengan angka yang cukup tinggi. Berdasarkan data
Laporan Peta Nasional Keselamatan Pasien (Kongres PERSI 2007) kesalahan
pemberian obat menempati urutan pertama sebesar 24,8 persen dari 10 kasus. Hal
ini disebabkan oleh kurangnya wawasan pemberi obat terhadap manifestasi klinis
yang diutarakan pasien saat konsultasi di Apotek. Praduga lainnya adalah
dikarenakan terdapat banyak Apotek yang menerima serta mempekerjakan tenaga
yang bukan berasal dari bidang Kefarmasian, sehingga pengetahuan fisiologi dan
patofisiologinya sangat minim, yang mengakibatkan pemahaman akan gejala
sangat kurang. Peristiwa diatas selain merugikan pihak pasien juga menyalahi
peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah pada PP RI No.51 Th 2009 mengenai
siapa saja yang diberi izin untuk melakukan kegiatan Kefarmasian.

Upaya yang Pernah Dilakukan Pemerintah dan Tenaga Kesehatan


Kegiatan yang pernah dilakukan untuk mengurangi kasus di atas adalah
dilakukannya sidak secara berkala oleh Apotek mengenai obat dan kesesuaian
kriteria tenaga yang ada didalam Apotek tersebut. Hal-hal yang dilakukan antara
lain :
a. Kroscek
Pihak berwajib Badan Pengawas Obat dan Makanan meminta ijazah
kepada masing-masing tenaga yang ada didalam apotek tersebut untuk
memastikan tidak ada yang bukan merupakan tenaga kefarmasian.
b. Surat Peringatan

2
BPOM melayangkan surat peringatan pada instansi yang mempekerjakan
atau menerima selain tenaga kefarmasian di bidang pelayanan
kefarmasian.
c. Memberi Jeratan Hukum
Seorang yang bukan merupakan tenaga kefarmasian tetapi melakukan
pekerjaan kefarmasian, akan dikenai hukuman sebagai pelanggaran
peraturan perundangan No. 36 Th. 2009 tentang kesehatan.
d. Pengawasan oleh Dinas Kesehatan
Pelaksanaan pengawasan langsung dilakukan oleh dinas kesehatan secara
rutin dan menyeluruh agar kualitas standart pelayanan kefarmasian lebih
terjamin dan pasien lebih terlindungi.

Keunggulan The Mandy’DS


Belakangan ini, banyak penyakit yang tiba tiba datang dan berakibat fatal,
bahkan dapat menyebabkan kematian. Semua orang tentu tidak ingin kejadian
yang fatal itu meninpa dirinya. Maka untuk mencegahkan harus bisa mendeteksi
lebih awal. Apalagi semua penyakit memiliki gejala, hanya saja ada yang kurang
jeli dalam merasakannya. Bisa dilakukan pengecekan dengan memanfaatkan alat
alat kesehatan. Perkembangan alat alat kesehatan semakin maju dan canggih.
Disini kami menciptakan suatu sistem yang bisa digunakan untuk mendeteksi
suatu penyakit atau kelainan pada organ tubuh manusia. Dengan suatu sistem ini
akan lebih mudah bagaimana cara mendeteksi adanya kelainan pada organ tubuh
manusia dan mengungkapkan secara tepat penyakit apa yang dimiliki.

Untuk cara kerja dari alat ini adalah .dengan konsep pemindaian tubuh
atau seluruh organ manusia.

3
(Gambar 1.1) Alat pemindai The Mandy’DS
Alat ini bisa memindai seluruh bagian tubuh atau hanya memindai bagaian
yang dikehendaki saja

(Gambar 1.2) Memindai organ tertentu


Dengan menggunakan perintah yang telah disambungkan pada komputer
atau suara manusia. Pemindaian bertujuan untuk mengenali patofisiologi yang
terjadi pada tubuh manusia secara lengkap dan terperinci. Setelah didapatkan hasil
pemindaian, maka akan otomatis terekam pada layar komputer

(Gambar 1.3) Hasil Pindai Terhubung ke Komputer


apabila dibutuhkan, alat dapat memancarkan sinar atau cahaya yang
membentuk bentuk fisik asli dari organ yang dipindai (Gambar 1.4). Selain dapat
memancarkan sinar yang menunjukkan fisik asli suatu organ, alat ini dibekali
kemampuan canggih yaitu pembeda warna untuk masing-masing bagian.
Misalkan warna merah untuk vena, warna biru untuk otot, warna kuning untuk
tulang, dan sebagainya.

4
(Gambar 1.5) Pembeda Warna pada Tiap Bagian
Pada saat pemindaian, alat akan mengeluarkan bunyi peringatan yang
menandakan adanya kejanggalan (patogen) yang tidak seharusnya ada didalam
struktur anatomi atau fisiologi tubuh manusia normal. Patogen akan diberi warna
berkedip merah agar dapat dengan mudah mengetahui kelainan atau patogen apa
yang ada didalam tubuh. Misalkan terdapat bakteri Salmonella typhosa maka
sistem akan langsung menandai bakteri tersebut dengan memberi warna indikator
berkedip disertai bunyi.

