Anda di halaman 1dari 10

Permainan Bola Basket

Bola basket adalah permainan olahraga yang dilakukan secara berkelompok,


terdiri atas dua tim yang beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding dengan tujuan mencetak poin dengan cara memasukkan bola ke
dalam keranjang (RING) lawan.

A. Teknik Dasar Bola Basket


Setiap cabang olahraga memiliki teknik-teknik dasar yang harus dikuasai agar
bisa memainkannya dengan benar. Bagi seorang atlet khususnya, mereka harus
menjalani beberapa tahapan pembinaan dan pelatihan. Dalam masa pembinaan
dan pelatihan ini mereka diajarkan bagaimana cara melakukan teknik dasar
tersebut dengan benar. Adapun teknik dasar dalam permainan bola basket, yaitu
sebagai berikut :

1. Teknik menggiring bola (Dribbling)

Dribbling

Menurut Ambler Vic (1990:10) menggiring bola dalam permainan bola basket
adalah gerakan membawa bola dengan cara memantul-mantulkannya ke lantai.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ambler Vic tersebut, dapat
disimpulkan bahwa dribbling atau menggiring bola adalah cara membawa bola
dengan memantul-mantulkannya ke lantai yang dapat dilakukan dengan dua
tangan atau satu tangan secara bergantian baik sambil berlari cepat maupun
setengah berlari. Satu poin penting yang harus diperhatikan dalam gerakan
menggiring bola ini adalah menjaga kontrol tangan terhadap bola sehingga bola
tersebut tidak direbut oleh tim lawan.
Menggiring bola terdiri dari dua cara yakni menggiring bola rendah (posisi
dibawah lutut) dan menggiring bola tinggi (posisi lebih tinggi dari lutut). Kedua
teknik ini memiliki tujuan masing-masing yakni menggiring bola rendah untuk
melindungi bola dari jangkauan lawan sedangkan menggiring bola tinggi sebagai
persiapan untuk melakukan serangan ke daerah pertahanan lawan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menggiring bola, adalah sebagai berikut :

 Memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan


 Mengontrol bola dalam genggaman jari-jari tangan, menjaga agar bola
tidak bergerak tanpa arah
 Ketika bola dipantulkan, tangan harus mengikuti arah bola lalu sesegera
mungkin menempelkan telapak tangan pada bola
 Saat menggiring bola, siku tangan harus lurus sementara pergelangan
tangan dilenturkan
 Tubuh tidak boleh terlalu tegak melainkan harus dalam keadaan setengah
membungkuk, hal ini bertujuan agar lebih mudah menggiring bola
 Kepala tegak lurus menghadap ke depan, hal ini untuk melihat lawan yang
ada di depan mata
 Memanfaatkan kedua tangan dalam melakukan dribbling bola, agar bola
yang berada di tangan kita tak mudah direbut oleh lawan main.
Dalam melakukan teknik dribbling Anda harus memantulkan bola setelah
melangkah sebanyak 3 kali, karena jika melebihi maka akan dianggap
pelanggaran. Hal ini yang menguntungkan bagi lawan karena nanti akan mudah
untuk mendapatkan poin.
2. Teknik Melempar dan Menangkap Bola (passing and catching)

Catching & Passing

Melempar dan menangkap bola (passing and catching) adalah suatu gerakan
yang merujuk pada memberi dan menerima umpan antar pemain dalam satu tim.
Bola basket memiliki ritme permainan yang sangat cepat oleh karena itu kerja
sama tim yang baik sangat dibutuhkan dalam permainan ini agar dapat
mencetak angka. Memberi dan menerima umpan akan berjalan lancar seperti
yang direncanakan hanya jika tim yang bersangkutan telah memiliki kerja sama
yang solid.

Cara catching (menangkap bola) :

 Raih bola dengan telapak tangan yang terbuka lebar dan jari-jari terentang
 Begitu bola berada di telapak tangan, genggam bola tersebut dengan
merentangkan jari tangan selebar mungkin ke sisi bola sambil ditarik ke
belakang mendekat ke badan
Melempar bola (passing) terdiri dari 5 cara, antara lain :

 Chest Pass : melempar bola dari posisi dada


 Overhead Pass : melempar bola dari posisi di atas kepala
 Bounce Pass : melempar bola dengan cara memantulkan bola ke lantai
 Baseball Pass : melempar bola dari posisi diatas atau di belakang kepala
 Behind Back Pass : melempar bola dari belakang tubuh dengan
3. Teknik Pivot

Teknik pivot adalah gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada
salah satu kaki pada saat pemain tersebut menguasai bola, sedangkan kaki yang
dipindahkan dapat melewati depan atau belakang. Fungsi gerakan pivot adalah
untuk melindungi bola dari rebutan pemain lawan. Biasanya pemain yang
memiliki postur badang yang tinggi yang berada di sekitar ring basket lawan
diberikan tanggung jawab melakukan tugas menembak dan melakukan pivot.

4. Teknik menembak (Shooting)


Shooting adalah gerakan inti dari permainan bola basket yakni gerakan untuk
mencetak angka/poin. Shooting atau menembak adalah gerakan memasukkan
bola langsung kedalam ring/keranjang tim lawan. Gerakan ini dapat dilakukan
dengan menggunakan kedua tangan maupun satu tangan saja. Dalam melakukan
permainan bola basket, teknik menembak (shooting) ini harus bisa dikuasai.
Dengan melakukan shotting yang tepat maka tim kamu akan mendapatkan poin.

shooting

Langkah-langkah yang harus kamu ketahui dalam melakukan teknik shooting

a. Teknik menembak dengan satu tangan

 Sikap berdiri kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang.


 Dengan kedua lutut rendah, bola di pegang oleh tangan kanan di atas
kepala dengan jari terbuka, sedangkan tangan kiri membantu memegang.
 Kemudian bola di tembakan tangan dalam keadaan lurus
b. Teknik menembak dengan dua tangan
Teknik menembak dengan dua tangan sama halnya dengan teknik menembak
dengan satu tangan, namun ada perbedaannya yaitu ketika memegang dan
mendorong menggunakan satu atau kedua telapak tangan. Teknik menembak
dapat dilakukan dengan melompat (lay up) atau tanpa melompat.

5. Teknik Rebound

rebound

Rebound adalah gerakan mengambil bola yang gagal masuk kedalam ring.
Gerakan rebound dilakukan dengan cara menangkap atau mendapatkan hasil
pantulan dari bola yang sebelumnya gagal masuk ring/keranjang oleh pemain
lain, baik pemain dari satu tim maupun pemain tim lawan. Pemain dari tim
manapun boleh melakukan gerakan ini, baik dari tim yang sama dengan yang
memasukkan bola sebelumnya maupun dari tim lawan. Rebound dibagi menjadi 2
jenis, antara lain :

 Ofensif rebound : shoot ulang bola yang gagal dimasukkan oleh rekan satu
tim
 Defensif rebound : merebut bola yang gagal dimasukkan oleh tim lawan
B. Peraturan Permainan Bola Basket
Pemain olahraga bola basket wajib mengetahui peraturan permain seperti di
bawah ini:

1. Lapangan bola basket


Lapangan permainan terdiri atas lantai yang datar, keras dan bebas dari
rintangan. Ukuran lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan rincian
sebagai berikut:

 Panjang lapangan = 28 meter


 Lebar lapangan = 15 meter
 Diameter lingkaran lapangan = 3,6 meter
 Tinggi Ring = 2,75 meter
 Diameter Ring = 0,45 meter
2. Waktu permainan bola basket
Durasi normal pertandingan bola basket adalah selama 2x 20 menit bersih, tanpa
terhitung waktu istirahat. Waktu istirahat selama 10 menit, time out sebanyak 2
kali untuk masing-masing tim di tiap babaknya selama 1 menit. Sementara dalam
pertandingan profesional (bukan pertandingan persahabatan) jika dalam masa 2
babak poin kedua tim sama, maka akan diperpanjang. Perpanjangan waktu ini
dapat terjadi lebih dari satu kali, sampai tercipta selisih poin. Pemberian waktu
perpanjangan ini adalah tiap 5 menit sekali.