Apabila sudah didapatkan dimana letak ketidakwajaran dari tubuh normal


manusia, pemeriksa dapat memperjelas keadaan organ dengan cara menyentuh
sinar kemudian ditarik melebar ke samping kanan-kiri atau ke arah atas-bawah.
Dengan demikian organ atau bagian yang akan diperjelas otomatis diperbesar
sesuai yang dikehendaki

(Gambar 1.6) Perbesaran Hasil Pemindaian.


Kemampuan pemindaian seperti ini dapat membantu kerja dari tenaga medis dan
mempercepat waktu anamnesa, assesment, dan konsultasi dengan pasien. Dengan
begitu, diharapkan mendapatkan data berupa diagnosa atau kesimpulan assesment

5
yang lebih valid, sehingga dapat menentukan obat dengan tepat tanpa adanya atau
mengurangi jumlah kesalahan pemberian obat (medication error).

Pihak Pihak Yang Terkait


Pihak pihak terkait yang membantu jalannya penciptaan alat ini :

a. Direktur Jenderal
Direktur Jenderal pada kementrian kesehatan yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang Kefarmasian dan Kedokteran.
b. Pemerintah

Pemerintah dalam program ini bertindak sebagai pemberi dana bagi

keberlangsungan program ini. Selain itu, pemerintah juga mendata daerah


daerah mana saja yang dijadikan sasaran atau tujuan program ini.

c. Menteri
Mendelegasikan pemberian ijin edar kepada Direktur Jenderal kesehatan.
d. Kementrian Komunikasi dan Informasi
Pengesahan pada alat kesehatan yang berbasis teknologi dan informasi,
pernyataan sah dan tidaknya mendapatkan izin edar.

Strategi Pencapaian

Untuk menjadikan alat ini dapat digunakan secara efektif, maka yang
harus dilakukan antara lain :

a. Melakukan pengenalan alat kepada beberapa instansi kesehatan, seperti


rumah sakit, praktek dokter, apotek, dan puskesmas.
b. Jika sudah mulai banyak orang mengenal, maka dilakukan seminar dan
workshop yang mencakup demo penggunaan alat tersebut.
c. Melakukan observasi lapangan dengan cara menempatkan alat tersebut
pada instansi yang dipercaya untuk mempraktekkannya kepada pasien
dalam kurun waktu tertentu.

6
d. Mengumpulkan data validasi dari setiap instansi yang bekerjasama terkait
ketepatan diagnosis, kebenaran data klinis, serta kesesuaian antara keluhan
pasien dengan hasil pemindaian oleh alat tersebut.

1.5. KESIMPULAN

GAGASAN
Untuk membantu menangani pelayanan kesehatan khususnya bidang
Kefarmasian dan Kedokteran The Mandy’DS memiliki sistem yang mumpuni
untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan ketepatan diagnosis serta
obat yang akan diberikan. Memberikan cara kerja yang lebih cepat, tepat, dan
praktis sehingga lebih banyak waktu yang bisa digunakan untuk memeriksa pasien
dengan jumlah lebih banyak daripada sebelum ada The Mandy’DS. Alat ini akan
diprioritaskan penggunaannya di apotek. Hal ini bertujuan utamanya untuk
membantu pasien yang tidak sempat konsultasi ke dokter, atau tidak memiliki
biaya lebih untuk pergi ke dokter, namun ingin mengetahui beberapa penyakit
atau gangguan sistem tubuh dari manifestasi klinis yang dialami pasien.

IMPLEMENTASI

Upaya pemecahan masalah kesehatan nasional membutuhkan usaha yang


nyata dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah saja yang harus turun tangan,
namun berbagai pihak seperti masyarakat harus turut serta. Dengan diciptakannya
alat yang diberi nama The Mandy’DS ini, harapannya adalah lebih menjamin
kesehatan, keamanan, serta kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan,
terutama di bidang pelayanan Kefarmasian.

Setelah The Mandy’DS diberikan izin untuk uji pemakaian kepada pasien,
maka instansi yang ditunjuk adalah instansi yang memenuhi syarat seperti apotek
yang terlalu padat antrian untuk konseling sementara Apoteker yang berjaga
jumlahnya tidak bisa mengcover pasien yang datang.

7
PREDIKSI HASIL

Alat The Mandy’DS yang telah dibuat dengan kerjasama antara tenaga
kesehatan yaitu Apoteker dan Dokter, serta ahli Teknologi dan Informasi dengan
ahli teknik ini dapat digunakan dengan benar dan bisa meminimalisir adanya
kesalahan-kesalahan atau kelalaian oleh tenaga kesehatan. Selain itu juga
dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat kesehatan rakyat dengan informasi
yang valid dan dijamin keabsahannya.