Terdapat perbedaan durasi bermain kelas profesional dengan permainan mini


basket anak-anak dibawah umur 13 tahun. Dalam permainan mini basket, bola
yang digunakan lebih kecil dan ringan serta posisi ring/keranjang lebih rendah.
Durasi waktu bermain pertandingan mini basket adalah 4 x 10 menit dengan
istirahat sebanyak 3 kali.

3. Bola lompat ( Jump ball )


Jump ball adalah bola yang di lambungkan oleh wasit ke udara di antara dua
pemain yang berlawanan, bola harus di sentuh salah satu orang pemain setelah
mencapai titik tertinggi. Bila bola jatuh ke lantai tanpa di sentuh salah satu
pemain maka wasit harus mengulangi. Jump ball dilaksanakan pada saat :

 Permulaan permainan dan sesudah istirahat


 Dua orang pemain yang berlawanan memegang bola secara bersamaan.
4. Angka ( Nilai )
Gol terjadi kalau bola masuk ke dalam keranjang dari atas jatuh melewati jaring.
Gol yang terjadi dari tembakan lapangan mendapat nilai 2, sedangkan gol yang
terjadi dari tembakan lapangan dari luar batas three point mendapatkan nilai 3.
Gol yang terjadi dari hasil tembakan hukuman mendapat nilai 1. Setelah terjadi
gol dari tembakan lapangan, maka regu yang kemasukan segera memainkan
bola kembali dari garis akhir, dalam tempo 5 detik.

5. Bola Hidup dalam permainan bola basket


Bola menjadi hidup dalam permainan apabila:

 Setelah mencapai titik tertinggi dan di sentuh oleh seorang pemain pada
saat jump ball
 Wasit menyerahkan bola kepada penembak
 Operan dari luar lapangan dan bola menyentuh seorang pemain di
lapangan bebas.
6. Bola Mati dalam permainan bola basket
Bola menjadi mati dalam permainan apabila :

 Apabila suatu gol terjadi


 Terjadinya suatu pelanggaran
 Terjadi suatu kesalahan
 Terjadi bola pegang atau bola nyangkut di ring
 Wasit membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan
 dan bunyi istirahat dari operator pada waktu terjadinya peristiwa 30 detik
di mana bola sedang hidup.
7. Tembakan Bebas
Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain
untuk melakukan tembakan tanpa rintangan, gol dari tembakan bebas mendapat
nilai atau skor 1.

8. Pelanggaran
Pelanggaran adalah sebuah penyimpangan dari peraturan-peraturan permainan.
Hukuman yang diberikan adalah kehilangan bola bagi tim yang melakukan
pelanggaran.

10. Peraturan 3 detik, 8 detik dan 24 detik


Bola basket memiliki organisasi yang menaunginya yaitu PERBASI untuk tingkat
nasional dan FIBA untuk tingkat internasional/dunia. Salah satu tugas penting
dari organisasi ini adalah menetapkan peraturan-peraturan dalam permainan
atau pertandingan bola basket. Peraturan yang dibuat tidak hanya untuk para
pemain tapi juga untuk pelatih, petugas (seperti wasit) dan lain sebagainya.
Pada dasarnya peraturan permainan bola basket dikeluarkan oleh FIBA dan
kemudian PERBASI ikut mengesahkan peraturan tersebut untuk diberlakukan di
Indonesia.