DAFTAR PUSTAKA

8
Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Regalkes.depkes.go.id Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia no.62 Th.


2017.

Journal.itb.ac.id Perencanaan pendeteksi sensor kehadiran manusia menggunakan


sensor kinect.

9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Lampiran 1.1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri Ketua
1 Nama Gilda Qurota Ayunindia
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 201610410311050
5 TempatdanTanggalLahir Mojokerto, 25 Juli 1997
6 E-mail gqurota@gmail.com
7 NomorTelepon/HP 085330200660

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/Pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
1. Panitia PESMABA Anggota
UMM

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan

1. - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudia
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertu

Malang, 2
Ketua,

(Gilda Qurota Ayuni

10
A. Identitas Diri Anggota
1 Nama Ghassani Shabrina Putri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 201810410311319
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/Pernah diikuti

No JenisKegiatan Status dalamKegiatan


1. - -

C. Penghargaan Yang PernahDiterima


No Jenis Penghargaan PihakPemberiPenghargaan

1. - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudia
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertu

Malang, 2
Anggota Tim,

11
4. Identitas Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIP/NIDN 114.0804.0453/0728087904
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 28 Agustus 1979
6 Alamat E-mail ro_fida@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 0341(572237)/085856457666
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister
Nama Institusi Universitas Universitas
Surabaya Airlangga
Jurusan/Prodi Farmasi Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 1998-2002 2010.2013

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan

1 Botani Farmasi Wajib

2 Farmakognosi Wajib

3 Obat Tradisional Wajib

4 Metodologi Penelitian dan Statistik Wajib

5 Fitokimia Wajib

6 Fitofarmaka Wajib

C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana

1 Studi Etnobotani dan Penelitian


Etnofarmakologi Umbi Binahong Blockgrand
(Anredera cordifolia (ten) Fakultas Ilmu
Steenis) Kesehatan, UMM

2 Skrining Fitokimia Umbi binahong Penelitian PPI,


(Anredera cordifolia (ten) Steenis) DP2M UMM

3 Implementasi Standar Pelayanan Penelitian Dosen

12
3 Implementasi Standar Pelayanan Penelitian Dosen
Farmasi di Apotek Muda, DP2M
DIKTI

4 Fraksinasi ekstrak etanol pericarp Penelitian


buah manggis (Garcinia Blockgrand
mangostana Linn) (mendapatkan Fakultas Ilmu
fraksi aktif) Kesehatan, UMM

5 Pengaruh Pemberian Ekstrak


Etanol Daun Annona squamosa L
terhadap Kadar Kolesterol Tikus Penelitian PPI,
DP2M UMM
Hiperlipidemia.

6 Uji Aktivitas Antioksidan Tanaman Penelitian PPI,


Jatropha Sp. DP2M UMM

7 Aktivitas Antikanker Jatropha sp


pada Sel Kanker Payudara T47D
dan Sel Kanker Leher Rahim Hela PEKERTI

13
C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat
Judul Pengabdian kepada
No Penyandang Dana
Masyarakat

Penerapan swamedikasi dangan


Penggunaan Obat Secara Baik dan Pengabdian
1
Mandiri, DP2M
Benar pada Ibu-Ibu PKK

IbM Kelompok PKK untuk Pengabdian


Penggunaan Obat Tradisional Blockgrand
2
Indonesia yang tepat dan aman Fakultas Ilmu
pada kelompok PKK. Kesehatan, UMM

IbM Panti Asuhan Muhammadiyah


3 IbM, DP2M DIKTI
Malang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah bena
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ter
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis.

Malang, 20Januari2019
Pendamping

14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
• Fakultas Agama Islam • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik • Fakultas Ekonomi • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
• Fakultas Teknik • Fakultas Hukum • Fakultas Psikologi • Fakultas Pertanian Peternakan • Fakultas Kedokteran
• Fakultas Ilmu Kesehatan • Program Pascasarjana

Kampus I : Jl. Bandung 1 Telp. 0341-551253 Fax. 0341-562124 Malang 65113


Kampus II : Jl. Bendungan Sutami No. 188A Telp. 0341-552443, 551149 (Hunting) Fax. 0341-582060 Malang 65145
Kampus III : Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Telp. 0341-464318 – 319 Fax. 0341-460435, 460782 Malang 65144
E-mail : webmaster@unix.umm.ac.id Website : www.umm.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Gilda Qurota Ayunindia
NIM : 201610410311050
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya dengan judul
The Mandy’DS (Human Body Detection System) : Deteksi Kondisi
Patofisiologis pada Struktur Anatomi dan Fisiologi Manusia Normal Untuk
Mengurangi Angka Kesalahan Pemberian Obat (Medication Error
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Malang, 21 Mei 2019


Mengetahui, Yang Menyatakan,
Wakil Dekan III
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Materai
6000

15

Anda mungkin juga menyukai