Selanjutnya PB PERBASI (PERBASI, 2008:96) mengeluarkan 3 peraturan dalam


permainan bola basket, yaitu sebagai berikut :

 Peraturan 3 detik
Peraturan ini menyatakan bahwa seorang pemain tidak boleh berada dalam
daerah terlarang lawan lebih dari 3 detik, disaat timnya sedang menguasai
bola di daerah lawan dan jam permainan sedang berjalan.
 Peraturan 8 detik
Peraturan ini menyatakan bahwa tim yang menguasai bola di backcourt
harus membawa bola ke front court dalam waktu 8 detik. Bila dalam 8 detik
ini bola keluar lapangan karena lawan, maka 8 detik akan dihitung dari
waktu terjadinya gangguan.
 Peraturan 24 detik
Peraturan ini menyatakan bahwa pelanggaran terjadi bila tembakan ke
keranjang dilakukan mendekati waktu 24 detik dan peluit berbunyi saat bola
melayang di udara dan tidak berhasil masuk. Hal ini tidak dianggap sebagai
pelanggaran jika tim lawan segera mendapatkan dan menguasai bola.
11. Peraturan melemparkan bola kembali ke belakang ( back ball )
Seorang pemain yang sedang menguasai bola dan berada di garis depan tidak
diperbolehkan mengembalikan bola kembali ke belakang sampai melewati garis
tengah, termasuk untuk lemparan dari luar lapangan (throw in).

Offense-Defense Basketball
Taktik bermain basket merupakan sebuah siasat atau cara berpikir bagaimana menerapkan teknik
basket yang sudah dipelajari dan dikuasai saat bermain untuk menyerang lawan secara sportif atau
bertahan dengan tujuan memenangkan pertandingan. Jadi, penjelasan singkatnya adalah sebuah
siasat dan teknik basket yang diterapkan untuk membongkar pertahanan lawan dengan sportif
berdasarkan kemampuan yang telah dimiliki.

Jenis-jenis taktik yang terdapat dalam teknik basket adalah sebagai berikut :
1. Teknik Basket Defense (bertahan).
2. Teknik Basket Transisi Dari Bertahan Menuju Menyerang.
3. Teknik Basket Offense (penyerangan).
4. Teknik Basket Transisi Dari Menyerang Menuju Bertahan.
Pembahasan selanjutnya yang berkaitan dengan teknik basket adalah strategi. Strategi dalam
permainan basket adalah sebuah siasat atau cara yang dipakai sebelum bertanding dengan tujuan
meraih kemenangan. Strategi sebaiknya dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Strategi disusun sebelum pertandingan dimulai.
 Strategi disusun berdasarkan kondisi, tempat, dan sistem yang digunakan.
 Strategi mengutamakan hasil observasi skill dan postur tubuh lawan.
 Strategi lebih mengarah pada latihan otomatisasi, pola, teknik bermain berupa tipe
penyerangan dan pertahanan individu atau tim.
 Keberadaan pelatih lebih berperan daripada pemain dalam menentukan strategi.
Pada umumnya, teknik basket dapat dibedakan menjadi teknik menyerang (offensive) dan teknik
bertahan (defensive). Lebih lengkapnya akan dijelaskan pada bagian berikut ini :

A. Menyerang (Offensive)
     Posisi menyerang dalam permainan basket sangat penting, karena teknik menyerang ini
memungkinkan seseorang mencetak poin. Sehingga tim yang dibelanya memperoleh kemenangan.
Kemantapan teknik menyerang dalam permainan basket sangat ditentukan oleh kemampuan atau
skill individu tiap pemain.
     Adapun kemampuan-kemampuan teknik basket tersebut antara lain sebagai berikut :
 Kemampuan mengoper bola (passing)
 Kemampuan mengolah bola (ball handling)
 Kemampuan menggiring bola (ball dribbling)
 Kemampuan melempar bola (shooting)
 Kemampuan menangkap bola (rebounding)
Dalam hal ini, kemampuan mengoper bola dengan tepat dan cepat menjadi kunci permainan basket
yang mengedepankan kolektivitas tim. Oleh karena itu, setiap pemain yang akan menerapkan teknik
menyerang hendaknya menguasai beberapa teknik mengumpan bola dengan benar. Apalagi, jika
pemain tersebut berperan sebagai seorang pengatur serangan (play maker).

Adapun teknik basket dasar mengoper bola dalam permainan basket terdiri dari 5 jenis, yaitu
sebagai berikut :
 Mengoper bola lurus ke depan setinggi dada (chest pass).
 Mengoper bola dengan pantulan (bounce pass).
 Mengoper bola dari atas kepala (overhead pass)
 Mengoper bola dari samping kepala seperti melempar bola baseball (baseball style pass)
 Mengoper bola dari belakang (behind-the-back pass).
Setelah menerima operan bola dari rekan satu timnya, seorang pemain yang melakukan serangan
hendaknya mempunyai kemampuan mengolah dan membawa bola tersebut dengan cara melakukan
dribbling. Ketika melakukan dribbling, seorang pemain hendaknya melakukan gerakan dinamis dan
tetap fokus terhadap bola yang dikuasainya serta memperhatikan posisi dan pergerakan rekannya,
sehingga pada saat yang tepat ia harus segera mengoper bola tersebut

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, teknik basket untuk melakukan dribbling
terdiri dari 5 jenis, yaitu sebagai berikut :
 Change of Pace Dribble (Pantulan bola dengan tempo yang lambat)
 Low or Control Dribble (Memantulkan bola dengan rendah)
 High or Speed Dribbling (Pantulan bola dengan tetap barlari cepat)
 Crossover Dribble (Pantulan bola menyilang kiri-kanan di depan badan)
 Behind The Back Dribbling (Pantulan bola menyilang kiri-kanan di belakang badan)
 Between The Legs Dribbling (Pantulan bola menyilang kiri-kanan di antara dua kaki)
 Spin Dribble (Pantulan bola ketika melewati pemain bertahan dengan cara berputar).
Ketika pemain yang melakukan serangan telah berada pada posisi dan keadaan yang tepat untuk
melakukan lemparan ke arah ring, maka pemain tersebut diharapkan dapat memanfaatkan peluang
tersebut semaksimal mungkin dengan melakukan teknik sebagai berikut :
 Shooting
 Lay-Up
 Slamdunk
Lemparan seorang pemain penyerang ke arah ring tidak selamanya tepat. Sehingga, memungkinkan
bola akan terjatuh kembali ke lapangan, pemain penyerang lainnya diharapkan melakukan gerakan
dengan cepat untuk melakukan penangkapan atau penguasaan (rebounding) terhadap bola tersebut.
Agar dapat melakukan proses rebounding dengan tepat, seorang pemain penyerang melakukan
pergerakan tanpa bola dengan baik ketika rekan lainnya melakukan tembakan.

B. Bertahan (Defense)
  Teknik bertahan biasanya diterapkan oleh seseorang dengan tujuan untuk mempertahankan
kemenangan atau untuk menjaga ring agar tidak kemasukan bola oleh tim penyerang dengan lebih
leluasa.
Dalam hal ini, teknik bertahan dalam permainan basket dapat dibedakan menjadi pertahanan orang
per orang (man-to-man defense) dan pertahanan daerah (zone defense). Lebih lanjut akan diurikan
di bawah ini :
1. Man-to-Man Defense
     Pada man-to-man defense seorang pemain bertahan bertugas menjaga satu pemain penyerang ke
mana pun pemain tersebut bergerak.

2. Zone Defense
     Pada zone defense, para pemain bertahan bertugas menjaga daerah tertentu dari gerakan para
pemain penyerang. Salah satu pola zone defense yang umum digunakan adalah pola 2-1-2. Pada pola
ini, dua orang menjaga di daerah belakang.

Anda mungkin juga menyukai